Anda di halaman 1dari 31

PENGARUH KERJASAMA TIM DAN KOMUNIKASI

TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA


PT. SINAR BARU LOGISTIK

“"Disusun dalam rangka memenuhi salah satu tugas pada mata pelajaran Metodelogi Penelitian
Dosen Sawukir, S.E., M.M.”

Oleh:
SYIFA FADIYAH
NIM.201010503922

PROGRAM STUDI MANAJEMEN S-1


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PAMULANG
TANGERANG SELATAN
2023

i
KATA PENGANTAR
Puji Syukur senantiasa dipanjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat dan
kasih-Nya kepada kita semua. Sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal ini. Adapun judul
dari proposal ini adalah “Pengaruh Kerjasama tim Dan komunikasi terhdapa kinerka karyawan
di PT.Sinar Baru Logistik”
Tujuan pembuatan proposal ini adalah untuk menyelesaikan tugas pembelajaran Metodelogi
Penelitian yang diajarkan Bapak Suwakir, S.E., M.M.. Penulisan proposal ini juga bertujuan
untuk menambah wawasan dan pengetahuan bagi mahasiswa.
Dengan selesainya penelitian ini, penulis mengucapkan syukur kepada Tuhan
yang Maha Esa dan terima kasih kepada :
1. Bapak Dr. Pratanto, M.M.,selaku Ketua Yayasan Sasmita Jaya yang telah
mewujudkan mimpi-mimpi anak bangsa dengan melapori adanya pendidikan
dengan biaya yang murah serta berkualitas
2. Bapak Dr. E Nurzaman,AM., M.M., M.Si., selaku Rektor Universitas
Pamulang yang telah berupaya kerjas menjadikan Universitas Pamulang
semakin maju
3. Dr. Ali Maddinsyah, S.E., M.m., CSRA, CMA, selaku Dekan Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Pamulang yang turut adil untuk menjadikan
Fakultas Ekonomi dan Bisnis semakin baik dan berkualitas
4. Bapak Dosen Suwakir, S.E., M.M. selaku Dosen Metodelogi penelitian
Semoga amal baik bapak dan ibu mendapat balasan dari Tuhan yang maha esa .mengingat
keterbatasan kemampuan yang penulis miliki, maka penulis menyadari bahwa penyusunan proposal
ini masih jau dari kesempurnaan, walaupun demikin penulis berharap semoga propoal ini
memberikan manfaat bagi pihak-pihak yang membutuhkan
Jakarta, Juni 2023

Syifa Fadiyah

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

KATA PENGANTAR.......................................................................................... ii

DAFTAR ISI.......................................................................................................... ii

DAFTAR TABEL.................................................................................................. ii

DAFTAR GAMBAR............................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang..........................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah....................................................................................1

1.3 Tujuan Penelitian......................................................................................1

1.4 Mnafaat Penelitian....................................................................................1

1.5 Sistematika penulisan...............................................................................1

BAB II TINJUAN PUSTAKA

2.1 Landasan teori............................................................................................2

2.2 Penelititian terdahulu ................................................................................3

iii
2.3 Kerangka Berpikir......................................................................................4

2.4 Pengembangan hipotesis ...........................................................................4

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian........................................................................................13

3.2 Tempat dan waktu Penelitian .................................................................13

3.3 Operasional Variabel Penelitian ...........................................................13

3.4 Populasi dan Sampel...............................................................................13

3.5 Teknik Pengumpulan Data......................................................................13

3.6 Teknik Analisis Data ..............................................................................13

DAFTAR PUSAKA

iv
DAFTAR TABEL

1.1 Daftar muatan sbl ..................................................................................13

2.1 Tabel penelitian terdahulu ......................................................................13

3.1 Tabel Oprasional variabel ......................................................................13

3.2 Tabel skala likert ...................................................................................13

v
DAFTAR GAMBAR

3.7 Keranka berfikir .....................................................................................13

3.8 Struktur Organisasi ................................................................................13

4.0 Uji Normalitas&Heteroskedestitas ........................................................13

vi
ABSTRAK
SYIFA FADIYAH. Pengaruh Kerjasama Tim dan Komunikasi, Terhadap Kinerja
Karyawan PT. Sinar Baru Logistik

Karyawan merupakan aset utama perusahaan yang berharga yang harus dijaga dengan baik. Oleh
karena itu, perusahaan dan karyawan harus mampu berkerjasama salah satuya dengan komunikasi
yang baik untuk mewujudkan kedisipilinan dalam melakpukan pekerjaan sehingga dapat
meningkatkan kinerja yang tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kerjsama
tim , komunikasi dan disipiln kerja terhadap kinerja PT.Sinar Baru Logistik dalam penelitian
ini jenis data yang digunakan bersifat kuanitatif serta sumber data primer dan sekunder. Teknik
Pengumpulan data menggunakan kuesioner dengan 60 responden. Teknik analisis data
berdasarkan tahapan uji T, uji F melalui Statistical Package For Social Sciences (SPSS) . Hasil
dari pengujian penelitian menunjukan hasil

vi
i
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Karyawan merupakan aset bagi perusahaan yang harus dijaga dengan baik, Oleh karena itu
baik karyawan ataupun perusahaan harus berkerjasama salah satunya dengan komunikasi yang
baik untuk mewujudkan kedisipinan dalam pekerjaan sehingga meningkatkan kinerja yang baik.
Perushaan juga memerlukan Kerjasama tim demi memenuhi proses pencapaian target perusahaan,
Sehingga dengan adanya kerjasama tim dapat memberikan penyelesaian tugas secara lebih baik
dan lebih efesien. Telah banyak riset membuktikan bahwa kerjasama tim secara berkelompok
mengarah pada efesiensi dan evektifitas yang lebih baik dan hal ini sangat berbeda dengan kerja
yang dilaksanakan secara perorangan Menurut West Kerjasama tim merupakan faktor yang
mempengaruhi kinerja karyawan, melalui adanya kerjasama yang efektif dan terkordinasi dapat
mencapai kinerja dan prestasi kerja yang lebih baik serta kerjsama tim di anggap sebagai
organisasi yang terbaik, karena penelitian organisasi tidak akan dilakukan dengan benar jika tidak
selaras. Tim yang kuat mampu memberikan kinerja yang efesien sehingga karyawan dapat
memperoleh sasaran organisasi yang sudah ditentukan. Studi yang dilakukan oleh
(pandelaki ,2018 ) menjelaskan kerja sama tim mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap
kinerja karyawan. Sebuah tim memiliki berbagai solusi yang lebih baik daripada individu.
(Putri & Sariyathi, : 3402) menyatakan bahwa dengan perpaduan berbagai talenta dan solusi
inovatif dapat menjadikan kerja tim lebih kompetitif daripada individu. Faktor lain yang
dibutuhkan untuk meningkatkan kinerja karyawan selain kerjasama tim adalah komunikasi dan
disiplin kerja.
komunikasi yaitu proses social dimana individu menggunakan simbol-simbol untuk
menciptakan dan menginterpretasikan makna dalam lingkungan merek. Komunikasi ini dilakukan
baik tatap muka maupun menggunakan media. Selain demikian untuk mendefinisi komunikasi
membagian beberapa perspektif yaitu social, proses, symbol makna dan lingkungan.Menurut West
dan Lynn H. Turner
Kurangnya komunikasi antar sesama anggota akan memberikan hasil yang kurang baik
ataupun tidak mencapai sasaran yang telah ditentukan. Kinerja karyawan yang maksimal dapat
tercapai apabila terdapat komunikasi yang baik. Maka jika perusahaan memiliki komunikasi yang
baik maka akan menciptakan kinerja yang baik, sehingga muncul motivasi kerja bagi para
karyawan selama melaksanakan tindakan dan memperoleh sasaran yang di harapkan. Riset yang
dilakukan oleh (Putri & Sariyathi, : 3402) Menjelaskan Komunikasi berpengaruh signifikan
terhadap kinerja karyawan
Selain kerjasama tim dan komunikasi, faktor disipilin kerja sangat penting dalam suatu organisasi,
karena dengan disipin kerja dalam suatu organisai dapat mencapai tujuan dari program yang
dikerjakan. Disiplin kerja merupakan suatu kewajiban instansi tempat berkerja wajib untuk
memperhatikan kedisiplina kerja pegawai agar kerja pegawai lebih meningkat dari sebelumnya

vi
ii
dan karyawan tidak sesuka hati melakukan kegiatan yang tidak penting pada saat jam kerja.
Disipin kerja adalah konsep dalam tempat berkerja dan manajemen untuk menutut karyawan
belaku teratur. Disipilin merupakan keadaan yang menyebabkan atau memberi dorongan kepada
karyawan untuk melakukan kegiatan sesuai dengan peraturan yang sudah ditetapkan. Disiplin
kerja adalah sikap kesediaan dan kerelaan seseorang untuk mematuhi dan menaati norma-norma
yang berlaku disekitarnya dan disiplin kerja sangat nempengaruhi instansi. Singodimedjo dalam
Sutrisno (2019:86) Nadeak (2020:181) "salah satu cara meningkatkan produktivitas kerja pegawai
adalah dengan memiliki disiplin kerja yang baik"
Dengan disiplin kerja maka karyawan akan berkerja secara efektif dan dapat mengefesiensi waktu
dalam berkerja sehingga tidak akan terjadi penyimpangan- penyimpangan yang dapat merugikan
perusahaan .
Kinerja karyawan akan memiliki hubungan erat dengan perusahaan, dimana dilihat dari apa
yang telah dilakukan untuk menghasilkan prestasi kepada perusahaan sehingga menimbulkan
semangat dalam berkerja. PT. Sinar Baru Logistik merupakan perusahaan yang bergerak di sektor
jasa sebagai perusahaan pengirim barang (EMKL) ataau Freight Forwarder. Perusahaan ini
menjadi jembatan bagi perusahaan-perusahaan yang akan melakukan kegiatan pengiriman barang
keluar negri atau dikenal dengan istilah ekspor -impor, seperti melakukan pengurusan dokumen
dan memberikan pelayanan yang diperlukan agar kegiatan dapat terlaksanadengan baik. Saat ini
PT. Sinar Baru Logistik telah membuka 6 kantor cabang yang tersebar di pulau jawa, kalimantan,
sumatra dengan jumlah 200karyawan, dengan seiring perkembangan.
Permasalahan yang berkaitan dengan Kerjasama tim adalah bahwa kurangnya kerjasama tim
yang dilakukan karyawan perusahaan sehingga membuat pekerjaan yang dilakukan sering tidak
selsai cepat waktu dan secara tidak langsung performa yang dihasilkan tidak seperti yang
diharapkan seperti : kurangnya rasa percaya antar para divisi, perbedaan gaya berkerja, kurangnya
produktivitas , mempunyai fikiran yang negatif sesama anggota , tidak ada pembagian tugas yang
jelas, yang merata selain itu terdapat karyawan yang mempunyai waktu kosong namun tidak ikut
membantu karyawan lainya, Sehingga pekerjaan menjadi lebih berat jika dikerjakan sendiri.
Permasalahn yang berkaitan dengan komunikasi adalah karyawan yang melakukan komunikasi
satu arah, kurangnya komunikasi antar anggota , informasi yang tidak tersampaikan kepada
anggota yang lain sehingga sangat berdampak pada oprasional yang berjalan, Seperti: kurangnya
komunikasi batas pembayaran akhir dari pihak document kepada finance , kurangnya komunikasi
bawahan kepada atasan tentang permasalahan beban pekerjan yang dihadapi sehingga pekerjaan
tersebut menjadi tidak tepat waktu. Serta kurangnya komunikasi terhadap tim lain tentang
hambatan yang terjadi sehingga sering tidak berjalan nya oprasional tersebut
Upaya-upaya dalam meningkatkan kinerja karyawan merupakan tantangan bagi manajemen,
Karena keberhasilan untuk mencapai tujuan dan kelangsungan hidup perusahaan sangat
bergantung terhadap kinerja karyawan dan kulitas sumber daya manusia itu sendiri. Statistik
berikut merupakan hasil kinerja dari karyawan PT.Sinar Baru logistik:

Tabel 1.1 Data Pencapaian Muatan PT. Sinar baru logistik bulan juli s.d desember
Tahun 2022

ix
No bulan Target Pencapaian
1 juli 400 container 450 container
2 agustus 400 container 440 conatiner
3 september 400 container 420 container
4 oktober 400 conatiner 390 conatainer
5 november 400 container 350 container
6 desember 400 container 300 conatainer
Sumber : PT Sinar baru logistik, (2022)

Dalam pencapaian muatan, dapat dilihat masih banyak kendala yang berasal dari internal
organisasi untuk pencapaian target perusahaan setiap bulan seperti kurang nya komunikasi dan
kerjasama yang dilakukan terhadap setiap anggotanya.
Berdasarkann latar belakang di atas mengenai pentingnya kerja sama tim dan komunikasi ,
sehingga peneliti tertarik untuk melaksanakan penelitian melalui judul “ Pengaruh Kerjasama
Tim dan Komunikasi, Terhadap Kinerja Karyawan PT. Sinar Baru Logistik”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan penjelasan latar belakang, maka bisa bisa dirumuskan permasalahan mengenai
kerjasama tim komunikasi dan displin kerja di dalam penelitian ini yakni:
1. Bagaimana kerjasama tim berpengaruh secara persial terhadap kinerja karyawan?
2. Bagaimana komunikasi berpengaruh secara persial terhadap kinerja karyawan ?
3. Seberapa besar pengaruh kerjasama tim dan komunikasi secara persial terhadap
kinerja karyawan?

1.3 Tujuan Penelitian


Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan dari penelitian sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui pengaruh kerjasama tim secara persial terhadap kinerja karyawan
2. Untuk mengetahui pengaruh komunikasi secara persial terhadap kinerja karyawan
3. Untuk mengetahui pengaruh kerjasama tim, komunikasi secara simultan terhadap kinerja
karyawan

x
1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1. Manfaat Teoritis


riset ini bisa digunakan menjadi refrensi dan pengarahan kepada manajemen demi
meyakinkan perusaan pentingnya sumber daya manusia terhadap organisasi kemudian
manajemenjuga dapat memperhatikan pembagian tugas dalam sebuah team dan komunikasi antar
anggota, agar menciptakan pencapaian kinerja karyawan untuk perusahaan yang efektif dan
efisien.

1.4.2. Manfaat Praktis


Riset ini bisa dijadikan sebagai panduan pada perolehan sasaran bersama serta bermanfaat
yakni:
1. Bagi perusahaan
Riset ini dapat berguna untuk perusahaan mencpai sasaran bersama-sama dan menyusun
strategi dalam manajemen sumber daya, karena dengan adanya kerjasama tim, komunikasi dan
disiplin kerja yang solid maka dapat menaikan kinerja karyawan ketika perusahaan untuk
mencapai tujuan.
2. Hasil riset ini bisa dijadikan sebagai pemahaman lebih terkait pengaruh komitmen kerja serta
kepemimpinan terhadap efektifitas kerja dari suatu perusahaan

1.5 Sistematika Penulisan


Dalam menyusun karya tulis ilmih ini, agar dalam pembahasan terfokus pada pokok
permasalahan dan tidak melebar kemasalah yang lain, maka penulis membuat sistematika
penulisan karya tulis ilmiah sebagai berikut:

xi
BAB 1 PENDAHULUAN

Dalam bab ini penulis membahas tentang Latar Belakang Masalah, Rumusan Masalah,
Tujuan dan Kegunaan Penulisan, dan Sistematika penulisan.

BAB 2 TINJAUAN PUSAKA

Dalam bab ini penulis tentang penelitian terdahulu dan landasan teori serta kerangka
berfikir

BAB 3 METODE PENELITIAN

Dalam bab ini penulis membahas tentang metode penulisan dari penelitian yang diteliti
tentang bagaimana penulis dapat mengumpulkan data mengolah data yang diteliti dan
memperoleh hasil dari yang sudah diteliti

BAB II
TINJAUAN PUSAKA
2.1 Landasan Teori

xi
i
2.1.1 Kerjasama Tim

1.1.1.1. Pengertian Kerjasama Tim


Menurut ( Lawasi& Triatmanto, :51) Kerjasama tim adalah pengelompokan dua ataupu
lebih orang yang berhubung dan penyerasian tentang sebuah kegiatan beserta usaha agar
meraih sasaran spesifik. Tim dapat membuat pekerjaan antar anggota menjadi lebih baik
sehingga akan tercapainya tujuan organisasi. Pekerjaan dapat diselsaikan dengan lebih mudah
dengan saling berkomunikasi dan melengkapi satu sama lain.
Menurut (Panggiki et al.: 3019) kerjasama tim adalah tim orang-orang dengan
keterampilan yang berbeda serta yang diorganisasikan untuk berkolaborasi dengan
manajemen, Pimpinan dapat membentuk sebuah tim dengan anggita yang berbeda keahlian
sehingga dapat mempermudah proses dalam menyelesaikan sebuah pekerjaan.
Menurut (Adi et al., 2018: 69) Teamwork is a team member’s ability to work together,
communicate effectively, anticipate and meet each other need, and stimulate confidence to
generate coordinated collective action. Definisi kerja tim membutuhkan anggota tim untuk
bekerja bersama, berkomunikasi secara efesien, mengantisipasi serta menanggapi
kepentingan masing-masing, dan meningkatkan keyakinan diri dalam aksi bersama-sama
terorganisir. Koordinasi yangb baik dianatra anggota tim membuat sebuah tim menjadi
efektif.
Menurut (Putri & Sariyathi, 2017: 3402) kerjasama tim adalah cara yang sangat bagus
untuk memadukan keterampilan yang berbeda serta untuk memberikan resolusi kreatif yang
membangun kolaborasi bertambah kompetitif ketimbang individu. Pekerjaan juga akan
menjadi semakin mudah dimana anggota dapat membantu menghasilkan berbagai solusi
ketika bekerja dalam sebuah tim. Pembentukan tim yang saling bekerja sama dalam mencapai
kinerja yang lebih baik.
Menurut (Masyithah et al., 2018: 51) kerjasama tim adalah sekelompok individu bekerja
sama demi mencapai target secara serentak. Sekelompok perseorangan perlu mempunyai
petunjuk serta proses operasi jelas, hingga semua anggota tim harus memutuskan kerja tim
dan prosedur. Adanya atura serta operasi yang baik maka bisa meningkatkan kinerja
karyawan.
Menurut (Hamiruddin et al., 2019: 142) kerja tim merupakan sekerumun individu yang
bertugas bersama-sama demi meraih sasaran yang serupa serta dapat bertambah ringan untuk
mencapai tujuan tersebut dengan bekerja bersama daripada melakukanya sendiri. Bekerja
dalam sebuah tim akan mempermudah anggota ketika mengalami beberapa permasalahan
sehingga tim akan berfungsi sangat baik dalam memecahkan permasalah tersebut.
Menerut pendapat yag terpapar diatas, maka dapat disimpulkan kerjasama tim adalah
komunitas orang yang memiliki potensi, untuk menyelesaikan pekerjaan berama dengan
memimpin setiap prestasi yang dimiliki untuk menghasilkan hasil yang lebih baik.

1.1.1.2. Jenis-jenis kerjasama Tim

xi
ii
Menurut (Masyithah et al., 2018: 53) diperoleh 6 jenis kerjasama tim yakni:
1. Tim formal
Tim formal merupakan sebuah tim dibangun dalam susunan lembaga terstruktur.
2. Tim vertikal
Tim vertikal merupakan tim manajemen yang mencakup bos berset sebafgian pegawai di ikatan
instruksi terstruktur .
3. Tim Horisontal
Tim Horisontal merupakan tim kohesif yang mencakup sebagian anggota staf dengan jenjang
hierarki yang serupa namun bermula diberbagi bidang keterampilan.
4. Tim Pengugasan Khusus
Tim Penugasan Khusus adalah tim yang diracang untuk menangani tugas dengan minat
imajinasi tersendiri.
5. Tim Mandiri
Tim mandiri merupakan tim yang mencakup 5 sampai 20 karyawan melalui beraneka keahlian
dan pengalaman perputaran aktivitas demi mewujudkan komoditas ataupun layanan lengkap.
6. Tim Pemecahan Masalah
Tim Pemecahan Masalah umunya mencakup 5 samapai 1 pekerja yang diupah per jam dalam
divsiyang sama tempat pegawai bekerja serta membahas taktik meningkatkan
prodaktivitas,kinerja, serta area aktivitas.

1.1.1.3. Ciri-ciri Kerjasama Tim


Menurut (Masyithah et al., 2019: 53) terdapat 4 ciri-ciri kerjasama tim yaitu:
1. Memiliki tujuan bersama
Anggota tim yang memilki tujuan bersama mampu bekersa secara efektif dalam pencapaian
tujuan perusahaan.
2. Bersinergi positif
Anggota tim yang memiliki sinergi akan secara aktif mengelola kerja tim sehingga tim
bertindak secara efesien dan harmonis.
3. Tanggung jawab individu dan bersama
Anggota tim yang secara bersama-sama bertanggug jawab pekerjaan yang telah dilakukan.
4. Keahlian yang saling melengkapi
Anggota tim yang memiliki perbedaan keahlian dapat melengkapi satu sama lain dalam
pencapaian tugas.

1.1.1.4. Inidikator Kerjasama Tim


Menurut (Hamiruddin et al., 2019: 142) ada 4 indikator dalam kerjasama tim
yaitu:
1. fokus pada tujuan tim
Tim fokus pada tujuan telah ditetapkan dalam pencapaian organisasi.
2. Saling memberi motivasi dalam menyelesaikan tugas
Motivasi sangat diperlukan agar anggota lebih termotivasi dalam melakukan sebuah

xi
v
pekerjaan.
3. Menjalin kerjasama sesama anggota tim
Sesama anggota tim akan menjalin kerjasama yang baik untuk mencapai sebuah tujuan
organisasi.
4. Koordinasi dalam proses menyelesaikan tugas
Koordinasi dalam setiap tim dalam memudahkan penyelesaian tugas.

2.1.2 Komunikasi
2.1.2.1. Pengertian Komunikasi

Menurut (Arifin, 2012: 135) komunikasi merupakan satu kegiatan buat berbagi informasi,
ide maupun pemikiran masing-masing pihak dalam percakapan dengan maksud untuk
mendapatkan tujuan yang sama, kontakyang akurat tak akan terjadi jika pengirim tak
mendistribusikan dengan baik serta penyambut menerima korespondensi saat bersifat
penyimpangan.

Menurut (Sugeng et al., 2016: 312) komunikasi adalah tindakan menyampaikan pesan
terhadap individu berbeda, sebagai lisan serta tak serentak melalui perangkat, untuk mengatakan
atau membarui keyakinan,pemikiran, atau karakter. Pesan yang tadinya disampaikan untuk
penerima akan terdapat sebuah respons atau balasan terhadap pesan yang diterima.

Menurut (Toha & Darmanto, 2016: 64) komunikasi adalah metode penyampaian pesan
kepada penerima dari pengirim dengan harapan mereka dapat ditafsirkan dan diterima sehingga
saling pengertian terjadi, adanya feedback maka proses komunikasi dapat berlanjut terus- menerus
ketika kedua belah pihak memahami hal-hal yang dibicarakan.

Menurut (Lawasi & Triatmanto, 2017: 50) komunikasi merupakan metode mengirimkan
catatan dengan mode atau cara transmisi yang dapat diubah untuk mencapai pentingnya pesan dan
terbentuk peralihan catatan verbal ataupun tak verbal. Makna dalam pesan tidak diterima dengan
baik maka tidak akan terjadi feedback dari penerima pesan.Diperlukan komunikasi yang efektif
untuk terhindar dari miskomunikasi antara pengirim dan penerima pesan.

Menurut (Hamiruddin et al., 2019: 141) komunikasi mengambil bagian atau berlanjut
sehingga sesuatu yang umum, pemahaman yang sama saling terjadi. Penerima akan mengetahui
makna dari sebuh pesan jika kedua pihak mengetahui apa yang akan di sampaikan. Komunikasi
juga aakan berjalan lancar dengan cara penerima mengerti pesan tersebut kemudian meneruskanya
kepada anggota lain sehingga terciptanya komunikasi yang efektif dan lancar.

Menurut (Putri & Sariyathi, 2017: 3402) komunikasi adalan instrumen yang berfungsi demi
mentransfer atau menyepakati penjelasana ke ataupun dari pihak lain. Penyampaian yang salah

x
v
dapat menghasilkan hasil yang tidak menguntungkan serta mampu mengakibatkan kegagalan
untuk terciptanya tujuan organisasi. Kemampuan karyawan juga akan mengalami penurunan
jikasering terjadinya miskomunikasi antara sesama anggota.

Menurut (Wasiman, 2018: 21) komunikasi adalah metode yang ampuh untuk
mentrasmisikan ataupun memberi informasi ke pihak ketiga. Umpan balik akan diberikan apabila
penerima menangkap arti yang disampaikan untuk pengirim pesan. Komunikasi yang baik dapat
meneruskan pesan-pesan yang dituju kepada penerima dan akan terdapat respon dari penerima
pesan sehingga komunikasi akan terus berlanjut dan dapat dikatakan bahwa terjadinya
komunikasi yang efektif.

Menurut pendapat yang terpapar diatas, maka dapat disimpulkan komunikasi adalah suatu
kegiatan penyampaian pesan dimana pertukaran pandangan, emosi, pikiran dan saran yang terjadi
di anatra dua orang atau lebih yang bekerja bersama.

2.1.2.2. Unsur-unsur komuikasi

Menurut (Toha & Darmanto, 2016: 66) terdapat 6 unsur-unsur komunikasi, yaitu:

1. Komunikator
Seseorang yang mengirim informasi ke orang lain, serta seseorang yang melaksanakan
komunikasi.
2. Pesan
Pandangan yang perlu ditransformasikan menjadi simbol dalam pikiran yang dapat dipahami oleh
penerima pesan.
3. Jalur (medium)
Agar pesan dapat dengan cepat dipahami oleh penerima dalam proses komunikasi,
maka penggunaan media dapat dilakukan secara bersamaan atau berurutan dengan
berbagai cara dalam organisasi.
4. Penerima
Komunikator memberi informasi ke penerima, kemudia setelah menerima informasi, ada
operasi menafsirkan informasi sehingga koteksnya mampu ditafsirkan.

5. Umpan balik
Dalam prosedur komunikasi membutuhkan timbal balik, agar dapat dikatakan bahwa
komunikasi berjalan dengan baik.
6. Ganguan
Dalam prosedur komunikasi,rintangan kerap terjadi akibat konteks pengirim dan penerima pesan
yang berlainan, sebagai politis, mental, maupun bervariasi sepanjang pendidikan, pengalaman dan
keterampilan mereka.

x
vi
2.1.2.3 fungsi-fungsi komunikasi

Menurut (Bangun, 2012: 361) komunikasi memiliki 4 fungsi, yaitu:

1. Pengawasan
Sebuah lembaga memiliki garis komando beserta struktur , seandainya pegawai berkomunikasi
terhadap atasan berpautan atas profesinya, komunikasi juga dapat mengatur perilaku sesuai
dengan uraian tugas dan kebijakan perusahaan.
2. Memotivasi
Memberikan staf deskripsi tentang apa yang harus dilakukan, menyusun tujuan yang lebih spesifik
untuk meningkatkan kinerja. Menetapkan tujuan yang lebih spesifik dan memotivasi pekerja
selama mengerjakan aktivitas mereka dengan baik akan mendorong kinerja yang lebih efesien.
3. Pengungkapan emosi
Hubungan yang terjalin di lembaga, menggunakan bahasa sederhana dan mudah dimengerti,
adalah mekanisme dasar untuk setiap orang. Komunikasi terjadi dalam organisasi ini,
menggunakan terminology yang sederhana dan mudah diartikan oleh kedua belah pihak,
merupakan proses intergal untuk setiap individu.
4. Komunikasi antarpribadi
Penyampaian catatan terhadap penyambutan catatan serta memahami definisi dari pesan yang
telah disampaikan. Penyambut pesan dengan mudah mengenali sinyal yang dikirimkan pengirim
jika mereka memilki kata dan karakter yang sama .

2.1.2.4. Indikator komunikasi


Menurut (Hamiruddin et al., 2019: 141) ada 4 indikator komunikasi, yaitu:
1. Bijaksana dan kesopanan
Berkomunikasi memakai alternatif istilah yang benar serta disampaikan melalui bahasa yang
jelas.
2. Penerimaan umpan balik
Menerima jawaban catatan ataupun arti pesan yang tercapai.
3. Berbagi informasi
Menyampaikan pembaruan kepada staf dan anggota tentang laporan pengembangan dan
masalah yang ada.
4. Memberikan informasi tugas
Memberikan penjelasan tentang prihal terkait penugasan.

1.1.2. Kinerja Karyawan


2.1.3.1. Pengertian Kinerja Karyawan

x
vi
Menurut (Bangun, 2012: 231) kinerja merupakan hasil aktivitas seseorang yang diakukan
berlandaskan kondisi kegiatan. Suatu pekerjaan perlu dilakukan untuk memungkinkan pekerja
untuk berkembang dan terinspirasi untuk melakukan pekerjaan sehingga tujuan bisnis juga dapat
tercapai, pekerja yang berkembang seiring waktu juga dapat membangun semangat kerja dalam
diri sendiri.

Menurut (Lawasi & Triatmanto, 2017: 49) kinerja merupakan kapasitas pekerja untuk
melakukan kelengkapan kewajiban sebagai tanggung jawab mereka. Kinerja juga bisa diukur
dengan kuanitas yang telah diselesaikan oleh karyawan pada priode tertentu sehingga bisa dilihat
seberapa jauh peningkatan yang telah dicapai oleh karyawan dalam melakukan pekerjaanya.
Kinerja juga merupakan salah satu variabel untuk dinilaikemampuan dari seorang karyawan dalam
menyelesaikan tugas.

Menurut (Panggiki et al., 2017: 3020) kinerja karyawan merupakan keberhasilan prodak dari
keunikan serta kapasitas pekerjaan yang dilakukan pekerja bersama melakukan tugasnya sesuai
dengan tanggung jawabnya, bertanggung jawab bisa memungkinkan karyawan bekerja lebih keras
dari sebelumnya serta karyawan termotivasi dalam meningkatkan maupun pencapaian sasaran
organisasi.

Menurut (Putri & Sariyathi, 2017: 3400) Kinerja adalah efek dari aktivitas individu selama
priode waktu tertentu ketika akan lebih mudah untuk mencapai tujuan tertentu dengan memantau
keberhasilan karyawan organisasi. Kemudian karyawan juga akan mengalami peningkatan dalam
bekerja dalam sebuah perusahaan. Tujuan yang ditetapkan oleh perusahaan juga dapat tercapai
jika kinerja karyawan dalam sebuah organisasi mengalami peningkatan.

Menurut (Ghofar, 2018: 33) Perfomance is mentioned as a the results of a given job function
or procedure over a period of time ( work efficiency), so success is how to do the work and the
outcomes of the work that are so closely linked into what is done and how to do in a certain period
of time. Definsi kinerja sebagai catatan hasil tes yang diperoleh dan berkaitan dengan sesuatu
yang dilakukan dan bagaimana melakukanya dalam waktu tertentu.

Menurut (Masyithah et al., 2018: 51) Kinerja adalah metode untuk mengevaluasi seberapa
baik pekerja menjalankan kegiatan mereka sesuai atas serangkaian tolak ukur, serta mengirimkan
pengetahuan terhadap pekerja. Tercapainya output yang kemampuan yang maskimal dapat
dikatakan bahwa karyawan telah melakukan pekerjaan dengan benar dan baik.

Menurut(Hamiruddin et al., 2019: 142) kinerja merupakan karakter ataupun perbuatan terkait
atas sasaran lembaga di mana kriteria penilaian mencerminkan penilaian evaluasi ahli. Penilaian
dapat dilakukan dengan mengukur kuanitas dan kualitas dari seorang karyawan ketika
mengerjakan sebuah pekerjaan yang telah diserahkan kepadanya, sehingga dapat mengetahui
sejauh mana kriteria seroang karyawan dalam menyelesaikan pekerjaanya.

x
vi
Menurut pendapat yang terpapar diatas, maka dapat disimpulkan kinerja karyawan adalah
hasil kerja yang dihasilkan karyawan dalam suatu priode yang ditentukan, baik berdasarkan
kualitas maupun kuanitas yang dihasilkan oleh karyawan.

2.1.3.2. Unsur -unsur penilaian kinerja


Menurut (Nanulaitta, 2018: 209) terdapat 6 unsur–unsur penilaian kerja yakni:
1. Prestasi
Evaluasi aktivitas mengenai atribut maupun kapasitas yang akan diproduksi pegawai
2. Kedispilinan
Evaluasi keahlian sesuai dengan regulasi yang ada serta serasi bersama arahan yang diberikan
kepadanya.
3. Kreatifitas
Penaksiran kapasitas pekerja untuk melebarkan inovasi dan menuntuaskan pekerjaan
mereka,maka mereka mampu bertindak makin efektif serta efisen
4. Bekerja sama
Evaluasi kepuasan pekerja aktif serta berporses sebagai lurus atau tegak dengan pekerja lain
didalam atau di luar maka hasil tes semakin kuat.
5. Kecakapan
Evaluasi penyatuan serta harmonisasi berbagai komponen yang berpartisipasi selama
pengembangan kebijakan serta keadaan administrasi.
6. Tanggung jawab
Evaluasi kemampuan pekerja untuk mengambil tanggung jawab atas tindakan mereka, hasil
pekerjaan dan asal taktik yang digunakan serta perilaku kerja.

2.1.3.3. Faktor-faktor kinerja karyawan

Menurut (Pramularso, 2019: 174) kinerja karyawan dipengaruhi akibat 3


faktor, yakni:
1. Faktor individu mencakup: kapabilitas,kemahiran,konteksserta demografi.
2. Faktor psikologis mencakup: kesan, perilaku personalitas, pengkajian stimulan.
3. Faktor organisasi mencakup: sumber daya, koordinator,penghargaan,pola sketsa kegiatan.

2.1.3.4. Indikator Kinerja Karyawan

Menurut (Noviawati, 2019: 4) diperoleh 5 indikator kinerja karyawan yakni:


1. Kuantiitas
Pemahaman karyawan tentang jumlah dan efek dari tugas yang direncakan.

2. Kualitas

xi
x
Pemahaman karyawan tentang tingkat pekerjaan yang dihasilkan dan peran pelatihan dan
kemampuan pekerja diskusi.

3. Ketetapan waktu

Pemahaman karyawan tentang suatu tindakan yang dilakukan dari awal waktu hingga output
dihasilkan.

4. Efektifitas

Pengunaan terbaik sumber daya serta masa lembaga mendapatkan pendapatan serta
meminimalkan biaya.

5. Kehadiran

Derajat kemunculan staf di organisasi akan memutuskan efisiensi pekerja.

2.2 Hubungan Antar Variabel


2.2.1. Hubungan Kerjasama Tim Terhadap Kinerja Karyawan

Riset yang dilakukan oleh (Pandelaki, 2018) berjudul “Pengaruh Teamwork dan Budaya Kerja
Terhadap Kinerja Karyawn PT. Sinar Baru Logistik”, menunjukan bahwa kerjasama tim secara
persial berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan. Hasil riset bisa diartikan
melalui adanya kerjasama tim yang bagus, maka semakin meningkat kinerja karyawan. Kelompok
tim yang baik juga mampu mendorong karyawan dalam meningkatkan kinerjanya sehingga dapat
tujuan tercapai atau target perusahaan.

2.2.2. Hubungan Komunikasi Terhadap Kinerja Karyawan

Riset yang dilakkan oleh (Putri & Sariyathi, 2017) berjudul “ Pengarug Gaya Kepemimpinan
Transformasional, Kerjasama Tim Dan Komunikasi terhadap Kinerja Karyawan Warung Mina
Cabang Renon”, menunjukan bahwa kerjasama tim dan komunikasi berpengaruh positif serta
signifikan terhadap kinerja karyawan. Hasil riset ini bisa diartikan melalui adanya kerjasama tim
dan komunikasi yang bagus, sehingga dapat memajukan kinerja karyawan.

1.2. Penelitian terdahulu


Berikut ini merupakan beberapa riset terdahulu, dimana berhubungan atas judul penelitian serta
bisa menguatkan hasil nilai uji anlisis data pada pengujian hasil penelitian di bab selanjutnya,
yakni:

x
x
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu
No Nama dan Judul Variabel Hasil
tahun penelitian
1. (Sugeng et al., Pengaruh X1= 1.Kepemimpinan,
2016) Perilaku Kepemimpinan komitmen
Jurnal EMBA Kepemimpinan, X2= Komitmen karyawan
ISSN: 2303- Komitmen Karyawan dan komunikasi
1174 Karyawan, dan X3= Komunikasi relevan terhadap
Google Scholar Komunikasi Y= Kinerja kinerja karyawan
Terhadap Karyawan 2.Komitmen
Kinerja karyawan
Karyawan Pada tidak relevan
PT Target Jaya terhadap
Manado kinerja karyawan
2. (Putri&Sariyat Pengaruh Gaya X1= Gaya 1. Gaya
hi, 2017) Kepemimpinan Kepemimpinan kepemimpinan
Jurnal Transformasion Transformasiona transformasional,
Manajemen al, Kerjasama l kerjasama tim,
Unud Tim, dan X2= Kerjasama dan
ISSN: 2302- Komunikasi Tim komunikasi
8912 Terhadap X3= Komunikasi secara
Google Scholar Kinerja Y= Kinerja parsial relevan
Karyawa Karyawan terhadap kinerja
karyawan
2. Gaya
kepemimpinan
transformasional,
kerjasama tim,
dan
komunikasi
secara
simultan relevan
terhadap kinerja
karyawan
3. (Suwandana, Pengaruh X1= Komunikasi 1. Komunikasi,
2018) Komunikasi, X2= Konflik konflik
Jurnal Konflik Peran Peran peran, dan stres
International dan Stres X3= Stres secara
Journal of Terhadap Y= Kinerja parsial relevan
Social Science Kinerja Karyawan terhadap kinerja

x
xi
and Business Karyawan Pada karyawan
ISSN: 2549- PT Penta 2. Komunikasi,
6409 Valent di konflik
SINTA 5 Denpasar peran, dan stres
simultan relevan
terhadap kinerja
karyawan
4. (Pandelaki, Pengaruh X1= Teamwork 1. Teamwork dan
2018) Teamwork Dan X2= Budaya budaya
Jurnal Budaya Kerja Kerja kerja secara
Katalogis Terhadap Y= Kinerja parsial
ISSN: 2302- Kinerja Karyawan relevan terhadap
2019 Karyawan kinerja karyawan
SINTA 5 Yayasan Titian 2. Teamwork dan
Budi Luhur Di budaya
Kabupaten kerja simultan
Parigi Moutong relevan
terhadap kinerja
karyawan
5. (Wasiman, Pengaruh Gaya X1= Gaya 1. Gaya
2018) Kepemimpinan, Kepemimpinan kepemimpinan,
Jurnal Akrab Motivasi, dan X2= Motivasi motivasi, dan
Juara Komunikasi X3= Komunikasi komunikasi
ISSN: 2528- Terhadap Y= Kinerja parsial
5130 Kinerja Karyawan signifikan
Google Scholar Karyawan Pada terhadap
Rumah Sakit di kinerja karyawan
Kota Batam Gaya
kepemimpinan,
motivasi, dan
komunikasi
simultan
relevan terhadap
kinerja karyawan
6. (Setia & Pengaruh X1= Disiplin 1. Disiplin kerja
Hendry, 2018) Disiplin Kerja Kerja dan
Jurnal dan X2= Komunikasi komunikasi
Manajemen Komunikasi Y= Kinerja parsial
Prima Terhadap Karyawan relevan terhadap
ISSN: 2088- Kinerja kinerja karyawan

x
xi
6128 Karyawan di 2. Disiplin kerja
Google Scholar PT Sekar Mulia dan
Abadi komunikasi
simultan
relevan terhadap
kinerja karyawan
7. (Hamiruddin et Pengaruh X1= Komunikasi 1. Komunikasi
al., 2019) Komunikasi Organisasi organisasi,
Jurnal Organisasi, X2= Motivasi motivasi,
Manajemen, Motivasi dan X3= Kerjasama dan kerjasama
Bisnis dan Kerjasama Tim Tim tim
Organisasi Terhadap Y= Kinerja parsial relevan
ISSN: 2502- Kinerja Karyawan terhadap kinerja
4175 Karyawan Staf karyawan
SINTA 5 Sekretariat 2. Komunikasi
DPRD organisasi,
Kabupaten motivasi,
Wakatobi dan kerjasama
tim
simultan relevan
terhadap kinerja
karyawan

2.3 Kerangka Pemikiran

Berdasarkan landasan teori serta hubungan antar variabel yang dikemukakan diatas,
kerangka pemikiran di riset ini bisa di ilustrasikan yakni:

H₁
Kerjasama Tim (X1)

Kinerja Karyawan (Y)


H₂

Komunikasi (X2)

H₃
Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran

x
xi
2.5. Hipotesis

Berdasarkan penjabaran kerangka pemikiran sebelumnya, sehingga peneliti berupaya


merumuskan hipotesis yakni:

H₁ : Kerjasama Tim berpengaruh signifikan secara persial terhadap Kinerja Karyawan Pada PT.
Sinar Baru Logistik.

H₂ : Komunkasierpengaruh signifikan secara persial terhadap Kinerja Karyawan Pada PT. Sinar
Baru Logistik.

H₃ : Kerjasama Tim dan Komunikasi berpengaruh signifikan secara simultan terhadap Kinerja
Karyawan pada PT. Sinar Baru Logistik.

BAB lll

x
xi
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian

Penelitian ini termasuk ke dalam penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif menurut


( Rimbawati 2020) ialah jenis penelitian yang sistematis, terenacana, dan terstruktur. Selain itu
menurut Cooper& Schindler serta Robert Donmoyer dalam (Prajitno, 2008) penelitian kuantitatif
mencoba melakukan pengukuran yang akurat terhadap sesuatu dan pendekatan - pendekatan
terhadap kajian empiris untuk mengumpulkan, mangalisa, menampilkan data dalam bentuk
numerik daripada naratif. Penelitian dengan pendektan kuantitatif akan menghasilkan data dari
variabel yang telah diukur melewati beberapa uji instrumen dan analisis data penelitian akan
diperiksa pada saat akhir pengumpulan data penelitian.

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian


3.2.1. Tempat Penelitian

Lokasi penelitian yang akan diteliti terletak pada PT. Sinar Baru Logistik Jl.TB Simatupang
Kav. 23-24 Cilandak Barat, Jakarta Selatan

3.2.2. Waktu Penelitian


Waktu penelitiannya direncanakan dari bulai mei 2023 sampai bulan juni 2023

3.3 Operasional Variabel

Menurut(Nurdin et al., 2019) definisi operasional adalah mendefinisikan variabel secara


operasional berdasarkan karakteristik yang diamati yang memungkinkan penelti untuk mrlakukan
observasi atau pengukuran secara cermat terhadap suatu objek atau fenomena. Mendefinisikan
variabel secara oprasional adalah menggambarkan variabel peneliti sedemikian rupa, sehingga
variabel tersebut bersifat spesifik (tidak berinterprestasi ganda ) dan terukur
(observable atau measureable). Definisi operasional mancakup penjelasan tentang nama variabel ,
definisi variabel , hasil ukur/kategori, skala pengukuran.
Opersionalisasi variabel dibuat untuk memudahkan pengumpulan data dan menghindarkan
perbedaan interprestasi serta membatasi ruang lingkup variabel. Adaupun operasionalis variabel
dalam penelitian ini dapat dilihat dalam tabel berikut.

Tabel 3.1
Operasionalisasi Variabel
Varibel Indikator Skala
Kerjasama Tim (X1) 1. Fokus pada tujuan tim Likert

x
x
2. Saling memberi motivasi
dalam menyelesaikan tugas
3. Menjalin kerjasama sesama
anggota lain
4. Koordinasi tim dalam
menyelesaikan tugas
Komunikasi (X2) 1. Bijaksana dan kesopnan Likert
2. Penerimaan umpan balik
3. Berbagi informasi
4. Memberikan informasi tugas
Kinerja Karyawan (Y) 1. Kuanitas Likert
2. Kualitas
3. Ketetepan waktu
4. Efektivitas
5. Kehadiran

3.3.1 Pengukuran
Menurut (juliansyah)skala pengukuran merupakan kesepakatan yang digunakan sebagai
acuan untuk menentukan panjang pendeknya interval yang ada dalam alat ukur, sehingga alat ukur
tersebut bila dugunakan untuk menghasilkan data kuantitatif. Dalam penelitian ini, skala
pengukuran yang sesuai dengan cara memperoleh data ialah menggunakan skala likert.
Skala likert berhubungan dengan pernyataan tentang sikap seseorang terhadap sesuatu. Atlternatif
pernyataanya, misalnya adalah dari setuju sampai tidak setuju, senang sampai tidak senang, puas
sampai tidak puas, atau baik sampai tidak baik. Responden diminta mengisi pernyataan dalam
skala interval berbentuk verbal dalam jumlah kategori tertentu, bisa 5,7, dan seterusnya
(hendaknya ganjil, agar dapat menampung kategori yang netral) atau memasukan kategori tidak
tahu. Peneliti memilih untuk menggunakan skala interval 5 dega rincian sebagai berikut.

x
x
Tabel 3.2
Skala likert

skala Keterangan
1 Sangat tidak setuju
2 Tidak setuju
3 Netral
4 setuju
5 Sangat setuju

3.4. Populasi dan Sampel


3.3.1.Populasi
Popoluasi merupakan generalisasi yang terdiri dari objel/subjek yang memiliki atribut serta
karakteristik tertentu untuk dianalisis oleh peneliti dan kemudian menarik kesimpulan. Riset ini
yang menjadi populasi merupakan seluruh pekerja di dalam PT.Sinar Baru Logistik sebesar 120
pekerja yang bekerja di perusahaan tersebut.

3.3.2. Sampel
Sampel merupakan komponen dari total serta karakteristik yang dimiliki oleh popolasi
tersebut. Penentuan jumlah sampel riset ini memakai nonprobability sampling yang mencakup
sampling jenuh, sehingga sampel pada riset ini ialah keseluruhan pekerja yang bertugas di
PT.Sinar Baru Logistik ebesar 120 pekerja.

3.4 Teknik Pengumpulan Data

Pada penelitian ini menggunakan Teknik pengumpilan data dengan Kuisioner, Menurut
Sugiyono (2019) Kuisioner merupakan teknik penumpulan data yang dilakukan dengan cara
memberikan seperangkat pertanyaan tertulis pada responden untuk dijawabnya. Responden adalah
orang yang akan diteliti( sampel). kuesioner yang berupa pertanyaan disebarkan kepada responden
sesuai dengan permasalahan yang diteliti untuk memperoleh data yang berupa pernyataan
responden.Teknik riset yang digunakan peneliti saat pengumpulan data memanfaatkan asal data
yang terdiri dari :
1. Data Primer
Menurut Sugiyono (2019:456) Data primer yaitu sumber data yang langsung memberikan
data kepada pengumpul data. Data dikumpulkan sendiri oleh peneliti langsung dari sumber
pertama atau tempat objek penelitian dilakukan. Hasil pengisian kuesioner yang dibagikan untuk
para responden merupakan data primier yang dipakai dalam riset ini.
2. Data Sekunder
Menurut Sugiyono (2018:456) data sekunder yaitu sumber data yang tidak langsung
memberikan data kepada pengumpul data, misalnya lewat orang lain atau lewat dokumen. Dalam

x
x
penelitian ini yang menjadi sumber data sekunder adalah sesuai dengan Undang-Undang
Ketenagakerjaan, buku, jurnal, yang berkaitan dengan perusahaan tersebut

3.4.1. Skala Pengukuran Data

Skala pengukuran data yang dipakai riset ini melalui pendistribusian kuesioner untuk para
responden karyawan PT. Sinar Baru Logistik dan meperoleh jawaban. Skala likert merupakan
ukuran yang digunakan dalam riset ini,menurut (Sugiyono, 2019:93) skala likert dipakai buat
menilai pandangan, kepercayaan serta harapan orang berkenaan petunjuk sebuah peneliti.
Dengan skala likert ,indikator merupakan jabaran dari variabel yang akan ditakar kemudian
bertindak sebagai titik awal untuk pengaturan instrumen pertanyaan. Jawaban untuk tiap item
instrumen memanfaatkan skali likert memiliki tingkatan yang amat konklusif hingga sungguh
minus. Respons dapat diberi nilai seperti tabel dibawah ini untuk analisis kuantitatif :

Tabel 3.2 Skala Likert


No Pernyataan Nilai
1 Sangat Setuju (SS) 5
2 Setuju ( S) 4
3 Netral (N) 3
4 Tidak Setuju (TS) 2
5 Sangat Tidak Setuju (STS) 1

3.5 Metode Analisis Data

Menurut Sugiyono (2020, p. 129) analisa data adalah proses mencari dan menyusun data yang
diperoleh dari wawancara, catatan lapangan dan bahan lain sehingga dapat dipahami dan
diinformasikan kepada orang lain.peneliti memakai teknik kajian yang biasa disebut sebagai
analisis kuantitatif, disini dapat disimpulkan bahwa studi tentang data ini akan berharga sebagai
pengetahuan bagi orang lain karena rincianya telah dikumpulkan secara rutin, kemudian program
untuk mengolah data serta hasil pembagian kuesioner memakai program SPSS
(StatisticalPackage for Social Sciences)

3.5.2. Uji Kulaitas Data


3.5.2.1 Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan buat mengevaluasi apakah atribut yang diuji mempunyai pembagian
standar ataupun normal, jika nilai residu terdistribusi secara normal bisa tercipta kurva yang
didefinisikan sebagai lonceng (bell-shaped curve).Uji normalitas juga dapat digunakan melalui
Test kolmogorov-smirnov.Nilai residul terstandarisasi disimpulkan normal jikalau nilai

x
x
probabilitas >0,05 bisa disimpulkan distribusi dari model regresi ialah normal, serta seandainya
probalitas <0,05 bisa disimpulkan distribusi dari model regresi ialah tidak normal
(Gunawan,2020:119)
3.5.2.2. Uji Heteroskedastisitas

Dalam uji heteroskedastisitas mempunyai tujuan dalam melakukan pengujian pada model
regresi ada atau terdapat ketidaksamaan varians dari residul dari sebuah observasi yang lainya.
Model regresi simpulkan terindikasi heteroskedastisitas apabila nilai uji probabilitas <0,05,
Sedangkan bila nilai uji probabilitas > 0,05 bisa dindikasi model regresi bebas dari
heteroskedastisitas (Gunawan , 2020)

3.5.2.2. Uji Validitas Instrumen

x
xi
Uji validitas dianggap valid seandainya instrumen mengimbangi segala yang harus ditakar
dan apakah instrumen pengukuran valid tergantung pada alat untuk mencapai target pengukuran.
Para peneliti memnafaatkan metode korelaso product moment pearson buat mengukur kebenaran
instrumen serta korelasinya ( r ) dapat dirumus berikut ini :

Keterangan :
Rix = Koefesien Korelasi
I = Skor item
X = Skor total dari x
N =Jumlah banyaknya subjek

Kriteria pengujian dalam validasi ini adalah Rhitung > Rtabel, sehingga ditanggap valid,
sebaliknya jika Rhitung < Rtabel, sehingga dianggap tak valid.

3.5.5.3. Uji F (Uji Simultan )


Uji F dipakai selama menentukan apakah variabel positif mempengaruhi variabel independen
pada variabel dependen secara bersama-sama.
Berikut merupakan kriteria pengujian uji F adalah :

1. Hº ditolak dan Hª diterima jika nilai Fhitung > Ftabel serta nilai signifikan < 0,05.
2. Hº diterima dan Hª ditolak jika nilai Fhitung > Ftabel serta nilai signifikan > 0,05.

DAFTAR PUSAKA

x
x
Dessy shinta, Mauli Siagian (2020). Pengaruh Komunikasi,Disiplin Kerja, dan insentif Terhadap
Kinerja Karyawan : PT.Citra Mandiri Distribusindo

Eri Susan ( 2019) Manajemen Sumber Daya Manusia: Jurnal Manajemen pendidikan islam

Elbadiansyah, 2019 . Manajemen Sumber Daya Manusia ,Malang : CV.IRDH.

Farhan, Tjipto, Sodik. (2021). Pengaruh Kerjasama Tim Terhadap Kinerja Karyawan Di PT Lion
Superindo. Jurnal ARASTIRMA Fakultas Ekonomi Program Studi manajemen UNPAM, 316 –
325.

Simamora, Prietsweny Riris T. (2021). Kounikasi Organisasi, medan : yayasan Kita Menulis

Tailan,Wiyani, Utami. (2021). Pengaruh Gaya Kepemimpinan, Komunikasi, dan Kerjasama Tim
terhadap Kinerja Para Suster Dina ST> Yoseph di Indonesia. Jurnal Riset Bisnis dan Manajemen

Letsion, V. R., & Ratnasari, S. L. (2020). Pengaruh Keterlibatan Karyawan,Loyalitas Kerja dan
Kerjasama Tim Terhadap Kinerja Karyawan. Jurnal DIMENSI, 9(1),17-34.

Ibrahim, F. E., Djuhartono, T., & Sodik, N. (2021). Pengaruh Kerjasama TimTerhadap Kinerja
Karyawan Di PT. Lion Superindo. Jurnal ARASTIRMA Fakultas Ekonomi Program Studi
Manajemen UNPAM, 1(2),316-325.

Masyithah, S. M., Adam, M., & Tabrani, M. (2018). Analisis Pengaruh Kompensasi, Kerjasama
Tim dan Budaya Organisasi Terhadap Kepuasan Kerja serta Dampaknya ppada Kinerja Karyawan
PT. Bank Muamalat Cabang Banda Aceh. Jurnal SIMEN , 9(1),50-59.

x
x

Anda mungkin juga menyukai