BAB IV
SURAT EFESUS
Dari pernyataan yang terungkap di dalam surat Efesus, rasul Paulus pada
dan Am. Sebab itu, ia mengajarkan kepada orang orang yang bukan Yahudi
bahwa mereka dapat menjadi pewaris-pewaris dari janji Allah tanpa harus
Kristen, hukum Musa adalali peraturan yang tidak boleh diabaikan dan
mengingat
seharusnya orang Kristen hidup. Yaitu dengan berdiri teguh diatas iman dan
kebebasan yang hanya terwujud di dalam Kristus. la tidak menghendaki ada dua
macam Gereja timbul dalam konsep Kekristenan, yaitu Gereja Yahudi dan
Gereja bukan Yahudi, melainkan hanya ada “Satu” Gereja, yang dilukiskan
Gereja memiliki satu pola, prinsip, dan tujuan hidup yang selaras dengan
Gereja adalah suatu yang unik dan luas, bahkan merupakan suatu penyataan
misteri yang telah tersembunyi selama banyak abad, Efesus 3 9 berkata baliwa
sesuatu”.
(εκκληζία )” yang berarti “jemaat”. Kata ini menunjuk kepada suatu pertemuan
dari umat yang dipanggil keluar dan disuruh berkumpul, seperti dijelaskan
“Kata ini umumnya dipakai bagi sidang umum dan penduduk kota yang dapat di
kumpulkan secara resmi. Sidang seperti ini menjadi ciri segala kota Yudea,
Kristiani pada mulanya diambil dari pemakaman non Yahudi atau pemakaiam
Yahudi ,tetapi adalah pasti bahwa kata ini lebih mengandung arti “pertemuan”
Berdasarkan etimologinya, ckklesia adalah bentuk dari dua suku Kata “ek
artinya Keluar dari, dan kata “klesia” yang berarti Panggilan. Charles C. Ryrie,
berkata “pada mulanya istilalı ekklesia adalah suatu himpunan yang biasa di
1
Ensiklopedi Alkitab Masa Kini, (jilid 1), Yayasan Komunikasi Bina Kasih/OMF, Jakarta, 2004, h 332
3
Di dalam Kisa para Rasul 7:38 berkata “Musa inilah yang menjadi
berfirman kepadanya di gunung sinai dan nenek moyang kita, dan dialah yang
Kata “sidang jemaat” terjemahan dari kata bahasa Yunani “ekklesia” Menurut
dimaksud adalah Israel sebagai umat Allah. Dalam bahasa Ibrani kata “gereja”
yang ditebus oleh Darah Yesus. Komunitas ini perlu dipahami dalam dua aspek,
seperti di tulis oleh Spiros Zodhiates Aspek pertama, “Gereja adalah semua
orang yang sudah dipanggil oleh dan kepada Kristus di seluruh dunia dan segala
dapat menunjuk kepada keuniversalannya, juga setiap orang dari anggota Gereja
2
Chries C. Ryrie, Teolog Dasar 1, Andi, Yogyakarta, h 184
3
Alkitab Penuntun Hidup Berkelimpahan, Gandum Mas, Malang, 1994, h 1780
4
Spiros Zodhistes. The Complete Word Study New Testament, World Biblle Publishers. Lowo, 1992, h 910
4
Ekklesia memiliki makna yang sangat penting, ekklesia terdiri dari orang orang
selalu sadar dan terikat erat pada keterikatan dan ketergantungan akan Kristus
sebagai kepalanya. Kesadaran akan jati diri sebagai Kristen itulah yang
membawa dampak kepada keberanian seperti kepada para rasul dan murid-
mund Kristus yang lain. Yang telah menjadi martir demi memproklamirkan
Kristus yang sudah bangkit, sehingga dapat dipahami bahwa Gereja itu adalah
kumpulan dari orng-orang yang dipanggil keluar dari dunia yang berdosa dan
masuk ke dalam persekutuan dengan Allah untuk diutus kembali kedalam dunia
Allah, kawan sewarga (2:19), tempat kediaman Allah di dalam Roh (2:22), ahli
anak-anal yang kekasih (5:1), anak-anak terang (5:8) anggota tubuh Kristus
panggil keluar, selanjutnya dimengerti semua orang yng beriman kepada Yesus
Adapun titik tolak panggilan hidup Gereja, dimulai dari setiap pelayanan
dan khotbah Yesus Kristus kepada bangsa Israel, yang dipanggil untuk masuk
dalam Efesus 1:11, 2:11-19, 3.6. Betapa sejak semula Israel sudah menjadi
Berdasarkan studi penelitian dari surat Efesus, Gereja lahir dan terbentuk
karena telah dipilih dan ditentukan sejak dan mula dalam rencana Allah. Namun
secara de facto atau kenyataan, baru atas dasar kematian Kristus, termasuk di
Hakikatnya, panggilan hidup Gereja sudah ada dalam maksud abadi Allah.
perkembangan Gereja (Kisah para Rasul 2, Efesus 1:22-23, 523). Sehingga pada
suatu saat Gereja akan mencapai puncak kesempurnaan oleh pertumbuhan yang
sesuai dengan kepenuhan Kristus (4:13), yang cemerlang tanpa cacat dan kerut.
Yurdis baru setelah ketuangan Roh Kudus pada hari Pentakosta (Kisah para
Rasul 2). Perenan Roh Kudus dalam Gereja sangat mutlak, dalam I Korintus
12.3 berkata, “sebab didalam satu Roh kita semua, baik orang Yahudi, maupun
orang Yunani, baik budak maupun merdeka, telah dibabtis menjadi satu tubuh
Dasar kita menjadi Gereja-Nya Tuhan adalah ada yang memanggil. Akitab
mencatat bahwa “banyak yang dipanggil tetapi sedikit yang dipilih (Matius
22:14). Tidak mungkin seseorang layak kalau tidak ada yang memanggil dia,
Si penulis melihat bahwa tugas Gereja adalah menjadi saksi, dipilih dan diutus
ketengah-tengah dunia ini. Sama halnya dengan Gereja sekarang ini punya dasar
yang teguh yaitu “Firman Allah yang mengatakan sebab Firman Allah hidup
dan kuat dan lebih tajam dan pada pedang bermata dua (Ibrani 4:12). Jadi dalam
Surat Efesus 1:3-14 terlihat tiga hal utama yang direferensikan Paulus menjadi
dasar atau penyebab dari panggilan hidup Gereja. Dimulai dengan pilihan sejak
kekal bersama penerapan sejak kekal di dalam kasih Allah, yang terwujudan
berkata “ Tetapi kamu bangsa yang terpilih, Imamat yang rajani, bangsa yang
7
perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kamu keluar dari
kegelapan kepada terang-Nya yang Ajaib” Orang-orang yang dipilih itu adalah
Orang yang di khususkan oleh Allah, tidak serupa dengan dunia ini (Roma
12.2), dengan kata lain ia tidak suka hidup dalam kegelapan, yang ia sukai
adalah terang.
Gereja adalah suatu doktrin yang paling penting dalam Alkitab. Khususnya
dalam Perjanjian Baru, Roma 8:29-23, :6-26, 11:5-7, Efesus 1:4, Kolose 3:12, 1
Tesalonika 1:4, 20 Tesalonika 2:13, Titus 1:1, Tujuannya supaya Gereja Kudus
tanpa cacat di hadapan Nya”.6 Jelas pemilihan itu sebagai tindakan sepihak dan
Allah, menurut pendapat penulis berkata bahwa Orang yang dipilih berarti ia
taat dan melakukannya dengan setia, tanpa campur tangan Allah tidak bisa,
antara pribadi yang memilih dengan yang dipilih sama-sama aktif, sama dengan
Surga.
6
Ensiklopedi Alkitb Masa Kini (jilid II) Yayasan Komunikan Bina Kasih OMF. Jakarta, 2004, h 266
8
diteguhkan dengan ketentuan Allah sejak semula (Efesus 15). Istilah ini lebih
bukunya “Proorizo” bentuk dari kata “pro” artinya sebelum dan “horizo” beraiti
kepada manusia adalah kasih Agape, yaitu kasih yang tidak menuntut balas.
Kasih Allah kepada manusia sungguh besar (Yohanes 3:16), harga pengudusan
itu sangat mahal (1 Korintus 6:20, 1 Petrus 1 18-19), oleh karena itu yang di
penawaran dosa dengan membayar harga penebusan yakni Darah Kristus, Roma
3:24-25, Kolose 1:14, Yohanes 8.34, Roma 6:17,20, 11 Petrus 2:19, Yohanes 8
mengampuni berarti “mengangkut” Hal ini mengingatkan kita akan hari raya
7
Op Cit, h 951
9
padang gurun (Im 16). Mula-mula Imam itu membunuh salah satu dari dua ekor
Kristus mati untuk mengangkat dosa-dosa kita agar dosa-dosa itu tidak akan
terlihat lagi (Yoh 1: 29, Maz 103:12). Tidak ada tuduhan tertulis terhadap kita
karena dosa-dosa kita telah dihapuskan, dosa menjadi miskin, tetapi kasih
karuni-Nya menjadi kita kaya”8 Oleh penebus lewat pembayaran dalam darah-
Dasar fidup Gereja itu sekarang bersifat sebagai prisip hidup, bukan lagi sebagai
asal-usul kejadiannya. Menurut rasul Paulus, dasar hidup diletakkan oleh para
dan nabi-nabi Perjanjian Baru, hasil dari pemasyhuran Injil. Dan mereka bukan
pemilik dari Gereja itu. Demikianlah kamu bukan lagi orang asing dan
anggota keluarga Allah, yang di bangun diatas dasar para rasul dan para nabi
Dasar hidup Gereja tidak lepas dan Panggilan hidup Gereja itu sendiri.
Oleh karena itu penulis melihat betapa Gereja bereksistensi oleh alasan yang
tidak lepas dan akibat persatuan pribadi-pribadi yang di panggil ini adalah
8
Werren W Wiesbe, Kaya Dalam Kristus, Kalam Hidup, Bandung (cetakan ke 2), h 21
10
hidupnya.
3.3.1 Persatuan
Kristus hanya untuk din sendiri atau kelompoknya. Seperti dikatakan Werren W
bukan Yunani dan mereka tahu bahwa program Allah dalam Perjanjian Lama
betapa besarnya kalau Gereja gereja sekarang ini bersatu, karena kesatuan itu
Persatuan antara orang Yahudi dan non Yahudi menghasilkan jaminan kesatuan
pihak-pihak yang semula terpisah didekatkan dalam perdamaian. Hal itu terjadi
oleh karena damai sejahterah Kristus yang merobohkan tembok pemisah, yaitu
perseteruan (Ef 2:14). Persatuan itu diingatkan Paulus hanya di dalam Sejahtera
Kristus kita menemukannya, yang bisa menghubungkan kita dengan yang lain
antara suku dengan suku, bangsa dengan bangsa, melalui itulah maka Gereja
dibangun menjadi tempat kediaman Allah, di dalam Roh yang dibangun di atas
Para rasul dan Para nabi dengan Kristus Yesus sebagai batu penjuru (Ef 2:19).
Kristus adalah dasar asal-usul Gereja, mengutip dari Alkitab Penuntun Hidup
Berkelimpahan
“Kepada para rasul (1) Para rasul Perjanjian ereja hanya dapat sejati apabila
utusan, saksi, dan wakil yang asli dari Tuhan yang di salib dan bangkit (2)
Semua orang – Melalui dan Gereja mengandalkan, amanat dan iman para Rasul
11
Randy Wihte, Gereja Tanpa Tembol, Fenerbit Yayasan Pekabaran Injil Immanuel, Jakarta, 2001, h 13
12
Alkitab Penuntun Hidup Berkelimpahan, Gandum Mas, Malang, LAI, (cetakan pertama) h 1964
12
menjadi satu bangunan yang sesuai dengan pola konstruktif dari Allah diatas
dalam dinamika kehidupan Gereja memiliki cin hidup yang khas Di mana ciri
khas itu cocok untuk diteladani oleh Gereja-gereja sekarang ini maupun Hamba-
hamba Tuhan, supaya Gereja itu bertumbuh ke arah Kristus sebagai kepala
Gereja.
Alkitab mengatakan manusia sebagai orang-orang berdosa, tidak ada yang benar
seorang pun (Roma 3:10-18, Efesus 2:1, Kisah para Rasul 10:38,26:18, Roma
66,714). Sehingga perlu di bebaskan dari kesalahan, hukuman dan kuasa dosa
(Kisah para Rasul 26: 16, Roma 6 :23, Efesus 5.8, Kolose 1:13, 1 Petrus 2:9).
hubungan baru dengan Allah di dalam Gereja. Kasih karunia Allah di dalam
memiliki kedudukan yang sama sebagai anak Allah dan dapat berseru kepada
untuk terus bertumbuh dan membangun di dalam segala hal kearah Kristus
13
(Efesus 4:16). Menurut pendapat John Stott berkata bahwa “sebab Gereja adalah
dan Injil disiarkan dengan mengubah dunia menjadi sesuai dengan kehendak
Allah.
Gereja ada di tengah dunia ini sebagai perayaan umat Allah yang terus bergerak
menuju kepenuhan hidup di dalam Kerajaan Allah. Kita dituntut untuk selalu
terbuka kepada dunia ini, agar dunia terbuka kepada Allah untuk terus sertakan
ditentukan, dibentuk di atas dasar ludup yang kuat, pertumbuhan terjadi baik di
dalam maupun di luar, di mana pola hidup Gereja tersebut tersusun rapi menjadi
Bait Allah yang kudus kerena Alkitab mencatat “Di dalam Dia kamu juga turut
3:16). Melalui doa Gereja akan mengalami Perkara-perkara yang lebih besar,
13
John Stott, Isu-isu Global Menantang Kepemimpinan Kristian, Yayasan Komunikasi Bina Kasih/OMF,
Jakarta (cetakan ke 2), 1994, h 40
14
Setelah Gereja dibentuk di dasar hidup yang kuat, Gereja juga mempunyai sifat
sebagai organisme yang hidup, yang memiliki karakter atau keteladanan yang
menuju kepada buah-buah yang baik. Di mana kita tahu melalui buah-buah itu
Gereja pasti maju dan bertumbuh, atau sebaliknya tanpa buah-buah yang baik
hati, lemah lembut dan sabar Tunjukkan kasihmu dalam hal saling membantu
(Efesus 4.2)”.
hati. Didasarkan dua hal pertama, pada sisi ilahi, sikap rendah hati didasarkan
atas kesabaran akan keberadaan diri manusia sebagai makhluk. Kedua pada sisi
manusiawi, sikap rendah hati didasarkan atas dasar keyakinan bahwa semua
pertama, orang lain dan kedua dari diri sendiri yang terakhir”.14
dalam bukunya “sifat orang yang tidak suka bertengkar dan marah ia selalu
14
William Barclay, Galatia Efesus, h 83
15
ini didefinisikan sebagai suatu sikap antara kemarahan yang berlebihan dan
ketidak marahan yang belebihan juga, yaitu sikap seseorang yang marah hanya
pada saat yang tepat dan tidak pernah marah pada saat yang tidak tepat. Dengan
kelemah lembutan Gereja dapat menghindari ketegangan dari dalam yang dapat
3.5.1.3 Sabar
Dalam surat Roma, Paulus memberi nasihat “janganlah kamu kalah terhadap
tidak berdaya oleh karena kesabaran didalam kebaikan, tetapi sabar untuk
menang. Saya kutip pendapat Jonar Situmorang dalam eksegesa surat Kolose
berkata bahwa “orang sabar pasti hatinya tenang dan dingin”.16 Lebih jelas lagi
di katakan Oleh Paulus Daun dalam bukunya bahwa “arti kata ini lebih tepat
besar”.17 Begitu pula Gereja Tuhan mempunyai sifat panjang sabar (1 Korintus
3.5.1.4 Kasih
15
J.L. Ch Abineno, Diaken, BPK Gunung Mulia, Jakarta, 1997, h 10
16
Jonar Situmorang, Eksegesa (Diktat), Surat Kolose, h 20.
17
Paulus Daun, Pemahaman Alkitab Dalam Bahasa Yunani, 1, h 55
16
Dalam bahasa yunani, Kata “kasih” tendiri empat jenis yaitu pertama,
Kasih Agape; kasih yang mulia, kedua, kasih storge, kasih yang terjadi adanya
keempat, Kasih eros, kasih hawa nafsu. Keempat Istilah ini dalam Alkitab
hanya kasih agape yang murni, suci dan ikhlas yang ditujukan kepada seseorang
maupun kepada Allah. Jadi penulis berpendapat bahwa kasih yang dimaksud di
surat Efesus adalah kasih agape yaitu kasih Allah. Dalam kamus bahasa
Indonesia “kasih”: cak beri, memberi, bisa disebut juga yakni pengorbanan”.18
Kasih yang di maksuk dengan Paulus disini ialah sifat Gereja yang saling
segala sesuatu dalam kebaikan (1 Korintus 13:4-7) Gereja harus di balik oleh
lagi berorientasi pada diri sendiri, tetapi hidup sebagai sesatuan. Donald Guthrie
diciptakan oleh damai sejahtera dalam karya pendamatan Kristus”.19 Inilah yang
Gereja adalah Tubuh Kristus dan Kristus sendiri kepalanya (Efesus 1: 22,
Roh…”20 Melalui karunia itu kita gunakan dengan Cuma-Cuma tanpa kita
itu kita terima dengan kasih karunia Allah kepada kita sebagai Gereja-Nya
Tuhan.
Di dalam Gereja tidak bisa terpisahkan Tubuh dengan Roh, Roh itulah
Kristus. Saya kutip pendapat Abineno dalam bukunya berkata “Roh adalah
meniadakan segala rintangan rasial, politis, sosial, kultural dan lain-lain”.21 Oleh
Roh Gereja menjadi bukti yang nampak di bumi bahwa Allah tidak membiarkan
manusia hidup sendiri, Roh itu yang membangan Gereja-Nya, betapa besarnya
kalau Roh Tuhan kita yang bekerja dan berperan sebab kita tidak tahu
20
C Peter Wagner, Gempa Gereja ,Penerbit Nafiri Gabriel, Jakarta, 2000, h 50
21
J.L Ch. Abineno, Pokok-pokok Penting Dan Iman Kriston, BPK, Gunung Mulia, Jakarta, cetakan 1, 1989, h
148
18
bagaimana serangan yang mengocangkan Gereja itu. Maka Tuhan sendiri yang
harapan. Kata dasarnya “harap”. Menurut kamus bahasa Indonesia kata “harap”
ketekunan”.22 Pengharapan Gereja tidak lepas dan janji akan kedatangan Kristus
yang kedua kali (Efesus 1:18-19). Pengharapan itu tentang kekayaan dan
kemuliaan dan Kuasa yang luar biasa, yang telah ditentukan Allah menjadi
Praktis semakin mantap dengan faktor Gereja dimiliki oleh satu Tuhan. Istilah
Tuhan dalam bahasa Yunani “kurios” yang berarti kekuatan kuasa, majikan,
pemilik. Sebagai empunya Gereja di miliki oleh satu Tuhan, Dia adalah yang
22
Xavier Leo-Dolour, Ensiklopedia Perjanjian Baru, Kanisius, Yogyakarta, 1997, h 246
19
dalam bukunya berkata, “Iman sebagai Langkah saka rela dan sikap seorang
tersebut, maka penulis melihat iman berarti suatu yang luar biasa, ia mampu
menerobos hal-hal yang mustahil bagi pikiran manusia. Hal ini jugalah tinggal
di dalam hidup setiap orang percaya (gereja), kita dihimbau agar Gereja
konteks ini adalah baptisan Roh. Hal ini diperkuat lagi dengan kenyataan bahwa
gereja itu suatu tempat kediaman Allah, (Efesus 2:22). Roh itu juga berfungsi
sebagai jaminan dan meterai (Efesus 1:13-14), sehingga dari sudut pandang ini
Hidup Berkelimpahan
23
Harold M. Freigh, Delapan Tiang Keselamatan, Kalam Hidup, Bandung, h 25
20
Mengulas :
“Baptisan dalam satu Roh tidak menunjukan kepada baptisan air atau baptisan
orang percaya dalam Roh Kudus, seperti yang terjadi pada hari Pentakosta.
Kristus yang menjadikan mereka satu secara rohani dengan orang percaya
lainnya. Satu baptisan menjadi pengakuan gereja bahwa setiap anggota gereja
adalah satu kedalam Roh, dan dalam satu Roh memperoleh jalan masuk kepada
Istilah “Allah” tidak menjadi monopoli sesuatu golongan atau juga bukan
monopoli oleh sesuatu agama. Dia adalah yang tidak berpemulaan dan tidak
berkesudahan atau dengan kata lain Dia adalah Kekal adanya (Mazmur 90.2).
Rasul Paulus menjelaskam surat Efesus ada lima kali menyebut Allah sebagai
Bapa. ( Efesus 1:3,17;2:18, 3:14, 5:20). Allah disebut dari titik tolak keesaan-
Nya, gereja sebagai satu tubuh dengan satu kepala yaitu Kristus, memiliki satu
Bapa Yang berarti bila gereja sebagai satu keluarga, maka gereja memiliki
hirarki tertinggi yaitu Bapa. Kepada Dia gereja berbakti dan mengabdi.
24
Alkitab Penuntun Hidup Berkelimpahan, h 1902
21
dengan Gereja di seluruh dunia dipersatukan didalam kasih Kristus. Sikap dan
cara hidup Gereja di atas bumi harus menunjukan kesuciannya (Efesus 4:17,
Allah (Efesus 5.1). Dari Ayat-ayat tersebut ungkapan tunduk terhadap dasar
peraturan di mengerti sebagai kesedian untuk hidup dan bekerja didalam iman
dan kesatuan Gereja Kudus. Inilah yang terpenting dari seluruh ajaran Kristiani
dasar telah mendirikan Mahkamah Agung, hakim Agung dalam Gereja Allah
yang hidup.
Di dalam Efesus 4 17-19, Paulus menjelaskan kepada kita satu persatu tentang
1. Pikiran yang sia-sia, yakni suatu sikap yang tidak menghasilkan hal-hal
baik
3. Jauh dari persekutuan dengan Allah, yakni akibat dari kebodohan dan
kedegilan hati
Dari keadaan dan sifat orang yang tidak mengenal Kristus ini, penulis tidak
heran kalau dunia mengelami kekacauan, karena itu Gereja memiliki potensi
yang lebih tinggi dibanding dengan dunia (Roma 12:2, Yohanes 16:33).
Gereja tidak layak lagi hidup seperti manusia lama atau orang kafir, tetapi harus
yang terutama harus memiliki kasih. Artinya setiap anggota Gereja harus rela
berkorban demi kasih satu kepada yang lain. Di dalam Surat Efesus 5:1-5,
Melalui hal ini wujud positif dan tingkah laku Gereja yang berada dalam
Hendaklah Kamu Penuh dengan Roh”( Efesus 5:18). Roh adalah kuasa yang
membangun Gereja untuk menemukan solusi yang lebih baik demi kemajuan
keharmonisan dalam suami-istri, orang tua dan anak, majikan dan lain-lain.
Rumah tangga adalah gagasan Allah untuk ikatan kasih timbal-balik suami
istri. Dalam Efesus 5:22-32 ini digambarkan Paulus juga sebagai ikatan antara
Gereja dengan Kristus adalah Kepala. Ada empat hal yang terpenting
1. Jangan melihat kebelakang, jangan ingat masa lalunya (jangan lari dari
4. Serta sakralitas berumah tangga salah satu pijakan yang paling utama
Allah”.25
Di dalam rumah tangga kesatuan dan keserasian yang perlu di jaga, Gereja juga
harus Jadi dijaga jangan sampai dikotori (1 Korintus 6:15), Maka rumah tangga
Keluarga terdiri dari orang tua dan anak-anak, kalau suami harus bertanggung
jawab kepada istri, maka sebagai orang tua suami-istri bertanggung jawab
menaati dan kedua, sikap yang harus ditunjukkan anak kepada orang tua ialah
hormat”.26
indah. Menurut Weinata Sairin saya kutip dalam bukunya mengataka bahwa
“Mengasihi dan menghargai satu sama lain tanpa melupakan kewajiban masing-
25
Warta Jemaat TESALONIKA, edisi 322, GSIA Tesalonika, Batam, 01 Juni 2007, h 1
26
William Barclay, Galatia-Efesus, BPK Gunung Mulia, Jakarta, 1996, h 100
25
benda. Perpaduan inilah yang membuat warna apapun bisa cocok menjadi
percaya, karena Tuhan kita adalah Allah yang hidup. Yesus telah membawa
kemenangan diatas kayu Salib dan telah memerdekakan kita dan belenggu dosa.
bahwa “sebab semua yang lahir dari Allah, mengalahkan dunia dan inilah
kemenangan yang mengalahkan dunia Iman kita”( 1 Yoh 5:4) Dengan tegas
Gereja harus merebut kemenangan itu dengan memakai Iman yang kuat.
Gereja harus mencapai pada tingkat pertumbuhan yang sempurna yang sesuai
dengan kepenuhan Kristus (Efesus 4:13). Tetapi Kristus ada di Sorga sampai
perkembangan Tubuh Kristus, Tuhan Yesus kepala Gereja melalui Roh Kudus
3.6.1 Rasul-Rasul
27
Weinata Sairin, Hubungan Gereja dan Negara Hak-hak Azan Manusia, PT BPK Gunung Mulia, Jakarta 1996,
h 64
26
kata kerja apostello berarti mengutus seorang untuk melaksanakan tugas tertentu
sebagai utusan dan wakil pribadi dari yang mengutus. Sama seperti Bapa
berdasarkan pada dirinya sendiri ataupun pada filsafat, fungsi jawatan seorang
Rasul:
14:21-23)
25,13:1-52)
16:1-4)”.28
Secara khusus gelar seorang Rasul menunjuk kepada hubungan yang bersifat
khusus dengan Yesus. Para Rasul itu pernah melihat Yesus secara pribadi,
mereka memiliki kedudukan yang penting dalam Gereja. Pelayanan Rasul harus
heran dan mujizat, memberi, pengajaran, kepemimpinan dan yang paling utama
3.6.2 Nabi-nabi
terjadi di masa depan, atas nama Allah mereka bernubuat dan menyampaikan
Firman oleh dorongan Roh Kudus (II Petrus 1:19-20). Menurut Bishop
secara terbuka berbicara dihadapan siapa saja, dan nama teknis untuk seorang
Jadi seorang nabi selalu membangun dan menguatkan hidup rohani jemaat
atau Gereja Tuhan. Ada kalanya Tuhan mewahyukan kepadanya suatu hal yang
akan datang atau suatu rahasia yang tidak diketahui orang, maka ia bernubut
tentang hal itu. Ini yang di lakukan oleh Agabus yang bernubuat tentang
bencana kelaparan akan menimpa seluruh dunia pada waktu itu (Kisah para
Untuk masa kini, pelayanan nabi sudah tidak ada lagi secara teknis. Sebab
Firman Allah sudah tertulis lengkap sebagai Alkitab. Namun fungsi kenabian
tetap ada, setiap orang percaya dapat menjadi alat Allah untuk menyampaikan
nasehat atau Firman Allah yang sudah ada kepada orang lain.
29
Ibid, h 952
28
Seorang penginjil adalah seorang pemenang jiwa. Kata penginjil berasal dari
kata Gerika” Evaggelizo” yang artinya membentakan Injil, kabar baik, kabar
Lukas 4:18-19, 14:21-23, 11 Timotius 4:5, Kisah para Rasul 21:8, Efesus 4:11).
Allah
3. Penekanan pada rasa percaya akan menjadi kita kurang bisa membedakan
secara rchani
Jadi, penginjil yang di maksud dalam Efesus 4:1 suatu jabatan khusus, tidak
mungkin terulang lagi. Namun fungsi penginjil tetap selalu ada dalam Gereja.
30
Smith Wigglesworth, Berbicara Kepada Para Siswa Sekolah Alkitab, Media Injil Kerajaan, Semarang 1998, h
129
31
Ibid, h 84
29
kawanan. Saya mengutip dalam mata kuli Injil Yohanes, ada dua macam
seorang gembala yang pertama, Orang yang mengembalakan ternak dan kedua,
Orang “ yang mengasuh dan membina manusia” Jadi menurut Williarn Barcly
zaman itu”.32 Maka tujuan Gembala untuk membantu melatih umat Allah
supaya berjenih payah melayani dengan setia, penulis yakin dalam panggilan
seorang gembala latihan ini lebih banyak dicapai melalui pengajaran, cara hidup
Paulus menulisnya dalam satu rangkaian dengan dua jabatan. Dalam bahasa
keduanya seperti yang nyata dari kalimat ini dirangkaikan oleh kata
penghubung “Kai” (=dan) dan tidak adanya kata sandang dimuka “didaskoloi”
32
“William Barclay, Surat Filipi Kolose, I dan II Tesalonika, BPK Gunung Mulia, Jakarta 2000, h 122
33
J.L Abmeno. Surat Efesus, h 125
30
Korintus 12.27-28, Kisah para Rasul 13:1). Namun tugas Gembala berbeda
Karunia ini diberikan Kristus secara Cuma-Cuma bagi jiwa atau jemaat yang
Tuhan percayakan.
tujuan hidup Gereja dan semula untuk memuji dan memuliakan-Nya (Efesus
bukunya “adapun yang dimaksud alat keselamatan adalah jalan atau alat yang
biasa dipakai Roh Kudus untuk menerapkan buah karya penyelamatan Kristus
Kristus.
34
A H Mandey, Penumbuhan Gereja, Bilishang Gpdi, 1995, h 418
31
mengatakan didalam bukunya “Sebab jika misi Kristiani harus mengikuti model
Kristus, maka di dalamnya tercakup tuntutan yang sama seperti yang dipenuhi-
Ketika injil masuk ke dalam “dunia” kekafiran maka setiap individu yang
menanggapi Injil menjadi Pewaris-pewaris dalam Kristus (Efesus 3:6). Ada tiga
35
Yakub B. Susabda, Prinsip-prinsip Pertimbangan Utama Administrasi Gereja, Gandun Mas, Malang 2002, h
15
32
Tujuan utama hidup Gereja adalah bertumbuh kearah Kristus (Efesis 4:13
16), di dalam Dia Gereja di bentuk di bangun dan di sempurnakan. Ada tiga
alasan harus bertumbuh kearah Kristus, seperti yang dijelaskan oleh Peter
Dengan bertumbuh ke arah Dia gereja akan mencapai kepenuhan seperti Dia.
Sehingga citra Allah yang telah hilang dari manusia kembali di pulihkan (Roma
3:23-34).
Kedua : karena Gereja masih berada di bumi. Gereja masih dalam proseh
citra Allah yang Mulia, dalam pengetahuan yang benar menurut gambar khalik-
Allah dan gambar wujud Allah yang menopang segala sesuatu dengan Firman-
Kalau ada manusia yang menentang, mereka hanya alat saja dalam tangan kuasa
36
C Peter Wagner, Gereja Sandara dapat Terumbuh, Gandum Mas, Malang 1997, h 171
33
yang lebih tinggi, hal ini memang tidak mengurangi hebatnya perjuangan, tetapi
situasinya toh menjadi lain”37 Jadi ada empat klasifikasi musuh spritual Gereja
Menurut Robert T. Boyd yang dia jelaskan dalam bukunya bahwa “Pemerintah-
perut, manusia bisa jatuh karena soal makanan atau gejolak, karena itu
2. Baiu jirah, perlengkapan ini berupa lempengan logam yang dipasang dari
4. Perisai Iman, berarti tahan terhadap pencobaan, iman di sini bukan saja
iman yang menyelamatkan (Roma 3:28, 51, Galatia 3:24, Efesus 2:8),
37
Ibid, h 211
34
6. Pedang berarti gambaran dari Firman Allah yakni Alkitab sebagai yang
Keenam perlengkapan ini, sebagai penulis skripsi ini berpendapat bahwa apa
yang dialegorikan oleh Robert T. Boyd ini sungguh besar dalam perlengkapan
ini cepat roboh dan tidak bisa dipakai lagi. Perlengkapan hidup Gereja yang
saya angkat sebagai skripsi ini, pertama, “Doa dan Kewaspadaan”, sebab dalam
relasitas kehidupan Gereja melalu, doa dan kewaspadaan ini menjadi kuat
3.8.1. Doa
Doa adalah suatu komunikasi kepada Allah. Doa memiliki relasi yang
kuat dengan peranan Roh Kudus di dalam diri setiap anggota Gereja (Roma
8:15, 16:26-27). Dan melalui Roh Kudus Gereja memiliki jalur komunikasi
sebagai penggunaan dalam arti yang luas, termasuk semua bentuk komunikasi
Roma 12:12, Kolose 4:2, 1 Tesalonika 5: 17). Paulus beranggapan bahwa doa
38
Rober T Boyd, Worlds Bilble Hand Book, World Publishing, Grand Ropid. Michigan 1991,h 566
39
Ibid, h 100
35
begitu penting dalam gereja, Jadi saya mengutip NS Meliala dalam Diktat
orang percaya, sebab tanpa doa manusia tidak dapat hidup secara Rohani”.40
Jadi di dalam Yakobus 5.16 berkata bahwa “doa orang benar, bila dengan
bagaimana cara dan sikap untuk berdoa, seperti Tuhan Yesus katakan “Tetapi
jika engkau berdoa, masuklah ke dalam kamarmu, tutuplah pintu dan berdoalah
13-14; Kolose 3 17, 1 Yohanes 5 14, Markus 11:24). Namun secara Gereja lebih
di tekankan pada aspek permohonan dan campur tangan Allah, doa praktis
3.8.2 Kewaspadaan
Kewaspadaan berkaitan erat dengan berdoa ialah berjaga (Efesus 6.18, Matius
26:41, Lukas 22 :40, Markus 13 35). Nehemia 4:9 selain berdoa siang dan
40
N S Meliala, Doa dan Puasa (Diktat), Bethesda International Seminary, Malang 2005, h 9
36
keliling sama seperti singa yang digambarkan seperti singa yang mengintai
kelengahan Gereja yang mengaum ngaum dan mencari orang yang dapat
rohani, kewaspadaan ini juga adalah Karya Roh Kudus. Sebab tanpa Roh
manusia pasti gagal (Roma 7:18). Roh membuat gereja memiliki hikmat dan
Hamba-hamba Tuhan, supaya maju terus dalam melayani Dia sampai Tuhan
lambangkan seperti sepeda dayung artinya maju terus, jangan berhenti di dalam
Tuhan. Gereja harus berdoa dan waspada, berdoa berarti memiliki kontak
dengan Kristus sebagai kepala Gereja, dan waspada berarti siap sedia, tetap
BAB IV
PENUTUP
hamba Tuhan pada masa sekarang. Secara garis besarnya bahwa Gereja bersifat
ancaman, pergumulan dan tantangan yang sangat kuat, baik yang dialami Paulus
Namun perjuangan Pulus nyata (II Kor. 4:8-12), tapi tidak sia-sia bagi
Gereja sekarang ini. Karena Paulus dan Murid-muridnya ada kesatuan hati yang
baik. Dimana tanpa kesatuan didalam Gereja akan sulit untuk bertumbuh dan
berkembang, kenapa karena tidak didasari pada pola hidup yang Paulus
teladani. Saya lihat banyak Gereja-gereja bertumbuh dan berkembang tapi tidak
ada tanda-tanda bahwa itu Gereja atau gedung, apalagi tidak mengakui Roh
Nah, melalui itu saya melihat didalam Surat Efesus ada sebuah pola hidup
Gereja yang dibangun, rapi tersusun menjadi baik Allah yang Kudus didalam
Tuhan, sampai sekarang ini juga bahwa terbuka bagi semua orang. Alkitab
mencatat bahwa seseorang tanpa sebuah Gereja adalah seperti satu organ tanpa
Tubuh atau seseorang domba tanpa kawanan dan seorang anak tanpa keluarga”.
38
Mealui itulah, maka penulis skripsi ini memberikan kesimpulan dan saran-saran
sebagai berikut:
1.1Kesimpulan
Gereja adalah satu pola hidup yang sempurna bagi Allah sebagai persyaratan
baru di dalam Kristus, Gereja dipanggil keluar dari dunia, menjdi kudus bagi
Panggilan dan dasar hidup Gereja diseleksi, dipilih dan ditetapkan oleh
selama beradab-abab. Gereja memiliki ciri khas dalam hubungan baru, baik
dihadapan Allah maupun denagn dunia. Gereja memiliki kualitas hidup yang
sempurna.
Dalam sikap dan cara hidupnya yang khas, Gereja diikat oleh
damaisejahterah Allah yang menciptakan kesatuan. Satu tubuh, satu Roh, satu
pengharapan, satu Tuahn, satu iman, satu Baptisan, satu Allah Bapa dari semua.
Gereja hidup harmonis, dalam rumah tangga, keluarga dan dalam hubungan
Selagi masih hidup di atas bumi,Gereja tidak lepas dari konflik. Tetapi
Gereja berjuang dari titik kemenangan menuju pada kemenangan. Untuk itu
iman, rasio dan intelek yang sehat, serta Firman Allah yang hidup dan berkuasa.
Secara praktis, Gereja memiliki perlengkapan rohani dalam bentuk doa dan
kewaspadaan.
Sebagaimana kita lihat, baik dari segi doktrin maupun praktis hidup,
terlihat betapa sempurnanya pola hidup Gereja seperti yang dinyatakan dalam
pola Gereja ditinjau dari surat Efesus ini memiliki dasar, prinsip, sikap, tujuan
yang tepat dan selaras dengan kehendak Allah di dalam Kristus yang dikerjakan
1.2Saran-saran
Pola hidup Gereja menurut surat Efesus ini sangat cocok dan penting untuk
1. Kita telah di panggil dan dipilih Allah di tengah-tengah dunia ini dengan
maksud dan tujuan Allah yaitu yang sungguh luar biasa bagi Gereja-Nya
dalam segi bangunan atau gedungnya. Karena tidak ada kesatuan dalam
mana kesatuan itu sangat penting dalam pola hidup Gereja, maka melalui
40
hubungan itu Gereja akan maju. Sebaliknya nya kalau Gereja sekarang ini
banyak terpecah, jemaat ikut pecah, kita tidak heran kalau terjadi
sebagain jemaat itu kembali dari posisi yang semula menjadi murtad dan
meninggalkan imannya.
2. Kita tahu bahwa Gereja-gereja sekarang ini kurang punya Kasih di tengah
garam dunia, terang dunia. Di mana saya lihat banyak orang Kristen yang
benar. Saya lihat di dalam Gereja lebih aktif jemaat untuk berdoa dari
pada Pendetanya, ada juga Pendeta itu tidak mau besuk malahan
sama Pendetanya pergumulan sekali, bukan satu atau tiga Gereja yang
untuk membangun jemaat Tuhan pada dasar dan pola hidup yang sehat.
3. Tugas dan tanggung jawab kita sebagai gereja-Nya Tuhan adalah yang
kekayaan rohani dan Mahkota dari Tuhan Yesus sendiri. Firman Tuhan
katakan bahwa kita bukan melawan darah dan daging, melainkan si Iblis,
DAFTAR KEPUSTAKAAN
1999
Autrey, Jarry, Surat Kiriman Penjara, Gandum Mas, Malang, 1998 Abineno, JL.
Ch. Garis-gans Besar Hukum Gereja, BPK Gunung Mulia, Jakarta, Alkitab
Penuntun Hidup Berkehimpahan, Gandum Mas, Malang, 1964 Abineno, J.L Ch,
Penting Dari Iman Kristen, BPK Gunung Mulia, Jakarta, 1989 Bina Jakarta,
1992 Boyd, Rober T, Worlds Bilble Hand Book, World Publishing Grand
Popid,
Yayasan Komunikasi
Jakarta,
1992
Jakarta, 1989.
Gusthric, Donald, Kolose Dalam Tafsiran Alkitab Masa Kini, YKBK, Jakarta,
1994
68
44
69
Kamus Bahasa Indonesia, Edisi Ketiga, Balai Pustaka, Jakarta, 2005 Ludwing,
Bandung, 1994 Morris, Leo, Teologi Perjanjian Baru, Gandum Mas, Malang,
1996
Meliala, N.S. Doa dan Puasa (Diktat), Seminan Bethesda International, Malang,
2005
Malang 2004 Pocher, JL, Dunia Perjanjian Baru, Gandum Mas, Malang, 1993
Jakarta, 1991
Sairin, Weinatan (et al), Hubungan Gereja Dan Negara Hak-hak Arasi Manusia,
Malang, 2004
46
70
Injil
1997
Zodhiates, Spiros, The Complete Wold Study New Testament, World Bille