SKRIPSI
Disusun oleh :
31219248
2023
PENGARUH KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA PROFESIONALISME
KERJA, DAN KEDISIPLINAN TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA BALAI
PELESTARIAN CAGAR BUDAYA BANTEN
ABSTRAK
Oleh :
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh Kualitas Sumber Daya
Manusia, Profesionalisme Kerja, dan Kedisiplinan terhadap Kinerja Pegawai. Metode yang
digunakan adalah Metode Kuantitatif berjenis Deskriptif dan Asosiatif. Populasi dan
sample yang digunakan 98 orang pegawai Kantor Balai Pelestarian Cagar Budaya Banten.
Data dikumpulkan menggunakan kuesioner.Untuk menguji model dan hipotesis, digunakan
Uji t dan uji f. Kualitas Sumber Daya Manusia berpengaruh Positif dan signifikan terhadap
kinerja pegawai pada Kantor Balai Pelestarian Cagar Budaya Banten. Profesionalisme kerja
berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pada kantor Balai Pelestarian Cagar
Budaya Banten. Kedisiplinan berpengarauh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai
pada kantor Balai Pelestarian Cagar Budaya Baten. Kualitas Sumber Daya Manusia,
Profesionalisme kerja dan Kedisiplinan berpengaruh 0.93% terhadap kinerja pegawai
Kantor Balai Pelestarian Cagar Budaya Banten, sedangkan sisanya sebesar 99,07%
dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti seperti pelatihan dan komunikasi
i
THE INFLUENCE OF HUMAN RESOURCE QUALITY, WORK
PROFESSIONALISM, AND DISCIPLINE ON EMPLOYEE PERFORMANCE AT
THE BANTEN CULTURAL HERITAGE PRESERVATION CENTER BANTEN
ABSTRACT
By :
This study aims to determine how the influence of Human Resource Quality, Work
Professionalism, and Discipline on Employee Performance. The methods used are
Descriptive and Associative Quantitative Methods. The population and sample used 98
employees of the Banten Cultural Heritage Preservation Office. Data were collected using
questionnaires. To test models and hypotheses, the SPSS Version 26 program is used. The
quality of Human Resources has a positive and significant effect on the performance of
employees at the Banten Cultural Heritage Preservation Office. Work professionalism has
a positive and significant effect on performance at the Banten Cultural Heritage
Preservation Center office. Discipline has a positive and significant influence on the
performance of employees at the Baten Cultural Heritage Preservation Center office.
Quality of Human Resources, Work Professionalism and Discipline affect 0.93%, on the
performance of employees of the Banten Cultural Heritage Preservation Office, while the
remaining 99.07% was influenced by other factors that were not studied such as training
and communication.
ii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
Motto :
“ Tidak ada orang yang sukses tanpa melali rasa cape, maka disaat cape bersyukurlah “
(Siti Ajkiyatul Azki)
Persembahan
“Skripsi ini saya persembahkan sebagai tanda bakti kepada orangtua, sebagai rasa
terimakasih atas segala hal yang telah apa dan mamah berikan, atas doa, sabar dan kasih
sayang yang tiada pernah henti, pencapaian istimewa ini bentuk persembahan kecil saya
untuk kedua orangtua saya. Ketika dunia menutup pintunya pada saya, apa dan mamah
membuka lengannya untuk saya. Ketika orang-orang menutup telinga mereka untuk saya,
mereka berdua membuka hati untukku. Terima kasih karena selalu ada untukku do’a kan
aku terus agar dapat membahagiakan apa dan mamah. skripsi ini sebagai tanda kasih
kepada kaka serta adik yang tanpa henti selalu menyemangati, skripsi ini juga sebagai tanda
kasih untuk temen seperjuangan ku saroh munawaroh yang tanpa henti selalu membantu
serta memberi semangat agar kita bisa lulus bersama dan tanda cinta untuk diriku yang
telah berkomitmen untuk menyelesaikan pendidikan Strata-1 dengan sebaik mungkin”
iii
KATA PENGANTER
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang maha mendengar lagi Maha penyayang atas
segala limpahan rahmat, taufik dan hidayahnya. Sholawat beriring salam senantiasa selalu
tercurah limpahkan kepada baginda Nabi Besar Muhammad SAW beserta seluruh keluarga,
sahabat dan kita sebagi umat nya semoga selalu mendapat syafaatnya hingga di yaumil
kiamah sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi ini yang berjudul “Pengaruh
Penyusunan skripsi ini diajukan untuk memenuhi salah satu syarat dalam
menyelesaikan program studi pendidikan Strata-1 (S1) pada jurusan Manajemen Sumber
Dalam penulisan skripsi ini, tentunya banyak pihak yang telah memberikan bantuan
baik secara moril maupun materil. Oleh karna itu penulis mengucapkan terimakasiih
kepada:
2. Bapak Dr. Abdul Malik., M Si., selaku Wakil Rektor I Universitas Serang
Raya
3. Bapak H.Kamil Husein, Lc, M, Si., selaku wakil II Rektor Universitas Serang
Raya
4. Bapak Dr. Denny Kurnia, SE., MM,. selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan
Bisnis
5. Ibu Rt. Erlina Gentari SE., MM, selaku Wakil Dekan Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Universitas Serang Raya.
iv
6. Bapak Nafiuddin, SE, MM., selaku Ketua Prodi Manajemen
10.Keluargaku khususnya kedua orang tua kakak dan adik yang selalu
memberikan doa, kasih sayang, semangat, motivasi dan dukungan baik moral
maupun materi selama melakukan studi maupun selama menyusun skripsi.
11. Sahabat teman satu kosan saroh munawaroh yang selalu menyemangati saya
untuk menyelesaikan penelitian ini.
12. Seluruh pegawai Kantor Balai Pelestarian Cagar Budaya Banten yang telah
memberi izin penelitian serta membantu sehingga penyusunan ini dapat
diselesaikan.
13.Dan semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu yang turut
membantu penulisan dalam menyelesaikan Skripsi ini.
Tentunya sebagai manusia tak luput dari kesalahan, penulis menyadari bahwa
proposal skripsi ini jauh dari kata kesempurnaan, oleh karena itu saran dan kritikan yang
kepada Allah SWT kita kembalikan semua urusan dan semoga skripsi ini bermanfaat bagi
v
semua pihak khususnya bagi penulis dan pembaca pada umumnya. Semoga Allah SWT
vi
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .....................................................................................................1
1.2 Identifikasi masalah .............................................................................................7
1.3 Batasan masalah ...................................................................................................8
1.4 Rumusan masalah ................................................................................................8
1.5 Tujuan penelitian .................................................................................................9
1.6 Manfaat penelitian ...............................................................................................9
1.7 Sistematika penulisan ........................................................................................10
vii
2.1.3.3 Indikator Kedisiplinan .........................................................................25
2.1.4 Pengertian Kinerja Pegawai .......................................................................27
2.1.4.1 Faktor-Faktor Kinerja Pegawai ...........................................................27
2.1.4.2 Indikator Kinerja Pegawai...................................................................28
2.2 Penelitian Terdahulu ..........................................................................................30
2.3 Kerangka Pemikiran ..........................................................................................39
2.4 Hipotesis Penelitian ...........................................................................................40
viii
4.1 Gambaran umum Objek Penelitian ....................................................................64
4.1.1 Latar Belakang Perusahaan ........................................................................66
4.1.2 Visi Kantor Balai Pelestarian Cagar Budaya Banten ..................................66
4.1.3 Misi Kantor Balai Pelestarian Cagar Budaya Banten .................................67
4.1.4 Struktur Organisasi .....................................................................................68
4.1.5 Karakteristik Responden ............................................................................69
4.2 Uji Instrumen Penelitian ....................................................................................70
4.2.1 Uji Validitas dan Reliabilitas......................................................................72
4.2.2 Uji Asumsi Klasik ......................................................................................79
4.3 Analisis Data ......................................................................................................83
4.3.1 Analisis Deskriptif ......................................................................................83
4.3.2 Analisis Hubungan .....................................................................................88
4.3.3 Analisis Pengaruh .......................................................................................91
4.4 Analisis Regresi Linear Berganda .....................................................................94
4.5 Analisis Koefisien Determinasi .........................................................................96
4.6 Uji Hipotesis ......................................................................................................97
4.6.1 Uji Hipotesis secara parsial ........................................................................97
4.6.2 Uji Hipotesis Secara Simultan ....................................................................99
4.7 Pembahasan Hasil Penelitian ...........................................................................100
ix
DAFTAR TABEL
x
DAFTAR GAMBAR
xi
BAB I
PENDAHULUAN
Kedudukan dan peran pegawai Negeri sipil sebagai unsur aparatur Negara yang
bertugas sebagai abdi masyarakat harus menyelenggarakan pelayanan secara adil kepada
masyarakat dengan dilandasi kesediaan dan ketaatan kepada pancasila dan undang
undang Dasar 1945. Untuk melaksanakan tugas dengan baik, maka pembinaan pegawai
harus dilakukan dengan baik untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia agar
memiliki sikap dan prilaku yang bertujuan untuk Profesional dan kedisiplinan. sehingga
mencapai kinerja pegawai yang efektif dan efisien tidaklah mudah, Disiplin diri sangat
besar perannya dalam mencapai tujuan organisasi. Disiplin ialah suatu sikap
menghormati dan menghargai suatu peraturan yang berlaku, baik secara tertulis maupun
tidak tertulis. Setiap gerakan yang dilakukan oleh organisasi membutuhkan tenaga kerja
yang mahir dan memiliki eksekusi yang dapat diandalkan dalam menyelesaikan tugas
dalam pemahaman dengan target yang diantisipasi. Kualitas sumber daya manusia untuk
setiap pekerja tergantung pada munculnya kerangka kerja pendaftaran yang dilakukan
oleh kantor, jika kerangka rekrutmennya baik, bisa mendapatkan pekerja yang memiliki
sumber daya manusia berkualitas tinggi. Kualitas sumber daya manusia mempengaruhi
pelaksanaan pekerjaan. Maka dari itu langkah yang strategis untuk gambaran dalam
sebagai pegawai yang memegang peranan penting di sebuah instansi. Dalam mencapai
1
2
kinerja yang tinggi faktor manusia merupakan variabel yang sangat penting karna
berhasil atau tidaknya suatu tujuan organisasi, bagian besarnya yaitu peran sumber daya
manusia yang melaksanakan atau memegang pekerjaan. Mengingat begitu besar peran
dan kedudukan sumber daya manusia sebagai pegawai dalam suatu organisasi atau
instansi.
Ada pun permasalahan yang terjadi di kantar balai pelestarian cagar budaya
GAMBAR 1.1
banten dalam indikator kualitas sumber daya manusia berdasarkan survei pendahuluan
bila instansi memberikan pekerjaan yang menggunakan teknologi atau berbasis online
terhadap dirinya akan mengalami kesulitan untuk mengerjakan tugas yang di berikan
3
oleh instansi, hal ini dapat berpengaruh terhadap kinerja dan hasil kerja yang di hasilkan
oleh pegawai tersebut. Bukan itu tingkat pendidikan menjadi salah satu faktor
permasalahan karna masi ada pegawai yang tingkat pendidikannya tidak sesuai dengan
bidang pekerjaan dan penempatan kerjanya, faktor ini juga dapat berpengaruh terhadap
kinerja dan hasil kerja yang diberikan oleh pegawai tidak akan maksimal karna
berbedanya latar belakang pendidikan terakhirnya dengan posisi dan penempatan kerja
yang di berikan oleh instansi, selain itu instansi juga kurang memberikan pelatihan
kepada para pegawai yang tingkat pendidikan nya tidak sesuai dengan penempatan kerja
yang diberikan oleh instansi. hal tersebut memberi dampak terhadap kinerja dan
Gambar 1.2
berdasarkan survei pendahuluan pada variabel profesionalisme kerja yaitu pengaruh alat
berdasarkan survey yang telah dilakukan masih adanya keterlambatan internet, ada juga
beberapa computer yang mengalami kendala bahkan ada beberapa computer yang
4
mengalami kerusakan dan kurangnya mesin print. Dengan adanya kendala ini maka
instansi belum bisa mencapai tujuan dengan sebaik-baiknya, dan alat pembantu yang ada
pun kurang efektif dan kurang membantu untuk menyelesaikan pekerjaan dengan baik,
hal ini dapat menjadi permasalahan terhadap penghambat keterampilan yang dimiliki
oleh pegawai, dan berpotensi menimbulkan ketidak puasan pegawai dalam bekerja.
dampak dari permasalahan ini akan berpengaruh terhadap kinerja dan hasil kerja
Gambar 1.3
kurangnya pimpinan memberikan contoh yang baik kedapa para pegawai, pemimpin
sering kali datang tidak sesuai dengan jam yang masuk yang di tentukan oleh instansi
selain itu pimpinan juga sering kali keluar pada saat jam kerja dengan alasan pribadi,
jika hal itu terus menjadi kebiasaan akan berdampak terhadap kedisiplinan para pegawai
5
dan hal ini akan sangat berpengaruh terhadap kinerja para pegawai serta hasil kerja yang
pelestarian cagar budaya banten berdasarkan hasil survey pendahuluan masih banyaknya
pegawai yang terlambat datang sesuai jam yang telah di tentukan oleh instansi dan
pulang lebih awal dari jam yang telah di tentukan oleh instansi hal ini akan berdampak
terhadap hasil kerja pegawai selain itu dampak dari tidak disiplin terhadap waktu
kedatangan pada saat jam masuk kerja, maka akan berakibat mendapatkan sanksi bahkan
Gambar 1.4
Pada umumnya masalah kinerja pegawai di kantor balai pelestarian cagar budaya
banten berdasarkan survey pendahuluan pada variabel kinerja pegawai yaitu beban dan
nilai pekerjaan dalam permasalahan ini beban dan nilai pekerjaan yang di bebankan
kepada pegawai tidak selaras dengan fasilitas pembantu yang di sediakan oleh instansi,
salah satunya jaringan wifi yang tidak setabil, computer dan alat print banyak yang
mengalami kendala bahkan ada beberapa computer yang rusak. Adanya beban dan
6
pekerjaan yang tinggi dan di iringi dengan kurangnya fasilitas pendukung yang di
sediakan instansi hal ini akan berdampak buruk terhadap hasil kerja pegawai.
Hasil kerja juga menjadi salah satu permasalahan dalam instansi ini karna masih
adanya pegawai yang kurang memberikan hasil yang baik terhadap tugas yang diberikan
oleh instansi, tingginya beban dan nilai pekerjaan, tidak didukung dengan fasilitas yang
di sediakan oleh instansi, karna tugas yang dikerjakan oleh pegawai harus diselesaikan
pegawai menghasilkan hasil kerja yang baik, jika salah satunya ada yang kurang maka
hal itu berdampak terhadap hasil kerja pegawai kurang maksimal karna tidak di dukung
Kantor Balai Pelestarian Cagar Budaya Banten salah satu pusat pelayanan yang
berkualitas sangat dipengaruhi oleh sumber daya manusia, professional, dan kedisiplinan
kerja pegawai yang ada pada lingkungan di kantor Balai Pelestarian Cagar Budaya
Banten berdasarkan hasil wawancara peneliti di objek tersebut terlihat masih banyak
pegawai yang tidak tepat waktu, kurangnya kesadaran disiplin pada diri sendiri.
terdapat adanya permasalahan Kualitas Sumber Daya Manusia, Professional Kerja, dan
Dari latar belakang yang telah saya paparkan alasan untuk melakukan penelitian
dan pengajuan pengaruh kualitas pegawai, professional kerja, dan kedisiplinan terhadap
kinerja pegawai. Hal ini diharapkan untuk menjadi pedoman instansi agar pegawai lebih
memajukan kualitas dirinya, menumbuhkan jiwa professional kerja dan juga pegawai
mampu disiplin terhadap instansi guna meningkatkan kinerjanya. Oleh karna itu penelliti
7
terhadap kinerja pegawai pada kantor balai pelestarian cagar budaya banten”
diri
Tujuan yang ingen penulis capai dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
paparkan, maka tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah :
Banten.
A. Manfaat teoritis
1. Penulis
2. Penulis lainnya
BAB 1 : PENDAHULUAN
10
pada bab ini dijelaskan secara umum tentang latar belakang masalah,
Pada bab ini membahas tentang tinjauan pustaka, landasar teori, kerangka
sample, jenis dan sumber data, serta metode analisis yang digunakan
dalam penelitian.
Bab ini membahas mengenai deskripsi responden, analisa data data dan
KAJIAN PUSTAKA
Kualitas sumber daya manusia juga memiliki korelasi dengan profesional kerja,
Peran sumber daya manusia tidak diragukan lagi, sebab memberikan kontribusi terhadap
suatu perusahaan, Sumber Daya Manusia yaitu individu yang bekerja menjadi penggerak
suatu organisasi, baik institusi juga perusahaan dan berfungsi menjadi aset yang harus
“Manajemen sumber daya manusia yang berarti ilmu dan seni mengatur hubungan serta
peranan tenaga kerja supaya efektif dan efisien membantu terwujudnya tujuan
dan kinerja karyawan melalui kebijakan dan sistem yang dimiliki perusahaan.
Menurut Mangkunegara (2007:2) yang dikutip oleh Arif Yusuf Hamali (2018:5)
yang dikutip ulang oleh Tasya Pronasagiva dan Lisa Sulistyawati (2020:186)
11
12
pemberian balas jasa, pengintegrasian, pemeliharaan, dan pemisahan tenaga kerja dalam
Penerapan manajemen sumber daya manusia pada sebuah instansi bukan tanpa
tujuan. Menurut H. Malayu S.P Hasibuan (2017:21) dalam buku Manajemen Sumber
1. Perencanaan
2. Pengorganisasian
pembagian kerja, hubungan kerja, delegasi wewenang, integrasi, dan koordinasi dalam
bagan organisasi (organization chart). Organisasi hanya merupakan alat untuk mencapai
tujuan. Dengan organisasi yang baik akan membantu terwujudnya tujuan secara efektif.
3. Pengarahan
(directing) adalah kegiatan mengarahkan semua karyawan, gar mau bekerja sama
dan bekerja efektif serta efisien dalam membantu tercapainya tujuan perusahaan,
4. Pengendalian
5. Pengadaan
6. Pengembangan
dan moral karyawan melalui pendidikan dan pelatihan. Pendidikan dan pelatihan yang
diberikan harus sesuai dengan kebutuhan pekerjaan masa kini maupun masa depan.
7. Kompensasi
(compensation) adalah pemberian balas jasa langsung (direct) dan tidak langsung
(indirect) uang atau barang kepada karyawan sebagai imbalan jasa yang diberikan
kepada perusahaan. Prinsip kompensasi adalah adil dan layak. Adil diartikan sesuai
dengan prestasi kerjanya, layak diartikan dapat memenuhi kebutuhan primernya serta
berpedoman pada batas upah minimum pemerintah dan berdasarkan internal dan
eksternal konsitensi.
8. Pengintegrasian
kebutuhan karyawan, agar tercipta kerjasama yang serasi dan saling menguntungkan.
14
9. kebutuhan
Dari hasil pekerjaannya. Pengintegrasian merupakan hal yang penting dan sulit
10. Pemeliharaan
mental, dan loyalitas karyawan, agar mereka tetap mau bekerjasama sampai pensiun.
kebutuhan sebagian besar karyawan serta berpedoman kepada internal dan eksternal
konsistensi.
11. Kedisiplinan
tujuan karena tanpa disiplin yang baik sulit terwujud tujuan yang maksimal.
12. Pemberhentian
Kualitas sumber daya menurut Amhas (2018: 138) dalam jurnal Mei Anjarwati,
Bambang Mursito, Sarsono (2020:219) kualitas sumber daya manusia yaitu sumber daya
yang mempunyai kompetensi unggul dari aspek fisik ataupun aspek intelektual.
Keahlian sumber daya manusia itu sangat penting bagi peningkatan produktivitas kerja
15
di lingkungan organisasi. manusia adalah faktor paling penting dalam suatu organisasi
karna sumber daya manusia atau pegawai menjadi tolak ukur suatu keberhasilan
organisasi untuk mencapai tugas dan target yang diinginkan. Untuk meningkatkan
pendidikan yang rendah setidaknya dengan mempunyai pengalaman kerja dan mengikuti
pelatihan, tidak menutup kemungkinan kualitas sumber daya manusia menjadi unggul
bisa tercapai.
Menurut pendapat Pamungkas, Hamid, dan Prasetya (2017: 2) dalam jurnal Mei
Anjarwati, Bambang Mursito, Sarsono (2020:219) pendidikan menjadi salah satu faktor
yang memiliki pengaruh atas kemampuan dan kinerja karyawan. Tingkat pendidikan
teknik dan metode belajar mengajar di instansi pendidikan atau sekolah dalam jangka
waktu tertentu, Tingkat pendidikan adalah tahapan seseorang dalam memperoleh ilmu
secara optimal.
16
sebagai elmen penting dalam suatu organisasi harus lah memiliki kualitas manusia yang
unggul, karna dengan kualitas manusia yang unggul organisasi mampu dengan mudah
untuk mencapai tujuan organisasi. Dari beberapa pendapat di atas, maka yang di maksud
organisasi melalui :
1. Menurut pendapat Pamungkas, Hamid, dan Prasetya (2017: 2) dalam jurnal Mei
Anjarwati, Bambang Mursito, Sarsono (2020:219) pendidikan merupakan salah satu dari
banyak faktor yang memiliki pengaruh atas kemampuan dan kinerja karyawan.
sistematis dan terorganisir sehingga daya non manajerial menggali pengetahuan dan
keterampilan teknis untuk misi tertentu (Iskandar, 2018: 25) di kutip dalam jurnal Mei
dikutip dalam jurnal Muhammad Ilham (2022:14) adalah sebagai suatu ukuran
tentang lama waktu atau masa kerjanya yang telah ditempuh seseorang dalam
memahami tugas tugas suatu pekerjaan dan telah melaksanakannya dengan baik. Dilihat
dari pendapat diatas maka yang dimaksud dengan pengaalaman kerja keseluluhan inti
sari yang di petik dari pembelajaran oleh seseorang dari peristiwa-peristiwa yang di
17
lakukan dalam perjalanan hidup agar dapat berdaya guna dalam kehidupan maupun
pekerjaan.
Manusia, kualitas yang meningkat akan memberikan kemudahan bagi perusahaan untuk
mencapai tujuan yang diinginkan ada beberapa indikator kualitas sumber daya manusia
sebagai beikut:
1. Pengetahuan
pelatihan. Latihan berperan khusus untuk membina tenaga kerja sehingga mereka
menjadi lebih Trampil dan dapat meningkatkan kompetensi diri mereka masing masing.
2. keterampilan
oprasioanl mengenai bidang tertentu yang bersifat keahlian adan sebuah bidang.
3. kemampuan
kemampuan adalah sesuatu yang dimiliki oleh individu untuk melakukan tugas atau
diberikan untuk melakukan pekerjaan tertentu kemampuan sosial kemampuan sosial atau
18
4. Pendidikan
meningkat dan memungkinkan penghasilan yang lebih tinggi, pendidikan yang tinggi
memberikan Wawasan yang lebih luas kepada tenaga kerja, sehingga dapat mendorong
5. Semangat kerja
pendidikan serta pelatihan tertentu dan dilakukan sebagai suatu pekerjaan yang menjadi
sumber penghasilan.
bentuk komitmen dari pada anggota suatu profesi untuk senantiasa mewujudkan dan
19
berperilaku dengan baik itu juga akan meningkatkan kinerja yang dihasilkannya.
disuatu instansi atau perusahaan. Pegawai harus ulet, berintegritas dan konsekuen dalan
Pegawai harus selalu menyelesaikan tugas dengan hasil yang maksimal sehingga
dapat tercapai kinerka yang baik dengan standar yang diinginkan perusahaan. Pegawai
haruslah bekerja dengan setandar mutu yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Pegawai
juga haruslah bekerja dengan ketelitian tingkat tinggi sehinggga bias mengurangi
pegawai pada kantor balai pelestarian cagar budaya banten. adanya komitmen
karyawan. Kualitas Sumber Daya Manusia, bahwa adanya komitmen pegawai didalam
Sumber Daya Manusia, Profesional Kerja, dan kedisiplinan secara simulasi beru
berpengaruh positif dan signifikan terhhadap kinerja pegawai pada kantor Balai
Menurut ( Prambudi Utomo 2022 : 221 ) dalam buku Manajemen Sumber Daya
20
1. Punya keterampilan yang tinggi dalam suatu bidang serta kemahiran dalam
2. Punya ilmu dan pengalaman serta kecerdasan dalam menganalisis suatu masalah
dan peka di dalam membaca situasi cepat dan tepat serta cermat dalam mengambil
4. Punya sikap mandiri berdasarkan keyakinan akan kemampuan pribadi serta terbuka
menyimak dan menghargai pendapat orang lain, namun cermat dalam memilih yang
Manusia faktor-faktor yang dapat mendukung profesionalisme kerja antara lain sebagai
berikut:
diperoleh dari hasil pengetahuan yang dimiliki dalam menghasilkan kinerja pada
sekelompok orang, kepada pihak-pihak yang berwenang yang sesuai dengan aturan
21
yang ada.
rekan kerja.
sebagai berikut :
1. Kemampuan
merupakan bahwa sejak lahir atau merupakan hasil latihan atau praktek dan digunakan
2. Kualitas
Sarana dan Prasarana adalah merupakan seperangkat alat yang digunakan dalam
suatu proses kegiatan baik alat tersebut adalah merupakan peralatan pembantu maupun
peralatan utama yang keduanya berfungsi untuk mewujudkan tujuan yang hendak
dicapai.
4. Jumlah SDM
22
Jumlah SDM suatu potensi yang ada dalam diri seseorang yang dapat berguna
untuk menyokong suatu organisasi atau perusahaan sesuai dengan keterampilan atau
5. Teknologi Informasi
informasi.
6. Keandalan
Konsistensi dari serangkaian pengukuran atau serangkaian alat ukur. Hasil tersebut
bisa berupa pengukuran dari alat ukur yang sama (tes dengan tes ulang ) Akan
signifikan terhadap hasil kerja yang dilakukan pegawai, disiplin yaitu sikap kesediaan
dan kerelaan pegawai untuk memenuhi, menaati dan mengikuti norma-norma peraturan
yang berlaku dilingkungan. Pegawai yang tidak disiplin akan menghambat pencapaian
tujuan perusahaan.
Menurut Hasibuan (2017:193) dalam jurnal Bersihanta Tarigan* dan Aria Aji
Priyanto (2021:4) Disiplin adalah besarnya rasa tanggung jawab seseorang terhadap
tugas-tugas yang diberikan kepadanya. Hal ini mendorong keinginan bekerja, semangat
Menurut Veithzal Rivai Zainal (2017:599) dalam jurnal Bersihanta Tarigan* dan
Aria Aji Priyanto (2021:4) mengemukakan bahwa: “disiplin kerja adalah suatu alat yang
digunakan para manajer utnuk berkomunikasi dengan karyawan agar mereka bersedia
untuk mengubah suatu perilaku serta sebagai suatu upaya untuk meningkatkan kesadaran
dan kesediaan seseorang menaati semua peraturan perusahaan dan norma – norma sosial
yang berlaku.
Menurut Hasibuan (2017:115) dalam jurnal Bersihanta Tarigan* dan Aria Aji
(1) Sikap yaitu mental dan prilaku karyawan yang berasal dari kesadaran atau
kerelaan dirinya sendiri dalam melaksanakan tugas dan peraturan perusahaan berupa
kehadiran yang berkaitan dengan keberadaan karyawan ditempat kerja untuk bekerja,
(2) Norma adalah peraturan yang boleh dan tidak boleh dikerjakan oleh para
karyawan selama dalam peraturan dan sebagai acuan dalam bersikap berupa mematuhi
(3) Tanggung jawab mrupakan kemampuan dalam menjalankan tugas dan peraturan
dalam perusahaan.
imam (Musbikin, 2019:84) dalam jurnal Elfina Pebriani (2022:7) jenis- jenis
24
1. Disiplin Preventif,
2. Disiplin Korektif.
lanjut.
3. Disiplin Progresif.
Manusia II tujuan kedisiplinan kerja adalah untuk mencapai suatu sikap tingkah laku dan
perbuatan yang sesuai dengan peraturan atau ketentuan yang berlaku dan berinisiatif
untuk melakukan suatu tindakan yang perlu, seandainya tidak ada perintah dari
instruktur atau pimpinan. Tujuan disiplin juga untuk mengurus atau mengarahkan
tingkah laku pada relasi yang harmonis dan sesuai dengan tujuan yang diinginkan.
25
mengemukakan bahwa:
yang akan dicapai harus jelas dan ditetapkan secara ideal serta cukup menantang bagi
kemampuan karyawan hal ini berarti bahwa tujuan pekerjaan yang dibebankan kepada
karyawan harus sesuai dengan kemampuan karyawan bersangkutan agar dia bekerja
sungguh sungguh dan disiplin dalam mengerjakan nya akan tetapi jika pekerjaan itu
2. Teladan Pimpinan
pimpinan dijadikan teladan dan Panutan oleh para bawahannya pimpinan harus memberi
contoh yang baik berdisiplin baik jujur adil serta sesuai kata dengan perbuatan dengan
teladan pimpinan yang baik kedisiplinan bawahan pun akan ikut baik jika teladan
pimpinan kurang baik kurang disiplin para bawahan pun akan kurang disiplin.
3. Balas Jasa
Balas jasa (gaji dan kesejahteraan) ikut mempengaruhi kedisiplinan karyawan karena
balas jasa akan memberikan kepuasan dan kecintaan karyawan terhadap perusahaan atau
pekerjaan nya. Jika kecintaan karyawan semakin baik terhadap pekerjaan, kedisiplinan
4. Keadilan
manusia yang selalu merasa dirinya penting dan minta diperlakukan sama
5. waskat
waskat (pengawasan melekat) adalah tindakan nyata dan paling efektif dalam
mewujudkan kedisiplinan karyawan perusahaan. Dengan Wasat berarti atasan harus aktif
dan langsung mengawasi perilaku, moral, sikap, gak Irah kerja, dan Prestasi
6. Sanksi Hukuman
Dengan sanksi hukuman yang semakin berat, karyawan akan semakin takut melanggar
peraturan presiden peraturan perusahaan, sikap, dan perilaku indisipliner karyawan akan
berkurang. Berat atau ringannya sanksi hukuman yang akan diterapkan ikut
7. Ketegasan
karyawan perusahaan. Pimpinan harus berani dan tegas, bertindak untuk menghukum
setiap karyawan yang indisipliner sesuai dengan sanksi hukuman yang telah ditetapkan.
Pimpinan yang berani bertindak tegas menerapkan hukuman bagi karyawan yang
indisipliner akan disegani dan di akui tapi kepemimpinan nya oleh bawahan. Dengan
8. Hubungan Kemanusiaan
menciptakan kedisiplinan yang baik pada satu perusahaan. Hubungan hubungan baik
bersifat vertikal maupun horizontal yang terdiri dari direct single relationship, direct
didefinisikan kinerja merupakan output yang dihasilkan dalam bekerja berdasarkan pada
kuantitas serta kualitas pegawai pada pelaksanaan kewajiban mereka berdasarkan beban
Menurut (Busro, 2018:89) dalam jurnal Hengky Kosasih (2021:358) Hasil kerja
yang dapat dicapai karyawan baik individu maupun kelompok dalam suatu organisasi,
sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab yang diberikan organisasi dalam upaya
waktu yang diberikan secara legal dan sesuai dengan moral maupun etika.
“Kinerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang
kemampuan potensi (IQ) dan kemampuan reality (knowledge + skill). Artinya, karyawan
yang memiliki IQ diatas rata-rata (IQ 110-120) dengan pendidikan yang memadai untuk
b) maka ia akan lebih mudah mencapai kinerja yang diharapkan. Oleh krena itu,
menghadapi situasi (situation) kerja. Artinya, seorang pegawai harus siap mental,
mampu secara fisik, memahami tujuan utama dan target kerja yang harus akan dicapai,
mampu memanfaatkan, dan menciptakan situasi kerja. Motivasi merupakan kondisi yang
menggerakkan diri karyawan yang terarah untuk mencapai tujuan organisasi (tujuan
kerja).
kapasitas pekerjaan. Dikatakan baik jika dapat menghindarkan diri dari tingkat
kesalahan pada penyelesaian sesuatu pekerjaan yang dapat mendatangkan laba (income)
2. Jumlah Kerja
29
Manifestasi dari beban dan nilai pekerjaan yang dilakukan didalam satu waktu
perusahaan.
3. Tanggung Jawab
dalam mempertanggung jawabkan hasil kerja serta sarana dan prasarana yang digunakan
setiap hari.
4. Kerjasama
lain, secara virtual maupun horizontal baik di dalam maupun diluar pekerjaan
5. Inisiatif
dalam pekerjaan tanpa harus menunggu perintah dari pimpinan serta memperlihatkan
TABEL 2.1
PENELITIAN TERDAHULU
perbedaan
dari variabel locusnya
penelitian terdahulu
dilakukan pada PT PLN
(Persero) dan hasil yang
membedakannya
menggunakan metode
positivism serta
memakai 59 orang
responden sebagai
pengambilan data
dalam penelitian.
Bambang 1. Hasil penelitian uji t Persamaan
31
penelitian Kualitatif
sebagai jenis penelitian,
pengambilan sampel
juga dilakukan secara
incidental dengan tektik
pengumpulan data
melakukan pengamatan
terhadap objek yang
terkait.
Gapuri Ramadhan, 2018 Berdasarkan hasil penelitian yang Persamaan
Analisis Hubungan telah diuraikan pada bab Penelitian terdahulu ini
Profesionalisme Kerja sebelumnya, maka dapat sama sama
Pegawai Terhadap disimpulkan bahwa hubungan menggunakan variabel
Kinerja Pegawai Pada profesionalisme kerja terhadap Profesional kerja, dan
Kantor Dinas kinerja pegawai pada Kantor Dinas juga menggunakan jenis
Kependudukan Dan Kependudukan dan Pencatatan penelitian Kuantitatif.
Pencatatan Sipil Kota Sipil Kota Banjarmasin secara
Banjarmasin umum dapat dikatakan cukup baik. Perbedaan
Yang menjadi pembeda
yaitu teknik sampling
yang digunakan adalah
Probability Sampling
dan mengambil 30
responden sebagai
sampel pengambilan
data.
Fitri Yunia Berdasarkan hasil penelitian dapat Persamaan
Ningsih,2022 disimpulkan sebagai berikut: jenis penelitian
Pengaruh 1) kepemimpinan berpengaruh Kuantitatif,
Kepemimpinan, secara signifikan terhadap kinerja pengumpulan data
Kompetensi Sumber karyawan di karya seni lukisan menggunakan
Daya Manusia Dan timbul kuesioner sekala
Disiplin Kerja Terhadap 2) kompetensi sumber daya pengukuran
Kinerja Karyawan Di manusia berpengaruh secara menggunakan Likert,
Karya Seni Lukisan signifikan terhadap kinerja dan teknik analisis
Timbul “Edi Sutopo” karyawan di karya seni lukisan menggunakan regresi
33
Perbedaan
Menggunakan 81
Responden untuk
pengumpulan data,
pengambilan sampel
mengadopsi teknik
purposive sampling
yaitu teknik
penempelan sampel
34
Variabel Intervening”
H1: Diduga terdapat pengaruh kualitas sumber daya manusia terhadap kinerja
METODOLOGI PENELLITIAN
Pada penelitian ini peneliti akan menggunakan jenis penelitian Survei yang
populasi tertentu dan menganalisis data secara statistik untuk menguji hipotetis
yang diajukan.
mendapatkan data dari tempat tertentu yang alamiah (bukan buatan), tetapi
analisis data bersifat kuantitatif statistik, dengan tujuan untuk menguji hipotesis.
cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu”.
41
42
penelitian yang sesuai untuk memperoleh sebuah data yang akan diteliti dalam
sebuah penelitian.
ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu”. Dengan
demikian, dalam melakukan penelitian perlu adanya suatu metode penelitian yang
sesuai untuk memperoleh sebuah data yang akan diteliti dalam sebuah penelitian.
yang berbentuk angka atau bilangan. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan
a. Data Primer
Dalam penelitian ini data Primer diperoleh langsung dari Survei yang
respon mengenai variabel bebas kualitas sumber daya manusia (X) , Profesional
Kerja (X2), Kedisiplinan (X3), maupun variabel terkait Kinerja Pegawai (Y).
b. Data Sekunder
Data Sekunder dalam penelitian yang dilakukan oleh peneliti ini data yang
diperoleh secara tidak langsung melalui buku yang terkait dengan variabel yang
diteliti, data yang diperoleh dari internet, berbagai jurnal jurnal yang telah
disesuaikan oleh peneliti untuk diambil variabel data yang dibutuhkan oleh
peneliti. Data sekunder didapatkan dari Kantor Balai Pelestarian Cagar Budaya
43
Banten.
data yang didapat yaitu mengenai jumlah Pegawai, absensi Pegawai yang
didapat dari Kantor Balai Pelestarian Cagar Budaya Banten dari akhir tahun 2021-
2022:
penelitian.
2. Buku-buku dari beberapa ahli baik yang ada di perpustakaan mau puan buku
3. Jurnal-jurnal terdahulu.
didapat dari sumber-sumber seperti jurnal, internet, dan buku untuk acuan
1. Kuisioner
responden. data yang telah didapatkan dari kuisioner ini nantinya akan
2. Wawancara
44
dilakukan dengan Tanya jawab tentang gambaran umum instansi, visi dan misi,
Balai Pelestarian Cagar Budaya Banten atau yang lebih dikenal dengan
Kantor (BPCB). Kantor BPCB ini beralamat Jl. Letnan Jidun, Kepandean,
Lontar Baru, Kec.Serang, Kota Serang, Banten dengan kode pos 42115
Dalam penelitian ini, diambil pada bulan april sampai dengan proses
Tabel 3.1
Judul
2. Penulisan
BAB I
3. Penulisan
BAB II
4. Penulisan
BAB III
45
5. Hasil dan
Pembahasan
BAB IV
6. Kesimpulan
dan saran
BAB V
3.1.1 Populasi
seperti ini disebut tak terbatas atau tak terhingga. Populasi dalam
Banten.
46
3.1.2 Sample
juga biasa di sebut sebagai bagian darii populasi yang meliki karakteristik
mirip dengan populasi. sample disebut juga sebagai contoh. nilai hitung
yang diperoleh dari sampel itulah yang disebut dengan statistik. Didalam
Banten. Jadi, menurut Sample Jenuh dapat disimpulkan bahwa yang akan
98.
Variabel ini adalah variabel yang berkontribusi dalam penelitian ini dan
bebas dalam penelitian ini adalah kualitas sumber daya manusia (X1),
Variabel terikat adalah variabel yang bergantung pada variabel lainnya dan
sebagai pengamatan utama pada penelitian ini yaitu kinerja pegawai (Y).
atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi
tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya.
tabel 3.2
Oprasional Variabel
E
3. Kemampuan 1. Kemampuan Teknis 7
2. Kemampuan Sosial R 8
3. Kemampuan 9
Konseptual V
48
5. Semangat 1. Mengevaluasi 13
Kerja pekerjaan
2. Hasil evaluasi 14
A
5. Teknologi 1. Alat yang membantu 11
Informasi 2. Melakukan tugas L 12
6. Keandalan 1. Konsistensi 13
2. Tes dengan tes ulang 14
7. Ketegasan 1. Berani 18
2. Tegas 19
8. Hubungan 1. Harmonis 20
Kemanusiaa
n
3. Tanggung 1. Melaksanakan R 8
Jawab Pekerjaan
2. Hasil Kerja V 9
A
4. Kerjasama 1. Kesediaan 10
2. Berpartisipasi L 11
likert. “Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi
sebagai berikut:
Tabel 3.3
Dalam hal ini perlu dibedakan antara hasil yang valid dan reliable dengan
instrument yang valid dan Realiable. Hasil penelitian yang valid bila terdapat
kesamaaan antara data yang terkumpul dengan data yang sesungguhnya terjadi
kecermatan suatu instrument dalam mengukur apa yang ingin diukur. Uji
51
kuisioner atau skala, apakah item-item pada kuisioner tersebut sudah tepat
dalam mengukur apa yang ingin diukur.. Validitas data yang dimaksud adalah
yang berkaitan dengan prosedur yang digunakan dalam anlisa data. Untuk
𝑛 (∑ KF)−(∑ K ∑ F)
r=
√*𝑁 ∑X 2−( ∑ K)
keterangan:
r = Koefisiensi korelasi
X = Skor pertanyaan
Y = Skor total
N = Jumalah Responden
mendapatkan ) sebagaiberikut:
(Prayitno, 2017:90):
52
tetap konsisten, apabila dilakukan pengukuran dua kali atau lebih terhadap
gejala yang sama dengan menggunakan alat pengukur yang sana pula.
α
=
𝑘
𝑟
1
+
(
𝑘
−
𝑟
)
𝑟
keterangan:
α = Koefisiensi reabilitas
dalam persamaan.
53
tabel 3.4
Alpha
Menurut Ghozali (2018) uji asumsi klasik merupakan tahap awal yang
untuk dapat memberikan kepastian agar koefisien regresi tidak bias serta
konsisten dan memiliki ketepatan dalam estimasi. Uji asumsi klasik dilakukan
untuk menunjukan bahwa pengujian yang dilakukan telah lolos dari normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel
pengganggu atau residual memiliki distribusi normal, model regresi yang baik
Salah satu cara melihat normalitas distribusi data adalah menggunakan uji statistik
probabilitas lebih besar dari 0,05%, maka hal ini berarti bahwa data tersebut
terdistribusi normal sedangkan jika nilai probabilitas lebih kecil dari 0,05%, maka
54
hal ini berarti data tersebut tidak terdistribusi normal (Ghozali, 2018).
b. Uji Multikolinearitas
menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar satu atau semua
multikolinearitas diterapkan untuk analisis regresi berganda yang terdiri atas dua
atau lebih variabel bebas atau independen variabel (X1, X2, X3, ,Y) di mana akan
di ukur keeratan hubungan antar variabel bebas tersebut melalui besaran koefisien
korelasi (r)". Uji Multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah pada sebuah
model regresi ditentukan adanya korelasi antar variabel independen. Jika terjadi
baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen. Jika terbukti
ada multikolinearitas, sebaiknya salah satu dari variabel independen yang ada
dikeluarkan dari model, lalu pembuatan model regresi diulang kembali (Santoso,
2018: 234).
variance inflation factor (VIF) dan Tolerance. Pedoman suatu model regresi yang
VIF adalah 10, jika nilai VIF dibawah 10, maka tidak terjadi
berikut:
multikolinearitas.
multikolinearitas
c. Uji Autokorelasi
muncul karena observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama
lain. Jika waktu berkaitan satu sama lainnya, masalah ini timbul karena resada
berkaitan satu sama lain (data time series), sedangkan pada data crossection
dikatakan baik ketika bebas dari unsur autokorelasi, yang dapat digunakan dalam
Ghozali (2018; 120) menerangkan bahwa runs test sebagai bagian dari
statistik non-parametik dapat pula digunakan untuk menguji apakah antar residual
terdapat korelasi yang tinggi. Runs Test digunakan dengan tingkat signifikansi
56
0.05%. Jika antar residual tidak terdapat hubungan korelasi maka dikatakan
bahwa residual adalah acak atau random. Runst Test digunakan untuk melihat
apakah data residual terjadi secara random atau tidak (sistematis). Apabila nilai
signifikansi kurang dari signifikansi 0.05% yang berarti hipotesis nol ditolak,
sehingga dapat disimpulkan bahwa residual tidak random atau terjadi autokorelasi
2018;120):
a. Jika nilai Asymp. Sig. (2-tailed) lebih kecil < dari 0,05
b. Jika nilai Asymp. Sig. (2-tailed) lebih besar > dari 0,05
Tabel 3.5
d. Uji Heteroskedastisitas
dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan
jika berbeda disebut Heteroskedasitas. Model regresi yang baik adalah yang
data yang mewakili berbagai ukuran (kecil, sedang, dan besar) (Ghozali, 2018).
melihat grafik plot antara nilai prediksi variabel terikat (dependen) yaitu ZPRED
dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot antara
SRESID dan ZPRED dimana sumbu Y adalah Y yang telah diprediksi, dan sumbu
heteroskedastisitas.
2. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas
heteroskedastisitas
determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan
terhadap variabel dependen. Oleh karena itu banyak peneliti menganjurkan untuk
terbaik. Tidak seperti R2 , nilai adjusted R2 dapat naik atau turun apabila satu
R2 dapat bernilai negatif walaupun yang dikehendaaki harus bernilai positif. Jika
dalam uji empiris didapat nilai R2 negatif, maka nilai adjusted dianggap bernilai 0
59
(Ghozali, 2018).
Σx4YΣY2
Keterangan :
R2 : Koefisisensi determinasi
(dependent)
Keterangan :
R2 : Koefisisensi determinasi
(dependent)
melibatkan lebih dari satu variable bebas atau predictor. Dalam bahasa
(2018:188).
Keterangan :
Y : Variabel kinerja
X2 : Variabel Professional
Kerja X3 : Variabel
Kedisiplinan Pegawai
61
pengganggu
apakah ada atau tidak ada pengaruh kualitas sumber daya manusia,
√𝑛−2
t=r
√1−[𝑟2]
Keterangan:
t = t hitung
r = Koefesien kolerasi
62
sederhana n = jumlah
sampel
signifikan atau tidak, perlu dilakukan uji signifikasi. Uji signifikasi korelasi
atau0,025%)
2. Pengambilan keputusan
Fh =
𝑅2/𝑘
(1−𝑅2
)/
(𝑛−𝑘−
1)
Keterangan:
k : Jumlah variabel
independen n :Jumlah
anggota sampel
F:
ditolak.
diterim
BAB IV
Balai Pelestarian Cagar Budaya atau biasa disingkat BPCB merupakan unit
Balai Pelestarian Cagar Budaya Banten adalah unit pelaksana teknis di lingkungan
Sejarah dan Purbakala Serang Banten. Lingkup kerja Suaka Peninggalan Sejarah
dan Purbakala Serang Banten pada waktu itu meliputi wilayah provinsi jawa barat,
provinsi DKI Jakarta dan Provinsi Lampung. Pada saat itu Suaka Peninggalan
Sejarah dan Purbakala Serang berkantor di Site Museum Banten Lama. Dengan
64
65
semakin banyaknya kegiatan serta ruang kerja yang tidak dapat menampung lagi
1994.
wilayah kerja Suaka Peninggalan Sejarah dan Purbakala serang berubah menjadi
Pada tahun 2001, terhitung mulai 1 Maret, Suaka Peninggalan Sejarah dan
Purbakala Serang. Nama instansi Purbakala ini berubah lagi menjadi Pelestarian
Organisasi dan Tata Kerja Balai Pelesarian Cagar Budaya, Sekarang mempunyai
keberadaan cagar budaya dan nilainya. Hal ini sesuai dengan Undang-Undang No
11 Tahun 2010 tentang Benda Cagar Budaya. Penjelasan mengenai benda cagar
sehingga perlu dilindungi dan dilestarikan demi pemupukan kesadaran jati diri
terlepas dari penemuan dan pencarian tinggalan para arkeolog terdahulu. Hasil
ditetapkan sebagai benda Cagar Budaya. Penemuan cagar budaya telah diatur
Undang tersebut telah diatur secara terperinci mulai pencarian dan penemuan
cagar budaya, subjek yang berhak melakukan, ketentuan yang diberlakukan hingga
CagarBudaya
Cagar Budaya
Cagar Budaya
professional
organisasi dan tata kerja Balai Pelestarian Cagar Budaya , Balai Pelestarian Cagat
Budaya merupakan salah satu unit pelaksana teknis ( UPT) di lingkungan kememntrian
Secara hakiki BPCB Banten dengan wilayah kerja wilayah provinsi jawa
barat, provinsi DKI Jakarta dan Provinsi Lampung dipimpin oleh kepala dibantu oleh
seorang Kepala Subbagaian Tata Usaha ( Kasubag TU) dan satu orang kepala saksi
Urusan dan Kelompok Kerja ( Pokja). Urusan dan kelmpok kerja kerja ini berada di
Urusan terdiri dari empat yaitu urusan Kepegawain, Urusan Keuangan, Urusan
perencanan, dan Urusan Kerumah Tnggaan dan BMN. Sedangkan Kelompok kerja
tersebut terdiri atas lima pokja yaitu pemeliharaan, pokja pengawasan, pengamanan
dan zonasi, pokja dokumentasi dan publikasi, pokja pemugaran, dan pokja
1. Kepala
Gambar 1. 1
Struktur Organisasi BPCB
Responden dalam penelitian ini adalah pegawai pada kantor Balai Pelestarian
69
Tabel 4.1
1 Laki-Laki 61 68,4%
2 Perempuan 28 31,6%
Jumlah 89 100%
Sumber: Data Premier diolah peneliti (2023)
Berdasarkan data pada tabel 4.1 diatas, terlihat bahwa dari 89 responden
pegawai yang berjenis kelamin laki laki sebanyak 61 orang dengan presentase
bawah ini :
Tabel 4.2
70
2 31-40 53 59,9%
3 41-50 24 26,4%
Jumlah 89 100%
Sumber: Data Premier diolah peneliti (2023)
Berdasarkan pada pada tabel 4.2 diatas, terlihat bahwa dari 89 responden,
pegawai yang memiliki usia 29-30 tahun berjumlah 12 orang pegawai dengan
presentase (13,7%) usia 31-30 tahun berjumlah 53 orang pegawai dengan presentase
(59,9%), usia 41-50 Tahun berjumlah 24 orang pegawai (26,4%). Dapat disimpulkan
bahwa mayoritas pada 31-40 dengan jumlah sebanyak 53 orang pegawai dengan
presentase (59,9%)
Tabel 4.3
Responden berdasarkan Jenjang Pendidikan
NO. Pendidikan Frekuensi Presentase%
1 SMA/SMK 9 10%
2 D3 28 31%
3 S1 52 59%
71
Jumlah 89 100%
Sumber: Data Premier diolah peneliti (2023)
Berdasarkan data pada tabel 4.3 diatas, terlihat bahwa dari 89 responden
Tabel 4.4
Berdasarkan data pada tabel 4.4 diatas, terlihat bahwa dari 89 responden pada
lama bekerja 1-5 berjumlah 25 orang pegawai dengan presentase (28%). 6-10 tahun
72
berjumlah 54 orang pegawai dengan presentase (60%) dan 11-20 tahun berjumlah
A. Uji Validitas
Pegawai (Y). Selanjutnya keputusan pada butir atau item pernyataan dapat
Tabel 4.5
Uji Validitas Kualitas Sumber Daya Manusia
r tabel
No r hitung Keputusan
sig. 0.05 (5%) dan n=89
KSDM_1 0,500** 0,208 Sangat Valid
KSDM_2 0,554** 0,208 Sangat Valid
KSDM_3 0,494** 0,208 Sangat Valid
KSDM_4 0,538** 0,208 Sangat Valid
KSDM_5 0,502** 0,208 Sangat Valid
KSDM_6 0,442** 0,208 Sangat Valid
73
Berdasarkan pada tabel diatas untuk nilai r tabel sebesar 0,208 dimana angga
tersebut di peroleh dari nilai taraf signifikan 5% atau 0,05 dengan uji dua arah dan uji
sempel sebanyak 89. Kemudian apabila hasil r hitung item instrument lebih besar dari
r tabel sebesar 0,208 maka dapat dinyatakan valid. Dapat disimpulkan dari
keseluruhan item atau instrument pada uji validitas kualitas sumber daya manusia
Tabel 4.6
Uji validitas Profesionalisme Kerja
r tabel
No. r hitung Keputusan
sig. 0.05 (5%) dan n=89
0,608** 0,208 Sangat Valid
PK_1
PK_2 0,727** 0,208 Sangat Valid
PK_3 0,690** 0,208 Sangat Valid
PK_4 0,739** 0,208 Sangat Valid
PK_5 0,740** 0,208 Sangat Valid
PK_6 0,606** 0,208 Sangat Valid
PK_7 0,748** 0,208 Sangat Valid
74
Berdasarkan pada tabel diatas untuk nilai r tabel sebesar 0,208 dimana angga
tersebut di peroleh dari nilai taraf signifikan 5% atau 0,05 dengan uji dua arah dan uji
sempel sebanyak 89. Kemudian apabila hasil r hitung item instrument lebih besar dari
r tabel sebesar 0,208 maka dapat dinyatakan valid. Dapat disimpulkan dari
keseluruhan item atau instrument pada uji validitas Profesionalisme kerja manusia
Tabel 4.7
Uji Validitas Kedisiplinan
r tabel
No r hitung Keputusan
sig. 0.05 (5%) dan n=89
KD_1 0,659** 0,208 Sangat Valid
KD_2 0,593** 0,208 Sangat Valid
KD_3 0,494** 0,208 Sangat Valid
KD_4 0,626** 0,208 Sangat Valid
KD_5 0,733** 0,208 Sangat Valid
KD_6 0,688** 0,208 Sangat Valid
KD_7 0,681** 0,208 Sangat Valid
KD_8 0,731** 0,208 Sangat Valid
KD_9 0,616** 0,208 Sangat Valid
KD_10 0,762** 0,208 Sangat Valid
KD_11 0,435** 0,208 Sangat Valid
KD_12 0,616** 0,208 Sangat Valid
KD_13 0,522** 0,208 Sangat Valid
75
Berdasarkan pada tabel diatas untuk nilai r tabel sebesar 0,208 dimana angga
tersebut di peroleh dari nilai taraf signifikan 5% atau 0,05 dengan uji dua arah dan uji
sempel sebanyak 89. Kemudian apabila hasil r hitung item instrument lebih besar dari
r tabel sebesar 0,208 maka dapat dinyatakan valid. Dapat disimpulkan dari
B. Uji Reliabilitas
ukur, selanjutnya untuk melakukan uji reliabilitas pada penelitian ini, penulis
menggunakan IMB SPSS 26. Berikut ini adalah. Alpha hasil perhitungan
Tabel 4.8
Uji reliabilitas variabel Kualitas Sumber Daya Manusia (X1)
Item-Total Statistics
Cronbach's
Scale Mean if Scale Variance if Corrected Item- Squared Multiple Alpha if Item
Item Deleted Item Deleted Total Correlation Correlation Deleted
X_1 105.1798 150.422 .439 .868 .722
hasil nilai Cronbach’s Alpa dari 14 indikator 0,60 yaitu nilai acuan adapun hasil dari
uji reliabilitas secara parsial diperoleh nilai yang lebih besar dari nilai r tabel 0,208.
Maka seluruh pernyataan yang terdapat pada kuisioner variabel kualitas sumber daya
Tabel 4.9
Uji reliabilitas Profesionalisme Kerja
Item-Total Statistics
Scale Mean if Scale Variance if Corrected Item- Squared Multiple Cronbach's Alpha
Item Deleted Item Deleted Total Correlation Correlation if Item Deleted
X_1 100.9438 324.213 .575 . .754
hasil nilai Cronbach’s Alpa dari 14 indikator 0,60 yaitu nilai acuan adapun hasil dari
uji reliabilitas secara parsial diperoleh nilai yang lebih besar dari nilai r tabel 0,208.
Maka seluruh pernyataan yang terdapat pada kuisioner variabel profesionalisme kerja
Tabel 4.10
Uji reliabilitas Kedisiplinan
Item-Total Statistics
Scale Mean if Scale Variance if Corrected Item- Squared Multiple Cronbach's Alpha
Item Deleted Item Deleted Total Correlation Correlation if Item Deleted
X_1 144.7528 263.506 .632 . .730
X_2 144.7753 266.426 .565 . .734
X_3 145.2247 270.244 .468 . .738
X_4 144.9438 262.554 .594 . .730
X_5 144.7528 262.370 .712 . .729
X_6 145.0112 265.602 .668 . .732
X_7 144.8989 260.933 .653 . .728
X_8 144.9775 264.431 .713 . .731
X_9 145.1236 265.314 .588 . .732
X_10 144.7303 261.199 .743 . .727
X_11 144.7416 268.785 .396 . .737
X_12 144.8202 264.308 .587 . .731
X_13 144.9663 266.510 .488 . .734
X_14 144.9101 266.196 .424 . .735
X_15 144.6629 267.976 .381 . .736
X_16 145.1910 272.634 .270 . .741
X_17 144.9438 268.758 .355 . .737
X_18 144.6854 269.900 .367 . .738
X_19 144.9663 270.101 .343 . .738
X_20 144.7528 262.234 .658 . .729
X3_TOTAL 74.3034 69.850 1.000 . .881
bahwa hasil nilai Cronbach’s Alpa dari 20 indikator 0,60 yaitu nilai acuan adapun
hasil dari uji reliabilitas secara parsial diperoleh nilai yang lebih besar dari nilai r
tabel 0,208. Maka seluruh pernyataan yang terdapat pada kuisioner variabel
Tabel 4.11
Uji reliabilitas Kinerja (Y)
Item-Total Statistics
Scale Mean if Scale Variance if Corrected Item- Squared Multiple Cronbach's Alpha
Item Deleted Item Deleted Total Correlation Correlation if Item Deleted
X_1 77.0787 48.937 .562 . .713
hasil nilai Cronbach’s Alpa dari 11 indikator 0,60 yaitu nilai acuan adapun hasil dari
uji reliabilitas secara parsial diperoleh nilai yang lebih besar dari nilai r tabel 0,208.
Maka seluruh pernyataan yang terdapat pada kuisioner variabel kinerja pegawai
A. Uji Normalitas
signifikan 5% jika signifikansi yang dihasilkan > 0,05 maka distribusi normal.
Begitu pula sebaliknya, jika signifikansi < 0,005 maka data tidak terdistribusi
normal. Hasil pengujian normalitas data dalam penelitian ini dapat dilihat
Tabel 4.12
Uji Normalitas (kolmograv-Smirnov)
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic Df Sig. Statistic Df Sig.
Kualitas SDM (X1) .091 89 .064 .979 89 .165
berkontribusi normal atau dengan kata lain semua variabel memenuhi asumsi
81
normalitas, karna nilai sig kualitas sumber daya manisua 0,64 Profesionalisme kerja
0,69 Kedisiplinan 0,52 dan kinerja pegawai 0,53 lebih besar dari (0,05).
B. Uji Multikolineritas
factor (VIF) dan tolerance value diatas 0,10 dan VIF < 10 maka dikatakan
Tabel 4.13
Hasil Uji Multikolineritas
Coefficientsa
Berdasarkan hasil uji multikolineritas pada tabel 4.13 dapat dilihat bahwa
pegawai menunjukan nilai tolerance > 0,10 dan nilai FIV < 10 oleh karna itu dapat
penelitian ini adalah terbebas dari multikolineritas atau dapat dipercaya atau obyektif.
C. Uji Heterokedastisitas
dilakukan dengan cara melihat gambar plot antara nilai prediksi variabel
Gambar 4.1
Uji Heterokedast
83
Berdasarkan hasil uji Heterokedastisitas pada ganbar 4.1 dapat dilihat bawha
titik-titik menyebar secara tidak membentuk pola tertentu atau tidak teratur, sehingga
Untuk mengetahui secara pasti tentang variabel Kualitas Sumber Daya Manusia
(X1), Profesionalisme Kerja (X2), Kedisiplinan (X3), Kinerja Pegawai (Y) dapat
ditinjau gambaran umum dari para responden yang diperoleh dari penyebaran
kuisioner / angket terhadap pegawai balai pelestarian cagar budaya banten yang
Grafik 4.1
standar skor ( 222,5 + 89 = 311,5 ) dan didapatkan nilai rata-rata (4835 : 14 = 345,5 )
bahwa skor terendah dalam variabel kualitas sumber daya manusia adalah
di atas standar skor di dalam variabel kualitas sumber daya manusia adalah
kemampuan teknis, kemampuan sosial, wawasan yang luas, tindakan yang produktif,
Banten
dengan penuh tanggung jawab, tepat waktu dan memiliki nilai integritas.
Grafik 4.2
300
280
260
skor terendah dalam variabel profesionalisme kerja adalah alat yang digunakan, dan
alat yang membantu. Sedangkan nilai di atas standar skor di dalam variabel
86
profesionalisme kerja adalah kecakapan dan potensi, latihan dan praktek, dinamisasi
Potensi diri, menyokong organisasi, melakukan tugas, konsistensi, tes dengan tes
ulang.
buat oleh instansi, kedisiplinan pada kantor balai pelestarian cagar budaya
Grafik 4.2
Kedisiplinan (X3)
300
280
260
skor terendah dalam variabel profesionalisme kerja adalah contoh yang baik,
kedisiplinan dan melanggar peraturan. Sedangkan nilai di atas standar skor di dalam
variabel Kedisiplinan adalah tujuan yang jelas, ditetapkan secara ideal, berdisiplin,
jujur, adil, gajih, kesejahteraan, ego, sifat, aktif, mengawasi prilaku, moral, sikap,
kerja yang dapat dilihat secacra nyata dengan standar kerja yang telah
Grafik 4.3
354 371
339 337 340 349 345 337
400 309 310
334
350
300
250
200
150
100
50
0
bahwa skor terendah dalam variabel kinerja pegawai adalah Hasil kerja, beban dan
nilai kerja. Sedangkan nilai di atas standar skor di dalam variabel Kedisiplinan adalah
dan kuatnya hubungan antar dua variabel atau lebih”. Arah dinyatakan dalam
menentukan suatu variabel dengan variabel lain. Hasil perhitungan analisis korelasi
Tabel 4.14
Kualitas Sumber Daya Manusia dengan Kinerja Pegawai
Correlations
Kualitas Sumber
Daya Manusia Kinerja Pegawai
Kualitas Sumber Daya Manusia Pearson Correlation 1 .424**
kualitas sumber daya manusia terhadap kinerja pegawai sebesar 0,424 memiliki
korelasikuat. Dalam hal ini hubungan antara kualitas sumber daya manusia dengan
kinerja pegawai dapat dilihat dari semakin sesuai dengan kualitas sumber daya
manusia maka pegawai bekerja dalam sebuah instansi semakin baik pula kinerjanya.
Tabel 4.15
Profesionalisme Kerja dengan Kinerja Pegawai
Correlations
Profesionalisme
Kerja Kinerja Pegawai
Profesionalisme Kerja Pearson Correlation 1 .375**
yang positif terhadap kinerja pegawai dengan derajat hubungan korelasi kuat. Dalam
hal ini hubungan antara profesionalisme kerja dengan kinerja pegawai dapat dilihat
dari semakin sesuai dengan profesionalisme kerja maka pegawai bekerja dalam
Tabel 4.16
Kedisiplinan dengen Kinerja Pegawai
Correlations
Kedisiplinan Kinerja Pegawai
Kedisiplinan Pearson Correlation 1 .360**
Sig. (1-tailed) .000
N 89 89
Kinerja Pegawai Pearson Correlation .360** 1
Sig. (1-tailed) .000
N 89 89
**. Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed).
Kedisiplinan terhadap kinerja pegawai sebesar 0,360 memiliki hubungan yang positif
terhadap kinerja pegawai dengan derajat hubungan korelasi kuat. Dalam hal ini
91
hubungan antara Kedisiplinan dengan kinerja pegawai dapat dilihat dari semakin
sesuai dengan Kedisiplinan maka pegawaibekerja dalam sebuah instansi semakin baik
pula kinerjanya.
Tabel 4.17
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta T Sig.
1 (Constant) 24.485 3.895 6.287 .000
terhadap kinerja pegawai dapat diketahui nilai persahaan regresi yaitu Y = 24,485 +
92
312 (X1), koefisien regresi X1 sebesar 0,312 hal ini menunjukan bahwa jika ketika
kualitas sumber daya manusia (X1) meningkat sebesar 1 x maka akan terjadi
Tabel 4.18
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta T Sig.
1 (Constant) 28.463 3.455 8.237 .000
kinerja pegawai dapat diketahui nilai persahaan regresi yaitu Y = 28,463 + 247 (X2),
93
koefisien regresi (X2) sebesar 0,247 hal ini menunjukan bahwa jika profesionalisme
kerja (X2) meningkat sebesar 1 x maka akan terjadi peningkatan kinerja pegawai (Y)
Tabel 4.19
Pengaruh Kedisiplinsn terhadap Kinerja Pegawai
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta T Sig.
1 (Constant) 29.098 3.447 8.442 .000
pegawai dapat diketahui nilai persahaan regresi yaitu Y = 29,098 + 171 (X3),
koefisien regresi X3 sebesar 0,171 hal ini menunjukan bahwa jika kedisiplinan (X3)
94
meningkat sebesar 1 x maka akan terjadi peningkatan kinerja pegawai (Y) sebesar
Tabel 4.20
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta T Sig.
1 (Constant) 33.690 4.997 6.742 .000
Dari tabel 4.20 di diatas dapat dilihat bahwa model regresi linier berganda
sebagai berikut:
a) Koefisien konstanta sebesar 33,690 hal ini berarti jika nilai di kualitas sumber
daya manusia (X1) profesionalisme kerja (X2) dan kedisiplinan (X3) sama
b) Koefisen variabel kualitas sumber daya manusia (X1) bernilai positif sebesar
0,68 artinya jika setiap variabel kualitas sumber daya manusia meningkat 1
skor dengan asumsi variabel profesionalisme kerja (X2) dan kedisiplinan (X3)
tetap, maka akan diikuti oleh kenaikan nilai kinerja karyawan sebesar 0,68.
kerja (X2) dan kedisiplinan (X3) tetap, maka akan diikuti oleh kenaikan nilai
d) Koefisen variabel kedisiplinan (X3) bernilai positif sebesar 0,55 artinya jika
kedisiplinan (X3) tetap, maka akan diikuti oleh kenaikan nilai kinerja
Tabel 4.21
Model Summary
antara faktor kualitas sumber daya manusia (X1) profesionalisme kerja (X2) dan
kedisiplinan (X3) dengan kinerja pegawai secara bersamaan sebesar 0,093. Hal ini
dapat di artikan bahwa variabel kualitas sumber daya manusia, profesionalisme kerja
dan kedisiplinan mempengaruhi sebesar 0,93 % terhadap kinerja pada kantor balai
pelestarian cagar budaya banten. Sedangkan sisanya sebesar 99,07% dipengaruhi oleh
variabel responden terhadap variabel dependen. Derajat yang digunakan adalah 0,05
Jika t hitung > t tabel maka berpengaruh. Maka diperbolehkan hasil uji t sebagi
berikut :
98
Kinerja Pegawai
Berdasarkan hasil output pada tabel 4.17 di peroleh nilai t hitung untuk
variabel kualitas sumber daya manusia (X1) adalah positif sebesar 4,365
hitung > t tabel (4,365 > 1,662 ) artinya H0 ditolak dan Ha diterima yang
pegawai
Berdasarkan hasil output pada tabel 4.18 di peroleh nilai t hitung untuk
hitung > t tabel (3,770 > 1,662 ) artinya H0 ditolak dan Ha diterima yang
Berdasarkan hasil output pada tabel 4.19 di peroleh nilai t hitung untuk
sebesar 1,662. Hail tersebut menunjukan bahwa t hitung > t tabel (3,594
kinerja (Y).
hasil di uji dengan menggunakan uji F melalui perhitungan SPSS sebagai berikut :
Tabel 4.21
Hasil Uji F ( simultan )
ANOVAa
Berdasarkan hasil output pada tabel 4.21 diperoleh nilai Fhitung sebesar 9,199
Fhitung > F tabel ( 9,199 > 2,71 ) dengan nilai signifikansi < 0,005 (0,000 < 0,05 )
artinya H0 ditolak dan Ha diterima yang berarti terdapat pengaruh kualitas sumber
lebih besar dari r tabel sebesar 0,208 dan tingkat sig < 0,05 jadi tiap-tiap bulir
variabel lebih besar dari 0,60 yang berarti bahwa kuesioner yang merupakan
indikator-indikator dari variabel tersebut adalah rerliabel atau handal. Hal tersebut
dapat dilihat dari hasil pengujian bahwa penelitian ini menghasilkan nilai reliabilitas
terhadap kinerja pegawai. Diperoleh dari nilai t hitung sebesar 4,365 dan nilai t
tabel 1,662 dengan tingkat signifikansi 0,000 < nilai a = (0.05) yang artinya hasil
101
Dalam hal ini kualitas sumber daya manusia memiliki nilai terendah pada
karena masih ada pegawai yang tingkat pendidikannya tidak sesuai dengan
pegawai sesui dengan latar belakang pendidikannya itu akan sangat memudahkan
di miliki oleh pegawai karna hal ini dapt meningkatkan kinerja yang dihasilkan
pegawai.
Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Kina
Atika, Nisa Ulul Mafra 2020 Secara parsial kualitas SDM ada pengaruh yang
karyawan
102
kinerja pegawai. Diperoleh dari nilai t hitung sebesar 5,537 dan nilai t tabel 1,662
dengan tingkat signifikansi 0,000 < nilai a = (0.05) yang artinya hasil pengujian
Dalam hal ini alat yang digunakan untuk membantu menyelesaikan pekerjaan
yang diberikan oleh instansi kurang efektif, selain itu masih adanya keterlambatan
internet, ada juga beberapa computer yang mengalami kendala bahkan ada
Dengan adanya kendala ini maka instansi diharapkan untuk selalu memastikan
fasilitas yang di butuhkan pegawai untuk melakukan tugas yang di berikan harus
dalam keadaan baik dan tidak ada kerusakan, maka secara kesimpulan akan
Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh
pegawai.
pegawai. Diperoleh dari nilai t hitung sebesar 3,594 dan nilai t tabel 1,662
terhadap kinerja pegawai. Diperoleh dari nilai t hitung sebesar 3,594 dan nilai t
tabel 1,662 dengan tingkat signifikansi 0,000 < nilai a = (0.05) yang artinya hasil
pemimpin sering kali datang tidak sesuai dengan jam yang masuk yang di
tentukan oleh instansi selain itu pimpinan juga sering kali keluar pada saat jam
kerja dengan alasan pribadi, dengan pimpinan memberikan contoh yang baik
maka pegawai merasa segan untuk melakukan pelanggaran yang telah di buat
pegawai dan berikan contoh yang baik kepada pegawai. Maka secara kesimpulan
Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Fitri
kinerja.
signifikan terhadap kinerja pegawai. Diperoleh nilai Fhitung sebesar 9,199 dana
nilai Ftabel sebesar 2,71 dengan tingkat signifikansi 0,000 < nilai a (0,05 yang
cagar budaya banten. Sedangkan sisanya sebesar 99,07% dipengaruhi oleh faktor
5.1 KESIMPULAN
pegawai pada balai pelestarian cagar budaya banten peneliti menarik kesimpulan
sebagai berikut:
memiliki arah hubungan yang positif terhadap kinerja pegawai pada kantor
balai pelestarian cagar budaya banten. Yang artinya jika kualitas sumber daya
yang positif terhadap kinerja pegawai pada kantor balai pelestarian cagar bud
105
106
kinerja pegawai pada kantor balai pelestarian cagar budaya banten. Yang
artinya jika kedisiplinan meningkat maka kinerja pada pegawai pun akan
meningkat
4. Terdapat pengaruh positif dan signifikan antara kualitas sumber daya manusia,
5.2 SARAN
Berdasarkan analisa data yang ada maka penulis memberikan saran secara
menejerial kepada instansi balai pelestarian cagar budaya banten yaitu untuk
seperti computer banyak yang rusak, alat print yang terbatas dan
kinerja pegawai
Budaya Banten harap melakukan penelitian dengan lebih baik lagi sehingga
penelitian ini dapat berkembang dan mendapatkan hasil yang jauh lebih
2) Dan untuk peneliti yang selanjutnya yang ingin meneliti dengan variabel
Anjarwati, M., Mursito, B., & Sarsono. (2020, Febuari). Kualitas Sumber Daya
Manusia ditinjau dari Tingkat Pendidikan, Pelatihan Kerja, dan
Pengalaman Kerja di Balai Latihan Kerja (BLK) Technopark Ganesha
Sukowati Sragen. Edunomika , Vol.04 No.01, 218-226.
109
110
Simarmata, N. I., Hasibuan, A., Purba, I. R., Tasnim, Silitonga , E. H., Makbul, B.
P., et al. (2021). Manajemen Metode Penellitian Untuk Perguruan Tinggi.
Jakarta: Yayasan Kita Menulis.
Tarigan, B., & Priyono, A. A. (2021). Pengaruh Motivasi dan Disiplin Terhadap
Kinerja Karyawan Pada PT Bank DBS Tangerang Selatan. Wacana
Ekonomi (Jurnal Ekonomi, Bisnis dan Akutansi).