Sebelum memulai suatu percakapan coaching, siapkan INTENSI diri terlebih dahulu (disebut
juga
COACHING PRESENCE:
HADIR SEPENUHNYA
Pastikan Anda bisa hadir sepenuhnya, agar memudahkan untuk fokus kepada coachee.
Jangan melakukan coaching saat sulit untuk hadir sepenuhnya: tanggal/jam sibuk
Anda, sedang sakit.
Menguatkan kualitas sabar di dalam diri, sehingga selama percakapan bisa merespons
padasaat yang tepat serta mampu memberikan ruang kepada coachee untuk bicara
Berniat untuk tidak memberi label pada coachee atau apapun yang dikatakannya
Bangun kualitas keingintahuan Anda, tahan diri untuk memberi nasihat atau
memberikan solusi.
Pusatkan rasa ingin tahu pada apa yang ada di balik ucapan-ucapan atau pemikiran-
pemikiran coachee.
T ( TUJUAN)
I ( IDENTIFIKASI)
R (RENCANA AKSI)
“Apa yang Anda sadari dari percakapan kita sejauh ini?
“Apa yang perlu berubah?”
“Apa yang perlu diperbaiki/ditingkatkan?”
“Apa yang bisa menjadi pilihan?”
“Alternatif apa saja yang tersedia?”
“Apa ide Anda?”
“Apa lagi?”
“Selain itu?”
Di tahap ini buka ruang brainstorming dengan coachee
TA ( TANGGUNG JAWAB)
“Jadi apa yang akan dilakukan setelah sesi ini?”
“Mana dari pilihan yang kita punya yang paling realistis untukdilakukan dalam... ke
depan” “Kapan Anda akan melakukannya”
”Apa yang bisa memastikan keberhasilannya?”
“Siapa yang kamu perlukan untuk mendukugmu?
“ Apa yang bisa Anda simpulkan dari percakapan ini?”
Catatan: di dalam coaching, rencana tindakan bisa bersifat “intangible”, misalnya perlu waktu
untuk memikirkan.