Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

FORMULASI KEBIJAKAN PENDIDIKAN


Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Inovasi Pendidikan
Dosen Pengampu: Dr. Husni Idris, M.Pd

Disusun Oleh Kelompok 1:

Fatmawati 2211102100
Muhammad Akhsan Alfiannur 2211102024
Maso Sareh 2211102124
Putri Aulia Maharani 2211102108

PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM


FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)
SULTAN AJI MUHAMMAD IDRIS SAMARINDA
2023

1
KATAPENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang, dan tak lupa pula untuk selalu memanjatkan puji syukur atas
kehadirat-Nya yang mana telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Formulasi
Kebijakan Pendidikan”. Adapun makalah ini telah disusun dengan diusahakan
semaksimal mungkin dan tentunya dengan bantuan referensi melalui internet
berupa beberapa buku dan jurnal sehingga dapat memperlancar pembuatan
makalah kali ini. Untuk itu tidak lupa disampaikan banyak terima kasih kepada
semua pihak dan referensi-referensi yang telah membantu dalam pembuatan
makalah ini.
Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada bapak Dr. Husni Idris, M.pd.
yang telah membimbing dalam proses pembuatan makalah ini. Serta kepada
teman-teman MPI lokal yang telah mendukung dan bekerja sama dalam
penyusunan makalah ini.
Namun tidak lepas dari itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa terdapat
kekurangan baik dari segi penyusunan bahasa maupun dari segi lainnya. Oleh
karena itu, dengan lapang dada dan tangan terbuka kami membuka
selebarlebarnya bagi pembaca yang ingin memberikan kritik dan saran guma
penyempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini dapat memberikan informasi
dan manfaat bagi pengembangan wawasan dan peningkatan ilmu pengetahuan
bagi kita semua.

Samarinda, 24 Maret 2023

Penulis

2
DAFTARISI

HALAMAN JUDUL....................................................................................................1
KATA
PENGANTAR..................................................................................................2
DAFTAR ISI................................................................................................................
3

BAB I: PENDAHULUAN...........................................................................................
4
1.1 Latar Belakang...............................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah..........................................................................................5
1.3 Tujuan penulisan............................................................................................5
BAB II: PEMBAHASAN............................................................................................
6
2.1 Definisi Formulasi Kebijakan Pendidikan.....................................................6
2.2 Proses-Proses Dalam Pembuatan Kebijakan Pendidikan............................. 7
2.3 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Formulasi Kebijakan Pendidikan....... 7
2.4 Aktor-Aktor Dalam Perumusan Formulasi Kebijakan Pendidikan.............. 9
BAB III: PENUTUP..................................................................................................
11
3.1 Kesimpulan..................................................................................................11
3.2 Saran............................................................................................................
11 DAFTAR
PUSTAKA.................................................................................................12

BAB I

PENDAHULUAN

3
1.1 Latar Belakang
Pendidikan merupakan hal yang terpenting dalam kehidupan kita,
ini berarti bahwa setiap manusia berhak mendapat dan berharap agar selalu
berkembang dalam dunia pendidikan. Pendidikan secara umum
mempunyai arti suatu proses kehidupan dalam mengembangkan diri tiap
individu untuk dapat hidup dan melangsungkan kehidupan. Hal ini
menjadikan pendidikan telah menjadi kebutuhan utama manusia.
Semakin lama waktu berjalan, pendidikan dieancang sedemikian
rupa hingga menjadi sesuatu yang dapat menunjang manusia dalam
pemenuhan kebutuhannya yang semakin hari semakin sulit. Tanpa
pendidikan yang mumpuni seseorang akan sulit untuk beradaptasi serta
mendapatkan pekerjaan yang layak. Tentunya pendidikan akan
mendapatkan banyak perhatian baik dari pemerindah dan masyarakat,
karena pendidikan adalah sesuatu yang “vital”. Berbicara mengenai
pendidikan.
Berbicara mengenai pendidikan, Masyarakat tidak pernah
kehabisan bahan diesebabkan banyak hal dalam pendidikan terutama di
indonesia yang mesti diperbaharui terutama yang berkaitan dengan
formulasi kebijakan yang berlaku. Karena masa depan bangsa negeri ini
bergantung akan formulasi pendidikan yang berlaku. Permasalahan
tersebut selanjutnya akan dikaji dalam makalah ini dengan memfokuskan
kepada pendalaman makna formulasi kebijakan pendidikan, menentukan
formulasi kebijakan pendidikan, mendalami teori yang digunakan dalam
membuat formulasi kebijakan pendidikan dan orang-orang yang terlibat
dalam pembuatan formulasi kebijakan pendidikan. 1
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana Definisi Formulasi Kebijakan Pendidikan?

1
Darwis, “Formulasi Kebijakan Pendidikan Gratis Kabupaten Pelalawan Tahun 2013”. Universitas Riau Vol.2,

No. 2 Oktober 2015, h.2.

4
2. Bagaimana proses-proses dalam pembuatan Kebijakan Pendidikan?
3. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi formulasi Kebijakan
Pendidikan?
4. Siapa Saja Aktor-Aktor dalam Formulasi Kebijakan Pendidikan ?

1.3 Tujuan penulisan


Adapun tujuan kami dalam menyusun makalah ini adalah untuk
memenuhi tugas perkuliahan kami serta mengetahui dan memperdalam
ilmu tentang formulasi kebijakan pendidikan, untuk mengetahui
prosesproses pembuatan formulasi kebijakan pendidikan, dan mengetahui
faktor faktor yang mempengaruhinya.

5
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Definisi Formulasi Kebijakan Pendidikan

Fomulasi mempunyai makna yang berarti perencanaan,


implementasi, pengawasan hingga evaluasi2, sedangkan kebijakan adalah
aturan, program, keputusan, dan rencana yang dapat dijadikan pedoman
dan rencana dalam upaya pelaksanaan suatu pekerjaan maupun dalam
suatu pendidikan.

Menurut Carl Friedrich, Kebijakan adalah suatu tindakan yang


mengarah pada tujuan seseorang, kelompok, atau pemerintah dalam
lingkungan tertentu sehubungan dengan adanya hambatan-hambatan
tertentu serta mencari peluang-peluang untuk mencapai tujuan atau
mewujudkan sasaran yang diinginkan.3

Educational Policy atau kebijakan pendidikan merupakan suatu hal


yang tidak dapat dipungkiri, dan kebijakan ini termasuk kebijakan publik
karena, sudah jelas bahwa pendidikan menjadi bagian yang tidak dapat
terpisahkan dalam kehidupan sehari-hari. Contoh saja, pemerintah
Indonesia membuat dan melaksanakan kebijakan Ujian Nasional (UN),
kebijakan Full day School, dan lainnya. Meskipun kebijakan sudah
ditetapkan hal itu tidak jauh dengan adanya sikap Pro dan Kontra dari
masyarakat.

Hal ini dapat disimpulkan Formulasi kebijakan pendidikan adalah


suatu usaha rangkaian atau perencanaan yang menjadi garis besar serta
tumpuan rencana dalam pelaksanaan kegiatan pendidikan-pendidikan yang
terjadi di indonesia dan formulasi kebijakan pendidikan ini menjadi
pedoman untuk memanajemen serta mengelola pendidikan dalam maksud
untuk mencapai sasaran dan mencapai tujuan pendidikan yang diharapkan.

Formulasi kebijakan pendidikan dibuat oleh para aktor pembuat


kebijakan seperti Mendiknas, Menag, Dirjen, Rektor, dan Kepala Dinas.
Mereka ditugaskan untuk mengatasi masalah-masalah pendidikan yang ada
dari sekian banyak alternatif pemecahan yang ada maka yang dipilih ialah
kebijakan yang terbaik untuk mencapai suatu tujuan pendidikan.

2
Darwis, “Formulasi Kebijakan Pendidikan Gratis Kabupaten Pelalawan Tahun 2013”. Universitas Riau
Vol.2, No. 2 Oktober 2015, h.2.
Abdul Rahman BP, “Formulasi Kebijakan Pendidikan Jurnal Kajian Islam Kontemporer”. Universitas
Muhammadiyah Makassar Vol.13, No.1 Juni 2022, h.47-48.

6
3

2.2 Proses-Proses Dalam Pembuatan Kebijakan Pendidikan


Proses-proses dalam kebijakan pendidikan sama hal nya dengan
kebijakan publik yang mempunyai makna suatu rangkaian keputusan dan
perilaku yang mempunyai tahap-tahap serta diatur menggunakan waktu.4
Rangkaian waktu keputusan dan perilaku menurut Dunn ialah:
1. Fase Penyusunan Agenda (Agenda Setting);di sini para
perjabat dipilih dan diangkat menempatkan kebijakan pada agenda publik.
2. Fase Formulasi Kebijakan (Policy Formulation); di sini
para pejabat merumuskan alternatif kebijakan untuk mengatasi masalah.
3. Adopsi Kebijakan (Policy Adoption); di sini alternatif
kebijakan dipilih dan diadopsi dengan dukungan dari mayoritas dan
konsensus kelembagaan.
4. Implementasi Kebijakan (Policy Implementation);
di sini kebijakantelah diambil dilaksanakan oleh unit administrasi
memobilisir
sumber daya yang dimilikinya, terutama finansial dan manusia.
5. Penilaian Kebijakan (Policy Assesment); di sini unit
pemeriksaan dan akuntasi menilai apakah lembaga pembuat kebijakan dan
pelaksana kebijakan telah memenuhi persyaratan pembuatan kebijakan,
dan pelaksanaan kebijakan yang telah ditentukan

2.3 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Formulasi Kebijakan


Pendidikan

Dalam perencanaan kebijakan pendidikan tidak begitu mudah


untuk ditetapkan begitu saja, karena itu sangat memerlukan pertimbangan
banyak faktor dan beberapa kondisi yang harus disesuaikan dengan iklim
masyarakat di indonesia. Dengan keinginan formulasi telah disusun
sedemikian rupa dan dapat berkontribusi dalam menciptakan generasi

Abdul Rahman BP, “Formulasi Kebijakan Pendidikan Jurnal Kajian Islam Kontemporer”. Universitas
Muhammadiyah Makassar Vol.13, No.1 Juni 2022, h.47-48.

7
4

bangsa yang unggul dan mampu bersaing secara global. Adapun


Faktorfaktor yang mempengaruhi formulasi kebijakan pendidikan adalah:5
1. Lingkungan Kebijakan Pendidikan,
Yang dimaksud dengan lingkungan kebijakan pendidikan adalah
segala hal yang berada di luar kebijakan tetapi mempunyai pengaruh
terhadap kebijakan pendidikan. Pengaruh tersebut, bisa jadi besar, bisa
jadi kecil, langsung, tidak langsung, laten, dan jelas. Lingkungan
kebijakan pendidikan dengan demikian dapat diartikan sebagai hal yang
berada di luar kebijakan pendidikan tetapi mempunyai pengaruh besar
Supandi (1988), menyatakan lingkungan kebijakan pendidikan
meliputi: kondisi sumber alam, iklim, tipografi, demografi, budaya politik,
struktul sosial, dan kondisi ekonomik. Sementara dianggap yang paling
berpengaruh terhadap kebijakan tersebut adalah budaya politik.
2. Kondisi Sumber Alam
Kondisi sumber alam dapat berpengaruh terhadapkebijakan
lingkungan pendidikan, karena kebijakan pendidikan dibuat tidak terlepas
dari ada tidaknya, cukup tidaknya, melimpah atau kurangnya sumber-
sumber alam yang menjadi penopangnya. Di negara yang kondisi
alamnya subur, di mana masyarakatnya dapat dengan mudah
mendapatkan apa yang dibutuhkan, akan berada perumusan
kebijakannnya dengan di negara yang langka mengenai sumber-sumber
alam. 3. Iklim
Di sebuah negara di mana dalam semua iklimnya dapat digunakan
untuk bekerja, tentulah akan merumuskan kebijakan tanpa banyak
pertimbangan soal iklim. Pada negara-negara yang mengenal musim dingin,
di mana rakyatnya tidak bisa bekerja sepanjang tahun, maka

Abdul Rahman BP, “Formulasi Kebijakan Pendidikan Jurnal Kajian Islam Kontemporer”. Universitas
Muhammadiyah Makassar Vol.13, No.1 Juni 2022, h.47-48.

8
5

Abdul Rahman BP, “Formulasi Kebijakan Pendidikan Jurnal Kajian Islam Kontemporer”. Universitas
Muhammadiyah Makassar Vol.13, No.1 Juni 2022, h.47-48.

9
perumusan kebijakannya harus benar-benar memperhatikan faktor iklim
tersebut.3

2.4 Aktor-Aktor Dalam Perumusan Formulasi Kebijakan Pendidikan

Keberhasilan kebijakan pendidikan tidak luput dari peran para ktor


yang merumuskannya. Kajian terhadap aktor perumus kebijakan
pendidikan merupakan hal yang menarik. Para aktor merupakan penentu
isi kebijakan dan mewarnai dinamika tahapan dan proses perumusan
kebijakan.

Adapun aktor dalam perumusan kebijaka pendidikan terdiri dari

individu, kelompok, dan para pelaku pendidikan yang terlibat dalam


berbagai kondisi sebagai satu kesatuan sistem kebijakan pendidikan. Hal

senada dijelaskan oleh Howlett, Ramesh, dan Perl (2009) yang

mengklasifikasi-kan aktor perumus kebijakan termasuk dalam bidang


pendidikan terdiri dari:

1. Aparatur dipilih (Elected Official) yaitu berupa eksekutif


dan legislatif yang terkait dengan urusan pendidikan.
2. Aparatur ditunjuk (Appointed Official), bertugas sebagai
asisten birokrat biasanya menjadi kunci dasar dan central figure dalam
proses kebijakan pendidikan atau subsistem kebijakan pendidikan
3. Kelompok kepentingan (Interest Group) atau pihak yang
terkait dengan kebijakan pendidikan, yaitu pemerindah dan politis
seringkali membutuhkan informasi yang disajikan kelompok terkair
berbagai kepentingan.
4. Organisasi penelitian (research organization), berupa
akademisi dari perguruan tinggi, kelompok ahli atau konsultan kebijakan.

3
Dr. H. A. Rusdiana, M.M. “Kebijakan Pendidikan Dari Filosofi Ke Implementasi” (Bandung: Pustaka Setia,
2014)

10
5. Media massa (mass media), merupakan jaringan lembaga
swadaya masyarakat yang mmiliki hubungan krusial diantara negara dan
masyarakat sebagaisosialisasi dan komunikasi melaporkan permasalahan
yang muncul terkait dengan layanan pendidikan yang diterima masyarakat.
6. Organisasi massa dan professional yang
menekuni bidang
tertentu atau keahlian khusus
7. Perorangan yang memiliki kompetensi dari isu yang dibuat
kebijakannya.4

4
Dr. Arwildayanto. dkk, “Analisis Kebijakan Pendidikan Kajian Teoretis, eksploratif, dan Aplikatif”
(Bandung: Cendekia Press,2018)

11
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Hal ini dapat disimpulkan bahwa Formulasi kebijakan pendidikan adalah


suatu usaha rangkaian atau perencanaan rencana dalam pelaksanaan kegiatan
pendidikan-pendidikan yang terjadi di indonesia dan formulasi kebijakan
pendidikan ini menjadi pedoman untuk memanajemen serta mengelola pendidikan
dengan maksud untuk mencapai sasaran dan mencapai tujuan pendidikan yang
diharapkan.
Proses-proses dalam perumusan formulasi kebijakan pendidikan yang
perlu diketahui yaitu perumusan masalah, penyusunan agenda, formulasi
kebijakan, adopsi kebijakan, dan penilaian kebijakan. Dan terdapat beberapa
faktor-faktor yang mempengaruhi formulasi kebijakan pendidikan yakni,
lingkungan kebijakan pendidikan, kondisi sumber alam, dan iklim.
Adapun Aktor-aktor dalam perumusan fomulasi kebijakan pendidikan
yaitu Legislatif, Eksekutif, administrator, partai poitik, kelompok berkepentingan,
organisasi masyarakat, media massa, perguruan tinggi, dan tokoh perorangan.

3.2 Saran

Terkait dengan hal tersebut, maka kami berharap untuk seluruh mahasisa
bahwa memahami beberapa hal diantaranya yaitu dalam hal mengetahui definisi
dari formulasi kebijakan pendidikan, serta mengetahui apa saja proses-proses,
faktor-faktor serta aktor-aktor dalam kebijakan pendidikan, dan kami berharap
kepada seluruh mahasiswa dapat diterapkan dan semangat untuk mempelajari
materi yang mudah ditemui dan diamati dalam kehidupan nyata,serta hendaknya
para mahasiswa dapat menambah wawasannya mengenai makalah yang kami
bawakan.
DAFTAR PUSTAKA

12
BUKU:
Dr. H. A. Rusdiana, M.M. “Kebijakan Pendidikan Dari Filosofi Ke Implementasi”
(Bandung: Pustaka Setia, 2014)
Dr. Arwildayanto, M.Pd. , Dr. Arifin Suking, M.Pd. Dan Dr. Warni Tune Sumar,
S.Pd., M.Pd. “Analisis Kebijakan Pendidikan Kajian Teoretis, eksploratif,
dan Aplikatif” (Bandung: Cendekia Press, 2018)
JURNAL:
Abdul Rahman BP, “Formulasi Kebijakan Pendidikan Jurnal Kajian Islam
Kontemporer”. Universitas Muhammadiyah Makassar Vol.13, No.1 Juni
2022, h.47-48.
Darwis, “Formulasi Kebijakan Pendidikan Gratis Kabupaten Pelalawan Tahun
2013”. Universitas Riau Vol.2, No. 2 Oktober 2015, h.2.
Rokim, “Analisis Kebijakan Versi Dunn & Implementasinya Dalam Pendidikan
Islam”.Sekolah tinggi Agama Islam Pancawahana Bangil Vol.14, No.2
Desember 2019, h. 63-64.

13

Anda mungkin juga menyukai