Dosen :
DRS. Taufik Hidayatullah.,MM.,M.AB
Disusun Oleh :
Ilham Firmansyah Putra (202050020)
1
KATA PENGANTAR
Puji serta syukur kita panjatkan kepada Allah SWT dan shalawat serta salam kami
sampaikan untuk serta teladan kita Nabi Muhammad SAW. Diantara sekian banyak nikmat
Allah SWT yang memberikan berkat hikmah, rahmat serta hidayah – Nya yang sangat
berguna untuk segala umat manusia, sehingga kami yang bisa menuntaskan Proposal ini
Adapun iktikad serta tujuan dari penataan proposal ini merupakan untuk melakukan
salah satu tugas yang diberikan oleh dosen pada mata kuliah Metode Penelitian Kualitatif
Kritik dan saran yang membangun dari seluruh pihak sangat kami harapkan demi
evaluasi pada tugas berikutnya. Harapan kami mudah – mudahan tugas ini berguna
Penulis
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................................2
DAFTAR ISI.............................................................................................................................3
BAB I.........................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.....................................................................................................................4
1.1. Latar Belakang..........................................................................................................4
1.2. Fokus dan Pertanyaan Penelitian............................................................................6
1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian................................................................................6
1.4. Manfaat Penelitian....................................................................................................7
BAB II.......................................................................................................................................8
KAJIAN PUSTAKA................................................................................................................8
2.1. Penelitian Terdahulu........................................................................................................8
2.2. Landasan Teori..............................................................................................................10
2.3. Landasan Konseptual.....................................................................................................11
A. Pemahaman Tentang Penyuluh.............................................................................12
B. Pemahaman Tentang Petani...................................................................................16
2.4. Kerangka Pemikiran......................................................................................................17
BAB III....................................................................................................................................18
METODELOGI......................................................................................................................18
3.1. Paradigma Penelitian.....................................................................................................18
3.2. Metode penelitian..........................................................................................................18
3.3. Subjek dan objek Penelitian..........................................................................................18
3.4. Teknik Pengambilan Data.............................................................................................19
3.5. Teknik Analisis..............................................................................................................19
3.6. Jadwal Penelitian...........................................................................................................20
1. Waktu Penelitian.........................................................................................................20
2. Tempat penelitian.......................................................................................................20
BAB IV....................................................................................................................................21
PENUTUPAN.........................................................................................................................21
4.1. Kesimpulan....................................................................................................................21
4.2. Saran..............................................................................................................................21
3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
pengiriman pesan atau informasi oleh komunikator atau penyuluh kepada komunikan
atau petani tetapi dalam proses pengiriman tersebut dibutuhkan suatu keterampilan dalam
memaknai pesan baik oleh komunikator ataupun komunikan sehingga dapat membuat
Komunikasi dan metode penyuluhan yang dipakai merupakan hal terpenting dalam
suatu kegiatan penyuluhan agar terciptanya kondisi yang diharapkan dari kegiatan
penyuluhan tersebut. Namun dalam proses penyuluhan ini dibutuhkan keahlian dan
kegiatan penyuluhan itu sendiri serta tingkat pendidikan seorang penyuluh sangat
tentunya akan menghadapi beberapa faktor penghambat dan gangguan dalam kegiatan
Para pelaku penyuluhan dituntut bekerja keras dan peka terhadap masyarakat. Tujuan
masyarakat agar dapat mandiri dan berani mencoba sesuatu yang baru tanpa harus
terpaku pada pengetahuan dan pengalaman yang didapat dari orang tua atau masyarakat
4
sekitar sehingga dapat menghapuskan rasa ketergantungan kepada pelaksana penyuluhan
selaku pembimbing.
Secara harfiah menurut Nasution penyuluhan bersumber dari kata suluh yang berarti
obor atau alat untuk menerangi keadaan yang gelap. Kata menerangi ini bermakna
sebagai petunjuk bagi masyarakat dari tidak tahu menjadi mengerti, dari mengerti
Kemudian Clarr (dalam Tomy, 2004:5) membuat suatu rumusan bahwa penyuluhan
merupakan jenis khusus pendidikan Problem Solving yang berorientasi pada tindakan
masyarakat untuk melakukan hal-hal yang sifatnya masih asing dan baru.
Penyuluhan dalam arti umum adalah ilmu sosoial yang mempelajari sistem dan proses
perubahan pada individu serta masyarakat agar dapat terwujud perubahan yang lebih baik
sesuai dengan yang diharapkan. Penyuluhan dengan demikian dapat diartikan sebagai
suatu sistem pendidikan yang bersifat nonformal di luar sistem sekolah yang biasa untuk
menyikapi permasalahan di atas, maka penulis tertarik untuk mengkaji secara ilmiah
metode komunikasi yang berhubungan dengan informasi penyuluhan dan hal-hal yang
dapat menghambat dan meningkatkan komunikasi yang efektif dan memiliki nilai jual
5
pada kantor Informasi Penyuluhan (KIP) Kabupaten Cianjur umumnya dan Balai
fenomena yang telah dipaparkan di atas maka penulis tertarik untuk mengadakan
Berdasarkan latar belakang diatas, maka didapatkan rumusan masalah yang akan
2. Apakah penyuluhan ini menarik masyarakat luas untuk menjadi petani baru?
bagaimana komunikasi antar sesama petani terkait pertanian yang mereka lakukan.
lapangan.
1. Keadaan Lokasi
Keadaan lokasi merupakan salah satu faktor yang sangat penting untuk di ketahui
sebelum penyuluh melakukan kegiatan penyuluhan. Keadaan lokasi ini erat kaitannya
dengan musim, topografi wilayah, sistem pengairan, jenis tanah dan keadaan usaha tani
suatu daerah. Karena tentunya tiap-tiap daerah memiliki keadaan lokasi yang berbeda-
beda.
6
2. Sasaran
Sebelum menentukan metode yang akan dipilih, penyuluh mengetahui dahulu sasaran
yang akan disuluh dengan melihat tingkat pengetahuan, keterampilan, sosial dan budaya
daerah agar kegiatan penyuluhan dapat berjalan denagn lancar sehingga terjadinya
perubahan perilaku dan adopsi inovasi pada khalayak sasaran. Sasaran di sini adalah para
petani di Kecamatan Pagelaran agar hal ini dilakukan bertujuan untuk memperkecil
1. Secara Teoritis
mengembangkan ilmu pengetahuan dan untuk mencapai tujuan edukasi terhadap para
petani di daerah.
2. Secara Praktis
pertanian.
7
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
acuan. Selain itu, untuk menghindari anggapan kesamaan dengan penelitian ini. Maka
1. Hasil penelitian dari Novi Elian, Djuara P Lubis, Parlaungan A Rangkuti (2014).
Penelitian dari Novi Elia , Djuara P Lubis, Parlaungan A Rangkuti (2014) Berjudul
pertanian adalah intensitas akses internet atau gambaran berapa lama dan sering
internet masih kurang atau sama dengan tiga jam dalam sehari. Hampir keseluruhan
responden menggunakan internet dalam tempo yang relatif singkat. Hal ini
kelompokkelompok tani hampir setiap hari, sehingga tidak mempunyai cukup waktu
dijelaskan pada tabel berikut. Penggunaan media internet oleh penyuluh pertanian
adalah intensitas akses internet atau gambaran berapa lama dan sering penyuluh
8
pertanian menggunakan internet. Persentase responden menggunakan internet
2. Penelitian dari Ani LeilanidanAmri Jahi (2006). Penelitian dari Ani Leilani dan Amri
Jahi ini berjudul” Kinerja Penyuluh Pertanian Di Beberapa Kabupaten Provinsi Jawa
3. Penelitian dari Oeng Anwarudin, Sumardjo Sumardjo, Arif Satria, Anna Fatchiya
(2020). Penelitian dari Oeng Anwarudin, Sumardjo Sumardjo, Arif Satria, Anna
dan menemukan bahwa peranan penyuluh pertanian berada pada kategori rendah
(Tabel 1). Penilaian petani muda terhadap penyuluh pertanian tersebut meliputi
9
lapang, petani muda belum menjadi prioritas sasaran penyuluhan. Sasaran penyuluhan
pertanian lebih banyak dilakukan kepada petani dewasa. Kegiatan penyuluhan lebih
Anwarudin, dan Maryani (2020). Kondisi kelompok tani saat ini umumnya adalah
kelompok tani dewasa yang angotanya beragam dengan mayoritas petani dewasa.
Petani muda kadang-kadang menjadi bagian dari kelompok tani yang sudah ada.
mendampingi petani muda dalam hal fasilitasi dengan sumber inovasi, mitra, sumber
modal, dan pasar. Sebagai komunikator, penyuluh juga belum optimal menyampaikan
informasi dan inovasi. Peranan penyuluh pertanian terhadap petani muda yang rendah
mempengaruhi perilaku petani (Amanah dan Sadono 2015, Wardani dan Anwarudin
2018), dan meningkatkan kapasitas petani (Fatchiya dan Hernanda 2015, Hauser et al.
2016, Anwarudin and Dayat 2019). Penyuluh pertanian berperan juga dalam
Anwarudin 2018).
mempelajari tentang perilaku termasuk tindakan dan balasan atau respon seseorang
terhadap stimulus atau rangsangan. Artinya selalu ada kaitan antara stimulus dengan
respon pada perilaku manusia. Jika suatu stimulus atau rangsangan yang diterima
seseorang telah teramati, maka dapat diprediksikan pula respon dari orang tersebut.
Menurut John Watson (Littlejohn, 2009), perilaku yang terbentuk merupakan hasil
suatu pengondisian. Hubungan berantai sederhana antara stimulus dan respon yang
10
membentuk rangkaian kompleks perilaku. Rangkaian kompleks perilaku meliputi;
merupakan subjek psikologi dan 6 bersikeras bahwa psokologi memiliki batas pada
studi tentang perilaku dari kegiatan-kegiatan manusia dan binatang yang dapat
perilaku
2. Menekankan pada perilaku yang dipelajari dari pada perilaku yang tidak
bawaan.
antara perilaku manusia dan perilaku binatang. Kita dapat belajar banyak
tentang perilaku kita sendiri dari studi tentang apa yang dilakukan binatang.
teori ini mencakup semua perilaku yang dimiliki manusia terhadap stimulus dan
terdapat kontrol yang dilakukan oleh manusia itu sendiri. Dimana manusia akan
memiliki kontrol terhadap media sosial dan mediasosial juga justru mampu
dinyatakan oleh psikologi media dimana psikologi media mengatakan bahwa media
dan manusia memiliki ikatan yang saat ini tidak bisa dilepaskan. Apa yang dilihat
11
manusia, apa yang dilakukan manusia di dalam media sosial merupakan gambaran
perilaku manusia.
Penyuluhan. Ada tiga jenis yaitu pertama Komunikasi Verbal dan kedua
simbol atau kata-kata, baik yang dikatakan secara oral, lisan maupun tertulis.
menyampaikan sebuah materi yang disuluh dengan cara disandikan dalam simbol-
simbol yang dituliskan pada kertas atau pada media lainnya yang bisa dibaca dan
dipahami oleh masyarakat yang disuluh. Komunikasi verbal adalah komunikasi yang
arti sama yang berada dalam pikiran pengirim, dengan menggunakan kata-kata yang
yang telah disusun secara berstruktur sehingga inti kalimat yang mengandung arti.
12
Dari beberapa pendapat diatas bisa penulis simpulkan bahwa pada dasarnya sama,
kata-kata baik secara lisan maupun tulisan, dimana unsur terpenting dari komunikasi
Bahasa dapat dianggap sebagai suatu konsep penentu dalam keberhasilan. Bahasa
memiliki kekayaan simbolisasi verbal dan dipandang sebagai upaya manusia dalam
medium untuk berkomunikasi yang santun baik dengan diri sendiri dan orang lain.
Contoh Pesan Verbal
dilakukan dengan cara bertatap muka langsung antara penyuluh dan orang yang akan
di suluh, seperti berpidato atau ceramah. Komunikasi verbal melalui lisan juga bisa
2. Komunikasi verbal melalui tulisan tidak dapat dilakukan secara tatap muka langsung
antara penyuluh dan orang yang disuluh. Penyampaian pesan komunikasi verbal
komunikasi tanpa kata – kata. Dapat juga diartikan komunikasi nonverbal adalah
13
(posture), ekspresi wajah (facial expression), pakaian bersifat simbolik, isyarat, dan
lain gejala yang sama yang tidak menggunakan bahasa lisan dan tulisan.
38% bentuk vocal, dan 55% ekspresi wajah. Dengan demikian, kode-kode nonverbal
venderber ( 1978 :58) yang menyatakan bahwa perbedaan utama antara komunikasi
verbal dan non verbal adalah : Komunikasi nonverbal berlangsung terus menerus
sepanjang kehadiran manusia, sedangkan komunikasi verbal dimulai bila suara keluar
dari mulut dan berakhir bila bunyi suara berhenti begitupun pada sebuah tulisan.
Selain itu, komunikasi multi saluran atau lebih banyak bisa ditangkap penerima,
interpersonal. Ketika kita mengobrol secara tatap muka maka kita banyak
pada kekasihnya.
14
3. Pesan non verbal menyampaikan makna dan maksud yang relative bebas
maksud dan makna
tentang keadaan emosi dan sikapnya. Di sini ada beberapa isyarat vokal yang dapat
disimak oleh pendengarnya, antara lain meliputi tingkat suara atau intonasi suara dan
1. Volume suara
Volume suara yang harus diperhatikan adalah Suara yang berbisik dan lemah
akan sulit didengar. Hal ini menunjukkan pribadi orang yang sulit membuka
diri, susah mengutarakan perasaan, atau pemalu. Suara yang selalu berubah-
2. Kelancaran berbicara
15
Kelancaran berbicara yang harus diperhatikan adalah Kelancaran dalam
impak pesan.
Menurut Fadholi Hermanto, petani adalah setiap orang yang melakukan usaha
pertanian dalam arti luas yang meliputi usaha tani pertanian, peternakan,
perikanan (termasuk penangkapan ikan), dan mengutamakan hasil laut. Lebih jauh
16
4. Petani sebagai pengelola usaha tani
Penyuluhan petani ini dilakukan dengan metode ceramah, tanya jawab, dan
kebiasaan baru sesuai arahan dari hasil penyuluhan.. Kondisi tersebut menunjukkan
para petani berminat dalam penyuluhan. Oleh karena itu sangat diperlukan perubahan
pada proses pembelajaran untuk lebih meningkatkan hasil kualitas panen. Penyuluhan
ini dapat dilakukan dengan menerapkan sistem kompetisi. Proses ini lebih
menyenangkan dan lebih menarik para petani untuk berpartisipasi dalam proses
petani lebih aktif dalam proses pembelajaran, para lebih banyak berpartisipasi dalam
proses pembelajaran, dan membuat laporan. Apalagi dengan adanya sistem kompetisi
ini berpeluang besar menarik orang orang untuk memulai belajar pertanian. Pada
akhirnya hal tersebut dapat meningkatkan minat belajar pertanian kepada kawula
muda. Berdasarkan uraian di atas, maka kerangka berpikir dalam penelitian ini dapat
PENYULUH
KURANGNYA MINAT
BELAJAR HAL BARU
17
PEMBELAJARAN
PERTANIAN PENERAPAN
MODERN SISTEM
BAB III
METODELOGI
memandang realitas sosial sebagai sesuatu yang holistik, tidak terpisah-pisah satu
dengan lainnya, kompleks, dinamis, penuh makna, dan hubungan antar gejala bersifat
realitas sosial itu sesuatu yang dinamis, berproses dan penuh makna subjektif.
Yang akan menjadi subjek dalam penelitian ini adalah penyuluh pertanian (3
orang) dan petani (10 orang) yang ada di lingkungan Balai Informasi Penyuluhan
18
Purposive Sampling yaitu pemilihan sample yang bertitik tolak pada penilaian pribadi
Dengan teknik ini sample diambil berdasarkan pada kriteria-kriteria yang telah
dirumuskan terlebih dahulu oleh peneliti (Sugiarto dkk, 2003:40). Objek penelitian
Objek penelitian adalah metode komunikasi penyuluhan pada petani sawah. Data
wawancara mendalam (indepth interview) dan hasil panen para petani yang mengikuti
program penyuluhan.
sendiri di lapangan.
langkah:
penelitian.
19
c. Pernyataan kemudian dibuat menjadi daftar yang tidak tumpang tindih
dengan tema.
makna.
1. Waktu Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan pada hari Selasa tanggal 17 Agustus 2022
dalam kurun waktu kurang lebih 2 (dua) bulan, 2 (dua) minggu pengumpulan data dan
2. Tempat penelitian
Tempat pelaksanaan penelitian ini akan dilaksanakan di Balai Informasi
20
BAB IV
PENUTUPAN
4.1. Kesimpulan
4.2. Saran
Saran yang bisa dilakukan dalam proposal penelitian pertanian ini, antara lain
1. Implementasi dalam penelitian perlu disesuaikan dengan luas lahan yang akan
digunakan agar efektif dalam penerapan
2. Implementasi atas penyuluhan para petani yang kami buat perlu direalisasikan untuk
mendapatkan hasil maksimal dan bermanfaat bagi warga setempat
21
Alwasilah, Chaedar. A. 2002. Pokoknya Kualitatif (Dasar-dasar Merancang
dan Melakukan Penelitian Kualitatif), Jakarta : Dunia pustaka Jaya.
Bungin, Burhan, 2005. Analisis Data Penelitian Komunikasi, Jakarta : Raja
Grafindo Persada.
Kelsey. L. D dan C. C dan Herane, 1955. Cooperative Extension work Ithaca ;
Comstock publishing Associates.
Mardikanto, 1993. Penyuluhan Pertanian Kedudukan dan Peranannya,
Jakarta : Pustaka Cidesindo. ¯¯¯¯ 1982. Pengantar Penyuluhan Pertanian dalam
Teori dan Praktek. Surakarta: Penerbit Lembaga Studi Pembangunann Pertanian dan
Pedesaan (LSP3).
Moleong, J. Lexy, 2005. Metodelogi Penelitian Kualitatif, Edisi Revisi
Cetakan KeduaPuluhSatu, Bandung : Remaja Rosda Karya.
Mulyana, Deddy, 2005. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar, Bandung : Remaja
Rosda Karya.
Praktiko, Riyono 1982. Lingkaran Komunikasi, Bandung : Alumni.
Rakhmat, Jalaludin, 2003. Metode Penelitian Komunikasi, Jakarta : Raja
Grafindo Prasada.
Setiana, Lucie, 2005. Teknik Penyuluhan dalam Pemberdayaan Masyarakat,
Bandung : Ghalia Indonesia.
Soekartawi, 1988. Prinsip Dasar Komunikasi Pertanian. Penerbit: Universitas
Indonesia (UI-Press) Salemba Jakarta. Sugiarto, dkk, 2003. Teknik Sampling. Jakarta:
Gramedia pustaka utama.
Suriatna, 1987. Metode Penyuluhan Pertanian. Jakarta: Mediatama Sarana
Prakarsa.
Tomy, Suprapto 2004. Komunikasi Penyuluhan dalam Teori dan Praktek,
Cetakan Pertama. Yogyakarta : Arti Bumi Intaran
22