“Konsep Dasar Tentang Kebijakan Dan Analisis Kebijakan Pendidikan (Definisi, Urgensi,
Fungsi, Karakteristik Dan Nilai-Nilai Analisis Kebijakan Pendidikan)”
Dosen Pengampu:
Oleh :
Kelompok 1
Nurhidayati (3182131017)
KELAS A
PENDIDIKAN GEOGRAFI
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat-Nya
kami masih bisa menyelesaikan makalah ini. Makalah ini diajukan guna untuk memenuhi
tugas mata kuliah Organisasi Dan Kebijakan Pendidikan.
Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
sehingga makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Makalah ini masih jauh dari kata
sempurna, oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi
kesempurnaan makalah ini.
Semoga makalah ini memberikan informasi bagi pembaca, mahasiswa dan bermanfaat
untuk pengembangan wawasan dan peningkatan ilmu pengetahuan bagi kita semua.
Kelompok 1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................................... 2
DAFTAR ISI..................................................................................................................... 3
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
3.1 Kesimpulan.................................................................................................................... 21
3.2 Saran.............................................................................................................................. 21
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................ 22
BAB I
PENDAHULUAN
PEMBAHASAN
Kebijakan Pendidikan terdiri dari dua kata yaitu kebijakan (policy) dan pendidikan
(education). Kebijakan dapat diartikan sebagai: kepandaian; kemahiran; kebijaksanaan; atau
rangkaian konsep dan asas yang menjadi garis besar dan dasar rencana dalam pelaksanaan suatu
pekerjaan, kepemimpinan, dan cara bertindak; pernyataan cita-cita, tujuan, prinsip, atau maksud
sebagai garis pedoman untuk manajemen dalam usaha mencapai sasaran; garis haluan.
Sedangkan Pendidikan dapat diartikan sebagai hak asasi manusia, kunci pembangunan
berkelanjutan, dan perdamaian serta stabilitas dalam suatu negeri.
Kebijakan pendidikan merupakan rumusan dari berbagai cara untuk mewujudkan tujuan
pendidikan nasional. Kebijakan pendidikan adalah keseluruhan proses dan hasil perumusan
langkah-langkah strategis pendidikan yang dijabarkan dari visi, misi pendidikan, dalam rangka
untuk mewujudkan tercapainya tujuan pendidikan dalam suatu masyarakat untuk suatu kurun
waktu tertentu. Menurut Onisimus, kebijakan pendidikan apabila dikaitkan dengan kebijakan
publik ialah proses, aktivitas, strategi, prosedur, dan alternatif langkah-langkah yang digunakan
untuk memecahkan permasalahan pendidikan nasional yang ditetapkan secara komprehensif
dalam suatu kurun waktu tertentu.
Dengan demikian kita bisa mendefenisikan analisis kebijakan pendidikan sebagai ilmu
sosial terapan sistematis disusun dalam rangka mengetahui substansi kebijakan pendidikan, agar
diketahui secara jelas masalah yang akan dijawab oleh kebijakan dan masalah yang berpeluang
timbul sebagai akibat implementasi kebijakan pendidikan itu sendiri. Oleh karena itu analisis
kebijakan dalam bidang pendidikan menjadi suatu yang amat penting dalam era demokrasi
termasuk memasuki era revolusi industri 4.0. Artinya pemerintah atau pihak-pihak yang
memiliki kewenangan tidak dibiarkan melaksanakan tindakan tertentu yang mempengaruhi
masyarakat tanpa dipelajari dan dikaji substansi, alasan dan akibatnya bagi masyarakat,
disamping penting juga bagi pembuat kebijakan guna memperbaiki, atau mempertahankan
kebijakan guna kemaslahatan masyarakat banyak atau kepentingan stakeholders pendidikan itu
sendiri.
Jadi, kebijakan pendidikan dapat disimpulkan sebagai suatu rangkaian kegiatan yang
meliputi perumusan, analisis, implementasi, monitoring/pemantauan serta evaluasi seputar
masalah pendidikan yang diterapkan dalam menjawab tantangan pendidikan dan diberlakukan
dan diperbarui secara periodik.
1) memiliki tujuan pendidikan, dimana analisis kebijakan pendidikan harus memiliki tujuan
jelas, terarah untuk memberikan kontribusi pada penyelesaian masalah pendidikan yang
fundamental,
2) memenuhi aspek legal-formal, analisis kebijakan pendidikan tentunya akan diberlakukan
pra-syarat yang mesti dipenuhi agar kebijakan pendidikan bisa diakui dan secara sah
berlaku dalam suatu wilayah tertentu. Maka, kebijakan pendidikan mesti memenuhi
syarat secara konstitusional (legal formal) sesuai jenjang hierarki konstitusi yang berlaku
di sebuah wilayah hingga ia dapat dinyatakan sah dan resmi berlaku di seluruh wilayah
tersebut. Sehingga, dapat dimunculkan suatu kebijakan pendidikan yang legitimate,
3) memiliki konsep operasional, analisis kebijakan pendidikan merupakan panduan bersifat
umum, untuk itu harus mempunyai nilai manfaat bagi operasional sekaligus dapat
diimplementasikan. Untuk itu kebijakan pendidikan adalah sebuah keharusan dalam
memperjelas skema pencapaian tujuan pendidikan yang diinginkan stakeholder. Apalagi
kebutuhan akan analisis kebijakan pendidikan sebagai fungsi dukungan dalam
pengambilan keputusan,
4) dibuat oleh yang berwenang, kebijakan pendidikan semestinya memiliki kewenangan
untuk memaksa pihak terkait, sehingga tak sampai menimbulkan efek kerusakan
pendidikan dan lingkungannya. Para pengelola (administrator) pendidikan, politisi dan
analis kebijakan yang terkait langsung dengan kebijakan pendidikan adalah unsur utama
pembuat kebijakan pendidikan,
5) dapat dievaluasi, analisis kebijakan pendidikan Hakikatnya tak luput dari berbagai
keadaan yang sesungguhnya perlu ditindaklanjuti. Jika memiliki kebaikan, maka perlu
dipertahankan bahkan dikembangkan, sebaliknya jika mengandung kelemahan, maka
harus bisa diperbaiki. Analisis kebijakan pendidikan mempunyai karakter yang
memungkinkan bisa diberlakukan evaluasi secara mudah, sederhana dan efektif,
6) memiliki sistematika, analisis kebijakan pendidikan menjadi sebuah sistem, oleh sebab
itu harus memiliki sistematika yang jelas, representatif menyangkut segenap aspek yang
ingin kelola olehnya. Sistematika itu pun dituntut memiliki prinsip efektif, efisien serta
sustainability yang tinggi agar analisis kebijakan pendidikan jauh dari sifat pragmatis,
diskriminatif, serta struktur yang ada masih rapuh akibat berbagai faktor yang saling
berbenturan satu dan lainnya. Hal ini perlu diperhatikan dengan teliti, hati-hati agar
pemberlakuannya tidak menimbulkan kecacatan hukum baik internal maupun eksternal.
Kemudian, secara eksternal pun analisis kebijakan pendidikan semestinya berpadu
dengan kebijakan lain. misalnya kebijakan politik, kebijakan penganggaran. Sekaligus
kebijakan pendidikan di pusat, daerah dan lembaga pendidikan masing-masing
(Gunawan, A. H., 1986).
Analisis kebijakan pendidikan bisa dilakukan bila ada permintaan atau patut diduga
dengan pertimbangan benarbenar dibutuhkan pengguna (cliens). Sehingga kehadiran analisis
kebijakan pendidikan tentunya atas dorongan kebutuhan mendesak pengguna atau client’s need
push (Simatupang, P., 2017).
Analisis kebijakan pendidikan sangat terkait dengan persoalan nilai, moral dan etika,
karena rekomendasi analisis kebijakan pendidikan menuntun kita menentukan berbagai alternatif
mana yang bernilai lebih dan mengapa demikian?. Rekomendasi yang dihasilkan berkenaan
pemilihan secara bernalar, dilengkapi dua atau lebih alternatif sebagai solusi. Lebih lanjut
Anderson (2006) dalam buku Irfan M Islamy, (1994:21) menyatakan kebijakan memiliki nilai-
nilai sebagai berikut, yaitu:
1) nilai politik, mencakup kepentingan kelompok dan golongan dan tempat beraflikasi para
aktor kebijakan pendidikan,
2) nilai organisasi mencakup mempertahankan keberadaan organisasi pendidikan,
memperluas program, dan aktivitas organisasi pendidikan.
3) nilai pribadi, mencakup nilai seseorang karena sejarah kehidupan pribadinya.
4) nilai kebijakan mencakup nilai moral, keadilan, kemerdekaan, kebebasan, dan
kebersamaan,
5) nilai ideologis mencakup nilai yang terkoneksi secara logis membentuk alam pikiran
tentang dunia dan menuntun tindakannya.
BAB III
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Arwildayanto, Arifin Suking, Warni Tune Sumar. 2018. Analisis Kebijakan Pendidikan Kajian
Teoretis, Eksploratif, dan Aplikatif. Bandung. CV CENDEKIA PRESS
Fattah, Nanang. 2013. Analisis Kebijakan Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Tilaar, H. A. R. 2009. Kebijakan Pendidikan Pengantar untuk Memahami Kebijakan Pendidikan
dan Kebijakan Pendidikan sebagai Kebijakan Publik. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.