SKRIPSI
Diajukan Sebagai Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Sosial Pada
Jurusan Manajemen Dakwah Fakultas Dakwah dan Komunikasi
Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung
Istia Latifatul Hasanah, Implementasi Fungsi Pengawasan Pimpinan Kantor Urusan Agama dalam
meningkatkan Kinerja pegawai ( Studi Deskriptif Kantor Urusan Agama Kecamatan Cikidang
Kabupaten Sukabumi)
Kantor Urusan Agama (KUA) adalah instansi pemerintah yang melaksanakan tugas dan
fungsi dari Kementrian Agama dalam bidang keagamaan, yang mana fungsi pokoknya adalah
memberikan layanan kepada masyarakat dilingkungan sekitarnya dalam hal bimbingan dan
pelayanan keagamaan. Dalam proses pelayanannya, KUA sebagai instansi pemerintah melakukan
dokumentasi terhadap segala aktifitas yang dilkakukannya, termasuk proses surat menyurat. KUA
Kecamatan Cikidang, yang menjadi objek studi kasus penelitian ini. Pada penelitian ini
menimbulkan beberapa kendala salah satunya ialah minimnya Sumber Daya Manusia, dalam hal
ini Kantor Urusan Agama terus mengupayakan dan meningkatkan sistem pengawasannya kepada
kinerja pegawai agar dengan adanya kendala tersebut dapat terjaganya mengoptimalisasi pada
tugas- tugas yang telah di berikan pimpinan kepada para kinerja pegawai.
Terori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori pengawasan yang di kemukakan
oleh Georgy R Terry apa yang direncanakan, bagaimana bentuk pengawasan, hasil evaluasi yang
telah dilaksanakan. Metode yang digunakan ialah metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif.
Untuk pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan teknik observasi, wawancara, dan studi
dokumentasi. Sehingga data yang terkumpul diklasifikasikan, kemudian di analisis untuk
memperoleh rumusan yang baik dan benar melalui pola pikir deduktif dan indikutif.
Hasil penelitian ini menujukkan bahwa tujuan fungsi pengawasan yang dilakukan Kepala
Kantor Urusan Agama Kecamatan Cikidang untuk mencegah terjadinya penyimpangan
pencapaian tunuan yang telah di tetapkan, agar proses kerja sesuai dengan prosedur yang telah
ditetapkan, dan berapdaptasi dengan lingkungan. Dengan beberapa syarat yaitu : Proses
pengawasan dilakukan secara langsung, optimal, dan mengadakan tindakan evaluasi ( perbaikan).
Istia Latifatul Hasanah, Implementation of the Oversight Function of the Leaders of the Office of
Religious Affairs in Improving Employee Performance (Descriptive Study of the Office of
Religious Affairs in Cikidang District, Sukabumi Regency)
The Office of Religious Affairs (KUA) is a government agency that carries out the duties and
functions of the Ministry of Religion in the religious field, whose main function is to provide
services to the community in the surrounding environment in terms of religious guidance and
services. In the service process, KUA as a government agency documents all activities it
undertakes, including the process of correspondence. KUA Cikidang District, which is the object
of this research case study. This research raises several obstacles, one of which is the lack of
human resources, in this case the Office of Religious Affairs continues to strive for and improve
its monitoring system for employee performance so that with these constraints it can optimize the
tasks that have been given by the leadership to employee performance. .
The theory used in this study is the theory of supervision put forward by Georgy R Terry what is
planned, how is the form of supervision, the evaluation results that have been carried out. The
method used is descriptive method with a qualitative approach. For data collection is done using
observation techniques, interviews, and documentation studies. So that the collected data is
classified, then analyzed to obtain a good and correct formulation through deductive and
indicative mindsets.
The results of this study indicate that the purpose of the oversight function carried out by the
Head of the Cikidang District Religious Affairs Office is to prevent deviations from achieving the
set goals, so that the work process is in accordance with predetermined procedures, and adapts to
the environment. With several conditions, namely: The supervision process is carried out directly,
optimally, and conducts evaluation (remedial) actions.
C. Hasil Analisis.................................................................................................76
1. Fungsi pengawasan pimpinan dalam meningkatkan kinerja pegawai.......76
2. Bentuk Pengawasan pimpinan dalam meingkatkan kinerja pegawai........79
3. Evaluasi pimpinan dalam meningkatkan kinerja pegawai.........................81
BAB IV: PENUTUP..............................................................................................85
A. KESIMPULAN.............................................................................................85
B. SARAN – SARAN........................................................................................86
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................91
LAMPIRAN...........................................................................................................93
RIWAYAT HIDUP
Penulis bernama lengkap Istia Latifatul Hasanah, Lahir pada tanggal 07 Juli
2001 di Sukabumi, penulis merupakan anak pertama dari dua bersaudara.
Penulis lahir dari pasangan Mamun S. Ag dan Ela. Penulis bertempat
tinggal di Kp Ciwangun Rt 19 Rw 05 Desa Palasari Girang Kecamatan
Kalapanunggal Kabupaten Majalengka.
Selama kuliah Di Bandung penulis bertempat tinggal di Pondok pesantren Al-Ihsan
Cibiru Hilir, tetapi karena COVID-19, jadi hanya beberapa bulan saja. Adapun pendidilan
formal yang ditempuh penulis adalah sebagai berikut :
1. SDN Ciwangun ( 2007-2013)
2. MTS Sunanul Huda (2013-2016)
3. MA Sunanul Hudan (2016-2019)
4. UIN Sunan Gunung Djati Bandung (2019-2023)
Selama menjadi mahasiswa penulis pernah mengikuti beberapa kegiatan di organisasi
yaitu menjadi anggota PMII Kota Bandung dan menjadi anggota Kamasuhu ( Keluarga
Besar Ikatan Sunanul Huda) selain itu penulis juga pernah bekerja sebagai Phonseling di
Kantor Inisiatif Zakat Indonesia
BAB I
PENDAHULUAN
Salah satu proses manajemen sumber daya manusia ialah pengawasan kinerja
pegawai. Pengawasan kinerja pegawai itu sendiri merupakan suatu sistem pengawasan
yang dilaksanakan oleh pengawasa untuk mengawasi kinerja pegawai dalam sebuah
periode tertentu. Dalam lingkungan sebuah organisasi atau perusahaan semua kinerja
sebuah organisasi.
dari kata ‘’ awas’’ yang memiliki arti memperhatikan baik-baik, dalam arti ini melihat
sesuatu dengan cermat dan seksama, tidak ada lagi kegiatan kecuali memberi laporan
Muchsan menyatakan bahwa untuk adanya tindakan pengawasan perlu diadakan unsur-
1. Adanya kewenangan yang jelas yang dimiliki oleh aparat yang akan
2. Adanya rencana yang akan diuji sebagai alat uji terhadap pelaksanaan
yang tengah berjalan maupun terhadap hasil yang dicapai pada kegiatan
tersebut.
telah dicapai.
Hampir seluruh organisai tentunya mempunyai tujuan guna menentukan arah dan
menciptakan sebuah pandangan unsur manajemen yang terdapat didalam sebuah organisasi.
Tujuan yang akan diraih merupakan suatu kondisi yang lebih baik dari sebelumnya dalam
pengawasan kerja. Jadi, untuk meningkatkan kemajuan untuk berjalannya sebuah pemerintahan
maka dibutuhkannya pengawasan kinerja pegawai. Hal ini karena dengan adanya pengawasan
kinerja pegawai dapat mendorong dan memotivasi kinerja baik untuk pimpinannya ataupun untuk
para bawahannya. Bahkan dengan adanya pengawasan kinerja maka dapat berjalannya sebuah
Oleh karena itu, pengawasan pada sebuah lembaga pemerintahan tentunya dapat dilihat
pada pengawasan kinerja pada pegawai kantor pemerintahan. Pengawasan ini bertujuan agar
sejauh mana peran para kinerja pegawai dalam menjalankan, mengelola kinerjanya dalam
perkembangan sebuah lembaga kantor pemerintahan tersebut. Untuk itu, para kinerja pegawai
yang bekerja di sebuah lembaga pemerintahan memerlukan pengawasan dari atasannya untuk
Pengawasan merupakan kegiatan secara langsung yang dilakukan seorang manajer untuk
memastikan bahwa pekerjaan-pekerjaan dilapangan sesuai dengan aturan dan perencanaan hasil
yang dikehendaki. Dengan kata lain, perencanaan yang telah disusun tidak bisa dianggap anak
berjalan dengan sendirinya tanpa ada pengendalian dari atasan. Artinya, dalam pengawasan
memiliki peranan yang berpengaruh dalam pencapaian tujuan sesuai dengan rencana yang telah
ditetapkan (Rohman,2017:150).
Pengawasan ini tidak terlalu ketat, kepala kua memberikan tanggung jawab penuh
langsung tetapi pekerjaan pegawai yang di berikan tugasoleh kepala kua terselesaikan
dengan baik yang bertujuan efektif dengan menggunakan sistem pengawasan yang
suatu alat dari pekerjaan yang dilaksanakan oleh pegawai atau bawahan.
Rencana tersebut merupakan petunjuk apakah suatu pekerjaan telah selesai dan
berhasil.
dan intruksi yang jelas yang harus diberikan kepada pegawainya karena
pimpinan bertujuan bukan untuk mencari kesalahan dalam menjalankan tugas, lalu
sehingga seluruh kegiatan dapat berjalan dengan lancar sesuai dengan rencana
keluarnya sehingga kelak dikemudian hari tidak terjadi kesalahan yang sama.
Untuk membatasi diri dalam pembahasan hanya pada Pemda Kabupaten Pinrang
tersebut.
yang ada di daerah tersebut dan lokasinya sangat strategis dalam membina, melayani
aneh jika masyarakat mengharapkan jika Kantor Urusan Agama dapat memberikan
Oleh karena itu, tidaklah aneh bila sebagian masyarakat berharap kepada Knator
terhadap peran dan fungsinya. Sebab, pemerintahan sendiri juga berharap kepada Kantor
Urusan Agama dapat meningkatkan peran-perannya dengan cara yang lebih baik lagi
berada di tingkat kecamatan. Kantor Urusan Agama bertugas membantu sebagian besar
tugas dari Kantor Kementrian Agama Kabupaten di bidang urusan agama islam di
Dalam hal ini Kantor Urusan Agama Kecamatan Cikidang sangat dibutuhkan dalam
setiap aspek terutama dalam pelayanan untuk masyarakat. Dengan terciptanya lembaga
yang berkualitas dengan adanya sumber dayamanusia yang disebut dengan pegawai.
Haji.
Dari hasil pengamatan penulis bahwa Kepala Kantor Urusan Agama merupakan
Urusan Agama memiliki tanggung jawab terhadap para kinerja pegawainya. Selain itu
hasil pengamatan yang didapat penulis juga menemukan bahwa Kantor Urusan Agama
senin, dan pengabsenan pada seluruh staff yang bertugas guna untuk menjaga
dapat menciptakan suasana kerja yang nyaman, tenang dan tertib. Tidak hanya itu
Kabupaten Sukabumi masih kurangnya para kinerja pegawai hanya terdapat tiga orang
Pegawai Negeri Sipil yang rumahnya terletak lebih dari 10 KM dari tempat bekerja, satu
Kepala KUA yang memiliki jarak dari rumah ke tempat bekerja 55 KM, dan sebagian
besar kinerja yang ada di Kantor tersebut ialah hanya sebagai honorer. Salah satu
penyebab rendahnya kinerja pegawai Kantor Urusan Agama khususnya Kantor Urusan
Agama Cikidang yaitu dengan rendahnya penyebaran sumber daya manusia yang tidak
merata, dapat menyebabkan keterbatasan pula terhadap kinerja yang dilakukannya, dan
terdapat kurangnya sarana prasana yang menjadi hambatan bagi para kinerja pegawai
untuk mengerjakan tugasnya. Hal ini menjadi salah satu apresiasi bagipara kinerja
pegawai dengan jarak rumah yang jauh, fasilitas yang terbatas, bukan menjadi hambatan
Kecamatan Cikidang ini dimana rendahnya Sumber Daya Manusia yang berada di
kantor tersebut yang menyebabkan program dan kinerja pegawai seadanya dan didukung
oleh sarana prasana yang terbilang kurang memadai, sehingga dalam pelayanan
masyarakat memiliki keterbatasan, untuk itu perlu adanya dorongan pemimpin dalam
peningkatan kinerja dalam mencapai Visi dan Misi Kantor Urusan Agama Kecamatan
Cikidang
perusahaan untuk itu perlu adanya pengawasan dari Kepala Kantor UrusanAgama
dalam kinerja pegawai. Oleh karena itu, penulis tertarik untuk melakukan
B. Fokus Penelitian
fungsi untuk membatasi mengenai pembahasan penelitian serta menjadi tolak ukur
untuk menentukan data yang akan dikumpulkan guna untuk menjawab persoalan
berikut:
Kabupaten Sukabumi?
Kabupaten Sukabumi?
Sukabumi?
C. Tujuan Penelitian
atas, maka dari itu peneliti menemukan tujuan dari penelitian ini sebagai
berikut:
Kabupaten Sukabumi.
Kabupaten Sukabumi.
Kabupaten Sukabumi.
D. Kegunaan Penelitian
1. Secara Akademis
Dari segi akademis, penelitian ini tergolong kedalam bagian dari disiplin
ilmu Sosial, diharapkan penelitian ini memberikan pemahaman kepada
dalam Mengawasi Kinerja Pekerja. Terlepas dari hasil penelitian ini yang
2. Secara Praktis
yang masih bisa dikembangkan lagi untuk penelitian yang lebih baik.
dan Pegawai
Kantor mengenai salah satu cara dan faktor pendukung dalam Fungsi
masyarakat pada umumnya. Serta bisa menjadi salah satu bahan khazanah
tentang teori yang berkaitan dengan judul yang digunakan. Sejauh penelusuran
peneliti, belum ditemukan judul penelitian dalam bentuk skripsi, tesis, maupun
disertasi yang sama persis dengan judul penelitian ini. Adapun penelitian yang
Pertama, Skripsi yang ditulis oleh Cherly Sri Lestari Jurusan Manajemen
pegawai.
Kedua, Skripsi yang ditulis oleh Usup Supriatna Jurusan Manajemen Dakwah
pengawasan merupakan hal yang mutlak bagi setiap individu dan pengawasan
Pengawasan ini ditujukan agar kegiatan- kegiatan yang dilakukan bisa terarah
dari internal dewan dan dari luar dewan.14 Persamaan penelitian ini dengan
Kelima Tesis yang ditulis oleh Praptomo (2016), dengan judul Implementasi
Dari hasil tinjauan pustaka yang telah dipaparkan maka adanya perbedaan
dengan penelitian yang akan penulis teliti. Berbeda dengan penelitian di atas,
Kabupaten Sukabumi.
F. Landasan Pemikiran
1. Pengertian Pengawasan
semua manajemen tidak akan berjalan dengan lancar tanpa adana fungsi
pengawasan.
2. Macam-macam Pengawasan
yang dilakukan oleh unit pengawasan yang dibentuk dari dalam organisasi itu
kebijaksanaan pimpinan.
c. Pengawasan Preventif
berikut:
pemeriksaan.
3. Metode Pengawasan
a. Pengawasan Langsung
Laporan ini dapat berupa angka, kata-kata atau statistic yang berisi
c. Pengawasan Formal
Pengawasan Formal ialah penngawasan yang dilakukan unit pengawasan
2. Pengertian kinerja
untuk mencapai hasil kerja yang masksimal, namun, hasil pekerjaan itu
sendiri juga memerlukan sumber daya manusia yang ahli dalam bidangnya.
Kinerja bersal dari kata job performance yang artinya prestasi kerja atau
ialah hasil kerja secara kuantitas dan kualitas yang dicapai oleh seorang
dalam keahliannya. Tentang apa saja yang diharapkan merupakan hal yang
terpenting untuk memberikan pedoman perilaku kepada pekerja dan dapat
tolak ukur terhadap kinerja yang efektif dan efisien, tentunya standar
kinerja harus berkaitan dengan hasil yang ingin dicapai dari setiap tugas
a. Pelaksanaan kinerja
b. Lingkungan Kinerja
pimpinan maupun pekerja, dalam hal ini banyak sekali factor yang
beberapa factor salah satunya factor dari dalam diri sumber daya manusia
sekaligus.
G. Kerangka Konseptual
H. Langkah-Langkah Penelitian
1. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian merupakan tempat peneliti melakukan penelitian untuk
kontruksi sosial, dan kebenaran suatu realitas sosial itu memiliki sifat yang
relative.
3. Metode Penelitian
peristiwa, gejala dan kejadian yang terjadi sekarang dalam penelitian. Hal
dianalisis.
data kualitatif.
b. Sumber Data
Dalam mengumpulkan data penelitian ini, ada dua sumber data yan
a) Data Primer
Sumber data diambil dari hasil informasi tertentu mengenai suatu data
(sumber informan). Data primer adalah ragam kasus baik berupa orang,
Sadiah,2015:87).
b) Data Sekunder
yang diperoleh dari Kantor Urusan Agama berupa arsip, visi misi,
a. Observasi
b. Wawancara
muka), dimana salah saru dari mereka menggali informasi dari lawan
satu dari mereka mempunyai tujuan yang serius serta termasuk dalam
Tanya jawab. Teknik ini untuk mengangkat data dan fakta yang belum
c. Dokumentasi
dalam melakukan penelitian ini, data yang diambil dalam dokumentasi ini
a. Informan
jajarannya.
staff baik Pegawai Negeri Sipil (PNS) ataupun honorer yang sedang
bekerja di KUA tersebut. Hasil wawancara ini akan di uji kembali, setelah
Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis data
dokumentasi
tahap dalam penelitian ini meliputi tahap pra lapangan atau observasi awal,
tahap terjun ke lapangan, tahap untuk menganalisa data, dan tahapan penulisan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Pengertian Pengawasan
tujuan organisasi atau sebuah manajemen dapat tercapai.ini meliputi dengan cara-
Pengawasan ialah sebuah fungsi dalam manajemen yang harus dilaksanakan oleh
manajemen dimana proses ini dilakukan secara langsung tehadap pekerjaan yang
telah dilakukan apakah pekerjaan tersebut sesuai dengan standard an rencana yang
peran dari personal yang sudah mengikuti tugas, wewenang dan menjalankan
sesuai visi misi perusahaan. Pengawasan merupakan bagian yang terpenting dalam
sebuah perusahaan atau organisasi, semua manajemen tidak akan berjalan dengan
ditetapkan.
yang nyata dengan standar yang telah ditetapkan sebelumnya. Dan dapat
(Zamani, 1998:132)
3. Fahmi berpendapat yang dikutip oleh Erlis Milta Rin Sondoloe dkk,
baiknya.
c. Memiliki tujuan
perencanaan,
merancang system infomasi, umpan balik,dan membandingkan hasil kerja nyata
2. Macam-macam Pengawasan
yang dilakukan oleh unit pengawasan yang dibentuk dari dalam organisasi itu
kebijaksanaan pimpinan.
c. Pengawasan Preventif
3. Metode Pengawasan
a. Pengawasan Langsung
Laporan ini dapat berupa angka, kata-kata atau statistic yang berisi
c. Pengawasan Formal
d. Pengawasan Informal
bawahannya.
e. Pengawasan Administratif
pengadaanya.
pengetahuan yang luas dala bidangnya. Pemimpin adalah seseorang yang dapat
sesuai dengan tujuan organisasi. Morgan mengatakan bahwa ada tiga peran
penting yang ada dalam diri pemimpin yakni. Alighting (mampu memberikan
tujuan individu dengan tujuan kelompok sehingga semuanya memiliki arah yang
antara lain: hubungan pemimpin, derajat susunan tugas, dan kedudukan kekuasaan
pemimpin atau bisa dengan disebut dengan perumusan Fielder, sebagai berikut:
1) Hubungan pemimpin dengan anggota sangat menentukan variabel yang
2) Derajat susunan tugas, merupakan hal yang penting untuk situasi yang
menguntungkan
Prestasi yang dimiliki oleh seseorang disebut actual performance yang bisa
itu merupakan pengertian dari kinerja karyawan. Hal ini selaras dalam
Menurut Prawiro Sentono (1999) pendapat ini juga sama halnya tentang
dalam hal mencapai tujuan pada organisasi maka yang meliputi aspek kualitas,
kuantitas, waktu kerja dan kerjasama adalah hasil kerja merupakan pengertian
berperilaku dan tentunya berkarya dengan tugas yang telah diberikan kepadanya
Maka dapat disimpulkan bahwa hasil kerja yang dicapai oleh seseorang
dengan waktu yang telah ditetapkan mrupakan pengertian dari kinerja. Tingkat
keberhasilan seseorang dalam menjalankan tugas secara tanggungjawab dan
atau organisai secara bekerja sama dapat disebut juga sebagai kinerja.
sebagai berikut:
a. Kuantitas kinerja
dapat diselesaikan secara efektif dan efisien. Dalam hal ini, pegawai
jelas nilai atau seberapa banyak nilai pekerjaan yang mereka lakukan.
b. Kualitas kinerja
Salah satu bagian yang penting dalam kinerja pegawai ialah kualitas
kinerja seseorang. Selain besarnya target pekerjaan yang akan dicapai dan
mampu memberikan arahan yang jelas atau sesuai dengan kebijakan yang
kinerja.
mengukur sejauh mana perkembangan yang telah dicapai oleh sumber daya
e. Otoritas (wewenang)
f. Disiplin
Dalam hal ini karyawan haruslah memiliki disiplin, takut akan hukum dan
g. Inisiatif
1. Pengertian Kepemimpinan
arab disebut Zi’amah atau Imamah . dalam terminologi yang dikemukakan oleh
yang paling strategis dalam system dan hirarki pada kerja dan tanggung jawab
oleh kelompoknya.
bersama-sama.
2. Prinsip-prinsip Kepemimpinan
sumber daya mansuai baru kemudian kepada hasilnya, sehingga tanggung jawab
dapat dilakukan secara berhasil, maka kita perlu adanya pengalihan kepada
yang baru, keberhasilan bukannya suatu hasil akhir dari sebuah pekerjaan
tahap berikutnya.
peningkatannya.
e. Memberikan proses kinerja yang benar dan tepat. Dalam sebuah organisasi
perusahaan .
terjaga.
Menurut vietzal rivai dan boy raffi mengatakan seorang pemimpin dalam
kekuatan yang dimiliki seorang pemimpin tentunya tidak mau ada orang
tunduk.
(Amar,2028:108)
4. Sifat-sifat Kepemimpinan
daya manusia mengatakan bahwa ada beberapa hal yang bersofat sangat penting
a. Energy
yang baik pula, jasmani maupun rohaninya. Seorang pemimpin harus siap
bekerja dalam jangka waktu yang sangat panjang dalam waktu yang telah
Seorang pemimpin yang efektifdan efisien harus menjauhi dai sifat yang
Sebaliknya ia harus mempunyai sifat yang tegas, sifat yang andil, konsisten
dalam tindakanya, percaya pada diri sendiri dan tentunya memiliki jiwa
c. Motivasi pribadi
Keinginnya dalam memimpin haruslah ada dari dalam hati seseorang atau
pribadinya diri sendiri, dan tentunya bukan paksaan dari orang lain ataupun
kemauan yang keras dalam bekerja sama dan penerapan sifat-sifat pribadi
topik dan gagasan baik secara lisan maupun secara tulisan. Hal ini tentunya
secara bersama.
e. Kecakapan dalam mengajar
pemimpin yang baik ialah guru yang baik. Mengajar merupakan jalan yang
f. Kecakapan sosial
g. Kemampuan teknis
(Martoyo,2000:186)
• Fungsi Kepemimpinan
• Peran Kepemimpinan
(Komang,2009:102).
a. Pemberi arah
b. Agen perubahan
yang
tepat untuk menjawab hal yang uatama dalam perubahan tersebut. Dapat
c. Pembicara
yang baik, dan menjadi penentu visi misi organisasi, tentunya agar
d. Pembina
visi dan misi yang telah dirumuskan. Dengan kata lain pemimpin
terjadi situasi manusia, fisik dan waktu. Tiap-tiap perubahan sosial ini
lain, bahwa setiap situasi merupakan hal yang unik, maka untuk setiap
9. Gaya Kepemimpinan
suatu seni yang dipergunan oleh seseorang untuk mengatur dan mengarahkan
bawahnnya dalam visi misi pencapai tujuan secara bersama yang sudah
ialah:
Gaya ini cocok diaplikasikan kepada karyawan yang masih ragu dalam
1. Dapat memberikan arahan secara jelas dan rinci mengenai tugas yang
telah diberikan
2. Menjelaskan secara operasional peran pengkut.
6. Memiliki intruksi.
mungkin.
rata dan perilaku tugasnya dibawah rata-rata. Dalam gaya ini tentunya
rata, pada gaya ini pemimpin memberikan tanggung jawab dan membuat
b. Memberikan tugas
kinerjanya.
h. Kinerja Pegawai Kantor Urusan Agama
• Pengertian kinerja
Kinerja dapat diartikan sebagai proses atau hasil sebuah pekerjaan. Kinerja
mencapai hasil kerja yang masksimal, namun, hasil pekerjaan itu sendiri juga
2006:83). Kinerja bersal darikata job performance yang artinya prestasi kerja
atau hasil yang sesungguhnya yang dicapai oleh seseorang. Pengertian kinerja
ialah hasil kerja secara kuantitasdan kualitas yang dicapai oleh seorang
yang diberikan kepadanya. Kinerja merupakan hasil atau diberikan dari sebuah
proses (Nurlaila,2010:71).
merupakan kualitas dan kuantitas sesuatu yang diraih atau jasa yang diberikan
kemungkinan, seperti
standar oada hasil, target atau sasaran yang telah ditetapkan dan disepakati
secara bersama-sama.
hasil kerja dengan tingkah laku seseorang. Sebagai tingkah laku, kinerja
Jadi yang dimakssud dengan kinerja merupakan hasil yang telah kita raih dan
kerjakan atau pekerjaan yang sudah kita lakukan demi mencapai kepuasaan
perusahaan.
• Tahap-tahap kinerja
a. Perencanaan kinerja
Perencanaan kinerja iala titik awal dari sebuah siklus pada manajemen
Tujuan dan rencana strategis ini dapat dijabarkan lebih dalam pada
(Mishael,1999:24).
manajemen kinerja. Kinerja pada masa yang akan datang dan dapat
proses dimana pekerja dan manajer pekerja saling berkaitan guna untuk
(Mishael,1999:39).
diharapkan tugas pekerjaan dan sasaran pekerjaan akan sejalan dengan visi
misi serta tujuan dan sasaran unit kerja pada sebuah perusahaan. Para
• Tujuan Kinerja
Kinerja adalah kegiatan pengelolaan sumber daya manusia untuk
mencapai apa yang diinginkan. Tujuan ialah tentang arah secara umum,
yang memiliki sifat secara luas tanpa adanya batasan waktu dan tidak
kegiatan (Mishael,1999:47).
Hal ini dilakukan agar tujuan semua tingkatan manajemen yang lebih
atasnya. Dengan ini diharapkan semua tujuan unit kerja dibawah atau
(Mishael,1999:63)
• Sasaran Kinerja
menjelaskan hasil yang harus di capai, kapan, dimana, dan oleh siapa yang
harapan.
• Kesepakatan Kinerja
herus sepakat tujuan yang ingin dicapai dan sasaran yang hendak dicapai
• Stanndar Kinerja
dalam keahliannya. Tentang apa saja yang diharapkan merupakan hal yang
tolak ukur terhadap kinerja yang efektif dan efisien, tentunya standar
kinerja
harus berkaitan dengan hasil yang ingin dicapai dari setiap tugas yang telah
diberikan.
a. Pelaksanaan kinerja
b. Lingkungan Kinerja
pimpinan maupun pekerja, dalam hal ini banyak sekali factor yang
beberapa factor salah satunya factor dari dalam diri sumber daya manusia
• Memahami Kinerja
Kinerja tentunya dapat dipandang sebagai sebuah proses atau hasil yang
Namun, dalam hasil pekerjaan itu sendiri juga menujukkan kinerja yang
baik dan bagus agar apa yang diinginkan dapat tercapai secara efektif dan
efisien. Dalam hal ini terdapat beberapa factor untuk suatu organisasi
atau perusahaan jika ingin mempunyai kinerja yang baik, yaitu dengan
budaya dan yang paling penting dapat bekerja sama dengan tim.
dengan hal ini dapat menentukan apa yang akan ia lakukan dalam setiap
Kinerja yang efektif dan efisien dalam sebuah pekerjaan ialah hasil dari
melakukan sesuatu apa yang telah ia kerjakan dengan benar dan pada
baik yang dan akan berpengaruh pada perbaikan kinerja. Tingkat kerja
• Modal Kerja
pencapaian sebuah tujuan dan tanggung jawab bisnis dan social dari pihak
fleksibelnya.
tersebut.
• Indikator Kinerja
Dalam hal ini ada beberapa indicator dalam kinerja : tujuan, standar,
umpan balik, alat dan sarana, kompensasi, motif dan tentunya ada peluang.
Diantara semua itu ada hal yang paling penting tentunya yag hendak
dicapai dan untuk melakukannya perlu adanya motif. Tanpa adanya motif
untuk mencapai apa yang diinginkan, tentunya kinerja tidak akan berjalan
dengan lancar. Dengan demikian, motif dan tujuan menjadi salah satu
adanya
dukungan dari sarana atau fasilitas, kompetensi, perlu adanya peluang,
• Kinerja Organisasional
Suatu oragnisasi dapat berjalan dengan baik dan sukses jika memiliki
berjalan dengan baik dan tentunya akan mencapai tujuan. Namun, apabila
kemakmuran (Mishael,1999:105).
tindak yang sangat luas dan umu untuk mencapai tujuan organisasi ini.
integrasi sangat penting untuk itu integrase tidak hanya diperlukan saat ini
saja, tetapi lebih penting untuk proses perubahan di masa yang akan
mendatang.
• Kinerja Individual dalam Kelompok
yang diraih mungkin akan berbeda dengan bekerja sama dengan kelompok
atau sebuah tim kinerjanya dapat lebih baik dan meningkat. Namun
menanganinya
• Evaluasi Kinerja
atas sifat dan perilaku seseorang, atau prestasi sebagai dasr untuk sebuah
Greenberg dan Baron yang dikutip oleh Wibowo evaluasi kerja tentunya
keputusan apa yang akan diambil tentunya meliputi sumber daya mansuia di
48
dalamnya. Evaluasi tentunya memberikan arahan, masukan untukkeputusan
Evaluasi juga dapat memenuhi kebutuhan sarana umpan balik bagi para
kinerja.
dan sikap. Pendapat itu tentunya saling berhubungan satu sam alain dan
(Mishael,1999:263).
a) Pendekatan sikap
49
paling lemah.
49
b) Pendekatan perilaku
c) Pendekatan kontingensi
Namun dengan demikian, pendekatan atas sikap yang cocok ketika harus
tercapai.
d) Sasaran evaluasi
50
yang buruk, dapat membantu tujuan, menetapkan keutusan dalam
e) Metode evaluasi
pimpinan, penilaian dari rekan kerja atau rekan tim, penilaian dari tim
beberapa metode laiinya. Dalam hal ini yang perlu diperhatikan kapan
51
Namun, penilaian tersebut dinamakan evaluasi apabila di akhir tahun
perusahaan.
kinerja yang perlu diberikan pelatihan dan membuat hasil yang nyata
3. Mampu berkomunikasi
Faktor yang dapat mendorong kinerja adalah sebuah perilaku. Perilaku ini
ialah tentang bagaiman seseorang dalam bertindak (how you act) dan bukan
tentang apa dan siapa seseorang tersebut ( what you are or who you are).
Perilaku merupakan suatu perilaku dimana orang tersebut dapat bertindak atau
52
lakukan dalam berbagai situasi dan kondisi, dan dapat menentukan kinerja diri
sendiri. Kinerja pada level tertinggi ialah hasil dari melakukan sesuatu yang
Kinerja yang efektif dan efisien dalam suatu pekerjaan merupakan hasil yang
nyata dalam melakukan hal yang benar dan tepat waktu ( doing the right
thingsat the right time). Pendelegasian tanggung jawab pada orang ialah
perilaku yang baik yang tertuju pada pengevalusian kinerja. Sedangkan yang
(Suryadi,1999:27).
Jika suatu tujuan akhirnya dapat tercapai sesuai apa yang diharapkan,
Sebaliknya, jika akibat yang dicari-cari tidak penting atau remeh maka
2. Otoritas (wewenang)
untuk
53
melakukan suatu kegiatan yang sesuai dengan kontribusinya. Pada
3. Disiplin
kepada peraturan yang berlaku, oleh sebab itu, disipin karyawan ialah
bekerja.
4. Inisiatif
organisasi.
tujuannya.
54
6. Menemukan kesepakatan untuk meuwujudkan rencana yang akan
diprogramkan
masa yang sudah berlalu, hal ini menunjukkan adanya jalan pada
55
BAB III
berdiri pada tahun 1912 yang berada di wilayah Utara Kabupaten Sukabumi
dengan memiliki luas sebesar 19,363,96 Ha yang terletak di bawah hamparan kaki
Gunung Salak. Dengan ketinggian berkisar antara 600 s/d 1200 M di atas
wakaf yang peruntukkan untuk Masjid At-Taqwa dengan status tanah wakaf, sejak
rahun 1985 pindah lokasi ke temapat tanah desa dan di rehab pada tahun 2009
serta diresmikannya pada tanggal 28 Januari 2009 oleh Kanwil dan Kakanwilnya (
Drs.
H. Muhaimin Lutfhie, MM) dengan luas 400 M dan luas bangunan Gedung 40 M2.
1. Topografi Ketinggian
57
a. Tempat: 600 M
c. Dataran: 600 M.
2. Orbitasi
3. Kependudukan
f. Kristen : 12 jiwa
g. Katholik :-
h. Hindu :-
i. Buddha :-
1. Visi
royong’’
57
2. Misi
kecamatan Cikidang
3. Motto
kecamatan
58
9. Layanan bimbingan manasik haji bagi jamaah regular
59
12. Konsultasi keluarga Sakinah
kepada masyarakat
Kantor Urusan Agama ( KUA) kecamatan Cikidang mempunyai tanah dari desa
dan di rehab pada tahun 2009, bangunan Kua terdiri dari 5 ruang, yaitu : ruang
kepala, ruang tata usaha, ruang tamu, ruang akad nikah, wc dan kamar mandi satu.
terdiri sebagai pns dan selebihnya menjabat sebagai pah, 2 orang honorer.
H. Fungsi dan Tugas Pokok Pegawai Kantor Urusan Agama Kecamatan Cikidang
a. Kepala KUA
60
pedoman, dan petunjuk bagi pelaksanaan tugasnya bawahannya. Sebagai
bawahan, kepala Kantor Urusan Agama wajib mengetahui dan mematuhi apa yang
laporan kepada Kementrian Agama Kabupaten atau kota yang menaunginya dan
Kabupaten/ kota.
seperti merumuskan Visi dan Misi, Sasaran, Program, dan kegiatan yang berada di
bawahannya.
Urusan Agama
61
9. Menandatangani surat kedinasan
10. Menilite kehabsahan berkas calon pengantin dan proses pelaksanaan nikah
pernikahan.
c. Penyuluh Agama
62
menyampaikan dan mendidik masyarakat dengan sebaik-baiknya sesuai ajara
agama Islam.
moral dan social untuk dapat melaksanakan tugas pembelaan terhadap masyarakat
sertifikatkan
63
7. Menyimpan dan mengamankan arsip tanah wakaf
Kepala
Penghulu : Dudung, S. HI
Penyuluh : Mamun, S. Ag
64
Di jelaskan dalam peraturan Menteri Agama republic Indonesia nomor 34 tahun
2. Pengarahan dari pimpinan seperti pada ayat 1 harus diikuti dan dipatuhi
oleh bawahan secara bertanggung jawab serta bisa dilaporkan secara berkala.
Dengan adanya tugas dan fungsi pada kantor urusan agama kecamatan cikidang
65
Tabel Tupoksi Kantor Urusan Agama Kecamatan Cikidang
No Tupoksi Aksi
66
B. Hasil Penelitian
penguat, data inilah yang nanti akan dianalisa berbagai informan sehingga
penilaian masyarakat terhadap Kantor Urusan Agama bahwa di kantor ini tidak
dan kegiatan sosial. Kepala Pimpinan Kantor Urusan Agama dan staff pegawai
Dari hasil wawancara pada tanggal 20 Februari 2023 bapak selaku kepala
67
Dalam meningkatkan kinerja pegawai perlu pengawasan untuk mendapatkan hasil
kerja yang baik dan bagus dan memudahkan kepala Kantor Urusan Agama
oleh peneliti secara langsung cukup stabil karena para kinerja pegawai di Kantor
Urusan Agama Kecamatan Cikidang memiliki kinerja yang cukup baik. Pegawai
sudah memahami setiap peraturan yang sedang berlaku di lembaga dari mulai hal
terkecil seperti tatacara berpakaian yang rapih dan sopan, bagaiman perilaku
‘’Bapak Numan Atoillah pun mengatakan bahwa bagi seluruh para kinerja
pegawai dalam menjalankan tugasnya dilakukan di pagi hari,di mulai dari hari
Senin, Selasa, Rabu, Kamis, Jumat mulai dari jam 07.00 sampai dengan jam 16.00
Wib. Adapun Sabtu dan Minggu adalah hari libur mingguan. Tujuan dibentuk jam
kerja ini agar mendisiplinkan para kinerja pegawai , sehingga mereka bisa tepat
waktu dalam mengerjakan tugasnya. ‘’
bertujuan untuk mendisiplan para kinerja pegawai agar datang tepat waktu dan
pulangpun tepat waktu . sistem absen ini menggunakan absen manual dan absen
online (dari pusat )atau absen biometrik akan mengetahui jam datang dan jam
Penelitipun mewawancarai salah satu dari para kinerja pegawai tersebut menurut
‘’pengawasan kepala pimpinan ini bertujuan untuk kebaikan para kinerja pegawai,
kepala pimpinan mengadakan pengawasan ini bertujuan untuk menghindari
terjadinya penyelewengan ataupun penyimpangan para kinerja pegawai, baik yang
68
bersifat anggaran maupun tugas serta untuk mengontrol para kinerja pegawai agar
tugasnya tidak ada masalah dan sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan’’
bapak Nu’man Atoillah selaku kepala pimpinan Kantor Urusan Agama Kecamatan
Cikidang
69
Pengawasan langsung ini dilakukan dengan beberapa cara yaitu :
- Inpeksi langsung
Inpeksi langsung dengan adanya pengecekan apel setiap paginya oleh kepala
kantor dengan tujuan untuk membreefing semua kinerja pegawai. Dan mengontrol
secara langsung para kinerjanya yang hadir dalam apel tersebut, tetapi dalam
ketaatannya para pegawai di Kantor Urusan Agama tidak ada pegawai yang
melanggar aturan hukum hanya saja masih ada beberapa pegawai yang melanggar
- Observasi ditempat
Dengan adanya observasi ditempat kepala pimpinan Kantor Urusan Agama dapat
melihat pelayanan pegawai terhadap masyarakat tersebut cukup baik atau malah
sebaliknya. Tetapi, untuk saat ini belum ada masyarakat yang melaporkan kinerja
pegawai Kantor Urusan Agama Cikidang yang kurang baik dalam pelayananya.
Bapak kepala pimpinan juga mengatakan jika terjadinya pengawasan secara tidak
Laporan tertulis ini ialah laporan yang dibuat oleh pegawai berdasrkan surat tugas
yang berikan kepadanya yang kemudian nantinya akan dilaporkan kepada kepala
Kantor setelah itu aka nada evaluasi dan menjadi hasil laporan masing-masing
pegawai.
70
- Laporan secara lisan
langsung permasalahan yang terjadi atau kendala yang terjadi pada saat bertugas
dan bisa terjadi juga pelaporan ini dilakukan pada saat rapat, dan itu bis
membentuk obrolan langsung dari media mulut ke mulut atau media telepon atau
Cikidang
Kinerja ialah suatu kebutuhan yang mutlak bagi suatu organisasi untuk
mencapai tujuan dengan mengatur kerja sama yang harmonis dan terintergarasi
titik awal dalam perencanaan kinerja organisasi atau Lembaga. Seperti halnya
Kantor Urusan Agama Cikidang, namun hal tersebut bukan menjadi hambatan
kewajiban mereka.
Dengan adanya proses evaluasi di Kantor Urusan Agama Kecamatan Cikidang ini
dapat mengukur seberapa baiknya kinerja yang telah dilaksanakan oleh pra
pegawai serta pimpinan di Kantor Urusan Agama Cikidang dalam menjalan tugas-
Dengan hal ini peneliti dapat menyimpulkan evaluasi factor yang sangat
pegawai kantor juga berperan sebagai panutan atau suri tauladan yang baik bagi
Dari hasil wawancara yang dilakukan pada tanggal 10 Februari 2023 kepada
evaluasi yang dilakukan meliputi tiga hal yaitu : pertama, hasil evaluasi yang
absensi pegawai. Yang ketiga evaluasi yang dilaksanakan pada akhir tahun yaitu
terakhir.
Dalam hal ini bapak Nu’man Atoillah mengatakan beberapa program evaluasi
diantaranya :
1. Absensi
Absensi kehadiran yakni salah satu poin yang sangat berpengaruh dalam
kesanggupan para kinerja pegawai dalam mentaati peraturan yang ada di Kantor
Agama. Bapak kepala pimpinan menuturkan bahwa absensi ini berlaku untuk
72
semua pegawai yang ada di Kantor Urusan Agama, karena Lembaga instansi
estimasi keberangkatan haji, cek pelunasan haji, cek pembatalan haji, pendaftaran
Dalam web ini memfasilitasi absen online seluruh pegawai Kantor Urusan Agama
dengan ketentuan pegawai tersebut jika akan absen melalui web pusaka tersebut
harus sesuai dengan titik kordinat tempat kantor agama bekerjanya. Jika, ada
2. Tugas
dilaksanakan secara tepat atau sebaliknya tentunya tugas tersebut diberikan sesuai
Dalam hal ini evaluasi bertujuan untuk melihat dari berbagai sisi untuk diperbaiki
dari masing-masing pegawai. Dengan dilakukannya penilai ini para pegawai yang
kelebihan yang mereka tidak disadari. Bapak kepala pimpinan juga mengatakan
bahwa pihak kantorpun bias melihat upgrade yang dilakukan oleh para pegawai,
hingga dari pimpinan dan para pegawai bias mendapatkan jalan keluar dari
73
3. Pelayanan masyarakat
Evaluasi ini dilakukan agar pimpinan dapat melihat bagaiman sikap, tingkah laku,
perilaku para pegawai Kantor Urusan Agama Cikidang ketika mereka sedang
74
melayani masyarakat yang mempunyai kepentingan untuk dating khususnya
masyrakat yang ingin melaksan akan pernikahan. Tujuan diadakannya evaluasi ini
Kantor Urusan Agama juga memaparkan bagaimana cara yang dugunakan dalam
Hasil evaluasi tersebut di beritahukan langsung ketika pada saat apel pagi dengan
Selanjutnya jika masih terdapat kinerja pegawai yang tidak mentaati peraturan-
peranturan yang telah ditetapkan, maka kepala pimpinan melakukan tiga hal : yang
pertama denga menasihati, yang kedua teguran . yang ketiga dengan pelaporan.
Yang pertama dengan menasihati, jika masih ada pegawai yang melanggar
peraturan yang telah diberlakukan oleh Kantor Urusan Agama Cikidang ini, maka
orang tersebut akan di berikan nasihat oleh bapak kepala pimpinan seperti
motivasi akan semangat bekerja, agar tidak terjadi lagi hal yang tidak diinginkan.
Yang kedua teguran, jika masih ada pegawai yang tidak mentaati peraturan yang
telah diberlakukan oleh pihak Kantor Urusan Agama Kecamatan Cikidang maka
pihak pimpinan menegaskan Kembali kepada para pegawai dengan cara di berika
75
Yang ketiga pelaporan, jika masih ada yang tidak mentaati peraturan maka orang
tersebut akan di laporan oleh pimpinan ke pihak kemenag, agar pihak kemenag
memberi peringatan secara langsung kepada pegawai yang masih tidak mentaati
76
C. Analisis Hasil Temuan Implementasi Fungsi Pengawasan Pimpinan Kantor Urusan
Dari hasil penelitian yang sudah melewati proses pengolahan data ditemukan beberapa
temuan baru dalam penelitian, yang akan peneliti paparkan menjadi formulasi baru
yang peneliti temukan dimana ada feedforward control,yaitu pengontrolan yang dilakukan
sebelum kegiatan berlangsung dalam sebuah organisasi atau sebuah perusahaan. Oleh
karena itu, dalam pembahasan kali ini penulis akan memaparkan hasil temuan baru
penelitian dan akan memaparkan dalam format formulasi baru fungsi pengawasan
A. Feedward Control
Jadi setelah penelitian, peneliti menemukan temuan baru dalam fungsi pengawasan yaitu
feedward control yang berarti pengontrolan yang dilakukan sebelum kegiatan berlangsung
lalu ada concurrent control yang artinya pengontrolan yang dilakukan secara langsung oleh
atasan, feedback control yaitu adanya system umpan balik. Menurut peneliti jenis
unsur tersebut dapat mempermudah kepala pimpinan terjun secara langsung dan melihat
bagaimana proses kinerja pegawainya. Tiga tahapan ini merupakan salah satu metode
yang diambil oleh kepala pimpinan Kantor Urusan Agama Kecamatan Cikidang dalam
77
fungsi pengawasan, karena dengan tiga tahapan ini kepala pimpinan dapat mengetahui
bagaimana ketersediaan para kinerja pegawai baik dari segi pengertahuan dan
Kantor Urusan Agama kecamatan Cikidang Kabupaten Sukabumi telah terbukti dapat
melaksanakan tugas dan kewajiban yaitu sebagai Lembaga pemerintah yang bertangung
jawab yang terkhusus melayani masyarakat walaupun terdapat yaitu kurangnya sumber
Setelah peneliti menyimak dari pembahasan yang dijelaskan oleh Bapak Numan Atoillah
selaku narasumber dan kepala Pimpinan Kantor Urusan Agama Kecamatan Cikidang juga
dapat dipahami bahwa 3 tahapan ini mampu memberikan hasil kerja maksimal bagi setiap
kinerja pegawai, dan tahapan ini pun bisa di terapkan dan dimanfaatkan pada Lembaga-
B. Inpeksi Langsung
Setelah itu ditemukan temuan baru di sub bagian bentuk pengawasan yaitu, inpeksi
langsung , inpeksi langsung adalah pemeriksaan tentang sebuah pekerjaan kinerja pegawai
yang diawasi secara langsung oleh kepala pimpinan menurut peneliti inpeksi langsung
sangat efektif dikarenakan akan membuat bentuk pengawasan lebih teratur dan efisien.
Inpeksi secara langsung ini dilaksanakan secara langsung oleh pemimpin atau atasan
terhadap bawahan pada saat kegiatan pelayanan atau pada saat melaksanakan pekerjaan.
Inpeksi langsung ini bisa dilihat dari tingkat kehadiran pegawai, tingkat kehadiran ini yang
78
merupakan penilaian kinerja pegawai yaitu mengenai kehadiran dan ketepatan waktu.
Misalnya, dengan adanya pengecekan apel setiap paginya oleh kepala kantor dengan
tujuan untuk membreefing semua kinerja pegawai. Dan mengontrol secara langsung para
kinerjanya yang hadir dalam apel tersebut, tetapi dalam ketaatannya para pegawai di
Kantor Urusan Agama tidak ada pegawai yang melanggar aturan hukum hanya saja masih
ada beberapa pegawai yang melanggar aturan jam kerja yang telah ditetapkan
Jadi temuan baru selanjutnya adalah absensi dan pelayanan masyarakat yang masuk pada
bagian hasil evaluasi pengawasan . pelayanan masyarakat menurut peneliti ini efektif
dilakukan oleh para kinerja pegawai yang ada di Kecamatan Cikidang karena dengan
memberikan pelayanan yang baik kepada masyarakat akan mengubah penilaian pemimpin
kepada para pegawainya. dengan absensi membuat penelitian menjadi disiplin dan
pelayanan masyarakat membuat para customer merasa betah dan dilayani meskipun dalam
sumber daya manusia yang kurang memadai di Kantor Urusan Agama Kecamatan
Cikidang ini mampu melayani masyarakatnya dengan ikhlas dan tanggung jawab.
Dalam hal absensi sangat efektif sekali di Kantor Urusan Agama Kecamatan Cikidang ini
menerapkan system obsen online yang disebut dengan absen biomatrik yang akan otomatis
mengetahui jam dating dan jam pulang para kinerja pegawai, jadi absen tersebut tentu
tidak bisa di manupulasi oleh para kinerja pegawai karena sudah diatur oleh system. Dan
tentunya jika ada keterlambatan dalam kinerja pegawai akan mendapat teguran dari kepala
79
pimpinan, selebihnya jika terlalu sering terlambat akan mendapat surat peringatan secara
Kiat kiat diatas adalah beberapa temuan hasil penelitian yang sudah diolah dari proses
pengolahan data , formulasi tersebut juga bisa diterapkan pada lembaga-lembaga lain
80
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Urusan Agama dalam Meningkatkan Kinerja pegawai ( Studi Deskriftif di Kantor Urusan
1. Fungsi pengawasan untuk meningkatkan kinerja dalam produktivitas kerja pegawai pada
kerja pegawai masih kurang termotivasi, minimnya sumber daya manusia yang berada di
kantor tersebut sehingga adanya beberapa faktor menurut kenyataan, karyawan belum
produktivitas.
program pengembangan rasa memiliki serta tanggung jawab yang besar, maka akan
berdampak pada kesejahteraan pegawai dan akan menunjang pencapaian tujuan pada
3. Untuk meningkatkan sumber daya dan produktivitas kerja pegawai, Kepala pimpinan
manajemen dan faktor-faktor produktivitas dan motivasi, juga pemberian bonus dan
peningkatan sumber daya manusia pegawai yang disesuaikan dengan falsafah tri dharma
yaitu :
B. SARAN – SARAN
Sebagai penutup uraian dalam laporan ini, penulis mengemukakan saran sebagai berikut :
produktivitas kerja pegawai, sehingga dapat bekerja dengan baik sesuai dengan apa
82
DAFTAR PUSTAKA
Adami, M.(2016). Manajemen Sumber Daya Manusia Teori Praktik dan Penelitian.
Ljokseumawe : Unimal Press
Ananda, R., & Fadhili, M. (2018). Statiska Pendidikan Teori dan Praktik dalam
Pendidikan. Medan: Widya Puspita
Press. Priyono, & Marnis. (2008). Manajemen Sumber Daya Manusia. Taman
Sidoarjo:Zifatama Publisher.
Sadiah, Dewi. (2015). Metode Penelitian Dakwah: Pendekatan Kualitatif dan Kuantitatif.
Silaen, N. R., Syamsuriansyah, chairunnisah, R., Sari, M. R., Mahriani, E., Tanjung, R., . .
. Putra,
R., & Novianti, P. (2012). Wawancara Sebagai Metode Efektif Untuk Memahami
Perilaku Manusia. Bandung: Karya Putra Darwati
Rosda Karya. Dewi, S. (2015). Metode Penelitian Dakwah: Pendekatan Kualitatif dan
Kuantitatif. Rosda Karya.
Hasibuan. (2006). Manajemen Dasar, Pengertian, dan Masalah (V). Bumi Aksara. Novia
Ruth, S. (2021). Kinerja Karyawan. Widina Bhakti Persada Bandung.
Rusydi Ananda, D. (2018). Statistik Pendidikan (Teori Dan Praktik Dalam Pendidikan)
Tanjung, R. (2021). Organisasi dan Manajemen (Abdul Karim (ed.)).Yayasan kita menulis
84
85
LAMPIRAN
86
87
1.1 Sedang Diadakannya Bimbingan Penyeluhan Pernikahan
88
89
1.2 Penyeluhan Bimbingan Pernikahan
90
1.3 Dokumentasi Bersama Para Staf KUA Cikidang
91
1.4 Dokumentasi Rapat fungsi pengawasan KUA Cikidang
92