Anda di halaman 1dari 65

PROPOSAL SKRIPSI

PENGARUH TIPE KEPRIBADIAN DAN SIKAP TERHADAP KINERJA

PEGAWAI PADA KANTOR DINAS KEPENDUDUKAN DAN

PENCATATAN SIPIL KABUPATEN

MAJENE

HASMIRA

C0117519

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SULAWESI BARAT

MAJENE

202
PENGARUH TIPE KEPRIBADIAN DAN SIKAP TERHADAP

KINERJA PEGAWAI PADA KANTOR DINAS KEPENDUDUKAN

DAN PENCATATAN SIPIL KABUPATEN MAJENE

HASMIRA

C0117519

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SULAWESI BARAT

MAJENE

2021
PENGARUH TIPE KEPRIBADIAN DAN SIKAP TERHADAP

KINERJA PEGAWAI PADA KANTOR DINAS KEPENDUDUKAN

DAN PENCATATAN SIPIL KABUPATEN MAJENE

HASMIRA

C0117519

Telah di setujui pada tanggal............

Oleh

Pembimbing I Pembimbing II

Magfirah. SE.,M.Si Muh.Ramli Supu,SE.,MM

NIP/NIDN : 197403072021212005 NIP/NIDN : 9900001104

Menyetujui,

Ketua program study manajemen

Magfirah, SE.,M.Si

NIP/NIDN : 197403072021212005
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr.Wb,

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah

melimpahkan rahmat dan hidayat-Nya sehingga, penulisan proposal skripsi yang

berjudul “ Pengaruh Tipe Kepribadian dan Sikap terhadap Kinerja Pegawai pada

kantor dinas kependudukan dan pencatatan sipil “ dapat terselesaikan dengan baik.

Dalam penyusunan proposal skripsi ini penulis banyak memproleh

bantuan dari berbagai pihak, pada kesempatan ini perkenangkanlah penulis

mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Dr. Hj. Akhsan Djalaluddin, MS selaku Rektor Universitas

Sulawesi Barat yang telah memberikan ijin penelitian kepada penulis

untuk menyelesaikan proposal skripsi ini di kampus Universitas

Sulawesi Barat.

2. Ibu selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sulawesi Barat yang

telah memberikan ijin penelitian kepada penulis.

3. Ibu Magfirah, SE M. Si selaku Ketua Prodi Fakultas Ekonomi

Universitas Sulawesi Barat.

4. Ibu Magfirah, SE, M.Si selaku dosen pembimbing I dan Muh, Raamli

Supu, SE., MM selaku dosen pembimbing II yang telah memberikan

bimbingan dan pengarahan hingga tersusunnya proposal skripsi ini.


5. Ibu Magfirah, SE, M.Si selaku dosen pembimbing akademik yang telah

memberikan pengarahan yang terbatas waktu dari awal hingga sampai

saat ini.

6. Seluruh dosen dan asistennya staf pegawai di lingkup Fakultas Ekonomi

Universitas Sulawesi Barat.

7. Untuk kedua orang tua saya yang selalu mendukung saya dan kakak

saya tercinta yang telah memberikan bantuan dan dukungan baik secara

moril maupun materi.

8. Seluruh pihak yang telah membantu terutama kakak senior saya dan

teman-teman terdekat yang telah membantu penulis dalam penyelesaian

proposal skripsi ini.

Sebelumnnya penulis mohon maaf jika masih banyak kekurangan dalam

penulis, maka dari itu selaku penulis sangat mengharapkan dari selaku

pembaca memberikan saran dan kritik demi untuk menyempurnaan isi

dari skripsi proposal ini.

Dan penulis juga sangat mengharapkan adanya ini dapat

bermanfaat baik siapapun pihak yang membutuhkan serta memberikan

keleluasan pemikiran atas penjelasaan dari proposal ini. Sekian.


Majene, Mei 2021

Penulis
DAFTAR ISI

SAMPUL..........................................................................................................

HALAMAN JUDUL........................................................................................

KATA PENGANTAR......................................................................................

DAFTAR ISI

BAB I : PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

1.2 Identifikasi Masalah

1.3 Pembatasan Masalah

1.4 Rumusan Masalah

1.5 Tujuan Masalah

1.6 Manfaat Masalah

1.6.1 Manfaat Teoritis

1.6.2 Manfaat Praktis

BAB II : KAJIAN PUSTAKA

2.1 Landasan teori

2.2 Penelitian Terdahulu

2.3 Hubungan antar Variabel


2.4 Kerangka pikiran Penelitian

2.5 Hipotesis Penelitian

BAB III : METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

3.2 Jenis dan Sumber Data

3.3 Populasi dan Sampel

3.4 Lokasi dan Waktu Penelitian

3.5 Variabel Peneltian dan Definisi Operasional

3.6 Teknik Pengumpulan Data

3.7 Teknik Analisis Data

BAB IV : HASIL PENELITIAN

4.1 Deskriptif Data

4.2 Deskriptif Karakterisik Responden

4.3 Analisis Statistik Deskriftif

4.4 Hasil Uji Kualitas Intrumen

4.5 Hasil Uji Asumsi Klasik

4.6 Hasil Uji Hipotesis


4.7 Pembahasan

BAB V : PENUTUP

5.1 Kesimpulan

5.2 Saran

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

LEMBAR KUESIONER PENELITIAN

\
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Peranan Sumber Daya Manusia Merupakan salah satu faktor yang penting

di dalam organisasi, karena sumber daya manusia merupakan aset utama yang

dapat mempengaruhi kemajuan terhadap organisasi atau instansi. Untuk

mewujudkan suatu kemajuan terhadap organisasi memerlukan manajemen

sumber daya manusia agar pengelolaan akan sistem kerja lebih efesien dan

terarah sesuai tujuan yang di rencanakan.

Edy Sutrisno (2012:6) lebih spesifik mengatakan bahwa “ MSDM

merupakan kegiatan perencanaan, pengadaan, pengembangan, pemeliharaan,

serta pengunaan SDM untuk mencapai tujuan baik secara individu maupun

organisasi:.

Pengelolaan sumber daya manusia tidak lepas dari faktor pegawai yang

sebagai objek utama di harapkan mampu mengelola sumber daya yang baik

agar tercapainya kelangsungan hidup organisasi. Dengan kata lain, kekuatan

organisasi di tentukan oleh orang-orang yang mendukung organisasi tersebut,

baik pada tingkat top, middle maupun lower management.

Peranan Sumber Daya Manusia merupakan salah satu faktor yang penting

di dalam organisasi, karena sumber daya manusia merupakan aset utama yang
dapat mempengaruhi kemajuan terhadap organisasi atau instansi. Untuk

mewujudkan suatu kemajuan terhadap organisasi memerlukan manajemen

sumber daya manusia agar pengelolaan akan sistem kerja lebih efesien dan

terarah sesuai tujuan yang di rencanakan.

Pengelolaan manajemen sumber daya manusia di lakukan untuk

meningkatkan kinerja organisasi sehingga kelangsungan hidup organisasi

terus berjalan sehingga tercapainya tujuan , visi dan misi instansi. Pada

dasarnya tugas manajemen sumber daya manusia untuk menigkatkan dan

mengoptimalkan kinerja pegawai. Namun kinerja sebagian besarnya

tergantung pada kemauan para pegawai untuk menghasilkan sesuatu. Untuk

itu pimpinan harus berusaha keras agar para pegawai mampu menjalankan

segala pekerjaan dengan baik dalam menjalankan tugasnya. Salah satu cara

agar par pegawai mu bekerja dengan baik yaitu pentingnya mengetahui tipe

kepribadian dans sikap yang dimiliki pegawainya.

Seperti yang dikemukakan menurut Robbins (2016) menyatakan bahwa

tidak di ragukan lagi bahwa sukses suatu organisasi, atau setiap kelompok

dalam suatu organisasi sangat tergantung pada kepribadian karyawan.

Karyawan yang berhasil adalah yang mampu untuk mengantisipasi perubahan

dan sekuat tenaga memanfaatkan kesempatan memotivasi pengikut untuk

mencapai tingkat kinerja yang tinggi, serta mengkoreksi kinerja yang buruk

dan mendorong kearah tujuan organisasi. Berkaitan dengan kepribadian.

Begitupun pada sikap yang perilaku disiplin akan muncul pada diri pribadi

apabila ada suatu penekanan, penciptaan dari lingkungan di masa individu


berinteraksi, terutama dalam lingkungsn kerja. Selain keahlian sesuai dengan

kompetensinya maka harus juga di dukung dengan faktor emosi yang bsik.

Kinerja karyawan adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitias yang

dicapai oleh seseorang karywan dalam melaksanakan tugasnya dengan

tanggunjawab yang di berikan kepadanya. Mangkunegara (2014:67) oleh di

sebabkan hal demikian peran tipe kepribadia dan sikap yang dapat

mewujudkan adanya kinerja.

Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Majene merupakan

salah satu contoh kantor pemerintah yang berrtujuan untuk menangani

masalah kependudukan serta pencatatan sipil. Kualitas kerja yang diharapkan

padaDinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Mejene berupa

penataan arsip-arsip dan dokumen-dokumen penting yang berhubungan

dengan data-data kependudukan, selain itu peningkatan ketelitian dalam

penulisan tata pengetikan di dalam KTP dan hasil cetakan KTP, AKTA

kelahiran, kematian, perkawinan serta dokumen-dokumen penting lainnya

yang berhubungan dengan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil

Kabupaten Majene.

Kepribadian merupakan salah satu faktor penting bagi dinas

kependudukan dan pencatatan sipil kabupaten majene pada umumnya

berhubungan dengan pendataan dokumen penting tentang kependudukan.

Faktor yang mempengaruhi kepribadian yaitu keturunan, lingkungan

pembentukan kepribadian seorang pegawai, situasi saat pembentukan

kepribadian. kepribadian merupakan latar belakang dari perilaku seseorang


dan kehidupan pribadi sehingga ketika ia memasuki dunia kerja ia akan

membawa kepribadiannya dan menyesuaikan diri dengan lingkungan dunia

kerjanya akan di perlihatkan bagaimana reaksi dan responnya ketika

berinteraksi dengan masyarakat, bagaimana lingkungan temapat kerja nya,

bagaimana ia menyelesaikan tugas dengan teliti merapikan data-data dan

dokumen-dokumen penting kemudian melayani kedatangan masyarakat yang

ingin konsultasi mengenai masalah kependudukan , untuk itu dinas

kependudukan dan pencatatan sipil membutuhkan kepribadian seseorang

pegawai yang mampu berinterksi dan menangani setiap masalah yang terjadi

pada masyarakat.

Selain dinas kependudukan dan pencatatn sipil sangat membutuhkan

pegawai yang berperilaku sikap positif yang merupakan bagian terpenting dari

kepribadian seorang pegawai di saat melayani masyarakat sudah semestinya ia

menunjukkan sikap yang peramah, sopan santun, bertutur kata yang baik,

yang paling utama sikap disiplin bekerja. Di mana pun itu dan pekerjaan

apapun mengutamakan yang namanya perilaku sikap karena daroi situlah

pihak atasan memberi penilaian bagus atau kurang bagus selama ia bekerja, itu

semua di lakukan untuk menentukan kelayakan di pekerjakan dan

kelangsungan masa bekerja nya.

Adapun di era masa kini telah di terapkan mengenai kepegawaian dalam

undang-undang Republik Indonesia menjadi kepegawaian Apatur Sipil

Negara. Sebagaimana di jelaskan dalam undang-undang Republik Indonesia

Pasal 1 angka 1 Undang-undang Nomor 5 Tahun 2014 berbunyi bahwa “


Aparatur Sipil Negara yang selanjutnya di singkat ASN adalah profesi bagi

Pegawai Negara Sipil dan Pegawai Pemenrintah dengan perjanjian kerja yang

bekerja pada instansi pemerintah “. Pasal 1 angka 2 Undang-Undang No 5

Tahun 2014 Tentang Aapratur Sipil Negara berbunyi “ Pegawai Aparatur Sipil

Negara yang selanjutnya di sebut Pegawai ASN adalah Pegawai Negara Sipil

dan Pegawai Pemerintah dengan perjanjian kerja yang di angkat oleh pejabat

Pembina Kepegawaian dan di serahi tugas dalam suatu jabatan pemerintahan

atau di serahi tugas negara lainnya dan di gaji berdasakan peraturan

perundang-undangan”.

Berdasarkan Pasal 1 angka 4 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor

5 Tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil Negara berbunyi “ Pegawai Pemerintah

dengan Perjanjian Kerja (PPPK) adalah warga Negara Indonesia yang

memenuhi syarat tertentu, yang di angkat berdasarkan perjanjian kerja untuk

jangka waktu tertentu dalam jangka melaksanakan tugas-tugas pemerintahan”.

Sesuai peraturan kerja PPPK para pegawai di berikan waktu kerja paling

singkat (1) tahun sebagaimana di jelaskan dalam Pasal 98 ayat (2) yaitu “

masa perjanjian kerja paling singkat 1 (1) tahun dan dapat di perpanjangan

seseuai kebutuhan dan berdasarkan penilaian kinerja”.

Penilaian Kinerja akan para pegawai telah di terapkan dalam undang-

undang Republik Indonesia mengenai kepegawaian, maka dari itu tidak ragu-

ragu lagi bahwa sebuah kinerja terhadap organisasi sangat di butuhkan.


Adapun kewajiban dari pada peegawai pemerintah tersebut di jabatkan

dalam Pasal 23 Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil

Negara bahwa Pegawai ASN wajib:

a. Setia dan taat pada Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik

Indonesia Tahun 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan

pemerintah yang sah,

b. Menjaga persatuan dan kesatuan bangsa;

c. Melaksanakan kebijakan yang di rumuskan pejabat pemerintah yang

berwenang;

d. Menaati ketentuan peraturan perundang-undangan;

e. Melaksanakan tugas kedinasan dengan penuh pengabdian, kejujuran,

kendaraan, dan tanggung jawab;

f. Menunjukkan integritas dan keteladaan dalam sikap, perilaku, ucapan

dan tindakan kepada setiap orang, baik di dalam maupun di luar

kedinasan;

g. Menyimpan rahasia jabatan dan hanya dapat mengemukakan rahasia

jabatan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; dan

h. Bersedia di tempatkan di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik

Indonesia.

Dari penjelasan kewajiban-kewajiban pada pegawai ASN bahwa di

harapkan senantiasa menunjukkan perilaku positif baik di dalam maupun

di luar kedinasan, ia mengharapkan para pegawai yang telah memenuhi

syarat menjadi ASN ketika bekerja menawarkan memiliki kepribadian


yang baik dan mampu menyikapi kondisi lingkungan kerja dengan baik

pula, agar kebutuhan kinerja ke depannya semakin maksimal sehingga

tercapainya tujuan, visi dan misi instansi.

Penelitian ini di lakukan pada kantor Dinas Kependudukan dan

pencatatan Sipil Kabupaten Majene, yang berlokasi di JL.K.H.Muh.Saleh

NO.10, Labuang utara, banggae timur kabupaten majene, sulawesi barat

91412. Berdasakan observasi awal di setempat pegawai yang di miliki

tercantum dalam data tabel sebagai berikut:

TABEL 1.1

NO UNIT JUMLAH

1. Kepala Dinas 1

2. Sekretaris Dinas 1

3. Kabid pelayanan pencatatan sipil 1

4. Kabid PIAK dan pemanfaatan data 1

5. Kasi identifitas penduduk 1

6. Kabid pelayanan administrasi penduduk 1

7. Kasi kelahiran 1

8. Kasi perkawinan dan perceraian 1

9. Kasi perubahan status anak, 1

pewarganegaraan dan kematian

10. Kasi sistem informasi administrasi 1

kependudukan
11. Kasi pindah data penduduk 1

12. Kasi pengelolaan dan peyajian data 1

kependudukan

13. Kasi kerjasama dan inofasi pelayanan 1

14. Kasibag, perencanaan dan keuangan 1

15. Kasubag umum dan kepegawaian 1

16. Kasi pendataan penduduk 1

17. Pengadministrasi keuangan 6

18. Pengadministrasi kependudukan 4

19. Pengadministrasi umum 10

20. Verifikator laporan keuangan 1

21. Pengadministrasi barang 1

22. Operatur ADB 2

23. Bendaharawan 2

24. Operator bid. Pelayanan pencatatan sipil 3

(akta kelahiran)

25. Pengadministrasi bid. Pelayanan pencatatan 10

sipil

26. Operator bid. Pelayanan pendaftaran 5

penduduk (kk)

27. Operator bid. PIAK dan pendaftaran data 2

(perekaman)

28. Operator bid. PIAK dan pemanfaatan data 3


(KTP-EL)

29. Operator kas 1

30. Operator umum sekretariat 1

31. Operator pendaftaran pelayanan sipil 1

32. Operator bid. Pelayanan pendaftaran 1

penduduk (SKPWN)

33. Pengadministrasian bid. PIAK dan 2

pemanfaatan data

34. Operator anggaran 1

35. Pengadministrasian arsip 2

36. Operator keuangan 1

37. Operator pendaftaran penduduk 1

TOTAL 76

Sumber : Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Majene

Dilihat dari data diatas di ketahui jumlah pegawai pada kantor

Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Majene sebanyak

76 orang, yang berstatus PNS berjumlah 30 orang, sebagiannya staf

honorer dan staf sukarela. Adapun dari 76 orang pegawai tersebut yang

akan mewujudkan setiap visi dan misi di kantor Dinas kependudukan dan

pencatatan sipil Kabupaten Majene, dimana visi dan misi diantaranya

yaitu:

VISI: Tertib Administrasi Kependudukan dengan mengembangkan

pelayanan prima menuju penduduk berkualitas.


MISI:

1) Mengembangkan kebijakan dan system untuk menghimpun data

kependudukan serta menerbitkan identitas dan dokumen

kependudukan.

2) Mengelola system dan pelayanan administrasi sesuai dengan

prinsip-prinsip pemerintah yang baik.

3) Prioritas dalam melaksanakan konsep system administrasi

kependudukan (SAK) yang terdiri atas 3 (tiga) pilar kegiatan

yaitu:

a. Pendaftaran penduduk

b. Pencatatan sipil

c. Pengelolaan informasi kependudukan

Fenomena yang terjadi pada Dinas Kependudukan dan Penctatan

Sipil Kabupaten Majene, yang saat ini tertuama kinerja yang di harapkan

masih belum sesuai dengan apa yang di harapkan masyarakat, seperti

masih terdapatnya laporan dari masyarakat tentan kesalahan dalam

penulisan muapun pengetikan, contohnya dalam penulisan atau pengetikan

nama,tanggal lahir, nik atau nomor induk kependudukan yang ada di akta

kelahiran maupun kartu keluarga. Kejadian tersebut sering kali terulang di

sebabkan oleh kelalaian pegawai yang tidak teliti, dan kurang bijaksana

dalam menangani kewajibannya. Maka dari itu sangat penting bagi Kantor
Dinas Kependudukan dan Pencatatn Sipil untuk tidak menganggap remeh

faktor perilaku dalam organisasi, jika pegawai memiliki tipe kepribadian

yang orangnya praktis ( tekun, teratur, rapi, teliti dan bijaksana) bekerja

otomatis akan bagus hasil kerjanya. Terlebih lagi orangnya memiliki sikap

yang mengutamakan kejujuran dan mampu menanggung resiko dari

perbuatannya, jika terjadi kesalahan ia tidak diam dan langsung bertindak

memperbaiki data-data yang valid sebelum sampai ke tangan masyakarat.

Jika tipe kepribadian pada pegawai itu cukup baik maka di sikap

juga terarah positif, bagaimanapun sikap merupakan bagian utama dari

kepribadian selain itu, sikap di perlukan dalam menunjukkan sebuah

perasaan dari diri contoh nya rasa puas atau tidak puas dengan pekerjaan,

perasaan senang atau tidak senang dengan perlakuan atasan dan sesama

kerabat kerja.

Berdasarkan latar belakang pendahuluan di atas maka penulis

tertarik untuk meneliti lebih dalam akan “ Pengaruh Tipe Kepribadian

dan Sikap terhadap Kinerja Pegawai apa Kantor Dinas

Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Majene”.

1.2 IDENTIFIKASI MASALAH


Dari beberapa uraian yang di kemukakan pada latar belakang, maka dapat

di identifikasikan masalah-masalah sebagai berikut:

1.2.1 Mewujudkan impian Organisasi

1.2.2 Adanya faktor perilaku jadi hambatan meningkatkan kinerja

1.2.3 Karakterisitk yang berbeda-beda baik itu dari tipe kepribadian maupun

sikap

1.2.4 Pelayanan masyarakat

1.3 PEMBATASAN MASALAH

Sesuai permasalahan yang di angkat dalam penelitian, penulis akan

membatasi hal-hal lain dari yang bersangkutan dengan variabel yang di

teliti agar tidak melebar. Akan lebih terfokus pada permasalahan yang di

angkat yaitu “ Pengaruh Tipe Kepribadian dan Sikap terhadap Kinerja

Pegawai pada Kantor Dinas Sosial Kabupaten Majene”.

1.4 RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan penjelasan di atas, maka dapat di rumuskan permasalahan

dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1.4.1 Apakah ada pengaruh tipe kepribadian terhadap kinerja pegawai pada

kantor dinas kependudukan dan pencatatan sipil kabupaten majene?

1.4.2 Apakah ada pengaruh sikap terhadap kinerja pegawai pada kantor

dinas kependudukan dan pencatatan sipil kabupaten majene?


1.4.3 Apakah ada pengaruh tipe kepribadian dan sikap terhadap kinerja

pegawai pada kantor dinas kependudukan dan pencatatan sipil

kabupaten majene?

1.5 TUJUAN PENELITIAN

Adapun tujuan dari penelitian ini, di lihat dari rumusan masalah yang ada

maka tujuan penelitian untuk menganlisa dan mengetahui:

1.5.1 Untuk mengetahui pengaruh tipe kepribadian terhadap kinerja pegawai

pada kantor dinas

1.5.2 Untuk mengetahui pengaruh sikap terhadap kinerja pegawai pada kantor

dinas kependudukan dan penctatan sipil kabupaten majene

1.5.3 Untuk mengetahui pengaruh tipe kepribadian dan sikap terhadap kinerja

pegawai pada kantor dinas kependudukan dan pencatatan sipil kabupaten

majene

1.6 MANFAAT PENELITIAN

Penelitian ini di harapkan dapat memberikan kontribusi atau kegunaan

yang spesifik, baik sercara teoritis maupun secara praktis sebagai berikut:

1.6.1 Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat mengembangkan keilmuan

dan menjadi sumber informasi guna melakukan penelitian lebih lanjut dari

perspektif yang berbeda, khususnya dalam mengungkapkan konsep Ilmu


Manajemen terutama yang berkaitan dengan pengaruh tipe kepribadian

dan sikap terhadap kinerja pegawai.

1.6.2 Manfaat Praktis

a. Bagi Penulis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat dalam

meningkatkan wawasan dan pemahaman keilmuan dalam bidang

manajemen Sumber Daya Manusia, terutama ruang lingkup

khususnya perilaku pekerja mengenai pengaruh tipe kepribadian

dan sikap terhadap kinerja pegawai di Dinas Kependudukan dan

Pencatatan Sipil Kabupaten Majene.

b. Bagi Lembaga

Penelitian ini diharapkan dapat mengungkapkan berbagai informasi

yang relevan tentang pengaruh tipe kepribadian dan sikap terhadap

kinerja pegawai, sehingga pelaksanaannya dapat lebih di

sempurnakan di masa yang akan datang dan dapat memperoleh

hasil yang sesuai dengan target atau tujuan yang ingin dicapai.

c. Bagi Pembaca dan Pihak Lain

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumber informasi yang

digunakan dalam mempelajari ilmu manajemen, terutama yang

berkaitan dengan pengaruh tipe kepribadian dan sikap terhadap

kinerja pegawai.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tinjauan Teori

2.1.1 Tipe Kepribadian

2.1.1.1 Pengertian Tipe Kepribadian

Kepribadian adalah salah satu karakteristik, etika, moral, yang di

miliki oleh setiap individu di mana sifat dan kepribadian yang di milikinya

akan mempengaruhi maju mundurnya suatu organisasi.

Menurut Allport, pengertian kepribadian yaitu “ personality is the

dynamic organization within the individual of those psyshophysial systems

that determine is unique adjusment to this environment. ( kepribadian

merupakan organisasi yang di namis dalam diri individu tentang sistem

psikofisik yang menentukan penyesuaiannya yang unik terhadap

lingkungannya).

Selain itu, menurut Wibowo (2013:16) bahwa “ kepribadian adalah

jumlah dan semua cara dimana individu bereaksi pada dan berinteraksi

dengan orang lainnya.

2.1.1.2 Pola Kepribadian


Elizabeth B. Hurlock (1986) mengemukakan bahwa pola kepriadian

merupakan suatu penyatuan struktur yang multi dimensi yang terdiri atas “

self-concept” sebagai inti atau pusat gravitasi kepribadian dan “ traits”

sebagai struktur yang mengintegrasikan kecendrungan pola-pola respon.

Masing-masing pola itu di bahas berikut:

a. Self concept, di artikan sebagai : (a) persepsi, keyakinan, perasaan,

atau sikap seseorang tentang dirinya : (b) kualitas pensifatan

individu tentang dirinya : (c) suatu sistem pemaknaan individu dan

pandangan orang lain tentang dirinya.

b. Traits ( sifat atau karakterisitk), di artikan sebagai aspek atau

dimensi kepribadian yang terkait dengan karakterisitk respon atau

reaksi seseorang yang relatif kosisten dalam rangka menyesuaikan

dirinya secara khas. Di artikan juga sebagai kecendrungan yang di

pelajari untuk mereaksi rangsangan dari lingkungan. Traits

berfungsi untuk menginteraksikan kebiasaan sikap, dan

ketrampilan kepada pola-pola berpikir, merasa, dan bertindak.

c. Perubahan kepribadian, meskipun kepribadian seseorang itu relatif

konstan, namun kenyataan sering di temukan adanya perubahan

kepribadian. perubahan itu terjadi di pengaruhi oleh faktor

gangguan fisik dan lingkungan.

2.1.1.3 Faktor-faktor mempengaruhi Tipe Kepribadian


Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya perubahan kepribadian di

antaranya sebagai berikut:

1) Faktor fisik, seperti : gangguan otak, kurang gizi, mengkunsumsi obat-

obatan terlarang (NAPZA atau NARKOBA ), minuman keras,

gangguan organik ( sakit atau kecelakaan).

2) Faktor lingkungan sosial budaya, seperti : krisis, politik, ekonomi, dan

keamanan yang menyebabkan terjadinya masalah pribadi( stres,

depresi ) dan masalah sosial (pengganguran, premanisme, dan

kriminalitas).

3) Fakor diri sendiri, seperti : tekanan emosional (frustasi yang

berkepanjangan), dan identifikasi atau imitasi terhadap orang lain yang

berkepribadian menyimpang.

2.1.1.4 Karakteristik Tipe Kepribadian

Salah satu kata kunci dari definisi kepribadian adalah “penyesuaian

(adjustment)”. Menurut Alexandet A. Schaneiders (1964), penyesuaian itu

dapat di artikan sebagai suatu respon individu, baik yang bersifat

behavioral maupun mental upaya mengatasi kebutuhan-kebutuhan dari

dalam diri, tegangan emosional, frustasi dan konflik dan memelihara

keharmonisan antara pemenuhan kebutuhan tersebut dengan tuntunan

(norma) lingkungan.

Dalam upaya memenuhi kebutuhan atau memecahkan masalah

yang di hadapi, ternyata tidak semua individu mampu menampilkan secara


wajar,normal atau sehat (well adjustment) di antara mereka banyak juga

yang mengalaminya secara tidak sehat (mal adjustment).

E.B Hurlock ( 1986) mengemukakan bahwa karakteristik penyesuaian

yang sehat dan kepribadian yang sehat (healty personality) di tandai

dengan :

a. Mampu menilai diri secara realistik. Individu yang kepribadiannya sehat

mampu menilai diri apa adanya, baik kelebihan maupun kelemahannya,

menyangkut fisik ( postur tubuh, wajah, keutuhan, dan kesehatan) dan

kemampuan (kecerdasan dan ketrampilan).

b. Mampu menilai situasi secara realistik. Individu dapat menghadapi situasi

atau kondisi kehidupan yang di alaminya secara realistik dan mau

menerimanya secara wajar. Dia tidak mengharapkan kondisi kehidupan itu

sebagai suatu harus sempurna.

c. Mampu menilai prestasi yang di peroleh secara realistik. Individu dapat

menilai prestasinya (keberhasilan yang di perolehnya) secara realistik dan

mereaksikannya secara rasional. Dia tidak menjadi sombong, angkuh yang

tinggi, atau mengalami “ superioritiy complex”, apabila memperoleh

prestasi yang tinggi, atau kesuksesan dalam hidupnya. Apabila mengalami

kegagalan, dia tidak mereaksinya dengan frustasi, tetapi dengan sikap

optimistik (penuh harapan).

d. Menerima tanggung jawab individu yang sehat adalah individu yang

bertanggung jawab. Dia mempunyai keyakinan terhadap kemamapuannya

untuk mengatasi masalah-masalah kehidupan yang di hadapinya.


e. Kemandirian (auotonomy). Individu memiliki sifat mandiri dalam cara

berpikir dan bertindak, mampu mengambil keputusan, mengarahkan dan

mengembangkan diri serta menyesuaikan diri dengan norma yang berlaku

di lingkungannya.

f. Dapat mengontrol emosi. Individu merasa nyaman dengan emosinya. Dia

dapat menghadapi situasi frustasi, depresi atau stres secara positif atau

konsturktif, tidak destruktif (merusak).

g. Berorientasi tujuan. Setiap orang mempunyai tujuan yang ingin di

capainya. Namun, dalam merumuskan tujuan ituada yang realistik dan ada

yang tidak realisitk. Individu yang sehat kepribadiannya dapat

merumuskan tujuannya berdasarkan pertimbangan secara matang

(rasional), tidak atas dasar paksaan dari luar. Dia berupaya untuk mencapai

tujuan tersebut dengan cara mengembangkan kepribadian (wawasan) dan

ketrampilan.

h. Berorientasi keluar. Individu yang sehat memiliki orientasi keluar

(ekstovert). Dia bersifat respek (hormat), empati terhadap orang lain

mempunyai kepedulian terhadap situasi, atau masalah-masalah

lingkungannya dan bersifat fleksibel dalam berfikir. Barret Leonard

mengemukakan sifat-sifat individu yang berorientasi keluar, yaitu : (a)

menghargai dan menilai orang lain seperti dirinya sendiri (b) merasa

nyaman dan terbuka terhadap orang lain (c) tidak membiarkan dirinya di

manfaatkan untuk menjadi korban orang lain dan tidak mengorbankan

orang lain karena kekecewaan dirinya.


i. Penerimaan sosial. Individu di nilai positif oleh lain, mau berpartisipasi

aktif dalam kegiatan sosial, dan memiliki sikap bersahabat dalam

berhubungan dengan orang lain.

j. Memiliki filsafat hidup. Dia mengarahkan hidupnya berdasarkan filfasat

hidup yang berakar dari keyakinan agama yang di anutnya.

k. Berbahagia. Individu yang sehat, situasi kehidupannya di warnai

kebahagiaan. Kebahagiaan ini di dukung oleh faktor-faktor achievement

(pencapaian prestasi). Acceptance (penerimaan dari orang lain), dan

affection (perasaan dicintai atau disayangi orang lain).

2.1.1.5 Indikator Tipe Kepribadian

Heymans, seorang guru yang psikologi di groningen, Jerman, ,memandang

bahwa asas tingkah laku di tentukan oleh kekuatan-kekuatan tertentu yang ada

di dalam pribadi manusia. Heymans berhasil membuat kesimpulan tipe watak

seseorang berdasarkan pada ada atau tidaknya ketiga asas (dalam Suryabrata

(2007:70-74) di antaranya yaitu (1) Emosionalitas, (2) fungsi sekunder, dan

(3) aktivitas, dari ketiga asas tersebut menentukan sifat seseorang.

Berdasarkan tiga asas tersebut, Heymans (dalam Prawira,2013:139) membagi

tipe kepribadian manusia, berdasarkan kuat lemahnya ketiga asas tersebut di

dalam diri setiap orang menjadi delapan tipe sebagai berikut:

1) Watak Tipe Nerves

Orang berwatak tipe nerves yaitu orang yang tidak aktif dan fungsi

sekundernya lemah, tetapi emosionalnya kuat. Seorang dengan watak


tipe nerves memperlihatkan ketidaktenangan, tidak sabar, dangkal

dalam berpikir dan berpendapat, serta tidak praktis.

2) Watak Tipe Koleris

Individu berwatak tipe koleris yaitu individu yang aktif dan emosional

tetapi fungsi sekundernya lemah. Tipe koleris sifatnya mudah

bergerak, lincah dalam pergaulan suka bekerja dalam waktu senggang,

implusif, dan berani. Ia adalah orang yang cekatan dan praktis.

3) Watak Tipe Gepassioner

Seorang berwatak gepassioner, yaitu seorang emosional, aktitvitas dan

fungsi sekunder semuanya positif. Orang dengan berwatak tipe

gepassioner suka bekerja teratur, tekun, teliti, dam suka berdiri sendiri.

Ia seorang yang memiliki perasaan sistem kafamilian yang kuat.

4) Watak Tipe Sentamental

Individu yang berwatak tipe sentamental merupakan seorang yang

tidak aktif tetapi emosional dan fungsi sekundernya kuat. Orangnya

suka sekali menyendiri atau menyepi serta suka kepada alam. Watak

oran semacam ini bukan orang yang periang, tidak mudah tertawa, dan

dalam pergaulan agak kaku.

5) Watak Tipe amorf

Orang dengan watak tipe amorf yaitu seorang yang emosional,

aktivitas dan fungsi sekunder semuanya lemah. Tipe amorf

mempunyai sifat-sifat berpikir lemah, biasa berpikir dangkal, tidak


praktis, picik , pembeo, kaku, tidak cepat faham, dan pelupa. Ia suka

minum, pemboros dan pemain.

6) Watak Tipe Sanguinis

Individu berwatak tipe saanguinis yaitu individu yang aktif namun

emosinal dan fungsi sekundernya lemah. Individu ini mempunyai

suasana hati yang tenang, periang, suka bergaul, suka membaca, dan

mempunyai daya ingat yang kuat.

7) Watak Tipe Flegmantis

Seseorang berwatak tipe flegmantis yaitu orang yang tidak emosional

tetapi aktif dan fungsi sekundernya kuat. Orang ini bersikap tenang,

sadar, teratur, dapat menguasai emosi, dan tidak di pengaruhi emosi.

Seseorang yang berwatak dengan tipe seperti ini biasanya bekerja

secara tekun, teratur,rapi, teliti, bijaksana, dan sabar.

8) Watak Tipe Apatis

Individu berwatak tipe apatis yaitu individu yang fungsi sekundernya

kuat tetapi tidak emosinal dan tidak aktif. Orang ini mempunyai sifat

yang tertutup (introvert), kurang suka tertawa dan pendiam.

2.1.2 Sikap

2.1.2.1 Pengertian Sikap


Sikap adalah segala perbuatan dan tindakan yang berdasarkan pada

pendirian dan keyakinan yang di miliki pada seseorang dengan

menunjukkan beragam tingkah laku terhadap orang lain tanpa di sedari.

Berkowitz dalam Anwar (2013) Sikap atau attitude adalah evaluasi

atau reaksi perasaan. Sikap seseorang terhadap suatu objek dalam perasaan

mnedukung atau memihak maupun perasaan tidak mendukung atau tidak

memihak pada objek tersebut.

Selain itu, menurut Mc Shane dan Vino Gliow dalam Wibowo

(2013) mengemukakan bahwa sikap sebagai cluster of belief (kelompok

keyakinan), assessed feelings (perasaan di nilai), dan behavioral intentions

(maksud berperilaku) terhadap orang, objek, atau kejadian (di namakan

objek sikap). Sikap adalah suatu pendapat menyangkut pemberian alasan

secara sadar.

Menurut Schiffman dan Kanuk dalam Ujang Sumarwan (2018) sikap

terdiri dari tiga komponen yaitu :

1) Komponen kognitif

Kognitif mengambarkan suatu dimensi yang mengacu pada keyakinan

individu terhadap suatu objek. Hal yang sangat penting dalam unsur

kognitif adalah keyakinan atau pengetahuan yang bersifat wvaluasi,

yang akhirnya memberi arah kepada sikap terhadap suatu objek

teretentu. Arah yang di maksud adalah arah yang di inginkan.

Komponen kognitif merupakan langkah awal dalam sikap, sehingga


mencakup masalah-masalah yang berhubungan dengan pengetahuan

atau pengalaman individu. Jadi, komponen kognitif ini berisi pendapat,

keyakinan, pemikiran dan pandangan seseorang mengenai objek sikap.

2) Komponen Afektif

Afektif mengambarkan perasaan dan emosi seseorang terhadap suatu

produk atau merek.Perasaan dan emosi tersebut merupakan evaluasi

menyeluruh terhadap objek sikap (produk atau merek). Afektif

mengungkapkan penilaian konsumen terhadap suatu produk apakah

baik atau buruk, disukai atau tidak di sukai.

3) Komponen Konatif

Konatif mengambarkan kencedrungan dari seseorang untuk melakukan

tindakan tertentu yang berkaitan dengan objek sikap (produk atau

merek terentu). Konatif juga bisa meliputi perilaku yang sesungguhnya

terjadi. Komponen konatif dalam riset konsumen biasanya

mengungkapkan keinginan membeli dari seseorang konsumen (intetion

to buy)

2.1.2.2 Faktor-faktor mempengaruhi Sikap

Menurut Jamridafrial (2002) faktor-faktor yang mempengaruhi

terbentuknya sikap adalah:

1. Faktor internal, yaitu faktor-faktor yang terdapat dalam diri orang

yang bersangkutan, seperti selektivitas, yaitu memilih rangsang-


rangsang mana yang akan di dekati dan mana yang harus di jauhi,.

Pilihan ini di tentukan oleh motif-motif dankecendrungan-

kecendrungan dalam diri seseorang. Karena harus memilih inilah

kemudian orang menyusun sikap positif terhadap suatu hal dan

membentuk sikap negatif terhadap hal lainnya.

2. Faktor eksternal, yaitu faktor yang berada di luar individu, yaitu :

a. Sifat objek yang di jadikan sifat

b. Kewibawaan orang yang mengemukakan suatu sikap

c. Sifat orang-orang atau kelompok yang mendukung sikap

tersebut

d. Media komunikasi yang di gunakan dalam menyampaikan

e. Situasi pada saat sikap itu di bentuk

2.1.2.3 Fungsi Sikap

Menurut Baron, Byme, dan Branscombe (dalam Wagito, 2011). Terdapat

lima fungsi sikap sebagai berikut:

1. Fungsi pengetahuan

Sikap membantu kita untuk menginterpretasi stimulus baru dan

menampilkan respon yang sesuai. Contohnya, karyawan baru harus

di beri informasi sebelum masuk kerja, agar selalu ramah dan

santun terhadap setiap klien, agar kerja sama bisa lebih maksimal

dan terjaga.

2. Fungsi identitas
Sikap terhadap kebangsaan Indonesia (nasionalis) yang kita nilai

tinggi, mengekspresikan nilai dan keyakinan serta

mengkomunikasikan “ siapa kita”. Dalam pertemuan resmi antar

masayarakat Indonesia dengan laur negeri, orang Indonesia

memakai kebaya atau batik untuk mencerminkan budaya dan

identitas kita sebagai rakyat Indonesia.

3. Fungsi harga diri

Sikap yang kita miliki mampu menjaga atau meningkatkan harga

diri. Misalnya, ketika ada perkumpulan yang mengharuskan kita

berhadapan dengan banyak orang, sikap kita harus tetap terjaga

untuk menjaga harga diri.

4. Fungsi pertahanan diri (ego defensive)

Sikap berfungsi melindungi diri dari penilaian negatif tentang

diri kita. Misalnya, sikap kita harus tetap ramah terhadap atasan

sekalipun kita tidak suka padanya, agar kita tetap terus bekerja

di perusahaannya.

5. Fungsi memotivasi kesan (imression motivation)

Sikap berfungsi mengarahkan orang lain untuk memberikan

penilaian atau kesan yang positif tentang diri kita.

Contohnya, .menjaga sikap seperti bahasa tubuh ketika pertama

kali masuk ke lingkungan baru agar memberi kesan baik dan

positif.
2.1.2.4 Indikator Sikap

Berikut ini contoh indikator-indikator sikap sosial yaitu sebagai

berikut:

1) Sikap jujur, yaitu perilaku dapat di percaya dalam perkataan,

tindakan, dan pekerjaan.

2) Sikap disiplin, yaitu tindakanyang menunjukkan perliaku tertib dan

patuh pada berbagai ketentuan dan peraturan.

3) Sikap tanggung jawab, yaitu sikap dan perilaku seseorang untuk

melaksanakan tugas dan kewajibannya, yang seharusnya dai

lakuakan terhadap diri sendiri maupun ;lingkungan.

4) Sikap toleransi, yaitu sikap dan tindakan yang menghargai

keberagaman latar belakang, pandangan dan keyakinan baik itu

terhadap diri sendiri atau orang lain.

5) Sikap gotong-royong, yaitu sikap yang mau bekerjsama dengan

oarang lain dalam berbagai tugas dan saling menbantu seksama

untuk tercapainya suatu tujuan bersama.

6) Sikap santun atau sopan, yaitu baik dalam pergaulan baik dalam

berbahasa maupun bertingkah laku.

7) Sikap percaya diri, yaitu suatu keyakinan diri bahwa memiliki

kemampuan yang dapat di lakukan oleh diri sendiri.

Peran sikap dalam suatu orgnisasi sangatlah penting, bagaimana nanti

mereka mampu menghadapi yang tidak terduga dari lingkungan pekerjaan.


Menurut Munandar (1990) dalam Jamridafrizal (2002), jika sikap ini

sudah di pupuk sejak dini (sikap ingin tahu, minat untuk menyelidiki

lingkungan atatu bidang-bidang baru, dorongan untuk melakukan

eksprimen, perasaan tertantang untuk menangani masalah-masalah rumit,

dan untuk menemukan banyak kemungkinan pemecahan masalah, maka

sikap mental ini akan di bawa terus sampai dewasa.

Selain itu, Menurut Toto (2018) apabila kita mempunyai sikap positif

tentang pekerjaan maka kita akan bekerja lebih lama dan lebih kerasa

supaya memperoleh hasil sesuai dengan yang diharapkan. Sikap mendorong

kita untuk bertindak dengan cara spesifik dalam kontek spesifik. Artinya,

sikap mempengaruhi perilaku pada berbaagai tingkat yang berbeda. Berbeda

dengan nilai-nilai yang menunjukkan keyakinan menyeluruh bahwa

mempengaruhi perilaku di semua situasi.

2.1.3 Kinerja

2.1.3.1 Pengertian Kinerja

Kinerja merupakan hasil dari suatu proses. Menurut pendekatan

perilaku dalam manajemen, kinerja adalah kuantitas atau kualitas dari

sesuatu yang di hasilkan atai di lakukan oleh seseorang yang melakukan

pekerjaan. Maka dari itu bisa di fahami bahwa kinerja wujud dari hasil
pekerjaan karyawan baik itu secara kuantitas maupun kualitatif dalam

melaksanakan sesuai tanggunjawab yang di berikan.

Menurut Veitzai Rivai (2014:447) kinerja adalah suatu keadaan

secara utuh atas perusahaan selama periode waktu tertentu, merupakan

hasil atau prestasi yang di pengaruhi oleh kegiatan operasioal perusahaan

dalam memanfaatkan sumber-sumber daya yang di miliki.

Selain itu, menurut Rivai dan Basri dalam Riani ( 2011:97) “

kinerja adalah hasil seseorang secara keseluruhan selama periode tertentu

di dalam melaksanakan tugas, speprti standar hasil kerja, target atau

sasaran atau kinerja yang telah di tentukan terlebih dahulu dan telah di

sepakati bersama”.

2.1.3.2 Faktor-faktor yang mempengaruhi Kinerja

Menurut Steers dalam Suharto dan Cahyoo dalam Riani (2011:100) faktor-

faktor yang mempengaruhi kinerja adalah:

a. Kemampuan, kepribadian dan minat kerja

b. Kejelasan dan penerimaan atau penjelasan peran seorang pekerja yang

merupakan taraf pengertian dan penerimaan seseorang atas tugas yang

di berikan kepadanya.

c. Tingkat motivasi pekerja yaitu daya energi yang mendorong,

mengarahkan dan mempertahankan perilaku.

2.1.3.3 Nilai utama Kinerja


Menurut Rusdy A.Rivai (2013:305) ada empat nilai utama kenerja

adalah:

1) Tolak ukur yang jelas dan rasional, merupakan penilaian terhadap

kinerja.

2) Pemberdayaan pekerja, karyawan di berikan keleluasan untuk

merancang sasaran yang harus di capainya.

3) Komitmen bersain, sasaran yang di tetapkan dan penilaian yang di

lakukan merupakan komitmen akhir untuk kinerja yang telah di

sepakati.

4) Aplikatif dan fleksibel, system yang mudah di gunakan setiap

individu dan mempunyai fleksibelitas yang tinggi sejak dari

penyiapan formilir penilaian hingga konsolidasi penilaian kinerja.

2.1.3.4 Indikator Kinerja Pegawai

Menurut Sutrisno (2016) Indikator kinerja dapa di ukur berdasarkan

hal-hal sebagai berikut;

1. Kemamapuan untuk melaksanakan tugas

Kemampuan seseorang pegawai sangat bergantung pada

ketrampilan yang di miliki serta profesionalisme mereka dalam

bekerja

2. Meningkatkan hasil yang di capai

Hasil merupakan salah satu yang dapat di rasakan baik oleh

mengerjakan maupun yang menikmati hasil pekerjaaan tersebut

3. Semangat kerja
Merupakan usaha untuk lebih baik dari hari kemarin, indikator ini

dapat di lihat dari etos kerja dan hasil yang di capai dalam suatu

hari kemudian di bandingkan dengan hari sebelumnya.

4. Pengembangan diri

Senantiasa mengembangkan diri untuk meningkatkan kemampuan

kerja. Pengembangan diri dapat dapat di lakukan dengan melihat

tantangan dan harapan dengan apa yang di hadapi.

5. Mutu

Selalu berusaha untuk meningkatkan mutu lebih baik dari yang

telah lalu. Mutu merupakan hasil pekerjaan yang dapat

menunjukkkan kualitas kerja seorang pegawai.

6. Efesiensi

Perbandingan antara hasil yang di capai dengan keseluruhan

sumber daya yang di gunakan. Masukan dan keluaran merupakan

aspek produktivitas yang memberikan pengaruh yang cukup

signifikan bagi pegawai.

2.2 Hasil Penelitian terdahulu/Tuajuan Empiris

Untuk menyakinkan adanya pengaruh antar variabel membutuhkan

tangapan dari hasil penelitian terdahulu tentang permasalahan yang sama

dan ia dapat di jadikan sebagai pedoman dan penunjang untuk lebih yakin

meneliti bahwa permasalahan akan variabel yang di angkat dapat


berpengaruh. Adapun penjelasan dari penelitian terdahulu dalam tabel 2.1

di bawah ini.

TABEL 2.1

Penelitian Terdahulu

NO Variabel Nama peneliti Alat Analisis Hasil

terdahulu (tahun)

1 Sikap Suci Indah Menggunakan Menunjukkan

Kepribadian Sya’baniah1,Oyon deskriptif bahwa

Kinerja Saryono2, Elin kuantitatif adanya

karyawan Herlina3,(2019 dengan teknik pengaruh

survey positif dari

sikap dan

kepribadian

terhadap

kinerja

pegawai

1)
2 Sikap Samsuri Hari Menggunakan Menunjukkan

Motivasi Purwanto2) (2017) metode regresi bahwa

Kinerja linier berganda adanya


karyawan pengaruh

positif

terhadap

kinerja

karyawan

3 Kepribadian Devi Dian Mengggunaka Menyatakan

Kinerja Sarawati (2020) n analisis hasil yang di

karyawan regresi linier dapatkan

berganda bahwa tipe

kepribadian

esktrovert

dan tipe

kepribadian

introvert

secara

bersama-

sama

berpengaruh

signifikan

terhadap

kinerja

karyawan
Adapun perbandingan persamaan dan perbedaan terhadap peneliti

terdahulu dengan saat ini sebagai berikut:

TABEL 2.2

Persamaan dan perbedaan penelitian terdahulu dan sekarang

NO Nama Penulis, Hasil Persamaan perbedaan

Tahun dan Judul Penelitian


Peneliti Rencana
Peneliitian
terdahulu Penelitian

1 Suci Indah Menunjukkan Sikap Menggunakan Menggunkan

Sya’baniah1,Oyon bahwa adanya sebagai deskriptif tipe

Saryono2,Elin pengaruh variabel dengan kepribadian

Herlina3,(2019) positif dari independen tekinik survey sebagai

pengaruh sikap sikap dan variabel (X1)


kepribadian
dan kepribadian kepribadian independen
sebagai
terhadap kinerja terhadap
variabel Menggunakan
pegawai kinerja
indipenden metode
pegawai
sampel sensus
kinerja
atau sampling
sebagai
jenuh
variabel

dependen

2 Samsuri1) Hari Menunjukkan Sikap Menggunakan Menggunakan


Purwanto2) (2017) adanya sebagai metode tipe

pengaruh variabel lisaregresi kepribadian


Pengaruh sikap
yang positif independen linier sebagai
dan motivasi
terhadap berganda variabel (X1)
terhadap kinerja Motivasi
kinerja independen
karyawan sebagai
karyawan dan sikap
variabel
sebagai
independen
variabel (X2)

Kinerja independen

karyawan

sebagai

variabel

dependen

3 Devi Dian Menyatakan Tipe Menggunakan Menambhkan

Saraswati (2020) hasil yang di kepribadian analisis sikap sebagai

pengaruh tipe dapatkan sebagai regresi linier (X2)

kepribadian bahwa tipe variabel berganda independen

terhadap kinerja kepribadian independen


Menggunakan
karyawan ekstrovert dan
Kinerja metode
tipe introvert
sebagai kuantitatif
secara
variabel
bersama-sama
dependen
berpengaruh
signifikan

terhadap

kinerja

karyawan

2.3 Pengaruh Hubungan Antar Variabel

2.3.1 Pengaruh Tipe Kepribadian terhadap Kinerja Pegawai

Kepribadian tersebut muncul karena individu mempunyai banyak

pengalaman yang di dapat dari keterbukaannya terhadap hal-hal yang baru

yang akan berpengaruh terhadap kreativitas individu. Dari hal tersebut

menimbulkan peningkatan akan produktivitas kerja, karena kepribadian itu

merupakan “ kualitas tingkah laku individu yang terorganisasi”,

Woodwoth.

2.3.2 Pengaruh Sikap terhadap Kinerja Pegawai

Kinerja pegawai dalam organisasi di tentukan oleh sikap dan

perilaku terhadap pekerjaannya, karena sikap merupakan salah satu hal

yang perlu di perhatikan dalam berpikir divergen, yang nantinya akan

menghasilkan ide kreatif dan inovatif yang menghasilkan kinerja yang

maksimal”. Rahayuningsih 92008;98).

2.4 Kerangka Pikir


Kerangkah pemikiran ini merupakan penjelasan sementara

terhadap gejala-gejala yang menjadi objek permasalahan. Suriasumantri

(dalam Sugiyono, 2017:60). Dari kerangka berpikir yang baik akan

menjelaskan secara teoritis hubungan antara variabel yang akan di teliti.

Berdasarkan fenomena yang ada pada kantor dinas kependudukan dan

pencatatn sipil kabupaten majene yang masih membutuhkan peningkatan

kinerja karena ia merupakan instansi yang memiliki wewenang sangat

penting melayani masyarakat dalam penanganan masalah kependudukan.

Sering kali pegawai lalai memerhatikan dalam pendataan baik itu

kesalahan mengetik di nama, tempat, tanggal kelahiran, dan sebagainya

sehingga masyakarakat tidak mengeluh akan kinerja pegawai pada kantor

dinas kependudukan dan penctatan sipil kabupaten majene, hal tersebut

bisa terjadi karena kepribadian pegawai yang kurang baik sehingga kurang

teliti saat melakukan pekerjaan. Selain faktor kepribadian, pegawai juga

seharusnya memiliki sikap yang bertanggunjawab, mengutamakan

kejujuran, disiplin dan peramah sehingga memberi nilai plus di mata

sesama pegawai dan masyarakat. Maka dari itu untuk mencapai kinerja

yang maksimal di tentukan oleh kepribadian dan sikap pegawai selama

bekerja pada kantor dinas kependudukan dan pencatatan sipil.

KEPRIBADIAN (X1)
kep H1

KINERJA PEGAWAI (Y)

SIKAP (X2)
H2

H3

Gambar 2.1 Kerangka Pikir

2.5 Hipotesis

Hipotesis merupakan awaban sementara terhadap rumusan masalah

penelitian. Di katakan sementara karena jawaban yang di berikan baru

di dasari pada teori dan lteratur yang relevan dan di jadikan acuan,

belum berdasarkan fakta-fakta empiris yang di peroleh melalui

pengumpulan data seperti yang di katakan Sugiyono (2011) hipotesis

merupakan jawaban terhadap rumusan masalah penelitian, belum

merupakan jawaban yang empirik. Berdasarkan perumusan masalah

yang di jelaskan, dari tijauan penelitian terdahulu, maka di rumuskan

hipotesis dalam penelitian ini yaitu:

H1 : Diduga Tipe kepribadian berpengaruh terhadap kinerja pegawai

H2 : Diduga Sikap berpengaruh terhadap kinerja pegawai

H3: diduga Tipe Kepribadian dan Sikap berpengaruh secara bersama-

sama terhadap Kinerja pegawai.


BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian asosiatif kausal dengan

menggunakan kuesioner dan metode penelitian suvey, yang merupakan

bagian dari penelitian kauntitatif. Metode penelitian kuantitatif merupakan

metode survey yang di gunakan untuk mendapatkan data dari tempat

tertentu yang alamiah, tetapi peneliti melakukan perlakuan dalam

pengumpulan data, misalnya dengan mengeluarkan kuesioner, test,

wawancara terstruktur, dan sebagainya (Sugiyono,2019:15). Penelitian

asosiatif kausal adalah penelitian yang bertujuan untuk mengetahui

hubungan antara dua variabel atau lebih.(Sugiyono 2016:15). Penelitian ini

menganalisis pengaruh tipe kepribadian dan sikap terhadap kinerja

pegawai pada kantor dinas kependudukan dan pencatatan sipil kabupaten

majene.
3.2 Jenis dan Sumber Data

Jenis dan sumber data yang di gunakan dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut :

3.2.1 Jenis Data

Jenis data yang di gunakan dalam penelitian ini adalah data

kuantitatif. Data kuantitatif adalah jenis data yang dapat diukur

atau di hitung secara langsung, yang berupa informasi atau

penjelasan yang di nyatakan dengan bilangan atau berbentuk angka

(Sugiyono,2011:15).

3.2.2 Sumber Data

Dalam penelitian ini penulis menggunakan dari dua sember data yaitu :

1) Data Primer

Menurut Sugiyono (2016:402), sumber data primer adalah sumber data

yang langsung memberikan pengumpulan data kepada pengumpul

data. Adapaun sumber data primer di peroleh melalui penyebaran

kuesioner dan observasi.

2) Data Sekunder

Menurut Sugiyono (2016:402), sumber data sekunder adalah sumber

data yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data

misalnya melalui orang lain atau lewat dokumen.

3.3 Populasi dan Sampel


3.3.1 Populasi

Menurut Sugiyono (2105:148) populasi adalah wilayah

genelarisasi yang terdiri dari atas obyek/subyek yang mempunyai kuantitas

dan karakteristik tertentu yang di tetapkan oleh peneliti untuk di pelajari

dan kemudian dai tarik kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini

adalah seluruh pegawai pada kantor dinas kependudukan dan pencatatan

sipil kabupaten majene yang berjumlah 76 orang pegawai dari yang

berstatus pegawai negeri sipil (PNS) ada 30 orang dan staf honorer ada 46

oarang pegawai.

3.3.2 Sampel

Menurut Sugiyono (2013:116) Sampel adalah bagian dari jumlah

dan karakteristik yang memiliki oleh populasi tersebut. Sementara sampel

yang di ambil dalam penelitian ini adalah 50 orang pegawai dari jumlah

keseluruhan populasi yang ada pada kantor dinas kependudukan dan

pencatatan sipil kabupaten majene.

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teknik sampling jenuh yaitu

teknik penentuan sampel di mana semua anggota populasi di gunakan

sebagai sampel (Sugiyono, 2013). Di karenakan keadaan populasi bersifat

heterogen di antaranya perbedaan kelamin, tingkat pendidikan dan jumlah

pegawai.

3.4 Loaksi dan Waktu


3.4.1 Lokasi

Penelitian ini di laksanakan di Kantor Dinas Kependudukan dan

Pencatatan Sipil Kabupaten Majene yang berlokasi di JL.K.H.Muh.Saleh

NO.10, Labuang utara, banggae timur kabuapaten majene,sulawesi barat

91412 Indonesia.

3.4.2 Waktu

Penelitian di lakukan berdasarkan lama waktu kegiatan penelitian

di mulai dari melakukan usulan penelitian, kegiatan survei lapangan,

pembuatan proposal, kegiatan penelitian, pengumpulan data penelitian,

dan proses penyelesaian penelitian. Dalam waktu pelaksanakannya dari

bulan Oktober sampai Disember 2021.

3.5 Variabel Penelitian dan Defenisi Operasional

3.5.1 Variabel Penelitian

Adapun variabel penelitian yang di gunakan yaitu variabel dependen dan

independen, di jelaskan sebagai berikut :

1) Variabel dependen

Menurut Sugiyono (2016;39), variabel dependen adalah variabel yang

di pengaruhi atau menjadi akibat karena adanya variabel

independen.Variabel dependen dalam penelitian ini adalah kinerja

pegawai (Y).
2) Variabel independen

Menurut Sugiyono (2016:39), variabel independen adalah variabel

yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau

timbulnya variabel terikat (dependen). Variabel independen dalam

penelitian ini adalah tipe kepribadian (X1) dan sikap (X2).

3.5.2 Definisi Operasional

Berikut merupakan definisi dari masing-masing variabel :

Tabel 3.1

Definisi Operasional

NO Variabel Definisi Indikator Skala

perhitungan

1 Kinerja Kinerja adalah hasil 1) Kemampuan Skala likert

Pegawai seseorang secara melaksanakan

keseluruhan selama tugas

periode tertentu di 2) Meningkatkan

dalam melaksanakan hasil yang di

tugas, seperti standar capai

hasil kerja, target 3) Semangat

atau sasaran atau kerja

kinerja yang telah di 4) Pengembangan


tentukan terlebih diri

dahulu dan telah di 5) Mutu

sepakati bersama “. 6) Efesiensi

Veithzai Rivai

(2014:447)

2 Tipe Adalah jumlah dan 1) Tipe Nerves Skala likert

Kepribadia semua cara di mana 2) Tipe Koleris

n individu bereaksi 3) Tipe

pada dan Gepassioner

berinteraksi dengan 4) Tipe

orang lainnya. Sentamental

Wibowo (2013:16) 5) Tipe Amorf

6) Tipe Sanguinis

7) Tipe

Flegmantis

8) Tipe Apatis

3 Sikap Sikap atau attitude 1) Sikap jujur Skala likert

adalah evaluasi atau 2) Sikap disiplin

reaksi perasaan. 3) Sikap

Sikap seseorang tanggungjawab

terhadap suatu objek 4) Sikap toleransi


dalam perasaan 5) Sikap gotog-

mendukung atau royong

memihak maupun 6) Sikap santun

perasaan tidak atau sopan

mendukung atau 7) Sikap percaya

tidak memihak pada diri

objek tersebut ,

Berkowitz dalam

Anwar (20130.

3.6 Teknik Pengumpulan Data

Menurut Sugiyono (2014:223) terdapat bermacam-macam pengumpulan

data sebagai berikut :

1) Interview (wawancara) , Wawancara di gunakan sebagai teknik

pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan

untuk menemukan permasalahan yang harus di teliti, dan juga apabila

peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam

dan jumlah respondennya sedikit/kecil.

2) Kuesioner (Angket) Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data

yang di lakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau

pertanyaan tertulis kepada responden untuk d di jawabnya.


3) Observasi, observasi sebagai teknik pengumpulan data mempunyai ciri

yang spesifik bila di bandingkan dengan teknik yang lain, yaitu

wawancara dan kuesioner.

3.7 Teknik Analisis Data

3.7.1 Analisis Datsa

Analisis kuantitatif adalah metode analisis dengan angka-angka yang

dapat di hitng maupun di ukur, dan dalam prosesnya menggunakan alatu

bantu statistik. Pengolahan data statistik dalam penelitian ini dengan

menggunakan aplikasi program komputer atau Software Satistical Product

and Service Solution (SPSS) for Windows.

Menurut Soeratno (dalam Purnamasari, 2008) sebelum melakukan

pengolahan data statistik dengan SPSS for windows, maka perlu di lakukan

pengelompokan data sebagai tahap awal. Adapun tahap-tahap mya adalah

sebagai berikut;

1) Editing, merupakan proses pengecekan dan penyesuaian data yang

sudah terkumpul berupa kelengkapan isian, keterbacaan tulisan,

kejelasan jawaban, serta relevansi jawaban pada kuesioner.

2) Coding, merupakan proses pemberian kode tertentu terhadap aneka

ragam jawaban dari kuesioner untuk di kelompokkan ke dalam

kategori yang sama.


3) Scoring, yaitu mengubah data yang bersifat kaulitatif ke dalam bentuk

kauntitatif (skor nilai). Dalam penentuan skor nilai ini di gunakan

skala likert dengan lima kategori penilaian.

Adapun skala likert di uraikan dalam tabel sebagai berikut.

Tabel 3.2

Pilihan jawaban kode skor

Sangat Setuju SS 5

Setuju S 4

Ragu-Ragu RR 3

Tidak Setuju TS 2

Sangat Tidak Setuju STS 1

Penggunakan Skala Likert ini dengan memberikan skor 1-5 untuk

mengukur perilaku dan pendapat responden. Responden yang positif akan

di berikan skor 5 namun, sebaliknya jika responden yang kurang baik akan

di berikan skor 1.

4) Tabulating, yaitu memasukan data-data yang sudah di kelompokkan,

kedalam tabel-tabel agar mudah di baca dan fahami.


3.7.2 Teknik Analisis

3.7.2.1 Uji Instrumen Penelitian

1) Uji Data

Menurut Sugiyono (2012:168) validitas adalah alat ukur yang di

gunakan untuk mendapatkan data yang valid. Suatu kuesioner di katakan

valid jika pertayaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu

yang akan di ukur oleh kuesioner tersebut. Jadi validitas di lakukan

bertujuan untuk mengukur apakah pertanyaan dalam kuesioner yang di

gunakan dala penelitian dapat mengukur apa yang hendak di ukur.

Rumus yang di gunakan dalam pengujian validitas adalah sebagai berikut:

r xy =1 ¿ N ∑ XY −(∑ X ) ¿ ¿¿

Keterangan :

Rxy : koefisien korelasi

X : skor item
Y : skor total

n : banyak subjek

2) Uji Realibilitas

Data Menurut Sugiyono (2012:168) realibilitas adalah instrumen yang

bila di gunakan bebrapa kali untuk mengukur obyek yang sama atau

menghasilkan data yang sama. Pengujian realibilitas instrumern dapat di

lakukan secara eksternal maupun internal. Secara eksternal pengujian

dapat di lakukan dengan test-retest (stability), equivalent dan gabungan

keduanya. Berikut adalah rumus yang di gunakan pada Uji reabilitas :

k
r 11 = x 1−¿ ¿
k−1

Keterangan :

R11 :nilai reabilitas

ΣS1 : jumlah variansi skor tiap-tiap

S ; variansi total

K : jumlah item

3.7.2.2 Uji Persyaratan Penelitian


1) Uji Normalitas

Menurut Ghozali (218:161) Uji normalitas adalah untuk melakukan

penggujian apakah di dalam model regresi, variabel penganggu atau

residul berdistribusi normal atau tidak normal. Ujin normalitas dalam

penelitian ini menggunakan uji kolmogrov Smirnow.

Cara untuk mengetahui normalitas adalah dengan melihat normal

probalility plot yang di membandingkan distribusi kumulatif dari distribusi

normal. Distibusi normal akan membentuk suatu garis lurus diagonal, dan

plotting data akan di bandingkan dengan garis diagonal. Jika distribusi

data residul adalah normal, maka garis yang mengambarkan data

sesungguhnya akan meliputi garis diagonalnya. Adapun pengambilan

keputusan di dasarkan kepada :

a) Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis

diagonal, atau grafik histogramnya menunjukkan pola distribusi

normal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.

b) Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan tidak mengikuti arah

garis diagonal, atau grafik histogram tidak menunjukkan pola

distribusi normal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi

normalitas.

3.7.3 Teknik Analisis Data

3.7.3.1 Analisis Regresi Berganda


Menurut Misbahuddin dan Iqbal (2013;88) regresi linear berganda

adalah regresi linear dimana variabel terikatnya (variabel Y) di hubungkan

dengan dua variabel bebas (variabel X). Dengan demikian, regresi linear

berganda dinyatakan dalam persamaan matematika sebagai berikut :

Y =a+b 1 X 1 +b 2 X 2+ e

Keterangan :

Y = Kinerja Pegawai

a = Bilangan Konstanta

b1b2 = koefisen Regresi

X1 = Tipe kepribadian

X2 = Sikap

e = error term

3.7.4 Uji Hipotesis


3.7.4.1 Uji F ( Uji Simultan)

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah variabel tipe

kepribadian dan sikap secara simultan dapat berpengaruh terhadap variabel

kinerja pegawai. Cara yang di gunakan adalah dengan membandingkan

nilai F hitung dengan F tabel dengan ketentuan sebagai berikut. Langkah-

langkah uji F (Uji simultan) sebagai berikut :

a) Menentukan Hipotesis

Ha : Ada pengaruh antara tipe kepribadian dan sikap secara simultan

terhadap Kinerja Pegawai di Knator Dinas Kependudukan dan

Pencatatan Sipil Kabupaten Majene.

b) Menentukan F tabel dan taraf nyata (a)

Menentukan F tabel dengan taraf nyata uang di gunakan dalam

penelitian ini adalah 5%(0,05) dan tingkat kebebasan (df) = n-k-i

c) Menentukan Kriteria Pengujian

Ho diterima dan Ha ditolak apabila F hitung ≤ F tabel

Ho ditolak dan Ha diterima apabila F hitung ˃ F tabel

d) Menghitung menentukan nilai F hitung dengan program SPSS

e) Menarik kesimpulan

Ho ditolak dan Ha di terima, jika F hitung ˃ F tabel artinya ada

pengaruh tipe kepribadian dan sikap secara bersama-sama terhadap

kinerja pegawai pada Kantor Dinas Kependudukan dan Pencatatan

Sipil Kabupaten Majene.


3.7.4.2 Uji T ( Uji Parsial)

Uji t di lakukan untuk mengetahui pengaruh variabel tipe

kepribadian dan sikap secara parsial terhadap variabel Kinerja. Uji t di

lakukan dengan membandingkan t hitung terhadap t tabel dengan

ketentuan sebagai berikut:

Langkah-langkah Uji T ( Uji Parsial) sebagai berikut:

a) Menentukan Hipotesis

Ho : Tidak ada pengaruh tipe kepribadian secara parsial terhadap Kinerja

Pegawai di Kantor Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten

Majene.

Ha : ada pengaruh tipe kepribadian dan sikap secara parsial terhadap

Kinerja Pegawai di kantor Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil

Kabupaten Majene.

b) Menentukan t tabel dan tarafnya nyata (a)

Menentukan t tabel dengan taraf nyata yang di gunakan pada penelitian

ini menggunakan taraf nyata 5% (0,05) dan tingkat kebebasannya yaitu

(df) = n-2 ; ta; n-2

c) Menentukan Kriteria Pengujian

Ho diterima dan Ho ditolak apabila F hitung F hitung ˂ F tabel Ho

ditolak dan Ha diterima apabila Fhitung ˃ F tabel

d) Menentukan nilai uji statistik (to)


e) Menarik kesimpulan

Ho ditolak dan Ha diterima, jika F hitung ˃ F tabel artinya ada pengaruh

tipe kepribadian dan sikap secara parsial terhadap Kinerja Pegawai pada

Kantor Dinas Kependudukan dan pencatatan Sipil Kabupaten Majene.

3.7.5 Koefisien Determinan

Menurut Ghozali (2018:97) “ koefisien determinan (R2) adalah

pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam

menerangkan variasi dependen. Nilai koefisien dterminanasi adalah antara

nol 1 dan (satu). Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel

dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-

variabel independen memberikan hampir semua informasi yang di

butuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen’.

Koefisien dterminan di gunakan untuk memngetahui uraian yang

dapat di terangkan oleh persamaan regresi yaitu untuk mengetahui

seberapa besar variabel yang dapat di terangkan oleh variabel (X 1) dan

variabel (X2) terhadap naik turunnya variabel (Y). Dengan

mengkuadratkan koefisien yang di temukan yaitu dengan menggunakan

rumus sebagai berikut ;

Kd = R2x 100%

Keterangan :

Kd = Dterminan
R2 = Nilai Korelasi Berganda

100 = Presentase

BAB IV

HASIL PENELITIAN
4.1 Deskropsi Data

Anda mungkin juga menyukai