Anda di halaman 1dari 5

MIND MODEL

MOLDING THE GOAL


1. Menyapa agar terjadi penyelarasan sehingga selanjutnya percakapan bisa lancar
2. Menanyakan goal atau fokusnya

Contoh beberapa pertanyaan


• Halo apa kabar? Puji Tuhan kabar saya baik
• Bagaimana kabarmu hari ini? Hari ini saya merasakan sukacita yang luar biasa
• Hasil apa yang kamu harapkan dalam percakapan ini? Tentu saya mengharapkan sesuatu
yang positif seabgai solusi bagi saya
• Apa yang mau difokuskan dalam percakapan ini? Saya ingin meminta solusi atas apa
yang sedang saya hadapi
• Apa yang menjadi topik dalam percakapan kali ini? Saya ingin membicarakan tentang
topik dalam pelayanan
• Apa yang menjadi goalmu? Goal dalam pelayanan saya adalah bagamana jemaat
bertumbuh secara kualitas dan kuantitas
• Apa yang menurutmu percakapan ini penting? Sangat penting
• Mana yang paling penting atau yang ingin kamu prioritaskan? Tentu saja pelayanan dan
jemaat yang saya gembalakan

INITIANTING AWARENESS
1. Setelah tahu goalnya, kita perlu tahu kondisinya saat ini supaya bisa memulai untuk
memberdayakan dirinya.
2. Menemukan kesadaran dirinya bahwa persoalan itu penting dan harus diselesaikan 3.
Menggali tentang alternatif solusi

Contoh beberapa pertanyaan


• Berdasarkan tujuanmu, bagaimana situasimu saat ini? Situasi pelayanan saat ini berjalan
dengan baik dalam program pelayanan yang kita terapkan
• Bagaimana situasimu seperti itu bisa terjadi? Tentu saja ada berbagai program yang kita
kerjakan untuk mencapai target dalam pelayanan
• Apa yang menjadi penghambat untuk mencapai tujuan? Pertama adalah jarak rumah dan
pelayana yang cukup jauh sehingga kurang makximal dalam menata pelayanan, yang ke
dua kurang efisiennya membagi waktu antara kebutuhan pribadi dan pelayanan
• Apa yang telah kamu coba lakukan sampai sejauh ini? Mengusahakan 1 minggu 2x
pertemuan dengan jemaat
• Apa masalah utama yang harus ditangani? SDM dari jemaat yang kita layani adalah
kurangnya dalam pendidikan da pengetahuan
• Apa yang Anda pelajari tentang situasi seperti ini? Situasi ini memaksa saya untuk
melakukan sesuatu agar jemaat bisa paham
• Bagaimana cara Anda mencapai hasil yang diinginkan? Konsistensi melakukan
pertemuan dengan jemaat
• Mana yang menjadi prioritasmu? Saat ini prioritas saya masih terbagi
• Apa yang ingin Anda jelajahi selanjutnya? Mencari informasi yang mendukung untuk
pelayanan ini
• Apa lagi yang Anda pikirkan atau rasakan tentang ini? Saya merasakan ada semangat dan
rasa optimis akan hal ini
• Tindakan apa yang akan membantu Anda maju? Konsistensi melaksanakan pelayanan ini
• Apa hasil yang sudah dicapai sejauh ini? Pelan tapi pasti jemaat mulai mengalami
pertumbuhan
• Apa yang menjadikan hal itu sebagai hambatan? Hambatan tentu harus dicari solusinya
• Apa yang membedakan antara kedua hal (jika mereka memberikan 2 contoh) itu? Kurang
paham maksud dari pertanyaan ini
• Menurutmu apa yang salah? Tidak ada yang salah sih sejauh ini menurut saya
• Menurutmu dari tindakan itu apanya yang berhasil? Pertumbuhan jemaat secara
kuantitasnya
• Apa yang perlu dilakukan untuk bisa maju? Tentu saya harus memulai apa yang saya
rencanakan

NAVIGATING PROCESS
1. Setelah dia menemukan kesadarannya maka kita menggali proses agar bergerak maju 2.
Membantu menjelajahi pikirannya atau memberdayakan pikirannya

Contoh Pertanyaan
• Kesadaran apa yang Anda miliki sekarang yang tidak Anda miliki sebelumnya?
Kesadaran bahwa segala sesuatu itu mungkin bila kita mau berusaha
• Apa yang membuat ini penting bagi Anda? Tentu saja ini sangat penting karena ini adalah
impian dan kerinduan saya untuk pelayanan saya
• Apa yang bisa Anda lakukan? Memulai menata jemaat
• Apa yang perlu dilakukan tapi belum dilakukan? konsistensi
• Strategi atau langkah apa yang pernah dilakukan untuk hal serupa? Mengadakan
pertemuan dan bimbingan dengan jemaat
• Apa untung rugi dari langkah ini? Tidak ada ruginya sih sejauh ini
• Apa solusi lain yang cocok untuk situasi saat ini? Tidak ada solusi lain yang perlu
dilakukan adalah konsisten mengerjakannya
• Apa yang Anda pikirkan untuk langkah selanjutnya? Memulai untuk konsisten
• Ide-ide apa yang menurut Anda bisa dijalankan? Memberikan pelajaran – pelajaran dasar
bagaimana jemaat bisa bertumbuh

DO THE PLAN
1. Tindakan konkrit apa yang mau dilakukan
2. Membuat tahapan tindakan yang jelas dan terukur
3. Membangun komitmen untuk menjalankan tindakan tersebut
Contoh Pertanyaan
• Tindakan apa saja yang Anda lakukan? Sejauh ini kita sudah melakukan penatalayanan
kepada jemaat
• Pilihan apa saja yang tersedia untuk bisa mencapai goal tersebut? Tidak ada pilihan lain
sih menurut saya selain mengerjakan denga konsisten pelajaran-pelajaran bagi jemaat
• Apa yang bisa Anda mulai lakukan? Ya seperti yang saya katakana tadi kita mulai
memberikan pelajaran pelayanan bagi jemaat
• Pada Skala 1-10 seberapa yakin Anda bisa melakukan? Yakin seyakin yakinnya
• Opsi apa saja yang Anda mau lakukan? Penatalayanan jemaat
• Bagaimana caranya Anda melakukan hal tersebut? Denga mengadakan bimbingan kepada
jemaat
• Kapan Anda mau memulai melakukan hal tersebut? Kita akan mulai minggu depan
• Bantuan apa yang Anda perlukan? Buku –buku yang berkaitan dengan pelayanan
• Sumber daya manusia seperti apa yang Anda butuhkan? Saya memerlukan bantuan SDM
yang memahami betul kebutuhan pelayanan ini
• Bagaimana Anda mendapatkan bantuan tersebut ? mencari informasi dari rekan-rekan
hamba Tuhan mudah mudahan ada hamba Tuha lain yang bisa memberikan kita informasi
tentang pelayanan yang sedang kita kerjakan ini

Sebuah contoh tentang kehilangan, seorang perempuan muda mendatangi saya dan menangis.
Menceritakan bahwa dia telah berpacaran dan bahkan bertunangan, namun tiba-tiba tunangannya
memutuskan untuk tidak berlanjut dengan alasan tidak cocok. Sebenarnya dibalik itu,
tunangannya telah berpacaran dengan orang lain.
Coach : Hai, siapa namamu?
Coachee : Kenalkan namaku Lydia (bukan nama aslinya) pak.
Coach : Kamu asalnya darimana?
Coachee : Saya dari Medan pak
Coach : Oohh Medan, saya beberapa kali ke Medan. Terkenal dengan BPK nya
yah?
Coachee : Betul pak
Coach : Saya juga seneng dengan durian Ucok, enak banget yah?
Coachee : Iya pak, saya juga senang durian
Coach : Saya juga kalo pulang pasti beli oleh-oleh bolu Meranti
Coachee : Iya pak itu enak banget, rumah saya dekat dari situ.

Seorang coach selalu memulai dengan connect, menggunakan teknik pacing, apakah itu Yes Set,
mirroring, melakukan pharaprasa atau yang lain, supaya terjalin hubungan dengan baik.

Coach : Apa yang menjadi persoalanmu?


Coachee : Mulai menangis.. “saya dikhianati tunangan saya pak, kami sekeluarga sangat
malu, saya sangat kecewa, saya putus asa dan rasanya ingin bunuh diri”.
Coach : Saya bisa memahami perasaanmu. Apa yang kamu rasakan saat ini?
Coachee : Pikiran dan hati saya kosong, sangat sedih, dia adalah pacar saya yang pertama
dan saya berharap satu-satunya laki-laki dalam hidup saya. Ternyata dia
pengkhianat, saya tidak akan bisa melupakan perbuatannya.
Coach : Sekarang apa yang menjadi fokusmu?
Coachee : Saya akan melupakan dia selama-lamanya, saya akan melupakan dia dari hidup
saya.
Coach : Bagaimana caranya kamu melupakan?
Coachee : Saya ingin fokus dengan masa depan saya, saya akan tunjukkan bahwa saya
lebih baik dari dia. Saya akan membakar semua kenangan dengan dia.
Menghapus kontak dia, tidak akan pernah mengingat dia lagi, saya ganti no Hp
dan saya blokir facebook, instagram dia.
Coach : Lebih baik yang seperti apa?
Coachee : Saya lebih berhasil dalam karir dan dapat pasangan yang lebih bisa
membahagiakan saya pak.
Coach : Jika itu sudah kamu lakukan, apa yang akan kamu dapatkan?
Coachee : Saya akan terbebaskan dari dia.
Coach : Bisa diceritakan yang kamu maksud terbebas dari dia?
Coachee : Saya akan bahagia.
Coach : Bahagia seperti apa yang kamu harapkan?
Coachee : Jika saya dapatkan pasangan yang lebih baik dari dia.
(banyak orang memberi nasihat: sekarang lupakan mantanmu! Apa yang ada
dalam pikirannya? Justru semakin mengingatnya. Justru akan membuat dia
semakin sedih.
Ini bahaya dan tidak boleh dilakukan oleh coach)

Coach : Menurutmu jika kamu mendapatkan pacar yang lebih baik, apa yang akan
terjadi?
Coachee : Saya bisa melupakan dia dan saya akan bahagia.
Coach : Itu hebat cara berpikirmu. Lantas apa yang akan kamu lakukan untuk
mendapatkan pacar lagi?
Coachee : Saya tidak akan mengurung diri, saya aktif dalam komunitas-komunitas yang
saya kenal, misalnya di lingkungan gereja, di lingkungan amal dan lingkungan
profesi saya.
Coach : Idemu luar biasa, saya senang dengan itu semua. Kapan kamu akan lakukan?
Coachee : Hari Sabtu ada ibadah raya pemuda, saya akan datang, saya tunjukkan wajah
ceria dan sukacita. Tiap selasa minggu pertama selalu ada pertemuan profesi
saya dan saya akan datang.
Coach : Dengan usahamu seperti itu, berapa besar keyakinanmu bahwa goalmu akan
tercapai?
Coachee : 100% pak (ingat jika ybs menjawab 70%, masih ada gap 30%. Gap itu harus
ditanyakan: apa yang masih menghalangi keyakinan itu?)
Coach : Woouuw keren banget. Apa yang menyebabkan kamu yakin 100%?
Coachee : Ada dua hal pak: ora et labora (berdoa dan berusaha), carilah maka kamu akan
mendapatkan. Tuhan akan memberikan yang terbaik buat saya pak.
Coach : Bisa kamu ulang lagi apa yang menjadi tujuanmu dan langkah tindakanmu?
Coachee : Saya akan melupakan dia dengan goal saya mendapatkan pacar yang lebih baik
pak.
Saya akan mengikuti berbagai kegiatan antara lain pemuda, badan amal dan
profesi. Tetap mengandalkan Tuhan.
Coach : Saya senang dengan perkembanganmu. Bagaimana perasaanmu sekarang?
Coachee : Rasanya enteng banget pak, legaa, hidup saya menjadi jelas.
Coach : Baiklah, saya ikut bahagia. Masih ada yang mau dipercakapkan?
Coachee : Cukup pak, mohon saya didoakan.

Anda mungkin juga menyukai