Anda di halaman 1dari 5

MIND MODEL

MOLDING THE GOAL


1. Menyapa agar terjadi penyelarasan sehingga selanjutnya percakapan bisa lancar
2. Menanyakan goal atau fokusnya

Contoh beberapa pertanyaan


• Halo apa kabar? HALOOO kabar saya baik, bagaimana dengan kabar kamu
• Bagaimana kabarmu hari ini? Puji Tuhan, saya merasa sukacita hari ini
• Hasil apa yang kamu harapkan dalam percakapan ini? Saya ingin mendapatkan solusi dari
masalah saya
• Apa yang mau difokuskan dalam percakapan ini? Tentang dunia pendidikan
• Apa yang menjadi topik dalam percakapan kali ini? Bagaimana supaya pendidikan atau
yayasan saya bisa maju
• Apa yang menjadi goalmu? Goal kita adalah bagaimana supaya izin yayasan bisa keluar
• Apa yang menurutmu percakapan ini penting? Sangat penting karena siapa tahu bapak
bisa membantu saya denga masalah ini
• Mana yang paling penting atau yang ingin kamu prioritaskan? Bagaimana caranya atau
langkah langkah supaya izin yayasan bisa dikeluarkan pemerintah

INITIANTING AWARENESS
1. Setelah tahu goalnya, kita perlu tahu kondisinya saat ini supaya bisa memulai untuk
memberdayakan dirinya.
2. Menemukan kesadaran dirinya bahwa persoalan itu penting dan harus diselesaikan 3.
Menggali tentang alternatif solusi

Contoh beberapa pertanyaan


• Berdasarkan tujuanmu, bagaimana situasimu saat ini? Situasi saya sedang menghadapi
jalan buntu akan hal ini
• Bagaimana situasimu seperti itu bisa terjadi? Kurangnnya dukungan sih kalo menurut
saya
• Apa yang menjadi penghambat untuk mencapai tujuan? Tidak adanya patner yang bisa
menemani untuk mengurus ini
• Apa yang telah kamu coba lakukan sampai sejauh ini? Mengumpulkan tanda tangan RT
dan RW
• Apa masalah utama yang harus ditangani? Kurangnya dana pak
• Apa yang Anda pelajari tentang situasi seperti ini? Tidak ada dana sehingga tidak bisa
bergerak maju
• Bagaimana cara Anda mencapai hasil yang diinginkan? Yang pertama mengumpulkan
dana yang ke 2 mencari patner
• Mana yang menjadi prioritasmu? Mencari patner sih sepertinya kalo menurut saya ya
• Apa yang ingin Anda jelajahi selanjutnya? Ingin mencari orang yang tahu tentang hal ini
• Apa lagi yang Anda pikirkan atau rasakan tentang ini? Jujur sih kadang kita merasa ingin
menyerah
• Tindakan apa yang akan membantu Anda maju? Mungkin menjumpai kepala desa ya
• Apa hasil yang sudah dicapai sejauh ini? Sejauh ini kita jalin komunikasi baik dengan
lingkungan
• Apa yang menjadikan hal itu sebagai hambatan? Adanya orang orang disekitar
lingkungan kita yang merasa keberatan dengan yayasan kita
• Apa yang membedakan antara kedua hal (jika mereka memberikan 2 contoh) itu?
• Menurutmu apa yang salah? Kalo menurut mereka sih katanya karena yayasan kita
yayasan Kristen tapi berdiri di tengah lingkunga muslim
• Menurutmu dari tindakan itu apanya yang berhasil? Sejauh ini masih di upayakan
• Apa yang perlu dilakukan untuk bisa maju? Tentu memulai untuk melangkah tahap demi
tahap

NAVIGATING PROCESS
1. Setelah dia menemukan kesadarannya maka kita menggali proses agar bergerak maju 2.
Membantu menjelajahi pikirannya atau memberdayakan pikirannya

Contoh Pertanyaan
• Kesadaran apa yang Anda miliki sekarang yang tidak Anda miliki sebelumnya? Sadar
bahwa izin yayasan itu penting bagi kita
• Apa yang membuat ini penting bagi Anda? Tanpa izin yayasan kita sulit bersaing
• Apa yang bisa Anda lakukan? Sajauh ini hanya focus mengajar saja
• Apa yang perlu dilakukan tapi belum dilakukan? Menjumpai kepala desa kali ya pak
• Strategi atau langkah apa yang pernah dilakukan untuk hal serupa? Pendekatan
komunikasi dengan pemerintah setempat
• Apa untung rugi dari langkah ini? Kalo ruginya sih kayaknya gak ada, mungkin rasa takut
aja saya rasa pak
• Apa solusi lain yang cocok untuk situasi saat ini? Mungkin menjalin komunikasi dulu
dengan orang disekitar pak kades
• Apa yang Anda pikirkan untuk langkah selanjutnya? Setelah izin keluar kita akan
berbenah dan rekrut guru untuk mengajar
• Ide-ide apa yang menurut Anda bisa dijalankan? Membuka lowongan kerja guru di
yayasan kita

DO THE PLAN
1. Tindakan konkrit apa yang mau dilakukan
2. Membuat tahapan tindakan yang jelas dan terukur
3. Membangun komitmen untuk menjalankan tindakan tersebut

Contoh Pertanyaan
• Tindakan apa saja yang Anda lakukan? Mengumpulkan murid dan mengajar mereka
• Pilihan apa saja yang tersedia untuk bisa mencapai goal tersebut? Bergerak maju atau
menyerah
• Apa yang bisa Anda mulai lakukan? Menjumpai perangkat desa pak
• Pada Skala 1-10 seberapa yakin Anda bisa melakukan? 80 persen kayaknya pak
• Opsi apa saja yang Anda mau lakukan? Tidak ada opsi lain selain memulainya pak
• Bagaimana caranya Anda melakukan hal tersebut? Meminta no hp perangkat desa pak
• Kapan Anda mau memulai melakukan hal tersebut? Mungkin hari senin besok pak
• Bantuan apa yang Anda perlukan? Orang lain yang bisa menemani saya untuk menjumpai
apparat desa pak
• Sumber daya manusia seperti apa yang Anda butuhkan? Tentu yang paham masalah izin
izin yayasan pak
• Bagaimana Anda mendapatkan bantuan tersebut ?mencari informasi tentang orang-orang
tersebut pak

Sebuah contoh tentang kehilangan, seorang perempuan muda mendatangi saya dan menangis.
Menceritakan bahwa dia telah berpacaran dan bahkan bertunangan, namun tiba-tiba tunangannya
memutuskan untuk tidak berlanjut dengan alasan tidak cocok. Sebenarnya dibalik itu,
tunangannya telah berpacaran dengan orang lain.
Coach : Hai, siapa namamu?
Coachee : Kenalkan namaku Lydia (bukan nama aslinya) pak.
Coach : Kamu asalnya darimana?
Coachee : Saya dari Medan pak
Coach : Oohh Medan, saya beberapa kali ke Medan. Terkenal dengan BPK nya
yah?
Coachee : Betul pak
Coach : Saya juga seneng dengan durian Ucok, enak banget yah?
Coachee : Iya pak, saya juga senang durian
Coach : Saya juga kalo pulang pasti beli oleh-oleh bolu Meranti
Coachee : Iya pak itu enak banget, rumah saya dekat dari situ.

Seorang coach selalu memulai dengan connect, menggunakan teknik pacing, apakah itu Yes Set,
mirroring, melakukan pharaprasa atau yang lain, supaya terjalin hubungan dengan baik.

Coach : Apa yang menjadi persoalanmu?


Coachee : Mulai menangis.. “saya dikhianati tunangan saya pak, kami sekeluarga sangat
malu, saya sangat kecewa, saya putus asa dan rasanya ingin bunuh diri”.
Coach : Saya bisa memahami perasaanmu. Apa yang kamu rasakan saat ini?
Coachee : Pikiran dan hati saya kosong, sangat sedih, dia adalah pacar saya yang pertama
dan saya berharap satu-satunya laki-laki dalam hidup saya. Ternyata dia
pengkhianat, saya tidak akan bisa melupakan perbuatannya.
Coach : Sekarang apa yang menjadi fokusmu?
Coachee : Saya akan melupakan dia selama-lamanya, saya akan melupakan dia dari hidup
saya.
Coach : Bagaimana caranya kamu melupakan?
Coachee : Saya ingin fokus dengan masa depan saya, saya akan tunjukkan bahwa saya
lebih baik dari dia. Saya akan membakar semua kenangan dengan dia.
Menghapus kontak dia, tidak akan pernah mengingat dia lagi, saya ganti no Hp
dan saya blokir facebook, instagram dia.
Coach : Lebih baik yang seperti apa?
Coachee : Saya lebih berhasil dalam karir dan dapat pasangan yang lebih bisa
membahagiakan saya pak.
Coach : Jika itu sudah kamu lakukan, apa yang akan kamu dapatkan?
Coachee : Saya akan terbebaskan dari dia.
Coach : Bisa diceritakan yang kamu maksud terbebas dari dia?
Coachee : Saya akan bahagia.
Coach : Bahagia seperti apa yang kamu harapkan?
Coachee : Jika saya dapatkan pasangan yang lebih baik dari dia.
(banyak orang memberi nasihat: sekarang lupakan mantanmu! Apa yang ada
dalam pikirannya? Justru semakin mengingatnya. Justru akan membuat dia
semakin sedih.
Ini bahaya dan tidak boleh dilakukan oleh coach)

Coach : Menurutmu jika kamu mendapatkan pacar yang lebih baik, apa yang akan
terjadi?
Coachee : Saya bisa melupakan dia dan saya akan bahagia.
Coach : Itu hebat cara berpikirmu. Lantas apa yang akan kamu lakukan untuk
mendapatkan pacar lagi?
Coachee : Saya tidak akan mengurung diri, saya aktif dalam komunitas-komunitas yang
saya kenal, misalnya di lingkungan gereja, di lingkungan amal dan lingkungan
profesi saya.
Coach : Idemu luar biasa, saya senang dengan itu semua. Kapan kamu akan lakukan?
Coachee : Hari Sabtu ada ibadah raya pemuda, saya akan datang, saya tunjukkan wajah
ceria dan sukacita. Tiap selasa minggu pertama selalu ada pertemuan profesi
saya dan saya akan datang.
Coach : Dengan usahamu seperti itu, berapa besar keyakinanmu bahwa goalmu akan
tercapai?
Coachee : 100% pak (ingat jika ybs menjawab 70%, masih ada gap 30%. Gap itu harus
ditanyakan: apa yang masih menghalangi keyakinan itu?)
Coach : Woouuw keren banget. Apa yang menyebabkan kamu yakin 100%?
Coachee : Ada dua hal pak: ora et labora (berdoa dan berusaha), carilah maka kamu akan
mendapatkan. Tuhan akan memberikan yang terbaik buat saya pak.
Coach : Bisa kamu ulang lagi apa yang menjadi tujuanmu dan langkah tindakanmu?
Coachee : Saya akan melupakan dia dengan goal saya mendapatkan pacar yang lebih baik
pak.
Saya akan mengikuti berbagai kegiatan antara lain pemuda, badan amal dan
profesi. Tetap mengandalkan Tuhan.
Coach : Saya senang dengan perkembanganmu. Bagaimana perasaanmu sekarang?
Coachee : Rasanya enteng banget pak, legaa, hidup saya menjadi jelas.
Coach : Baiklah, saya ikut bahagia. Masih ada yang mau dipercakapkan?
Coachee : Cukup pak, mohon saya didoakan.

Anda mungkin juga menyukai