Di susun Oleh :
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan solidaritas kelompok
yang kuat, serta mendapat arahan dari beberapa pihak sehingga dapat
memperlancar penyusunan makalah ini. Untuk itu kami sampaikan banyak terima
kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Akhir kata kami sampaikan semoga makalah ini dapat memberi manfaat
maupun inspirasi untuk kami dan pembaca pada umumnya.
Penyusun
i
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kebijaan pendidian merupaan suatu hal yang pokok untuk menentukan
arah dan pedoman dalam penyelenggaraan Pendidikan di suatu negara dalam
penyelenggaraan pendidian di suatu negarapendidikan tidak akan pernah lepas
dari suatu kebijaan yang hingga uriulim yang berubah ubahdi buat oleh
pemerintah di tempat Pendidikan itu ada
Para analisis kebijaan dalam bidang Pendidikan tidak hanya belajar untuk
menguasai isu isu Pendidikan yang relefan. baik isu Pendidikan relefan maupun
isu isu Pendidikan yang dalam lintas setoral
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan masalah
a) Untuk mengetahui definisi analisis kebijakan pendidikan.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
kebijaksanaan, padahal maknanya sangat berbeda dengan kebijakan.
Istilah kebijaksanaan adalah kearifan yang dimiliki oleh seseorang,
sedangkan kebijakan adalah aturan tertulis hasil keputusan formal
organisasi. Contoh kebijakan didefenisikan sebagai: 1)
Undang- undang, 2) Peraturan Pemerintah, 3) Keputusan
Presiden, 4) Keputusan Menteri, 5) Peraturan Daerah, 6) Keputusan
Bupati, dan 7) Keputusan Direktur dan lainnya. Dokumen kebijakan
ini sifatnya mengikat dan wajib dilaksanakan oleh objek kebijakan.
Hal senada dijelaskan kebijakan adalah keputusan pemerintah
yang bersifat umum dan berlaku untuk seluruh anggota
masyarakat (Abidin, 2006). Begitu juga kebijakan itu memberi
pengetahuan pada kita bahwa ruang lingkupnya dapat bersifat
makro, meso, dan mikro.
4
B. Fungsi Analisis Kebijakan Pendidikan
5
argumentasi kebijakan, 3) fungsi komunikasi bagi pihak terkait
misalnya pembuat keputusan, perencana dan pengelola, peneliti,
pelaksana dan masyarakat sebagai pelanggan pendidikan.
6
merupakan implikasi dari sifat analisis kebijakan pendidikan yang
menghasilkan nasehat keputusan bagi klien spesifik. Tanpa
berorientasi klien analisis kebijakan tak akan mungkin siap guna.
Hal ini berarti analisis kebijakan haruslah didasarkan pada “dari,
oleh dan untuk klien”. Analisis kebijakan hanya dilakukan apabila
ada permintaan atau “patut diduga” benar-benar dibutuhkan kliennya.
Analisis kebijakan didorong oleh kebutuhan mendesak kliennya atau
client’s need push (Simatupang, P., 2017).
7
DAFTAR PUSTAKA