Anda di halaman 1dari 10

KONSEP DASAR

KEBIJAKAN PENDIDIKAN

Disusun untuk memenuhi tugas kelompok Mata Kuliah Pengatar Kebijakan Pendidikan

MAKALAH

OLEH :

KELOMPOK 1

Farhan Wirasa 19002011

Yeni Gusmiati 19002035

Febriansyah 19002047

DOSEN PENGAMPU :

Prof. Nurhizrah G., M.Ed., Ed.D.

Tia Ayu Ningrum, S.Pd., M.Pd.

ADMINISTRASI PENDIDIKAN

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2022
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur senantiasa penulis ucapkan kehadirat Allah SWT, yang telah
melimpahkan rahmatnya dan hidayah-Nya serta limpahan nikmat sehat-Nya, baik itu berupa
sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk menyelesaikan makalah ini
sebagai tugas dari mata kuliah Pengantar Kebijakan Pendidikan dengan judul “Konsep Dasar
Kebijakan Pendidikan” Shalawat dan salam senantiasa dicurahkan kepada junjungan kita yakni
Nabi besar Muhammad SAW.

Penulis mengucapkan terimakasih kepada Ibu Prof. Nurhizrah G., M.Ed., Ed.D. dan Ibu
Tia Ayu Ningrum, S.Pd., M.Pd. selaku dosen mata kuliah Pengantar Kebijakan Pendidikan yang
telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan. Penulis juga
mengucapakan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian
makalah ini.

Penulis tentu menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kata sempurna dan masih
banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis mengharapkan
kritik dan saran dari pembaca untuk laporan ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi
makalah yang lebih baik lagi. Kemudian apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini
penulis mohon maaf yang sebasar-besarnya.

Padang, 06 Februari 2022

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................................................2
DAFTAR ISI...................................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................................................4
A. LATAR BELAKANG.........................................................................................................4
B. RUMUSAN MASALAH.....................................................................................................4
C. TUJUAN PENULISAN.......................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN................................................................................................................5
A. PENGERTIAN KEBIJAKAN PENDIDIKAN...................................................................5
B. PENTINGNYA KEBIJAKAN PENDIDIKAN DIBUAT...................................................5
C. PERBEDAAN ANTARA KEBIJAKAN DENGAN KEBIJAKSANAAN DAN..............6
KEPUTUSAN.............................................................................................................................6
BAB III PENUTUP........................................................................................................................9
A. KESIMPULAN....................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................10
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Kebijakan berasal dari kata yunani yaitu polis yang berati kota. Kebijakan
berhubungan dengan ide mengenai pengelolaan organisasi (Kiwang,2014). Lebih lanjut
kebijakan merupakan suatu aktivitas formal yang diselenggarakan oleh lembaga
(pemerintah) dengan maksud untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan (Ramdhani
and Ramdhani, 2017). Kebijakan juga dapat diartikan sebagai sebuah keputusan yang
dikeluarkan oleh pemerintah untuk masyarakat dan berlaku umum (Nasarudin, 2016).

Kebijakan yang mengatur tentang sistem pendidikan disebut dengan kebijakan


pendidikan. Kebijakan pendidikan sudah banyak dilahirkan yang bertujuan untuk
mempermudah dan memfasilitasi penyelenggara pendidikan dan masayarakat untuk
dapat mengembangkan pendidikan secara inovatif untuk mencapai tujuan pendidikan
nasional (Junaid, 2016). Pencapaian tujuan pendidikan berkaitan dengan faktor-faktor
yang saling berhubungan diantaranya yaitu faktor pendidik, faktor peserta didik, faktor
tujuan pendidikan , faktor alat pendidikan dan faktor lingkungan (Dewi, 2016).

Maka dapat disimpulkan bahwa pendidikan merupakan sebuag sistem yang


sistematis yang saling berkaitan antar sub sistem. Sistem tidak akan berjalan apabila
salah satu sub sistem bermasalah yang akan mengakibatkan tidak maksimalnya fungsi
sub sistem tersebut dalam mencapai tujuan pendidikan yag telah ditetapkan.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian kebijakan pendidikan ?
2. Mengapa pentingnya suatu kebijakan pendidikan dibuat ?
3. Apa saja perbedaan antara kebijakan dengan kebijaksanaan dan keputusan ?

C. TUJUAN PENULISAN

1. Untuk mengetahui pengertian kebijakan pendidikan


2. Untuk mengetahui pentingnya suatu kebijakan pendidikan dibuat
3. Untuk mengetahui perbedaan antara kebijakan dengan kebijaksanaan dan keputusan
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN KEBIJAKAN PENDIDIKAN
Kebijakan merupakan aktivitas politik yang dilaksanakan dengan sengaja
berdasarkan pemikiran yang bijaksana dan terarah yang dilakukan oleh organisasi,
lembaga maupun intansi pemerintah dalam memecahkan permasalahan untuk
mendapatkan keputusan yang sesuai dengan tujuan (Risnawan, 2017). Setiap aspek
kehidupan terdapat kebijakan masing-masing yang dijadikan pedoman dan panduan
dalam melakukan aktivitas dan membatasi prilaku sehingga lebih jelas dan terarah.
Kebijakan ini pun berlaku pada sistem pendidikan yang disebut dengan kebijakan
pendidikan. Kebijakan pendidikan ada dikarenakan munculnya permasalahan-
permasalahan yang terjadi di bidang pendidikan (Sutapa, 2008). Permasalahan ini terjadi
dikarenakan terdapatnya kesenjangan antara penyelenggara pendidikan dengan tujuan
pendidikan (Suyahman, 2016). Kebijakan pendidikan merupakan sebuah aktivitas dalam
merumuskan langkah maupun tahapan dalam penyelenggaraan pendidikan melalui
penjabaran visi misi pendidikan yang bertujuan untuk mencapai tujuan pendidikan pada
waktu tertentu (Fatkuroji, 2017). Selain itu ada juga yang berpendapat bahwa kebijakan
pendidikan berhubungan dengan efektivitas dan efisiensi anggaran Pendidikan (Riant,
2008). Kebijakan pendidikan merupakan kebijakan publik yang mengelola khusus
bidang pendidikan serta berhubungan dengan alokasi, penyerapan dan distribusi sumber
pelaksanaan pendidikan maupun pengelolaan perilaku pendidikan (Bakry, 2010).
Sehingga dapat disimpulkan bahwa kebijakan pendidikan merupakan kebijakan yang
berhubungan dengan bidang pendidikan dalam proses penjabaran visi misi pendidikan
agar tercapainya tujuan pendidikan melalui langkah strategis pelaksanaan pendidikan.
Kebijakan pendidikan diartikan sebagai kumpulan hukum atau aturan yang
mengatur pelaksanaan sistem pendidikan, yang tercakup di dalamnya tujuan pendidikan
dan bagaimana mencapai tujuan tersebut. Sebagaimana dikemukakan oleh Nugroho
kebijakan Pendidikan merupakan kunci bagi keunggulan, bahkan eksistensi bagi negara-
negara dalam persaingan global, sehingga kebijakan pendidikan perlu mendapatkan
prioritas utama dalam era globalisasi.
 Dengan demikian dapat disimpulkan landasan kebijakan pendidikan merupakan
konsep hukum yang mendasari ditetapkannya suatu aturan dalam bidang pendidikan agar
tercipta keselarasan antara kebutuhan dengan situasi dan kondisi dalam proses
pendidikan.

B. PENTINGNYA KEBIJAKAN PENDIDIKAN DIBUAT


Fungsi kebijakan pendidikan yaitu kebijakan pendidikan dibuat untuk menjadi
pedoman dalam bertindak, mengarahkan kegiatan dalam pendidikan atau organisasi atau
sekolah dengan masyarakat dan pemerintah untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan. Berbagai alasan pentingnya kebijakan pendidikan adalah karena pendidikan
merupakan hajat hidup orang banyak yang substansi dan penyelenggaraannya sangat
beragam. Pendidikan sangat berkaitan dengan nilai-nilai seperti agama, kepercayaan,
adat istiadat, suku/ras, ekonomi, sosial budaya, ekonomi, politik, dan pemerintahan.
Sebagai hajat hidup orang banyak yang nilainya sangat beragam, pendidikan dihadapkan
pada berbagai masalah. Baik pada masalah pertentangan atau konflik nilai-nilai maupun
masalah penyelenggaraan dan kualitasnya. Satu masalah berkaitan dengan masalah
lainnya. Satu penyelesaian yang parsial berpengaruh pada timbulnya masalah pada
komponen lain. Begitu rumit dan kompleknya memecahkan masalah pendidikan bila
ditangani secara parsial dan oleh kalangan terbatas. Oleh karena itu, kebijakan
pendidikan sangat penting keberadaannya sebagai power untuk menancapkan
pengaruhnya agar pendidikan dapat dikelola dengan memenuhi harapan masyarakat
sesuai agama, kepercayaan, tingkat ekonomi dan status sosial, politik, keamanan,
budaya, tuntutan pekerjaan dan kemajuan, dan kepentingan pemerintah. Artinya
pertimbangan dilahirkannya kebijkan pendidikan haruslah memperhatikan berbagai
dimensi dan persoalan-persoalan yang krusial darimasyarakat, pemerintah dan tuntutan
jaman.

Dapat disimpulkan bahwa kebijakan pendidikan dibuat untuk menjadi pedoman


dalam bertindak, mengarahkan kegiatan dalam pendidikan atau organisasi atau sekolah
dengan masyarakat dan pemerintah untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan

C. PERBEDAAN ANTARA KEBIJAKAN DENGAN KEBIJAKSANAAN DAN


KEPUTUSAN
1. Kebijakan
a. Kebijakan adalah rangkaian konsep dan asas yang menjadi pedoman dan dasar
rencana dalam pelaksanaan suatu pekerjaan, kepemimpinan, dan cara bertindak.
b. Kebijakan adalah semacam jawaban terhadap suatu masalah, merupakan upaya
untuk memecahkan, mengurangi, mencegah suatu masalah dengan cara tertentu,
yaitu dengan tindakan yang terarah. (Hoogerwerf (1988, 66)).
c. Kebijakan sebagai perilaku dari sejumlah aktor (pejabat, kelompok, instansi) atau
serangkaian aktor dalam suatu bidang kegiatan tertentu. (James. E. Anderson
(1978, 33)
d. Kebijakan (policy) adalah suatu kumpulan keputusan yang diambil oleh
seseorang pelaku atau kelompok politik dalam usaha memilih tujuan–tujuan dan
cara – cara untuk mencapai tujuan – tujuan itu.
e. Kebijakan (policy) adalah  serangkaian tindakan yang mempunyai tujuan tertentu
yang diikuti dan dilaksanakan oleh seseorang atau sekelompok pelaku guna
memecahkan masalah tertentu (Solichin Abdul Wahab)

Melihat dari beberapa definisi yang dikemukakan oleh beberapa tokoh tersebut
diatas, dapat disimpulkan bahwa pengertian kebijakan menurut penulis dapat
diartikan sebagai serangkaian dari beberapa keputusan-keputusan yang diambil oleh
sejumlah aktor baik pejabat, maupun instansi yang dapat dijadikan sebagai pedoman
dan dasar suatu rencana dalam melaksanakan suatu pekerjaan dalam rangka
pencapaian suatu tujuan.

2. Kebijaksanaan
a. Kebijaksanaan adalah kemampuan untuk memilih dan memutuskan cara yang
tepat untuk mendapatkan hasil akhir yang terbaik sesuai tujuan.
b. Kebijaksanaan (wisdom) berarti “kearifan” adalah pengejawantahan aturan yang
sudah ditetapkan sesuai situasi dan kondisi setempat oleh pejabat yang
berwenang (Inu Kencana Syafiie
c. Kebijaksanaan adalah merupakan ketentuan yang telah disepakati pihak terkait
yang ditetapkan oleh pihak yang berwenang untuk dijadikan pedoman dan
pegangan bagi setiap kegiatan aparatur pemerintah dan masyarakat, agar tercapai
kelancaran dan keterpaduan dalam upaya mencapai sasaran, tujuan, misi dan visi.
d. Kebijaksanaan adalah suatu tindakan yang mengarah pada tujuan tertentu yang
dilakukan oleh seseorang aktor atau sejumlah aktor berkenaan dengan suatu
masalah atau persoalan tertentu.

Melihat berbagai pengertian yang secara variatif dikemukakan oleh beberapa ahli
tersebut, kebijaksanaan dipandang dari berbagai sudut pandang. Kebijaksanaan dapat
di definisikan sebagai suatu kemampuan, dapat pula dipandang sebagai suatu
ketentuan, maupun dipandang sebagai suatu tindakan. Melihat variatifnya definisi
dari kebijaksanaan itu sendiri, penulis mencoba mendefinisikan kebijaksanaan
sebagai suatu ketentuan untuk memutuskan cara yang tepat dalam menghadapi suatu
masalah atau persoalan tertentu, untuk mendapatkan hasil akhir yang dipandang
sebagai yang terbaik dan telah disepakati oleh pihak yang bersangkutan dan di
tetapkan oleh pihak yang memiliki wewenang dalam mencapai tujuan tertentu.

3. Keputusan
a. Keputusan adalah suatu reaksi terhadap beberapa solusi alternatif yang dilakukan
secara sadar dengan cara menganalisa kemungkinan - kemungkinan dari alternatif
tersebut bersama konsekuensinya.
b. Keputusan adalah pemecahan masalah yang dihadapinya dengan tegas. Suatu
keputusan merupakan jawaban yang pasti terhadap suatu pertanyaan.  (Ralph C.
Davis (Hasan, 2004))
c. Keputusan adalah suatu pengakhiran daripada proses pemikiran tentang suatu
masalah dengan menjatuhkan pilihan pada suatu alternatif. (Prajudi Atmosudirjo)

Dari definisi keputusan yang dikemukakan oleh beberapa sumber diatas, dapat
diambil kesimpulan bahwa suatu keputusan dapat diartikan sebagai suatu wujud
ataupun reaksi akhir yang timbul dari suatu proses pemikiran/ pemecahan tentang
suatu masalah yang dilakukan melalui pengambilan satu alternatif dari beberapa
alternatif yang tersedia.

Dari ketiga kata tersebut, masing-masing memiliki definisi yang berbeda-beda.


Namun, tidak ada perbedaan kebijaksanaan dan kebijakan sepanjang keduanya
diartikan sebagai keputusan pemerintah Dari ketiga kata tersebut memiliki persamaan
yaitu pada prosesnya dimana baik kebijakan, kebijaksanaan maupun keputusan
bertujuan untuk memecahkan, mengurangi, dan mencegah suatu masalah melalui
proses pemikiran dan pemilihan alternatif diantara beberapa alternatif yang
memungkinkan. Kebijakan, kebijaksanaan sangat dekat dengan kepemimpinan serta
sama-sama ditetapkan/ di putuskan oleh pihak-pihak yang berwenang dan biasanya
merupakan kumpulan dari beberapa keputusan-keputusan yang dapat dijadikan
sebagai dasar pengambilan keputusan yang lainnya. Sedangkan keputusan sendiri
dapat saja di lakukan oleh siapa saja, baik itu seseorang maupun sekelompok orang.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Kebijakan pendidikan merupakan kebijakan yang berhubungan dengan bidang
pendidikan dalam proses penjabaran visi misi pendidikan agar tercapainya tujuan
pendidikan melalui langkah strategis pelaksanaan pendidikan. kebijakan pendidikan
dibuat untuk menjadi pedoman dalam bertindak, mengarahkan kegiatan
dalam pendidikan atau organisasi atau sekolah dengan masyarakat dan pemerintah untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan Kebijakan dapat diartikan sebagai serangkaian
dari beberapa keputusan-keputusan yang diambil oleh sejumlah aktor baik pejabat,
maupun instansi yang dapat dijadikan sebagai pedoman dan dasar suatu rencana dalam
melaksanakan suatu pekerjaan dalam rangka pencapaian suatu tujuan. Kebijaksanaan
dapat di definisikan sebagai suatu kemampuan, dapat pula dipandang sebagai suatu
ketentuan, maupun dipandang sebagai suatu tindakan. keputusan dapat diartikan sebagai
suatu wujud ataupun reaksi akhir yang timbul dari suatu proses pemikiran/ pemecahan
tentang suatu masalah yang dilakukan melalui pengambilan satu alternatif dari beberapa
alternatif yang tersedia.
DAFTAR PUSTAKA
Dewi, R. 2016. Kebijakan pendidikan di tinjau dari segi hukum kebijakan publik. Jurnal Ilmu
Hukum, 7(2), 58-71.

Fatkuroji, F. 2017. Implementasi Kebijakan Pembelajaran Terpadu dan Minat Pelanggan


Pendidikan. Tarbawi: Jurnal Keilmuan Manajemen Pendidikan, 2(02), 28-40.

Gunawan, H. Ary,.1986.Kebijakan-kebijakan Pendidikan di Indonesia , Jakarta : Bina Aksara

Kiwang, A. S., Pandie, D. B., & Gana, F. 2014. Kebijakan Publik dan Efektivitas Organisasi.
Jurnal Kebijakan Publik.

Risnawan, W. 2017. Peran dan Fungsi Infrastruktur Politik dalam Pembentukan Kebijakan
Publik. Dinamika: Jurnal Ilmiah Ilmu Administrasi Negara, 4(3), 511-518.

Sutapa, M. 2008. Kebijakan pendidikan dalam Perspektif Kebijakan Publik. Jurnal Manajemen
Pendidikan UNY, 112408.

Suyahman, S.2016. Analisis Kebijakan Pendidikan Gratis Di Sekolah Menengah Atas Dalam
Kaitannya Dengan Kualitas Pendidikan Menengah Atas. Jurnal Pendidikan
Kewarganegaraan, 6(2), 1047-1054.

Anda mungkin juga menyukai