Anda di halaman 1dari 19

KEBIJAKAN PENDIDIKAN ISLAM SEBAGAI KEBIJAKAN PUBLIK

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah

Studi Kebijakan Pendidikan Islam Di Indonesia

Dosen Pengampu:

Fery Diantoro, M.Pd.I

Disusun oleh:

Halimatun Saqdiah (201200300)

Ria puspitasari (201200171)

Rosyida salma (201200178)

Selviana Rahmawati (201200183)

Sofia fitriani (201200189)

Vania kusuma wardani (201200196)

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PONOROGO

SEPTEMBER 2022
KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahiim Alhamdulillahirrabbil’alamiin
Puja dan Puji syukur atas kehadirat Allah SWT, yang telah
memberikan rahmat, taufik, hidayah serta inayah-Nya, sehingga penyusun
dapat menyelesaikan tugas membuat makalah ini tanpa ada halangan suatu
apapun. Tidak lupa sholawat serta salam tetap tercurahkan kepada
junjungan kita Nabi Muhammad SAW yang dinantikan syafaatnya di
yaumil qiyamah nanti. Terimakasih juga penyusun ucapkan kepada Bapak
Fery Diantoro, M.Pd.I. Selaku dosen mata kuliah Studi Kebijakan
Pendidikan Islam di Indonesia Dan ini merupakan suatu kebanggaan bagi
pemakalah karena telah diberikan kepercayaan oleh Bapak Fery Diantoro,
M.Pd.I. Untuk menjelaskan materi “Kebijakan Pendidikan Islam Sebagai
Kebijakan Publik”.

Oleh karena itu, kami sebagai pemakalah mencoba untuk


memaparkan pengetahuan yang kami ketahui dalam bentuk makalah yang
kami buat ini. Kami sadar bahwa tulisan yang kami buat jauh dari kata
sempurna, untuk itu kami selalu membuka diri akan kritik dan saran yang
membangun bagi setiap para pembaca untuk melengkapi makalah yang
kami buat. Kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita
semua yang membacanya. Mohon maaf jika terdapat banyak kesalahan
dalam penulisan makalah ini. Makalah ini kami susun untuk memenuhi
tugas mata kuliah Studi Kebijakan Pendidikan Islam di Indonesia.
Sekaligus sebagai penambah wawasan penyusun dalam mempelajari
materi tersebut. Penyusun juga berharap makalah yang kami buat ini akan
berguna bagi orang lain.

Ponorogo, 25 Agustus 2022

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...........................................................................................i


DAFTAR ISI…....………………………………………………...……….……..ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang……………………………………………………….……1
B. Rumusan Masalah………………………………………....………….…...2
C. Tujuan Pembahasan.....................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
A. Kebijakan Pendidikan Islam........................................................................3
B. Konsep Dasar Kebijakan Publik..................................................................5
C. Ruang Lingkup dari Kebijakan Publik........................................................7
D. Urgensi Kebijakan Pendidikan Islam Sebagai Kebijakan Publik...............8
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan………………………………………………………………13
B. Saran………………………………………………….………...………..14
DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kebijakan pendidikan adalah suatu penilaian terhadap sistem nilai
dan faktor faktor kebutuhan situasional, yang dioperasikan dalam sebuah
lembaga sebagai perencanaan umum untuk panduan dalam mengambil
keputusan, agar tujuan pendidikan yang diinginkan bisa dicapai. Kebijakan
dibuat mengacu pada paradigma baru pendidikan. Kebijakan adalah suatu
ucapan atau tulisan yang memeberikan petunjuk umum tentang penetapan
ruang lingkup yang memberi batas dan arah umum kepada para manajer
untuk bergerak. Kebijakan juga berarti suatu keputusan yang luas untuk
menjadi patokan dasar bagi pelaksaan manajemen.1 Kebijakan publik
sebagai studi ilmiah dilakukan dengan alasan untuk mendapatakan
pengetahuan yang lebih mendalam (Santoso, 1993: 12). Miriam
Budiardjo memberikan definisi kebijakan publik (public poilicy)
sebagai suatu kumpulan keputusan yang dilakukan oleh aktor
pengambil keputusan atau kelompok politik untuk mencapai suatu tujuan
bersama. Pendidikan merupakan proses pembentukan manusia sebagai
mahluk yang memiliki keunikan, perbedaan satu sama lain. Dengan
demikian, proses pendidikan membutuhkan dukungan banyak pihak,
masyarakat dan negara harus bahu membahu dalam satu tujuan
pendidikannya. Negara yang maju biasanya kebijakan pendidikan dan
implementasinya produktif, aspiratif, dan penuh tanggungjawab.
Kebijakan pendidikan di Indonesia dari masa ke masa dapat kita
lihat dari keterangan-keterangan sejarah yang ada. Kebijakan pendidikan
Indonesia pada masa penjajahan dapat digambarkan sebagai bentuk
kebijakan politik kolonial yang mendahulukan Pendidikan anak-anak
penjajah dan priyai Jawa, namun mengesampingkan pendidikan pribumi
kebanyakan, termasuk pendidikan Islam (Anwar Us & Kompri, 2017).

1
Hamidah. D, Kebijakan Pendidikan Dalam Kebijakan Publik, Jurnal Serunai
Administrasi Pendidikan, Vol 9, No. 1, Maret 2020.
1
Setiap kebijakan pendidikan yang dikeluarkan oleh pemerintah ataupun
sebuah lembaga pendidikan baik Negeri atau Swasta tidak terlepas dari
kelompok yang pro dan kelompok yang kontra. Oleh sebab itu setiap
kebijakan diperlukan sebuah analisis kebijakan yang bertujuan untuk dapat
memahami dan mempelajari tujuan dari kebijakan pendidikan tersebut
dibuat. Kebijakan publik adalah sebuah keputusan-keputusan atau pilihan-
pilihan tindakan yang secara langsung mengatur pengelolaan dan
pendistribusian sumberdaya alam, finansial dan manusia demi kepentingan
publik (Bakry, 2010). Pemerintah Indonesia saat ini masih
mengedepankan nilai-nilai politik di dalam pengambilan sebuah
keputusan.2
Dalam makalah ini penulis akan membahas mengenai beberapa
topik pembahasan materi tentang kebijakan pendidikan islam sebagai
kebijakan publik . Adapun tujuan dari penulisan makalah ini agar pembaca
dapat menambah wawasan atau pengetahuan terkait materi kebijakan
pendidikan islam sebagai kebijakan publik.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud kebijakan pendidikan islam?
2. Bagaimana konsep dasar kebijakan publik?
3. Apa saja ruang lingkup dari kebijakan publik?
4. Bagaimana urgensi kebijakan pendidikan islam sebagai kebijakan
publik?

C. Tujuan
1. Mengetahui kebijakan pendidikan islam.
2. Mengetahui konsep dasar kebijakan publik.
3. Mengetahui ruang lingkup dari kebijakan publik.
4. Mengetahui urgensi kebijakan pendidikan islam sebagai kebijakan
publik.

2
A,Bakry. Kebijakan Pendidikan Sebagai Kebijakan Publik. Jurnal Mediatek, Vol. 1, No.
2, Hal 88.
2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Kebijakan Pendidikan Islam


Kebijakan merupakan terjemahan dari kata policy yang berasal dari
bahasa Inggris. Kata policy diartikan sebagai sebuah rencana kegiatan atau
pernyataan mengenai tujuan-tujuan, yang diajukan atau diadopsi oleh
suatu pemerintahan, partai politik, dan lain-lain. Kebijakan juga diartikan
sebagai pernyataan-pernyataan mengenai kontrak penjaminan atau
pernyataan tertulis3. Pengertian ini mengandung arti bahwa yang disebut
kebijakan adalah mengenai suatu rencana, pernyataan tujuan, kontrak
penjaminan dan pernyataan tertulis baik yang dikeluarkan oleh
pemerintah, partai politik, dan lain-lain. Dengan demikian siapapun dapat
terkait dalam suatu kebijakan.
James E. Anderson memberikan pengertian kebijakan sebagai serangkaian
tindakan yang mempunyai tujuan tertentu yang diikuti dan dilaksanakan
oleh seorang pelaku atau sekelompok pelaku guna memecahkan suatu
masalah tertentu. Pengertian ini memberikan pemahaman bahwa kebijakan
dapat berasal dari seorang pelaku atau sekelompok pelaku yang berisi
serangkaian tindakan yang mempunyai tujuan tertentu. Kebjakan ini
diikuti dan dilaksanakan oleh seorang pelaku atau sekelompok pelaku
dalam rangka memecahkan suatu masalah tertentu.4
Dalam pengertian ini, James E. Anderson menyatakan bahwa
kebijakan selalu terkait dengan apa yang dilakukan atau tidak dilakukan
oleh pemerintah. Ia secara lebih jelas menyatakan bahwa yang dimaksud
kebijakan adalah kebijakan yang dikembangkan oleh badan-badan dan
pejabat-pejabat pemerintah
Kebijakan dalam pembangunan pendidikan harus merupakan pondasi
untuk melaksanakan pembangunan dalam berbagai bidang lainnya,

3
A.S. Hornby, Oxford Advanced Learner’s Dictionary of Current English, (Oxford:
Oxford University Press, 1995), Hal. 893.
4
James E. Anderson, Public Policy Making, (New York: Holt, Rinehart and Winston,
1984), Hal. 3-5.
3
mengingat secara hakiki upaya pembangunan pendidikan adalah untuk
membangun potensi manusianya yang kelak akan menjadi pelaku
pembangunan di berbagai bidang pembangunan lainnya. Filosofis dalam
kebijakan pendidikan pada dasarnya dijiwai oleh cita-cita luhur
sebagaimana rumusan yang termaktub dalam amanah konstitusi. Dalam
konteks inilah filosofi tersebut harus menjadi pedoman dalam
mengimplementasikan setiap kebijakan pembangunan dalam bidang
pendidikan5
Kebijakan pendidikan merupakan pengejewantahan dari visi dan
misi pendidikan bernuansa esensi manusia berdasarkan filsafat manusia
dan politik dalam konteks situasi: Politik, Sosial,Ekonomi dan Budaya
masyarakatnya6
Dalam dunia pendidikan, persaingan adalah hal yang wajar. Munculnya
persaingan itu adalah untuk mendapatkan objek pendidikan (siswa/
mahasiswa) sebanyak-banyaknya. Oleh karena itu, biasanya hanya
pimpinan institusi pendidikan Islam bermental gigih dan kuatlah yang
mampu menghadapi kerasnya persaingan ataupun krisis yang terjadi di
dalam perjalanan sekolah atau universitas. Persaingan dalam
memperbutkan objek pendidikan, sangat erat kaitannya dengan kecekatan
seorang yang terjun dalam bidang pendidikan mengenali selera pasar serta
pemilihan pasar usaha yang tepat. Agar objek pendidikan loyal, maka
harus mempunyai strategi guna mempertahankan mereka agar tidak lari ke
pesaing-pesaing lain.
Pendapat yang dikemukakan oleh Ali Imron mengatakan bahwa
karakteristik kebijakan pendidikan meliputi sebagai berikut:
1. Memiliki tujuan pendidikan
Karakteristik yang paling menonjol daripada munculnya
kebijakan pendidikan yaitu harus memiliki tujuan terus kepada
tujuan pada bidang pendidikan yang jelas dan terarah demi
berkontribusi pada pendidikan.

5
M. Hasbullah, Kebijakan Pendidikan, (Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2015), hal. 29-30.
6
Ibid., hal. 4.
4
2. Memiliki aspek legal-formal
Berlakunya kebijakan pendidikan tentu harus mendapatkan
pengakuan dari wilayah jika telah melalui prosedur yang telah
ditentukan sehingga harus adanya pemenuhan atas prasyarat yang
di lalui terlebih dahulu . Sehingga kebijakan tersebut dapat
memenuhi syarat Konstitusional yang sesuai dengan hirarki
konstitusi yang berlaku di setiap kebijakan tersebut sehingga dapat
memunculkan suatu kebijakan pendidikan yang legitimat .
3. Memiliki konsep operasional
Kebijakan pendidikan suatu pandangan yang bersifat umum
maka ia harus memiliki manfaat agar dapat diterapkan , memiliki
tujuan pendidikan yang jelas sehingga sesuai dengan cita cita yang
ingin dicapai .

B. Konsep Dasar Kebijakan Publik


Kebijakan public menurut para ahli merupakan
1. James E. Anderson: “Kebijakan Publik adalah kebijakan-kebijakan
yang dikembangkan oleh badan-badan dan pejabat-pejabat
pemerintah.”
2. David Easton: “Kebijakan publik adalah pengalokasian nilai-nilai
secara paksa (sah) kepada seluruh anggota masyarakat.”
3. George C. Edwards III dan Ira Sharkansky: Kebijakan publik adalah
“suatu tindakan pemerintah yang berupa”.

Dari ketiga ahli tersebut dapat diketahui bahwa Kebijakan public


merupakan suatu bentuk kebijakan yang bertujuan untuk mengarahkan dan
mengatur kehidupan suatu kelompok. maka kebijakan publik hanya dapat
ditetapkan oleh pemerintah sedangkan pihak-pihak lain hanya dapat
membantu dan mempengaruhi proses kebijakan publik dalam batas
kewenangannya masing-masing.

5
Kebijakan publik menurut James E. Anderson seharusnya
memiliki beberapa implikasi:

a. Bahwa kebijakan selalu mempunyai tujuan tertentu atau


merupakan tindakan yang berorientasi pada tujuan,
b. Bahwa kebijakan itu berisi tindaka tindakan atau pola-pola
tindakan pejabat-pejabat pemerintah,
c. Bahwa kebijakan merupakan apa yang benar-benar dilakukan oleh
pemerintah,
d. Bahwa kebijakan bisa bersifat positif dalam arti merupakan
beberapa bentuk tindakan pemerintah mengenai suatu masalah
tertentu atau bersifat negatif dalam arti merupakan keputusan
pejabat pemerintah untuk tidak melakukan sesuatu,
e. Bahwa kebijakan, dalam arti positif, didasarkan pada peraturan
perundang-undangan dan bersifat memaksa (otoritatif)7
Dalam kebijakan publik ini memiliki proses pelaksanaan dan
memerlukan implementasi kebijakan implementasi ini
menghubungkan antara realisasinya juga tujuan kebijakan itu
sendiri dengan hasil kegiatan pemerintah. kebijakan publik ini
yang memiliki implikasi dengan nilai-nilai keislaman yang
melahirkan kebijakan-kebijakan yang dapat membawakan hasil
yang sesuai bagi manusia.
konsep dasar kebijakan publik memiliki beberapa prinsip-
prinsip diantaranya yaitu cara merumuskan kebijakan publik, cara
kebijakan publik diimplementasikan, cara kebijakan publik
dievaluasi. kebijakan publik juga memiliki aspek-aspek penting
dalam kebijakan publik yaitu kebijakan sebagai suatu konsep,
elemen-elemen dalam sistem kebijakan publik, aspek-aspek yang
berkaitan dengan sistem kebijakan publik.8

7
Febri Giantara dan Reni Amiliya, “Urgensi Kebijakan Pendidikan Islam sebagai bagian
dari Kebijakan Publik (Analisis Teoretis)”, Jurnal Ilmu-ilmu Keislaman, Vol.11 No.2,
(Desember, 2021), 29.
8
Sahaya Anggara, “Kebijakan Publik”, (Pustaka Setia, Bandung, 2018), Hal. 47.
6
Dari penjelasan di atas bahwa fungsi kebijakan publik yaitu untuk
mengatur kehidupan bersama yang harus ditaati dan berlaku mengikat
seluruh warganya dengan menggunakan aturan atau peraturan yang biasa
disebut dengan hukum. kebijakan ini mengatur kehidupan bersama untuk
mencapai visi misi yang telah disepakati bahwa kebijakan publik sebagai
manajemen pencapaian tujuan yang dapat diukur dan kebijakan ini bukan
berarti mudah dibuat, mudah dilaksanakan, dan mudah dikendalikan
karena kebijakan publik menyangkut dengan politik.
Hakikat dari sebuah kebijakan publik pada dasarnya untuk
memberikan keadaan yang kondusif dalam suatu sistem penyelenggaraan
pemerintahan (administrasi negara). Oleh karena itu, di dalamnya akan
mengartikulasikan nilai, norma, dan etika sebagai dasar moral praktik
pemerintahan. Dalam setiap kebijakan tidak hanya bertujuan untuk
menciptakan adanya keseimbangan di antara kepentingan yang berbeda,
tetapi juga harus berfungsi sebagai pemberi nilai. Untuk membangun suatu
kebijakan publik yang efektif, ada satu faktor yang dianggap memiliki
pengaruh yang dominan, yaitu kepercayaan publik

C. Ruang Lingkup Kebijakan Publik


Ruang lingkup atau domain adalah wilayah yang menjadi area
tindakan yang dilakukan oleh pemerintah secara tradisional meliputi
masalah pertahanan, hubungan luar negeri, dan masalah mempertahankan
hukum serta ketertiban. Di dalam perkembangannya, ruang lingkup
kebijakan publik sudah melampaui ketiga bidang tersebut antara lain yaitu
bidang pendidikan, kesehatan, perumahan, perdagangan, perhubungan,
maupun transportasi. Studi kebijakan publik sudah meliputi berbagai tahap
seperti terangkum dalam lingkaran kebijakan publik (public cycle) atau
tahap kebijakan publik. Ruang lingkup kajian kebijakan public menurut O.
Jones meliputi penyusunan agenda, formulasi kebijakan, adopsi kebijakan,
implementasi kebijakan, serta evaluasi atau penilaian kebijakan. Ruang
lingkup kebijakan publik merupakan tahap kebijakan publik yang dapat
dikategorikan ke dalam proses kebijakan publik. Pihak yang berminat

7
untuk mengkaji kebijakan publik adalah area yang yang dikategorikan ke
dalam analisis kebijakan publik. Proses atau tahap kebijakan publik
maupun analisis kebijakan public wilayahnya sulit dibatasi karena area
kebijakan publik sudah meliputi hampur seluruh aspek kehidupan sosial,
ekonomi, dan politik. Analisis kebijakan publik itu sendiri merupakan:
1. Cara maupun alat untuk membantu rakyat atau publik dalam memilih
kebijakan yang paling tepat bagi mereka.
2. Suatu jenis analisis yang menyajikan informasi untuk menambah
kemampuan para penulis kebijakan dalam melaksanakan tugasnya.
3. Telaah mengenai sifat, sebab, dan akibat dari kebijakan publik.9

Dilihat dari hierarkinya, kebijakan publik dapat bersifat nasional,


regional, maupun lokal seperti Undang-Undang, Peraturan Pemerintah,
Peraturan Pemerintah Provinsi, Peraturan Kabupaten atau Kota, serta
Keputusan Bupati atau Walikota.10 Jadi, ruang lingkup dari kebijakan
publik yaitu mengenai perilaku birokrasi dan elite politik atau dapat juga
dikatakan sebagai aturan atau norma yang telah disepakati untuk
dikeluarkan untuk selanjutnya dipakai mengatur seseorang hingga
kelompok maupun pejabat. Kebijakan publik pada dasarnya untuk
mewujudkan ketertiban dalam masyarakat, melindungi hak masyarakat,
mewujudkan ketentraman dan kedamaian dalam masyarakat, serta
mewujudkan ksesejahteraan masyarakat. Pelaku pembuat kebijakan publik
yaitu meliputi aktor kebijakan publik, legislatif, eksekutif atau presiden,
yudikatif, instansi administratif, dan lain sebagainya.

D. Urgensi Kebijakan Pendidikan Islam Sebagai Kebijakan Publik


Urgensi jika dilihat dari bahasa dari bahasa latin “Urgere” yaitu (kata
kerja) yang berarti mendorong. Jika dilihat dari bahasa Inggris yaitu urgent
yang berarti sebuah kepentingan yang harus segera untuk dilaksanakan dan
juga ditunaikan. Istilah urgensi sendiri, merujuk pada sesuatu yang

9
Awan Y. Abdullah dan Yudi Rusfiana, Teori & Analisis Kebijakan Publik, (Bandung:
Alfabeta 2016), hlm. 31-32.
10
Taufiqurokhman, Kebijakan Publik Pendelegasian Tanggungjawab Negara Kepada
Presiden Selaku Penyelenggara Pemerintahan, Jakarta Pusat: Fakultas Ilmu Sosial dan
Ilmu Politik Universitas Moestopo Beragama Pers (2014), hlm. 13-14.
8
mendorong kita, dan sebagainya. Sudut pandang Al-Qur’an dan sudut
pandang Undang – Undang dasar 1945. Sudut pandang ini dianggap
mampu menggambarkan pentingnya sebuah pendidikan. sudut pandang
pendidikan menurut Ki Hadjar Dewantara adalah suatu usaha kebudayaan
berazaskan pada keadaban yaitu memajukan hidup untuk mempertinggi
derajat manusia.11 Sudut pandang dari sisi Al-Qur’an dapat ditemukan
pada Surah At-Taubah ayat 122, yaitu:
Artinya:

۟ ‫ٱلِّ ِن َو ِليُنذ ُِر‬


‫وا‬ ِ ۟ ‫طا ٓ ِئفَةٌ ِل َيتَفَقَّ ُه‬
‫وا ِف‬ ۟ ‫َو َما َكانَ ْٱل ُمؤْ ِمنُونَ ِل َين ِف ُر‬
َ ‫وا َكآفَّةً ۚ فَلَ ْو ََل نَفَ َر ِمن ُك ِل ِف ْرقَ ٍة ِم ْن ُه ْم‬
َ‫قَ ْو َم ُه ْم إِذَا َر َجعُ ٓو ۟ا إِلَ ْي ِه ْم لَعَلَّ ُه ْم َحْ ذَ ُرون‬

Tidak sepatutnya bagi mukminin itu pergi semuanya (ke medan perang).
Mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golongan di antara mereka beberapa
orang untuk memperdalam pengetahuan mereka tentang agama dan untuk
memberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka telah kembali
kepadanya, supaya mereka itu dapat menjaga dirinya.12
Dari ayat ini, dapat kita maksani bahwa pentingnya untuk bersungguh
– sungguh di dalam proses untuk memperdalam ilmu pendidikan islam
maupun ilmu yang lainnya. Dari sudut pandang Undang-Undang Dasar
1945 yang dijabarkan pada Pasal 31 UUD 1945 yang menggariskan bahwa
pendidikan merupakan hak dari tiap-tiap warga Negara Indonesia.
Implikasinya adalah pemerintah wajib mengusahakan dan
menyelenggarakan satu sistem dalam Pendidikan nasional yang diatur
melalui undang-undang. Seluruh warga Negara Indonesia dijamin oleh
Undang-Undang untuk memperoleh pendidikan minimal 12 tahun atau
setingkat tamatan SMA/MA dan sederajat.
Fenomena dalam pendidikan Islam di Indonesia, pada saat ini memiliki
berbagai macam bentuk permasalahan yang muncul. Misalkan, pada
pembelajaran pendidikan agama Islam pada setiap jenjang pendidikan,

11
Febri Giantara & Reni Amiliya, Urgensi Kebijakan Pendidikan Islam sebagai bagian
dari Kebijakan Publik (Analisis Teoretis), Jural Madania: Jurnal Ilmu - Ilmu Keislaman.
Vol. 11, No.2, 2021, Hal. 92-93.
12
Tafsir Web, https://tafsirweb.com/3138-surat-at-taubah-ayat-122.html ( Diakses, 30
Agustus 2022).
9
ketidakseimbangan daya tampung, pemerataan pendidikan, dan relevansi
pendidikan. permasalahan ini muncul karena ketidakberpihakan kebijakan
publik pemerintah Indonesia terhadap pendidikan Islam. Jika dibandingan
dengan kebijakan publik dari pendidikan di Eropa dan jepang, maka pada
pendidikan Eropa mereka merujuk pada pendidikan untuk pembangunan
yang berkelanjutan kemudian pada Jepang itu merujuk pada
keberhasilannya dalam membangun pendidikan yang efisien dan efektif
sistem, khususnya pada pendidikan sekolah. sehingga, dari fenomena yang
muncul diatas sudah seharusnya pemerintah Indonesia mengambil
kebijakan publik berdasarkan prespektif pendidikan Islam. 13
1. Analisis Kebijakan Publik Dalam Pendidikan
Implementasi kebijakan mengacu pada sistem pengelolaan urusan
publik atau yang disebut sebagai administrative governance
Pengelolaan urusan publik diwujudkan dalam bentuk administrative
governance. Terkait dengan kebijakan publik kebijakan pendidikan
dengan manajemen pendidikan selalu membahas tentang manajemen
pendidikan secara makro . Prinsip - prinsip yang dimiliki oleh
manajemen pendidikan tidak berbeda dengan prinsip - prinsip yang ada
pada konsep manajemen pada umumnya demikian pula dengan fungsi
fungsi manajemen pendidikan yang merupakan rangkaian konsep dari
rumusan . Menejemen penerapan di bidang pendidikan diarahkan pada
usaha untuk menunjang kelancaran pencapaian tujuan pendidikan
sedangkan untuk fungsi dan strategi dari konsep manajerial pada
prinsipnya sama dengan yang diterapkan dengan lingkup manajemen.14
Kebijakan pendidikan merupakan tanggung jawab pemerintah
dalam penyelenggaraan pendidikan nasional, negara seharusnya
bertanggung jawab secara orisinil dan bertanggung jawab secara
mutlak dalam mewujudkan cita-cita bangsa Indonesia untuk
mencerdaskan rakyat Indonesia. Pendidikan nasioanal adalah

13
Febri Giantara & Reni Amiliya, Urgensi Kebijakan Pendidikan Islam sebagai bagian
dari Kebijakan Publik (Analisis Teoretis), Jural Madania: Jurnal Ilmu - Ilmu Keislaman.
Vol. 11, No.2, 2021, Hal. 93.
14
Abd. Madjid, Analisis Kebijakan Pendidikan, (Yogyakarta:Samudra Biru, 2018I, hal
74.
10
pendidikan yang berdasarkan pancasila dan undang-undang dasar
1945, yang berakar pada nilai agama, kebudayaan nasioanal indonesia
dan tanggung jawab terhadap tuntunan perubahan zaman.
2. Implementasi Kebijakan Pendidikan Sebagai Kebijakan Publik
Pengertian pendidikan yaitu suatu proses pembelajaran
pengetahuan, kemampuan serta keterampilan yang dilihat dari
kebiasaan setiap orang, yang menjadi bahan warisan dari orang
sebelumnya hingga sekarang.Disini dijelaskan bahwa pengertian
pendidikan sangat dibutuhkan dalam penunjang pengetahuan serta
penelitian ataupun pelatihan. Analisis kebijakan merupakan cara atau
prosedur dalam menggunakan pemahaman manusia terhadap dan
untuk memecahkan masalah-masalah kebijakan. Jadi analisis kebijakan
pendidikan merupakan cara memecahkan masalah yang ada dalam
kebijakan-kebijakan tentang pendidikan menggunakan pemahaman
yang dimiliki oleh manusia itu sendiri. Salah satu esensi kehadiran
kebijakan publik (public policy) adalah memecahkan masalah yang
berkembang di masyarakat secara benar. Meskipun demikian,
kegagalan sering terjadi karena kita memecahkan masalah secara tidak
benar.15
Analisis kebijakan publik (public policy analysis) merupakan
upaya untuk mencegah kegagalan dalam pemecahan masalah melalui
kebijakan publik. Oleh karena itu, kehadiran analisis kebijakan berada
pada setiap tahapan dalam proses kebijakan publik (public policy
process).Analisis kebijakan publik adalah ilmu yang menghasilkan
informasi yang relevan dengan kebijakan publik. Produk analisis
kebijakan publik adalah nasehat. Kebijakan yang diambil akan
mempunyai biaya dan manfaat sosial tertentu. Kebijakan tersebut dapat
relatif menguntungkan suatu kelompok dan relatif merugikan
kelompok lainnya.

15
Hamidah. D, Kebijakan Pendidikan Dalam Kebijakan Publik. Jurnal Serunai
Administrasi Pendidikan, Vol 9, No. 1, Maret 2020. Hal 39.
11
Secara kualitatif dari kebijakan pendidikan pada dasarnya
merupakan proses pemahaman terhadap masalah kebijakan sehingga
dapat melahirkan gagasan/pemikiran mengenai cara-cara
pemecahannya. Masalah kebijakan pendidikan sendiri bersifat
kualitatif sehingga proses pemahaman tersebut juga penuh dengan
pemikiran yang bersifat kualitatif. Pemahaman terhadap masalah
kebijakan pendidikan dilahirkan dari cara berpikir deduktif, cara
berpikir yang dimulai dari wawasan teoritis yang dijabarkan menjadi
satuan konsep yang lebih operasional dan dapat dihubungkan dengan
kenyataan. Wawasan teoritis sendiri tidak berdiri sendiri karena sangat
tergantung pada subjekvitas seorang analis dalam memperspektifkan
kebijakan pendidkan. Perbedaan wawasan tidak semata disebabkan
oleh sifat dan jenis masalah kebijakan, namun cenderung diakibatkan
oleh cara pandang berlainan atau perbedaan paradigma pemikiran atau
filsafat pemikiran yang berlainan.16

16
Ibid, .Hal 40.
12
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Kebijakan pendidikan Islam adalah serangkaian tindakan yang
mempunyai tujuan tertentu yang diikuti dan dilaksanakan oleh seorang
pelaku guna memecahkan suatu masalah.
2. Konsep dasar kebijakan publik sesuatu yang memiliki tujuan agar
dapat teraturnya sebuah kehidupan suatu kelompok kebijakan ini
sendiri diatur oleh pemerintah sedangkan pihak lain hanya dapat
membantu sesuai dengan apa kebijakannya. dalam kebijakan publik
juga memiliki implikasi yang bertujuan untuk tercapainya sebuah
tujuan dengan baik. dalam kebijakan ini juga memiliki proses yang
dapat tercapainya nilai-nilai kebajikan bagi seluruh manusia.
3. Ruang lingkup kebijakan publik merupakan tahap kebijakan publik
yang dapat dikategorikan ke dalam proses kebijakan publik. Pihak
yang berminat untuk mengkaji kebijakan publik adalah area yang yang
dikategorikan ke dalam analisis kebijakan publik. Proses atau tahap
kebijakan publik maupun analisis kebijakan public wilayahnya sulit
dibatasi karena area kebijakan publik sudah meliputi hampur seluruh
aspek kehidupan sosial, ekonomi, dan politik.
4. Urgensi kebijakan pendidikan Islam sebagai kebijakan publik, kata
urgensi dapat diartikan urgene yang memiliki arti mendorong, atau
kepentingan yang harus segera dilaksanakan. Sudut pandang kebijakan
pendidikan Islam sebagai kebijakan publik memiliki 2 sudut pandang
yaitu Al-Qur'an dan Undang - Undang Dasar 1945. Sudut pandang
kebijakan pendidikan Islam dapat diselarakan dengan Al-Quran pada
surat At-Taubah ayat 122. Sedangkan pada kebijakan publik yaitu
Undang - Undang Dasar 1945 dalam pasal 31 UUD 1945, seluruh
warga Negara Indonesia dijamin oleh Undang-Undang untuk
memperoleh pendidikan minimal 12 tahun atau setingkat tamatan
SMA/MA dan sederajat.

13
Kebijakan pendidikan meerupakan sebuah kebijakan publik, oleh
sebab ini setiap program-program dalam dunia pendidikan adalah
program yang dirancang oleh pemerintah dalam rangka mengatasi
permasalahan yang ada dalam pendidikan demi memenuhi kewajiban
pemerintah dalam hal memberikan pendidkan bagi setiap warga
negaranya, sebuah kebijakan dibuat untuk mencapai suatu pedoman
dalam bertindak dan mengarahkan kegiatan dalam organisasi
pendidikan. Pendidikan merupakan suatu kegiatan, proses, hasil dan
ilmu yang pada dasarnya merupakan sebagai usaha sadar yang
dilakukan manusia guna memenuhi kebutuhan hidup.

B. Saran
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih
banyak terdapat kesalahan dan kekeliruan, untuk itu kritik dan saran yang
membangun sangat kami harapkan, agar didalam penulisan makalah
selanjutnya menjadi lebih baik. Selain itu, pemakalah telah mengupayakan
penulisan makalah ini dengan sebaik mungkin dan sesuai dengan kaidah
penulisan makalah yang baik dan benar. Sehingga, para pembaca dapat
memberikan respon yang positif terkait dengan makalah dari kelompok
kami mengenai materi tentang konsep dasar pengembangan pemikiran
pendidikan Islam.

14
DAFTAR PUSTAKA

A.S. Hornby, A.S. (1995). Oxford Advanced Learner’s Dictionary of Current


English, Oxford: Oxford University Press.

Abd, Mdjid. (2021). Analisis Kebijakan Pendidikan, Yogyakarta:Samudra Biru.

Abdullah, Awan Y. dan Rusfiana, Yudi. (2016). Teori & Analisis Kebijakan
Publik. Bandung: Alfabeta.

Abdullah, Awan Y. Dan Rusfiana, Yudi. (2016). Teori & Analisis Kebijakan
Publik. Bandung: Alfabeta.

Anderson, James E. (1984). Public Policy Making. New York: Holt, Rinehart and
Winston.

Anggara, Sahaya. (2018). “Kebijakan Publik”. Bandung: Pustaka Setia.

Bakry, A. Kebijakan Pendidikan Sebagai Kebijakan Publik. Jurnal Mediatek,


Vol. 1. No. 2.

Dachi, Rahmat Alyakin. “Konsep Dasar Kebijakan Publik”.

Febri, Giantara. (2021). Urgensi Kebijakan Pendidikan Islam sebagai bagian dari
Kebijakan Publik (Analisis Teoretis). Volume 11. Nomor.2.

Giantara, Febri & Amiliya, Reni. (2021). “Urgensi Kebijakan Pendidikan Islam
sebagai bagian dari Kebijakan Publik (Analisis Teoretis)”. Jurnal Ilmu-
ilmu Keislaman. Vol.11. No.2.

Hamidah, D. Kebijakan Pendidikan Dalam Kebijakan Publik. (2020). Jurnal


Serunai Administrasi Pendidikan. Vol 9. No. 1.

M. Hasbullah, M. (2015). Kebijakan Pendidikan, Jakarta: RajaGrafindo Persada.


Madjid, Abd. (2018). Analisis Kebijakan Pendidikan, Yogyakarta:Samudra Biru.

Maskuri. (2017). Kebijakan Pendidikan Sebagai Kebijakan Publik Di Indonesia.


JPII. Vol. 2. No. 1.

Taufiqurokhman. (2014). Kebijakan Publik Pendelegasian Tanggungjawab


Negara Kepada Presiden Selaku Penyelenggara Pemerintahan. Jakarta
Pusat: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Moestopo
Beragama Pers.

Taufiqurokhman. (2014). Kebijakan Publik Pendelegasian Tanggungjawab


Negara Kepada Presiden Selaku Penyelenggara Pemerintahan. Jakarta
Pusat: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Moestopo
Beragama Pers.

Anda mungkin juga menyukai