Oleh
2024
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan hal yang sangat penting untuk dibicarakan
sebab biasanya kecerdasan manusia dilihat dari seberapa tinggi seseorang
tersebut mengenyam pendidikan. Dengan adanya pendidikan, manusia juga
dapat mencapai kebutuhan hidupnya dengan berbagai cara. Dalam hal ini
jelas terlihat bahwa pendidikan dipengaruhi oleh hasil dari suatu kebijakan
yang ditetapkan oleh pemerintah.1 Kebijakan adalah aturan tertulis yang
merupakan keputusan formal organisasi, yang bersifat mengikat, yang
mengatur perilaku dengan tujuan untuk menciptakan tata nilai baru dalam
masyarakat. Dalam hal ini, kebijakan akan menjadi rujukan utama para
anggota organisasi atau anggota masyarakat dalam berprilaku.
Kebijakan pada umumnya bersifat problem solving dan proaktif.
Kebijakan harus memberi peluang diinterpretasikan sesuai kondisi spesifik
yang ada. Kebijakan sering dipergunakan dalam konteks tindakan-
tindakan atau kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh para aktor dan
institusi-institusi pemerintah serta perilaku pada umumnya. Makna kebijakan
juga sering dikonotasikan dengan sebagai politik karena membawa
konsekwensi politis dan perilaku politik. Dengan makna lain kebijakan adalah
a means to an end, alat untuk mencapai sebuah tujuan. Kebijakan publik
pada akhirnya menyangkut pencapaian tujuan publik. Pendidikan dianggap
sebagai salah satu faktor kunci dalam pembangunan suatu negara.2
Kebijakan pendidikan memiliki dampak yang luas, tidak hanya
terhadap individu dan masyarakat, tetapi juga terhadap pertumbuhan
ekonomi, stabilitas sosial, dan kemajuan bangsa. Sistem pendidikan
melibatkan berbagai aspek seperti kurikulum, metode pengajaran, penilaian,
sumber daya manusia, infrastruktur, dan lain-lain. Analisis kebijakan
1
Aulia Farkhan et al., “Konsep Dasar Kebijakan Pendidikan,” Al Qalam: Jurnal Ilmiah Keagamaan
dan Kemasyarakatan 16, no. 5 (2022): 1921.
2
Suhela Yanti, “Analisis Kebijakan Pendidikan,” Lentera: Indonesian Journal of Multidisciplinary
Islamic Studies 1, no. 1 (2020): 11–26.
2
pendidikan diperlukan untuk memahami interaksi kompleks antara berbagai
elemen ini. Lingkungan pendidikan terus berubah dengan cepat, baik akibat
perkembangan teknologi, perubahan sosial, maupun tuntutan pasar kerja yang
berubah. Model analisis kebijakan pendidikan membantu dalam
menyesuaikan kebijakan dengan dinamika lingkungan tersebut. Kebijakan
pendidikan melibatkan berbagai pemangku kepentingan seperti guru, siswa,
orang tua, pemerintah, lembaga pendidikan, dan masyarakat. Model analisis
kebijakan pendidikan membantu dalam memahami perspektif dan
kepentingan berbagai stakeholder ini, Model analisis kebijakan pendidikan
membantu dalam mengevaluasi efektivitas kebijakan yang sudah ada,
mengidentifikasi kelemahan, dan merumuskan rekomendasi perbaikan untuk
meningkatkan kinerja sistem pendidikan.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah pengertian analisis kebijakan pendidikan?
2. Apa saja model analisis kebijakan kebijakan pendidikan?
3. Apa pentingnya analisis kebijakan dalam pendidikan?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian analisis kebijakan pendidikan.
2. Untuk mengetahui macam-macam model analisis kebijakan pendidikan.
3. Untuk mengetahui pentingnya analisis dalam kebijakan pendidikan.
3
BAB II
PEMBAHASAN
3
Farkhan et al., “Konsep Dasar Kebijakan Pendidikan.”
4
lainnya yang digunakan dalam organisasi pendidikan.4 Analisis kebijakan
pendidikan bertujuan untuk mengetahui substansi dari kebijakan agar dapat
diketahui maksud tujuan yang didapatkan untuk generasi kedepan. Proses
analisis kebijakan pendidikan terdiri dari pengumpulan informasi
selengkapnya, penarikan kesimpulan dengan prinsip logis. Analisis kebijakan
pendidikan dapat membantu para pengambil keputusan dalam
mengidentifikasi kebutuhan dan permasalahan pendidikan, dan membantu
dalam mengembangkan kebijakan pendidikan yang efektif dan efisien
5
dalam mengembangkan kebijakan pendidikan yang sesuai dengan tujuan
pendidikan yang telah disusun.
a) Model analisis prospektif dapat membantu dalam mengidentifikasi
potensi kebijakan pendidikan yang efektif melalui berbagai cara,
seperti: Mengidentifikasi kebutuhan dan permasalahan pendidikan:
Model analisis prospektif membantu dalam mengidentifikasi
kebutuhan dan permasalahan pendidikan yang dapat dijawab oleh
kebijakan pendidikan.
b) Membantu dalam mengembangkan kebijakan pendidikan yang
sesuai dengan tujuan pendidikan: Model analisis prospektif
membantu dalam mengembangkan kebijakan pendidikan yang
sesuai dengan tujuan pendidikan yang telah disusun.
c) Mengidentifikasi faktor-faktor yang mengakibatkan penyimpangan
perilaku: Model analisis prospektif membantu dalam
mengidentifikasi faktor-faktor yang mengakibatkan penyimpangan
perilaku dalam pendidikan, seperti faktor budaya, norma, dan
kebiasaan masyarakat.
d) Membantu dalam menggabungkan pembuat keputusan: Model
analisis prospektif membantu dalam menggabungkan pembuat
keputusan dalam merumuskan kebijakan pendidikan.
e) Membantu dalam menggabungkan pembuat keputusan dalam
merumuskan alternatif dan preferensi kebijakan: Model analisis
prospektif membantu dalam menggabungkan pembuat keputusan
dalam merumuskan alternatif dan preferensi kebijakan yang
dinyatakan secara komparatif.
Dengan memanfaatkan model analisis prospektif, para pengelola
pendidikan dapat membantu dalam mengembangkan kebijakan pendidikan
yang efektif dan efisien, yang dapat memenuhi kebutuhan siswa dan
masyarakat.
2) Model Analisis Retrospektif
6
Model analisis retrospektif dalam analisis kebijakan pendidikan
adalah model yang dilakukan terhadap akibat-akibat kebijakan setelah
suatu kebijakan diimplementasikan. Model ini disebut juga sebagai model
evaluatif, karena banyak melibatkan pendekatan evaluasi terhadap
dampak-dampak kebijakan yang sedang atau telah diterapkan. 7 Model
retrospektif ini bertujuan untuk menilai keberhasilan kebijakan tersebut
dan membantu dalam mengidentifikasi kebutuhan dan permasalahan
pendidikan yang dapat dijawab oleh kebijakan pendidikan.
Analisis retrospektif dalam kebijakan pendidikan melibatkan beberapa
langkah penting:
a) Identifikasi Kebijakan yang Akan Dinilai: Tentukan kebijakan
pendidikan yang akan dianalisis secara retrospektif. Ini bisa
menjadi kebijakan tertentu seperti reformasi kurikulum,
peningkatan akses pendidikan, atau program pengembangan guru.
b) Pengumpulan Data: Kumpulkan data terkait pelaksanaan
kebijakan, seperti statistik tentang partisipasi siswa, hasil ujian,
tingkat kelulusan, anggaran yang dialokasikan, serta tanggapan
dari berbagai pemangku kepentingan seperti guru, siswa, orang tua,
dan masyarakat.
c) Evaluasi Dampak: Tinjau dampak kebijakan pendidikan tersebut
terhadap tujuan-tujuan yang ditetapkan. Pertimbangkan apakah
kebijakan tersebut berhasil meningkatkan kualitas pendidikan,
meningkatkan akses, menurunkan disparitas, atau mencapai tujuan-
tujuan lainnya.
d) Analisis Kegagalan dan Kesuksesan: Identifikasi faktor-faktor
yang menyebabkan kegagalan atau keberhasilan kebijakan tersebut.
Tinjau faktor-faktor internal seperti perencanaan dan implementasi,
serta faktor eksternal seperti kondisi sosial, ekonomi, dan politik
yang mempengaruhi kebijakan.
7
Eling Retno Kholifah et al., “Model Perumusan Kebijakan Pendidikan,” JIIP - Jurnal Ilmiah Ilmu
Pendidikan 7, no. 2 (2024): 1399–1404.
7
e) Identifikasi Pembelajaran: Pelajari pelajaran yang dapat diambil
dari kebijakan tersebut. Apa yang berhasil dilakukan, Apa yang
tidak berhasil dilakukan, dan Apa yang dapat diperbaiki di masa
depan.
f) Rekomendasi Perbaikan: Berdasarkan analisis tersebut, buat
rekomendasi untuk perbaikan kebijakan pendidikan di masa depan.
Rekomendasi ini harus didukung oleh bukti-bukti yang ditemukan
selama analisis retrospektif.
g) Komunikasi Hasil: Sampaikan hasil analisis retrospektif dan
rekomendasi perbaikan kepada para pemangku kepentingan
termasuk pembuat kebijakan, akademisi, dan masyarakat umum.
Dengan melakukan analisis retrospektif secara cermat, pembuat
kebijakan dapat mengidentifikasi pelajaran berharga dari masa lalu untuk
meningkatkan efektivitas kebijakan pendidikan di masa depan.
8
Ibid.
8
kompleksitas masalah pendidikan serta untuk pengembangan kebijakan
yang lebih efektif dan berkelanjutan.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Analisis kebijakan pendidikan adalah proses sistematis untuk
memahami, mengevaluasi, dan merumuskan kebijakan-kebijakan yang
berkaitan dengan bidang pendidikan. Tujuan dari analisis kebijakan
pendidikan adalah untuk menyediakan landasan yang kuat bagi pengambilan
keputusan yang efektif dalam merancang, mengimplementasikan, dan
mengevaluasi kebijakan-kebijakan pendidikan. Model analisis kebijakan
merupakan suatu upaya dalam memperoleh dan menghasilkan kebijakan
melalui proses argumentasi dan metode inkuiri dalam pendekatan disiplin
9
Kasmeni, Risma, and Irmawati, “Analisis Peran Manajemen Kebijakan Pendidikan Dalam
Mengaplikasikan Visi Dan Misi,” Jurnal Mappesona 3, no. 3 (2020).
9
ilmu sosial terapan dengan pengambilan keputusan politis dalam upaya
memecahkan permasalahan dalam sebuah kebijakan. Model ini terdiri dari 3
bentuk yaitu model prospektif, model retrospektif dan model integratif.
Model prospektif merupakan model analisis yang dilakukan sebelum sebuah
kebijakan di implementasikan. Model retrospektif merupakan model analisis
kebijakan yang dilakukan setelah kebijakan tersebut diterapkan. Model
integratif merupakan model yang menggabungkan kedua analisis kebijakan
sebelumnya. Analisis kebijakan pendidikan sangat penting karena membantu
dalam mengidentifikasi dan menjelaskan masalah yang terjadi dalam sistem
pendidikan, serta membantu dalam mengembangkan solusi untuk
memperbaiki kualitas pendidikan.
10
DAFTAR PUSTAKA
Farkhan, Aulia, Anisa Rahmah, Umar Alwatasi, and Farid Setiawan. “Konsep
Dasar Kebijakan Pendidikan.” Al Qalam: Jurnal Ilmiah Keagamaan dan
Kemasyarakatan 16, no. 5 (2022): 1921.
Kasmeni, Risma, and Irmawati. “Analisis Peran Manajemen Kebijakan
Pendidikan Dalam Mengaplikasikan Visi Dan Misi.” Jurnal Mappesona 3,
no. 3 (2020).
Kholifah, Eling Retno, Mulyadi Mulyadi, Suryadi Suryadi, Sutriyanti Sutriyanti,
and Hermanto Hermanto. “Model Perumusan Kebijakan Pendidikan.” JIIP -
Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan 7, no. 2 (2024): 1399–1404.
Pengantar, Kata. “Makalah Analisis Kebijakan Pendidikan Islam Model Siklus
Kebijakan” (2016).
Yanti, Suhela. “Analisis Kebijakan Pendidikan.” Lentera: Indonesian Journal of
Multidisciplinary Islamic Studies 1, no. 1 (2020): 11–26.
11