GELADIKARYA
Oleh :
FIRMAN NANDA
NIM : 147007015
MAGISTER MANAJEMEN
SEKOLAH PASCA SARJANA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2018
1
Universitas Sumatera Utara
ii
Universitas Sumatera Utara
iii
iv
Universitas Sumatera Utara
LEMBAR PERNYATAAN
adalah benar hasil karya Saya sendiri dan belum pernah dipublikasikan
Penulis
Firman Nanda
v
Universitas Sumatera Utara
RIWAYAT HIDUP
Firman Nanda lahir di Pekanbaru, tanggal 19 Juli 1989, anak kedua dari
tiga bersaudara pasangan Bapak Alfi Harun dan Ibu Mulyani. Pendidikan dimulai
di SD Negeri 004 Air Molek lulus tahun 2001. Melanjutkan pendidikan ke SMP
Negeri 1 Pekanbaru lulus tahun 2004. Selanjutnya meneruskan pendidikan ke
SMA Negeri Plus Provinsi Riau lulus tahun 2007. Melanjutkan Strata 1 (S1) di
Universitas Gadjah Mada Fakultas Teknik Jurusan Teknik Elektro dan Teknologi
Informasi lulus tahun 2011. Pada tahun 2014 melanjutkan pendidikan ke Strata 2
(S2) Program Studi Magister Manajemen di Sekolah Pasca Sarjana Universitas
Sumatera Utara. Saat ini, Penulis bekerja di PT. PLN (Persero) Rayon Tanjung
Morawa.
vi
Universitas Sumatera Utara
KATA PENGANTAR
Aliran Listrik Dalam Rangka Pencapaian Kinerja Studi Kasus Pada PT.
Utara Medan.
1. Bapak Prof. Dr. Runtung Sitepu, SH, M. Hum., sebagai Rektor Universitas
Sumatera Utara.
2. Bapak Prof Dr. Robert Sibarani, MS, selaku Direktur Sekolah Pascasarjana
3. Ibu Dr. Isfenti Sadalia, SE, ME, selaku Ketua Program Studi Magister
4. Bapak Prof. Dr. Ir. A. Rahim Matondang, MSIE, selaku Ketua Komisi
Pembimbing yang telah memberikan kritik, saran, dan waktu selama proses
pengerjaan Geladikarya.
5. Ibu Dr. Khaira Amalia F. SE, Ak, MBA, MAPPI (Cert), selaku Anggota
berdiskusi.
vii
Universitas Sumatera Utara
viii
8. Bapak/Ibu Pimpinan dan segenap pegawai di PT. PLN (Persero) Area Medan
9. Kedua orang tua Penulis, Bapak Alfi Harun dan Ibu Mulyani serta Kakak
Adik Penulis Eka Wakyuni dan Muhammad Al Fajar beserta seluruh keluarga
11. Rekan-rekan kerja Penulis di PT. PLN (Persero) Rayon Tanjung Morawa
12. Seluruh pihak baik secara langsung maupun tidak langsung telah membantu
kekurangan. Semoga tulisan ini dapat memberi manfaat bagi semua pihak yang
membutuhkannya.
Firman Nanda
ix
Universitas Sumatera Utara
x
Gambar 1.1 Grafik Pencapaian Target Saldo Piutang Aliran Listrik PLN
Rayon Medan Kota Semester I Tahun 2017 .................................... 18
Gambar 1.2 Grafik Saldo Tunggakan / Piutang Aliran Listrik PLN Rayon
Medan Kota Per Kode Golongan Pelanggan ………………….. .... 19
Gambar 2.1 Model Manajemen Strategis Komprehensif (David, 2011) ............. 14
Gambar 2.2 Tingkatan Strategi dengan Orang yang Paling Bertanggung
Jawab (David, 2011) ........................................................................ 19
Gambar 3.1 Kerangka Konseptual ....................................................................... 32
Gambar 4.1 Alternatif Strategi Pada Analisis SWOT ......................................... 36
Gambar 5.1 Struktur Organisasi PT. PLN (Persero) Wilayah Sumatera Utara .. 50
Gambar 6.1 Struktur Organisasi PT. PLN (Persero) Rayon Medan Kota ........... 56
Gambar 6.2 Proses Bisnis Kegiatan Layanan Listrik .......................................... 58
Gambar 6.3 Grafik Tren Pelunasan Tagihan Rekening Listrik Pelanggan
Golongan Umum PLN Rayon Medan Kota ..................................... 72
Gambar 6.4 Titik Koordinat Strategi Penurunan Piutang Aliran Listrik PLN
Rayon Medan Kota .......................................................................... 85
xi
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Perbandingan Jumlah Pelanggan PLN Area Medan Per Juni 2017 ... 3
Tabel 1.2 Kontrak Manajemen Area Medan Semester I Tahun 2017 ................ 3
Tabel 1.3 Peringkat Pencapaian Kinerja Umur Piutang Unit Rayon PLN
Area Medan Semester I Tahun 2017 .................................................. 4
Tabel 1.4 Perbandingan Pendapatan PLN Medan Kota terhadap Piutang
Aliran Listrik / Tunggakan ................................................................. 7
Tabel 1.5 Informasi Harga Biaya Penyambungan.............................................. 7
Tabel 2.1 Matriks SWOT ................................................................................... 27
Tabel 2.2 Ringkasan Penelitian Terdahulu......................................................... 30
Tabel 6.1 Komposisi Pendidikan Pegawai di PLN Rayon Medan Kota ............ 54
Tabel 6.2 Pertumbuhan PDRB Kota Medan Atas Dasar Harga Konstan
2010 Menurut Lapangan Usaha Tahun 2014 – 2016 (Juta Rupiah) .. 70
Tabel 6.3 Matriks IFE Penurunan Jumlah Piutang Aliran Listrik PLN Rayon
Medan Kota ........................................................................................ 79
Tabel 6.4 Matrik EFE Penurunan Jumlah Piutang Aliran Listrik PLN Rayon
Medan Kota ........................................................................................ 82
Tabel 6.5 Skor Masing – Masing Faktor ............................................................ 84
Tabel 6.6 Matriks SWOT Strategi Penurunan Piutang Aliran Listrik PLN
Rayon Medan Kota............................................................................. 87
xii
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR LAMPIRAN
xiii
Universitas Sumatera Utara
BAB I
PENDAHULUAN
Pada saat ini, listrik sudah menjadi salah satu kebutuhan yang sangat
bergantung pada ketersediaan energi listrik. Sebagai salah satu sumber energi
kehidupan, listrik perlu dikelola dengan baik untuk tetap dapat memberikan
pelaksanaan usaha penyediaan tenaga listrik dilakukan oleh badan usaha milik
dengan nama PLN, merupakan BUMN yang diberi amanah oleh Pemerintah
sebagai operator penyedia energi listrik di Indonesia. PLN memiliki tugas dan
semua kalangan industri dan perusahaan skala kecil, menengah dan besar, serta
masyarakat umum. PLN memiliki tugas dan tanggung jawab mulai dari
1
Universitas Sumatera Utara
2
PT. PLN (Persero) Wilayah Sumatera Utara, disingkat PLN WSU, adalah
salah satu unit pelaksana usaha pendistribusian tenaga listrik untuk kepentingan
2009 tentang Ketenagalistrikan. PLN WSU saat ini memiliki sembilan unit
pelaksana yaitu Area Medan, Area Binjai, Area Lubuk Pakam, Area Pematang
Siantar, Area Rantauprapat, Area Sibolga, Area Padangsidimpuan, Area Nias, dan
Area Pengatur Beban, dengan wilayah kerja meliputi Provinsi Sumatera Utara.
PT. PLN (Persero) Area Medan memimpin sembilan unit rayon, yaitu
Rayon Medan Kota, Rayon Medan Baru, Rayon Medan Selatan, Rayon Medan
Timur, Rayon Belawan, Rayon Helvetia, Rayon Sunggal, Rayon Labuhan dan
Rayon Medan Johor. PLN Rayon Medan Kota merupakan salah satu unit rayon
terbesar dari segi jumlah pelanggannya. Pelanggan PLN Rayon Medan Kota
mencapai jumlah 88.672 pelanggan dari total sebesar 638.572 pelanggan per
bulan Juli 2016, atau mengambil bagian 14% dari total pelanggan PLN Area
Salah satu di antaranya ialah indikator kinerja COP (Collection Of Period) atau
umur piutang. Unit PLN yang memiliki kinerja baik adalah unit yang memiliki
nilai COP rendah. Salah satu hal yang diukur pada COP tersebut adalah nilai
piutang aliran listrik. Semakin tinggi nilai piutang aliran listrik maka akan
Tabel 1.1 Perbandingan Jumlah Pelanggan PLN Area Medan Per Juni 2017
Jumlah Pelanggan
Juni 2017 Persentase
TARIF
Rayon Medan Kota Area Medan (%)
(pelanggan) (pelanggan)
Sosial (S) 1.212 6.669 18
Rumah Tangga (R) 71.956 601.350 12
Bisnis (B) 14.463 46.001 31
Industri (I) 449 1.540 29
Pemerintah (P) 1.779 7.652 23
Multiguna (L) 1 10 10
JUMLAH 89.860 663.223 14
Sumber : TUL 309 – AP2T
2017 tercantum dalam suatu kontrak manajemen seperti pada Tabel 1.2.
Pada baris nomor 2.a, PLN Rayon Medan Kota ditargetkan untuk dapat
mencapai target umur piutang sebesar 29,71 hari dengan polaritas menurun
(semakin rendah nilai pencapaian terhadap, maka kinerja semakin baik), akan
tetapi umur piutang yang dapat dicapai di akhir Semester I Tahun 2017 hanya
dapat mencapai jumlah sebesar 31,60 hari. Hal ini menunjukkan bahwa PLN
Rayon Medan Kota belum dapat mencapai target yang telah disepakati melalui
kontrak manajemen dan masih berada pada status 'hati-hati' untuk target umur
piutang.
tersebut antara lain PAL (Piutang Aliran Listrik), TS (Tagihan Susulan) dan PRR
(Piutang Ragu-Ragu). Piutang aliran listrik (PAL) atau tagihan pemakaian listrik
yang masih belum dibayarkan oleh pelanggan menjadi perhatian khusus bagi
dikarenakan diantara PLN dan pelanggan telah terjadi kesepakatan bersama dalam
surat pernjanjian jual beli tenaga listrik (SPJBTL) yang menyatakan pelanggan
wajib membayar tagihan listrik secara rutin sebelum tanggal 20 tiap bulannya.
Tabel 1.3 Peringkat Pencapaian Kinerja Umur Piutang Unit Rayon PLN Area
Medan Semester I Tahun 2017
Target Realisasi Pencapaian
Unit Keterangan Peringkat
(Hari) (Hari) (Persen)
Johor 29,30 29,29 100,03% Tercapai 1
29,93 29,93 99,98% Tidak
Labuhan 2
Tercapai
29,47 30,08 97,94% Tidak
Sunggal 3
Tercapai
30,82 31,45 97,93% Tidak
Medan Selatan 4
Tercapai
29,54 30,47 96,85% Tidak
Medan Baru 5
Tercapai
31,68 32,82 96,39% Tidak
Belawan 6
Tercapai
30,40 31,53 96.z29% Tidak
Medan Timur 7
Tercapai
34,53 36,41 94.56% Tidak
Helvetia 8
Tercapai
29,71 31,60 93.64% Tidak
Medan Kota 9
Tercapai
96.64% Tidak
Area Medan 30,32 31,34
Tercapai
Melalui Tabel 1.3, pencapaian kinerja umur piutang PLN Rayon Medan
Kota berada pada peringkat terakhir dibandingkan dengan unit rayon lainnya yang
sama-sama berada dibawah unit induk PLN Area Medan. Dalam mencapai kinerja
tersebut tentunya PLN Rayon Medan Kota ditargetkan oleh PLN Area Medan,
selaku unit induknya, untuk dapat menurunkan piutang aliran listrik pada nilai
tertentu. Target dan pencapaian ini dapat dilihat melalui grafik Gambar 1.1.
Gambar 1.1 Grafik Pencapaian Target Saldo Piutang Aliran Listrik PLN Rayon
Medan Kota Semester I Tahun 2017
Gambar 1.1 menunjukkan bahwa PLN Rayon Medan Kota dari periode
ke periode tidak dapat mencapai target yang telah ditetapkan, dengan tren yang
semakin menanjak di akhir periode. Semakin rendah nilai saldo piutang aliran
pertama tahun 2017, PLN Rayon Medan Kota hanya dapat mencapai 38,57 persen
dari nilai yang ditargetkan dan masih menyisakan selisih piutang yang belum
tertagih sebesar lebih kurang 3,61 milyar rupiah.Hal tersebut memberikan dampak
tidak tercapainya kinerja umur piutang PLN Rayon Medan Kota, serta berada
bagian besar terhadap besarnya jumlah tunggakan atau piutang aliran listrik PLN
Rayon Medan Kota adalah berasal dari pelanggan dengan kode golongan 0 (nol)
atau pelanggan umum. Serta memiliki tren memiliki tren yang semakin menanjak
atau dengan kata lain jumlah saldo piutang kode golongan tersebut semakin
Gambar 1.2 Grafik Saldo Tunggakan / Piutang Aliran Listrik PLN Rayon Medan
Kota Per Kode Golongan Pelanggan
Piutang Aliran Listrik atau tagihan rekening yang belum dibayarkan oleh
usaha milik negara, tentunya hal ini kemudian juga berdampak kepada pendapatan
tersebut dapat lebih meningkat, namun pada kenyataannya tidak didapatkan atau
TARIF
PENDAPATAN
PENDAPATAN %
THN GOL R1 R2 PAL SEMESTINYA
REAL PAL
(450 - 2200 (3500 - 5500 (NIHIL PAL)
VA) VA)
2013 UMUM Rp 20,398 M Rp1,281 M Rp 21,679 M Rp 675,885 M 3.21% Rp 697,564 M
2014 UMUM Rp 22,152 M Rp 0,998 M Rp 23,151 M Rp 778,954 M 2.97% Rp 802,105 M
2015 UMUM Rp 22,211 M Rp1,238 M Rp 23,450 M Rp 881,034 M 2.66% Rp 904,484 M
2016 UMUM Rp 16,533 M Rp 0,655 M Rp 17,189 M Rp 835,151 M 2.06% Rp 852,340 M
dalam Surat Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik (SPJBTL), pelanggan yang tidak
listrik akan dikenakan denda dan dikenakan pemutusan sementara aliran listrik.
Untuk dapat menyalakan kembali aliran listrik tersebut, pelanggan wajib terlebih
dahulu melunasi tunggakan tagihan listrik beserta denda yang telah dikenakan.
pelunasan, maka PLN memiliki hak untuk membongkar rampung alat meter
beserta saluran listrik yang merupakan aset perusahaan. Pelanggan yang telah
baru beserta tunggakan tagihan listrik dan dendanya. Biaya pemasangan baru
konsekuensi yang telah disepakati tersebut, dengan secara rutin membayar tagihan
listrik sebelum tanggal 20 setiap bulannya. Hal ini semestinya juga memberikan
kemudahan bagi PLN Rayon Medan Kota dalam mengurangi jumlah piutang
aliran listrik di unit kerjanya. Akan tetapi target jumlah piutang aliran listrik PLN
Rayon Medan Kota tetap saja tidak tercapai, serta berada pada peringkat paling
Dalam Rangka Pencapaian Kinerja Studi Kasus Pada PT. PLN (Persero)
Geladi Karya ini adalah tidak tercapainya target jumlah piutang aliran listrik PLN
piutang aliran listrik dalam mencapai kinerja PLN Rayon Medan Kota.
piutang.
manajemen strategi.
Sehubungan dengan rumusan masalah dan tujuan yang ingin dicapai dari
1. Data yang digunakan pada penelitian ini dimulai dari bulan Januari hingga
2. Penelitian ini merumuskan strategi unit bisnis pada PLN Rayon Medan
Kota.
golongan tarif rumah tangga, rentang daya 450 s.d. 3.500 VA.
LANDASAN TEORI
Ratio dalam jenis rasio laporan keuangan atau analisis keuangan (R. Agus
Sartono, 1998). Activity Ratio merupakan alat ukur sejauh mana efektivitas
rata-rata yang diperlukan untuk mengumpulkan piutang (dalam satuan hari). Rasio
jumlah piutang dalam setiap jangka waktu tertentu. Piutang dapat di katakan
likuid apabila dikumpulkan relatif lebih singkat waktunya. Angka rasio yang
semakin kecil menunjukan hasil kinerja perusahaan yang semakin baik (memiliki
polaritas negatif).
Umur Piutang (COP) merupakan salah satu unsur indeks kunci kinerja
atau Key Performance Index (KPI) perusahaan PT. PLN (Persero). Surat Edaran
Unit dan Anak Perusahaan, mendeskripsikan Umur Piutang (COP) sebagai lama
waktu rata-rata antara penagihan dan pelunasan piutang listrik dalam satuan hari.
Penilaian kinerja ini memiliki polaritas negatif, yaitu angka yang semakin rendah
11
Universitas Sumatera Utara
12
Keterangan:
1. PAL (Piutang Aliran Listrik) adalah tagihan listrik yang belum dilunasi
oleh pelanggan s.d akhir bulan yang bersangkutan. (Mengacu pada laporan
pemakaian daya dan energi listrik yang karena sesuatu hal diluar
penjualan tenaga listrik per jenis tarif dari seluruh pelanggan yang dibuat
Listrik III-09)
COP pada saat ini. Semakin besar nilai PAL maka semakin besar pula nilai COP,
jangka panjang hendak dicapai. Hamel dan Prahalad dalam Umar (2004),
puncak yang berfokus pada tujuan jangka panjang organisasi, disertai penyusunan
suatu cara atauupaya bagaimana agar tujuan tersebut dapat dicapai. Strategi
dilakukan berdasarkan sudut pandang terhadap apa yang diharapkan oleh para
pengembangan visi dan misi, identifikasi peluang dan ancaman eksternal suatu
Stage (tahap masukan), Matching Stage (tahap pencocokan), dan Decision Stage
(tahap keputusan).
pendekatan yang jelas dan praktis untuk merumuskan, menerapkan, dan menilai
terdiri atas tiga unsur utama yaitu unsur perumusan strategi, penerapan strategi
Menjalankan
Audit Eksternal
Menjalankan
Audit Internal
lingkungan yang terdiri atas variabel kekuatan dan kelemahan. Menurut Kotler
(2012), proses identifikasi faktor internal suatu perusahaan, yaitu faktor kekuatan
identifikasi dan evaluasi kekuatan serta kelemahan suatu perusahaan dalam area
manajemen.
1. Manajemen
2. Pemasaran
konsumen akan produk dan jasa. Ada tujuh fungsi pemasaran (functions of
produk dan jasa, penetapan harga, distribusi, riset pemasaran, dan analisis
3. Keuangan/Akuntansi
perusahaan dan sering kali dianggap sebagai ukuran tunggal terbaik posisi
kompetitif perusahaan dan daya tarik bagi investor (David, 2011). Menurut
4. Produksi/Operasi
mencakup semua aktivitas yang mengubah input menjadi barang atau jasa.
dari asset manusia dan modal suatu organisasi (David, 2011). Roger
6. Sistem Informasi
berbagai pertanyaan operasi dan strategi. Inti sistem informasi adalah basis
data yang berisi beragam dokumen dan data yang penting bagi manajer.
dan evaluasi tren dan kejadian yang berada di luar kendali suatu perusahaan.
(2011) lingkungan eksternal dapat dibagi menjadi lima kategori luas, yaitu
1. Ekonomi
Faktor ekonomi berkaitan dengan sifat dan arah sistem ekonomi tempat
ekonomi nasional dan lokal, struktur ekonomi, nilai tukar mata uang,
tingkat suku bunga, inflasi, neraca pembayaran, pendapatan per kapita, dan
yang besar atas hampir semua produk, jasa, pasar, dan konsumen. Tren-
menciptakan kebutuhan akan produk, jasa, dan strategi yang berbeda pula
(David, 2011).
4. Teknologi
5. Kompetitif
Tingkat Perusahaan
- Direktur Eksekutif
(CEO)
Gambar 2.2 Tingkatan Strategi dengan Orang yang Paling Bertanggung Jawab
(David, 2011)
1. Strategi Korporat
diversifikasi.
2. Strategi Bisnis
Strategi tingkat bisnis atau sering disebut strategi unit bisnis ini bisa
berupa strategi di level anak perusahaan, divisi, atau lini produk yang
strategis seperti integrasi vertikal, atau tindakan politis seperti proses lobi.
3. Strategi Fungsional
pusat informasi manajemen strategi di level lebih atas yaitu bisnis dan
secara keseluruhan.
4. Strategi Operasional
Matrix). Alat formulasi strategi ini meringkas dan mengevaluasi kekuatan dan
tampilan ilmiahnya tidak boleh ditafsirkan sebagai bukti bahwa teknik ini benar-
benar tanpa celah. Penilaian intuitif adalah penilaian yang cenderung subjektif,
pada penelitian ini penilaian intuitif didasarkan fakta empiris dan pengalaman
faktor-faktor internal yang memiliki daya tarik disusun dalam kelompok IFAS.
IFAS adalah Internal Factors Analysis Summary, yaitu kesimpulan analisis dari
keuangan dan sistem informasi (David, 2011). Matriks Evaluasi Faktor Internal
2. Berilah pada setiap faktor tersebut bobot yang berkisar dari 0,0 (tidak
penting) sampai 1,0 (sangat penting). Bobot yang diberikan pada suatu
diberi bobot tertinggi. Jumlah seluruh bobot harus sama dengan 1,0.
lemah (peringkat = 2), kuat (peringkat = 3), atau sangat kuat (peringkat =
IFE, skor bobot total berkisar antara 1,0 sebagai titik rendah dan 4,0 sebagai titik
tertinggi, dengan skor rata-rata 2,5. Skor bobot total di bawah 2,5 mencirikan
organisasi yang lemah secara internal, sedangkan skor yang secara signifikan
berada di atas 2,5 mengindikasikan posisi internal yang kuat (David, 2011).
eksternal yang memiliki daya tarik dalam kelompok EFAS. EFAS adalah External
dimungkinkan.
2. Berilah pada setiap faktor tersebut bobot yang berkisar dari 0,0 (tidak
Peluang sering kali mendapat bobot yang lebih tinggi daripada ancaman,
tetapi ancaman bisa diberi bobot tinggi terutama jika mereka sangat parah
bobot yang diberikan pada faktor itu harus sama dengan 1,0.
peringkat 1, 2, 3, atau 4.
bobot.
Terlepas dari jumlah peluang dan ancaman utama yang dimasukkan dalam
Matriks EFE, skor bobot total tertinggi yang mungkin dicapai untuk sebuah
organisasi adalah 4,0 dan skor bobot terendah adalah 1,0. Rata-rata skor total
adalah 2,5. Skor bobot total sebesar 4,0 mengindikasikan bahwa sebuah organisasi
merespons secara sangat baik peluang dan ancaman yang ada di industrinya.
Dengan kata lain strategi perusahaan secara efektif mampu menarik keuntungan
dari peluang yang ada dan meminimalkan pengaruh negatif potensial dari
ancaman eksternal. Skor total sebesar 1,0 menandakan bahwa strategi perusahaan
tidak mampu memanfaatkan peluang yang ada atau menghindari ancaman yang
perusahaan. Jadi dengan analisis ini diharapkan akan diperoleh cara untuk
perusahaan:
bersifat agresif.
implikasi yang berpengaruh untuk merancang suatu strategi yang berhasil apabila
perusahaan, yang merupakan fokus utama dalam analisis SWOT. Teknik data
yang digunakan dalam penelitian ini adalah Diagram Analisis SWOT dan Matriks
Ekstemal dan Matrik Internal. Berdasarkan matriks SWOT tersebut, dapat disusun
bukan berarti bahwa suatu organisasi yang kuat harus selalu menghadapi
TANESCO Ilala Region". Hasil penelitian ini menemukan bahwa sebagian besar
pelanggan di Ilala Region tidak membayar tagihan rekening listrik secara teratur
jarak tempuh untuk melakukan pembayaran ke loket, serta pembacaan meter yang
tidak tepat.
Pajak Daerah Studi Kasus Pada Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan
daerah. Tujuan akhir yang digunakan pada penelitian tersebut seirama dengan
penelitian ini, yaitu untuk menemukan strategi yang tepat dalam meningkatkan
kinerja dan pendapatan perusahaan, dalam hal ini ialah menurunkan jumlah
piutang.
Terkait Tunggakan Rekening Listrik Golongan Rumah Tangga 450 VA pada PLN
kebutuhan yang lebih mendesak. Selain itu kinerja PLN (Persero) dari segi
Area Pontianak Rayon Sungai Jawi". Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
antara pelanggan dengan pihak PLN yaitu perjanjian jual beli tenaga listrik. Di
dalam perjanjian jual beli tenaga listrik mencantumkan hak dan kewajiban para
KERANGKA KONSEPTUAL
kinerja PT. PLN (Persero) Rayon Medan Kota, seperti pada Gambar 3.1. PLN
Rayon Medan Kota tidak pernah mencapai target saldo piutang aliran listrik,
sehingga perlu dicari tahu penyebab tidak tercapainya target tersebut melalui
SWOT sehingga mendapatkan strategi penurunan saldo piutang aliran listrik atau
31
Universitas Sumatera Utara
32
Target Kinerja Umur Piutang PLN Rayon Medan Kota Akhir Sem. I Th. 2017 : 29,71 Hari;
Polaritas : Menurun
Target Saldo Piutang Aliran Listrik atau Tunggakan PLN Rayon Medan Kota
Akhir Sem. I Th. 2017 : Rp. 2,261 Miliar
Polaritas : Menurun
Realisasi:
Kinerja Umur Piutang PLN Rayon Medan Kota : 31,60 Hari (94 %)
Saldo Piutang Aliran Listrik atau Tunggakan PLN Rayon Medan Kota Akhir Sem. I Th. 2017 : Rp.
5,877 Miliar (38,57 %)
Analisis SWOT
METODE PENELITIAN
Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif yakni suatu jenis penelitian
dan akurat tentang fakta-fakta dan sifat-sifat suatu objek atau populasi tertentu.
(Sinulingga, 2015).
tunggakan atau piutang aliran listrik PLN Rayon Medan Kota yangterdiri dari
orang.
33
Universitas Sumatera Utara
34
a. Data Primer adalah data yang diperoleh langsung, pada penelitian ini
terbuka dan spontan tentang hal yang dianggap penting yang berhubungan
dengan topik diskusi saat itu. Interaksi yang terjadi diantara peserta
sangat lokal dan spesifik oleh karena itu FGD yang melibatkan
peluang dan ancaman. Dalam penelitian ini, analisis lingkungan diolah dengan
menggunakan 3 (tiga) jenis matriks yakni Matriks Evaluasi Faktor Internal (IFE
Matriks), Matriks Evaluasi Faktor Ekstemal (EFE Matriks), dan Matriks SWOT.
Setelah diketahui hasil IFE dan EFE Matriks kemudian dilakukan analisis SWOT.
dan kelemahan yang ada di lingkungan internal terutama ditujukan terhadap faktor
keberhasilan kunci (Key Success Factor). Sehingga melalui analisis ini diharapkan
Peluang Bisnis
Sel 2: Sel 1:
Strategi Penyehatan Strategi Agresif
Kelemahan Kekuatan
Internal Internal
Kritis Sel 4: Sel 3: Substansial
Strategi Bertahan Strategi Diversifikasi
Ancaman Bisnis
Sumber: Muhammad, 2008
Gambar 4.1 Alternatif Strategi Pada Analisis SWOT
Pada kuadran ini faktor ekstemal dan internal memiliki nilai positif, yang
kinerja yang lebih baik. Sehingga arah kebijakan yang tepat untuk
adalah bertahan sekedar hidup, menjaga agar apa yang sudah ada tidak
hilang.
wilayah Indonesia pada Tahun 1893 didaerah batavia (Jakarta sekarang), maka 30
tahun kemudian (1923) listrik mulai ada di Medan yang sekarang berlokasi di
dan Pangkalan Brandan (1924), Tebing Tinggi (1927), Sibolga (1928) Brastagi
dan perluasan jaringan. Daerah kerja dibagi menjadi Perusahaan Listrik Sumatera
Perusahaan Listrik diseluruh penjuru tanah air untuk mengambil alih perusahaan
listrik milik swasta Belanda dari tangan Jepang. Perusahaan Listrik yang sudah
diambil alih itu diserahkan kepada Pemerintah Republik Indonesia, dalam hal ini
39
Universitas Sumatera Utara
40
27 Oktober sebagai Hari Listrik Nasional. Dalam suasana yang makin memburuk
Listrik milik swasta Belanda sebagai bagian dari perwujudan pasal 33 ayat (2)
UUD 1945.
Setelah aksi pengambil alihan tersebut, sejak tahun 1955 di Medan berdiri
dan pada tahun 1959 dikepalai oleh Ahmad Syaifullah. Setelah Badan Usaha
Mei 1961, maka organisasi kelistrikan diubah. Sumatera Utara, Aceh, Sumbar,
Riau menjadi PLN Ekploitasi. Tahun 1965, Badan Usaha Pemerintah PLN
ditindaklanjuti dengan pembagian menjadi empat cabang dan satu sektor, yaitu
sebagai Perusahaan Umum Listrik Negara dengan hak, wewenang dan tanggung
PLN harus mampu menggunakan tolak ukur Internasional, dan harus mampu
Utara terus mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang sangat pesat, hal ini
jasa pelayanan kelistrikan yaitu PT. PLN (Persero) Pembangkit dan Penyaluran
dipisah dari PT. PLN (Persero) Wilayah II, maka fungsi-fungsi pembangkitan dan
berkonsentrasi pada distribusi dan penjualan tenaga listrik. Pada Tahun 2003, PT.
PLN (Persero) Wilayah II berubah menjadi PT. PLN (Persero) Wilayah Sumatera
Utara.
5.2 Visi, Misi, Moto dan Tata Nilai PT. PLN (Persero) Wilayah Sumatera
Utara
5.2.1 Visi
Visi PT. PLN (Persero) Wilayah Sumatera Utara adalah “Diakui sebagai
5.2.2 Misi
kehidupan masyarakat.
5.2.3 Moto
Moto Perusahaan ini adalah “Listrik untuk Kehidupan yang Lebih Baik”.
Tata nilai PT. PLN (Persero) Wilayah Sumatera Utara berpedoman pada
Tata Nilai Perusahaan yang ditetapkan oleh PLN Pusat meliputi sikap-sikap
Saling percaya, Integritas, Peduli dan Pembelajar (SIPP) yang dituangkan dalam
representasi atau gabungan dari beberapa unit yang beroperasi secara bersama di
wilayah kerja Provinsi Sumatera Utara. Di dalamnya terdapat 5 unit PLN yang
1. PT. PLN (Persero) UIP Sumatera Bagian Utara (UIP II), yang tugas
3. PT. PLN (Persero) P3B Sumatera – Unit Pengatur Beban Sumatera Bagian
Utara, bertugas menyalurkan tenaga listrik dalam jumlah besar dari pusat
pelatihan bagi pegawai PLN maupun instansi lain di luar PLN yang
membutuhkan.
Secara umum PLN Regional Sumatera Utara ini melayani daerah yang
bekerjasama dalam usaha untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Struktur
tugas, wewenang dan tanggung jawab serta hubungan antar bagian berdasarkan
susunan yang ada. Struktur organisasi juga diharapkan dapat menetapkan sistem
koordinasi, dan integritas secara efisien dari segenap kegiatan. Sesuai Keputusan
tentang Formasi Jabatan Unit Induk PT PLN (Persero) Wilayah Sumatera Utara
terdiri dari:
sumber daya yang tersedia secara efsien, efektif, dan sinergis, menjamin
3. Bidang Distribusi
investasi.
Pelaksana.
5. Bidang Keuangan
akurat dan efsien untuk tertib administrasi sesuai RKAP yang telah
ditetapkan.
ketentuan.
lingkungan Perusahaan.
kantor, aset non instalasi dan sarana kerja serta keamanan dan K3
Sumatera Utara.
piutang aliran listrik PLN Rayon Medan Kota. Hal tersebut dipengaruhi oleh
faktor internal dan faktor ekstemal. Berdasarkan hasil observasi data, diskusi dan
mendukung perusahaan.
target penurunan jumlah piutang aliran listrik PLN Rayon Medan Kota terdiri
dari:
51
Universitas Sumatera Utara
52
masyarakat.
Pada subbab ini akan diuraikan faktor-faktor internal dan eksternal yang
Rayon Medan Kota. Faktor internal menghasilkan kekuatan dan kelemahan yang
dimiliki dalam usaha penurunan saldo tunggakan atau jumlah piutang aliran listrik
untuk mencapai target yang telah ditetapkan. Dalam melakukan analisis SWOT,
perlu diketahui kekuatan yang terdapat di dalam PLN Rayon Medan Kota agar
bisa digunakan untuk menurunkan saldo tunggakan atau jumlah piutang aliran
listrik. Suatu kekuatan hanya akan menjadi keunggulan kompetitif bagi suatu
Kota yang kurang optimal atau masih belum memuaskan sehingga jika tidak
segera diperbaiki akan mengakibatkan target jumlah saldo tunggakan atau jumlah
Faktor eksternal atau berada di luar lingkungan PLN Rayon Medan Kota
luar PLN Rayon Medan Kota yang dapat membantu penurunan jumlah piutang
aliran listrik atau saldo tunggakan, sedangkan ancaman merupakan kondisi di luar
PLN Rayon Medan Kota yang dapat menjadi penghalang dalam upaya untuk
menurunkan saldo tunggakan atau jumlah piutang aliran listrik demi tercapainya
Faktor internal merupakan faktor yang berasal dari dalam PLN Rayon
Medan Kota yang terdiri dari Manajemen, Operasional dan Sistem Informasi.
6.3.1 Manajemen
aktivitas pokok tersebut. Dalam hal ini, faktor yang dibahas adalah dari segi
SDM PLN Rayon Medan Kota terdiri atas pegawai PLN dan pegawai
pihak ketiga (outsourcing), dan kunci-kunci proses bisnis inti dipegang penuh
oleh pegawai PLN. SDM merupakan modal dasar dalam pencapaian tujuan
organisasi, oleh karena itu kualitas SDM senantiasa harus dikelola, dikembangkan
dan diarahkan agar tercapainya tujuan yang telah ditetapkan oleh perusahaan.
Proses rekrutmen pegawai PLN yang berasal dari rekrutmen ekstemal melalui tes
yang dilaksanakan serentak oleh PLN Kantor Pusat menunjukkan indikasi yang
PLN Rayon Medan Kota terdiri dari total 50 pegawai yang terdiri dari 15
pegawai PLN dan 35 pegawai outsourcing. Hingga 31 Juli 2017, tidak ada
pegawai yang berhenti atau mengundurkan diri. Pegawai PLN di PLN Rayon
sehingga kinerja pegawai maksimal. Akan tetapi hal tersebut tidak berlaku pada
6.3.1.2 Organisasi
organisasi selalu didirikan untuk mencapai tujuan. Terdapat orientasi yang ingin
dicapai dengan berdirinya sebuah organisasi dan orientasi tersebut akan lebih
sebuah struktur. Struktur Organisasi adalah kerangka kerja formal organisasi yang
susunan yang berupa bagan, dimana terdapat hubungan diantara fungsi bagian,
satunya ialah PLN Rayon Medan Kota.PLN Rayon Medan Kota merupakan salah
satu unit pelayanan paling ujung yang berhubungan secara langsung kepada
pelanggan di wilayah kerjanya. Struktur organisasi pada PLN Rayon Medan Kota
dan peranan pemilik perusahaan. Pada PLN Rayon Medan Kota, spesialisasi
MANAJER RAYON
SUPERVISOR PELAYANAN
SUPERVISOR TRANSAKSI ENERGI SUPERVISOR TEKNIK
PELANGGAN DAN ADMINISTRASI
JUNIOR TECHNICIAN
JUNIOR ANALYST PELAYANAN JUNIOR OPERATOR OPERASI
PENYAMBUNGAN DAN
PELANGGAN DISTRIBUSI
PEMUTUSAN
Gambar 6.1 Struktur Organisasi PT. PLN (Persero) Rayon Medan Kota
puncak
6.3.2 Operasional
pelanggan listrik yang merupakan pengganti dari Tata Usaha Pelanggan (TUL)
kebutuhan dan keinginan pelanggan maupun dari kemajuan teknologi yang ada
merupakan bisnis proses untuk kegiatan layanan listrik yang terdiri dari 3 (tiga)
3. Penagihan (Collecting)
5. Fungsi Penagihan
untuk sementara karena rekening listrik belum dilunasi pada waktu yang
telah ditetapkan.
pembayaran rekening listrik, kantor pos, atau bank yang ditunjuk oleh
PLN.
merupakan kelanjutan dari surat TUL VI-01, apabila pelanggan masih tetap belum
bongkar rampung.”
umumnya dan PLN Rayon Medan Kota pada khususnya, telah memiliki dukungan
sistem informasi yang terkini dan handal. Fungsi Tata Usaha Pelanggan (TUL)
yang pada awalnya berbentuk manual, saat ini sudah terangkum dalam sebuah
Pelanggan Terpusat (AP2T). Aplikasi ini berjalan secara dalam jaringan (online),
sehingga dapat diakses oleh semua unit-unit kerja PLN yang tersebar di seluruh
Indonesia secara waktu nyata (real time). AP2T memfasilitasi seluruh fungsi
yang disajikan oleh aplikasi ini ialah data detil pelanggan yang menunggak atau
belum membayar tagihan rekening pemakaian listrik yang telah digunakan, yang
kemudian menjadi piutang aliran listrik bagi PLN. Data detil pelanggan yang
disajikan ini sangat lengkap dengan nomor pelanggan, nama, alamat , nilai rupiah
tunggakan, tarif dan daya listrik, serta titik kordinat lokasi pelanggan, dan data
pendukung lainnya.
dengan pihak perbankan melalui PPOB (Payment Point Online Bank). Beberapa
para pelanggan bisa lebih tepat waktu melakukan pembayaran karena dilakukan
secara daring (online) dan sebaliknya PLN dapatdengan cepat mengetahui siapa
Arus Pendapatan Secara Terpusat) milik PLN, suatu metode yang mempermudah
tagihannya.
oleh PLN. PLN memiliki layanan Contact Center PLN 123, yaitu layanan telepon
24 jam bagi pelanggan. Serta aplikasi PLN Mobile yang dapat diunduh oleh
pelanggan melalui ponsel berbasi sistem operasi Android. Aplikasi ini menyajikan
berbagai macam layanan dan kemudahan bagi pelanggan PLN, seperti mengecek
perubahan daya, laporan gangguan dan keluhan pelanggan, dan lain sebagainya.
Kotadalam usaha mencapai target kinerja penurunan saldo piutang aliran listrik.
tunggakan atau piutang aliran listrik yang dimiliki pelanggan PLN Rayon Medan
Kota. Piutang aliran listrik ataupun tunggakan rekening listrik masuk kedalam
jenis piutang lancar, masih dapat ditagihkan kepada pelanggan. Untuk mengetahui
kekuatan yang dimiliki PLN Rayon Medan Kota dalam usahanya melakukan
“Disebutkan dalam Visi dan Misi PLN untuk menjadi perusahaan kelas
dunia, hal tersebut seirama dengan target kinerja unit PLN dalam hal ini
ialah piutang pelanggan nihil pada akhirnya. PLN Area Medan memiliki
delapan unit terdepan, yang salah satunya adalah PLN Rayon Medan Kota.
Rayon Medan Kota ini merupakan rayon terbesar dari sisi total jumlah
pelanggannya. Kekuatan yang dimiliki oleh Rayon Medan Kota
dibandingkan unit rayon lainnya adalah rayon ini berada di tengah kota
besar Medan yang tentunya akses ke rumah pelanggan sangat mudah
dijangkau. Kemudian, PLN Medan Kota sudah memiliki kontrak dengan
vendor untuk pelaksanaan TUL 601 (pemutusan sementara) dan TUL 603
(pembongkaran rampung). Lalu, untuk pencatatan meternya sudah cukup
disiplin mencatat, artinya angka stand meter dapat dibilang di atas 90
persen cocok dengan rekening. SDM Rayon Medan Kota juga sudah
bagus.” (Manajer PLN Area Medan, 2017)
“Tim kami sangat kompak, kekeluargaan selalu dijaga, ini menjadi salah
satu kekuatan Rayon Medan Kota. Wilayah kerja kami berada di perkotaan
Medan sehingga rumah pelanggan gampang untuk ditemukan. Dukungan
sistem aplikasi milik PLN yang sangat handal, yang sangat memberikan
“Jadi menurut saya wilayah kerja PLN Medan Kota itu mudah dijangkau
ya jadi kayaknya jadi lebih mudah, terus, ehm..PLN-nya itu sendiri kan
udah tau dimana lokasi pelanggan-pelanggannya gitu, punya data
pelanggannya, jadi lebih mudah dijangkau juga dicarinya. Terus habis itu,
kan kalau misalnya sambungan listrik itu diputus gak ada provider lain kan
selain PLN, adanya cuma PLN, jadi, karena itu, PLN itu jadi lebih
dibutuhkan. Ehmm, terus sekarang ini kan tempat pembayaran listrik itu
udah banyak loket-loket kecil jadi masyarakat juga lebih gampang ininya,
melakukan pembayaran.” (Perwakilan Pelanggan I, 2017).
“Menurut saya salah satu kekuatan penting bagi PLN, termasuk PLN
Medan Kota, adalah merupakan perusahaan yang memonopoli pasar. Serta
merupakan perusahaan BUMN atau dikuasai oleh negara. Lalu, ehm, PLN
juga memiliki media penghubung khusus kepada pelanggannya, yaitu
Contact Center PLN 123).” (Perwakilan Pelanggan II, 2017).
Berdasarkan hasil wawancara dan uraian pada sub bab 6.1 tersebut
diperoleh kesimpulan mengenai kekuatan yang dimiliki PLN Rayon Medan Kota
dalam usaha mencapai target kinerja penurunan saldo atau jumlah piutang aliran
listrik pelanggan. Kekuatan yang dimiliki PLN Rayon Medan Kota tersebut antara
lain :
3. Wilayah kerja berada di pusat kota yang strategis dan mudah dijangkau.
pelanggan di PLN Rayon Medan Kota ini adalah merupakan segala sesuatu yang
menjadi kendala yang dihadapi PLN Rayon Medan Kota dalam usahanya
melalukan penagihan untuk mencapai target saldo piutang aliran listrik yang telah
“Inti dari penurunan piutang aliran listrik ini adalah proses penagihan
piutang tersebut kepada pelanggan, dan menurut saya PLN Rayon Medan
Kota masih lemah dalam hal pengawasan dan monitoringterhadap
pelaksanaan kegiatan tersebut. Petugas pemutusan dan pembongkaran
masih belum disiplin terhadap SOP-nya, yang harusnya aliran listrik
diputus sementara tetapi tidak diputus sementara, dan yang harusnya
dibongkar tetapi tidak dibongkar.” (Manajer PLN Area Medan, 2017)
“Kelemahan dari internal itu, petugas kita itu tidak menjalankan SOP-nya
dengan benar jadi terkadang, sesuatu e.., seharusnya pelanggan yang
menunggak itu diputus tapi dengan sesuatu hal itu tidak diputus akhirnya
pelanggan itu mengulur-ngulur waktu pembayaran. Kemudian e..untuk
bertambahnya terus pelanggan ini, SDM pemutusan kita ini, kayaknya
sudah perlu untuk dilakukan penambahan, dan untuk menambah SDM
pemutusan ini cukup sulit juga ya karena selain dia harus paham lokasi
daerah pelanggan kemudian e.. dia juga memutus ini butuh mental, jadi
untuk mental, mental petugas tu harus ada untuk melaksanakan pemutusan
“Menurut saya kelemahan PLN Rayon Medna Kota ini salah satunya
adalah penetapan target kinerja yang terlalu tinggi karena dibarengi
dengan tingginya tagihan golongan yang lain bukan hanya golongan
umum saja. Kemudian semangat petugas terkadang lemah dikarenakan
kesejahteraan petugas masih dirasa belum memadai.Lalu, banyak sekali
ditemukan rumah-rumah pelanggan yang kosong, berkunci dan berpagar.
Keamanan dan pengamanan petugas pada saat pemutusan dan bongkar
rampung tidak ada, terkadang dihambat oleh preman dan OKP.”
(Kordinator Tim Pelaksana Pemutusan Aliran Listrik, 2017).
“Kalau dari sisi pelayanan pelanggan kayaknya masih kurang baik karena
kan masih juga sering terjadi pemadaman listrik ya, terus kan ini, tarif
listrik juga udah naik, makanya itu e..jadinya e..jadinya ini itu masyarakat
susah bayar listriknya. Ehmm..apa ya, e..denda apa namanya, denda
pembayaran tunggakan juga katanya masih murah juga jadi menurut saya
termasuk kelemahannya juga.” (Perwakilan Pelanggan I, 2017).
“Kelemahan PLN Rayon Medan Kota salah satunya berada pada tim
penagih yang kurang memiliki skill pelayanan. Lalu, sistem teknologi
yang kurang update. Kemudian sepertinya sosialisasi ke pelanggan tidak
efektif. Serta detail sistem perhitungan denda kurang dipahami oleh
pelanggan” (Perwakilan Pelanggan III, 2017).
Berdasarkan hasil wawancara dan uraian pada sub bab 6.1 dapat
kinerja penurunan saldo atau jumlah piutang aliran listrik pelanggan. Kelemahan
berkompetisi.
konsisten dilaksanakan.
dengan benar.
pelaksanaan usaha penyediaan tenaga listrik dilakukan oleh badan usaha milik
negara dan badan usaha milik daerah. Dalam hal ini PLN sebagai badan usaha
Hak dan kewajiban konsumen turut diatur dalam UU No. 30 tahun 2009
yang wajar;
listrik; dan
2. Konsumen wajib:
untuk membayar tagihan pemakaian tenaga listrik atau rekening listrik agar tidak
(PLN).
yang disediakan oleh PLN mengacu pada Peraturan Menteri (Permen) ESDM No.
28 Tahun 2016 yang ditetapkan pada tanggal 13 Oktober 2016.Permen ini juga
faktor yang dapat mempengaruhi biaya pokok penyediaan tenaga listrik, yaitu:
nilai tukar mata uang Dollar Amerika terhadap mata uang Rupiah (kurs),
Domestik Regional Bruto (PDRB). PDRB merupakan salah satu indikator penting
untuk mengetahui kondisi ekonomi di suatu daerah dalam suatu periode tertentu,
baikatas dasar harga berlaku maupun atas dasar harga konstan. PDRB pada
dasarnya merupakan jumlah nilai tambah yang dihasilkan oleh seluruh unit usaha
dalam suatu daerah tertentu, atau merupakan jumlah nilai barang dan jasa akhir
PDRB atas dasar harga berlaku menggambarkan nilai tambah barang dan
jasa yang dihitung menggunakan harga pada tahun berjalan, sedangkan PDRB
atas dasar harga konstan menunjukkan nilai tambah barang dan jasa tersebut yang
dihitung menggunakan harga yang berlaku pada satu tahun tertentu sebagai tahun
Tabel 6.2 Pertumbuhan PDRB Kota Medan Atas Dasar Harga Konstan 2010
Menurut Lapangan Usaha Tahun 2014 – 2016 (Juta Rupiah)
ekonomi secara riil dari tahun ke tahun atau pertumbuhan ekonomi yang tidak
dipengaruhi oleh faktor harga. PDRB Kota Medan dapat dilihat dari Tabel 6.2.
memuaskan. Hal ini menggambarkan bahwa Kota Medan merupakan daerah yang
berkembang dan strategis untuk dunia usaha, yang berujung kepada meningkatnya
ketika pada tanggal batas akhir masa pelunasan tagihan, yaitu tanggal 20 setiap
bulannya. Serta puncak tren pelunasan adalah pada tanggal 21, padahal di tanggal
Gambar 6.3 merupakan salah satu contoh tren pelunasan pelanggan PLN
Rayon Medan Kota pada bulan Juni 2017. Sebagian masyarakat pelanggan PLN
Rayon Medan Kota masih belum memiliki kesadaran untuk membayar tagihan
rekening listrik di awal bulan, padahal pihak PLN sudah menerbitkan tagihan
tanggal 21, yang padahal di tanggal tersebut pelanggan sudah dikenakan Biaya
Keterlambatan.
Pelanggan
Tanggal
tagihan rekening listrik PLN, dan lebih beranggapan untuk memutar dana yang
digunakannya.
6.6.4 Teknologi
bidang informasi komunikasi. Hal tersebut baik dari sisi kecepatan maupun
semakin berkembang. Bagi suatu negara, teknologi informasi dan teknologi ini
manusia tidak lagi bergantung pada teknologi kabel untuk dapat mengakses
informasi secara cepat. Sebagai gantinya, jaringan nirkabel (tanpa kabel) kini
berperan dalam pengembangan generasi nirkabel ini antara lain adalah teknologi
Wi-Fi dan 3G/4G. Saat ini hampir semua perangkat pintar atau telepon selular dan
saldo piutang aliran listrik PLN Rayon Medan Kota.Selain dari uraian pada Sub
Bab 6.4 berikut ini diuraikan hasil wawancara dengan pihak-pihak yang terkait.
“Kalau peluang kita untuk mengatasi tunggakan kita dari eksternal saya
rasa pertama kesadaran pelanggan kota ini untuk membayar listrik itu
cukup tinggi ya tingkat kesadarannya. Kemudian loket-loket di daerah
kota ini juga mudah didapat ya jadi pelanggan itu bisa dengan mudah
membayar rekening. Kemudian kalau di kota ini beberapa pelanggan kita
sih tingkat ekonominya itu sudah baik.” (Supervisor Pelayanan Pelanggan
& Administrasi PLN Rayon Medan Kota, 2017).
“emm, faktor yang menjadi peluang salah satunya ialah saat ini kebutuhan
tenaga listrik semakin meningkat sehingga PLN dapat menjual lebih
banyak. Kemudian kenaikan tarif dasar listrik yang akan mendukung PLN.
Lalu, adanya energi terbarukan yang dikembangkan yang menjadi peluang
bagi PLN untuk berinovasi.” (Perwakilan Pelanggan III, 2017).
Berdasarkan hasil uraian pada sub bab 6.4 dan hasil wawancara tersebut
saldo tunggakan atau piutang aliran listrik PLN Rayon Medan Kota. Peluang
massa.
PLN Rayon Medan Kota dalam rangka penagihan piutang aliran listrik pelanggan.
Ancaman tersebut muncul tanpa disadari sehingga menjadi suatu hal yang harus
ancaman yang dapat mempengaruhi penurunan saldo piutang aliran listrik. Hasil
“Faktor yang dapat menjadi ancaman bagi PLN Rayon Medan Kota antara
lainbudaya pelanggan yang terbiasa menunggak, pelanggan terbiasa
membayar tagihan rekening listrik di akhir batas tempo atau bahkan
sengaja menumpuk pembayaran menjadi dua bulan terlebih dahulu.
Kemudian, kenaikan TDL, di satu sisi hal ini memang memberikan
keuntungan bagi PLN, namun di satu sisi lain dapat menjadi ancaman
dikarenakan jumlah saldo piutang pasti akan melonjak drastis bila
pelanggan menunggak dengan tarif yang baru.” (Manajer PLN Area
Medan, 2017).
“Untuk ancaman, ya biasa lah, namanya kota besar ya, yang jadi kebiasaan
yang buruk di masyarakat, e menunggak itu. Kemudian, banyak ormas
atau LSM yang terkadang mendukung kebiasaan pelanggan menunggak
tanpa mengetahui terlebih dahulu pangkal masalah, beking lah istilahnya
ya. Kemudian ancaman yang selanjutnya, adanya kenaikan TDL yang
cukup tinggi menjadikan rekening pelanggan menjadi besar, yang
berakibat makin meningkatnya saldo piutang apabila tidak dibayar.”
(Asisten Manajer Pelayanan dan Administrasi PLN Area Medan, 2017).
“Faktor yang dapat menjadi ancaman bagi PLN Rayon Medan Kota antara
lain keputusan pemerintah terkait perubahan TDL, dikarenakan hampir
sebagian besar pelanggan yang menunggak adalah tarif rumah tangga, dan
merupakan salah satu tarif yang dikenakan kenaikan harga, hal ini
kemudian mengancam menaikkan saldo piutang bila SOP pemutusan tidak
berjalan dengan benar.” (Supervisor Pelayanan Pelanggan PLN Area
Medan, 2017).
“Yang menjadi ancaman itu, karena adanya perbedaan antara daya 900
yang non-subsidi, rupiahnya, itu menyebabkan tagihan rekening listrik itu
“Hal yang dapat menjadi ancaman bagi PLN antara lain ialah
perkembangan teknologi dengan munculnya sumber energi baru, serta
daya saing SDM saat ini yang terbuka bebas.” (Perwakilan Pelanggan II,
2017).
“Ancaman bagi PLN antara lain banyaknya pungli atau calo dari oknum
yang tidak berhak. Kemudian pengambilan listrik secara illegal yang
merugikan PLN.” (Perwakilan Pelanggan III, 2017).
Berdasarkan hasil Sub Bab 6.4 dan hasil wawancara tersebut dapat
piutang aliran listrik di PLN Rayon Medan Kota. Ancaman tersebut antara lain :
teknologi.
6.9 Matriks Internal Factor Evaluation (IFE) dan External Factor Evaluation
(EFE)
piutang aliran listrik, langkah berikutnya adalah membuat matriks Internal Factor
jumlah piutang aliran listrik pelanggan, sedangkan matriks EFE merupakan alat
strategis untuk audit atau mengevaluasi peluang dan ancaman dalam mengatasi
belum optimalnya penurunan jumlah piutang aliran listrik pelanggan. Matriks IFE
bersama-sama dengan matriks EFE adalah merupakan alat strategi atau formulasi
Tabel 6.3 Matriks IFE Penurunan Jumlah Piutang Aliran Listrik PLN Rayon
Medan Kota
Berdasarkan Tabel 6.3 dapat dilihat bahwa kekuatan yang dimiliki PLN
Rayon Medan Kota dalam usahanya menurunkan jumlah piutang aliran listrik
antara lain:
3) Wilayah kerja berada di pusat kota yang strategis dan mudah dijangkau.
berkompetisi.
konsisten dilaksanakan.
dengan baik.
Berdasarkan Tabel 6.3 dapat dilihat bahwa total skor untuk aspek kekuatan
internal ialah 1,79. Skor tertinggi pada aspek kekuatan adalah merupakan
Kota dengan skor 0,37, kemudian diikuti dengan faktor kedua yang menjadi
serta handal (AP2T dan EIS). Skor kekuatan terendah terdapat pada faktor adanya
media penghubung kepada pelanggan (Contact Center PLN 123) dengan skor
0,23.
Tabel 6.3 menunjukkan total skor untuk aspek kelemahan yakni 0,70. Skor
vendor pemutusan masih belum terlaksana dengan baik dan SOP pemutusan
sementara dan pembongkaran rampung belum terlaksana dengan baik dengan skor
0,13, kemudian diikuti dengan faktor kedua yang menjadi kelemahan yakni
pelayanan masih kurang baik, sering terjadi pemadaman listrik. Skor kelemahan
terendah terdapat pada faktor adanya penetapan target kinerja yang terlalu tinggi
lebih tinggi dari skor kelemahan yang menunjukkan bahwa potensi kekuatan pada
Pada faktor eksternal dapat dilihat peluang dan ancaman yang dimiliki
PLN Rayon Medan Kota dalam upaya menurunkan jumlah piutang aliran listrik.
Tabel 6.4 Matrik EFE Penurunan Jumlah Piutang Aliran Listrik PLN Rayon
Medan Kota
Rayon Medan Kota dalam usahanya menurunkan jumlah piutang aliran listrik
antara lain:
massa.
teknologi.
Berdasarkan Tabel 6.4 dapat dilihat bahwa total skor untuk aspek peluang
eksternal ialah 1,66. Skor tertinggi pada aspek peluang adalah tempat pembayaran
listrik tersebar di berbagai lokasi dan dengan berbagai cara (ATM, PPOB,
Indomaret, dll) dengan skor 0,44, kemudian diikuti dengan faktor kedua yang
Tabel 6.4 menunjukkan total skor untuk aspek ancaman eksternal yakni
0,92. Skor tertinggi pada aspek ancaman yakni faktor kenaikan Tarif Dasar Listrik
listrik dengan skor yang sama yaitu 0,19. Skor ancaman terendah terdapat pada
lebih tinggi dari skor ancaman yang menunjukkan bahwa potensi peluang untuk
menurunkan jumlah piutang aliran listrik PLN Rayon Medan Kota lebih tinggi
Berdasarkan hasil-hasil yang didapat dari Matriks IFE dan Matriks EFE pada
Tabel 6.3 dan Tabel 6.4 , hasilnya dirangkum pada Tabel 6.5.
= ( 1,79 – 0,70 ) / 2
= 1,09 / 2
= 0,545
= ( 1,66 – 0,92 ) / 2
= 0,74 / 2
= 0,37
Jadi posisi PLN Rayon Medan Kota dalam upaya menurunkan jumlah
Kuadran I
Strategi Agresif
( 0,545 , 0,37 )
W S
Gambar 6.4 Titik Koordinat Strategi Penurunan Piutang Aliran Listrik PLN
Rayon Medan Kota
Berdasarkan Gambar 6.4, hasil analisis SWOT menunjukkan strategi
penurunan jumlah piutang aliran listrik di PLN Rayon Medan Kota merupakan
Strategi Agresif yang berada pada Kuadran I. Kuadran I terbentuk oleh potongan
berbagai peluang untuk menurunkan piutang aliran listrik. Strategi Agresif dapat
87
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan Tabel 6.6, Strategi Agresif dapat dilaksanakan melalui empat
88
Universitas Sumatera Utara
89
a. Sosialisasi secara rutin kepada pelanggan melalui mail list atau sms
waktu.
pemutusan.
7.1 Kesimpulan
dendanya.
91
Universitas Sumatera Utara
92
konsisten dilaksanakan.
teknologi informasi, seperti media social, mail list, sms blast, dsb, terkait
7.2 Saran
banking.
waktu.
telah ditetapkan.
9. Sosialisasi secara rutin kepada pelanggan melalui mail list atau sms
waktu.
petugas penagihan.
12. Sosialisai secara intens kepada pelanggan terkait kenaikan Tarif Dasar
pemutusan.
96
Universitas Sumatera Utara
97
Kepada Yth :
Bapak
Di Tempat
Dengan Horrnat,
Saya Mahasiswa Magister Manajemen Universitas Sumatera Utara, saat
ini sedang menyelesaikan Geladikarya sebagai salah satu syarat menyelesaikan
program pendidikan Strata II. Judul Geladikarya Saya adalah “Strategi Penurunan
Piutang Aliran Listrik dalam Rangka Pencapaian Kinerja Studi Kasus pada PT.
PLN (Persero) Rayon Medan Kota”. Data yang diperlukan dalam penelitian ini
berasal dari Bapak/Ibu sebagai responden yang memiliki kaitan dan pengetahuan
mengenai piutang aliran listrik di PLN Rayon Medan Kota.
Di bawah ini disediakan tabel kosong yang akan diisi dengan faktor-faktor
yang diduga menjadi faktor penyebab belum optimalnya penurunan jumlah
tunggakan atau piutang aliran listrik di wilayah kerja PLN Rayon Medan Kota
dilihat dari lingkungan internal dan lingkungan ekstemal PLN Rayon Medan
Kota.
Petunjuk Pengisian :
1. Tuliskan faktor-faktor yang mempengaruhi penagihan piutang PLN Rayon
Medan Kota.
2. Faktor internal terdiri dari kekuatan dan kelemahan yang terdapat di PLN
Rayon Medan Kota.
3. Faktor eksternal terdiri dari peluang dan ancaman yang terdapat di PLN
Rayon Medan Kota.
I
Universitas Sumatera Utara
II
Kepada Yth :
Bapak
Di Tempat
Dengan Horrnat,
Saya Mahasiswa Magister Manajemen Universitas Sumatera Utara, saat
ini sedang menyelesaikan Geladikarya sebagai salah satu syarat menyelesaikan
program pendidikan Strata II. Judul Geladikarya Saya adalah “Strategi Penurunan
Piutang Aliran Listrik dalam Rangka Pencapaian Kinerja Studi Kasus pada PT.
PLN (Persero) Rayon Medan Kota”. Data yang diperlukan dalam penelitian ini
berasal dari Bapak/Ibu sebagai responden yang memiliki kaitan dan pengetahuan
mengenai piutang aliran listrik di PLN Rayon Medan Kota.
Di bawah ini disediakan tabel kosong yang akan diisi dengan faktor-faktor
yang diduga menjadi faktor penyebab belum optimalnya penurunan jumlah
tunggakan atau piutang aliran listrik di wilayah kerja PLN Rayon Medan Kota
dilihat dari lingkungan internal dan lingkungan ekstemal PLN Rayon Medan
Kota.
TAHAP I : PENGISIAN NILAI BOBOT
Petunjuk Pengisian :
1. Pada tabel di bawah ini telah disediakan beberapa faktor yang telah
teridentifikasi sebelumnya sebagai faktor-faktor yang mempengaruhi
penurunan jumlah tunggakan atau piutang aliran listrik.
2. Tentukan bobot dari setiap faktor tadi dengan skala yang lebih tinggi bagi
yang memiliki pengaruh terhadap naik atau turunnya jumlah piutang aliran
listrik dengan rentang nilai 0,00 (tidak penting) hingga 1,00 (sangat
penting), semakin besar nilai bobot menunjukkan semakin berpengaruh
terhadap penerimaan pajak daerah.
3. Jumlah seluruh bobot untuk faktor internal dan faktor eksternal harus
sebesar 1,00.
X
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 4 Hasil Bobot dan Rating Faktor – Faktor Eksternal
XI
Universitas Sumatera Utara
XII
Universitas Sumatera Utara