Dosen
Dr. H. Bustami Saladin, M.A
Mahasiswa
Afifah (200601040)
Ricky Omar Hamdun (200601071)
Prof. Atun Wardatun, M.Ag., M.A., Ph.D. Dr. H. Bustami Saladin, M.A.
197783302000032001 197412102008011008
KATA PENGANTAR
Penulis meyakini, masih banyak pihak lain yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang
telah banyak memberikan kontribusi sehingga dapat menyelesaikannya sampai dengan waktu yang
telah ditetapkan, oleh karenanya ucapan terima kasih penulis sampaikan dengan iringan doa agar
bantuan dan dukungan yang diberikan kepada penulis dapat menjadi amal bagi mereka, dan mendapat
pahala dari Allah SWT.
Akhir kata, penulis berharap agar laporan pengabdian kepada masyarakat ini dapat bermanfaat
baik bagi penulis khususnya, dan juga dapat memberikan kontribusi bagi peningkatan kualitas
pemahaman mengenai analisis bermasyarakat yang baik, dan penulis mengucapkan banyak
terimakasih semoga Allah SWT selalu melimpahkan karunia, hidayah, dan ilmu yang bermanfaat bagi
kita semua.
Mataram, 26 Oktober 2022
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman Judul.............................................................................................................................i
Halaman Persetujuan..................................................................................................................ii
Kata Pengantar............................................................................................................................iii
Daftar Isi.......................................................................................................................................v
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................................1
A. Latar Belakang…..............................................................................................................1
B. Rumusan Masalah….........................................................................................................4
C. Tujuan dan Manfaat PKM.................................................................................................5
D. Waktu dan Tempat Pelaksanaan PKM..............................................................................6
E. Kajian Teori dan Metode.................................................................................................12
A. Kesimpulan......................................................................................................................77
B. Saran…............................................................................................................................78
Lampiran-Lampiran..................................................................................................................79
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
yang menjadi standar untuk memenuhi salah satu prasyarat akademik untuk
khusus untuk prodi Ilmu Qur'an Tafsir dilaksanakan di pondok- pondok pesantren.
Selain itu, kegiatan ini dilaksanakan berdasarkan tuntutan profil Ilmu al- Qur'an dan
tafsir untuk menjadi mufassir pemula serta menjadi asisten peneliti/analis dan menjadi
kondisi di lapangan (luar kampus), dengan terjun langsung dalam setiap program kerja
yang diadakan oleh pondok pesantren, khususnya kami yang ber-PKM di Yayasan
dan merupakan mata kuliah yang wajib ditempuh oleh seluruh mahasiswa Universitas
Dalam kegiatan ini ada beberapa teori yang kami dapatkan di kampus kemudian
Slaparang, diantaranya, yaitu: Ilmu Tajwid, yakni bagaimana cara membaca al-Qur'an
yang baik dan benar, serta metode Tahsin dan mengahafal yaitu menggunakan metode
baik dari pihak kampus, mahasiswa, maupun Yayasan Ponpes NW Slaparang secara
umum, dan santri yang ada di dalam khususnya, yang secara efektif dapat memberi
B. Rumusan Masalah
2. Apa saja faktor pendukung dan faktor penghambat dalam program tahsin dan
3. Bagaimana hasil capaian program tahsin dan tajwid dalam meningkatkan kualitas
6
C. Tujuan Dan Manfaat PKM
1. Tujuan
di lapangan.
2. Manfaat
a. Manfaat teoritis
7
Mahasiswa dapat memeperoleh pengalaman bekerja secara interdisipliner
selama proses perkuliahan di program studi Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir (IQT)
b. Manfaat praktis
selama kurang lebih 45 hari, yang dimana pada setiap pelaksanaanya dapat
perisapan, tahap pelaksanaan, dan tahap pelaporan. Rangkaian dari tahapan tersebut
a. Tahap persiapan
sosial dan keagamaan dan sekaligus meminta izin dan menanyakan kiranya di
setiap masing kelompok terdiri dari 10 anggota dan setaiap anggota dari kelas
yang berbeda.
8
selanjutnya mahasiswa melakukan pengisian form pendaftaran
yang diisi langsung oleh mahasiswa dan terakhir pada tahapan persiapan ini,
dapat mengetahui tujuan dan manfaat dari kegiatan PKM yang akan
dilaksanakan,
b. Tahap pelaksanaan
September 2022 hingga 25 Oktober 2022. Pada tahap ini mahasiswa yang
saja atau program apa saja yang akan dikerjakan selama pelaksanaan kegiatan
PKM berlangsung.
Selain itu, tujuannya untuk dapata saling mengenal satu sama lain
aturan dan prosedur sesuai dengan aturan tempat melaksanakan kegitan PKM.
c. Tahap pelaporan
ini dibagi menjadi dua tahap, tahap laporan harian, dan tahap laporan akhir
9
kesepakatan bersama dosen pamong, yaitu misalnya dikumpulkan setiap hari
nantinya, yang dimana laporan harian ini berisi laporan tentang kegiatan apa
Selaparang Kediri
Alamat : Jl. TGH. Abdul Hafidz No. 58, Kediri, Kec. Kediri, Lombok Barat.
Telepon 03706175034
Website : www.ponpesnwselaparang.com
a. Implementasi
Nurman Usman, Implementasi adalah adanya suatu kegiatan, tindakan, aksi atau
diinginkan.
suatu kegiatan atau tindakan yang telah direncanakan secara matang dan
beberapa harapan atau tujuan yang saling bergantung dan saling terkait, untuk
mencapai suatu sasaran yang sama. Biasanya suatu program mencakup seluruh
kegiatan yang berada di bawah unit administrasi yang sama, atau sasaran-
sasaran yang saling bergantung dan saling melengkapi, yang semuanya harus
(tidak berubah-ubah), selaras, dan sesuai. Kata ini berasal dari bahasa Inggris,
consistent, yang berarti kokoh atau berdiri tegak. Untuk itu, konsisten dalam
membaca al-Qur’an dapat diartikan membaca al- Qur’an tetap dan sesuai dengan
c. Al-Qur’an
merupakan kitab suci yang diturunkan Allah SWT kepada nabi Muhammad
SAW melalui perantara malaikat Jibril sebagai petunjuk untuk umat manusia,
11
yang selalu dikaji sejak zaman klasik sampai modern sekarang ini dalam
berbagai aspeknya. al-Qur’an adalah satu-satunya kitab suci yang masih terjaga
2. Metode Penelitian
Metode penelitian adalah suatu proses atau cara yang dipilih peneliti secara
dalam penelitian ini adalah pimpinan umum, kepala sekolah, koordinator asrama
dan santri. Adapun objeknya adalah program tahsin dan tajwid dan kualitas serta
konsistensi dalam membaca al- Qur’an yang dihasilkan oleh program tahsin dan
tajwid.
12
BAB II
NSPP 042520104009
1. Letak Geografis
Jl. TGH. Abdul Hafidz No.16, Kediri, Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara
TGH. Abdul Hafidz No.16, Kediri, Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara
Barat. Ponpes Selaparang merupakan salah satu pondok pesantren yang ada di
13
perkotaan atau yang dikenal dengan kota santri. Meskipun demikian, proses
kegiatan belajar mengajar tetap berjalan dengan nyaman dan tenang. Berikut
3. Struktur Organisasi
1. Keamanan
Fauzul bayan
2. Ubudiyah
Jaya Haryanto
Khairil Basyari
14
Khalikil Akbar
3. Kebersihan
Zia Ulhak
M. Fajri
Takdir Andra
4. Perlengkapan
M. Solihin S.Pd
Baehaki
M. Rizki
5. Kesehatan
M. Asroruddin, S.Pd
Irsan Jayadi
Rozikil Hadis
a. Mi Nw Selaparang
d. Ma Nw Selaparang Kediri
5. Kegiatan Ekstrakulikuler
a. Pramuka
c. Paskibra
15
d. Seni Hadrah
6. Kegiatan Intrakulikuler
a. Tahfidzul Qur’an
b. Qiraatul Kutub
c. Muhadarah/Mufradat
d. Tilawail Qur’an
1. Uraian Observasi
berinteraksi dengan ustadz dan ustadzah, terutama dengan murid-murid atau santri
yang sedang mengaji di pondok pesantren ini. Peneliti secara aktif terlibat dalam
Peneliti diberi tugas untuk mengajar santri setiap pagi dan sore dari hari Senin-
Minggu dengan hari Jum’at sebagai hari libur. Hal ini memungkinkan peneliti
untuk secara jelas memahami situasi dan tantangan yang dihadapi oleh pondok
2. Pekerjaan PKM
16
Salah satu program unggulan dalam PKM ini adalah Program Tahsin dan
yang berbeda antara asrama putrid an putra. Untuk asrama putri, program ini
berlangsung pada hari Selasa dan Rabu, dimulai pukul 15:00-16:00 WITA,
sementara tahfidz al-Qur’an berlangsung dari hari Sabtu hingga Senin, dimulai
dari jam 08:00-09:15 WITA. Sementara untuk asrama putra, program ini
berlangsung dari hari Senin hingga Jumat, dimulai setelah sholat Ashar
18.00 WITA.
mengajar
dari hari Senin-Minggu dengan hari Jum’at sebagai hari libur. Di Ponpes
madrasah, untuk MTs Putri, kegiatan ini berlangsung dari pukul 08:00- 09:15
WITA. Sedangkan kegiatan non formal disebut ngaji diniyah, yang melibatkan
yayasan, yaitu dari hari Senin-Rabu yang dimulai setelah sholat ashar sekitar jam
17
16.00-17.30 WITA. Jenis pelajaran yang diajarkan di Ponpes Selaparang NW
materi fikih ibadah, seperti pelatihan wudhu dan shalat. Kegiatan ini diadakan
seminggu sekali.
sesuai dengan situasi sehari-hari dan konteks yang relevan bagi peserta didik.
Kegiatan ini berlangsung dari hari Senin hingga Selasa, dimulai setelah sholat
dan Fahmil Qur’an. Fahmil Qur’an adalah memahami dan al-Qur’an dengan
18
ayat al-Qur’an dan disajikan dalam bentuk cerdas cermat. Tujuan dari kegiatan
ini adalah agar peserta Musabaqah dapat terus-menerus terlibat dalam proses
pembinaan dan latihan, sehingga mereka siap untuk mengikuti kompetisi MTQ.
g. Pelatihan Implementasi Pembelajaran Kitab Akhlak lil Banin dan lil Banat
pembelajaran yang diberikan pada anak didik (murid) agar mereka memiliki
pembelajaran kitab akhlak lil banin dan banat ini adalah bahwa para santri lebih
perilaku yang baik dan buruk, dan menjadi lebih tertib serta sopan terhadap
orang lain.
santriwati berkumpul untuk membaca doa- doa terpilih yang disusun oleh
pendiri Nahdlatul Wathan yakni TGH. Zainuddin Abdul Madjid. Kegiatan ini
rutin diadakan pada malam Jumat, dimulai pukul 18:30 hingga 22:00 WITA.
Kediri berdurasi sekitar satu bulan, dimulai pada tanggal 27 September 2022
19
menerapkan pengetahuan yang diperoleh di kelas, berinteraksi dengan orang baru
dengan sikap baik dan sopan, serta memperoleh berbagai pengetahuan berharga
untuk masa depan kami. PKM merupakan kesempatan bagi mahasiswa untuk
PKM. Kemudian, pelepasan oleh DPL dilakukan di lokasi PKM, dimulai pada
Setelah itu, kami disarankan untuk mengelilingi pondok yang dipandu oleh
Pembina dari Ponpes Selaparang dengan maksud agar kami sebagai mahasiswa
PKM dapat memahami lebih dalam mengenai ponpes Selaparang NW kediri ini.
Kemudia kami dikenalkan kepada ustadz dan ustadzah yang mengajar di lokasi
PKM kami, serta kami diperkenalkan juga kepada santri-santri sebelum memulai
Kediri sesuai dengan arahan dari dosen pembimbing kami yang bertanggung jawab
Setelah berlangsung selama satu bulan, tiba saatnya untuk berpisah dan
melakukan sesi pemotretan bersama para ustadz dan ustadzah serta para santri.
yang dimana acara tersebut dihadiri oleh DPL kami dan disambut oleh pimpinan
C. Pembahasan
20
1. Landasan Teori
a. Pengertian
Menurut Abdur rauf, metode tahsin adalah salah satu cara untuk tilawah al-
huruf dan ilmu tajwid. Metode ini melalui talaqqi (bertemu langsung) dan
membuat lebih baik dari semula. Tilawah berasal dari kata talaa- yatluw-tilawatan
yang artinya bacaan, dan tilawatil Qur’an artinya bacaan al-Qur’an. Dan tilawah
secara istilah adalah membaca al- Qur’an dengan bacaan yang menjelaskan huruf-
Metode tahsin al-Qur’an berarti suatu jalan atau cara yang dilakukan untuk
mustahaqnya. Metode tahsin adalah salah satu cara untuk tilawah al-Qur’an yang
menitikberatkan pada makhraj (tempat keluarnya huruf), sifat-sifat huruf dan ilmu
tajwid.
Tahsin ini yakni Pertama, tilawah yang baik dan benar, sebagaimana ayat al-Qur’an
itu diturunkan, sangat dicintai oleh Allah Swt. Rasulallah Saw bersabda:
21
(HR. Ibnu Khuzaimah dalam Kitab Shahihnya).
Saw, dengan bacaan tartil. Begitu juga Rasulallah Saw membaca dan mengajarkan
kepada sahabatnya dengan bacaan yang tartil. Para sahabat Rasulallah Saw
membaca dan mengajarkan al- Qur’an kepada tabi’in juga dengan bacaan yang
Kedua, tilawah yang bagus akan memudahkan pembacanya atau orang yang
bagus bacaannya dapat menghayati al-Qur’an dengan baik, begitu juga orang yang
Ketiga, Tilawah yang bagus akan memudahkan seseorang meraih pahala dari
Qur’an kepada orang lain, minimal kepada keluarganya. Hampir dipastikan setiap
orang perlu mengajarkan bacaan al-Qur’an kepada orang lain. dan setiap Muslim
harus memiliki andil mengajarkan tilawah kepada orang lain. Rasulallah Saw
Majah).
Rasulallah Saw bersabda: “Orang yang ahli dalam al-Qur’an akan bersama
dengan para malaikat pencatat yang mulia lagi taat. Dan orang yang terbata- bata
dua kali lipat.” (HR. Bukhari, Muslim dan Abu Dawud). Hadits ini menjelaskan
kedudukan orang yang bagus dalam membaca al-Qur’an-Nya. Selain itu para
22
ulama menambahkan, bahwa ukuran mahir selain bagus membacanya, harus hafal,
Ada beberapa langkah untuk menjalankan metode tahsin ini yang digunakan
dengan sorogan atau privat, karena klasikal yaitu pembelajaran secara massal
yang kemudian dilanjutkan mengajar individu; tetapi disimak oleh pendidik dan
peserta didik lainnya; pelajaran yang dimulai dari pokok pelajaran yang paling
rendah terus bertahap secara berurutan sampai pada peserta didik pelajaran yang
tinggi. Dengan demikian apabila ada peserta didik yang membaca yang lain
menyimak; sehingga apabila salah dalam membaca kawan-kawan dan pendidik bisa
langsung menegurnya. Merujuk pada tehnik mengajar dengan ketiga setrategi di atas,
maka peneliti dalam cara membaca al-Quran ini dengan menggunakan tehnik ketiga, yaitu
tehnik kelassikal baca simak (KBS). Dengan menggunakan tehnik klassikal baca simak,
tehnik kelassikal dan selanjutnya mengerucut ketehnik privat atau individual. Secara lebih
jelas berikut ini penulis jelaskan tentang langkah-langkah pembelajaran membaca Al-
1. Persiapan yaitu meliputi mencari waktu, suasana dan tempat yang nyaman dalam
23
proses belajar; membaca doa sebelum dimulai belajar; mengemukakan tujuan
pembelajaran;
24
menyiapakan jilit atau al-Qur’an dan alat tulis untuk pendidik menjelaskan;
2. Bagian inti pelajaran Pendidik mengajarkan materi yang akan dipelajari hari ini
dari yang mudah dipahami sampai yang agak sulit sesuai dengan kemampuan
bacaan agar peserta didik memperbanyak latihan sehingga akan lebih mudah
mempraktekan bacaan al-Qur’an sesuai yang ada di buku al-Qur’an Hadits sesuai
bacaan tajwid yang benar. Dalam hal ini peneliti tetap mengajar dengan memberi materi
perorangan sesuai dengan kemampuan peserta didik menerima pelajaran, sehingga tidak
memaksakan jika ada peserta didik yang belum siap maju ke depan membaca al- Quran.
Pendidik menyimak dan langsung memberikan teguran jika ada peserta didik yang
keliru dalm membaca Alquran. Cara ini juga harus diperhatikan dan disimak oleh
peserta didik yang lainnya. Terakhir, pendidik memberikan evaluai dan memberi
hamdallah/doa.
pengetauan, dan keterampilan yang diperlukan dirinya untuk idup dan untuk
25
manusia. Oleh karena itu, kegiatan pembelajaran diarakan untuk memberdayakan
semua potensi siswa menjadi kompetensi yang diarapkan. Lebih lanjut, strategi
pembelajar mandiri sepanjang ayat dan pada gilirannya mereka menjadi komponen
bagi siswa untuk menemukan, menerapkan ide-ide mereka sendiri, menjadi sadar,
dan secara sadar menggunakan strategi mereka sendiri untuk belajar. Guru
mengembangkan kesempatan belajar kepada siswa untuk meniti anak tangga yang
membawa siswa ke pemaaman yang lebi tinggi, yang semula dilakukan dengan
Membaca al- Qur’an adalah pembacaan kalam Allah yang diturunkan kepada Nabi
hidup, dan merupakan ibadah bagi yang membacanya) pada peserta didik.
Metode tahsin adalah metode yang hampir sama dengan metode qiroati yang
disusun oleh
Tata cara pelaksanaan dalam sistem mengajarnya dimulai dari tingkatan yang
26
sederhana tahap demi tahap sampai pada tingkat sempurna, dengan cara membaca
dengan kaidah ilmu tajwid, sistem pendidikan dan pengajaran melalui sistem yang
berpusat pada murid dan kenaikan jilid tidak ditentukan oleh bulan atau tahun dan
tidak secara klasikal, tetapi secara individual. Bedanya adalah metode qiroati
nama huruf hijaiyyah metode qiroati secara acak sedangkan metode tahsin
CLB (lancar, cepat, benar), Metode Tahsin secara diayun dan pelan-pelan
membacanya dengan cara tahqiq (lambat), tartil (agak cepat). Maka tidak heran
kalau Imam Aljazari mewajibkan kepada setiap muslim untuk membaca dengan
tajwid atau tahsin, karena hal ini merupakan penjagaan terhadap keaslian al-Qur’an.
Karena itulah, metode asasi dan asli dalam mempelajari al-Qur’an adalah dengan
metode Talaqqi yaitu mempelajari al- Qur’an melalui seorang guru secara
langsung atau berhadap hadapan, dimulai dari surat al- Fatihah sampai an-Naas.
dalam hal tilawah, maka ulama ahli qira’at meletakkan kaidah-kaidah cara
NW Selaparang
itu bisa terlaksana ketika para santri diberikan pengajaran al-Qur’an dengan
baik dan benar. Salah satunya melalui program tahsin al-Qur’an guna memberikan
27
bimbingan dan pengajaran baca tulis al-Qur’an yang benar dan pengajaran tajwid
guna memantapkan bacaan para santri sehingga dapat membaca al- Qur’an sesuai
Program tahsin dan tajwid al-Qur’an ini dilakukan guna membantu santri
menghafal al- Qur’an dan menjadi para generasi penghafal al- Qur’an di waktu
Qur’an adalah orang-orang pilihan Allah Swt. Beberapa manfaat menghafal al-
reputasi yang baik dan memiliki karakter yang baik, memiliki kemampuan
berbicara yang fasih dan baik, do’a yang cepat dikabulkan (mustajab), dan lain
sebagainya.
tetapi juga harus mengetahui arti dan penjelasan dari ayat- ayat al-Qur’an. Karena
dengan mengerti arti dan penjelasannya, maka seorang penghafal al- Qur’an akan
berakhlak seperti apa yang dihafalkan dari ayat-ayat al-Qur’an tersebut, yang
bisa disebut dengan karakter Qur’ani. Alokasi waktu untuk program tahsin dan
dengan hal ini diharapkan santri dapat membaca al-Qur’an dengan lancar dan fasih
adalah:
28
a. Pengorganisasian program tahsin al-Qur’an Langkah awal dalam sebuah
program
pembelajaran berlangsung dengan baik dan sesuai dengan harapan para guru.
Program tahsin dan tajwid al-Qur’an dilaksanakan setiap hari tepatnya pada sore
dan malam hari. Kemudian pembagian kelas tahsin dan tajwid menggunakan
test, jadi untuk santri yang sudah membaca al-Qur’an dan akan mengikuti kelas
tahsin dan tajwid diharapkan mengikuti test terlebih dahulu kemudian dibagi
sesuai kemampuan santri. Jadi kelas dibagi sesuai kemampuan santri agar proses
pembelajaran program tahsin dan tajwid al- Qur’an ini berlangsung dengan baik
dan tidak ada perseteruan para santri. Kelas dibagi menjadi dua yakni kelas A
dan B, yang dimana kelas A terdiri dari santri yang sudah mempuyai bacaan
yang lanacar dan bagus namun masih perlu bimbingan lebih lanjut dan
kelas B terdiri dari santri yang masih kurang lancer dalam membaca al- Qur’an
bacaan terlebih dahulu dan belum bisa melakukan setoran hafalan al- Qur’an.
29
juga kami merencanakan program penunjang lainnya guna meningkatkan
kualitas santri dan juga sebagai motivasi untuk santri dalam mempelajari al-
pelaksanaan tahsin al-Qur’an dimulai padasore hari sekita pukul 16.30-18.00 dan
malam hari pukul 19.00-20.00 WITA. Untuk kelas A yang mana diisi oleh santri
dua lembar kemudian diikuti oleh pembelajaran tajwid dari setiap halaman yang
sudah dibaca, lalu diadakan pengetesan satu persatu dan diakhir jam pembelajaran
tentang proses pelaksanaan tahsin yang dilaksanakan pada waktu sore hari
sekitar pukul 16.30-18.00 WITA, dan malam hari sekitar pukul 19.00-20.00
madrasah dan di dalam kelas. Prosesnya yaitu para santri yang mengikuti
tepat, kemudian setelah santri sudah membaca dengan benar sesuai tajwid, para
30
pembelajaran tahsin al- Qur’an diakhiri sebelum para santri meninggalkan kelas,
bagaimana menjaga hafalan dengan cara berperilaku baik dan menjauhi perilaku
Para santri lebih menerapkan perilaku yang baik ketika diajarkan di dalam kelas
santri dapat terpengaruh untuk tidak berperilaku buruk ketika di luar kelas, di
tahfidz setelah selesai hafalan atau sebelum para santri keluar kelas.
oleh pembelajaran tajwid dari setiap halaman yang sudah dibaca, lalu diadakan
pengetesan satu persatu. Kemudian sebelum keluar kelas, para santri diminta
perilaku buruk.
tujuan agar dalam pengajarannya dapat berjalan dengan baik sesuai dengan
tuntutan ibadah sebagaimana yang dikehendaki oleh Allah Swt., dan Rasul-
31
1. Menjaga dan memelihara kehormatan, kesucian dan kemurnian al-Qur’an dari
cara membaca yang benar, sesuai kaidah tajwid sebagaimana bacaannya Nabi
Muhammad Saw.
2. Menyebarkan ilmu baca al-Qur’an yang benar dengan cara yang benar. Agar
selaras dengan tujuan di atas dapat direalisasikan secara nyata, maka metode
tahsin berusaha agar dalam mengajarkan ilmu baca al-Qur’an dengan cara
kekeliruan makna yang akan berakibat dosa bagi para pembacanya, untuk itu
dari kegiatan atau proses tahsin al-Qur’an. Evaluasi dilakukan untuk mengetahui
tahsin al- Qur’an. Penilaian sepenuhnya diberikan kepada guru pembimbing. Hal
setiap hari pembelajaran selesai, untuk evaluasi setiap surat disesuaikan dengan
selesainya surat yang diajarkan. Dan Adapun output dari program ini adalah para
santri memiliki bacaan yang lebih baik dan fasih dari sebelumnya, dan
Qur’an dan terlebih lagi bisa menyelesaikan setoran hafalan al-Qur’an 30 Juz.
Tahsin al-
32
Qur’an
guru-guru, kepala Sekolah, dan juga wali murid pondok pesantren. Hal tersebut
pesantren. Dengan adanya program tahsin al-Qur’an ini santri menjadi semakin
pelaksanaan dari program tahsin yang dilaksanakan dua kali sehari. Para santri
sangat antusias saat belajar tahsin meskipun memerlukan waktu yang cukup
lama untuk membaca secara lancer dan benar mereka merasa puas setelah bisa
guru-guru, dan juga wali murid pondok pesantren, kemudian dengan adanya
Qur’an.
33
NW Selaparang memiliki faktor penghambat di antaranya yaitu rasa malas dari
diri santri itu sendiri dan waktu pembelajaran yang terbilang sedikit
bagus dan fasih dan lebih memperhatikan hukum bacaan tajwid yang terdapat di
dalam ayat yang dibaca. Selain itu, karena pembelajaran juga diselingi dengan
pembelajaran akhlak, yang menjadikan akhlak santri semakin terjaga. Ini terlihat
dari sikap santi yang mengucapkan salam Ketika masuk dan keluar kelas, kemudian
sangat menghargai orang yang lebih tua baik guru, staff, maupun orang biasa
dengan manyapa, berkata, dan juga menyalami dengan cara yang baik, menunduk
ketika berjalan di depan guru, berkata atau berbicara dengan sopan dengan orang
Selain bacaan yang semakin bagus dan akhlak santri yang bertambah baik,
pencapain setelah dilaksankannya program tahsin al- Qur’an adalah santri menjadi
dengan bacaannya yang menjadi lebih baik. Hal itu dibuktikan dengan adanya
34
menghafal, sekarang sudah lebih yakin untuk melanjutkan menghafal karena
pelaksanaan program tahsin al-Qur’an yaitu bacaan santri menjadi lebih bagus dan
fasih dan lebih memperhatikan hukum bacaan tajwid yang terdapat di dalam ayat
yang dibaca, dengan adanya program tersebut juga merubah akhlak santri menjadi
lebih baik sebelum dan sesudah mengikuti tahsin al-Qur’an jika dilihat dari tingkah
lakunya di dalam kelas tahsin. Kemudian selain perubahan bacaan dan akhlak,
semangat santri untuk mulai menghafal al- Qur’an karena sudah memiliki bacaan
35
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
Selama Pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan PKM di Ponpes NW Selaparang kami
mengajar di kelas 1, 2, dan 3 Tsanawiyah kami juga ikut serta dalam menyimak hafalan
santri pada malam hari maupun sore hari yang mengikuti program tahfiz. Selain
menyimak hafalan kami juga mengajar pelajaran bahasa Arab yang menggunakan kitab
dulu sulughoh bagi yang mengambil program ini, dan juga mengajar pelajaran bahasa
inggris sesuai dengan kemampuan kami yang telah kami dapatkan dikampus. Dan kami
ikut serta dalam merayakan hari santri. Kami ditugaskan menjadi dewan juri dalam
lomba-lomba seperti lomba Musabaqah Hifzul Qur’an, Musabaqah Syarhil Qur’an dan
pidato bahasa arab dan pidato bahasa Indonesia. Menurut pandangan kami kegiatan
seperti lomba-lomba untuk meyambut hari santri yang jatuh pada tanggal, 22 oktober
2022 dapat membantu atau memudahkan para santri untuk bisa bagaimana berpublic
speaking dengan baik di masyarakatnya dan membantu membangun mental yang kuat
ketika mereka menghadapi permasalahan-permasalahan dikehidupan kelak.
B. Saran
Kami berharap semoga tulisan ini bermanfaat untuk mahasiswa-mahasiswi ilmu
Alquran dan Tafsir dan untuk mahasiswa-mahasiswi Universitas Islam Negeri Mataram
serta kami berharap semoga yayasan pondok pesantren NW selaparang menjadi lebih
baik lagi kedepannya dan menciptakan generasi Qurani yang lebih baik lagi
36
Lampiran-lampiran (Foto kegiatan PKM)
Gambar 1.1 Absensi kehadira Mahasiswa PKM prodi Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir
37
Gambar 1.2 Pelepasan dan rapat program kerja.
38
Gambar 1.3 kegiatan belajar mengajar b. inggris setiap sore hari hari.
39
Gambar 1.5 kegiatan hiziban setiap malam jum’at di asrama Putri.
40
Gambar 1.7 kegiatan Tahfidz di asrama Putri.
41
Gambar 1.9 kegiatan belajar mengajar tahsin Al-Qur’an.
42
Gambar 1.11 kegiatan belajar mengajar di madrasah.
43
Gambar 1.13 kegiatan belajar mengajar bahasa arab.
44
Gambar 1.15 salah satu peserta ponpes NW Selaparang cabang pidato bahasa Indonesia.
Gambar 1.16 kegiatan memperinagti hari Santri sebagai juri Pidato bahasa Arab.
45
Gambar 1.17 Persiapan Upacara dalam rangka memperingati hari Santri.
46
Gambar 1.19 Penyampaian tausyiah oleh pemimpin ponpes NW Selaparang, Kediri.
47
Gambar 1.21 foto bersama pemimpin pondok dan asatidz.
48
Gambar 1.23 pembuatan banner sebagai awal persiapan untuk penarikan PKM.
Gambar 1.24 penyampaian pemimpin asrama dalam rangka zikiran dan silaturrahmi dengan
para santri.
49
Gambar 1.25 penyampaian pesan dan kesan dari santri kepada mahasiswa PKM.
Gambar 1.26 penyampaian pesan dan kesan dari salah satu mahasiswa PKM.
50
Gambar 1.27 pembukaan acara penarikan mahasiswa PKM prodi Ilmu Qur’an dan Tafsir.
51
Gambar 1.29 penyampaian pesan oleh pemimpin ponpes NW Selaparang, Kediri.
52
Gambar 1.31 sesi foto bersama pemimpin pondok, dosen pembimbing lapangan, pemimpin
ma’had putri, anggota osis ponpes NW Selaparang, Kediri.
Gambar 1.32 sesi foto bersama pemimpin pondok, dosen pembimbing lapangan, pemimpin
ma’had putri, anggota osis, dan santri ponpes NW Selaparang, Kediri.
53
Gambar 1.33 Foto bersama dosen pembimbing lapangan dengan hadiah cinderamata.
54
55