Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

KEBIJAKAN PENDIDIKAN ISLAM


KONSEP, TEORI, DAN LINGKUP KEBIJAKAN PENDIDIKAN DASAR
DAN KEBIJAKAN PENDIDIKAN
Dosen Pengampu : Nurrahmaniah S.Pd., M.Pd.

Di susun oleh :
Zulfikar (NIM 221012100318)
Nabila Nadiva Al-Ihsan (NIM 221012100368)
Muhammad Firmansyah (NIM 221012100431)
Rahmi Fatma (NIM 221012100330)

FAKULTAS AGAMA ISLAM


PROGRAM STUDI MANAGEMENT PENDIDIKAN ISLAM
UNIVERSITAS PAMULANG
2022
DAFTAR ISI

MAKALAH KEBIJAKAN PENDIDIKAN ISLAM


KONSEP, TEORI, DAN LINGKUP KEBIJAKAN PENDIDIKAN DASAR DAN KEBIJAKAN
PENDIDIKAN......................................................................................................................................1

DAFTAR ISI.........................................................................................................................................2

KATA PENGANTAR...........................................................................................................................3

BAB I....................................................................................................................................................4

PENDAHULUAN.................................................................................................................................4

A. LATAR BELAKANG...............................................................................................................4

B. RUMUS MASALAH................................................................................................................4

C. TUJUAN...................................................................................................................................4

BAB II...................................................................................................................................................5

PEMBAHASAN...................................................................................................................................5

A. Pengertian Konsep Kebijakan Pendidikan.................................................................................5

B. Komponen Kebijakan Pendidikan.............................................................................................5

C. Karakteristik Kebijakan Pendidikan..........................................................................................6

D. Implementasi Kebijakan Pendidikan..........................................................................................7

E. Lingkup kebijakan pendidikan...................................................................................................9

F. kesimpulan…………………...………………………………………………………………….9
Saran..................................................................................................................................................9
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah swt. Yang maha kuasa dan maha menguasai
apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi, Karen hanya dengan usaha penulis beserta
kehendak-nya makalah ini dapat terselesaikan dengan baik tanpa ada masalah. Tak lupa
sholawat serta salam kita limpahkan kepada Nabi Muhammad saw. Sebagai penyampai
wahyu dari allah untuk umatnya yang sesat jauh dari ridha Allah swt. beserta keluarga nya,
para sahabatnya, dan para pengikutnya hingga akhir zaman kelak.
Maksud pembuatan makalah ini adalah supaya mahasiswa mengetahui tentang
“konsep, teori dan lingkup kebijakan pendidikan dasar dan kebijakan pendidikan” dan tujuan
dari di buatnya makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dari mata kuliah kebijakan
pendidikan islam di universitas pamulang.
Penulis ucapkan terima kasih kepada bapak dosen yang telah mendorong dan
membimbing penulis atas terselesaikan nya makalah ini, mudah-mudahan makalah ini dapat
bermanfaat bagi penulis dan pembaca serta menjadi bahan pertimbangan bagi bapak dosen
untuk untuk sedikit memberikan kebijakan nya terhadap penulis.
Tak lupa penulis ucapkan terima kasih juga terhadap semua pihak yang telah
membantu penulis dalam menyelesaikan makalah ini. Kritik dan saran yang bersifat
membangun sangat penulis butuhkan dalam memperbaiki penulisan makalah berikutnya.

Pamulang, 11 November 2022

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Pendidikan adalah suatu bidang yang penting dalam suatu Negara. Melalui
pendidikan transfer knowledge dapat berlangsung. Tidak hanya sekedar pengetahuan,
namun juga penanaman nilai, cita-cita dan budaya suatu bangsa. Oleh karena itu,
pendidikan memegang peranan penting dalam keberlangsungan suatu Negara.
Dalam mengatur agar pendidikan disuatu Negara dapat berlangsung dengan baik dan
mencapai tujuan pendidikan yang dicita-citakan berbagai kebijakan dalam dunia
pendidikan perlu di ambil oleh pemerintah Negara.
Kebijakan pendidikan dalam suatu Negara tergantung dari system politik yang dianut
sehingga setiap Negara mempunyai kebijakan-kebijakan yang berbeda. Indonesia
menganut system demokrasi berdasarkan undang-undang. Kebijakan-kebijakan yang di
putuskan juga harus berdasarkan undang-undang.

B. RUMUS MASALAH
1. Apa pengertian konsep kebijakan pendidikan ?
2. Apa saja komponen kebijakan pendidikan ?
3. Apa saja karakteistik kebijakan pendidikan ?
4. Apa itu implementasi kebijakan pendidikan ?
5. Apa saja proses implementasi kebijakan pendidikan?
6. Apa saja lingkup kebijakan Pendidikan ?
7. Apa saja Teori Kebijakan Pendidikan ?

C. TUJUAN
1. Mengerti dan memahami pengertian konsep kebijakan pendidikan
2. Mengerti dan memahami komponen kebijakan pendidikan
3. Mengerti dan memahami karakteristik kebijakan pendidikan
4. Mengerti dan memahami implementasi kebijakan pendidikan
5. Mengerti dan memahami proses implementasi kebijakan pendidikan.
6. Mengerti dan Memahami lingkupan apa saja pada kebijakan Pendidikan
7. Teori kebijakan pendidikan
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Konsep Kebijakan Pendidikan


Secara umum konsep adalah suatu abstraksi yang menggambarkan ciri-ciri umum
sekelompok objek, peristiwa atau fenomena lainnya. Dalam kamus besar bahasa Indonesia,
konsep diartikan dengan gambaran mental dari objek, proses, atau apapun yang ada di luar
bahasa, yang digunakan oleh akal budi untuk memahami hal-hal lain. Sedangkan di dalam
oxfort student’s dictionary of English, concept is an idea; a basic principle. Dari uraian
tersebut maka konsep dapat di pahami sebagai ide atau gambaran umun tentang suatu hal.
Menurut Fredrickson dan Hart kebijakan adalah suatu tindakan yang mengarah pada
tujuan yang di usulkan oleh seseorang, kelompok atau pemerintah dalam lingkungan tertentu
sehubungan dengan adanya hambatan-hambatan tertentu sambil mencari peluang-peluang
untuk mencapai tujuan atau mewujudkan sasaran yang di inginkan (tangkilisan, 2003:12).
Carter V Good (1959) memberikan pengertian kebijakan pendidikan (edicational policy)
dalam buku karya Ali Imron yang berjudul kebijakan pendidikan di Indonesia yakni : “ suatu
pertimbangan yang di dasarkan atas system nilai dan beberapa penilaian terhadap factor-
faktor yang bersifat melembaga. Pertimbangan tersebut merupakan perencanaan umum yang
di jadikan sebagai pedoman untuk mengambil keputusan, agar tujuan yang bersifat
melembaga bias tercapai”.(Dalam Imron, 1996:18)
Dengan demikian kebijakan pendidikan dapat di pahami sebagai aturan-aturan tertulis
yang di putuskan oleh pemerintah yang berfungsi untuk mengatur dalam bidang pendidikan
atau berkaitan dengan pendidikan. Jadi, konsep kebijakan pendidikan adalah gambaran umum
mengenai aturtan-aturan tertulis yang di putuskan oleh pemerintah untuk mengatur jalannya
pendidikan agar tercapai nya tujuan pendidikan.

B. Komponen Kebijakan Pendidikan


Charles O. Jones (1979) menyatakan ada 5 komponen kebijakan pendidikan yaitu;
1) Goal (Tujuan).
Tujuan diartikan sebagai hasil yang ingin didapatkan oleh individu maupun kelompok
dalam rentang waktu yang ditetapkan. Tujuan dirancang sebagai langkah awal dalam
merencanakan suatu kegiatan. Sebuah kebijakan pendidikan harus memiliki tujuan yang
jelas agar proses penerapanya terarah. Tujuan kebijakan pendidikan harus dibuat rasional
agar mudah diterima oleh berbagai pihak;
2) Plans (Rencana).
Setelah tujuan pendidikan dirancang maka selanjutnya adalah membuat perencanaan
kerja yang lebih spesifik agar dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Rencana kerja
dibuat bertujuan untuk proses manejemen dan penerapan kebijakan pedidikan agar proses
pengeimplementasianya terarah dan jelas;
3) Programme (Program).
Setelah perencanaan kerja dibuat maka selanjutnya adalah proses pengembangan
program. Program merupakan aktivitas berupa proyek yang nyata berdasarkan tujuan yang
telah didesain sebelumnya. Program merupakan upaya yang dilakukan agar tercapainya
tujuan dengan cara melihat tingkat keberhasilannya. Pembuatan kebijakan pendidikan
diharapkan untuk dapat mengembangkan beberapa alternatif yang dapat dijadikan
pertimbangan ketika proses pengambilan keputusan;
4) Decision (Keputusan).
Keputusan merupakan sebagai bentuk tindakan dalam penentuan tujuan, pembuatan
rencana program, pelaksanaan program, dan proses evaluasi program. Pengambilan
keputusan dilakukan dengan mempertimbangkan hasil uji coba terhadap alternatif-
alternatif kebijakan pendidikan. Hasil keputusan kebijakan pendidikan harus bersifat
rasionalitas agar hasil tersebut dapat diterima oleh berbagai pihak;
5) Efects (Dampak).
Dampak merupakan pengaruh yang ditimbulkan setelah kebijakan di laksanakan.
Dampak ini dapat berupa sengaja maupun ketidaksengajaan baik berupan dampak priimer
maupun dampak sekunder. Dampak juga dapat berupa dampak positif maupun dampak
negatif.
Komponen-komponen ini lah yang dapat melahirkan sebuah kebijakan pendidikan.
Tanpa adanya salah satu dari komponen tersebut maka tidak akan berjalannya kebijakan
pendidikan. Kelima komponen ini saling berhubungan dan mendukung satu dengan yang
lainnya.
C. Karakteristik Kebijakan Pendidikan
Kebijakan pendidikan memiliki karakteristik yang membedakannya dengan kebijakan
lainnya. Adapun karakteristik kebijakan pendidikan yaitu:
1. Memiliki tujuan Pendidikan
Sebuah kebijakan pendidikan harus memiliki tujuan khusus yang berhubungan dengan
dunia pendidikan. Tujuan pendidikan yang disusun harus lebih terarah dan jelas serta
memberikan gambaran mengenai kontribusi terhadap dunia pendidikan, (Lazwardi, 2017).
2. Terpenuhinya aspek legal dan formal
Sebelum kebijakan pendidikan di belakukan maka perlu dipenuhi prasyarat-prasyarat
yang agar kebijakan tersebut berlaku sah dan diakui. Oleh sebab itu perlunya kebijakan
tersebut di sah kan melalui persyaratan konstitusional berdasarkan hirarki konstitusi yang
berlaku sehingga dilahirkan legimasi kebijakan pendidikan, (Anwar, 2017).
3. Memiliki konsep operasional
Kebijakan pendidikan merupakan seperangkat panduan yang bersofat umum. Maka
sebuah kebijakan pendidikan harus memiliki manfaat operasional yang dapat diterapkan,
(Solichin, 2015). Konsep operasional ini harus dimiliki agar pencapaian tujuan dapat di
ukur secara jelas.
4. Dibuat oleh yang berwenang
Kebijakan pendidikan dirumuskan dan dibuat oleh par ahli yang memiliki hak dan
wewnang dalam pembuatan kebijakan, (Heriawan, 2018). Hal ini bertujuan agar tidak
timbulnya permasalahan baru yang dihasilkan dari kebijakan tersebut.
5. Dapat dievaluasi
Kebijakan pendidikan harus dapat dievaluasi. Suatu kebijakan apabila baik maka
kebijakan tersebut dapat dikembangkan,(Lukitasari et al, 2017). Apabila kebijakan
terse4but terdapat kesalahan maka harus dapat diperbaiki.
6. Memiliki sistematika
Kebijakan pendidikan terdapat sistematika yang berhubungan dengan seluruh aspek
yang terdapat didalamnya. Sistematika harus memperhatikan efisiensi, efektivitas dan
keberlanjutan. Kebijakan juga harus bersifat tidak pragmatis dan deskriminatif. Kebijakan
juga tidak boleh bersofat rapuh struktur, (Rahman, 2014). Hal ini agar kebijakan yang
dilahirkan tidak mengalami kecacatan hukum baik secara internal maupun eksternal.
D. Implementasi Kebijakan Pendidikan
Dalam proses pembuatan kebijakan ada satu tahapan penting yang harus dilaksanakan
yaitu implementasi kebijakan. Implementasi kebijakan merupakan sebuah proses dalam
menerapkan kebijakan yang telah diesepakati dari beberbagai alternatif kebijakan yang telah
di desain, (Akib, 2012). Jika dikaitkan dengan kebijakan pendidikan maka implementasi
kebijakan pendidikan merupakan penerapan kebijakan pendidikan yang telah diputuskan
bersama dari berbagai alternatif kebijakan pendidikan lainnya, (Sulistyadi, 2014).
Implementasi kebijakan pendidikan merupakan keseluruhan kegiatan yang dilaksanakan oleh
individu maupun sekelompok pemangku kepentingan untuk menerapkan kebijakan dalam
mencapai tujuan pendidikan, (Prasojo, 2010). Maka dapat disimpulkan bahwa implementasi
kebijakan pendidikan merupakan aktivitas dalam menerapkan kebijakan yang telah disepakati
yang berguna untuk mencapai tujuan pendidikan.
Dalam proses implementasi kebijakan akan terlihat kendala atau permasalahan yang
dihadapi dalam pencapain tujuan pendidikan. Dari semua rangkaian perumusan kebijakan
pendidikan, maka proses implementasi ini lah yang menjadi tahapan yang lebih rumit dan
kompleks. Hal ini dikarenakan perlunya kerjasama yang kuat antar elemen yang ada baik dari
pihak pusat maupun elemen daerah.
Proses implementasi kebijakan pendidikan terdiri umumnya menggunakan empat pendekatan
yaitu:
1) Pendekatan struktural.
Pada hakikatnya pendekatan struktural bersifat top down. Pendekatan ini memandang
bahwa perancangan, pengimplementasian dan proses evaluasi kebijakan pendidikan
dilakukan secara struktutral serta sesuai dengan tingkatan maupun tahapannya, (Yuliah,
2020). Sehingga jika diamati bahwa pendekatan ini lebih bersifat birokratis dan cendrung
kaku.
2) Pendekatan prosedural dan manajerial.
Pendekatan prosedural dan manjerial lebih mementingkan prosedur dan teknik yang tepat
dalam mengembangkan kebijakan dibandingkan penantaan struktur pelaksana, (Setyawan,
2014). Sehingga pendekatan ini membutuhkan alat teknologi dalam proses
pengimplementasian kebijakan.
3) Pendekatan perilaku.
Pendekatan perilaku memandang bahwa pelaksana kebijakan adalah prilaku manusia,
(Machali, 2015). Implementasi kebijakan pendidikan akan terlaksana dengan baik apabila
manusia juga memiliki prilaku yang baik.
4) Pendekakatan politik.
Pendekatan politik lebih memfokuskan faktor politik penguasa dalam mempermudah
maupun memperhambat penerapan kebijakan pendidikan, (Hartono, 2016). Pendekatan ini
cendrung mempertimbangkan kenyataan politik yang terjadi.
Keempat pendekatan ini memiliki kelebihan dan kekurangan namun sehingga memerlukan
kebijaksanaan dalam menggunakanya agar kebijakan pendidikan dapat mencapai tujuan
pendidikan yang telah di tetapkan.
E. Lingkup kebijakan Pendidikan

Ruang lingkup kegiatan analisis kebijakan pendidikan meliputi :

1.pengumpulan data statistik pendidikan

2. Pengembangan kurikulum.

3. Sistem pengujian.

4. Penelitian pendidikan dan kebudayaan.

5.Teknologi komunikasi pendidikan.

6.Pengembangan analisis kebijakan pendidikan dan kebudayaan


kegiatan yang terakhir yakni kegiatan pada nomor 6 berfungsi untuk menyiapkan bahan-bahan
rumusan kebijakan pendidikan, baik kebijakan jangka panjang, menengah, dan jangka pendek,
maupun bahan-bahan untuk kebijakan departemen yang setiap saat diperlukan oleh pengambil
keputusan.

Salah satu fungsi paling menonjol dari Badan Penelitian dan Pengembangan adalah Analisis dan
Perumusan Bahan Kebijakan dengan tujuan untuk membantu pemerintah dalam menyiapkan dan
merumuskan bahan-bahan kebijakan sesuai dengan isu-isu penting pendidikan yang berkembang
dalam dunia penelitian, pengembangan, dan masyarakat luas.

Dalam suatu proyek yang dinamakan Proyek Perencanaan dan Kebijakan Pendidikan (Education
Policy and Planning Project) atau proyek EPP yang mendapat bantuan USAID (The United States
Agency for International Development). Proyek tersebut resmi dilaksanakan pada bulan Juli 1984
dengan tujuan pokok: “meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia melalui perumusan kebijakan
dan perencanaan yang lebih baik yang didasarkan pada informasi yang lebih lengkap dan teliti serta
metode analisis yang lebih baik terhadap informasi tersebut.”
Sejak dilaksanakannya proyek tersebut, berbagai upaya telah dilakukan khususnya dalam
melakukan identifikasi terhadap berbagai masalah pendidikan sebagai sasaran dalam
melakukan analisis kebijakan. Sejak saat itu analisis kebijakan dilaksanakan melalui
koordinasi di antara berbaga unit di lingkungan Depdikbud. Hasilnya adalah usulan-usulan
kebijakan yang sangat berguna dalam mempersiapkan Rumusan kebijakan Tahunan
Mendikbud dan Naskah Repelita.

F . Teori kebijakan Pendidikan

Teori siklus kebijakan (Theories of the Policy Cycle)

Bagian ini menjelaskan tentang kegunaan tahap-tahap kebijakan atau model siklus proses kebijakan.
Mereka berpendapat bahwa kebanyakan sarjana telah meninggalkan asumsi-asumsi yang keliru yang
terkait dengan model ini, menggunakannya untuk menyusun beragam literature dan untuk
menjawab pertanyaan-pertanyaan penting tentang sifat proses kebijakan.

Laswell memperkenalkan tujuh tahap proses kebijakan: kecerdasan, promosi, rumusan, seruan,
penerapan, penghentian dan penilaian. Proses kebijakan ini lebih preskriptif dan normative daripada
deskriptif dan analitis. Urutan tahapnya dirancang untuk pemecahan masalah dan sejalan dengan
model rasional. Setiap pengambilan kebijakan harus didasarkan pada analisis yang komprehensif dan
informasi yang lengkap.

Siklus kebijakan fokus pada fitur generic proses kebijakan bukan pada actor atau lembaga tertentu
atau masalah substansial tertentu dan program masing-masing. Siklus kebijakan menyoroti
pentingnya domain kebijakan.

Tahap penetapan kebijakan dalam siklus kebijakan: pengenalan masalah dan pemilihan isu. Masalah
sosial telah didefinisikan dan internvensi Negara telah dinyatakan. Agenda pemerintahan menjadi
perhatian utama studi penetapan agenda, sarana dan mekanisme pengenalan masalah dan
pemilihan isu terkait erat dengan cara masalah sosial dikenali dan ditangkap dalam agenda public.

Perumusan dan pengambilan keputusan: penetapan tujuan (apa yang harus dicapai dengan
kebijakan), dan pertimbangan alternative tindakan yang berbeda.

Proses Implementasi kebijakan: spesifikasi rincian program (program yang harus dilakukan), alokasi
sumber daya (tentang bagaimana anggaran didistribusikan, siapa yang bertanggung jawab, unit
organisasi mana yang bertanggung jawab), keputusan (bagaimana keputusan satu kasus dilakukan).

Evaluasi dan penghentian: pembuatan kebijakan harus dinilai menurut tujuan dan dampak yang
diinginkan membentuk titik awal evaluasi. Evaluasi berkaitan dengan hasil yang diinginkan dan
konsekuensi yang tidak diinginkan dari kebijakan.
Kesimpulan
 Konsep kebijakan pendidikan adalah gambaran umum mengenai aturtan-aturan
tertulis yang di putuskan oleh pemerintah untuk mengatur jalannya pendidikan agar
tercapai nya tujuan pendidikan.
 Komponen kebijakan pendidikan menurut Charles O. Jones (1979) menyatakan ada 5
komponen kebijakan pendidikan yaitu :
1. Goal (tujuan)
2. Plans (rencana)
3. Programme (program)
4. Decision (keputusan)
5. Effects (dampak)
 Karakteristik kebijakan pendidikan adapun karakteristik pendidikan yaitu :
1. Memiliki tujuan pendidikan
2. Terpenuhinya aspek legal dan formal
3. Memiliki konsep operasional
4. Di buat oleh yang berwenang
5. Dapat di evaluasi
6. Memiliki sistematika
 Implementasi kebijakan pendidikan merupakan aktivitas dalam menerapkan kebijakan
yang telah disepakati yang berguna untuk mencapai tujuan pendidikan.
Proses implementasi kebijakan pendidikan terdiri umumnya menggunakan empat
pendekatan yaitu:
1. Pendekatan structural
2. Pendekatan procedural dan manajerial
3. Pendekatan perilaku
4. Pendekatan politik
 Lingkup kebijakkan Pendidikan

1.pengumpulan data statistik pendidikan

2. Pengembangan kurikulum.

3. Sistem pengujian.

4. Penelitian pendidikan dan kebudayaan.

5.Teknologi komunikasi pendidikan.

6.Pengembangan analisis kebijakan pendidikan dan kebudayaan


 Teori kebijakan Pendidikan
Bagian ini menjelaskan tentang kegunaan tahap-tahap kebijakan atau model siklus
proses kebijakan. Mereka berpendapat bahwa kebanyakan sarjana telah
meninggalkan asumsi-asumsi yang keliru yang terkait dengan model ini,
menggunakannya untuk menyusun beragam literature dan untuk menjawab
pertanyaan-pertanyaan penting tentang sifat proses kebijakan.
Saran
Demikian makalah tentang “konsep, teori dan lingkup kebijakan pendidikan dasar
dan kebijakan pendidikan” ini kami buat. Semoga makalah ini dapat di terima dan
dipahami oleh para pembaca,dan juga membawa manfaat dan barokah untuk kehidupan
yang selanjutnya.
Kami menyadari bahwa makalah yang kami tulis ini jauh dari kata sempurna, dan
masih memerlukan kritik dan juga saran dari para pembaca. Maka dari itu kritik dan saran
akan kami terima dengan lapang dada dan akan di jadikan sebagai pelajaran dan juga
bekal untuk kedepan nya.

DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai