Anda di halaman 1dari 2

JURNAL REFLEKSI DWI MINGGUAN

MODUL 2.2 TENTANG PEMBELAJARAN SOSIAL EMOSIONAL

Priyo Yulianto, S.Pd.Si

CGP angkatan 9

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Saya Priyo Yulianto CGP Angkatan 9 dari SMA Islam Terpadu Baitussalam,
Prambanan Yogyakarta. aya akan membuat jurnal refleksi dwi mingguan
modul 2.2 tentang Kompetensi Sosial Emosional dengan model refleksi 4F
(Fact, Feeling, Finding, Future) oleh Robert Greenaway.

1. Fact (fakta)

Modul pembelajaran 2.1 diawali dengan refleksi diri, dimana saya


diberikan beberapa pertanyaan mengenai pengalaman saya sebagai
pendidik yang berhubungan dengan aspek sosial dan emosional. Saya
diminta untuk merenungi bagaimana cara mengatasi masalah yang krisis,
bagaimana saya bisa bangkit dari krisis tersebut, dan apa yang bisa saya
pelajari dari krisis tersebut. Selanjutnya, saya diajak untuk menggali
konsep pembelajaran sosial dan emosional (PSE) berdasarkan kerangka
kerja CASEL yang mencakup 5 (lima) Kompetensi Sosial dan Emosional
(KSE), yaitu kesadaran diri, manajemen diri, kesadaran sosial,
keterampilan berelasi, dan pengambilan keputusan yang bertanggung
jawab. Pembelajaran Sosial dan Emosional dapat diimplementasikan di
kelas atau sekolah melalui 4 indikator, yaitu pembelajaran eksplisit,
integrasi dalam pembelajaran guru dan kurikulum akademik, menciptakan
iklim kelas dan budaya sekolah, serta penguatan KSE tenaga pendidik
dan tenaga kependidikan. Saya pun juga memberikan tanggapan refleksi
terhadap kasus-kasus yang terjadi pada pak Eling. Kemudian saya juga
memberikan umpan balik kepada teman-teman CGP terhadap refleksi
mereka. Untuk lebih memahami konsep pembelajaran sosial dan
emosional, saya juga melakukan tatap muka dengan fasilitator dalam
ruang kolaborasi yaitu pada tanggal 8 dan 9 November 2023. pada
tanggal 8 November adalah sesi diskusi, saya dapat kelompok dengan
CGK dari jenjang SMK/A dimana kami berdiskusi tentang implementasi
KSE di jenjang SMA. Kemudian pada tanggal 9 November kami
presentasi, saya juga ikut presentasi.

2. Feeling (perasaan)
Saat mempelajari Modul 2.2 tentang Pembelajaran Sosial Emosional
Saya merasa senang karena saya dapat menambah ilmu, terutama
tentang bagaimana cara mengenali emosi yang sedang saya rasakan dan
bagaimana cara mengelolanya agar tidak berdampak negatif pada murid
saya. Saya menyadari bahwa ketidakmampuan saya dalam mengelola
emosi dapat berdampak pada murid saya, sehingga saya harus berhati-
hati.Sebelumnya, saya merasa bahwa apapun perasaan yang saya
rasakan tidak akan mempengaruhi diri saya maupun orang lain selama
saya melaksanakan tugas sebagai guru. Namun, setelah mempelajari
modul ini, saya merasa cemas jika saya tidak mampu memahami
perasaan murid saya. Saya takut bahwa perasaan mereka akan
mempengaruhi proses belajar-mengajar dan kualitas hasil belajar. Oleh
karena itu, saya harus belajar untuk lebih peka terhadap perasaan murid
saya agar saya dapat memberikan pembelajaran yang lebih baik.

3. Finding (pembelajaran)
Selama mempelajari modul 2.2 tentang Pembelajaran Sosial
Emosional, saya merasa sangat terbantu dengan ilmu baru yang saya
peroleh. Modul ini mengajarkan pentingnya mengenali emosi diri sebelum
melakukan tindakan, sehingga dapat menghindari dampak buruk yang
mungkin terjadi. Selain itu, juga diajarkan untuk mengelola emosi dengan
baik agar dapat kembali ke keadaan bahagia. Modul ini juga membahas
tentang kesadaran sosial, keterampilan berelasi, dan pengambilan
keputusan yang bertanggung jawab. Semua materi tersebut bertujuan
untuk menciptakan hubungan yang baik dan positif dengan rekan kerja,
murid, dan masyarakat di sekitar kita.
Kompetensi sosial emosional yang dipelajari dalam modul ini dapat
diterapkan di kelas maupun di sekolah. Pembelajaran PSE di kelas dapat
dilakukan secara eksplisit , terintegrasi dalam proses belajar guru dan
kurikulum akademik maupun iklim kelas dan budaya sekolah. Penguatan
bagi tenaga pendidik dan tenaga kependidikan dapat dilakukan melalui
belajar, berkolaborasi, jadi teladan. Tujuan utama PSE adalah
menciptakan lingkungan belajar yang aman dan nyaman agar seluruh
individu di sekolah dapat meningkatkan kompetensi akademik dan
kesejahteraan psikologis secara optimal.

4. Future (penerapan)
Setelah mempelajari materi PSE pada modul 2.2, saya berencana
untuk terlebih dahulu menerapkannya di lingkup kelas saya di sekolah.
Salah satu cara yang saya ingin lakukan adalah melakukan latihan
Bernafas dengan kesadaran penuh sebelum memulai pembelajaran.
Selain itu, saya juga berencana mengintegrasikan kompetensi PSE dalam
pembelajaran saya, seperti menerapkan kompetensi kesadaran sosial
dalam kegiatan diskusi di kelas dan menerapkan keterampilan berelasi
saat memberikan umpan balik atau saat melakukan refleksi dengan
menggunakan kata-kata positif dan mudah dimengerti kepada teman dan
penjelasan guru. Untuk penguatan bagi tenaga PTK saya ingin bisa
beelajar dan berkolaborasi dengan mereka. Saya yakin, dengan
menerapkan kompetensi sosial emosional ini, lingkungan belajar di kelas
maupun di sekolah saya akan menjadi lebih positif dan produktif.

Demikian jurnal refleksi saya tentang ilmu pembelajaran Sosial Emosional.


Semoga Jurnal Refleksi Dwimingguan ini dapat bermanfaat.

Wassalamu’alaikum warohmatullahi wabarokatuh

Anda mungkin juga menyukai