Anda di halaman 1dari 161

SKRIPSI

PENGARUH KERJASAMA TIM, KREATIVITAS DAN BUDAYA


ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN
PT. TELEKOMUNIKASI INDONESIA (TELKOM)
Tbk, KANTOR REGIONAL I MEDAN

OLEH

EZRA MINAR SIBARANI


150521167

PROGRAM STUDI STRATA 1 MANAJEMENEKSTENSI


DEPARTEMEN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2018

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


2

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
DEPARTEMEN MANAJEMEN

PENANGGUNG JAWAB SKRIPSI

Nama : Ezra Minar Sibarani


NIM : 150521167
Program Studi : S1 – Manajemen Ekstensi
Konsentrasi : Manajemen Sumber Daya Manusia
Judul : Pengaruh Kerjasama Tim, Kreativitas, Budaya Organisasi
terhadap Kinerja Karyawan PT Telkom Kantor Regional 1
Medan

Medan, 10 Oktober 2018

Ezra Minar Sibarani


NIM. 1505211067

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


3

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


4

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


5

LEMBAR PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan dengan


sesungguhnya bahwa skripsi saya yang berjudul “Pengaruh Kerjasama Tim,
Kreativitas dan Budaya Organisasi terhadap Kinerja Karyawan PT Telkom
Regional 1 Medan” adalah benar hasil karya tulis saya sendiri yang disusun
sebagai tugas akademik guna menyelesaikan beban akademik pada Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

Bagian atau data tertentu yang saya peroleh dari perusahaan atau lembaga,
dan/atau saya kutip dari hasil karya orang lain telah mendapat izin, dan/atau
dituliskan sumbernya secara jelas seusai dengan norma, kaidah dan etika
penulisan ilmiah.

Apabila kemudian hari ditemukan adanya kecurangan dan plagiat dalam


skripsi ini, saya bersedia menerima sanksi sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Medan, Oktober 2018

Ezra Minar Sibarani


NIM. 150521167

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


ABSTRAK

PENGARUH KERJASAMA TIM, KREATIVITAS DAN BUDAYA


ORGANISASITERHADAP KINERJA KARYAWAN
PT. TELEKOMUNIKASI INDONESIA (TELKOM)
Tbk, KANTOR REGIONAL I MEDAN

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kerjasama tim, kreativitas
dan budaya organisasi terhadap kinerja karyawan PT. Telkom Kantor Regional 1
Medan. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 67 orang karyawan. Teknik analisis
data yang digunakan adalah teknik analisis deskriptif dan teknik analisis statistik.
Pengujian dalam hipotesis ini menggunakan analisis regresi linier berganda dengan
nilai signifikansi α = 5% (0,05). Pada hasil penelitian menunjukkan bahwa secara
serempak kerjasama tim ,kreativitas dan budaya organisasi berpengaruh secara
positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan PT. Telkom Kantor Regional 1
Medan. Kerjasama tim adalah variabel yang paling dominan berpegaruh terhadap
kinerja karyawan. Nilai r square adalah sebesar 0, 649 berarti 64,9% variable
kinerja karyawan dapat dijelaskan oleh varibel kerjasama tim, kreativitas dan
budaya organisasi dan sedangkan sisanya dapat dijelaskan oleh variabel-variabel
lain dilluar penelitian ini.

Kata Kunci: Kerjasama Tim, Kreativitas dan BudayaOrganisasi, Kinerja

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


ABSTRACT

EFFECT OF WORK TEAM, CREATIVITY AND CULTURE


ORGANISATION ON EMPLOYEE PERFORMANCE PT.
TELEKOMUNIKASI INDONESIA (TELKOM) Tbk,
KANTOR REGIONAL 1 MEDAN

The purpose of this study is to determine the influence of work team, creativity
and culture organization to work performance of employee of PT. Telkom Kantor
Regional 1 Medan. The population of this study were 67 employees. Data analysis
technique use descriptive analysis technique and statistical analysis technique.
This research hypothesis testing using multiple linear regression analysis with a
significance value α = 5% (0,05). In the study findings showed that
simultaneously work team, creativity and culture organization effect to a positive
and significant impact on job performance PT. Telkom Kantor Regional 1 Medan.
The variable work team is the most dominant against work performance of
employee of PT. Telkom Kantor Regional 1 Medan. R square value for 0,649 is
64,9% means job performance variable can be explained by the variable of work
team, creativity and culture organization variable while the rest can be explained
by other variables outside of this research.

Keywords: Team work, creativity, culture organization, job performance

ii

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


KATA PENGANTAR

Puji dan syukur peneliti panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas

segala rahmatNya. Sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul

“Pengaruh Kerjasama Tim, Kreativitas Dan Budaya Organisasi Terhadap

Kinerja Karyawan PT. Telekomunikasi Indonesia (Telkom) Tbk, Kantor

Regional I Medan” guna memenuhi salah satu syarat dalam memperoleh gelar

Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

Peneliti mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada kedua

orang tua yakni, Ayahanda Alm. D. B Sibarani dan ibunda R. M Hutapea yang

telah membesarkan peneliti dengan segala kekuatan luar biasa yang tidak dapat

terbalas, peneliti mengucapkan terima kasih yang tulus dan tak terhingga kepada

kedua orang tua peneliti. Pada kesempatan ini peneliti juga mengucapkan terima

kasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Ramli, SE, MS, selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Dr. Amlys Syahputra Silalahi, M.Si dan Bapak Doli Muhammad Jafar

Dalimunthe, SE, M.Si selaku selaku Ketua dan Sekretaris Program Studi

Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

3. Ibu Dra. Friska Sipayung, M.Si, selaku Dosen Pembimbing yang telah

banyak meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan, arahan, dan

saran dalam penulisan skripsi ini.

iii

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


4. Bapak Doli Muhammad Ja’Far Dalimunthe, SE,M.Si., dan Ibu Dra. Lucy

Anna, MS, selaku Dosen Penguji yang telah membantu dan memberikan

saran untuk kesempurnaan dalam skripsi ini.

5. Seluruh Dosen dan Pegawai Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

Sumatera Utara untuk segala jasa-jasanya selama masa perkuliahan.

6. Kepada saudara peneliti, Grace Sibarani, Ruben Sibarani, Sondang Sibarani

dan Bintang Sibarani yang selalu mendukung saya selama proses

penyelesaian skripsi ini.

7. Kepada keponakan peneliti, Jeremia Sibarani, Esther Sibarani yang senantiasa

menghibur penulisselama proses penyelesaian skripsi ini.

8. Yang terkasih Alm. Tante Rugun Adelina Hutapea, yang semasa hidupnya

selalu mendoakan dan mendukung peneliti saat proses penyelesaian masa

kuliah.

9. Kepada Lilis Suriani Sitorus yang senantiasa memotivasi dan mendukung

penulis dalam proses penyelesaian masa kuliah dan skripsi ini.

10. Kepada Astrid, Elfi, Ida, Maria, Merry dan Uti serta seluruh teman-teman

Manajemen Ekstensi, angkatan 2015.

Akhir kata, peneliti berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi semua

pihak. Terima kasih.

Medan, Oktober 2018


Peneliti,

Ezra Minar Sibarani


150521167

iv

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


DAFTAR ISI

Halaman
ABSTRAK ............................................................................................... i
ABSTRACT ............................................................................................. ii
KATA PENGANTAR ............................................................................. iii
DAFTAR ISI ........................................................................................... v
DAFTAR TABEL.................................................................................... vii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................... viii
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................... ix
BAB I PENDAHULUAN ................................................................. 1
1.1 Latar Belakang .............................................................. 1
1.2 Perumusan Masalah ...................................................... 11
1.3 Tujuan Penelitian .......................................................... 12
1.4 Manfaat penelitian ....................................................... 12
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ....................................................... 14
2.1 Kerjasama Tim.............................................................. 14
2.1.1 Pengertian Kerjasama Tim ................................ 14
2.1.2 Faktor Yang Mempengaruhi Kerjasama Tim ... 17
2.1.3 Indikator Kerjasama Tim .................................. 19
2.1.4 Manfaat Kerjasama Tim ................................... 21
2.2 Kreativitas ..................................................................... 22
2.2.1 Pengertian Kreativitas ....................................... 22
2.2.2 Ciri-ciri dari Kreativitas .................................... 25
2.2.3 Proses Kreativitas.............................................. 26
2.2.4 Dimensi Kreativitas .......................................... 27
2.3 Budaya Organisasi ........................................................ 28
2.3.1 Pengertian Budaya Organisasi .......................... 28
2.3.2 Karakteristik Budaya Organisasi ...................... 29
2.3.3 Fungsi Budaya Organisasi ................................ 32
2.3.4 Manfaat Budaya Organisasi .............................. 32
2.3.5 Dimensi Budaya Organisasi .............................. 33
2.4 Kinerja Karyawan ......................................................... 34
2.4.1 Pengertian Kinerja Karyawan ........................... 34
2.4.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kinerja ...... 35
2.4.3 Indikator Kinerja ............................................... 37
2.4.4 Manfaat Penilaian Kinerja ................................ 38
2.5 Penelitian Terdahulu ..................................................... 39
2.6 Kerangka Konseptual .................................................... 41
2.6.1 Hubungan Kerjasama Tim dengan Kinerja....... 41
2.6.2 Hubungan Kreativitas Terhadap Kinerja .......... 42
2.6.3 Hubungan Budaya Organisasi Terhadap
Kinerja............................................................... 43
2.7 Hipotesis ....................................................................... 45

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


BAB III METODE PENELITIAN .................................................... 46
3.1 Jenis Penelitian ............................................................. 46
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian ....................................... 46
3.3 Batasan Operasional ..................................................... 47
3.4 Definisi Variabel Penelitian .......................................... 47
3.5 Skala Pengukuran Variabel ........................................... 49
3.6 Populasi dan Sampel ..................................................... 50
3.6.1 Populasi ............................................................. 50
3.6.2 Sampel............................................................... 50
3.7 Jenis Dan Sumber Data ................................................. 51
3.8 Metode Pengumpulan Data........................................... 52
3.9 Uji Validitas dan Reliabilitas ........................................ 52
3.9.1 Uji Validitas ...................................................... 52
3.9.2 Uji Reliabilitas .................................................. 54
3.10 Metode Analisis Data.................................................... 54
3.10.1 Analisis Deskriptif ............................................ 55
3.10.2 Analisis Regresi Linear Berganda .................... 55
3.11 Uji Asumsi Klasik ......................................................... 56
3.12 Uji Hipotesis ................................................................. 58
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................ 60
4.1 Gambaran Umum Perusahaan ...................................... 60
4.1.1 Sejarah Singkat PT. Telekomunikasi Indonesia
(Telkom) Tbk .................................................... 60
4.1.2 Visi dan Misi PT. Telekomunikasi Indonesia
(Telkom) Tbk .................................................... 64
4.1.3 Motto PT Telkom .............................................. 64
4.1.4 Bidang Usaha .................................................... 65
4.1.5 Logo Perusahaan ............................................... 65
4.1.6 Telkom Regional 1 Sumatera............................ 66
4.2 Analisis Deskriptif ........................................................ 68
4.2.1 Karakteristik Responden ................................... 68
4.2.2 Distribusi Jawaban Responden Terhadap
Variabel Kerjasama Tim (X1) .......................... 70
4.2.3 Distribusi Jawaban Responden Terhadap
Variabel Kreativitas (X2) .................................. 77
4.2.4 Distribusi Jawaban Responden Terhadap
Variabel Budaya Organisasi (X3) ..................... 83
4.2.5 Distribusi Jawaban Responden Terhadap
Variabel Kinerja (Y) ......................................... 93
4.2.6 Uji Analisis Regresi Linier Berganda ............... 98
4.3 Uji Asumsi Klasik ......................................................... 100
4.4 Uji Hipotesis ................................................................. 102
4.5 Pembahasan .................................................................. 105
4.5.1 Pengaruh Kerjasama Tim Terhadap Kinerja..... 106
4.5.2 Pengaruh Kreativitas Terhadap Kinerja ............ 108
4.5.3 Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja 109

vi

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


4.5.4 Pengaruh Kerjasama Tim, Kreativitas, dan
Budaya Organisasi Terhadap Kinerja ............... 110
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ............................................ 114
5.1 Kesimpulan ................................................................... 114
5.2 Saran ............................................................................. 114
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................. 117
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................... 120

vii

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


DAFTAR TABEL

No. Tabel Judul Halaman


1.1 Point Pencapaian Nilai Kinerja Karyawan PT. Telkom, Tbk. Kantor
Divisi Regional I Sumatera Tahun 2013-2015 .............................. 3
1.2 Nilai Kinerja Individu PT. Telkom, Tbk. Kantor Divisi
Regional I Sumatera Tahun 2014-2016......................................... 4
1.3 Hasil Pra Survei Mengenai Kerjasama Tim yang dianggap
Mempengaruhi Kinerja Karyawan pada PT. TELKOM Regional
1 Sumatera .................................................................................... 5
1.4 Hasil Pra Survei Mengenai Kreativitas yang dianggap
Mempengaruhi Kinerja Karyawan pada PT. TELKOM Regional
1 Sumatera ..................................................................................... 6
1.5 Kriteria Entropi Budaya Telkom Regional 1 Sumatera ................ 10
1.6 Nilai Entropi Budaya Telkom Regional 1 Sumatera ..................... 10
2.1 Tinjauan Penelitian Terdahulu ...................................................... 39
3.1 Operasionalisasi Variabel Penelitian ............................................. 48
3.2 Skala Pengukuran Likert ............................................................... 49
3.3 Hasil Pengujian Validitas .............................................................. 53
3.4 Hasil Pengujian Reliabilitas .......................................................... 54
4.1 Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin ...................... 68
4.2 Karakteristik responden berdasarkan usia ..................................... 68
4.3 Karakteristik responden berdasarkan pendidikan.......................... 69
4.4 Karakteristik responden berdasarkan masa kerja .......................... 69
4.5 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Kerjasama
Tim (X₁) ........................................................................................ 70
4.6 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Kreativitas
(X2) ............................................................................................... 77
4.7 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Budaya
Organisasi (X3) ............................................................................. 83
4.8 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Kinerja (Y) ... 93
4.9 Hasil Uji Regresi Linier Berganda ................................................ 98
4.10 Hasil Uji Normalitas...................................................................... 99
4.11 Hasil Uji Glejser ............................................................................ 100
4.12 Hasil Uji Tolerance Value dan VIF ............................................... 101
4.13 Hasil Uji F Signifikan Serempak (Uji-F) ...................................... 102
4.14 Hasil Uji Signifikan Parsial (Uji-t)................................................ 102
4.15 Hasil Uji Koefisien Determinasi ................................................... 103

viii

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


DAFTAR GAMBAR

No. Gambar Judul Halaman


1.1 Budaya Organisasi PT. Telkom Indonesia .................................... 7
2.1 Akronim Team .............................................................................. 15
2.2 Kerangka Konseptual .................................................................... 44
4.1 Logo PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk .................................... 66
4.2 Struktur Organisasi PT. Telkom Regional 1 Sumatera ................. 67

ix

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


DAFTAR LAMPIRAN

No. Lampiran Judul Halaman


1. Kuesioner ...................................................................................... 120
2. Data penelitian............................................................................... 125
3. Hasil Pengujian Validitas .............................................................. 135
4. Hasil Pengujian Reliabilitas .......................................................... 135
5. Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin ...................... 136
6. Karakteristik responden berdasarkan usia ..................................... 136
7. Karakteristik responden berdasarkan pendidikan.......................... 136
8. Karakteristik responden berdasarkan masa kerja .......................... 136
9. Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Kerjasama
Tim (X1) ........................................................................................ 137
10. Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Kreativitas (X2) 137
11. Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Budaya
Organisasi (X3) ............................................................................ 138
12. Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Kinerja (Y) ... 139
13. Hasil Uji Regresi Linier Berganda ................................................ 139
14. Hasil Uji Normalitas...................................................................... 139
15. Hasil Uji Glejser ............................................................................ 140
16. Hasil Uji F Signifikan Serempak (Uji-F) ...................................... 140
17. Hasil Uji Signifikan Parsial (Uji-t)................................................ 140
18. Hasil Uji Koefisien Determinasi ................................................... 141

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Dalam era globalisasi, perusahaan telekomunikasi merupakan salah satu

perusahaan yang paling dinamis termasuk relatif cepat karena didukung oleh

sumber daya manusia, teknologi beserta aplikasinya demi mempertahankan

kepuasan konsumen. Seiring dengan perkembangan perubahan teknologi tersebut,

berbagai macam produk jasa telekomunikasi mulai bermunculan dan tentu saja

membuat banyak perusahaan bersaing dengan ketat untuk kinerja yang optimal.

Keberhasilan perusahaan sangat dipengaruhi oleh kinerja karyawannya.

Dalam mewujudkan kinerja yang berkualitas, diperlukan sumber daya manusia

yang terampil dan handal di bidangnya (Mathis dalam Sunoryo, 2017). Menurut

Sedarmayanti (2011) defenisi kinerja merupakan terjemahan dari performance

yang berarti hasil kerja seorang pekerja, sebuah proses manajemen atau suatu

organisasi secara keseluruhan, dimana hasil kerja tersebut harus dapat ditunjukkan

buktinya secara konkrit dan dapat diukur (dibandingkan dengan standar yang telah

ditentukan). Adapun beberapa faktor yang dapat mempengaruhi kinerja menurut

Sugiono (2009) adalah Kualitas Pekerjaan (Quality of Work), Kuantitas Pekerjaan

(Quantity of Work), Pengetahuan Pekerjaan (Job Knowledge), Kerjasama

(Teamwork), Kreativitas (Creativity), Inovasi (Inovation), dan Inisiatif (Initiative).

Tim merupakan sekelompok orang yang memiliki tujuan bersama.

Menurut Bull (2010) kerjasama tim adalah kemampuan bekerja sama untuk

mencapai visi bersama. Menurut Kaswan (2014) di dalam tim, anggota tim saling

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


2

bergandengan tangan, menjalin ikatan jiwa, saling mengembangkan imajinasi dan

kreativitas. Anggota tim pun saling menyemangati, memotivasi, menggandakan

usaha dan kemampuan individu.

Kreativitas merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia, yaitu

kebutuhan akan perwujudan diri (aktualisasi diri) dan merupakan kebutuhan

paling tinggi bagi manusia (Maslow, dalam Munandar 2009). Menurut Barron

dalam Munandar (2012), kreativitas adalah kemampuan untuk menghasilkan atau

menciptakan sesuatu yang baru. Definisi dari Munandar juga menjelaskan hasil

yang diciptakan tidak selalu hal-hal yang baru, tetapi juga dapat berupa gabungan

(kombinasi) dari hal-hal yang sudah ada sebelumnya. Kreativitas merupakan hal

penting bagi organisasi karena kontribusi kreatif tidak hanya dapat membantu

organisasi menjadi lebih efisien dan lebih responsif terhadap kinerja, tetapi juga

membantu organisasi beradaptasi dengan perubahan.

Setiap organisasi memiliki ciri khas yang membedakannya dengan

organisasi lain, ciri khas ini menjadi identitas bagi organisasi. Ciri khas inilah

yang dinamakan budaya organisasi. Menurut Robbins & Coulter (2012) budaya

organisasi adalah nilai, prinsip, tradisi, dan sikap yang mempengaruhi cara

bertindak anggota organisasi.

Budaya organisasi sebaiknya dimiliki oleh perusahaan agar pegawai

memiliki nilai-nilai, norma, acuan dan pedoman yang harus dilaksanakan. Budaya

suatu organisasi akan mempengaruhi cara pekerjaan dilakukan dan cara pekerja

berperilaku serta menyebabkan para pekerja memiliki cara pandang yang sama

dalam melaksanakan aktvitas pekerjaan. Budaya organisasi juga akan memiliki

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


3

dampak pada efesiensi dan efektivitas organisasi.

Penelitian ini dilakukan di PT. Telkom Indonesia Kantor Regional 1

Sumatera di Medan. PT. Telkom Indonesia Tbk adalah Badan Usaha Milik

Negara (BUMN) yang bergerak di bidang jasa layanan teknologi informasi dan

komunikasi (TIK) dan jaringan telekomunikasi di Indonesia. Dalam kegiatan

IHCS (Indonesian Human Capital Study) pada tahun 2016, Telkom menerima

penghargaan atas enam kategori terbaik, yaitu Best Employee Net Promotor

Score, Best Career Management Initiative, Best Employee Self Service Initiative,

Best of CEO Commitment of Human Capital Development.

Untuk mengukur kinerja karyawan, PT. Telkom Regional 1 Sumatera

menggunakan Competency Based Human Resources Management (CBHRM).

CBHRM telah mereka gunakan sejak tahun 2004 yang pada awalnya digunakan

untuk memotivasi karyawan dalam meningkatkan kinerjanya. Penilaian kinerja

dilakukan secara langsung yang melibatkan karyawan yang bersangkutan, atasan

langsung, rekan sekerja dan bawahan. PT Telkom, Tbk. Kantor Divisi Regional I

Sumatera, memiliki point pencapaian nilai kinerja karyawan yang dihasilkan

melalui konversi sebagai berikut

Tabel 1.1
Point Pencapaian Nilai Kinerja KaryawanPT. Telkom, Tbk. Kantor
Divisi Regional I SumateraTahun 2013-2015
Range Nilai ( %) Nilai Prestasi Keterangan
≥ 110 P1 Istimewa
≥ 103 s.d < 110 P2 Baik Sekali
≥ 96 s.d < 103 P3 Baik
≥ 90 s.d < 96 P4 Kurang
<90 P5 Kurang Sekali
Sumber: PT. Telkom, Tbk. Kantor Devisi Regional I Sumatera

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


4

Adapun sumber data yang diterima dari PT. Telkom, Tbk. Kantor Divisi

Regional I Medan 2014- 2016 yang berupa nilai hasil kerja sehari-hari dan diukur

setiap tahun yang disebut Nilai Kerja Individu (NKI). NKI berupa pernyataan atas

suatu kinerja karyawan dalam kurun waktu tertentu yang dinyatakan dalam batas

nilai prestasi, P1 adalah kinerja istimewa, P2 adalah kinerja baik sekali, P3 adalah

kinerja baik (cukup), P4 adalah kinerja kurang, dan P5 adalah kinerja sangat

kurang. Pengendalian kegiatan input data NKI ke dalam HRIS ini, dikontrol dan

dikoordinir oleh unit HC Center atau unit yang ditunjuk oleh Direktur pengelola

SDM.

Tabel 1.2
Nilai Kinerja Individu PT. Telkom, Tbk. Kantor Divisi
Regional I Sumatera Tahun 2014-2016
Tahun Jumlah Kriteria Penilaian NKI (Nilai Kerja Individu)
Karyawan P1 P2 P3 P4 P5
2014 208 0 48 160 0 0
2015 208 0 51 157 0 0
2016 221 0 30 191 0 0
Sumber: PT. Telkom, Tbk. Kantor Devisi Regional I Sumatera

Seiring dengan prestasi yang diraih PT. Telkom Kantor Divisi Regional 1

Sumatera justru menunjukkan terjadi penurunan kinerja karyawan dari tahun 2014

hingga 2016. Dari Tabel 1.2 Persentase Nilai Kinerja Individu secara umum

terlihattidak adanya pegawai yang berada pada kategori P1 yang merupakan

kategori kinerja istimewa, hal ini dikarenakan belum adanya karyawan yang

memenuhi persayaratan untuk mendapatkan kinerja yang istimewa.

Kemudian P2 yang merupakan kategori baik sekali mengalami sedikit

kenaikan di tahun 2015 menjadi 51 orang tetapi di tahun 2016mengalami

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


5

penurunan menjadi 30 orang. Untuk kategori P3 yang merupakan kategori

baikpada tahun 2014 sebanyak 160 orang mengalami sedikit penurunan menjadi

157 orang pada tahun 2015 dan naik menjadi 191 orang pada tahun 2016. Hal ini

menunjukkan bahwa kinerja karyawan mengalami fluktuatif. Penurunan tingkat

kinerja karyawan yang dicapai PT. Telkom, Tbk. Kantor Divisi I Sumatera saat

ini tidak terlepas dari faktor seperti kerjasama tim, kreativitas dan budaya

organisasi sehingga terjadilah penurunan tingkat kinerja karyawan.

Dari fenomena pada Tabel 1.2 selanjutnya dilakukan pra survei terhadap

30 orang karyawan terhadap faktor kerjasama tim, kreativitas yang dianggap

mempengaruhi kinerja karyawan terdapat hasil sebagai berikut:

Tabel 1.3
Hasil Pra Survei Mengenai Kerjasama Tim yang dianggap Mempengaruhi
Kinerja Karyawan pada PT. TELKOM Regional 1 Sumatera
No Pernyataaan SS S KS TS STS Total

Tugas yang diberikan atas dasar


1 50% 33,3% 16,7% 0% 0% 100%
kemampuan saya
Saling memiliki ketergantungan
2 dalam menyelesaikan tugas 16,7% 43,3% 33,3% 6,7% 0% 100%

Pimpinan aktif bekerja sama


3 membimbing anggota tim dalam 20% 53,3% 20% 6,7% 0% 100%
melaksanakan tugas
Jumlah Rersponden : 30 orang
Sumber: Data diolah

PadaTabel 1.3 terlihat bahwa karyawan memahami dengan baik

pentingnya kerjasama dalam tim. Hasilnya dapat dilihat pada butir pernyataan

pertama,sebagian besar karyawan (83,3%) menyatakan setuju akan tugas yang

diberikan kepada karyawan sesuai dengan kemampuan karyawan meskipun 5

orang (16,7) kurang setuju. Selanjutnya di butir pernyataan kedua sebanyak

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


6

33,3% karyawan menyatakan kurang setuju dan 6,7 % tidak setuju terhadap sikap

saling ketergantungan dalam penyelesaian tugas . Kemudian diikuti pernyataan

pada butir ke ketiga, karyawan menyatakan bahwa tidak semua pimpinan aktif

bekerja sama membimbing anggota tim dalam melaksanakan tugas dengan jumlah

26,7% (kumulatif KS, TS dan STS). Hal ini jika dibiarkan terus menerus tentunya

menghambat kerjasama yang akan berdampak terhadap kinerja anggota tim. Dari

hasil pra surveitersebut, peneliti menyimpulkan masih terdapat masalah dalam

kerjasama tim di PT. Telkom Kantor Regional 1 Sumatera di Medan.

Dari hasil wawancara pra survei diketahui bahwa PT Telkom berusaha

untuk meningkatkan kreativitas karyawannya dengan melakukan program seperti

mengaktifkan kipas budaya, pelatihan untuk karyawan dan penyelenggaran lomba

inovasi.Program peningkatan kreativitas yang sudah dirancang dengan baik tersebut

masih dianggap memiliki kelemahan di dalam pelaksanaannya, dimana setelah

dilakukan pra survei terhadap 30 orang karyawan terdapat hasil sebagai berikut

Tabel 1 .4
Hasil Pra Survei Mengenai Kreativitas yang dianggap Mempengaruhi
Kinerja Karyawan pada PT. TELKOM Regional 1 Sumatera
No Pernyataaan SS S KS TS STS Total

1 Tidak takut mengambil resiko 40% 50% 10% 0% 0% 100%

Suka mengikuti kegiatan / kompetisi


2 30% 50% 10% 10% 0% 100%
yang berkaitan dengan kreativitas
Perusahaan aktif mendorong
3 50% 50% 0% 0% 0% 100%
karyawan untuk berpikir kreatif
Memilih tugas/ pekerjaan yang
4 menantang sehingga bisa belajar 20% 50% 10% 10% 10% 100%
hal baru
Jumlah Rersponden : 30 orang
Sumber: Data diolah

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


7

Di dalam pra survei yang dilakukan setiap responden diberikan

kesempatan untuk memilih 1 dari 5 pilihan pada setiap pernyataan yang diberikan

oleh peneliti mengenai faktor-faktor yang mempengaruhikreativitas karyawan di

PT. Telkom. Pada Tabel 1.4 terlihat masih ada yang menghambat karyawan untuk

berani berkreativitas seperti masih ada karyawan yang kurang berminat untuk

mengikuti kegiatan/kompetisi yang berkaitan dengan ide kreatif sebanyak 20%.

Pada butir pernyataan keempat, tidak semua karyawan bersedia untuk mengambil

tugas/pekerjaan yang menantang, 3 orang (10%) menyatakan kurang setuju, 3

orang (10%) menyatakan tidak setuju dan sangat tidak setuju sebanyak 3 orang

(10%).

Perusahaan atau organisasi yang memiliki budaya yang kuat akan

menghasilkan kinerja yang baik dalam jangka panjang. Budaya yang kuat berarti

seluruh karyawan memiliki satu persepsi yang sama dalam mencapai tujuan

perusahaan. Kesatuan persepsi didasarkan pada kesamaan nilai yang diyakini,

norma yang dijunjung tinggi, dan pola perilaku yang ditaati (Darsono, 2010 :

262). Telkom Indonesia memiliki budaya organisasi yang berbeda dengan budaya

organisasi di perusahaan-perusahaan termuka lainnya. Berikut adalah gambaran

budaya organisasi PT. Telkomunikasi Indonesia (Telkom) Tbk :

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


8

Sumber: www.telkom.co.id
Gambar 1 .1
Budaya Organisasi PT. Telkom Indonesia

Gambar 1.1 menunjukkan budaya organisasi PT. Telkom yaitu The

Telkom Wayyang digambarkan menyerupai sebuah bangunan yang memiliki dasar

penopang basic belief yaitu Always The Best yang berakar pada spirit ihsan,

karena sebagai makhluk Tuhan yang mulia maka kita harus mampu

mempersembahkan yang terbaik dalam setiap pekerjaan kita. Mengacu pada

filosofi To Be The Best, terdapat 3 nilai utama sebagai pondasi awal sebuah

bangunan, yaitu ;Integrity yang memiliki pengertian integritas, perilaku positif

dan kejujuran. Enthusiasm yang berarti antusiasme, kesungguhan dan keinginan

untuk menjadi yang terbaik. Totality yang memilik pengertian totalitas,

pengembangan diri dan berkomitmen dalam tugas.

Pada pilarnya terdapat core value/ nilai-nilai inti (Solid – Speed – Smart)

dengan memegang prinsip To Be The Star atau menjadi insan bintang.Solid yang

berarti seluruh insan Telkom Group harus memberikan yang terbaik (Always The

Best) dan meningkatkan soliditas di antara seluruh insan Telkom Group sebagai satu

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


9

tim. Speed yang berarti segenap insan Telkom Group harus bekerja cepat dalam

setiap kesempatan untuk memenangkan persaingan. Karena yang cepat akan

mengalahkan yang lambat. Dan Smart yang memiliki arti bahwa seluruh insan

Telkom Group dituntut bekerja smart, yaitu memahami tujuan yang ingin dicapai,

menentukan prioritas dan selalu mencari cara baru yang lebih baik untuk mencapai

tujuan.

Pada atap bangunan terdapat key behaviour (Imagine – Focus – Action)

yang bertindak sebagai Practices To Be The Winner. Imagine merupakan praktek

berperilaku yang selalu “berawal dari akhir” dalam merencanakan pekerjaan.

Sebuah kerja besar harus dimulai dari mimpi dan cita-cita besar yang hendak

dicapai. Focus merupakan perilaku dimana kita selalu mengutamakan yang utama

(First thing first.) Action merupakan perilaku yang selalu

mengedepankan tindakan konkret dalam mencapai sebuah hasil. Imagine dan

Focus hanya bisa bermuara pada hasil yang nyata jika dikerjakan (Action) atau

diimplementasikan, (Sumber : www.kipassakti.com/forums/topic/the-telkom-way)

Akselerasi kegiatan aktivasi budaya dilakukan dengan membentuk

Komunitas Aktivasi Provokasi (Kipas) Budaya di setiap unit yang dikelola secara

langsung oleh para Role Model dan Change Agent unit terkait. Kipas Budaya

merupakan wadah atau media yang digunakan untuk mengakselerasi

implementasi The Telkom Way dalam perilaku kerja sehari-hari yang diharapkan

mampu menginduksi cara kerja baru dan menciptakan suasana kerja yang penuh

semangat, menyenangkan dengan berpedoman The Telkom Way.

Dalam pelaksanakan kipas budaya Telkom Regional 1 memiliki beberapa

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


10

hambatan yang disebut dengan entropi budaya. Entropi budaya merupakan energi

yang terpakai untuk kegiatan tidak produktif disebuah lingkungan kerja. Entropi

menunjukkan tingkat konflik, friksi dan frustasi dilingkungan kerja. Berdasarkan

hasil wawancara dengan pihak HR Telkom Regional 1 Sumatera terdapat hasil

entropi budaya dari tahun 2014 sampai dengan 2016. Berikut kriteria entropi

budaya yang ada di Telkom Regional 1 Sumatera:

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


11

Tabel 1 .5
Kriteria Entropi Budaya Telkom Regional 1 Sumatera
Rentang
Kriteria
Nilai
< 10% Budaya organisasi sehat
11 – 20% Kurang sehat (memerlukan beberapa penyesuaian minor)
21 – 30% Tidak sehat (masalah-masalah signifikan yang memerlukan
perhatian segera)
31 – 40% Sangat tidak sehat (situasi serius yang memerlukan intervensi dan
perubahan kepemimpinan segera)
> 41% Situasi kritis (memerlukan perubahan kepemimpinan untuk
menghindari kegagalan organisasi)
Sumber : PT. Telkom, Tbk. Kantor Devisi Regional I Sumatera

Dari kriteria entropi budaya pada Tabel 1.5, peneliti mendapatkan data

nilai entropi budaya Telkom Regional 1 Sumatera. Berikut tabel entropi budaya

Telkom Regional 1 Sumatera:

Tabel 1 .6
Nilai Entropi Budaya Telkom Regional 1 Sumatera
Tahun Nilai Entropi
2014 9%
2015 7%
2016 2%
Sumber : PT. Telkom, Tbk. Kantor Devisi Regional I Sumatera

Pada Tabel 1.6 dapat dilihat pada tahun 2014 nilai entropi sebesar 9%

sedangkan pada tahun 2015 sebesar 7%. Nilai entropi pada tahun 2014-2015

mengalami penurunan angka sebesar 2%. Pada tahun 2016 nilai entropi turun

drastis menjadi 2%, adanya penurunan angka entropi sebesar 5%. Apabila nilai

entropi semakin kecil artinya kesehatan budaya di sebuah perusahaan tersebut

semakin baik. Dari nilai tersebut, budaya organisasi di Telkom Regional 1

Sumatera termasuk dalam “Budaya Organisasi Sehat”.

Berdasarkan fenomena – fenomena dari kinerja karyawan yang fluktuatif,

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


12

hasil data pra survei terhadap kerjasama tim dan kreativitas serta penurunan

entropi budaya yang sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya maka peneliti

memilih PT. Telkom, Tbk. Kantor Regional 1 Sumatera, Medan sebagai objek

penelitian.

Dari uraian tersebut, maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian

lebih lanjut dengan judul: "Pengaruh Kerjasama Tim, Kreativitas dan Budaya

Organisasi terhadap Kinerja Karyawan pada PT. Telekomunikasi Indonesia

(Telkom) Tbk, Kantor Regional I Sumatera, Medan".

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, maka perumusan masalah dari

penelitian ini adalah:

1. Apakah kerjasama timberpengaruh terhadap kinerja karyawan PT.

Telekomunikasi Indonesia (Tekom) Tbk, Kantor Regional I Sumatera di

Medan?

2. Apakah kreativitas berpengaruh terhadap kinerja karyawan PT.

Telekomunikasi Indonesia (Tekom) Tbk, Kantor Regional I Sumatera di

Medan?

3. Apakah budaya organisasi berpengaruh terhadap kinerja karyawan PT.

Telekomunikasi Indonesia (Tekom) Tbk, Kantor Regional I Sumatera di

Medan?

4. Apakah kerjasama tim, kreativitas dan budaya organisasi berpengaruh

terhadap kinerja karyawan PT. Telekomunikasi Indonesia (Tekom) Tbk,

Kantor Regional I Sumatera di Medan?

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


13

1.3 Tujuan Penelitian


Tujuan dari diadakannya penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruhKerjasama Tim terhadap

Kinerja karyawan di PT Telekomunikasi Indonesia (Tekom) Tbk, Kantor

Regional I Sumatera, Medan.

2. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruhKreativitas terhadap Kinerja

karyawan di PT Telekomunikasi Indonesia (Tekom) Tbk, Kantor Regional I

Sumatera, Medan.

3. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruhBudaya Organisasi terhadap

Kinerja karyawanPT Telekomunikasi Indonesia (Tekom) Tbk, Kantor

Regional I Sumatera, Medan.

4. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruhKerjasama Tim, Kreativitas

dan Budaya Organisasi terhadap Kinerja karyawanPT Telekomunikasi

Indonesia (Tekom) Tbk, Kantor Regional I Sumatera, Medan.

1.4 Manfaat Penelitian

1. Segi Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memperluas kajian ilmu manajemen

sumber daya manusia khususnya mengenai kerjasama tim, kreativitas dan

budaya organisasi serta pengaruhnya terhadap kinerja karyawan, sehingga

hasil penelitian ini dapat memberikan wawasan dan pengetahuan tentang

kinerja karyawan di dalam sebuah perusahaan.

2. Segi Praktis

a. Bagi Pihak Lembaga

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


14

Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan yang

berarti bagi staf dan pegawai di lapangan mengenai kerjasama tim,

kreativitas dan organisasi terhadap kinerja karyawan.

b. Bagi Peneliti

Penelitian ini juga diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dan

pengembangan pola pikir penelitian, khususnya dalam upaya memahami

faktor yang mempengaruhi kerjasama tim, kreativitas dan budaya

organisasi terhadap kinerja karyawan.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kerjasama Tim

2.1.1 Pengertian Kerjasama Tim

Kerjasama berasal dari bahasa Inggris yaitu “Cooperate”, “Cooperation”,

atau “Cooperative”. Sedangkan dalam bahasa Indonesia disebut dengan istilah

kerjasama atau bekerjasama. Adapun pengertian kerjasama menurut Kamus Besar

Bahasa Indonesia adalah kegiatan atau usaha yang dilakukan oleh beberapa orang

(lembaga, pemerintah) untuk mencapai tujuan bersama.

Kerjasama akan menyatukan kekuatan ide-ide yang akan mengantarkan

pada kesuksesan. Kerjasama merupakan sinergitas kekuatan dari beberapa orang

dalam mencapai satu tujuan yang diinginkan (Bachtiar, 2004).

Menurut Kaswan (2014) tim adalah sekumpulan individu yang tergantung

satu sama lain dalam tugas, yang memiliki tanggung jawab bersama untuk hasil,

yang menganggap dirinya dan dipandang orang lain sebagai entitas sosial yang

padu yang dimasukkan dalam sistem sosial yang lebih besar (misalnya unit bisnis

atau korporasi) dan yang mengelola hubungan mereka melebihi batas-batas

organisasi. Sedangkan menurut Daft (2003), tim adalah sebuah unit yang terdiri

dari dua orang atau lebih yang berinteraksi dan mengkoordinasikan pekerjaan

mereka untuk menyelesaikan sebuah tugas yang spesifik. Definisi ini mempunyai

tiga komponen. Pertama, diperlukan dua orang atau lebih. Kedua, orang-orang

dalam tim melakukan interaksi secara teratur. Ketiga, orang-orang dalam sebuah

tim memiliki tujuan yang sama

14

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


15

Definisi tim selanjutnya menurut Kaswan (2014) adalah kelompok

individu yang menyelesaikan tujuan tertentu dengan dengan bekerja secara inter-

dependensi, berkomunikasi secara efektif, dan membuat keputusan yang

mempengaruhi pekerjaan.Dari beberapa pengertian tim yang telah dikemukakan,

ditemukan bahwa tim dibentuk dengan tujuan agar pekerjaan yang dilakukan

dapat diselesaikan dengan efektif dan efesien dibandingkan apabila pekerjaaan

tersebut dilakukan secara sendiri-sendiri .

Tim bukanlah sekedar kata. Tim yang dalam bahasa inggrisnya team

merupakan akronim yang mencerminkan kebenaran yang dahsyat, yaitu:

T (Together) Bersama - sama

E (Every one) Setiap orang

A (Achieves) Mencapai

M (More/miracle) Lebih banyak/keajaiban


Sumber: Kaswan (2014:46)

Gambar 2.1
Akronim Team

Di dalam tim, anggota tim bergandengan tangan, menjalin ikatan jiwa,

saling mengembangkan imajinasi dan kreativitas. Anggota tim saling

menyemangati, memotivasi, menggandakan usaha dan kemampuan individu

(Kaswan, 2014).

Menurut Schmerhon (2011) kerjasama adalah proses aktif bekerja sama

untuk mencapai tujuan bersama. Menurut Bull (2010) kerjasama tim adalah

kemampuan bekerja sama untuk mencapai visi bersama. Sedangkan menurut

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


16

Frankel (2011) kerjasama tim adalah sebuah proses, keterampilan - keterampilan

dan tingkah laku yang kompleks dan dinamis untuk mendukung kinerja tim.

Kerjasama tim merupakan fitur penting dari program seperti manajemen kualitas

total yang dimana keberhasilan dari kerjasama tim bersandar pada tiga dasar yaitu

: bekerja sama, keragaman tim dan pemberdayaan keterampilan (Campbell dan

Nelson, 2011).

Berdasarkan definisi dari berbagai ahli tersebut, maka dapat disimpulkan

bahwa tim adalah kumpulan individu yang tergabung dan saling ketergantungan

satu sama lainnya, berbagi peran dan tanggung jawab dalam menjalankan tugas-

tugas untuk mencapai tujuan bersama. Sedangkan, kerjasama tim adalah sistem

perpaduan kerja suatu kelompok yang didukung oleh berbagai keahlian

dengankejelasan tujuan, dan juga didukung oleh kepemimpinan dan komunikasi

untuk menghasilkan kinerja yang lebih tinggi daripada kinerja individu.

Menurut Lencioni (2006), agar kerjasama bisa terjalin dengan baik perlu

adanya beberapa tahapan kesamaan sebagai berikut :

1. Kesamaan Tempat.

Kesamaan tempat ini bisa menjadi dasar bagi terwujudnya kerjasama. Karena

dengan berada di tempat yang sama, akan memudahkan seluruh anggota

kelompok atau organisasi untuk saling berkomunikasi, berdiskusi atau

berargumentasi, sehingga memudahkan terwujudnya kerjasama.

2. Kesamaan Pikiran

Karena berada di tempat yang sama, memudahkan seluruh anggota kelompok

atau semuapihak untuk menyamakan pikiran atau konsep pemikiran. Jika

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


17

seluruh anggota kelompok atau organisasi sudah mempunyai kesamaan sudut

pandang atau konsep pemikiran, maka akan mudah untuk mencari solusi atau

pemecahan setiap masalah yang terjadi dalam organisasi, meskipun mereka

tidak berada di tempat yang sama.

3. Kesamaan Perasaan

Dalam mengelola suatu organisasi, tidak mungkin seseorang selalu berfikir

linier atau berfikir yang monoton.Karena pemikiran linier tersebut sudah

diwakili oleh data ataudokumen. Sehingga pada tahap tertentu seseorang

harus menggunakan perasaan untuk menyelesaikan masalah yang ada,

khususnya yang berkaitan dengan policy, kebijakan, kebijaksanaan atau yang

terkait dengan faktor eksternal.

4. Kesamaan Jiwa

Kesamaan jiwa ini merupakan tahap yang tertinggi dalam membangun

kerjasamakelompok, dimana masing-masing anggota organisasi telah

memahami seutuhnya tentang fungsi, tugas dan kewajibannya. Selain itu

telah ada kepercayaan atau saling percaya diantara sesama anggota

organisasi atau kelompok, sehingga akan terbentuk suatu kultur organisasi

yang baik dan utuh. Pada tahapan ini, tidak akan banyak terjadi perbedaan

pendapat, dan jika masih ada perbedaan pendapat tidak akan menimbulkan

prasangka buruk diantara mereka.

2.1.2 Faktor Yang Mempengaruhi Kerjasama Tim

Menurut Robbins (2002), ada beberapa hal yang mempengaruhi kerjasama

kelompok yang baik, antara lain :

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


18

1. Rasa saling percaya

Rasa saling percaya merupakan hal yang perlu dibangun dalam suatu

kelompok, supaya terhindar dari kepentingan pribadi atau individual yang

dapat menimbulkan konflik. Dengan adanya saling percaya antar setiap

anggota dan menyadari bahwa mereka semua sebagai satu kesatuan, maka

kerjasama kelompok akan menjadi baik dan berkembang.

2. Keterbukaan

Keterbukaan cenderung mengarah pada pembentukan sikap dalam diri

seseorang, dimana sikap keterbukaan ini difokuskan pada sejauh mana orang

lain mampu mengetahui tentang dirinya dan atau sebaliknya. Pada sikap

keterbukaan ini, juga diperlukan sikap positif dan dewasa, baik dalam pola

piker maupun tindakan dari setiap orang dalam berinteraksi.

3. Realisasi diri

Realisasi diri merupakan suatu bentuk kebutuhan setiap orang dan merupakan

kebutuhan yang paling dicari. Dengan adanya realisasi diri diharapkan

keberadaan dirinya dapat dirasakan dan diakui dalam lingkungannya.Karena

pada kebutuhan ini setiap individu mempunyai peran yang melekat pada

dirinya, baik dalam hal kecerdasan, pekerjaan, ketrampilan dan sebagainya.

4. Saling ketergantungan

Saling ketergantungan dipengaruhi antara lain oleh adanya ikatan antar

individu. Supaya saling ketergantungan ini dapat terjalin dengan baik, maka

diperlukan pemeliharaan tingkat hubungan yang lebih harmonis, kondusif dan

lebih matang. Karena saling ketergantungan dalam kelompok perlu adanya

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


19

upaya untuk menerima perbedaan pendapat antar anggota kelompok.

2.1.3 Indikator Kerjasama Tim

1. Kerjasama

Kerjasama dilakukan oleh sebuah tim lebih efektif daripada kerja secara

individual. Menurut West (2002) “Telah banyak riset membuktikan bahwa

kerja sama secara berkelompok mengarah pada efisiensi dan efektivitas yang

lebih baik. Hal ini sangat berbeda dengan kerja yang dilaksanakan oleh

perorangan”.

Kontribusi tiap-tiap individu dapat menjadi sebuah kekuatan yang

terintegrasi. Individu dikatakan bekerja sama jika upaya-upaya dari setiap

individu tersebut secara sistematis terintegrasi untuk mencapai tujuan

bersama. Semakin besar integrasinya semakin besar tingkat kerja samanya.

West (2002) menetapkan indikator-indikator kerja sama sebagai alat ukurnya

sebagai berikut :

a. Tanggung jawab secara bersama-sama menyelesaikan pekerjaan, yaitu

dengan pemberian tanggung jawab dapat tercipta kerjasama yang baik.

b. Saling berkontribusi, yaitu dengan saling berkontribusi baik tenaga

maupun pikiran akan terciptanya kerjasama.

c. Pengerahan kemampuan secara maksimal, yaitu dengan

mengerahkankemampuan masing-masing anggota tim secara maksimal,

kerjasama akan lebih kuat dan berkualitas.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


20

2. Kepercayaan

Maxwell (2002) menyatakan bahwa ”Kepercayaan” (trust) adalah keyakinan

bahwa seseorang sungguh-sungguh dengan apa yang dikatakan dan

dilakukannya.Kerjasama tim yang berkinerja tinggi dicirikan oleh

kepercayaan (trust) timbal balik yang tinggi di antara anggota-anggotanya.

Artinya para anggota meyakini akan integritas, karakter dan kemampuan

setiap anggotanya

Maxwell (2002) mengindikasikan indikator-indikator kepercayaan, yaitu:

a. Kejujuran, yaitu dengan adanya kejujuran anggota tim akan menciptakan

rasa saling percaya.

b. Pemberian tugas, yaitu dengan pemberian tugas pada anggota tim berarti

telah memberikan kepercayaan bahwa anggota tim mampu

melaksanakannya.

c. Integritas, yaitu setiap anggota dianggap memiliki integritas atau bersikap

sebenarnya (truthfulness) dalam bekerja.

3. Kekompakan

Menurut Munandar (2009) menyatakan bahwa “Kekompakan (cohesiveness)

adalah tingkat solidaritas dan perasaan positif yang ada dalam

diriseseorangterhadap kelompoknya”.Dalam melihat bagaimana hubungan

kekompakan terhadap kerjasama tim, Dewi (2007) menetapkan indikator-

indikator sebagai berikut:

a. Saling ketergantungan tugas, yaitu saling ketergantungan pada tugas

menciptakan kekompakan.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


21

b. Saling ketergantungan hasil, yaitu anggota tim merasa hasil yang dicapai

bukanlah hasil secara individu, tetapi hasil kekompakan bersama dalam

bekerja.

c. Komitmen yang tinggi, yaitu anggota tim dianggap memiliki komitmen

yang tinggi pada tujuan yang akan dicapai tim.

2.1.4 Manfaat Kerjasama Tim

Berikut adalah beberapa manfaat dari kerjasama tim menurut Kaswan

(2014) :

1. Menghasilkan proyek yang berkualitas lebih baik, membuat tim lebih efesien,

menciptakan lingkungan yang lebih sehat, meninggalkan produktivitas dalam

jumlah besar, dan memungkinkan pertumbuhan yang lebih besar dalam

organisasi.

2. Kemampuan menciptakan sesuatu yang tidak dapat dilakukan seorang diri.

3. Cenderung menghasilkan pelayanan atau produk yang lebih terpadu kepada

pengguna akhir.

4. Meningkatkan pembelajaran baik individual maupun organisasi. Kerjasama

tim membantu individu dan organisasi belajar dan tumbuh dari saling berbagi

pengetahuan, ide, misi, dan sasaran.

5. Meningkatnya inovasi. Inovasi yang sebenarnya terjadi ketika orang-orang

dengan keragaman pengalaman, pengetahuan, dan perspektif bekerja sama

untuk mencapai sasaran bersama.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


22

2.2 Kreativitas

2.2.1 Pengertian Kreativitas

Pada dasarnya, setiap orang dilahirkan di dunia dengan memiliki potensi

kreatif. Kreativitas dapat diidentifikasi (ditemukenali) dan dipupuk melalui

pendidikan yang tepat (Munandar, 2009). Dalam hal ini Munandar menjelaskan

bahwakreativitas adalah kemampuan untuk membuat kombinasi baru, berdasarkan

data,informasi atau unsur-unsur yang ada. Hasil yang diciptakan tidak selalu hal-

hal yangbaru, tetapi juga dapat berupa gabungan (kombinasi) dari hal-hal yang

sudah adasebelumnya.

Menurut Munandar (2012) kreativitas adalah kemampuan untuk membuat

kombinasi - kombinasi baru yang mempunyai makna sosial. Definisi haefele ini

menunjukkan bahwa tidak keseluruhan produk itu harus baru, tetapi

kombinasinya. Unsur - unsurnya bisa saja sudah ada lama sebelumnya. Sebagai

contoh, kursi dan roda sudah ada selama berabad – abad, tetapi gagasan pertama

untuk menggabung kursi dan roda menjadi kursi roda merupakan gagasan yang

kreatif. Definisi tersebut menekankan pula bahwa suatu produk kreatif tidak

hanya harus baru tetapi juga diakui sebagai bermakna.

Menurut Barron yang dikutip dari Ngalimun dkk (2013) kreativitas

didefinisikan sebagai kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru. Guilford

yang dikutip dari Ngalimun dkk (2013) menyatakan bahwa kreativitas mengacu

pada kemamampuan yang menandai seorang kreatif.

Pengembangan kreativitas sangatlah penting, berikut empat alasan

menurut Munandar (2009):

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


23

1. Dengan berkreasi, orang dapat mewujudkan dirinya, perwujudan dirinya,

tersebut termasuk salah satu kebutuhan pokok dalam hidup manusia. Menurut

Maslow (Munandar, 2009) kreativitas juga merupakan manifestasi dari

seseorang yang berfungsi sepenuhnya dalam perwujudan dirinya.

2. Kreativitas atau berfikir kreatif sebagai kemampuan untuk melihat

kemungkinan-kemungkinan untuk menyelesaikan suatu masalah.

3. Bersibuk diri secara kreatif tidak hanya bermanfaat bagi diri pribadi dan

lingkungannya tetapi juga memberi kepuasan pada individu.

4. Kreativitaslah yang memungkinan manusia meningkatkan kualitas hidupnya.

Berdasarkan dari para pendapat ahli diatas, dapat disimpulkan bahwa

kreatvitas merupakan kemampuan seseorang dalam menuangkan ide atau gagasan

melalui proses berpikir kreatif untuk menciptakan sesuatu yang menuntut

pemusatan, perhatian, kemauan, kerja keras dan ketekunan dengan tujuan untuk

mengatasi permasalahan yang ada. Ciri atau karakteristik yang orang kreatif

secara garis besar menurut para ahli dapat disimpulkan, yaitu : memiliki

kemampuan dalam melihat masalah, mempunyai rasa ingin tahu yang

dimanfaatkan semaksimal mungkin, memiliki kemampuan menciptakan ide atau

gagasan untuk memecahkan masalah, terbuka pada hal-hal baru, mandiri, dinamis,

penuh inovasi/gagasan dan daya cipta, kemudian menghubungkan ide serta

pengalaman yang diperoleh dari berbagai sumber yang berbeda, dan cenderung

menampilkan berbagai alternatif terhadap terhadap subyek tertentu

Menurut Zimmerer (2008) dalam bukunya A Whack on the Side of the

Head, Roger von Oech mendefenisikan 10 ”Kunci mental” (mental locks) yang

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


24

membatasi kreativitas seseorang adalah sebagai berikut:

1. Mencari satu jawaban yang ”tepat”. Kebanyakan sistem pendidikan yang

mendarah daging adalah asumsi bahwa terdapat satu jawaban yang

”tepat”untuk masalah tertentu.

2. Berfokus untuk ”berpikir logis”. Logika adalah bagian yang sangat

pentingdalam proses kreatif, terutama dalam mengevaluasi ide dan

menerapkannya.

3. Mengikuti peraturan secara membabi buta. Sejak masih sangat kecil

kitabelajar untuk tidak ”mewarnai di luar garis” dan kita menghabiskan

hidupkita secara membabibuta mematuhi peraturan-peraturan seperti itu.

Kadang-kadang kreativitas bergantung pada kemampuan kita melanggar

aturan yang ada sehingga kita dapat melihat cara-cara baru melakukan

sesuatu.

4. Terus menerus berpikir praktis. Membayangkan jawaban yang tidak praktis

terhadap pertanyaan-pertanyaan”bagaimana bila” dapat menjadibatu loncatan

yang sangat kuat terhadap ide-ide kretif.

5. Memandang permainan sebagai hal yang tidak berguna. Sikap yang

menyukai permainan merupakan dasar dari berpikir kreatif.

6. Menjadi terlalu terspesialisasi. Menerapkan masalah ”pemasaran”

atau”produksi” atau bidang lain sebagai salah satu masalah yang berdiri

sendiri (menyangkut bidang khusus) membatasi kemampuan untuk melihat

kemungkinan bagaimana masalah tersebut terkait dengan masalah lain.

7. Menghindari ambiguitas. Ambiguitas (makna ganda) dapat menjadi

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


25

rangsangan kreatif yang sangat kuat, hal tersebut mendorong kita untuk

”berpikir dengan cara berbeda”. Menjadi sangat terperinci dalam situasi

imajinatif cenderung melumpuhkan kreativitas.

8. Takut terlihat tolol. Pemikiran kreatif bukan tempat untuk konvensionalitas

ide-ide jarang muncul dari lingkungan yang konvensional.Orang cendrung

konvensional karena mereka tidak ingin terlihat bodoh.

9. Takut salah dan gagal. Orang-orang kreatif menyadari bahwa mencoba

sesuatu yang baru sering kali mengarah pada kegagalan, akan tetapi mereka

tidak melihat kegagalan sebagai akhir. Hal itu mencerminkan pengalaman -

pengalaman belajar yang mengarah pada kesuksesan.

10. Percaya bahwa ”saya tidak kreatif”. Beberapa orang membatasi dirinya

karena merasa yakin bahwa kreativitas hanya dimiliki oleh Einsten,

Beethoven, dan Davinci. Namun sering menjadi ramalan untuk menghakimi

diri sendiri.

2.2.2 Ciri-ciri dari Kreativitas

Ciri kreativitas atau orang kreatif secara garis besar menurut para ahli

dapat disimpulkan, yaitu : memiliki kemampuan dalam melihat masalah, memiliki

kemampuan menciptakan ide atau gagasan untuk memecahkan masalah, terbuka

pada hal-hal baru serta menerima hal-hal tersebut. Munandar (2009)

mengemukakan ciri-ciri dari kreativitasdapat diuraikan sebagai berikut:

1. Kelancaran berpikir (fluency of thinking), yaitu kemampuan untuk

menghasilkan banyak ide yang keluar dari pemikiran seseorang secara cepat.

Dalam kelancaran berpikir, yang ditekankan adalah kuantitas, dan bukan

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


26

kualitas.

2. Keluwesan berpikir (flexibility), ialah kemampuan untuk memproduksi

sejumlah ide, jawaban-jawaban atau pertanyaan-pertanyaan yang bervariasi,

dapat melihat suatu masalah dari sudut pandang yang berbeda-beda, mencari

alternatif atau arah yang berbeda-beda, serta mampu menggunakan

bermacam-macam pendekatan atau cara pemikiran. Orang yang kreatif adalah

orang yang luwes dalam berpikir. Mereka dengan mudah dapat meninggalkan

cara berpikir lama dan menggantikannya dengan cara berpikir yang baru.

3. Elaborasi (elaboration), yaitu kemampuan dalam mengembangkan gagasan

dan menambahkan atau memperinci detail-detail dari suatu objek, gagasan

atau situasi sehingga menjadi lebih menarik.

4. Originalitas (originality), merupakan kemampuan untuk mencetuskangagasan

unik atau kemampuan untuk mencetuskan gagasan asli.

2.2.3 Proses Kreativitas

Kreativitas adalah suatu proses yang dapat dikembangkan dan

ditingkatkan. Orang mempunyai kemampuan dan bakat dalam bidang tertentu

dapat lebih kreatif dari pada orang lain. Hal yang sama juga dialami oleh orang

yang dilatih dan dikembangkan dalam suatu lingkungan yang mendukung

pengembangan kreativitas, mereka diajari untuk berfikir dan bertindak secara

kreatif. Seorang yang bernama Herman von Helmholtz, seorang ahli fisika Jerman

menggariskan proses kreatif dalam tiga langkah (Winardi, 2008 ) sebagai berikut:

1. Saturasi (saturation)

Saturasi yaitu upaya mengumpulkan fakta, data dan sensasi-sensasi yang

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


27

kemudian oleh pikiran dijadikan bahan mentah untuk memproduksi ide-ide

baru. Proses tersebut dapat berlangsung secara sadar atau dibawah sadar dan

secara umum boleh dikatakan bahwa proses yang dikemukakan berlangsung

seumur hidup atau sepanjang kehidupan kita.

2. Inkubasi (incubation)

Inkubasi merupakan langkah berikut dalam proses berlangsung, yang

dilaksanakan tanpa adanya sesuatu upaya yang dilakukan secara

sadar.Menurut teori yang ada, disini pikiran kita dibawah sadar menyeleksi

aneka macam potongan informasi, yang kemudian diolah menjadi berbagai

macam kombinasi yang tidak terhitung banyaknya, yang sebagian besar

ditolak, sebelum mereka muncul pada pikiran sadar kita.

3. Iluminasi (illumination)

Iluminasi berkaitan dengan suatu gejala yang dinyatakan sebagai ”flash

ofgenius” (ilham yang sekonyong-konyong muncul dalam pikiran kita), yang

seringkali terlihat setelah periode inkubasi yang berlangsung lama.

2.2.4 Dimensi Kreativitas

Rhodes (dalam Munandar, 2009) mendefinisikan kreativitas ke dalam tiga

jenis dimensi yaitu dimensi Person, Proses, Press sebagai berikut:

1. Definisi Pribadi

Kreativitas merupakan ekspresi dari keunikan individu dalam berinteraksi

dengan lingkungannya. Ungkapan kreatif inilah yang mencerminkan

orisinalitas dari individu, dari ungkapan pribadi inilah diharapkan timbul ide-

ide baru dan produk-produk yang inovatif.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


28

2. Definisi Proses

Definisi proses dikemukakan oleh Torrance (dalam Munandar, 2009) yang

pada dasarnya menyerupai langkah-langkah dalam metode ilmiah, yaitu

proses merasakan kesulitan, permasalahan, kesenjangan, membuat dugaan

dan memformulasikan hipotesis, merevisi dan memeriksa kembali hingga

mengkomunikasikan hasil.

3. Definisi Press

Definisi Simpson (dalam Munandar, 2009) merujuk pada aspek dorongan

internal, yaitu kemampuan kreatif dirumuskan sebagai inisiatif yang

dihasilkan individu dengan kemampuannya untuk mendobrak pemikiran yang

biasa.

2.3 Budaya Organisasi

2.3.1 Pengertian Budaya Organisasi

Budaya berasal dari kata buddayah (bahasa sansekerta) yang artinya budi

(hati nurani) dan akal (intelegensia). Sedangkan secara terminologis organisasi

dapat diartikan sebagai kesatuan (entity) sosial yang dikoordinasikan secara sadar

dengan sebuah batasan yang relatif dapat diidentifikasikan, yang bekerja atas dasar

yang relatif terus menerus untuk mencapai suatu tujuan bersama atau sekelompok

tujuan.

Pendekatan budaya dimunculkan dalam teori organisasi ketika

kompleksitas perubahan lingkungan dan tingkat persaingan yang dihadapi

organisasi dewasa ini sangat tinggi. Budaya yang merekatkan organisasi untuk

menajadi satu kesatuan melalui dari suatu kebersamaan dalam hal pola-pola

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


29

makna. Menurut Wibowo (2007) budaya merupakan penentu yang kuat dari

keyakinan, sikap dan perilaku orang, dan pengaruhnya dapat diukur melalui

bagaimana orang termotivasi untuk merespons pada lingkungan budaya mereka.

Menurut Robbins & Coulter (2012) budaya organisasi adalah nilai,

prinsip, tradisi, dan sikap yang mempengaruhi cara bertindak anggota organisasi.

Schein (dalam Satyagraha, 2010) mendefinisikan budaya organisasi

(organizational culture) sebagai berikut:

“The culture of a group can now be defined as a pattern of shared basic

assumptions that has learned by a group as it solved its problems of external

adaptation and internal integration, that has worked well enough tobe considered

valid and, therefore, to be taught to new members as the correct way to perceive,

think, and feel in relation to those problems.“

“Budaya suatu kelompok/organisasi didefinisikan sebagai (1) suatu pola

dari asumsi-asumsi dasar bersama (2) yang ditemukan, diciptakan atau

dikembangkan oleh kelompok/organisasi (3) untuk memecahkan masalah-masalah

yang terkait dengan adaptasi eksternal dan integrasi internal, (4) yang telah

bekerja dengan baik sehingga dapat dianggap valid, (5) yang oleh karena itu dapat

diajarkan kepada anggota baru (6) sebagai cara yang benar

Dari beberapa definisi yang dikemukakan para ahli tersebut maka dapat

disimpulkan bahwa budaya organisasi merupakan nilai-nilai, keyakinan-

keyakinan yang dianut oleh para anggota organisasi dalam memecahkan masalah

dan mencapai harapan-harapan bersama sebagai perekat dalam organisasi

sekaligus pembeda dengan organisasi lain.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


30

2.3.2 Karakteristik Budaya Organisasi

Karakteristik budaya organisasi menurut Rommy (2011), adalah:

1. Inisiatif individual

Yaitu tingkat tanggung jawab, kebebasan atau indepedensi yang dipunyai

setiap anggota organisasi dalam mengemukakan pendapat. Inisiatif individual

tersebut perlu dihargai oleh kelompok atau pimpinan suatu organisasi

sepanjang menyangkut ide untuk memajukan organisasi dan memberikan

pelayanan bagi masyarakat.

2. Toleransi terhadap tindakan beresiko

Suatu budaya organisasi dikatakan baik apabila dapat memberikan toleransi

kepada anggota atau para pegawai agar dapat bertindak agresif dan inovatif

dalam rangka memberikan pelayanan kepada masyarakat serta berani

mengambil resiko terhadap apa yang dilakukannya.

3. Pengarahan

Pengarahan dimaksudkan sejauh mana organisasi dapat menciptakan dengan

jelas sasaran dan harapan yang diinginkan. Sasaran dan harapan tersebut jelas

tercantum dalam visi, misi, dan tujuan organisasi. Kondisi ini dapat

berpengaruh terhadap kinerja organisasi.

4. Integrasi

Integrasi dimaksudkan sejauh mana organisasi dapat mendorong unit-unit

organisasi untuk bekerja secara terkoordinasi. Kekompakan unit-unit

tersebut dapat mendorong kualitas dan kuantitas pekerjaan yang dihasilkan.

5. Dukungan Pimpinan

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


31

Dukungan pimpinan dimaksudkan sejauh mana pimpinan dapat memberikan

komunikasi atau arahan, bantuan serta dukungan yang jelas terhadap

bawahan.

a. Kontrol

Alat kontrol yang dapat dipakai adalah peraturan-peraturan atau norma-

norma yang berlaku di dalam suatu organisasi.

b. Identitas

Dimaksudkan untuk sejauh mana para anggota suatu organisasi atau

perusahaan dapat mengidentifikasikan dirinya sebagai suatu kesatuan

dalam organisasi dan bukan sebagai kelompok kerja tertentu atau keahlian

profesional tertentu.

c. Pemberian penghargaan

Sejauh mana organisasi memberikan penghargaan kepada pegawai yang

didasarkan atas prestasi kerja pegawai, bukan didasarkan atas senioritas,

sikap pilih kasih, dan sebagainya.

d. Toleransi terhadap konflik

Sejauh mana para pegawai atau karyawan di dorong untuk mengemukakan

konflik dan kritik secara terbuka. Perbedaan pendapatmerupakan

fenomena yang sering terjadi dalam suatu organisasi. Namun perbedaan

pendapat dan kritik tersebut bisa digunakan untukmelakukan perbaikan

atau perubahan strategi untuk memberikan pelayanan yang maksimal

kepada masyarakat.

e. Pola komunikasi

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


32

Sejauh mana komunikasi dibatasi oleh hierarki kewenangan yang formal.

Kadang-kadang hierarki kewenangan dapat menghambat terjadinya pola

komunikasi antara atasan dan bawahan atau antar karyawan itu sendiri

2.3.3 Fungsi Budaya Organisasi


Menurut Robbins (2011) dalam bukunya yang berjudul “Organizational

Behavior”, fungsi utama dari budaya organisasi adalah:

1. Budaya organisasi berfungsi sebagai pembeda yang jelas terhadap

satu organisasi dengan organisasi yang lain;

2. Budaya organisasi membawa suatu rasa identitas bagi anggota-anggota

organisasi;

3. Budaya organisasi mempermudah timbulnya komitmen pada sesuatu yang

lebih luas daripada kepentingan individual seseorang;

4. Budaya organisasi merupakan perekat sosial yang membantu

mempersatukan organisasi dengan membentuk sikap serta perilaku

karyawan;

5. Budaya organisasi berfungsi sebagai mekanisme pembuat makna dan kendali

yang memandu dan membentuk sikap serta perilaku karyawan.

2.3.4 Manfaat Budaya Organisasi

Beberapa manfaat budaya organisasi yang dikemukakan oleh Uha (2013)

yaitu:

1. Budaya organisasi membantu untuk mengarahkan sumber daya dalam

mencapai visi, misi dan tujuan organisasi. Budaya organisasi beperan sebagai

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


33

pedoman yang diyakini oleh seluruh karyawan dalam organisasi yang

mengarahkan karyawan tersebut dalam pencapaian visi, misi dan tujuan

perusahaan;

2. Meningkatkan kekompakan tim di dalam organisasi sehingga mampu menjadi

perekat dalam mengikat anggota organisasi;

3. Membentuk perilaku staff dengan mendorong percampuran core values dan

perilaku yang diinginkan;

4. Meningkatkan motivasi staff sehingga organisasi dapat memaksimalkan

potensi karyawan dan memenangkan kompetisi;

5. Memperbaiki perilaku dan motivasi sumber daya sehingga meningkatkan

kinerja karyawan untuk mencapai tujuan organisasi;

6. Menurunkan tingkat turnover karyawan;

7. Budaya organisasi dapat membuat program pengembangan usaha dan

pengembangan sumber daya manusia.

2.3.5 Dimensi Budaya Organisasi

Menurut Robbins & Coulter (2012), ada 7 dimensi budaya organisasi

yaitu:

1. Inovasi dan keberanian mengambil risiko (Inovation and risk taking),adalah

sejauh mana organisasi mendorong para karyawan bersikap inovatifdan

berani mengambil resiko. Selain itu bagaimana organisasi menghargai

tindakan pengambilan risiko oleh karyawan dan membangkitkan

idekaryawan.

2. Perhatian terhadap detail (Attention to detail), adalah sejauh manaorganisasi

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


34

mengharapkan karyawan memperlihatkan kecermatan, analisis danperhatian

kepada rincian.

3. Berorientasi kepada hasil (outcome orientation), adalah sejauh

manamanajemen memusatkan perhatian pada hasil dibandingkan perhatian

padateknik dan proses yang digunakan untuk meraih hal tersebut.

4. Berorientasi kepada individu (People orientation), adalah sejauh

manakeputusan manajemen memperhitungkan efek hasil-hasil pada orang-

orang di dalam organisasi.

5. Berorientasi tim (Team orientation), adalah sejauh mana kegiatan

kerjadiorganisasikan sekitar tim-tim, bukan individu-individu.

6. Sikap agresif (Aggressivenes), adalah sejauh mana orang-orang

dalamorganisasi itu agresif dan kompetitif untuk menjalankan budaya

organisasisebaik-baiknya.

7. Stabilitas (Stability), adalah sejauh mana kegiatan organisasi

menekankanstatus quo (mempertahankan apa yang ada karena dianggap

sudah cukupbaik) daripada pertumbuhan.

2.4 Kinerja Karyawan

2.4.1 Pengertian Kinerja Karyawan

Istilah kinerja berasal dari kata Job Performance atau Actual Performance

yang berarti prestasi kerja atau prestasi sesungguhnya yang dicapai seseorang.

Kinerja mempunyai makna yang lebih luas, bukan hanya menyatakan hasil kerja,

tetapi juga bagaimana proses kerja berlangsung. Kinerja adalah tentang

melakukan pekerjaan dan hasil yang dicapai dari pekerjaan tersebut.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


35

Menurut Sedarmayanti (2011) defenisi kinerja merupakan terjemahan dari

performance yang berarti hasil kerja seorang pekerja, sebuah proses manajemen

atau suatu organisasi secara keseluruhan, dimana hasil kerja tersebut harus dapat

ditunjukkan buktinya secara konkrit dan dapat diukur (dibandingkan dengan

standar yang telah ditentukan). Helfert (dalam Rivai, 2015) mengemukakan

bahwa kinerja adalah: “suatu tampilan keadaan secara utuh atas perusahaan

selama periode waktu tertentu, merupakan hasil atau prestasi yang dipengaruhi

oleh kegiatan operasional perusahaan dalam memanfaatkan sumber-sumber daya

yang dimiliki”.

Menurut Armstrong dan Baron (dalam Wibowo, 2007) kinerja merupakan

hasil pekerjaan yang mempunyai hubungan yang kuat dengan tujuan strategis

organisasi, kepuasan konsumen, dan memberikan kontribusi pada ekonomi.

Dengan demikian, kinerja adalah tentang melakukan pekerjaan dan hasil yang

dicapai dari pekerjaan tersebut. Kinerja adalah tentang apa yang dikerjakan dan

bagaimana cara mengerjakannya. Menurut Mangkunegara (2013) kinerja adalah

hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seseorang pegawai

dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan

kepadanya. Berdasarkan beberapa pengertian di atas maka dapat disimpulkan

bahwa kinerja merupakan hasil kerja yang dicapai seorang karyawan dalam

melaksanakan pekerjaan yang sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan

kepada karyawan tersebut.

2.4.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kinerja

Menurut Sugiono (2009) kinerja pegawai dipengaruhi oleh beberapa faktor

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


36

yaitu :

1. Kualitas Pekerjaan (Quality of Work)

Merupakan tingkat baik atau buruknya sesuatu pekerjaan yang diterima bagi

seorang pegawai yang dapat dilihat dari segi ketelitian dan kerapihan kerja,

keterampilan dan kecakapan.

2. Kuantitas Pekerjaan (Quantity of Work)

Merupakan seberapa besarnya beban kerja atau sejumlah pekerjaan yang

harus diselesaikan oleh seorang pegawai. Diukur dari kemampuan secara

kuantitatif didalam mencapai target atau hasil kerja atas pekerjaan-pekerjaan

baru.

3. Pengetahuan Pekerjaan (Job Knowledge)

Merupakan proses penempatan seorang pegawai yang sesuai dengan

background pendidikan atau keahlian dalam suatu pekerjaan. Hal ini ditinjau

dari kemampuan pegawai dalam memahami hal-hal yang berkaitan dengan

tugas yang mereka lakukan.

4. Kerjasama (Teamwork)

Melihat bagaimana seorang pegawai bekerja dengan orang lain dalam

menyelesaikan suatu pekerjaan. Kerjasama tidak hanya sebatas secara vertikal

ataupun kerjasama antar pegawai, tetapi kerjasama secara horizontal

merupakan faktor penting dalam suatu kehidupan organisasi yaitu dimana

antar pimpinan organisasi dengan para pegawainya terjalin suatu hubungan

yang kondusif dan timbal balik yang saling menguntungkan.

5. Kreativitas (Creativity)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


37

Kemampuan seorang pegawai dalam menyelesaikan pekerjaannya dengan

cara atau inisiatif sendiri yang dianggap mampu secara efektif dan efisien

serta mampu menciptakan perubahan-perubahan baru guna perbaikan dan dan

kemajuan organisasi.

6. Inovasi (Inovation)

Kemampuan menciptakan perubahan-perubahan baru guna perbaikan dan

kemajuan organisasi. Hal ini ditinjau dari ide-ide cemerlang dalam mengatasi

permasalahan organisasi.

7. Inisiatif (initiative)

Melingkupi beberapa aspek seperti kemampuan untuk mengambil langkah

yang tepat dalam menghadapi kesulitan, kemampuan untuk melakukan

sesuatu pekerjaan tanpa bantuan, kemampuan untuk mengambil tahapan

pertama dalam kegiatan.

2.4.3 Indikator Kinerja

Indikator kinerja merupakan sesuatu yang akan dihitung dan diukur.

Dalam menetapkan indikator kinerja, harus dapat diidentifikasi suatu bentuk

pengukuran yang akan menilai hasil atau outcomes yang diperoleh dari aktivitas

yang dilaksanakan. Indikator kinerja ini digunakan untuk menyajikan bahwa

kinerj hari demi hari karyawan membuat kemajuan menuju tujuan dan sasaran

dalam rencana strategis. Menurut Robbin (dalam Mangkunegara, 2011) dimensi

dan indikator kinerja adalah sebagai berikut:

1. Kualitas kerja.

Kualitas kerja diukur dari persepsi karyawan terhadap kualitas pekerjaan yang

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


38

dihasilkan serta kesempurnaan tugas terhadap keterampilan dan kemampuan

karyawan.

2. Kuantitas

Kuantitas kerja ini dapat dilihat dari kecepatan kerja setiap pegawai itu

masing-masing dan besarnya volume kerja (standar kerja normal) dengan

kemampuan sebenarnya.

3. Tanggung Jawab

Tanggung jawab mereka terhadap sesama teman, dengan atasan dan dalam

menyelesaikan pekerjaan.

4. Kerjasama

Pegawai mampu bekerjasama dengan rekan kerjanya dalam menyelesaikan

tugas yang diberikan oleh pihak organisasi/instansi.

5. Inisiatif

Pegawai mempunyai kemampuan dalam mengerjakan tugas dan mempunyai

inisiatif.

2.4.4 Manfaat Penilaian Kinerja

Menurut Badriyah (2015) penilaian kinerja dapat digunakan untuk

berbagai tujuan. Secara garis besar, manfaat utama penilaian kinerja adalah

1. Evaluasi terhadap tujuan organisasi

Evaluasi terhadap tujuan (goal) organisasi, mencakup sebagai berikut:

a. Feedback pada pekerjaan untuk mengetahui posisi mereka.

b. Pengembangan data yang valid untuk pembayaran upah atau bonus dan

keputusan promosi serta menyediakan media komunikasiuntuk

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


39

keputusan tersebut.

c. Membantu manajemen membuat keputusan pemberhentian sementara

atau PHK dengan memberikan peringatan kepada pekerja tentang

kinerja kerja mereka yang tidak memuaskan.

2. Pengembangan tujuan organisasi

Pengembangan tujuan organisasi, mencakup :

a. Pelatihan dan bimbingan pekerjaan dalam rangka memperbaiki kinerja

dan pengembangan potensi pada masa yang akan datang.

b. Mengembangkan komitmen organisasi melalui diskusi kesempatan

karir dan perencanaan karir.

c. Memotivasi pekerja

2.5 Penelitian Terdahulu

Penelitian-penelitian yang digunakan sebagai bahan referensi dalam

penelitian ini antara lain :

Tabel 2.1
Tinjauan Penelitian Terdahulu
Teknik
No Peneliti Judul Penelitian Variabel Hasil
Analisis Data
1 Andi Pengaruh Independen: Analisis Kerjasama Tim tidak
Febriyan Kerjasama Tim dan 1. Kerjasama Regresi berpengaruh secara
Eka Muhti, Kreativitas Tim Linier parsial terhadap
Hadi Terhadap Kinerja 2. Kreativitas Berganda kinerja karyawan
Sunaryo dan Karyawan UD. Agro UD Agro Inti
M.Khoirul Inti Sejahtera Dependen : Sejahtera
ABS (2017) Jember 1. Kinerja Jembersedangkan
Kretivitas
berpengaruh secara
signifikan terhadap
Kinerja Karyawan.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


40

2 Audina Pengaruh Independen: Analisis Teamwork dan


Rahma Penerapan Konsep 1. Team Work Regresi Budaya Organisasi
(2016) Team Work dan 2. Budaya Linier berpengaruh
Budaya Organisasi Organisasi Berganda signifikan terhadap
Terhadap Kinerja kinerja perawat di
Dependen :
Perawat (RSUD RSUD Sunan
1. Kinerja
Sunan Kalijaga Kalijaga
Demak)
3 Farid A, Pengaruh Kreativitas Independen: Analisis Kreativitas dan
. Iriani Ismail dan Kerjasama Tim 1. Kerjasama Regresi Kerjasama Tim
dan Terhadap Kinerja Tim Berganda berpengaruh secara
RM. Moch. Pendamping UPPKH 2. Kreativitas sgnifikan terhadap
Wispandno (Unit Pelaksana Kinerja Karyawan
Dependen:
(2016) Program Keluarga
1. Kinerja
Harapan) Kabupaten
Sampang
4 Rediyono Pengaruh Inovasi, Independen: Structural Inovasi, budaya
dan Ujianto Budaya Organisasi 1. Inovasi Equation organisasi, dan
(2013) dan Teamwork 2. Budaya Org Modelling teamwork memiliki
Terhadap Kinerja 3. Team Work (SEM) pengaruh yang
Manajerial Serta signifikan terhadap
Implikasinya Pada Dependen: kinerja manajerial
Kinerja Bank 1. Kinerja
Perkeditan Rakyat di
Provinsi Kalimantan
Timur
5 M. Jasim Impact of Independen : Qualitative Budaya organisasi,
Uddin, R. H. Organizational 1. Budaya memiliki pengaruh
Luva dan Culture on Employee Organisasi yang signifikan
Saad M. M Performance and terhadap kinerja
Hossian Productivity : A case karyawan
(2013) study of Dependen:
Telecommunication 1. Kinerja
Sector in
Bangladesh
6 Sheikh R. Effect Of Teamwork Independen : Regression Teamwork memiliki
Manzoor, On Employee 1. Teamwork and pengaruh yang
(2011) Performance Correlation positif signifikan
terhadap kinerja
Dependen:
karyawan
1. Kinerja
7 Teresa M Affect and Creativity Independen : Quantitative Kreativitas memiliki
Amabile at Work 1. Kreativitas and pengaruh yang
(2005) Qualittive siginikan terhadap
Dependen: kinerja
1. Kinerja
Sumber: Jurnal Penelitian Terdahulu

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


41

2.6 Kerangka Konseptual

2.6.1 Hubungan Kerjasama Tim dengan Kinerja

Kerjasama tim karyawan sangat diperlukan dalam suatu perusahaan.Tim

beranggotakan orang-orang yang memiliki keahlian berbeda dan dikoordinasikan

untuk bekerja sama dengan pimpinan, sehingga akan timbul adanya suatu

ketergantungan yang kuat antara satu dengan lainnya dalam mencapai pekerjaan

yang telah diberikan oleh pimpinan. Menurut Frankel (2011) kerjasama tim

adalah sebuah proses, keterampilan-keterampilan dan tingkah laku yang kompleks

dan dinamis untuk mendukung kinerja tim.

Kerjasama tim dapat meningkatkan kinerja organisasi. Hal ini sesuai

dengan hasil penelitian dari Roediyono dan Ujianto (2013) yang menyatakan

terdapat pengaruh yang signifikan positif antara teamwork dan kinerja manajerial

dalam mendorong peningkatan kinerja organisasi. Jika perusahaan menginginkan

kinerja organisasi yang lebih besar maka manajemen perusahaan harus mampu

meningkatkan prestasi kerjanya dan dalam waktu bersamaan menciptakan

teamwork atau kerjasama yang solid sehingga mampu melipatgandakan dampak

positif dari kedua aspek tersebut. Hasil penelitian Alisyahbana Farid, et al (2016)

menyatakan bahwa kerjasama tim mempunyai pengaruh positif terhadap kinerja.

Pada hasil Uji parsial (t) menunjukkan bahwa kerjasama tim mempunyai

pengaruh positif dansignifikan terhadap kinerja pendamping sebesar 62,3%.

Tanda positif pada koefisienbeta menunjukkan hubungan yang searah artinya

semakin kuat/solid tingkat kerjasamatim yang dilakukan maka akan meningkatkan

kinerja pendamping. Sedangkan hasil penelitian dari Muhti Andi et al (2017)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


42

menyatakan bahwa kerjasama tim tidak berpengaruh secara parsial terhadap

kinerja karyawan UD. Agro Inti Sejahtera Jember dimana nilai t uji X1 memiliki

nilai P value 0,796 > 0,05 yang berarti setiap kenaikan dari variabel kerjasama

tim akan menyebabkan turunnya nilai dari kinerja karyawan UD Agro Inti

Sejahtera Jember.

Kerjasama tim menghasilkan sinergi yang positif melalui usaha yang

terkoordinasi dengan baik. Menurut Bull (2010) kerjasama tim adalah

kemampuan bekerja sama untuk mencapai visi bersama. Maka dengan adanya

kerjasama timyang direncanakan dengan baik dan benar terhadap suatupekerjaan

yang ada didalam organisasi akan menjadikansetiap tugas dan tanggungjawab

yang telah dibebankan dapat dilaksanakan secara baik sehingga pekerjaan

yangtelah menjadi tugas pokok anggota tim kerja dapatdiselesaikan dengan tepat

dan sesuai dengan waktu yangtelah ditentukan.

2.6.2 Hubungan Kreativitas Terhadap Kinerja

Setiap orang diharapkan agar lebih kreatif dalam berpikir dan melakukan

sesuatu dengan cara yang berbeda. Kreativitas berasal dari individu yang

mempunyai keahlian dan keterampilan berpikir kreatif berdasarkan pendidikan

formal dan pengalaman masa lalu. Kreativitas pada intinya adalah kemampuan

seseorang untuk melahirkan sesuatu yang baru, baik berupa gagasan maupun

karya nyata, yang relatif berbeda dengan apa yang telah ada sebelumnya. Menurut

Haefele (dalam Munandar 2012) kreativitas adalah kemampuan untuk membuat

kombinasi - kombinasi baru yang mempunyai makna sosial. Tidak keseluruhan

produk itu harus baru, unsur - unsurnya bisa saja sudah ada lama sebelumnya

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


43

Untuk dapat meningkatkan kinerja perusahaan dalam mencapai

profitabilitas diperlukan kreativitas anggota organisasi. Kreativitas karyawan juga

merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi kinerja karyawan

(Sugiono, 2009). Dengan adanya kinerja kreatif dari karyawan maka saran akan

ide baru dan berguna bagi organisasi menjadi prasyarat mutlak untuk

pengembangan dan pengimplementasian selanjutnya. Kreativitas merupakan hal

penting bagi organisasi karena kontribusi kreatif tidak hanya dapat membantu

organisasi menjadi lebih efisien dan lebih responsif terhadap kinerja, tetapi juga

membantu organisasi beradaptasi dengan perubahan, tumbuh dan bersaing dipasar

global (Shalleyet al, dalam Lee dan Tan, 2012).

2.6.3 Hubungan Budaya Organisasi Terhadap Kinerja

Organisasi yang kreatif dan inovatif memiliki peluang yang lebih besar

untuk meraih sukses dibanding organisasi yang pasif dan reaktif. Cepatnya

perubahan eksternal mendorong perlunya pemahaman terhadap budaya organisasi

dan eksistensi budaya organisasi yang sesuai. Budaya yang ada pada suatu

organisasi akan mempengaruhi cara pekerjaan dilakukan dan cara pekerja

berprilaku serta menyebabkan para pekerja memiliki cara pandang yang sama

dalam melaksanakan aktivitas pekerjaan. Menurut Robbins & Coulter (2012:51)

budaya organisasi adalah nilai, prinsip, tradisi, dan sikap yang mempengaruhi cara

bertindak anggota organisasi.

Budaya organisasi juga dapat membantu kinerja karyawan, karena

menciptakan suatu tingkat motivasi yang besar bagi pegawai untuk memberikan

kemampuan terbaiknya dalam memanfaatkan kesempatan yang diberikan oleh

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


44

organisasi. Hasil penelitian dari Rediyono dan Ujianto (2013) menyatakan bahwa

budaya organisasi memiliki pengaruh yang positif dan dan signifikan terhadap

kinerja manajerial. Hal ini juga sejalan dengan hasil penelitian dari Rahma Audina

(2016) yang juga menyatakan budaya organisasi berpengaruh terhadap kinerja

perawat dan juga kinerja perawat juga ditentukan oleh budaya organisasi yang

dijalankan oleh tim itu sendiri.

Kinerja karyawan ditentukan oleh persepsi subyektif karyawan mengenai

organisasi, dan persepsi keseluruhan inilah yang menjadi dasar terbentuknya

budaya organisasi.Persepsi yang mendukung atau tidak mendukung ini kemudian

mempengaruhi kinerja individu karyawan. Suatu perusahaan atau organisasi yang

memiliki budaya yang kuat akan menghasilkan kinerja yang baik dalam jangka

panjang dan juga efesiensi serta efektivitas terhadap organisasi.

Berdasarkan penjelasan pada uraian tersebut, maka untuk memudahkan

penganalisaan pada penelitian inidiperlukan kerangka konseptual atau model

penelitian yang menunjukkan hubungan antara variabel X1, X2 dan X3 terhadap

Y, yaitu sebagai berikut

Kerjasama Tim

Kreativitas Kinerja

Budaya
Organisasi

Sumber :Bull (2010 : 24 ), Munandar (2009), Robbins & Coulter (2012:51)

Gambar : 2.2

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


45

Kerangka Konseptual

2.7 Hipotesis

Menurut Sugiyono (2012), hipotesis merupakan jawaban sementara

terhadap rumusan masalah penelitian.Tujuan menggunakan hipotesis adalah agar

fokus pada informasi atau data yang diperlukan bagi pengujian hipotesis. Suatu

hipotesis akan diterima apabila data yang dikumpulkan mendukung pernyataan.

Hipotesis merupakan anggapan dasar yang kemudian membuat suatu teori yang

masih harus diuji kebenarannya. Jadi hipotesis merupakan jawaban sementara

pernyataan – pernyataan yang dikemukakan dalam perumusan masalah. Dalam

kaitannya dengan pengaruh kerjasama tim, kreativitas dan budaya organisasi

terhadap kinerja diatas, maka rumusan hipotesis dalam penelitian ini adalah :

H1 : Kerjasama tim berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kinerja

Karyawan PT. Telekomunikasi Indonesia (Telkom) Tbk. Kantor RegionalI

Sumatera, Medan.

H2 : Kreativitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kinerja Karyawan

PT. Telekomunikasi Indonesia (Telkom) Tbk. Kantor Regional I Sumatera,

Medan.

H3 : Budaya Organisasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kinerja

Karyawan PT. Telekomunikasi Indonesia (Telkom) Tbk. Kantor Regional I

Sumatera, Medan.

H4 : Kerjasama Tim, Kreativitas dan Budaya Organisasi berpengaruh positif dan

signifikan terhadap Kinerja KaryawanPT. Telekomunikasi Indonesia

(Telkom) Tbk. Kantor Regional I Sumatera, Medan

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Penelitian ini meneliti mengenai “Pengaruh Kerjasama Tim, Kreativitas dan

Budaya Organisasi Terhadap Kinerja pada PT. Telekomunikasi Indonesia (Telkom)

Tbk, Kantor Regional 1Sumatera”. Jenis penelitian yang digunakan adalah

penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian deskriptif yaitu

penelitian yang dilakukan dengan tujuan utama untuk memberikan gambaran atau

deskripsi tentang suatu keadaan secara objektif. Menurut Sugiyono (2012)

penelitian deskriptif ditujukan untuk mendeskripsikan atau menggambarkan

fenomena-fenomena yang ada, baik fenomena yang bersifat alamiah atau rekayasa

manusia.

Metode Penelitian Kuantitatif, sebagaimana dikemukakan oleh Sugiyono

(2012) yaitu : metode penelitian yang digunakan untuk meneliti populasi atau

sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis

data bersifat kuantitatif/statistik, dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang

ditetapkan. Berdasarkan teori tersebut, penelitian deskriptif kuantitatif berarti

data yang diperoleh dari sampel populasi penelitian dianalisis sesuai dengan

metode statistik yang digunakan.

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian

Lokasi penelitian dilaksanakan di PT Telekomunikasi (Tekom) Indonesia

Tbk, Kantor Regional I Sumatera, Jl. Prof Dr. H.M Yamin SH No. 2 Medan.

46

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


47

Waktu penelitian dimulai di bulan April 2018.

3.3 Batasan Operasional

Batasan operasional penelitian ini adalah mengenai kerjasama tim,

kreativitas, serta budaya organisasi dan pengaruhnya terhadap kinerja pegawai di

PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk, Medan.

1. Variabel bebas (X) adalah Kerjasama Tim (X1), Kreativitas (X2), dan

Budaya Organisasi (X3).

2. Variabel terikat (Y) adalah Kinerja Karyawan.

3.4 Definisi Variabel Penelitian

Definisi variabel adalah melekatkan arti pada suatu variabel dengan cara

menetapkan kegiatan atau tindakan yang perlu untuk mengukur variabel itu.

Pengertian variabel penelitian ini kemudian diuraikan menjadi indikator empiris

yang meliputi

1. Variabel terikat (dependent variable)

Variabel dependen merupakan variabel yang menjadi pusat perhatian peneliti.

Hakekat sebuah masalah, mudah terlihat dengan mengenali berbagai variabel

dependen yang digunakan dalam sebuah model, (Arikunto, 2010). Variabel

terikat pada penelitian ini adalah kinerja (Y).

2. Variabel bebas (independent variable)

Variabel independen adalah variabel yang mempengaruhi variabel dependen,

baik yang pengaruhnya positif maupun yang pengaruhnya negative

(Arikunto, 2010). Pada penelitian ini variabel independennya adalah

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


48

kerjasama tim (X1), kreativitas (X2), dan budaya organisasi (X3).

Tabel 3.1
Operasionalisasi Variabel Penelitian
Variabel Definisi Dimensi Indikator Skala
Kerjasama Kemampuan Kerjasama 1. Tanggung jawab
TIm (X1) bekerja sama 2. Saling berkontribusi
untuk mencapai 3. Pengerahan kemampuan
secara maksimal
visi bersama di
Kepercayaan 1. Kejujuran
PT. Telkom Reg Likert
2. Pemberian tugas
1 Sumatera, 3. Integritas
Medan Kekompakan 1. Saling ketergantungan tugas
2. Saling ketergantungan hasil
3. Komitmen yang tinggi
Kreativitas Kemampuan Pribadi 1. Terbuka terhadap
(X2) untuk membuat pengalaman baru
kombinasi baru, 2. Percaya diri
3. Luwes dalam berpikir dan
berdasarkan
bertindak
data, informasi
Likert
atau unsur-
Proses 1. Proses
unsur yang ada
di PT Telkom Dorongan 1. Internal
Reg I Sumatera, 2. Eksternal
Medan
Budaya Nilai, prinsip, Inovasi dan 1. Wujud Kerja inovatif
Organisa tradisi, dan berani mengambil 2. Pengambilan resiko
si (X3) sikap yang risiko
mempengaruhi Perhatian 1. Teliti dan cermat
cara bertindak terhadap detail 2. Analisa rincian dari atasan
anggota Orientasi hasil 1. Fokus terhadap teknik dan
organisasi di PT. proses
Telkom Reg I 2. Orientasi kualitas
Medan Orientasi individu 1. Inisiatif karyawan
2. Dukungan manajemen
3. Reward
Sikap agresif 1. Kompetitif
2. Peraturan yang jelas
Stabilitas 1. Pemahaman karyawan
terhadap visi dan misi Likert
2. Perasaan dihargai
3. Kenyamanan kondisi
organisasi
4. perusahaan

Kinerja Hasil yang Kualitas 1. Ketelitian


(Y) dicapai melalui 2. Keterampilan
kegiatan dan
tata cara Kuantitas 1. Kecepatan Likert
2. Volume pekerjaan
tertentu dengan
menggunakan
sumber daya
Lanjutan Tabel 3.1

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


49

Variabel Definisi Dimensi Indikator Skala


perusahaan Tanggung jawab 1. Ketaatan dan kepatuhan
untuk mencapai 2. Perduli
sasaran yang
ditetapkan untuk Inisiatif 1. Kesadaran melaksanakan
Pekerjaan
karyawan di PT.
2. Memperbaiki kesalahan
Telkom Reg I
dengan sukarela
Medan

Sumber: Bull (2010 : 24 ) dan West (2002) ; Munandar (2009); Robbins & Coulter(2012:51) ;
Mangkunegara (2011)

3.5 Skala Pengukuran Variabel

Penelitian tentang kerjasama tim, kreativitas dan budaya organisasi

terhadap kinerja karyawan ini menggunakan kuesioner sebagai instrumen

pengumpul data. Data dikumpulkan melalui kuisioner kemudian dilakukan skala

pengukuran dan pemberian skor. Pengukuran masing-masing variabel dalam

penelitian adalah dengan menggunakan Skala Likert. Skala Likert digunakan

untuk mengukur sikap, pendapat, daan persepsi seseorang atau kelompok orang

tentang fenomena sosial. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak

untuk menyusun item - iteminstrument yang dapat berupa pernyataan atau

pertanyaan (Sugiono, 2013).

Tabel 3.2
Skala Pengukuran Likert
Pertanyaan Skor
Sangat Setuju (SS) 5
Setuju (S) 4
Kurang Setuju (KS) 3
Tidak Setuju (TS) 2
Sangat Tidak Setuju (STS) 1
Sumber : Sugiyono (2013:89)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


50

3.6 Populasi dan Penentuan Sampel

3.6.1 Populasi

Sugiyono (2012) mengatakan populasi adalah wilayah generalisasi yang

terdiri dari obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pegawai PT Telekomunikasi

Indonesia (Telkom) Tbk, Kantor Regional 1 Sumatera, Medan yang berjumlah

205orang.

3.6.2 Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi tersebut (Sugiyono, 2008).Metode pengambilan sampel dilakukan

dengan cara simple random sampling yaitu sampel yang ditarik dengan

memisahkan elemen metode penarikan dari sebuah populasi dengan cara tertentu

sehingga setiap anggota populasi memiliki peluang yang sama untuk terpilih atau

terambil. Jumlah sampel penelitian pada PT. Telkom Kantor Regional 1

Sumatera, Medan sebanyak 67 sampel. Teknik pengambilan sampel dalam

penelitian ini menggunakan rumus slovin yaitu :

N
n=
1 + N(ɛ)2

Keterangannya :

n = jumlah sampel

N = jumlah populasi

ɛ= persentase kelonggaran kesalahan

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


51

Dalam penelitian ini akan digunakan nilai e = 10%, artinya tingkat

toleransi untuk ketidaktelitian sebesar 10% atau tingkat kepercayaan yang

diharapkan dari penelitian adalah sebesar 90%.Berdasarkan rumus slovin tersebut,

maka jumlah sampel yang diambil adalah sebagai berikut :

= =
1+ ( 1)2

3.7 Jenis Dan Sumber Data

Yang dimaksud dengan sumber data dalam penelitian adalah subjek dari

mana data diperoleh.Penelitian ini menggunakan data yang dikumpulkan dari

sumber berikut :

1. Data primer, yakni data yang diperoleh secara langsung dari responden yang

dipilih di lokasi penelitian. Data primer diperoleh dengan cara memberikan

daftar pertanyaan (questionaire), observasi dan melakukan wawancara

(interview).

2. Data sekunder, yakni data yang diperoleh melalui studi dokumentasi, baik

dari buku, jurnal penelitian, dan situs internet yang mendukung penelitian ini.

3.8 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data didalam penelitian ini adalah: Dalam suatu

penelitian ilmiah, metode pengumpulan data dimaksudkan untuk memperoleh

bahan-bahan yang relevan, akurat, terpercaya (Arikunto, 2010). Teknik

pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

1. Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


52

memberikan daftar pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden

untuk dijawabnya (Sugiono, 2008). Kuesioner merupakan teknik

pengumpulan data dengan cara menyebarkan daftar pertanyaan kepada

pegawai PT. Telekomunikasi (Telkom) Tbk,Kantor Regional 1 Sumatera,

Medan.

2. Wawancara pengumpulan data dengan cara melakukan wawancara langsung

kepada pegawai di PT. Telekomunikasi (Telkom) Tbk,Kantor Regional 1

Sumatera, Medan

3. Studi Dokumentasi yaitu memperoleh data dengan cara meninjau, membaca,

atau mempelajari dokumen-dokumen yang ada hubungannya dengan masalah

yang diteliti.

3.9 Uji validitas dan Uji reliabilitas

3.9.1 Uji validitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu

kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner

mampu untuk mengungkapkan suatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut.

Jika t hitung lebih besar dari t tabel, maka hipotesis tidak dapat ditolak atau valid

(Ghozali, 2011:52-53). Ketentuan penilaian validitas dengan kriteria sebagai

berikut:

1. Jika rhitung ≥ rtabel, maka pernyataan tersebut dinyatakan valid

2. Jika rhitung < rtabel,maka pernyataan tersebut dinyatakan tidak valid

Penyebaran kuesioner khusus dalam uji validitas dan reliabilitas diberikan

kepada 30 orang responden diluar dari sampel penelitian, yaitu karyawan yang

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


53

berasal dari PT. Telkom Kantor Regional 1 Sumatera.

Pengujian validitas instrumen dalam penelitian ini dilakukan pada setiap

pernyataan yang terdiri dari 30 pernyataan. Hasil uji validitas disajikan pada Tabel

3.3 berikut ini :

Tabel 3.3
Hasil Pengujian Validitas
No r hitung r kritis Keputusan
1 0,452 0,306 Valid
2 0,734 0,306 Valid
3 0,579 0,306 Valid
4 0,619 0,306 Valid
5 0,691 0,306 Valid
6 0,682 0,306 Valid
7 0,631 0,306 Valid
8 0,450 0,306 Valid
9 0,762 0,306 Valid
10 0,783 0,306 Valid
11 0,658 0,306 Valid
12 0,600 0,306 Valid
13 0,581 0,306 Valid
14 0,606 0,306 Valid
15 0,681 0,306 Valid
16 0,683 0,306 Valid
17 0,489 0,306 Valid
18 0,608 0,306 Valid
19 0,666 0,306 Valid
20 0,487 0,306 Valid
21 0,500 0,306 Valid
22 0,648 0,306 Valid
23 0,503 0,306 Valid
24 0,607 0,306 Valid
25 0,418 0,306 Valid
26 0,399 0,306 Valid
27 0,356 0,306 Valid
28 0,422 0,306 Valid
29 0,410 0,306 Valid
30 0,449 0,306 Valid
Sumber : Lampiran 3

Dari Tabel 3.3 tersebut, dalam dilihat item pernyataan yang terdapat dalam

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


54

kuisoner penelitian telah valid sesuai dengan kriteria uji validitas lebih besar dari

0,306.

3.9.2 Uji Reliabilitas

Reliabilitas sebenarnya adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang

merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan

reliable jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil

dari waktu ke waktu (Ghozali, 2011: 47). Uji reliabilitas digunakan koefisien

Conbrach Alpha (α). Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliable jika

memberikan Cronbach Alpha lebih besar dari 0,70 (Nunnally dalam Ghozali

(2011:48). Hasil pengujian reliabilitas disajikan pada Tabel 3.4 berikut ini :

Tabel 3.4
Hasil Pengujian Reliabilitas
Reliability Statistics

Cronbach's
Alpha N of Items
,926 30
Sumber : Lampiran 4

Dari Tabel 3.4 berikut dapat dilihat bahwa nilai Alpha sebesar 0,962

dimana nilai tersebut lebih besar dari nilai minimal Cronbach Alpha sebesar 0,70.

Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa instrumen penelitian yang digunakan

untuk mengukur varibael dapat dikatakan reliabel atau terpercaya sebagai alat

pengumpul data dalam penelitian.

3.10 Metode Analisis Data

Metode yang digunakan penulis dalam penelitian untuk analisis data adalah:

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


55

3.10.1 Analisis Deskriptif

Metode analisis deskriptif merupakan cara merumuskan dan menafsirkan

data yang ada sehingga memberikan gambaran yang jelas melalui pengumpulan,

penyusunan, dan penganalisaan data agar dapat diketahui gambaran data yang

sedang diteliti.

3.10.2 Analisis Regresi Linier Berganda

Analisis regresi berganda digunakan untuk mengetahui pengaruh dari

variabel bebas terhadap variabel terikat.Dalam penelitian ini digunakan untuk

mengetahui pengaruh dari kerjasama tim, krativitas dan budaya organisasi terhadap

kinerja karyawan. Model persamaan regresi yang digunakan adalah sebagai

berikut:

Y = β0+ β1 X1 + β2 X2 +β3X3+ ɛ

Keterangan:

Y = Kinerja

β0 = Konstanta

β1, β2, β3 = Koefisien regresi berganda

X1 = Kerjasama Tim

X2 = Kreativitas

X3 =Budaya Organisasi

ɛ = Standart eror

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


56

3.11 Uji Asumsi Klasik


1. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel

pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Seperti diketahui

bahwa uji t dan F mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi

normal. Kalau asumsi ini dilanggar maka uji statistik menjadi tidak valid

untuk jumlah sampel kecil. Ada dua acara untuk mendeteksi apakah residual

berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan analisis grafik dan uji statistik.

(Ghozali, 2016).

a. Analisis Grafik

Salah satu cara termudah untuk melihat normalitas residual adalah dengan

melihat grafik histogram yang membandingkan antara data observasi

dengan distribusi yang mendekati distribusi normal. Namun demikian

hanya dengan melihat histogram hal ini dapat menyesatkan khususnya

untuk jumlah sampel yang kecil. Metode yang lebih handal adalah dengan

melihat normal probability plot yang membandingkan distribusi kumulatif

dari distribusi normal. Distribusi normal akan membentuk satu garis lurus

diagonal. Jika distribusi data residual normal, maka garis yang

menggambarkan data sesungguhnya akan mengikuti garis diagonalnya.

b. Analisis Statistik

Uji normalitas dengan grafik dapat menyesatkan kalua tidak hati-hati

secara visual kelihatan normal, padahal secara statistik bisa sebaliknya.

Untuk itu uji grafik yang telah dilakukan dilengkapi dengan uji statistik

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


57

dengan menggunakan uji Kolmogorov -Smirnov (K-S). Uji K-S dilakukan

dengan menggunakan hipotesis:

H0: Data residual berdistribusi normal

Ha: Data residual tidak berdistribusi normal

Pengujian normalitas dilakukan dengan melihat Asymp. Sig. (2-tailed).

Jika tingkat signifikansinya lebih besar dari 0,05 maka dapat disimpulkan

bahwa H0 diterima, sehingga dikatakan data residual berdistribusi

normal.

2. Uji Heteroskedastisitas

Uji heterokedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi

terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan

yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengematan lain

tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteros

kedastisitas (Ghozali, 2016).

Ada beberapa cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas

yaitu dengan melihat Grafik Plot antara nilai prediksi variable terikat

(dependen). Selain itu dapat juga digunakan uji glejser. Uji glejser dilakukan

dengan meregresi nilai absolut residual terhadap variabel independen di atas

tingkat kepercayaan 5%, maka dapat disimpulkan model regresi tidak

mengandung adanya heteroskedastisitas.

3. Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi

ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Model regresi

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


58

yang baik seharusnnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen.

Jika variabel independen saling berkorelasi, maka variabel-variabel ini tidak

ortogonal.

Untuk mengetahui ada tidaknya multikolinearitas diantara variabel

indevenden dapat dilihat dari Tolerance dan nilai VIF. Kedua ukuran ini

menunjukan setiap variabel independen manakah yang dijelaskan oleh

variabel independen lainnya. Dalam pengertian sederhana setiap variabel

independen menjadi variabel dependen (terikat) dan diregres terhadap

variabel independen lainnya. Tolerance mengukur variabilitas variabel

independen yang terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel independen

lainnya. Jadi nilai Tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF tinggi

(karena VIF=1/Tolerance). Model regresi yang bebas dari multikolinearitas

adalah model yang memiliki nilai tolerance ≥ 0,1 atau nilai VIF < 10.

Sebaliknya, jika nilai Tolerance < 0,1 atau nilai VIF > 10, maka ada

multikolinearitas di antara variabel independen.

3.12 Uji Hipotesis

1. Uji Signifikan Serempak (Uji-F)

Uji-F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel yang dimasukkan

dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel

terikat.Bentuk pengujian sebagai berikut :

H0: β1 = β2 = β3 = 0, artinya, secara bersama-sama tidak terdapat

pengaruh positif dan signifikan antara

Kerjasama Tim, Kreativitas dan Budaya

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


59

Organisasi terhadap Kinerja Karyawan.

Ha: Minimal satu βI ≠ 0, artinya secara bersama-sama terdapat pengaruh

positif dan signifikan antara Kerjasama Tim,

Kreativitas dan Budaya Organisasi terhadap

Kinerja Karyawan.

Kriteria pengambilan keputusan sebagai berikut :

a. H0 diterima jika Fhitung≤ Ftabel pada α = 5% atau sig.t ≥ α (0,05)

b. Ha ditolak jika Fhitung> Ftabel pada α = 5% atau sig.t ≥ α (0,05)

2. Uji Secara Parsial (Uji-t)

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh suatu

variabel independen secara parsial (individual) terhadap variasi variabel

dependen. Kriteria pengujiannya adalah :

H0 : βi ≤ 0, artinya Kerjasama Tim, Kreativitas dan Budaya Organisasi secara

parsial tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kinerja

Karyawan.

H1 : βi> 0, artinya Kerjasama Tim, Kreativitas dan Budaya Organisasi secara

parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kinerja

Karyawan.

Kriteria pengambilan keputusan sebagai berikut :

a. H0 diterima jika thitung≤ ttabel pada α = 5% atau sig.t ≥ α (0,05)

b. Ha ditolakjika thitung> ttabel pada α = 5% atau sig.t < α (0,05)

3. Uji Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien Determinasi (R2) digunakan untuk mengukur seberapa besar variasi

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


60

variabel bebas (Kerjasama Tim, Kreativitas dan Budaya Organisasi) dalam

menjelaskan variasi variabel terikat (Kinerja). Jika Koefisien Determinasi (R2)

semakin besar (mendekati satu) menunjukkan semakin baik kemampuan X

menerangkan Y. Sebaliknya, jika R2 semakin kecil (mendekati nol), maka

dikatakan bahwa semakin kecil variasi variabel bebas dalam menjelaskan

variasi variabel terikat.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Perusahaan

4.1.1 Sejarah Singkat PT. Telekomunikasi Indonesia (Telkom) Tbk

Cikal bakal Telkom adalah suatu badan usaha bernama Poat-en

Telegraafdlenst yang didirikan dengan Staatsblad No. 52 Tahun 1884.

Penyelenggaraan Telekomonunikasi di Hindia Belanda pada waktu itu mulanya

diselenggarakan oleh swasta. Bahkan sampai tahun 1905 tercatat 38 perusahaan

Telekomunikasi, yang pada tahun 1906 diambil alih oleh Pemerintah Hindia

Belanda dengan berdasarkan Staatblad No.395 tahun 1906. Sejak itu berdirilah

Post Telegraf on Telefoondienst atau disebut PTT-Dienst. PTT-Dienst ditetapkan

sebagai perusahaan Negara berdasarkan Staatblad No.419 tahun 1927 tentan

Indonesia Bedrijvenwet (I.B.W, Undang – Undang Perusahaan Negara). Jawatan

PTT ini berlangsung sampai dikeluarkannya Peraturan Pemerintah Pengganti

Undang – Undang (Perpu) No.19 tahun 1960 oleh Pemerintah Republik Indonesia

tentang persyaratan suatu perusahaan Negara dan PTT-Dienst memenuhi syarat

untuk tetap menjadi Perusahaan Negara(PN). Kemudian berdasarkan Peraturan

Pemerintah No.240 tahun 1961, tentang pendirian Perusahaan Negara Pos dan

Telekomunikasi disebutkan bahwa Perusahaan Negara sebagaimana dimaksud

dalam Pasal 2. IB dilebur kedalam Perusahaan Negara Pos dan Telekomunikasi

(PN. Pos dan Telekomunikasi). Dalam perkembangan selanjutnya Pemerintah

memandang perlu untuk membagi PN Pos dan Telekomunikasi menjadi dua

Perusahaan Negara yang berdiri sendiri. Berdasarkan Peraturan Pemerintah No.29

60

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


61

tahun 1965, maka berdirilah Perusahaan Pos dan Giro (PN Pos dan Giro)

dan pendirian Perusahaan Negara Telekomunikasi (PNTelekomunikasi) diatur

dalam Peraturan Pemerintah No.30 tahun 1965. Bentuk ini pun dikembangkan

menjadi Perusahaan Umum (Perum) Telekomunikasi melalui Peraturan

Pemerintah No.36 tahun 1974. Dalam peraturan tersebut dinyatakan pula

Perusahaan Umum Telekomunikasi sebagai penyelenggara telekomunikasi untuk

umum, baik hubungan Telekomunikasi dalam negri maupun luar negri. Tentang

hubungan Telekomunikasi luar negri pada saat itu juga diselenggarakan oleh PT.

Indonesian Satelite Corporation (Indosat), yang masih berstatus perusahaan asing

yakni, dari American Cable & Radio Corporation. Dalam rangka meningkatkan

pelayanan jasa Telekomunikasi untuk umum, pemerintah mengeluarkan Peraturan

Pemerintah No.53 Tahun 1980 tentang Telekomunikasi utuk umum yang isinya

tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah No.22 tahun 1974. Berdasarkan

Peraturan Pemerintah No.52 Tahun 1980, PERUMTEL ditetapkan sebagai badan

usaha yang berwenang menyelenggarakan Telekomunikasi untuk umum dalam

negri dan Indosat ditetapkan sebagai badan usaha penyelenggara Telekomunikasi

untuk umum Internasional.

Pemerintah merasakan perlunya percepatan pembangunan Telekomunikasi

ketika memasuki Repelita Y, karena sebagai infrastruktur diharapkan dapat

memacu perkembangan sektor lainnya. Selain hal tersebut penyelenggaraa

Telekomunikasi membutuhkan manajemen yang lebih profesional, oleh sebab itu

perlu menyesuaikan bentuk perusahaan. Untuk itu berdasarkan Peraturan

Pemerintah No.25 Tahun 1991, maka bentuk perusahaan umum (PERUM)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


62

dialihkan menjadi Perusahaan Perseroan (Persero), sebagaimana dimaksud dalam

Undang – Undang No.9 Tahun 1969. Sejak itu, berdirilah Perusahaan Perseroan

(Persero) Telekomunikasi Indonesia atau Telkom..

Telkom melaksanakan tiga program besar secara simultan, program –

program tersebut adalah terstrukturisasi internal, penerapan Kerja Sama Operasi

(KSO) dan persiapan Go public/ Internasional atau dikenal dengan Initial Public

Offering pada tahun 1995 untuk mengantisipasi eraglobalisasi, seperti

diterapkannya perdagangan bebas baik internasional, maupun regional, maka

restrukturisasi internal meliputi bidang usaha sekaligus pengorganisasiaannya.

Bidang usaha utama Telkom adalah menyelenggarakan jasa telpon lokal dan jarak

jauh dalam negri, sedangkan usaha terkait termasuk Sistem Telepon Bergerak

Selular (STBS), Sirkit langganan, teleks, penyewaan transponder satelit, VSAT

dan jasa nilai tambah tertentu.

Telkom telah menghapuskan struktur Wilayah Usaha Telekomunikasi

(WITEL) untuk menampung bidang – bidang usaha tersebut sejak1 Juli 1995 dan

secara defacto meresmikan dimulainya era Divisi. Sebagai pengganti WITEL,

bisnis bidang usaha dikelola oleh tujuh Divisi Regional dan Divisi Network.

Divisi Regional menyelenggarakan jasa Telekomunikasi di wilayahya masing-

masing, sedangkan Divisi Network menyelenggarakan jasa Telekomunikasi jarak

jauh dalam negri melalui pengoperasian jaringan transmisi jalur utama nasional.

Divisi Regional Telkom mencakup wilayah – wilayah yang dibagi sebagai

berikut:

1. Divisi Regional I, Sumatra

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


63

2. Divisi Regional II, Jakarta dan sekitarnya.

3. Divisi Regional III, Jawa Barat

4. Divisi Regional IV, Jawa Tengah danYogyakarta

5. Divisi Regional V, Jawa Timur

6. Divisi Regional VI, Kalimantan

7. Divisi Regional VII, Kawasan Timur Indonesia yang meliputi Sulawesi,

Bali,Nusantara, Maluku, Irian Jaya.

Masing- masing divisi dikelola oleh suatu tim manajemen yang terpisah

berdasarkan prinsip desentralisasi serta bertindak sebagai pusat investasi. Divisi

Regional dan pusat keuntungan (Divisi Network dan Divisi Lainnya). Serta

mempunyai laporan keuangan internal yang terpisah. Sedangkan divisi- divisi

pendukung terdiri dari Divisi Pelatihan, Divisi Properti, Divisi Sistem Informasi.

Beralihnya kebijakan sentralisasi ke kebijakan dekonsentrasi dan desentralisasi

kewenangan maka struktur dan fungsi kantor pusat diubah menjadi kantor

perusahaan, dan semula sebagai pusat investasi disederhanakan menjadi pusat

biaya (cost center). Berlakunya kebijakan dekonsentrasi menjadikan jumlah

sumber daya manusia kantor perusahaan juga menjadi lebih sedikit.

Kantor perusahaan Telkom berdasarkan akte perubahan yang terakhir

berkedudukan di jalan Japati No. 1 Bandung, bertanggung jawab atas

penyampaian sasaran pengelolaan perusahaan melalui kegiatan unit kerja

perusahaan secara keseluruhan. Dalam kaitannya dengan Divisi, kantor

perusahaan hanyalah menetapkan hal-hal yang strategis, sedangkan penjabaran

operasionalnya dilaksanakan oleh masing-masing Divisi.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


64

Telkom memasuki era baru dengan mendeklarasikan dirinya sebagai

operator dengan portofolio telecomunication, information, media dan edutaiment

(T.I.M.E), terlengkap dan terbesar di tanah air melalui kekuatan dan sinergi dalam

lingkup Telkom Group. Telkom hadir dengan portofolio baru, spirit baru,

komitmen baru dan citra baru demi kenyamanan dan kepuasan pelanggan. Telkom

akan mengantarkan pelanggan pada sebuah era dalam dunia dan kehidupan

menjadi begitu mudah dikendalikan, serasa berada dalam genggaman kita. The

World In Your Hand merupakan tag line yang menyertai logo baru Telkom yang

merupakan representasi nilai-nilai budaya perusahaan.

4.1.2 Visi dan Misi PT. Telekomunikasi Indonesia (Telkom) Tbk

Seiring dengan perkembangan teknologi digital dan transformasi

perusahaan, Telkom memiliki visi dan misi baru yang diberlakukan sejak 2016,

yaitu:

1. Visi : Be the King of Digital in the Region

2. Misi : Lead Indonesian Digital Innovation and Globalization

3. Strategic Objectives

Sebagai Indonesia powerhouse company yang telah memiliki footprint bisnis

internasional, TelkomGroup memiliki strategic objectives sebagai berikut:

Top 10 Market Capitalization Telco in Asia-Pacific by 2020 and maintain its

stronghold position

4.1.3 Motto PT Telkom

Setiap perusahaan khususnya perusahaan besar tentunya memiliki suatu

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


65

motto atau slogan sebagai bentuk penelitian perusahaannya. Motto juga biasanya

digunakan sebagai identitas suatu perusahaan. Suatu motto tentu mempunyai

suatu maksud yang ingin disampaikan suatu perusahaan kepada stakeholders

(pelanggan, mitra kerja, pemegang saham, kompetitor, masyarakat). Begitu juga

dengan PT. Telkom yang mempunyai motto “Life Confidence” dengan tagline

“The World in our Hand”. Yang diartikan bahwa jika menjadi pelanggan Telkom

Group melalui layanan TIME maka dapat dipastikan bahwa dunia akan menjadi

milik anda atau anda menguasai dunia.

4.1.4 Bidang Usaha

Telkom Group adalah satu-satunya BUMN telekomunikasi serta

penyelenggara layanan telekomunikasi dan jaringan terbesar di Indonesia. Telkom

Group melayani jutaan pelanggan di seluruh Indonesia dengan rangkaian lengkap

layanan telekomunikasi yang mencakup sambungan telepon kabel tidak bergerak

dan telepon nirkabel tidak bergerak, komunikasi seluler, layanan jaringan dan

interkoneksi serta layanan internet dan komunikasi data. Telkom Group juga

menyediakan berbagai layanan di bidang informasi, media dan edutainment,

termasuk cloud-based and server-based managed services, layanan e-Payment

dan IT enabler, e-Commerce dan layanan portal lainnya.

4.1.5 Logo Perusahaan

Berikut ini merupakan logo dari PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk.,

yang dapat dilihat pada Gambar 4.1 sebagai berikut :

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


66

Sumber : www.telkom.co.id

Gambar 4.1
Logo PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk

Adapun makna warna yang dipakai pada logo baru PT. Telekomunikasi

Indonesia, Tbk., adalah :

1. Hitam

Pada teks Telkom Indonesia, melambangkan kemauan keras.

2. Merah

Pada telapak tangan, melambangkan optimis dan berani dalam menghadapi

tantangan.

3. Putih

Pada lingkaran yang diatas, melambangkan persembahan terbaik untuk

bangsa.

4. Abu-Abu

Pada lingkaran yang dibawah, melambangkan teknologi terdepan.

4.1.6 Telkom Regional 1 Sumatera

PT. Telekomunikasi Indonesia,Tbk saat ini merupakan perusahaan

telekomunikasi terbesar di Indonesia. Sebagaimana diketahui PT. Telekomunikasi

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


67

Indonesia terbagi dalam 7 wilayah operasional, diantaranya adalah Divisi Telkom

Regional 1 Sumatera. Telkom Regional 1 Sumatera terdiri dari 11 wilayah

telekomunikasi (witel) yang mencakup area pelayanan di seluruh pulau Sumatera

dengan produk utama adalah Indihome. Indihome dipasarkan untuk meningkatkan

customer experience dimana pelanggan dapat menikmati tiga layanan dalam satu

produk yaitu telepon rumah (fixed phone), internet cepat minimal 10Mbps dan

useetv kabel. Salah satu langkah untuk mensukseskan layanan indihome tersebut

adalah 7 dengan memperluas fibernasi di seluruh witel Telkom Regional 1

Sumatera. (Sumber: Data Internal Perusahaan).

Telkom Regional 1 Sumatera berlokasi di Jalan Prof. HM Yamin SH

nomor 2 Medan dengan jumlah karyawab 205 orang. Berikut struktur organisasi

Telkom Regional 1 Sumatera:

Sumber : HR Telkom Regional 1 Sumatera


Gambar 4.2
Struktur Organisasi PT. Telkom Regional 1 Sumatera

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


68

4.2 Analisis Deskriptif

4.2.1 Karakteristik Responden

1. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Tabel 4.1
Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin
Jenis Kelamin Jumlah Orang Persentase (%)
Laki-laki 47 70
Perempuan 20 30
Total 67 100
Sumber : Lampiran 5

Berdasarkan Tabel 4.1 dapat dilihat bahwa karakteristik responden

berdasarkan jenis kelamin adalah 47 orang (70,1%) berjenis kelamin Laki-

laki dan 20 orang (29,9%) berjenis kelamin Perempuan.

2. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

Tabel 4.2
Karakteristik responden berdasarkan usia
Usia Responden Jumlah Responden
Persentase (%)
(Tahun) (Orang)
21-30 13 19,4
31-40 16 23,8
41-50 28 41,8
51-55 10 15
Total 67 100
Sumber : Lampiran 6

Pada Tabel 4.2 dapat dilihat bahwa karakteristik responden berdasarkan usia

adalah 13 orang (19,4%) berusia 21 sampai dengan 30 tahun, 16 orang

(23,8%) berusia 31 sampai dengan 40 tahun, 28 orang (41,8%) berusia 41

sampai dengan 50 tahun, dan 10 orang (15%) berusia 51 sampai dengan 55

tahun.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


69

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


70

3. Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan

Tabel 4.3
Karakteristik responden berdasarkan pendidikan
Pendidikan Jumlah (Orang) Persentase (%)
SMA/SMK 10 15
Diploma III 17 25,3
Sarjana 30 44,7

Pasca Sarjana 10 15

Total 67 100
Sumber : Lampiran 7

Pada Tabel 4.3 dapat diketahui bahwa responden yang berpendidikan

SMA/SMK sebanyak 10 orang (15%), Diploma III sebanyak 17 orang

(25,3%), Sarjana sebanyak 30 orang (44,7%) dan Pasca Sarjana sebanyak 10

orang (15%).

4. Karakteristik Responden Berdasarkan Masa Kerja

Tabel 4.4
Karakteristik responden berdasarkan masa kerja
Jumlah Responden
Masa Kerja (Tahun) Persentase (%)
(orang)
1-5 11 16,4
6-10 10 15
11-20 36 53,6
>20 10 15
Total 67 100
Sumber : Lampiran 8

Pada Tabel 4.4 dapat diketahui bahwa responden dengan masa kerja 1 sampai

5 tahun sebanyak 11 orang (16,4%), responden dengan masa kerja 6 sampai

10 tahun 10 orang (15%), responden dengan masa kerja 11 sampai dengan 20

tahun sebanyak 36 orang (53,6%) dan responden dengan masa kerja lebih dari

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


71

20 tahun sebanyak 10 orang (15%).

4.2.2 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Kerjasama Tim


(X₁)

Distribusi jawaban responden terhadap 18 item pernyataan mengenai

variabel Motivasi (X₁) dapat dilihat pada Tabel 4.5 berikut :

Tabel 4.5
Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Kerjasama Tim(X₁)
Sangat
Sangat Kurang Tidak Rata-rata
Item Setuju Tidak
No Setuju Setuju Setuju Jawaban Ket
Pernyataan Setuju
Responden
F % F % F % F % F %
1 P1 38 56,7 29 43,3 0 0 0 0 0 0 86,8% SS

2 P2 10 15 34 50,7 20 29,9 3 4,4 0 0 75,2% S

3 P3 15 22,4 41 61,2 11 16,4 0 0 0 0 81,1% SS

4 P4 11 16,4 45 67,2 11 16,4 0 0 0 0 80% SS

5 P5 11 16,4 52 77,6 4 6 0 0 0 0 82,6% SS

6 P6 11 16,4 56 83,6 0 0 0 0 0 0 83,2% SS

7 P7 11 16,4 56 83,6 0 0 0 0 0 0 83,2% SS

8 P8 6 9 59 88 0 0 1 1,5 1 1,5 80,2% SS

9 P9 12 17,8 55 82 0 0 0 0 0 0 83,5% SS

10 P10 8 12 59 88 0 0 0 0 0 0 82,3% SS

11 P11 11 16,4 53 79,2 3 4,4 0 0 0 0 82,3% SS

12 P12 8 12 53 79,2 3 4,4 3 4,4 0 0 79,7% S

13 P13 0 0 41 61,2 14 20,8 12 18 0 0 68,6% S

14 P14 9 13,4 39 58,2 10 15 9 13,4 0 0 70,1% S

15 P15 8 12 43 64 10 15 6 9 0 0 75,8% S

16 P16 12 18 46 68,6 6 9 3 4,4 0 0 80% SS

17 P17 22 33 39 58,2 3 4,4 3 4,4 0 0 83,8% SS

18 P18 10 15 47 70 10 15 0 0 0 0 80% SS
Sumber : Lampiran 9

0 - 19,99% : STS

20% - 39,99% : TS

40% - 59,99% : KS

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


72

60% - 79,99% : S

80% - 100% : SS

1. Pada pernyataan pertama (Kami tetap menjalankan prinsip ringan sama

dijinjing, berat sama dipikul sekalipun fungsi dan tugas kami berbeda-beda

dalam pekerjaan) nilai rata-rata 86,8% mengindikasikan dominan jawaban

responden adalah sangat setuju, dimana responden sebanyak 38 orang (56,7%)

menyatakan sangat setuju, 29 orang (43,3%) menyatakan setuju dan tidak ada

responden yang menyatakan kurang setuju, tidak setuju dan sangat tidak

setuju. Hal ini menunjukkan bahwa karyawan aktif bekerjasama untuk

mencapai tujuan bersama.

2. Pada pernyataan kedua (Pimpinan tim saya aktif bekerja sama membimbing

anggota dalam pelaksanaan tugas) nilai rata-rata 75,2% mengindikasikan

dominan jawaban responden adalah setuju, dimana responden sebanyak 10

orang (15%) menyatakan sangat setuju, 34 orang (50,7%) menyatakan setuju,

20 orang (29,9%) menyatakan kurang setuju dan 3 orang (4,4%) yang

menyatakan tidak setuju dan tidak ada responden yang menyatakan sangat

tidak setuju. Hal ini menunjukkan bahwa masih ada responden yang

merasakan kurangnya peranan kerjasama dari pimpinan dalam tim dalam

membimbing anggota menyelesaikan tugas pekerjaan .

3. Pada pernyataan ketiga (Setiap anggota tim dianggap memiliki kontribusi

yang tinggi dalam pencapaian tujuan) nilai rata-rata 81,1% mengindikasikan

dominan jawaban responden adalah setuju, dimana responden sebanyak 15

orang (22,4%) menyatakan sangat setuju, 41 orang (61,2%) menyatakan

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


73

setuju, 11 orang (16,4%) menyatakan kurang setuju dan tidak ada responden

yang menyatakan tidak setuju dan sangat tidak setuju. Hal ini menunjukkan

bahwa karyawan menyadari setiap pekerjaan yang dikerjakan oleh karyawan

memiliki kontribusi dalam pencapaiantujuan.

4. Pada pernyataan keempat (Setiap anggota tim sadar akan peranannya masing-

masing untuk mencapai tujuan yang ditargetkan) nilai rata-rata 80%

mengindikasikan dominan jawaban responden adalah setuju, dimana

responden sebanyak 11 orang (16,4%) menyatakan sangat setuju, 45 orang

(67,2%) menyatakan setuju, 11 orang (16,4%) menyatakan kurang setuju dan

tidak ada responden yang menyatakan tidak setuju dan sangat tidak setuju.

Hal ini menunjukkan bahwa karyawan menyadari arti peranannya untuk

mencapai target.

5. Pada pernyataan kelima (Anggota tim mengerahkan kemampuan masing-

masing secara maksimal sesuai dengan fungsi dan tanggungjawab

pekerjaannya masing-masing) nilai rata-rata 82,6% mengindikasikan

dominan jawaban responden adalah setuju, dimana responden sebanyak 11

orang (16,4%) menyatakan sangat setuju, 52 orang (77,6%) menyatakan

setuju, 4 orang (6%) menyatakan kurang setuju. Tidak ada responden yang

menyatakan tidak setuju dan sangat tidak setuju. Hal ini menunjukkan bahwa

karyawan menyadari untuk mengerahkan kemampuan terbaiknya dalam

bekerja.

6. Pada pernyataan keenam (Saya mampu menerima kritik dan saran dari rekan

kerja untuk bekerja lebih baik) nilai rata-rata 83,2% mengindikasikan

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


74

dominan jawaban responden adalah sangat setuju, dimana responden

sebanyak 11 orang (16,4%) menyatakan sangat setuju, 56 orang (83,6%)

menyatakan setuju, tidak ada responden yang menayatakan kurang setuju,

tidak setuju dan sangat tidak setuju. Hal ini menunjukkan bahwa karyawan

bersedia untuk menerima kritik dan masukan dari rekan kerja.

7. Pada pernyataan ketujuh (Setiap anggota tim, baik itu pimpinan maupun

bawahan memegang prinsip kepercayaan). nilai rata-rata 83,2%

mengindikasikan dominan jawaban responden adalah sangat setuju, dimana

responden sebanyak 11 orang (16,4%) menyatakan sangat setuju, 56 orang

(83,6%) menyatakan setuju, tidak ada responden yang menayatakan kurang

setuju, tidak setuju dan sangat tidak setuju. Hal ini menunjukkan bahwa

seluruh responden memegang prinsip saling percaya terhadap rekan kerja.

8. Pada pernyataan kedelapan (Sesama anggota tim diberikan tugas tanpa harus

dilakukan pengawasan ekstra ketat.) nilai rata-rata 80,2% mengindikasikan

dominan jawaban responden adalah sangat setuju, dimana responden

sebanyak 6 orang (9%) menyatakan sangat setuju, 59 orang (88%)

menyatakan setuju, 1 orang (1,5%) menyatakan kurang setuju, 1 orang (1,5%)

menyatakan sangat tidak setuju. Hal ini menunjukkan bahwa karyawan akan

menyelesaikan pekerjaan tanpa harus diawasi secara ekstra ketat.

9. Pada pernyataan kesembilan (Saya diberikan tugas dibangun atas dasar

kepercayaan akan kemampuan saya) nilai rata-rata 83,5% mengindikasikan

dominan jawaban responden adalah sangat setuju, dimana responden

sebanyak 12 orang (17,8%) menyatakan sangat setuju, 55 orang (82,3%)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


75

menyatakan setuju, tidak ada responden yang menayatakan kurang setuju,

tidak setuju dan sangat tidak setuju. Hal ini menunjukkan karyawan

menyadari bahwa tugas yang diberikan adalah atas dasar kepercayaan dan

sesuai dengan kemampuan dari karyawan.

10. Pada pernyataan kesepuluh (Pemberian tugas antar sesama tim dibangun

dengan saling kepercayaan.) nilai rata-rata 82,3% mengindikasikan dominan

jawaban responden adalah sangat setuju, dimana responden sebanyak 8 orang

(12%) menyatakan sangat setuju, 59 orang (88%) menyatakan setuju, tidak

ada responden yang menyatakan kurang setuju, tidak setuju dan sangat tidak

setuju. Hal ini menunjukkan bahwa kepercayaan antar sesam tim terjalin

dengan baik..

11. Pada pernyataan kesebelas (Saya dianggap memiliki integritas dalam bekerja)

nilai rata-rata 82,3% mengindikasikan dominan jawaban responden adalah

sangat setuju, dimana responden sebanyak 11 orang (16,4%) menyatakan

sangat setuju, 53 orang (79,2%) menyatakan setuju, 3 orang (4,4%)

menyatakan kurang setuju dan 3 orang (4,4%) yang menyatakan tidak

setuju.Tidak ada responden yang menyatakan sangat tidak setuju. Hal ini

menunjukkan bahwa karyawan memiliki integritas dalam bekerja.

12. Pada pernyataan keduabelas (Pimpinan menerima dengan puas terhadap hasil

pekerjaan saya.) nilai rata-rata 79,7% mengindikasikan dominan jawaban

responden adalah sangat setuju, dimana responden sebanyak 8 orang (12%)

menyatakan sangat setuju, 54 orang (79,4%) menyatakan setuju, 3 orang

(4,4%) menyatakan kurang setuju dan 3 orang (4,4%) menyatakan tidak

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


76

setuju. Tidak ada responden yang menyatakan sangat tidak setuju. Hal ini

menunjukkan sebagian besar karyawan setuju bahwa pimpinan masing-

masing puas terhadap hasil pekerjaannya meskipun ada karyawan yang

kurang setuju dan tidak setujua.

13. Pada pernyataan ketigabelas (Dalam menjalankan tugas kami memiliki sikap

saling ketergantungan berdasarkan urutan tugas yang diberikan. Saya akan

menunggu seseorang menyelesaikan urutan tugas yang lebih dahulu dari pada

saya, baru kemudian saya mengerjakan urutan saya.) nilai rata-rata 68,6%

mengindikasikan dominan jawaban responden adalah setuju, dimana tidak

ada responden yang menyatakan sangat setuju dan sangat tidak setuju, 41

orang (61,2%) menyatakan setuju, 14 orang (20,8%) menyatakan kurang

setuju, 12 orang (18%) yang menyatakan tidak setuju. Hal ini menunjukkan

bahwa tidak semua karyawan memiliki sikap saling kertergantungan.dalam

menyelesaikan pekerjaan sesuai urutan tugas yang diberikan.

14. Pada pernyataan keempatbelas (Tugas yang kami jalankan atas dasar saling

ketergantungan akan lebih baik daripada secara sendiri-sendiri.) nilai rata-rata

70,1% mengindikasikan dominan jawaban responden adalah setuju, dimana

responden sebanyak 9 orang (13,4%) menyatakan sangat setuju, 39 orang

(58,2%) menyatakan setuju, 10 orang (15%) menyatakan kurang setuju dan 9

orang (13,4%) menyatakan tidak setuju. Tidak ada responden yang

menyatakan sangat tidak setuju. Hal ini menunjukkan bahwa tidak semua

karyawan memiliki sikap saling ketergantungan dalam menyelesaikan

pekerjaan secara bersama-sama.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


77

15. Pada pernyataan kelimabelas (Saya selalu mediskusikan pada anggota tim

yang lain terhadap hasil yang akan kami capai.) nilai rata-rata 75,8%

mengindikasikan dominan jawaban responden adalah setuju, dimana

responden sebanyak 8 orang (12%) menyatakan sangat setuju, 43 orang

(64%) menyatakan setuju, 10 orang (15%) menyatakan kurang setuju, 6 orang

(9%) menyatakan tidak setujua. Tidak ada responden yang menyatakan

sangat tidak setuju. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar karyawan

saling mendiskusikan hasil dari tujuan yang akan dicapai.

16. Pada pernyataan keenambelas (Setiap anggota tim menganggap hasil kerja

merupakan hasil interaksi yang tinggi.) nilai rata-rata 80% mengindikasikan

dominan jawaban responden adalah setuju, dimana responden sebanyak 12

orang (18%) menyatakan sangat setuju, 46 orang (68,6%) menyatakan setuju,

6 orang (9%) menyatakan kurang setuju dan 3 orang (4,4%) menyatakan

tidak setujua. Tidak ada responden yang menyatakan sangat tidak setuju.

17. Pada pernyataan ketujuhbelas (Setiap anggota tim memiliki komitmen

memajukan perusahaan dengan membangun kerja tim yang kuat) nilai rata-

rata 83,8% mengindikasikan dominan jawaban responden adalah sangat

setuju, dimana responden sebanyak 22 orang (33%) menyatakan sangat

setuju, 39 orang (58,2%) menyatakan setuju, 3 orang (4,4%) menyatakan

kurang setuju dan 3 orang (4,4%) menyatakan tidak setuju. Tidak ada

responden yang menyatakan sangat tidak setuju. Hal ini menunjukkan bahwa

karyawan berkomitmen membangun kerja tim untuk kemajuan perusahaan.

18. Pada pernyataan kedelapanbelas (Pimpinan tim saya memberikan perhatian

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


78

penuh pada tugas dan tanggung jawab dari setiap anggota, tidak ada yang

dibeda-bedakan.) nilai rata-rata 80% mengindikasikan dominan jawaban

responden adalah sangat setuju, dimana responden sebanyak 10 orang (15%)

menyatakan sangat setuju, 47 orang (70%) menyatakan setuju, 10 orang

(15%) menyatakan kurang setuju. Tidak ada responden yang menyatakan

tidak setuju dan sangat tidak setuju. Hal ini menunjukkan bahwa pimpinan

berlaku adil terhadap seluruh bawahan.

4.2.3 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Kreativitas (X2)

Distribusi jawaban responden terhadap 16 item pernyataan mengenai

variabel Lingkungan Kerja (X2) dapat dilihat pada Tabel 4.6 berikut :

Tabel 4.6
Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Kreativitas (X2)
Sangat
Sangat Kurang Tidak Rata-rata
Item Setuju Tidak
No Setuju Setuju Setuju Jawaban Ket
Pernyataan Setuju
Responden
F % F % F % F % F %
1 P1 24 36 43 64 0 0 0 0 0 0 87,1% SS
2 P2 3 4,4 40 59,8 19 28,3 5 7,5 0 0 72,2% S
3 P3 15 22,3 52 77,7 0 0 0 0 0 0 84,4% SS
4 P4 12 18 55 82 0 0 0 0 0 0 86,5% SS
5 P5 7 10,5 38 56,7 18 26,8 4 6 0 0 74,3% S
6 P6 15 22,3 48 71,7 4 6 0 0 0 0 85% SS
7 P7 20 30 47 70 0 0 0 0 0 0 85,9% SS
8 P8 10 15 50 74,5 7 10,5 0 0 0 0 80,8% SS
9 P9 14 20,8 51 76,2 2 3 0 0 0 0 81,7% SS
10 P10 24 36 43 64 0 0 0 0 0 0 87,1% SS
11 P11 20 30 43 64 4 6 0 0 0 0 83,5% SS
12 P12 17 25,5 50 74,5 0 0 0 0 0 0 85% SS
13 P13 16 24 36 53,7 15 22,3 0 0 0 0 80,2% SS
14 P14 19 28,3 48 71,7 0 0 0 0 0 0 85,6% SS
15 P15 23 34 44 66 0 0 0 0 0 0 86,8% SS
16 P16 13 19,3 48 71,7 6 9 0 0 0 0 82% SS
Sumber: Lampiran 10

0 - 19,99% : STS

20% - 39,99% : TS

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


79

40% - 59,99% : KS

60% - 79,99% : S

80% - 100% : SS

1. Pada pernyataan pertama (Saya senang mencari cara-cara yang baru untuk

melakukan sesuatu hal, walaupun sudah ada cara penyelesaian dengan cara-

cara yang sebelumnya) nilai rata-rata 87,1% mengindikasikan

dominanjawaban responden adalah sangat setuju, dimana responden sebanyak

24 orang(36%) menyatakan sangat setuju, 43 orang (64%) menyatakan

setuju. Tidak ada responden yang menyatakan kurang setuju, tidak setuju dan

sangat tidak setuju. Hal ini menunjukkan bahwa karyawan senang untuk

belajar hal-hal baru khususnya dalam penyelesaian tugas.

2. Pada pernyataan kedua (Saya suka mengikuti kompetisi yang berhubungan

dengan ide kreatif & inovatif di kantor karena saya berharap ada hal-hal baru

yang saya temukan) nilai rata-rata 72,2% mengindikasikan dominan

jawaban responden adalah setuju, dimana responden sebanyak 3 orang (7,9%)

menyatakan sangat setuju, 40 orang (78,4%) menyatakan setuju, 19 orang

(13,7%) menyatakan kurang setuju dan 5 orang (7,5%) menyatakan tidak

setuju dan tidak ada responden yang menyatakan sangat tidak setuju. Hal ini

menunjukkan bahwa sebagian karyawan ada yang suka akan kompetisi yang

berhubungan dengan ide kreatif dan inovatif dan adapula yang kurang dan

bahkan tidak berminat untuk ikut serta.

3. Pada pernyataan ketiga (Saya memiliki keyakinan pada kemampuan saya

dalam memecahkan masalah secara kreatif) nilai rata-rata 84,4%

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


80

mengindikasikan dominan jawaban responden adalah sangat setuju, dimana

responden sebanyak 15 orang (22,3%) menyatakan sangat setuju, 52 orang

(77.7%) menyatakan setuju, tidak ada responden yang menyatakan kurang

setuju, tidak setuju dan sangat tidak setuju. Hal ini menunjukkan bahwa

karyawan secara pribadi mampu untuk memecahkan permasalah dengan

kreatif.

4. Pada pernyataan keempat (Saya menganggap diri saya sebagai pribadi yang

kreatif) nilai rata-rata 86,5% mengindikasikan dominan jawaban responden

adalah sangat setuju, dimana responden sebanyak 12 orang (18%)

menyatakan sangat setuju, 55 orang (82%) menyatakan setuju, tidak ada

responden yang menyatakan kurang setuju, tidak setuju dan sangat tidak

setuju. Hal ini menunjukkan bahwa setiap karyawan menggangap dirinya

sebagai pribadi yang kreatif.

5. Pada pernyataan kelima (Dalam pekerjaan ini, saya lebih memilih tugas/

pekerjaan yang benar-benar menantang saya sehingga saya bisa belajar hal-

hal baru) nilai rata-rata 74.3% mengindikasikan dominan jawaban responden

adalah setuju, dimana responden sebanyak 7 orang (15,7%) menyatakan

sangat setuju, 38 orang (84,3%) menyatakan setuju, 18 orang (26,8%)

menyatakan kurang setuju, 4 orang (6%) tidak setuju. Tidak ada responden

yang menyatakan sangat tidak setuju. Hal ini menunjukkan ada karyawan

yang senang akan tugas yang menantang, dan ada sebagian yang kurang dan

bahkan tidak menyukai tugas yang menantang.

6. Pada pernyataan keenam (Saya sering menggunakan teknik brainstorming /

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


81

curah pendapat untuk menghasilkan ide-ide baru) nilai rata-rata 85%

mengindikasikan dominan jawaban responden adalah sangat setuju, dimana

responden sebanyak 15orang (22,3%) sangat setuju, 48 orang (71,7%)

menyatakan setuju, 4 orang (6%) menyatakan kurang setuju dan tidak ada

responden yang menyatakan tidak setuju dan sangat tidak setuju. Hal ini

menunjukkan bahwa sebagian besar karyawan menggunakan teknik ini untuk

menghasilkan ide-ide baru meskipun 4 orang menyatakan kurang setuju.

7. Pada pernyataan ketujuh (Saya sering menelusuri teknologi, proses, teknik

baru dan atau ide produk) nilai rata-rata 85,9% mengindikasikan dominan

jawaban responden adalah sangat setuju, dimana responden sebanyak 20

orang (30%) sangat setuju, 47 orang (70%) menyatakan setuju. Tidak ada

responden yang menyatakan kurang setuju, tidak setuju dan sangat tidak

setuju.

8. Pada pernyataan kedelapan (Saya biasanya membuat ide-ide baru dengan

sistematis, memodifikasi (dengan mengganti, menyusun kembali,

mengelaborasi, dll) ide yang ada) nilai rata-rata 80,8% mengindikasikan

dominan jawaban responden adalah setuju, dimana responden sebanyak 10

orang (15%) menyatakan sangat setuju, 50 orang (74,5%) menyatakan setuju,

7 orang (10,5%) kurang setuju dan tidak ada responden yang menyatakan

tidak setuju dan sangat tidak setuju. Hal ini menunjukkan hampir sebagian

besar karyawan menghasilkan ide dengan proses tersebut.

9. Pada pernyataan kesembilan (Saya banyak melakukan eksperimen (trial dan

error) untuk menghasilkan ide yang bisa diterapkan) nilai rata-rata 81,7%

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


82

mengindikasikan dominan jawaban responden adalah sangat setuju, dimana

responden sebanyak 14 orang (7,9%) menyatakan sangat setuju, 51 orang

(92,1%) menyatakan setuju dan 2 orang (3%) menyatakan kurang setuju.

Tidak ada responden yang menyatakan tidak setuju dan sangat tidak setuju.

Hal ini menunjukkan bahwa hampir semua karyawan bereksperimen untuk

menghasilkan ide yang bisa diterapkan.

10. Pada pernyataan kesepuluh (Ketika saya sedang buntu, saya berkonsultasi

atau bertukar pikiran dengan rekan kerja saya) nilai rata-rata 87,1%

mengindikasikan dominan jawaban responden adalah setuju, dimana

responden sebanyak 24 orang (36%) menyatakan sangat setuju, 43 orang

(64%) menyatakan setuju, tidak ada responden yang menyatakan kurang

setuju, tidak setuju dan sangat tidak setuju. Hal ini menunjukkan bahwa

karyawan sering bertukar pikiran atau berkonsultasi dengan rekan kerja ketika

mengalami kesulitan menyelesaikan pekerjaan.

11. Pada pernyataan kesebelas (Kreativitas yang ada pada diri saya berasal dari

disiplin diri, perencanaan, dan pemikiran yang matang) nilai rata-rata 83,5%

mengindikasikan dominan jawaban responden adalah setuju, dimana

responden sebanyak 20 orang (30%) menyatakan sangat setuju, 43 orang

(64%), 4 orang (6%) menyatakan kurang setuju, tidak ada responden yang

menyatakan tidak setuju dan sangat tidak setuju.

12. Pada pernyataan keduabelas (Saya melatih diri saya untuk menjadi kreatif)

nilai rata-rata 85% mengindikasikan dominan jawaban responden adalah

sangat setuju, dimana responden sebanyak 17 orang (25,5%) menyatakan

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


83

sangat setuju, 50 orang (74,5%) menyatakan setuju dan tidak ada responden

yang menyatakan kurang setuju, tidak setuju dan sangat tidak setuju. Hal ini

menunjukkan bahwa karyawan berusaha melatih dirinya untuk menjadi

kreatif.

13. Pada pernyataan ketigabelas (Pimpinan selalu memotivasi saya untuk berpikir

kreatif, membina dan mengarahkan saya dalam menyelesaikan pekerjaan

serta menerima ide- ide yang saya berikan) nilai rata-rata 80,2% dimana

responden sebanyak 16 orang (24%) menyatakan sangat setuju, 36 orang

(53,7%) menyatakan setuju, 15 orang (22,3%) menyatakan kurang setuju dan

tidak ada responden yang menayatakan tidak setuju dan sangat tidak setuju.

Hal ini menunjukkan bahwa tidak semua pimpinan selalu memotivasi

karyawan untuk berpikir kreatif, membina dan mengarahkan dalam pekerjan

serta menerima ide-ide dari karyawan.

14. Pada pernyataan keempatbelas (Perusahaan menerapkan kebijakan work life

balance) nilai rata-rata 85,6% mengindikasikan dominan jawaban responden

adalah sangat setuju, dimana responden sebanyak 19 orang (28,3%)

menyatakan sangat setuju, 48 orang (71,7%) menyatakan setuju dan tidak

ada responden yang menyatakan kurang setuju, tidak setuju dan sangat tidak

setuju. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan memiliki perhatian kepada

karyawan dalam keseimbangan kehidupan dan pekerjaan karyawan yang

merupakan salah satu fakor pendorong kreativitas karyawan.

15. Pada pernyataan kelimabelas (Perusahaan memberikan fasilitas dan

lingkungan kerja yang nyaman untuk karyawan) nilai rata-rata 86.8%

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


84

mengindikasikan dominan jawauntuk karyawan ban responden adalah setuju,

dimana responden sebanyak 23orang (34%) menyatakan sangat setuju, 44

orang (64%) menyatakan setuju, tidak ada responden yang menyatakan

kurang setuju, tidak setuju dan sangat tidak setuju. Hal ini menunjukkan

bahwa karyawan menyukai fasilitas dan lingkungan kerja yang disediakan

oleh perusahaan

16. Pada pernyataan keenambelas (Manajemen rutin mengadakan kegiatan seperti

pelatihan dan Brainstorming Group Meeting) nilai rata-rata 82%

mengindikasikan dominan jawaban responden adalah setuju, dimana

responden sebanyak 13 orang (19,3%) menyatakan sangat setuju, 48 orang

(71,7%) menyatakan setuju, 6 orang (9%) menyatakan kurang setuju dan

tidak ada responden yang menyatakan tidak setuju dan sangat tidak setuju.

Hal ini menunjukkan bahwa menurut karyawan, manajemen rutin

menagadakan Brainstorming group.

4.2.4 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Budaya


Organisasi (X3)

Distribusi jawaban responden terhadap 26 item pernyataan mengenai

variabel Budaya Organisasi (X3) dapat dilihat pada Tabel 4.7 berikut :

Tabel 4.7
Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Budaya Organisasi (X 3)
Sangat
Sangat Kurang Tidak Rata-rata
Item Setuju Tidak
No Setuju Setuju Setuju Jawaban Ket
Pernyataan Setuju
Responden
F % F % F % F % F %
1 P1 12 18 48 71,7 7 10,3 0 0 0 0 81,5% SS
2 P2 17 25,3 50 74,7 0 0 0 0 0 0 85% SS
3 P3 18 27 46 68,6 3 4,4 0 0 0 0 84,4% SS
4 P4 17 25,3 50 74,7 0 0 0 0 0 0 85% SS

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


85

5 P5 12 18 55 82 0 0 0 0 0 0 83,5% SS
6 P6 14 20 53 80 0 0 0 0 0 0 84,1% SS
7 P7 14 20 53 80 0 0 0 0 0 0 84,1% SS
Lanjutan Tabel 4.7
Sangat
Sangat Kurang Tidak Rata-rata
Item Setuju Tidak
No Setuju Setuju Setuju Jawaban Ket
Pernyataan Setuju
Responden
F % F % F % F % F %
8 P8 17 25,3 50 74,7 0 0 0 0 0 0 85% SS
9 P9 17 25,3 50 74,7 0 0 0 0 0 0 85% SS
10 P10 17 25,3 50 74,7 0 0 0 0 0 0 85% SS
11 P11 18 27 49 73 0 0 0 0 0 0 85,3% SS
12 P12 28 41,8 39 58,2 0 0 0 0 0 0 88,3% SS
13 P13 23 34 40 60 4 6 0 0 0 0 85,6% SS
14 P14 22 32,8 39 58,2 6 9 0 0 0 0 84,7% SS
15 P15 21 31,3 46 68,7 0 0 0 0 0 0 86,2% SS
16 P16 15 22,3 48 71,7 4 6 0 0 0 0 80,2% SS
17 P17 12 18 50 74,5 5 7,5 0 0 0 0 86,5% SS
18 P18 9 13,5 53 80 5 7,5 0 0 0 0 81,2% SS
19 P19 19 28,3 48 71,7 0 0 0 0 0 0 85,6% SS
20 P20 19 28,3 45 67,3 3 4,4 0 0 0 0 84,7% SS
21 P21 15 22,3 52 77,7 0 0 0 0 0 0 84,4% SS
22 P22 16 23,8 51 76,2 0 0 0 0 0 0 84,7% SS
23 P23 15 22,3 52 77,7 0 0 0 0 0 0 84,4% SS
24 P24 22 32,8 45 67,2 0 0 0 0 0 0 86,5% SS
25 P25 19 28,3 48 71,7 0 0 0 0 0 0 85,6% SS
26 P26 18 27 49 73 0 0 0 0 0 0 85,3% SS
Sumber: Lampiran 11

0 - 19,99% : STS

20% - 39,99% : TS

40% - 59,99% : KS

60% - 79,99% : S

80% - 100% : SS

1. Pada pertanyaan pertama (Saya selalu menciptakan ide-ide yang inovatif

(solusi dan gagasan baru di luar cara lama) dalam pekerjaan) nilai rata-rata

81,5% mengindikasikan dominan jawaban responden adalah setuju, dimana

responden sebanyak 12 orang (18%) menyatakan sangat setuju, 48 orang

(71,7%) menyatakan setuju, 7 orang (10,3%) menyatakan kurang setuju dan

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


86

tidak ada responden yang menyatakan tidak setuju dan sangat tidak setuju.

Hal ini menunjukkan bahwa karyawan menciptakan ide inovatif dalam

menyelesaikan pekerjaan tetapi 7 orang menyatakan kurang setuju .

2. Pada pertanyaan kedua (Pimpinan mendorong saya untuk meningkatkan

kreativitas agar pekerjaan dapat diselesaikan dengan cepat dan aman) nilai

rata-rata 85% mengindikasikan dominan jawaban responden adalah setuju,

dimana responden sebanyak 17 orang (25,3%) menyatakan sangat setuju, 50

orang (74,7%) menyatakan setuju dan tidak ada responden yang menyatakan

kurang setuju, tidak setuju dan sangat tidak setuju. Hal ini menunjukkan

karyawan memiliki pimpinan yang aktif mendorong kreativitas karyawan.

3. Pada pertanyaan ketiga (Pimpinan memberikan kebebasan kepada karyawan

untuk mengeluarkan saran/kritik yang membangun) nilai rata-rata 84,4%

mengindikasikan dominan jawaban responden adalah setuju, dimana

responden sebanyak 18 orang (27%) menyatakan sangat setuju, 46 orang

(86,6%) menyatakan setuju, 3 orang (4,4%) dan tidak ada responden yang

menyatakan tidak setuju dan sangat tidak setuju. Hal ini menunjukkan bahwa

karyawan memiliki pimpinan yang bersedia menerima saran/kritik

membangun yang disampaikan oleh karyawan.

4. Pada pertanyaan keempat (Saya siap mengambil resiko dalam melakukan

pekerjaan yang menjadi tanggung jawab saya) nilai rata-rata 85%

mengindikasikan dominan jawaban responden adalah setuju, dimana

responden sebanyak 17 orang (25,3%) menyatakan sangat setuju, 50 orang

(74,7%) menyatakan setuju, dan tidak ada responden yang menyatakan tidak

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


87

setuju dan sangat tidak setuju. Hal ini menunjukkan bahwa karyawan siap

menanggung resiko yang menjadi tanggung jawabnya dalam pekerjaan.

5. Pada pertanyaan kelima (Bila terjadi kesalahan maka saya siap menanggung

resikonya) nilai rata-rata 83,5% mengindikasikan dominan jawaban

responden adalah setuju, dimana responden sebanyak 12 orang (18%)

menyatakan sangat setuju, 50 orang (82%) menyatakan setuju. Hal ini

menunjukkan bahwa karyawan siap menanggung resiko bila terjadi kesalahan

dalam pekerjaan.

6. Pada pertanyaan keenam (Saya selalu dituntut untuk menyelesaikan pekerjaan

dengan tepat, cermat dan akurat) nilai rata-rata 84,1% mengindikasikan

dominan jawaban responden adalah setuju, dimana responden sebanyak 14

orang (20%) menyatakan sangat setuju, 53 orang (80%) menyatakan setuju,

dan tidak ada responden yang menyatakan kurang setuju, tidak setuju dan

sangat tidak setuju. Hal ini menunjukkan bahwa karyawan harus

menyelesaikan pekerjaan dengan tepat, cermat dan akurat.

7. Pada pertanyaan ketujuh (Pimpinan memberikan arahan dan komunikasi yang

jelas dan rinci mengenai pekerjaan yang harus saya lakukan) nilai rata-rata

84,1% mengindikasikan dominan jawaban responden adalah setuju, dimana

responden sebanyak 14 orang (20%) menyatakan sangat setuju, 53 orang

(80%) menyatakan setuju dan tidak ada responden yang menyatakan kurang

setuju, tidak setuju dan sangat tidak setuju. Hal ini menunjukkan bahwa

karyawan memiliki pimpinan yang memberikan arahan dan komunikasi yang

jelas dan rinci mengenai pekerjaan yang harus saya lakukan.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


88

8. Pada pertanyaan kedelapan (Pihak manajemen perusahaan menginformasikan

dengan jelas mengenai ukuran keberhasilan dalam pekerjaan saya) nilai rata-

rata 85% mengindikasikan dominan jawaban responden adalah setuju,

dimana responden sebanyak 17 orang (25,3%) menyatakan sangat setuju, 50

orang (74,7%) menyatakan setuju dan tidak ada responden yang menyatakan

kurang setuju, tidak setuju dan sangat tidak setuju. Hal ini menunjukkan

karyawan setuju jika manajemen perusahaan memberikan informasi yang

jelas mengenai ukuran keberhasilan pekerjaan karyawan.

9. Pada pertanyaan kesembilan (Saya selalu menekankan pada hasil kerja, tetapi

tetap memperhatikan proses kerja untuk mencapai hasil yang optimal) nilai

rata-rata 85% mengindikasikan dominan jawaban responden adalah setuju,

dimana responden sebanyak 17 orang (25,3%) menyatakan sangat setuju, 50

orang (74,7%) menyatakan setuju, dan tidak ada responden yang menyatakan

kurang setuju, tidak setuju dan sangat tidak setuju. Hal ini menunjukkan

bahwa karyawan berusaha untuk mencapai hasil yang optimal dengan tetap

memperhatikan proses kerja.

10. Pada pertanyaan kesepuluh (Saya selalu berpikir bagaimana menyelesaikan

pekerjaan dengan cepat dengan hasil yang optimal) nilai rata-rata 85%

mengindikasikan dominan jawaban responden adalah setuju, dimana

responden sebanyak 17 orang (25,3%) menyatakan sangat setuju, 57 orang

(74,7%) menyatakan setuju dan tidak ada responden yang menyatakan kurang

setuju, tidak setuju dan sangat tidak setuju. Hal ini menunjukkan bahwa

karyawan berusaha untuk menyelesaikan pekerjaan dengan cepat dan

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


89

optimal.

11. Pada pertanyaan kesebelas (Perusahaan melalui pimpinan memperhatikan

kebutuhan, sarana dan prasarana karyawan dalam bekerja untuk mencapai

hasil yang optimal) nilai rata-rata 85,3% mengindikasikan dominan jawaban

responden adalah setuju, dimana responden sebanyak 18 orang (27%)

menyatakan sangat setuju, 49 orang (73%) menyatakan setuju dan tidak ada

responden yang menyatakan kurang setuju, tidak setuju dan sangat tidak

setuju. Hal ini menunjukkan bahwa karyawan setuju atas perhatian

kebutuhan, sarana dan prasana yang diberikan oleh perusahaan melalui

pimpinan.

12. Pada pertanyaan keduabelas (Saya berusaha mengerjakan pekerjaan dengan

sungguh-sungguh dan sesuai target waktu yang ditentukan perusahaan.) nilai

rata-rata 88,3% mengindikasikan dominan jawaban responden adalah setuju,

dimana responden sebanyak 28 orang (41,8%) menyatakan sangat setuju, 39

orang (58,2%) menyatakan setuju, dan tidak ada responden yang menyatakan

kurang setuju, tidak setuju dan sangat tidak setuju. Hal ini menunjukkan

bahwa karyawan bekerja dengan sungguh-sungguh sesuai dengan target yang

diberikan oleh perusahaan.

13. Pada pertanyaan ketigabelas (Dalam menyelesaikan pekerjaan, saya selalu

melakukan sesuai dengan prosedur yang ditetapkan oleh perusahaan) nilai

rata-rata 85,6% mengindikasikan dominan jawaban responden adalah setuju,

dimana responden sebanyak 23 orang (34%) menyatakan sangat setuju, 40

orang (60%) menyatakan setuju, 4 orang (6%) kurang dan tidak ada

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


90

responden yang menyatakan tidak setuju dan sangat tidak setuju. Hal ini

menunjukkan bahwa karyawan bekerja sesuai dengan prosedur yang berlaku

tetapi 4 orang kurang setuju.

14. Pada pertanyaan keempatbelas (Pihak manajemen melakukan sharing pada

karyawan untuk menerapkan budaya solid, speed, dan smart) nilai rata-rata

84,7% mengindikasikan dominan jawaban responden adalah setuju, dimana

responden sebanyak 22 orang (32,8%) menyatakan sangat setuju, 39 orang

(58,2%) menyatakan setuju, 6 orang (9%) menyatakan kurang setuju dan

tidak ada responden yang menyatakan tidak setuju dan sangat tidak setuju.

Hal ini menunjukkan bahwa manajemen membagikan dan menerapkan

budaya solid, speed dan smart kepada karyawan tetapi 6 orang menyatakan

kurang setuju.

15. Pada pertanyaan kelimabelas (Pihak manajemen selalu memberi perhatian

kepada karyawan, misalnya : kesempatan mengikuti pelatihan, acara family

gathering) nilai rata-rata 86,2% mengindikasikan dominan jawaban

responden adalah setuju, dimana responden sebanyak 21 orang (31,3%)

menyatakan sangat setuju 46 orang (68,7%) menyatakan setuju dan tidak ada

responden yang menyatakan kurang setuju, tidak setuju dan sangat tidak

setuju. Hal ini menunjukkan bahwa karyawan setuju atas perhatian yang

diberikan oleh perusahaan seperti adanya kesempatan untuk mengikuti

pelatihan dan penyelenggaran acara family gathering.

16. Pada pertanyaan keenambelas (Perusahaan memberikan penghargaan kepada

karyawan yang mampu menunjukkan prestasi kerja) nilai rata-rata 80,2%

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


91

mengindikasikan dominan jawaban responden adalah setuju, dimana

responden sebanyak 15 orang (22,3%) menyatakan sangat setuju, 48 orang

(71,7%) menyatakan setuju, 4 orang (6%) menyatakan kurang setuju dan

tidak ada responde yang menyatakn tidak setuju dan sangat tidak setuju. Hal

ini menunjukkan bahwa karyawan mendapatkan penghargaan dari perusahaan

atas prestasi kerja yang dicapai tetapi 4 orang menyatakan kurang setuju.

17. Pada pertanyaan ketujuhbelas (Saya tidak puas dengan satu tugas, sehingga

saya tertantang dengan tugas berikutnya) nilai rata-rata 86,5%

mengindikasikan dominan jawaban responden adalah setuju, dimana

responden sebanyak 12 orang (18%) menyatakan sangat setuju, 50 orang

(74,5%) menyatakan setuju, 5 orang (7,5%) menyatakan kurang setuju dan

tidak ada responden yang menyatakan tidak setuju dan sangat tidak setuju.

Hal ini menunjukkan bahwa karyawan tertantang akan tugas-tugas yang lain

tetapi 5 orang menyatakan kurang setuju.

18. Pada pertanyaan kedelapanbelas (Saya berusaha melakukan segala sesuatu

dengan lebih baik daripada yang dilakukan oleh rekan / kolega saya) nilai

rata-rata 81,2% mengindikasikan dominan jawaban responden adalah setuju,

dimana responden sebanyak 9 orang (13,5%) menyatakan sangat setuju, 53

orang (80%) menyatakan setuju, 5 orang (7,5%) kurang setujua, dan tidak ada

responden yang menyatakan tidak setuju dan sangat tidak setuju. Hal ini

menunjukkan bahwa karyawan berusaha memberikan kemampuan paling

terbaiknya dalam bekerja.

19. Pada pertanyaan kesembilanbelas (Perusahaan ini memiliki peraturan yang

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


92

membimbing perilaku dan memberitahu apa yang boleh dan tidak boleh

dilakukan oleh karyawan berdasarkan nilai-nilai yang berlaku di perusahaan)

nilai rata-rata 85,6% mengindikasikan dominan jawaban responden adalah

setuju, dimana responden sebanyak 19 orang (28,3%) menyatakan sangat

setuju, 48 orang (71,7%) menyatakan setuju, dan tidak ada responden yang

menyatakan kurang setuju, tidak setuju dan sangat tidak setuju. Hal ini

menunjukkan bahwa adanya peraturan yang jelas yang dibuat oleh

perusahaan.

20. Pada pertanyaan keduapuluh (Perusahaan ini memiliki kesepakatan yang jelas

mengenai pedoman pelaksanaan tugas yang benar dan yang salah) nilai rata-

rata 84,7% mengindikasikan dominan jawaban responden adalah setuju,

dimana responden sebanyak 19 orang (28,3%) menyatakan sangat setuju, 45

orang (67,3%) menyatakan setuju, 3 orang (4,4%) menyatakan kurang setuju

dan tidak ada responden yang menyatakan tidak setuju dan sangat tidak

setuju. Hal ini menunjukkan bahwa adanya pedoman pelaksanaan tugas yang

jelas yang dibuat oleh perusahaan tetapi 3 orang menyatkan kurang setuju.

21. Pada pertanyaan keduapuluhsatu (Saya mampu mengerti sasaran, target

organisasi dengan baik) nilai rata-rata 84,4% mengindikasikan dominan

jawaban responden adalah setuju, dimana responden sebanyak 15 orang

(22,3%) menyatakan sangat setuju, 52 orang (77,7%) menyatakan setuju, dan

tidak ada responden yang menyatakan kurang setuju, tidak setuju dan sangat

tidak setuju. Hal ini menunjukkan bahwa karyawan mengerti dengan jelas

sasaran dan target perusahaan.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


93

22. Pada pertanyaan keduapuluhdua (Saya mempunyai keinginan kuat untuk

mempertahankan prestasi atau penghargaan yang sudah diraih perusahaan)

nilai rata-rata 84,7% mengindikasikan dominan jawaban responden adalah

sangat setuju, dimana responden sebanyak 16 orang (23,8%) menyatakan

sangat setuju, 51 orang (76,2%) menyatakan setuju dan tidak ada responden

yang menyatakan kurang setuju, tidaksetuju dan sangat tidak setuju. Hal ini

menunjukkan bahwa setiap karyawan berusaha untuk mempertahankan

prestasi yang dimiliki oleh perusahaan.

23. Pada pertanyaan keduapuluhtiga (Perusahaan memberikan pembinaan untuk

penerapan budaya perusahaan dalam melayani pelanggan) nilai rata-rata 84,4

% mengindikasikan dominan jawaban responden adalah setuju, dimana

responden sebanyak 15 orang (22.3%) menyatakan sangat setuju, 52 orang

(77,7%) menyatakan setuju, dan tidak ada responden yang menyatakan

kurang setuju, tidak setuju dan sangat tidak setuju. Hal ini menunjukkan

bahwa perusahaan menerapkan budaya perusahaan dalam melayani

pelanggan.

24. Pada pertanyaan keduapuluhempat (Perusahaan ini memiliki strategi yang

jelas untuk masa depan karir karyawan) nilai rata-rata 86,5%

mengindikasikan dominan jawaban responden adalah setuju, dimana

responden sebanyak 22 orang (32,8%) menyatakan sangat setuju, 45 orang

(67,2%) menyatakan setuju, dan tidak ada responden yang menyatakan

kurang setuju, tidak setuju dan sangat tidak setuju. Hal ini menunjukkan

bahwa menurut karyawan perusahaan memiliki strategi yang jelas untuk masa

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


94

depan karir karyawan.

25. Pada pertanyaan keduapuluhlima (Saya merasa dihargai dan bukan sebagai

alat untuk memperoleh keuntungan sehingga terwujudnya lingkungan kerja

yang baik) nilai rata-rata 85,6% mengindikasikan dominan jawaban

responden adalah setuju, dimana responden sebanyak 19 orang (28,3%)

menyatakan sangat setuju, 48 orang (71,7%) menyatakan setuju, dan tidak

ada responden yang menyatakan kurang setuju, tidak setuju dan sangat tidak

setuju. Hal ini menunjukkan bahwa karyawan merasa dihargai atas sikap dan

lingkungan kerja yang ditunjukkan oleh perusahaan.

26. Pada pertanyaan keduapuluhenam (Di dalam organisasi ini, segala hal

dilakukan dengan sangat flexibel , responsif, dan mudah untuk berubah) nilai

rata-rata 85,3 % mengindikasikan dominan jawaban responden adalah setuju,

dimana responden sebanyak 18 orang (27%) menyatakan sangat setuju, 49

orang (73%) menyatakan setuju, dan tidak ada responden yang menyatakan

kurang setuju, tidak setuju dan sangat tidak setuju. Hal ini menunjukkan

bahwa menurut karyawan, organisasi bersifat flexibel, responsif dan mudah

untuk berubah.

4.2.5 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Kinerja (Y)

Distribusi jawaban responden terhadap 13 item pernyataan mengenai

variabel Kinerja (Y) dapat dilihat pada Tabel 4.8 berikut :

Tabel 4.8
Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Kinerja (Y)
Item Sangat Kurang Tidak Sangat Rata-rata
No Setuju Ket
Pernyataan Setuju Setuju Setuju Tidak Jawaban

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


95

Setuju Responden
F % F % F % F % F %
1 P1 23 34 44 66 0 0 0 0 0 0 86,8% SS
2 P2 25 37,3 42 62,7 0 0 0 0 0 0 87,4% SS
3 P3 23 34 44 66 0 0 0 0 0 0 86,8% SS
4 P4 30 44,7 37 55,3 0 0 0 0 0 0 88,9% SS
5 P5 21 31,4 46 68,6 0 0 0 0 0 0 86,2% SS
6 P6 17 25,3 50 74,7 0 0 0 0 0 0 88,5% SS
7 P7 29 43,2 33 49,3 5 7,5 0 0 0 0 87,1% SS
8 P8 24 35,8 43 64,2 0 0 0 0 0 0 87,1% SS
9 P9 30 44,7 32 47,8 5 7,5 0 0 0 0 87,4% SS
10 P10 20 29,8 47 70,2 0 0 0 0 0 0 86% SS
11 P11 21 31,3 41 61,2 5 7,5 0 0 0 0 84,7% SS
12 P12 16 23,8 51 76,2 0 0 0 0 0 0 84,7% SS
13 P13 25 37,3 42 62,7 0 0 0 0 0 0 87,4% SS
Sumber: Lampiran 12

0 - 19,99% : STS

20% - 39,99% : TS

40% - 59,99% : KS

60% - 79,99% : S

80% - 100% : SS

1. Pada pertanyaan pertama (Ketelitian saya dalam bekerja memberikan hasil

yang baik bagi kemajuan perusahaan) nilai rata-rata 86,8% mengindikasikan

dominan jawaban responden adalah sangat setuju, dimana responden

sebanyak 23 orang (34%) menyatakan sangat setuju, 44 orang (66%)

menyatakan setuju dan tidak ada responden yang menyatakan kurang setuju,

tidak setuju dan sangat tidak setuju. Hal ini menunjukkan bahwa karyawan

memiliki ketelitian dalam bekerja.

2. Pada pertanyaan kedua (Saya selalu meminimalisir kesalahan dalam bekerja)

nilai rata-rata 87,4% mengindikasikan dominan jawaban responden adalah

setuju, dimana responden sebanyak 25 orang (37,3%) menyatakan sangat

setuju, 42 orang (62,7%) menyatakan setuju, tidak ada responden yang

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


96

menyatakan kurang setuju, tidak setuju dan sangat tidak setuju. Hal ini

menunjukkan karyawan selalu berusaha untuk meminimalisir kesalahan.

3. Pada pertanyaan ketiga (Saya selalu menyelesaikan pekerjaan dengan baik)

nilai rata-rata 86,8% mengindikasikan dominan jawaban responden adalah

setuju, dimana responden sebanyak 23 orang (34%) menyatakan sangat

setuju, 44 orang (66%) menyatakan setuju dan tidak ada responden yang

menyatakan kurang setuju, tidak setuju dan sangat tidak setuju. Hal ini

menunjukkan bahwa hasil kerja pegawai selama ini sesuai dengan standar.

4. Pada pertanyaan keempat (Saya mempunyai target kerja yang harus dicapai

dengan periode tertentu) nilai rata-rata 88,9% mengindikasikan dominan

jawaban responden adalah setuju, dimana responden sebanyak 30 orang

(44,7%) menyatakan sangat setuju, 37 orang (55,3%) menyatakan setuju dan

tidak ada responden yang menyatakan kurang setuju, tidak setuju dan sangat

tidak setuju. Hal ini menunjukkan bahwa setiap karyawan memiliki target

dalam pekerjaan.

5. Pada pertanyaan kelima (Saya mampu menyelesaikan target pekerjaan yang

ditetapkan dengan tepat waktu) nilai rata-rata 86,2% mengindikasikan

dominan jawaban responden adalah sangat setuju, dimana responden

sebanyak 21 orang (31,4%) menyatakan sangat setuju, 46 orang (68,6%)

menyatakan setuju, menyatakan kurang setuju dan tidak ada responden yang

menyatakan tidak setuju dan sangat tidak setuju. Hal ini menunjukkan bahwa

karyawan dapat menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan target dan waktu

yang ditentukan.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


97

6. Pada pertanyaan keenam (Saya mampu menangani jumlah pekerjaan yang

banyak) nilai rata-rata 88,5% mengindikasikan dominan jawaban responden

adalah sangat setuju, dimana responden sebanyak 17 orang (25,3%)

menyatakan sangat setuju, 50 orang (74,7%) menyatakan setuju dan tidak ada

responden yang menyatakan kurang setuju, tidak setuju dan sangat tidak

setuju. Hal ini menunjukkan bahwa karyawan memiliki kemampuan

menyelesaikan pekerjaan dalam jumlah yang banyak..

7. Pada pertanyaan ketujuh (Dalam menyelesaikan pekerjaan, saya selalu

melakukan sesuai dengan prosedur yang ditetapkan oleh perusahaan) nilai

rata-rata 87,1% mengindikasikan dominan jawaban responden adalah setuju,

dimana responden sebanyak 29 orang (43,2%) menyatakan sangat setuju, 33

orang (49,3%) menyatakan setuju. 5 orang (7,5%) menyatakan kurang setuju

dan tidak ada responden yang menyatakan tidak setuju dan sangat tidak

setuju. Hal ini menunjukkan bahwa karyawan menyelesaikan pekerjaan

sesuai dengan prosedur tetapi 5 orang menyatakan kurang setuju.

8. Pada pertanyaan kedelapan (Saya merasa bertanggungjawab serta akan

memperbaikinya apabila pekerjaan yang dipercayakan kepada tim kerja saya

ternyata tidak mencapai hasil yang diharapkan) nilai rata-rata 87,1%

mengindikasikan dominan jawaban responden adalah setuju, dimana

responden sebanyak 24 orang (35,8%) menyatakan sangat setuju, 33 orang

(64,2%) menyatakan setuju dan tidak ada responden yang menyatakan kurang

setuju, tidak setuju dan sangat tidak setuju. Hal ini menunjukkan bahwa

karyawan memiliki rasa tanggung jawab terhadap hasil pekerjaan.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


98

9. Pada pertanyaan kesembilan (Saya sangat menyesal bila meninggalkan

pekerjaan dalam keadaan terbengkalai) nilai rata-rata 87,4% mengindikasikan

dominan jawaban responden adalah setuju, dimana responden sebanyak 30

orang (44,7%) menyatakan sangat setuju, 32 orang (47,8%) menyatakan

setuju, 5 orang (7,5%) menyatakan kurang setuju dan tidak ada responden

yang menyatakan tidak setuju dan sangat tidak setuju. Hal ini menunjukkan

bahwa karyawan merasa menyesal bila tidak menyelesaikan pekerjaan tetapi

5 orang menyatakan kurang setuju.

10. Pada pertanyaan kesepuluh (Saya bersedia melakukan pekerjaan tanpa

diperintah atasan) nilai rata-rata 86% mengindikasikan dominan jawaban

responden adalah setuju, dimana responden sebanyak 20 orang (29,8%)

menyatakan sangat setuju, 47 orang (70,2%) menyatakan setuju dan tidak ada

responden yang menyatakan kurang setuju, tidak setuju dan sangat tidak

setuju. Hal ini menunjukkan bahwa karyawan memiliki kesadaran untuk

melaksanakan perkerjaan tanpa harus diperintah atasan.

11. Pada pertanyaan kesebelas (Saya bersedia menyelesaikan masalah tanpa

diperintah atasan) nilai rata-rata 84,7% mengindikasikan dominan jawaban

responden adalah setuju, dimana responden sebanyak 21 orang (31,3%)

menyatakan sangat setuju, 41 orang (61,2%) menyatakan setuju, 5 orang

(7,5%) kurang setuju dan tidak ada responden yang menyatakan tidak setuju

dan sangat tidak setuju. Hal ini menunjukkan bahwa karyawan bersedia

menyelesaikan masalah tanpa diperintah atasan tetapi 5 orang kurang setuju.

12. Pada pertanyaan keduabelas (Saya memperbaiki kesalahan dalam pekerjaan

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


99

dengan sukarela) nilai rata-rata 84,7% mengindikasikan dominan jawaban

responden adalah setuju, dimana responden sebanyak 16 orang (23,8%)

menyatakan sangat setuju, 51 orang (76,2%) menyatakan setuju, tidak ada

responden yang menyatakan kurang setuju, tidak setuju dan sangat tidak

setuju. Hal ini menunjukkan bahwa karyawan bersedia memperbaiki

kesalahan dalam pekerjaan dengan sukarela.

13. Pada pertanyaan ketigabelas (Saya bersedia mengakui kesalahan dalam

pekerjaan) nilai rata-rata 87,4% mengindikasikan dominan jawaban

responden adalah setuju, dimana responden sebanyak 25 orang (37,3%)

menyatakan sangat setuju, 42 orang (62,7%) menyatakan setuju dan tidak ada

responden yang menyatakan kurang setuju, tidak setuju dan sangat tidak

setuju. Hal ini menunjukkan bahwa karyawan memiliki inisiatif untuk

mengakui kesalahan dalam pekerjaan.

4.2.6 Analisis Regresi Linier Berganda

Berdasarkan pengujian menggunakan SPSS, maka hasil persamaan regresi

linier berganda dapat dilihat pada Tabel 4.9:

Tabel 4.9
Hasil Uji Regresi Linier Berganda
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Model Coefficients Coefficients t Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) 27,117 10,495 2,584 ,012
Kerjasama Tim ,287 ,108 ,319 2,646 ,810
Kreativitas ,115 ,106 ,217 2,140 ,789
Budaya
,085 ,068 ,155 1,251 ,216
Organisasi
a. Dependent Variable: Kinerja

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


100

Sumber: Lampiran 13

Berdasarkan Tabel 4.9 tersebut diketahui kolom Unstandardized

Coefficients pada bagian B diperoleh nilai b1 variabel Kerjasama Tim sebesar

0,287, nilai b2 variabel Kreativitas sebesar 0,115, nilai b 3 variabel Budaya

Organisasi sebesar 0,085 dan nilai konstanta (a) adalah 27.117. Maka diperoleh

persamaan regresi linier berganda sebagai berikut :

Y = 27.117 + 0,287X1 + 0,115X2 + 0,085X3

1. Konstanta (β0), jika semua pada variabel Kerjasama Tim, Kreativitas dan

Budaya Organisasi dianggap konstan maka nilai kinerja karyawan (Y) adalah

sebesar 27.117 .

2. Koefisien β1(X1) = 0,287 ini berarti apabila variabel Kerjasama

Timditingkatkan atau bertambah sebesar satu-satuan maka kinerja karyawan

akan bertambah sebesar 0,287.Koefisien bernilai positif artinya ada hubungan

positif antara variabel kerjasama tim dengan kinerja karyawan, semakin

meningkat kerjasama tim maka akan semakin meningkat pula kinerja

karyawan pada PT. Telkom Regional 1 Sumatera.

3. Koefisienβ2(X2) = 0,115 ini berarti apabila variabel Kreativitasditingkatkan

atau bertambah sebesar satu-satuan maka kinerja karyawanakan bertambah

sebesar 0,115. Koefisien bernilai positif artinya ada hubungan positif antara

variabel kreativitas dengan kinerja karyawan, semakin meningkat kreativitas

maka akan semakin meningkat pula kinerja karyawan pada PT. Telkom

Regional 1 Sumatera.

4. Koefisien β3 (X3) = 0,085 ini berarti apabila variabel Budaya Organisasi

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


101

ditingkatkan atau ditambahkan sebesar satu-satuan maka kinerja karyawan

akan bertambah sebesar 0,085. Koefisien bernilai positif artinya ada

hubungan positif antara variabel budaya organisasi dengan kinerja karyawan,

semakin meningkat budaya organisasi maka akan semakin meningkat pula

kinerja karyawan pada PT. Telkom Regional 1 Sumatera.

4.3 Uji Asumsi Klasik

1. Uji Normalitas

Pengujian normalitas yang didasarkan uji statistik non-parametrik

Kolmogorov-Smirnov dapat dilihat pada Tabel 4.10 berikut :

Tabel 4.10
Hasil Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 67
Normal Parametersa,b Mean ,0000000
Std. Deviation 1,75271495
Most Extreme Differences Absolute ,135
Positive ,135
Negative ,085
Test Statistic ,135
Asymp. Sig. (2-tailed) ,164c
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
Sumber: Lampiran 14
Pada Tabel 4.10 tersebut terlihat bahwa nilai Asymp.sig (2-tailed) adalah

0,164dan nilai signifikan (0,05), karena nilai Asymp.sig (2-tailed) di atas 0,05

yaitu 0,164, maka hal ini menunjukkan bahwa residual data berdistribusi

normal.

2. Uji Heterokedastisitas

Uji ini bertujuan untuk menguji apakah didalam model regresi terjadi

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


102

ketidaksamaan varians. Jika varians dari residual satu pengamatan ke

pengamatan yang lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda

disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang

homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas. Uji heterokedastisitas

yang didasarkan uji statistik Glejser dapat dilihat pada Tabel 4.11 berikut

Tabel 4.11
Hasil Uji Glejser
a
Coefficients
Unstandardized Standardized
Model Coefficients Coefficients t Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) 27,117 10,495 2,584 ,012
Kerjasama Tim ,287 ,108 ,319 2,646 ,810
Kreativitas ,115 ,106 ,217 2,140 ,789
Budaya
,085 ,068 ,155 1,251 ,216
Organisasi
a. Dependent Variable: Kinerja
Sumber: Lampiran 15

Berdasarkan Tabel 4.11 dapat diketahui bahwa tidak satupun variabel bebas

yang signifikan secara statistik mempengaruhi variabel terikat. Hal ini terlihat

dari probabilitas signifikansinya di atas tingkat kepercayaan 5% jadi

disimpulkan model regresi tidak mengarah adanya heteroskedastisitas.

3. Uji Multikoleniaritas

Gejala mulitkolinearitas dapat dilihat dari besarnya nilai Tolerance dan VIF

(Variance Inflation Factor) melalui program SPSS. Nilai umum yang

biasanya adalah nilai Tolerance ≥ 0,1, atau nilai VIF ≤ 10, maka tidak terjadi

mulitkolineritas. Hasil uji multikolinieritas dapat dilihat pada Tabel 4.12:

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


103

Tabel 4.12
Hasil Uji Tolerance Value dan VIF
a
Coefficients
Unstandardized Standardized
Collinearity Statistics
Coefficients Coefficients
Model t Sig.
Std.
B Beta Tolerance VIF
Error
1 (Constant) 27,117 10,495 2,584 ,012
Kerjasama Tim ,287 ,108 ,319 2,646 ,810 ,930 1,075
Kreativitas ,115 ,106 ,217 2,140 ,789 ,935 1,070
Budaya
,085 ,068 ,155 1,251 ,216 ,881 1,135
Organisasi
a. Dependent Variable: Kinerja
Sumber: Hasil Pengolahan SPSS

Berdasarkan Tabel 4.12 tersebut dapat dilihat bahwa :

1. Nilai VIF dari nilai Kerjasama Tim, Kreativitas dan Budaya Organisasi lebih

kecil atau dibawah 5 (VIF < 5) yaitu 1.075, 1.070 dan 1.135. Ini

menunjukkan tidak terkena multikoleniaritas antara variabel independen

dalam model regresi.

2. Nilai Tolerance dari Kerjasama Tim, Kreativitas dan Budaya Organisasi lebih

besar dari 0,1 yaitu 0,930, 0,935 dan 0,881. Ini menunjukkan tidak terdapat

multikoleniaritas antar variabel independen dalam model regresi.

4.4 Uji Hipotesis

1. Uji Signifikan Serempak (Uji-F)

Hasil pengujian uji F pada penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 4.13:

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


104

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


105

Tabel 4.13
Hasil Uji F Signifikan Serempak (Uji-F)
a
ANOVA
Sum of
Model df Mean Square F Sig.
Squares
b
1 Regression 261,590 3 87,197 3,685 ,016
Residual 1490,828 63 23,664
Total 1752,418 66
a. Dependent Variable: Kinerja
b. Predictors: (Constant), Budaya Organisasi, Kreativitas, Kerjasama Tim
Sumber: Lampiran 16

Berdasarkan Tabel 4.13 tersebut, dapat dilihat hasil Uji-F secara simultan,

maka diperoleh nilai Fhitung = 3.685 dengan tingkat signifikansi 0,016. Pada α

= 0,05, dk1 = 3 dan dk2 = 63 diperoleh Ftabel = 2,75. Dengan demikian Nilai

Fhitung> Ftabel atau signifikan (0,016) < α (0,05). Maka dapat disimpulkan

bahwa variabel Kerjasama Tim, Kreativitas dan Budaya Organisasi secara

bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap variabel Kinerja pegawai

pada PT. Telekomunikasi Indonesia (Telkom) Tbk, Kantor Regional 1

Sumatera di Medan.

2. Uji Signifikan Parsial (Uji-t)

Besar nilai ttabel untuk α = 5% (0,05) dan dk = 63 (dk=n-k) adalah 0,678, Hasil

pengujian hipotesis secara parsial dapat dilihat pada Tabel 4.14:

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


106

Tabel 4.14
Hasil Uji Signifikan Parsial (Uji-t)
a
Coefficients
Unstandardized Standardized
Model Coefficients Coefficients t Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) 27,117 10,495 2,584 ,012
Kerjasama Tim ,287 ,108 ,319 2,646 ,034
Kreativitas ,115 ,106 ,217 2,140 ,023
Budaya
,085 ,068 ,155 1,251 ,009
Organisasi
a. Dependent Variable: Kinerja
Sumber: Lampiran 17
Berdasarkan hasil pengujian pada Tabel 4.14 tersebut dapat dilihat bahwa

nilai thitung variabel Kerjasama Tim (X1) lebih besar dari nilai ttabel

(2.646>0,678) dengan tingkat signifikan dibawah 0,05 yaitu 0,034 dan nilai

thitung variabel Kreativitas (X2) lebih besar dari nilai ttabel (2.140> 0,678)

dengantingkat signifikan dibawah 0,05 yaitu 0,023. nilai t hitung variabel

Budaya Organisasi (X₃) lebih besar dari nilai ttabel (1,251> 0,678) dengan

tingkat signifikan dibawah 0,05 yaitu 0,009. Berdasarkan pengambilan

keputusan uji parsial dalam analisis regresi dapat disimpulkan sebagai

berikut:

a. Variabel Kerjasama Tim secara parsial berpengaruh positif dan signifikan

terhadap Kinerja karyawan pada PT. Telkom Kantor Regional 1 Sumatera,

Medan.

b. Variabel Kreativitas secara parsial berpengaruh positif dan signifikan

terhadap Kinerja karyawan pada PT. Telkom Kantor Regional 1

Sumatera,Medan.

c. Variabel Budaya Organisasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


107

Kinerja karyawan pada PT. Telkom Kantor Regional 1 Sumatera,Medan.

3. Uji Koefisien Determinasi (R2)

Nilai koefisien determinasi ditentukan dengan nilai R square dapat dilihat

pada Tabel 4.15:

Tabel 4.15
Hasil Uji Koefisien Determinasi
Model Summary
Std. Error of the
Model R R Square Adjusted R Square
Estimate
a
1 ,586 ,649 ,509 1,8646
Predictors: (Constant), Budaya Organisasi, Kreativitas, Kerjasama Tim
Sumber: Lampiran 18
Berdasarkan Tabel 4.15 dapat diinterpretasikan sebagai berikut :

Tabel 4.16
Hubungan Antar Variabel
Nilai Interpretasi
0,0 – 0,19 Sangat tidak erat
0,2 – 0,39 Tidak erat
0,4 – 0,59 Cukup erat
0,6 – 0,79 Erat
0,8 – 0,99 Sangat erat
Sumber: Situmorang dan Luthfi (2014:170)

1. R Square sebesar 0,649 berarti 64,9%, artinya hubungan antara Kerjasama

Tim, Kreativitas dan Budaya Organisasi terhadap Kinerja sebesar 64,9% yaitu

memiliki hubungan yang erat dan sisanya sebesar 35,1% dijelaskan oleh

faktor – faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

2. Standard Error of Estimated (Standar Deviasi) artinya mengukur variasi dari

nilai yang diprediksi. Dalam penelitian ini standar deviasi sebesar 1,8646

dimana semakin kecil standar deviasi berarti model semakin baik.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


108

4.5 Pembahasan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisa pengaruh

Kerjasama Tim, Kreativitas dan Budaya Organisasi terhadap Kinerja karyawan

Kantor Regional 1 PT. Telekomunikasi Indonesia (Telkom) Tbk, Sumatera di

Medan. Penelitian ini dilakukan dengan metode analisis deskriptif dan metode

statistika. Pada metode analisis deskriptif diperoleh informasi yang berisikan

karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin, usia, pendidikan, dan masa

kerja, sedangkan metode statistik dilakukan pengolahan data dengan

menggunakanprogram SPSS.

4.5.1 Pengaruh Kerjasama Tim Terhadap Kinerja

Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel kerjasama tim memiliki

pengaruh yang positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan di PT. Telkom

Kantor Regional 1 Sumatera, Medan. Artinya karyawan menyadari bahwa dengan

bersama-sama setiap orang dapat mencapai lebih banyak lagi hal yang ingin

dicapai dan hal ini sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Bull (2010 : 24)

Kerjasama tim adalah kemampuan bekerja sama untuk mencapai visi bersama

Dalam kerjasama tim, karyawan saling bekerjasama untuk menyelesaikan

tanggung jawab yang diberikan, saling berkontribusi, mengerahkan kemampuan

terbaiknya, saling percaya, berusaha untuk menunjukkan integritas, berkomitmen

tinggi dan saling bergantung satu dengan yang lainnya.

Selanjutnya dari hasil penelitian yang terlihat pada deskriptif variabel

diungkapkan bahwa berdasarkan tiga indikator pengukuran kerjasama tim ada

satu indikator yang perlu diperhatikan dan ditingkatkan lagi yaitu indikator

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


109

kekompakan dalam hal ketergantungan tugas. Ada beberapa karyawan yang

beranggapan lebih baik mengerjakan tugas secara sendiri-sendiri daripada saling

bergantungan secara bersama-sama dan tidak semua karyawan bersedia untuk

saling bergantung dalam mengerjakan tugas sesuai dengan urutan tugas yang telah

ditentukan. Oleh sebab itu, PT Telkom Kantor Regional 1 di Medan diharapkan

dapat menangani masalah tersebut agar kekompakan karyawan dalam hal

kerjasama tim semakin meningkat dan karyawan semakin menyadari pentingnya

peranan saling ketergantungan dalam menyelesaikan tugas dan setiap tugas yang

diberikan bila dikerjakan secara bersama-sama dengan saling bergantung akan

fungsi dan keterampilan dari masing-masing anggota tim dapat diselesaikan

dengan cepat dan mudah.

Uji t menunjukkan bahwa variabel kerjasama tim adalah faktor yang

paling dominan berpengaruh terhadap kinerja karyawan. Hal ini sesuai dengan

teori dari Sugiono (2009:12) bahwa ada beberapa faktor yang dapat

mempengaruhi kinerja yaitu Kualitas Pekerjaan (Quality of Work), Kuantitas

Pekerjaan (Quantity of Work), Pengetahuan Pekerjaan (Job Knowledge),

Kerjasama (Teamwork), Kreativitas (Creativity), Inovasi (Inovation), dan Inisiatif

(Initiative).Hasil penelitian ini juga sejalan dengan penelitian terdahulu oleh

Rahma (2016) dan Alisyahbana, et al (2016) yang menyatakan bahwa kerjasama

tim memiliki pengaruh positif dan signifikan dengan kinerja karyawan. Dan juga

penelitian ini bertolak belakang dengan hasil penelitian Muhti Andi et al (2017)

menyatakan bahwa kerjasama tim tidak berpengaruh secara parsial terhadap

kinerja karyawan UD. Agro Inti Sejahtera Jember. Berdasarkan uraian tersebut

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


110

dapat disimpulkan bahwa dengan adanya kerjasama tim yang direncanakan

dengan baik dan benar terhadap suatu pekerjaan yang ada didalam organisasi akan

menjadikan setiap tugas dan tanggung jawab yang telah dibebankan dapat

dilaksanakan secara baik sehingga pekerjaan yang telah menjadi tugas pokok

anggota tim kerja dapat diselesaikan dengan tepat dan sesuai dengan waktu

yangtelah ditentukan.

4.5.2 Pengaruh Kreativitas Terhadap Kinerja

Dari hasil penelitian, kreativitas secara parsial (uji – t) berpengaruh positif

dan signifikan. Nilai thitung variabel Kreativitas (X2) lebih besar dari nilai ttabel

(2.646 > 0,678) dengantingkat signifikan dibawah 0,05 yaitu 0,023. Artinya,

semakin meningkat kreativitas karyawan maka akan semakin meningkat pula

kinerja karyawan pada PT. Telkom Regional 1 Sumatera, Medan. Dengan

kreativitas, karyawan akan meningkatkan bakat dan keahliannya serta mampu

melihat pemecahan dari sebuah masalah yang nantinya dapat diaplikasikan dalam

pekerjaan dimana indsutri layanan teknologi komunikasi informasi dan jaringan

merupakan industri yang paling dinamis relatif cepat dalam menghasilkan produk

jasa telekomunikasi demi memberikan mempertahankan kepuasan konsumen dan

bersaing dengan kompetitor.

Hasil penelitian ini juga sesuai dengan penelitian terdahulu yang dilakukan

Alisyahbana, et al (2016) tentang Pengaruh Kreativitas dan Kerjasama Tim

Terhadap Kinerja Pendamping UPPKH (Unit Pelaksana Program Keluarga

Harapan) Kabupaten Sampang yang menyatakan bahwa kreativitas memiliki

pengaruh positif dan signifikan dengan kinerja karyawan. Kreativitas karyawan

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


111

juga merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi kinerja karyawan.

Menurut Munandar (2009) kreativitas adalah kemampuan untuk membuat

kombinasi baru, berdasarkan data, informasi atau unsur-unsur yang ada.

Kreativitas merupakan hal penting bagi organisasi karena kontribusi

kreatif tidak hanya dapat membantu organisasi menjadi lebih efisien dan lebih

responsif terhadap kinerja, tetapi juga membantu organisasi beradaptasi dengan

perubahan, tumbuh dan bersaing di pasar global (Shalley et al, 2000 dalam Lee

dan Tan, 2012). PT. Telkom Regional 1 Sumatera menyadari bahwa dengan

adanya pengembangan kreativitas maka karyawan dapat berkreasi, mampu

untuk melihat kemungkinan-kemungkinan untuk menyelesaikan suatu masalah,

dan meningkatkan orisinalitas setiap individu karyawan yang tentu saja akan

berpengaruh terhadap kinerja karyawan.

4.5.3 Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja

Budaya organisasi merupakan elemen penting dalam perusahaan, menjadi

kunci dalam menanggapi perubahan dan pola bisnis saat ini. Budaya organisasi

yang baik akan berdampak pada baiknya kinerja manajemen yang mengendalikan

perusahaan. Banyak bukti menunjukkan bahwa perusahaan-perusahaan yang

memiliki kinerja yang terbaik seringkali dipimpin oleh manajemen yang piawai

dan didukung oleh lingkungan organisasi yang baik karena memiliki budaya

organisasi yang sesuai atau tepat.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa budaya organisasi memiliki pengaruh

yang signifikan dan positif terhadap kinerja karyawan pada PT. Telkom Regional 1

Medan. Artinya, karyawan sudah memahami budaya The Telkom Way dan

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


112

keseluruhan core value : Speed, Solid dan Smart . Budaya The Telkom Way mampu

memberikan perubahan yang signifikan. Dengan nilai-nilai budaya yang ditanamkan

serta diterapkan, karyawan merasakan adanya identitas jelas yang membedakan

karyawan dengan organisasi lain dan karyawan memiliki motivasi, komitmen serta

sikap atau perilaku dalam meningkatkan kinerja dan untuk memenangkan kompetisi.

Hal – hal tersebut terlihat dari hasil analisis deskriptif yang dilakukan kepada 67

responden yang frekuensi jawabannya dominan sangat setuju.Hal ini menunjukkan

bahwa manajemen mampu mensosialisasikan nilai – nilai budaya organisasi dan

karyawan dapat menyesuaikan terhadap norma yang berlaku dalam perusahaan.

Selanjutnya, hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian sebelumnya yang

dilakukan oleh Rahma (2016), Rediyono dan Ujianto (2013) yang menyatakan bahwa

budaya organisasi terbukti mampu memberikan kontribusi yang positif dan signifikan

dalam mempengaruhi kinerja karyawan. Berdasarkan uraian tersebut, hasil

penelitian ini sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Robbins & Coulter

(2012) budaya organisasi adalah nilai, prinsip, tradisi, dan sikap yang

mempengaruhi cara bertindak anggota organisasi.

4.5.4 Pengaruh Kerjasama Tim, Kreativitas, dan Budaya Organisasi


Terhadap Kinerja

Kerjasama merupakan sinergitas kekuatan dari beberapa orang dalam

mencapai satu tujuan yang diinginkan. Tim adalah kelompok individu yang

menyelesaikan tujuan tertentu dengan dengan bekerja secara inter-dependensi,

berkomunikasi secara efektif, dan membuat keputusan yang mempengaruhi

pekerjaan. Menurut Bull (2010) kerjasama tim adalah kemampuan bekerja sama

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


113

untuk mencapai visi bersama. Sedangkan menurut Frankel (2011) kerjasama tim

adalah sebuah proses, keterampilan - keterampilan dan tingkah laku yang

kompleks dan dinamis untuk mendukung kinerja tim.

Kerjasama tim didefinisikan sebagai sistem perpaduan kerja suatu

kelompok yang didukung oleh berbagai keahlian dengan kejelasan tujuan, dan

juga didukung oleh kepemimpinan dan komunikasi untuk menghasilkan kinerja

yang lebih tinggi daripada kinerja individu.Kerjasama tim merupakan fitur

penting dari program seperti manajemen kualitas total dan keberhasilan dari

kerjasama tim bersandar pada tiga dasar yaitu : bekerja sama, keragaman tim

dan pemberdayaan keterampilan.

Kreativitas merupakan kemampuan seseorang dalam menuangkan ide atau

gagasan melalui proses berpikir kreatif untuk menciptakan sesuatu yang menuntut

pemusatan, perhatian, kemauan, kerja keras dan ketekunan dengan tujuan untuk

mengatasi permasalahan yang ada. Menurut Haefele (dalam Munandar, 2012),

kreativitas adalah kemampuan untuk membuat kombinasi - kombinasi baru yang

mempunyai makna sosial. Dimana keseluruhan produk itu tidak harus baru, tetapi

kombinasinya. Unsur - unsurnya bisa saja sudah ada lama sebelumnya.

Budaya yang merekatkan organisasi untuk menajadi satu kesatuan melalui

dari suatu kebersamaan dalam hal pola-pola makna. Menurut Robbins & Coulter

(2012) budaya organisasi adalah nilai, prinsip, tradisi, dan sikap yang

mempengaruhi cara bertindak anggota organisasi. Menurut Schein (dalam

Satyagraha, 2010) budaya organisasimerupakan suatu pola dari asumsi-asumsi

dasar bersama yang ditemukan, diciptakan atau dikembangkan oleh

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


114

kelompok/organisasi untuk memecahkan masalah-masalah yang terkait dengan

adaptasi eksternal dan integrasi internal, yang telah bekerja dengan baik sehingga

dapat dianggap valid, yang oleh karena itu dapat diajarkan kepada anggota baru

sebagai cara yang benar.

Kinerja mempunyai makna yang lebih luas, bukan hanya menyatakan hasil

kerja, tetapi juga bagaimana proses kerja berlangsung. Kinerja adalah tentang

melakukan pekerjaan dan hasil yang dicapai dari pekerjaan tersebut. Menurut

Mangkunegara (2013) kinerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang

dicapai oleh seseorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan

tanggung jawab yang diberikan kepadanya.

Dari hasil analisis regresi linear berganda terlihat adanya pengaruh yang

bernilai positif antara variabel Kerjasama Tim (X1), variabel Kreativitas (X2) dan

Budaya Organisasi (X3) terhadap variabel kinerja karyawan (Y) dengan nilai

koefisien regresi X1 sebesar 0,287, koefisien regresi X2 sebesar 0,115 dan

koefisien regresi X3 0,085 terhadap variabel Y dengan nilai konstan sebesar

27.117. Dari hasil uji F juga terlihat adanya pengaruh yang positif dan signifikan

secara simultan atau bersama-sama antara variabel Kerjasama Tim (X1), variabel

Kreativitas (X2) dan variabel Budaya Organisasi (X3) terhadap variabel kinerja

karyawan (Y). Dari hasil penelitian yang telah dilakukan terhadap 67 responden

menunjukkan bahwa ketiga variabel yang mempengaruhi Kinerja yaitu,

Kerjasama Tim, Kreativitas dan Budaya Organisasi secara bersama-sama

berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan PT. Telekomunikasi

Indonesia (Telkom) Tbk, Kantor Regional 1 Sumatera, Medan. Dengan hasil

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


115

tersebut H0 ditolak dan Ha diterima yang artinya secara bersama-sama ketiga

variabel, Kerjasama Tim, Kreativitas dan Budaya Organisasi berpengaruh dan

signifikan terhadap variabel Kinerja. Hasil uji F menunjukkan bahwa adanya

pengaruh yang diberikan oleh ketiga faktor tersebut mampu mempengaruhi

meningkatnya kinerja karyawan untuk bekerja secara terorganisir dan sesuai

dengan tujuan perusahaan kepada karyawan PT. Telekomunikasi Indonesia

(Telkom) Tbk, Kantor Regional 1 Sumatera, Medan.

Hasil penelitian ini juga didukung oleh hasil penelitian terdahulu yang

dilakukan oleh Rahma (2016) dalam penelitiannya berjudul Pengaruh Penerapan

Konsep Team Work dan Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Perawat (RSUD

Sunan Kalijaga Demak) dan oleh Alisjahbana et al (2016) dengan judul Pengaruh

Kreativitas dan Kerjasama Tim Terhadap Kinerja Pendamping UPPKH (Unit

Pelaksana Program Keluarga Harapan) Kabupaten Sampang dimana penelitian

tersebut menunjukkan secara parsial adanya pengaruh kerjasama tim, kreativitas

dan budaya organisasi terhadap kinerja karyawan.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan kajian yang telah diuraikan sebelumnya,

maka dapat disimpulkan menjadi beberapa hal sebagai berikut :

1. Secara parsial Kerjasama Tim berpengaruh positif dan signifikan terhadap

Kinerja Karyawan Pada PT. Telekomunikasi Indonesia (Telkom) Tbk. Kantor

Regional I Sumatera, Medan.

2. Secara parsial Kreativitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kinerja

Karyawan Pada PT. Telekomunikasi Indonesia (Telkom) Tbk. Kantor

Regional I Sumatera, Medan.

3. Secara parsial Budaya Organisasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap

Kinerja Karyawan Pada PT. Telekomunikasi Indonesia (Telkom) Tbk. Kantor

Regional I Sumatera, Medan.

4. Secara serempak Kerjasama Tim, Kreativitas, Budaya Organisasi

berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Karyawan Pada PT. Telekomunikasi

Indonesia (Telkom) Tbk. Kantor Regional I Sumatera, Medan.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil analisis data yang dilakukan dapat ditarik beberapa

saran yang dapat dipertimbangkan oleh manajemen PT. Telekomunikasi

Indonesia (Telkom) Tbk Sumatera, Medan dalam meningkatkan kinerja

karyawannya, yaitu :

114

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


115

1. Kerjasama tim mempunyai pengaruh dominan terhadap kinerja karyawan PT.

Telkom Regional 1 Sumatera maka diharapkan pihak manajemen perusahaan

perlu untuk lebih meningkatkan kerjasama tim pada perusahaan, semakin

baik penerapan kerjasama tim yang dilakukan perusahaan maka akan semakin

meningkat pula kinerja karyawan pada PT. Telkom Regional 1 Sumatera.

Dari hasil penelitian kerjasama tim terhadap dimensi kerjasama,

kepercayaan, dan kekompakan yang harus lebih ditingkatkan adalah dimensi

kekompakan karyawan. Peningkatan kualitas kerjasama tim akan berdampak

kepada kinerja karyawan. Kerjasama tim yang terjalin dengan baik ditandai

dengan adanya kesamaan perasaan, pikiran dan jiwa atar anggota tim. Untuk

meningkatkan kekompakan dalam kerjasama antar karyawan baik antar satu

tim maupun lintas fungsi, manajemen PT. Telkom Regional 1 Sumatera

sebaiknya melakukan evaluasi rutin, membangun pola komunikasi yang

intensif dan efektif, menciptakan suasana keterbukaan, pimpinan bersikap

adil dalam pembagian dan penugasan berdasarkan kapasitas kemampuan

yang dimiliki oleh anggota tim, melakukan aktivitas bersama diluar pekerjaan

yang akan membentuk chemistry sehingga memotivasi karyawan dan

meningkatkan kerjasama tim.

2. Manajemen PT. Telkom Regional 1 Sumatera berusaha untuk terus

mengembangkan kreativitas karyawan karena kreativitas merupakan proses

yang dapat dikembangkan dan ditingkatkan. PT. Telkom Medan berusaha

untuk menciptakan lingkungan yang mendukung untuk berkembangnya

proses kreativitas. Dari hasil penelitian yang dilakukan terhadap 67

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


116

responden, kreativitas yang ada pada karyawan sudah baik dan perlu untuk

terus dikembangkan. Dan dalam proses peningkatan kreativitas kedepannya

agar dapat difokuskan dari sisi dimensi pribadi karyawan dengan

indikatornya yaitu keterbukaan pada pengalaman baru dan keluwesan dalam

berpikir karyawan. Hal – hal yang dapat dilakukan oleh pihak manajemen

dalam meningkatkan hal-hal tersebut bisa dengan cara memotivasi karyawan

untuk melatih diri dan mengembangkan kreativitas, membiasakan curah

pendapat dengan lebih baik dan bagi pemimpin atau atasan hendaknya dapat

mengubah gaya kepemimpinan untuk memungkinkan semakin

berkembangnya kreativitas dan kultur budaya kreatif.

3. Budaya organisasi adalah salah satu faktor yang mampu membangkitkan

kinerja karyawan terhadap organisasi. Budaya organisasi yang digalakkan di

PT. Telkom sudah memiliki dampak yang positif terhadap kinerja karyawan

yang dimana karyawan sudah mengenal dan menghidupi nilai atau norma

budaya di dalam organisasi dalam. Untuk kedepannya kiranya manajemen

juga memperhatikan penerapan budaya kepada pihak eksternal perusahaan

seperti konsumen khususnya pelayanan terhadap kepuasan dan penanganan

keluhan dari konsumen.

4. Bagi peneliti selanjutnya, sebaiknya juga melakukan penelitian terhadap

variabel lain di luar variabel kerjasama tim, kreativitas dan budaya organisasi

yang turut mempengaruhi kinerja karyawan.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


DAFTAR PUSTAKA

Alisyahbana, F., Ismail, I.,& Wispandono, RM. M. (2016). “Pengaruh Kreativitas


dan Kerjasama Tim Terhadap Kinerja Pendamping UPPKH (Unit
Pelaksana Program Keluarga Harapan) Kabupaten Sampang”.Jurnal
Berkala Ilmu Ekonomi, 9(2), 53-65

Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta:


Rineka Cipta.

Amabile, T. M., Bersade, S. G., Mueller, J. S., & Staw, B. M. (2005). “Affect and
Creativity at Work”. Administrative Science Quarterly, 367-403.

Bachtiar. (2004). Manajemen Sumber Daya Manusia. Iteraksa, Batam

Badriyah, M. (2015).Manajemen Sumber Daya Manusia. Pustaka Setia: Bandung.

Bull, R. C. (2010). Moving from Project Manajement to LeadershipManajement:


a Pratical Guide to Leading Groups, CRS Press. USA

Campbell, James Quick., Nelson, Debra L. (2011). Understanding Organizational


Behavior. Third Edition. Canada: Thomson South-Western.

Daft, Richard L.(2003). Manajemen. Edisi Kelima. Jakarta: Erlangga.

Darsono. (2010). Pedoman Praktis Memahami Laporan Keuangan, Yogyakarta:


Andi

Dewi, S.(2007). Teamwork (Cara Menyenangkan Membangun Tim Impian).


Bandung: Progressio.

Ghozali, I. (2011). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS.


Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Lencioni, P. (2006). Mengatasi Lima Disfungsi Suatu Tim. Jakarta: Salemba


Empat.

Kaswan.(2014). Leadership and Teamworking, Membangun Tim yang Efektif dan


Berkinerja Tinggi Melalui kepemimpinan. Bandung: Alfabeta.

Kohn, S., & O’Connell, V.(2007).6 Kebiasaan Bos Yang Sangat Efektif.Jakarta:
Karisma.
Mangkunegara, A.A. A. P. (2011). Manajemen Sumber Daya Manusia,
Pengertian Dasar, Pengertian dan Masalah,(Edisi Revisi). Bandung:
Penerbit PT.Remaja Rosda Karya.
Mangkunegara, A.A. A. P. (2013). Manajemen Sumber Daya Manusia,(Edisi

117

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


118

Revisi). BandunG: Penerbit PT.Remaja Rosda Karya.


Mangkuprawira, Tb, S.(2009).Manajemen Sumber Daya Manusia Strategik.
Bogor: Ghalia Indonesia.

Maxwell, J, C. (2002). Mengembangkan Kepemimpinan di dalam Diri Anda.


Jakarta: Binarupa Aksara.

Muhti, A. F. E., Sunaryo, H., &Khoirul, M.(2017). “Pengaruh Kerjasama Tim


Dan Kreativitas Terhadap Kinerja Karyawan UD. AGRO INTI
SJAHTERA JEMBER”. Jurnal Ilmiah Riset Manajemen,06(4), 114-125.

Manzoor, S. R., Ullah, H., Hussain, M., & Ahmad, Z. Q. (2016). “Effect of
Teamwork on Employee Performance”. International Journal of Learning
& Development,1(1). 110-123.

Munandar, U. (2009). Pengembangan Kreativitas Anak Berbakat. Jakarta: Rineka


Cipta.
Munandar, U. (2013). Kreativitas dan Keberbakatan. Jakarta: Rineka Cipta.

Ngalimun. (2013). Strategi dan Model Pembelajaran. Yogyakarta: Aswaja.

Rivai, V. (2015). Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Perusahaan: Dari


Teori ke Praktik, (Edisi Pertama). Jakarta: Raja Grafindo Perkasa.
Robin, S., & Coulter, M.(2012). Manajemen 1. (Edisi Kesepuluh). Jakarta:
Erlangga.
Rahma, A. (2016). “Pengaruh Penerapan Konsep Team Work dan Budaya
Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan (Studi Pada Rumah Sakit Umum
Daerah Sunan Kalijaga Kabupaten Demak)”. JURNAL MANAJEMEN
DIPENOGORO, 5(04), 2016.
Rediyono, & Ujianto. (2013). “Pengaruh Inovasi, Budaya Organisasi dan
Teamwork Terhadap Kinerja Manajerial Serta Implikasinya Pada
Kinerja Bank Perkreditan Rakyat di Provinsi Kalimantan Timur”.
JURNAL ILMU EKONOMI & MANAJEMEN,9.
Riansyah, R., & Syaroni, D. A. W. (2015). “Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi
Kreatifitas dan Inovasi Serta Implikasinya Terhadap Kinerja Karyawan
Pada Konsultan Perencanaan Dan Pengawasan Arsitektur di Kota Serang,
Provinsi Banten”. Jurnal Ilmiah Magister Manajemen, 02(1), 1-5.
Schermerhorn, John R, (2011), Manajemen, buku I, Andi Yogyakarta.

Sedarmayanti.(2011). Manajemen Sumber Daya Manusia,(Edisi Kelima).


Bandung: Rafika Aditama.

Sugiyono. (2006). Metode Penelitian Penulisan. Bandung: Alfabeta.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


119

Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, Bandung :


Alfabeta.
Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung:
Alfabeta.
Telkom Indonesia. Tentang Telkom Retrieved From
https://www.telkom.co.id/servlet/tk/about/id_ID/tkahomepage/halaman-
telkom-indonesia.html
Uddin, J., Hossain, S., & Luva, R. H.(2013). “Impact of Organizational Clture on
Employee Performance and Bangladesh”. International Journal of
Business and Management, 8(2).

Uha, I. N. (2013). Budaya Organisasi Kepemimpinan dan Kinerja. Jakarta:


Kencana.

West, M. (2002). Kerjasama Yang Efektif. Jakarta: Kanisius.


Wibowo. (2010). Manajemen Kinerja, (Edisi Ketiga). Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada.
Zimmerer, Scarborough. (2008). Pengantar Kewirausahaan dan Manajemen
Bisnis Kecil. Jakarta: PT Indeks.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


120

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1

1. IDENTITAS RESPONDEN

A. Usia :

B. Jenis Kelamin : Laki-laki Perempuan

C. Unit Kerja :

D. Lama Bekerja :

2. PETUNJUK PENGISIAN

A. Pada lembar ini terdapat beberapa pertanyaan yang harus Bapak/Ibu jawab

sesuai dengan pengalaman yang dihadapi.

B. Dalam menjawab pertanyaan – pertanyaan ini, tidak ada jawaban yang

salah. Oleh karena itu, usahakanlah agar tidak ada jawaban yang

dikosongkan.

C. Berilah tanda ( √ ) pada kolom yang tersedia dan pilih sesuai dengan

keadaan yang sebenarnya.

D. Ada 5 alternatif jawaban

Keterangan

Sangat Setuju (SS)

Setuju (S)

Kurang Setuju (KS)

Tidak Setuju (TS)

Sangat Tidak Setuju (STS)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


121

N0 KERJASAMA TIM STS TS KS S SS


A. Kerjasama
Kami tetap menjalankan prinsip ringan sama
1 dijinjing, berat sama dipikul sekalipun fungsi dan
tugas kami berbeda-beda dalam pekerjaan.
Pimpinan tim saya aktif bekerja sama
2
membimbing anggota dalam pelaksanaan tugas
Setiap anggota tim dianggap memiliki kontribusi
3
yang tinggi dalam pencapaian tujuan
Setiap anngota tim sadar akan peranannya
4 masing-masing untuk mencapai tujuan yang
ditargetkan
Anggota tim mengerahkan kemampuan masing-
5 masing secara maksimal sesuai dengan fungsi
dan tanggungjawab pekerjaannya masing-masing
Saya mampu menerima kritik dan saran dari rekan
6
kerja untuk bekerja lebih baik.
B. Kepercayaan
Setiap anggota tim, baik itu pimpinan maupun
7
bawahan memegang prinsip kepercayaan.
Sesama anggota tim diberikan tugas tanpa harus
8
dilakukan pengawasan ekstra ketat.
Saya diberikan tugas dibangun atas dasar
9
kepercayaan akan kemampuan saya
Pemberian tugas antar sesama tim dibangun
10
dengan saling kepercayaan.
11 Saya dianggap memiliki integritas dalam bekerja
Pimpinan menerima dengan puas terhadap hasil
12
pekerjaan saya.
C. Kekompakan
Dalam menjalankan tugas kami memiliki sikap
saling ketergantungan berdasarkan urutan tugas
yang diberikan. Saya akan menunggu seseorang
13
menyelesaikan urutan tugas yang lebih dahulu
dari pada saya, baru kemudian saya mengerjakan
urutan saya.
Tugas yang kami jalankan atas dasar saling
14 ketergantungan akan lebih baik daripada secara
sendiri-sendiri.
Saya selalu mediskusikan pada anggota tim yang
15
lain terhadap hasil yang akan kami capai.
Setiap anggota tim menganggap hasil kerja
16
merupakan hasil interaksi yang tinggi.
Setiap anggota tim memiliki komitmen memajukan
17 perusahaan dengan membangun kerja tim yang
kuat.
Pimpinan tim saya memberikan perhatian penuh
18 pada tugas dan tanggung jawab dari setiap
anggota, tidak ada yang dibeda-bedakan.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


122

N0 KREATIVITAS STS TS KS S SS

A. Pribadi
Saya senang mencari cara-cara yang baru
untuk melakukan sesuatu hal, walaupun sudah
1
ada cara penyelesaian dengan cara-cara yang
sebelumnya
Saya suka mengikuti kompetisi yang
berhubungan dengan ide kreatif & inovatif di
2
kantor karena saya berharap ada hal-hal baru
yang saya temukan
Saya memiliki keyakinan pada kemampuan
3 saya dalam memecahkan masalah secara
kreatif
Saya menganggap diri saya sebagai pribadi
4
yang kreatif
Dalam pekerjaan ini, saya lebih memilih tugas/
5 pekerjaan yang benar-benar menantang saya
sehingga saya bisa belajar hal-hal baru
Saya sering menggunakan teknik brainstorming
6 / curah pendapat untuk menghasilkan ide-ide
baru
B. Proses
Saya sering menelusuri teknologi, proses, teknik
7
baru dan atau ide produk
Saya biasanya membuat ide-ide baru dengan
sistematis, memodifikasi (dengan mengganti,
8
menyusun kembali, mengelaborasi, dll) ide yang
ada
Saya banyak melakukan eksperimen (trial dan
9 error) untuk menghasilkan ide yang bisa
diterapkan
Ketika saya sedang buntu, saya berkonsultasi
10
atau bertukar pikiran dengan rekan kerja saya

C. Dorongan

Kreativitas yang ada pada diri saya berasal dari


11 disiplin diri, perencanaan, dan pemikiran yang
matang

12 Saya melatih diri saya untuk menjadi kreatif

Pimpinan selalu memotivasi saya untuk berpikir


kreatif, membina dan mengarahkan saya dalam
13
menyelesaikan pekerjaan serta menerima ide-
ide yang saya berikan
Perusahaan menerapkan kebijakan work life
14
balance
Perusahaan memberikan fasilitas dan
15
lingkungan kerja yang nyaman untuk karyawan

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


123

Manajemen rutin mengadakan kegiatan seperti


16
pelatihan dan Brainstorming Group Meeting

No BUDAYA ORGANISASI STS TS KS S SS


A. Inovasi & Keberanian Mengambil Resiko
Saya selalu menciptakan ide-ide yang inovatif
1 (solusi dan gagasan baru di luar cara lama) dalam
pekerjaan
Pimpinan mendorong saya untuk meningkatkan
2 kreativitas agar pekerjaan dapat diselesaikan
dengan cepat dan aman
Pimpinan memberikan kebebasan kepada
3 karyawan untuk mengeluarkan saran/kritik yang
membangun
Saya siap mengambil resiko dalam melakukan
4
pekerjaan yang menjadi tanggung jawab saya

Bila terjadi kesalahan maka saya siap menanggung


5
resikonya
B. Perhatian Terhadap Detail
Saya selalu dituntut untuk menyelesaikan
6
pekerjaan dengan tepat, cermat dan akurat
Pimpinan memberikan arahan dan komunikasi
7 yang jelas dan rinci mengenai pekerjaan yang
harus saya lakukan
Pihak manajemen perusahaan menginformasikan
8 dengan jelas mengenai ukuran keberhasilan dalam
pekerjaan saya
C. Orientasi Hasil
Saya selalu menekankan pada hasil kerja, tetapi
9 tetap memperhatikan proses kerja untuk mencapai
hasil yang optimal
Saya selalu berpikir bagaimana menyelesaikan
10
pekerjaan dengan cepat dengan hasil yang optimal
Perusahaan melalui pimpinan memperhatikan
11 kebutuhan, sarana dan prasarana karyawan dalam
bekerja untuk mencapai hasil yang optimal
D. Orientasi Individu
Saya berusaha mengerjakan pekerjaan dengan
12 sungguh-sungguh dan sesuai target waktu yang
ditentukan perusahaan.
Dalam menyelesaikan pekerjaan, saya selalu
13 melakukan sesuai dengan prosedur yang
ditetapkan oleh perusahaan
Pihak manajemen melakukan sharing pada
14 karyawan untuk menerapkan budaya solid, speed,
dan smart
Pihak manajemen selalu memberi perhatian
15 kepada karyawan, misalnya : kesempatan
mengikuti pelatihan, acara family gathering

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


124

Perusahaan memberikan penghargaan kepada


16
karyawan yang mampu menunjukkan prestasi kerja

E. Sikap Agresif

Saya tidak puas dengan satu tugas, sehingga


17
saya tertantang dengan tugas berikutnya
Saya berusaha melakukan segala sesuatu
18 dengan lebih baik daripada yang dilakukan oleh
rekan / kolega saya
Perusahaan ini memiliki peraturan yang
membimbing perilaku dan memberitahu apa
19 yang boleh dan tidak boleh dilakukan oleh
karyawan berdasarkan nilai-nilai yang berlaku di
perusahaan
Perusahaan ini memiliki kesepakatan yang jelas
20 mengenai pedoman pelaksanaan tugas yang
benar dan yang salah
E. Stabilitas

Saya mampu mengerti sasaran, target organisasi


21
dengan baik
Saya mempunyai keinginan kuat untuk
22 mempertahankan prestasi atau penghargaan
yang sudah diraih perusahaan
Perusahaan memberikan pembinaan untuk
23 penerapan budaya perusahaan dalam melayani
pelanggan

24 Perusahaan ini memiliki strategi yang jelas untuk


masa depan karir karyawan
Saya merasa dihargai dan bukan sebagai alat
25 untuk memperoleh keuntungan sehingga
terwujudnya lingkungan kerja yang baik
Di dalam organisasi ini, segala hal dilakukan
26 dengan sangat flexibel , responsif, dan mudah
untuk berubah

N0 KINERJA STS TS KS S SS

A. Kualitas Kerja
Ketelitian saya dalam bekerja memberikan hasil
1
yang baik bagi kemajuan perusahaan
Saya selalu meminimalisir kesalahan dalam
2
bekerja
Saya selalu menyelesaikan pekerjaan dengan
3
baik
B. Kuantitas

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


125

Saya mempunyai target kerja yang harus dicapai


4
dengan periode tertentu
Saya mampu menyelesaikan target pekerjaan
5
yang ditetapkan dengan tepat waktu

Saya mampu menangani jumlah pekerjaan yang


6
banyak
C. Tanggug Jawab

Dalam menyelesaikan pekerjaan, saya selalu


7 melakukan sesuai dengan prosedur yang
ditetapkan oleh perusahaan
Saya merasa bertanggungjawab serta akan
memperbaikinya apabila pekerjaan yang
8
dipercayakan kepada tim kerja saya ternyata
tidak mencapai hasil yang diharapkan
Saya sangat menyesal bila meninggalkan
9
pekerjaan dalam keadaan terbengkalai
D. Inisiatif

Saya bersedia melakukan pekerjaan tanpa


10
diperintah atasan
Saya bersedia menyelesaikan masalah tanpa
11
diperintah atasan
Saya memperbaiki kesalahan dalam pekerjaan
12
dengan sukarela
Saya bersedia mengakui kesalahan dalam
13
pekerjaan

Lampiran 2
Tabulasi Kerjasama Tim
p p p p p p p p p p1 p1 p1 p1 p1 p1 p1 p1 p1

1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 2 3 4 5 6 7 8

1 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 2 2 5 5 5 5

2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

3 5 5 5 5 5 5 5 1 5 5 5 5 3 5 5 5 5 5

4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 5 5 5 5 5

6 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

7 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

8 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

9 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

10 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 2 3 4 4 5 4

11 4 4 3 3 4 4 4 4 5 4 4 4 3 5 4 4 5 3

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


126

12 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

13 4 3 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 5 5 4

14 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

15 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 5 4 2 2 4 4 5 5

16 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 2 3 4 4

17 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 2 2 2 2 4 4 4

18 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 2 2 3

19 5 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4

20 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 3 3 3

21 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 2 2 5 5 5 5

22 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4

23 5 5 5 5 5 5 5 2 5 5 5 5 3 5 5 5 5 5

24 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

25 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 3 5 5 5 5

26 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4

27 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

28 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4

29 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

30 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 2 3 4 4 5 4

31 4 3 3 3 4 4 4 4 5 4 4 4 3 5 4 4 5 3

32 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4

33 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 5 5 4

34 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

35 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 5 4 2 2 4 4 5 5

36 5 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 2 3 4 4

37 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 2 2 2 2 4 4 4

38 5 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 2 3

39 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4

40 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 3 3 3

41 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 3 5 5 5 5

42 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

43 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

44 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


127

45 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4

46 5 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 2 3 4 4 5 4

47 5 3 3 3 4 4 4 4 5 4 4 4 3 3 4 4 5 3

48 5 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

49 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 5 5 4

50 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4

51 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 5 4 2 2 4 4 5 5

52 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 2 3 4 4

53 5 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 2 2 2 2 4 4 4

54 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 2 3

55 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

56 5 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 3 3 3

57 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

58 5 3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 5 5 5 5 4

59 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

60 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

61 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

62 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

63 5 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 2 5 4 4 4 4

64 5 3 4 3 4 4 4 4 5 4 4 4 3 3 4 4 5 3

65 5 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

66 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 5 5 4

67 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

Tabulasi Kreativitas
p1 p2 p3 p4 p5 p6 p7 p8 p9 p10 p11 p12 p13 p14 p15 p16
1 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 4
6 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
7 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
8 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
9 4 3 4 4 3 4 4 4 4 5 4 4 3 4 4 4
10 5 2 4 4 3 3 4 3 4 5 3 4 4 4 5 3

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


128

11 5 4 5 4 5 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 4
12 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
13 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4
14 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
15 5 4 4 4 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5
16 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
17 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4
18 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
19 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
20 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
21 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
22 5 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
23 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
24 5 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4
25 4 4 4 4 3 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4
26 4 4 4 4 3 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 3
27 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
28 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4
29 4 4 4 4 2 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4
30 4 3 4 4 3 4 4 4 4 5 4 4 3 4 4 4
31 5 2 4 4 3 3 4 3 4 5 3 4 4 4 5 3
32 5 4 4 4 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5
33 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
34 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4
35 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
36 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
37 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
38 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
39 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
40 5 4 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
41 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
42 4 3 4 4 3 4 4 4 4 5 4 4 3 4 4 4
43 5 2 4 4 3 3 4 3 4 5 3 4 4 4 5 3
44 5 4 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
45 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
46 5 3 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
47 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
48 5 3 5 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 4
49 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
50 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4
51 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
52 5 4 4 4 3 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


129

53 4 3 4 4 3 4 4 4 4 5 4 4 3 4 4 4
54 5 3 5 5 3 5 5 3 5 5 5 5 5 5 5 5
55 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
56 5 3 5 5 3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
57 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
58 4 3 4 4 3 4 4 4 4 5 4 4 3 4 4 4
59 5 2 4 4 3 3 4 3 4 5 3 4 4 4 5 3
60 5 3 5 5 3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
61 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
62 5 3 5 5 3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
63 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
64 5 3 5 5 2 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 4
65 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
66 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
67 5 4 5 4 2 4 5 4 5 4 5 4 5 4 4 3

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Tabulasi Budaya Organisasi

p p1 p1 p1 p1 p1 p1 p1 p1 p1 p1 p2 p2 p2 p2 p2 p2 p2
p2 p3 p4 p5 p6 p7 p8 p9
1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 2 3 4 5 6
1 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5
2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
6 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
7 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
8 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
9 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 5 4 4 4 5 5 4 4 4 5 4 4
10 4 4 4 5 5 4 4 4 5 5 4 5 5 4 4 3 3 4 4 4 5 4 4 5 4 4
11 4 5 3 4 4 4 4 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 4 4 3 4 4 5 5 5 5
12 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
13 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 5
14 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
15 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5
16 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
17 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 4
18 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
19 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
20 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4
21 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 5 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4
22 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5
23 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
24 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
25 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
26 4 5 5 5 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
27 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

129

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


28 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
29 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
30 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 5 4 4 4 5 5 4 4 4 5 4 4
31 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
32 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 5 4 4 4 5 5 4 4 4 5 4 4
33 4 4 4 5 5 4 4 4 5 5 4 5 5 4 4 3 3 4 4 4 5 4 4 5 4 4
34 4 5 3 4 4 4 4 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 4 4 3 4 4 5 5 5 5
35 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
36 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 5
37 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
38 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5
39 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
40 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 4
41 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
42 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
43 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4
44 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 5 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4
45 4 5 3 4 4 4 4 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 4 4 3 4 4 5 5 5 5
46 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
47 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 5
48 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
49 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5
50 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
51 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 4
52 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
53 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
54 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4
55 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5
56 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
57 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
58 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
59 4 5 5 5 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

130

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


60 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
61 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
62 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
63 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 4
64 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
65 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
66 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 5 4 4 4 5 5 4 4 4 5 4 4
67 4 4 4 5 5 4 4 4 5 5 4 5 5 4 4 4 3 4 4 4 5 4 4 5 4 4

Tabulasi Kinerja
p1 p2 p3 p4 p5 p6 p7 p8 p9 p10 p11 p12 p13

1 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4

6 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

7 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

8 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

9 4 5 4 5 5 4 4 4 5 5 5 5 5

10 4 5 5 5 5 5 5 5 4 4 3 4 4

11 5 4 4 5 4 4 5 4 3 4 4 4 5

12 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

131

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


13 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4

14 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

15 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 4 5

16 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4

17 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4

18 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4

19 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

20 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4

21 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

22 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

23 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

24 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4

25 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

26 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

27 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

28 4 5 4 5 5 4 4 4 5 5 5 5 5

29 4 5 5 5 5 5 5 5 4 4 3 4 4

30 4 5 5 5 5 5 5 5 4 4 3 4 4

31 4 5 5 5 5 5 5 5 4 4 3 4 4

32 5 4 4 5 4 4 5 4 3 4 4 4 5

132

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


33 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

34 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4

35 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

36 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 4 5

37 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4

38 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4

39 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4

40 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

41 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4

42 5 4 5 4 5 4 4 4 5 4 5 5 4

43 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 4 5

44 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 4 5

45 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 4 5

46 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4

47 5 4 4 5 4 4 5 4 3 4 4 4 5

48 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

49 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

50 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4

51 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

52 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

133

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


53 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

54 4 5 4 5 5 4 4 4 5 5 5 5 5

55 4 5 5 5 5 5 5 5 4 4 3 4 4

56 5 4 4 5 4 4 5 4 3 4 4 4 5

57 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4

58 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

59 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

60 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

61 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

62 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4

63 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4

64 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4

65 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

66 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

67 5 4 4 5 4 4 5 4 3 4 4 4 5

134

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Lampiran 3
Hasil Pengujian Validitas
No r hitung r kritis Keputusan
1 0,452 0,306 Valid
2 0,734 0,306 Valid
3 0,579 0,306 Valid
4 0,619 0,306 Valid
5 0,691 0,306 Valid
6 0,682 0,306 Valid
7 0,631 0,306 Valid
8 0,450 0,306 Valid
9 0,762 0,306 Valid
10 0,783 0,306 Valid
11 0,658 0,306 Valid
12 0,600 0,306 Valid
13 0,581 0,306 Valid
14 0,606 0,306 Valid
15 0,681 0,306 Valid
16 0,683 0,306 Valid
17 0,489 0,306 Valid
18 0,608 0,306 Valid
19 0,666 0,306 Valid
20 0,487 0,306 Valid
21 0,500 0,306 Valid
22 0,648 0,306 Valid
23 0,503 0,306 Valid
24 0,607 0,306 Valid
25 0,418 0,306 Valid
26 0,399 0,306 Valid
27 0,356 0,306 Valid
28 0,422 0,306 Valid
29 0,410 0,306 Valid
30 0,449 0,306 Valid

Lampiran 4
Hasil Pengujian Reliabilitas
Reliability Statistics

Cronbach's
Alpha N of Items
,926 30

135

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Lampiran 5
Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin
Jenis Kelamin Jumlah Orang Persentase (%)
Laki-laki 47 70
Perempuan 20 30
Total 67 100

Lampiran 6
Karakteristik responden berdasarkan usia
Usia Responden Jumlah Responden
Persentase (%)
(Tahun) (Orang)
21-30 13 19,4
31-40 16 23,8
41-50 28 41,8
51-55 10 15
Total 67 100

Lampiran 7
Karakteristik responden berdasarkan pendidikan
Pendidikan Jumlah (Orang) Persentase (%)
SMA/SMK 10 15
Diploma III 17 25,3
Sarjana 30 44,7

Pasca Sarjana 10 15

Total 67 100

Lampiran 8
Karakteristik responden berdasarkan masa kerja
Jumlah Responden
Masa Kerja (Tahun) Persentase (%)
(orang)
1-5 11 16,4
6-10 10 15
11-20 36 53,6
>20 10 15
Total 67 100

136

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Lampiran 9
Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Kerjasama Tim(X₁)
Sangat
Sangat Kurang Tidak Rata-rata
Item Setuju Tidak
No Setuju Setuju Setuju Jawaban Ket
Pernyataan Setuju
Responden
F % F % F % F % F %
1 P1 38 56,7 29 43,3 0 0 0 0 0 0 86,8% SS

2 P2 10 15 34 50,7 20 29,9 3 4,4 0 0 75,2% S

3 P3 15 22,4 41 61,2 11 16,4 0 0 0 0 81,1% SS

4 P4 11 16,4 45 67,2 11 16,4 0 0 0 0 80% SS

5 P5 11 16,4 52 77,6 4 6 0 0 0 0 82,6% SS

6 P6 11 16,4 56 83,6 0 0 0 0 0 0 83,2% SS

7 P7 11 16,4 56 83,6 0 0 0 0 0 0 83,2% SS

8 P8 6 9 59 88 0 0 1 1,5 1 1,5 80,2% SS

9 P9 12 17,8 55 82 0 0 0 0 0 0 83,5% SS

10 P10 8 12 59 88 0 0 0 0 0 0 82,3% SS

11 P11 11 16,4 53 79,2 3 4,4 0 0 0 0 82,3% SS

12 P12 8 12 53 79,2 3 4,4 3 4,4 0 0 79,7% S

13 P13 0 0 41 61,2 14 20,8 12 18 0 0 68,6% S

14 P14 9 13,4 39 58,2 10 15 9 13,4 0 0 70,1% S

15 P15 8 12 43 64 10 15 6 9 0 0 75,8% S

16 P16 12 18 46 68,6 6 9 3 4,4 0 0 80% SS

17 P17 22 33 39 58,2 3 4,4 3 4,4 0 0 83,8% SS

18 P18 10 15 47 70 10 15 0 0 0 0 80% SS

Lampiran 10
Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Kreativitas (X2)
Sangat
Sangat Kurang Tidak Rata-rata
Item Setuju Tidak
No Setuju Setuju Setuju Jawaban Ket
Pernyataan Setuju
Responden
F % F % F % F % F %
1 P1 24 36 43 64 0 0 0 0 0 0 87,1% SS
2 P2 3 4,4 40 59,8 19 28,3 5 7,5 0 0 72,2% S
3 P3 15 22,3 52 77,7 0 0 0 0 0 0 84,4% SS
4 P4 12 18 55 82 0 0 0 0 0 0 86,5% SS
5 P5 7 10,5 38 56,7 18 26,8 4 6 0 0 74,3% S
6 P6 15 22,3 48 71,7 4 6 0 0 0 0 85% SS
7 P7 20 30 47 70 0 0 0 0 0 0 85,9% SS
8 P8 10 15 50 74,5 7 10,5 0 0 0 0 80,8% SS

137

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


9 P9 14 20,8 51 76,2 2 3 0 0 0 0 81,7% SS
10 P10 24 36 43 64 0 0 0 0 0 0 87,1% SS
11 P11 20 30 43 64 4 6 0 0 0 0 83,5% SS
12 P12 17 25,5 50 74,5 0 0 0 0 0 0 85% SS
13 P13 16 24 36 53,7 15 22,3 0 0 0 0 80,2% SS
14 P14 19 28,3 48 71,7 0 0 0 0 0 0 85,6% SS
15 P15 23 34 44 66 0 0 0 0 0 0 86,8% SS
16 P16 13 19,3 48 71,7 6 9 0 0 0 0 82% SS

Lampiran 11
Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Budaya Organisasi (X3)
Sangat
Sangat Kurang Tidak Rata-rata
Item Setuju Tidak
No Setuju Setuju Setuju Jawaban Ket
Pernyataan Setuju
Responden
F % F % F % F % F %
1 P1 12 18 48 71,7 7 10,3 0 0 0 0 81,5% SS
2 P2 17 25,3 50 74,7 0 0 0 0 0 0 85% SS
3 P3 18 27 46 68,6 3 4,4 0 0 0 0 84,4% SS
4 P4 17 25,3 50 74,7 0 0 0 0 0 0 85% SS
5 P5 12 18 55 82 0 0 0 0 0 0 83,5% SS
6 P6 14 20 53 80 0 0 0 0 0 0 84,1% SS
7 P7 14 20 53 80 0 0 0 0 0 0 84,1% SS
8 P8 17 25,3 50 74,7 0 0 0 0 0 0 85% SS
9 P9 17 25,3 50 74,7 0 0 0 0 0 0 85% SS
10 P10 17 25,3 50 74,7 0 0 0 0 0 0 85% SS
11 P11 18 27 49 73 0 0 0 0 0 0 85,3% SS
12 P12 28 41,8 39 58,2 0 0 0 0 0 0 88,3% SS
13 P13 23 34 40 60 4 6 0 0 0 0 85,6% SS
14 P14 22 32,8 39 58,2 6 9 0 0 0 0 84,7% SS
15 P15 21 31,3 46 68,7 0 0 0 0 0 0 86,2% SS
16 P16 15 22,3 48 71,7 4 6 0 0 0 0 80,2% SS
17 P17 12 18 50 74,5 5 7,5 0 0 0 0 86,5% SS
18 P18 9 13,5 53 80 5 7,5 0 0 0 0 81,2% SS
19 P19 19 28,3 48 71,7 0 0 0 0 0 0 85,6% SS
20 P20 19 28,3 45 67,3 3 4,4 0 0 0 0 84,7% SS
21 P21 15 22,3 52 77,7 0 0 0 0 0 0 84,4% SS
22 P22 16 23,8 51 76,2 0 0 0 0 0 0 84,7% SS
23 P23 15 22,3 52 77,7 0 0 0 0 0 0 84,4% SS
24 P24 22 32,8 45 67,2 0 0 0 0 0 0 86,5% SS
25 P25 19 28,3 48 71,7 0 0 0 0 0 0 85,6% SS
26 P26 18 27 49 73 0 0 0 0 0 0 85,3% SS

138

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Lampiran 12
Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Kinerja (Y)
Sangat
Sangat Kurang Tidak Rata-rata
Item Setuju Tidak
No Setuju Setuju Setuju Jawaban Ket
Pernyataan Setuju
Responden
F % F % F % F % F %
1 P1 23 34 44 66 0 0 0 0 0 0 86,8% SS
2 P2 25 37,3 42 62,7 0 0 0 0 0 0 87,4% SS
3 P3 23 34 44 66 0 0 0 0 0 0 86,8% SS
4 P4 30 44,7 37 55,3 0 0 0 0 0 0 88,9% SS
5 P5 21 31,4 46 68,6 0 0 0 0 0 0 86,2% SS
6 P6 17 25,3 50 74,7 0 0 0 0 0 0 88,5% SS
7 P7 29 43,2 33 49,3 5 7,5 0 0 0 0 87,1% SS
8 P8 24 35,8 43 64,2 0 0 0 0 0 0 87,1% SS
9 P9 30 44,7 32 47,8 5 7,5 0 0 0 0 87,4% SS
10 P10 20 29,8 47 70,2 0 0 0 0 0 0 86% SS
11 P11 21 31,3 41 61,2 5 7,5 0 0 0 0 84,7% SS
12 P12 16 23,8 51 76,2 0 0 0 0 0 0 84,7% SS
13 P13 25 37,3 42 62,7 0 0 0 0 0 0 87,4% SS

Lampiran 13
Hasil Uji Regresi Linier Berganda
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Model Coefficients Coefficients t Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) 27,117 10,495 2,584 ,012
Kerjasama Tim ,287 ,108 ,319 2,646 ,810
Kreativitas ,115 ,106 ,217 2,140 ,789
Budaya
,085 ,068 ,155 1,251 ,216
Organisasi
a. Dependent Variable: Kinerja

Lampiran 14
Hasil Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 67
Normal Parametersa,b Mean ,0000000
Std. Deviation 1,75271495
Most Extreme Differences Absolute ,135
Positive ,135

139

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Negative ,085
Test Statistic ,135
Asymp. Sig. (2-tailed) ,164c
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
Lampiran 15
Hasil Uji Glejser
a
Coefficients
Unstandardized Standardized
Model Coefficients Coefficients t Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) 27,117 10,495 2,584 ,012
Kerjasama Tim ,287 ,108 ,319 2,646 ,810
Kreativitas ,115 ,106 ,217 2,140 ,789
Budaya
,085 ,068 ,155 1,251 ,216
Organisasi
a. Dependent Variable: Kinerja

Lampiran 16
Hasil Uji F Signifikan Serempak (Uji-F)
a
ANOVA
Sum of
Model df Mean Square F Sig.
Squares
b
1 Regression 261,590 3 87,197 3,685 ,016
Residual 1490,828 63 23,664
Total 1752,418 66
a. Dependent Variable: Kinerja
b. Predictors: (Constant), Budaya Organisasi, Kreativitas, Kerjasama Tim

Lampiran 17
Hasil Uji Signifikan Parsial (Uji-t)
a
Coefficients
Unstandardized Standardized
Model Coefficients Coefficients t Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) 27,117 10,495 2,584 ,012
Kerjasama Tim ,287 ,108 ,319 2,646 ,034
Kreativitas ,115 ,106 ,217 2,140 ,023
Budaya
,085 ,068 ,155 1,251 ,009
Organisasi
a. Dependent Variable: Kinerja

140

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Lampiran 18
Hasil Uji Koefisien Determinasi
Model Summary
Std. Error of the
Model R R Square Adjusted R Square
Estimate
a
1 ,586 ,649 ,509 1,8646
Predictors: (Constant), Budaya Organisasi, Kreativitas, Kerjasama Tim

141

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Anda mungkin juga menyukai