Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Geografi Regional Asia
Tenggara dan Pasifik yang di ampau oleh :
Oleh :
INDRI OKTAVIA
(3181131008)
Kelas : A 2018
Puji syukur kita panjatkan kehadirat tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat beliau
saya dapat menyusun makalah ini. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas dari mata kuliah
Geografi Regional Asia Tenggara dan Pasifik.
Saya mengucapkan banyak terima kasih kepada dosen saya Drs. Mbina Pinem, M,Si.
sebagai dosen pengajar Geografi Regional Asia Tenggara dan Pasifik. Karena telah memberi
saya kesempatan untuk menyusun makalah ini dengan sebaik-baiknya. Saya juga mengucapkan
banyak terima kasih kepada banyak pihak yang banyak membantu saya untuk menyusun
makalah ini.
Menyusun makalah ini tidaklah jauh dari kata sempurna dan mungkin masih banyak yang
melenceng dari materi. Oleh karena itu dimohon kritik dan saran sangat di harapkan untuk
membangun agar saya kedepan nya bisa menyusun makalah dengan lebih baik lagi. Dan juga
dalam menulis makalah ini ada kesalahan dalam penulisan dan tata bahasa yang mungkin tidak
sesuai.
Penyusun
DAFTAR ISI
Kata Pengantar.............................................................................................................
.......................................................................................................................................i
Daftar Isi........................................................................................................................
......................................................................................................................................ii
BAB 1 PENDAHULUAN.............................................................................................
.......................................................................................................................................1
A. Latar Belakang....................................................................................................
...........................................................................................................................1
B. Rasionalisasi pentingnnya CBR..........................................................................
...........................................................................................................................1
.............................................................................................................................
C. Tujuan penulisan CBR........................................................................................
...........................................................................................................................2
.............................................................................................................................
D. Manfaat CBR......................................................................................................
...........................................................................................................................2
.............................................................................................................................
E. Identitas buku.....................................................................................................
...........................................................................................................................2
.............................................................................................................................
BAB IV PENUTUP.......................................................................................................
.....................................................................................................................................10
.........................................................................................................................................
A. Kesimpulan.........................................................................................................
.........................................................................................................................10
.............................................................................................................................
B. Rekomendasi.......................................................................................................
.........................................................................................................................10
.............................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................
.....................................................................................................................................11
.........................................................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Migrasi merupakan perubahan tempat tinggal secara permanen atau semi
permanen (Tjiptoherijanto, 2009). Dalam pengertian yang demikian tersebut tidak ada
pembatasan baik pada jarak perpindahan maupun sifatnya, serta tidak dibedakan antara
migrasi dalam negeri dengan migrasi luar negeri (Lee, 2011). Sejarah kehidupan suatu
bangsa selalu di warnai dengan adanya migrasi, dan oleh karena itu pula terjadi proses
pencampuran darah dan kebudayaan.
Proses migrasi internal dan internasional terjadi sebagai akibat dari berbagai
perbedaan antara daerah asal dan daerah tujuan. Perbedaan ini disebabkan oleh faktor
ekonomi, sosial dan lingkungan. Beberapa studi migrasi menyimpulkan bahwa migrasi
terjadi disebabkan oleh alasan ekonomi, yaitu untuk memperoleh pekerjaan dan
pendapatan yang lebih tinggi sehinga akan meningkatkan kualitas hidup.
E. Identitas Buku
Identitas Buku
A. Identitas Buku Inti
1. Judul Buku : Migrasi Internasional di Asia dan Eropa
2. Nama Pengarang : Devi Riskianingrum, Gusnelly, Prima Nurahmi
Mulyasari, Betty Rosita Sari
3. Penerbit : Ombak
4. Tahun Terbit : 2014
5. ISBN : 978-602-258-252-6
6. Bahasa : Indonesia
7. Cetakan : Pertama
8. Tebal Buku : 138 Halaman
BAB II
BUKU INTI
Bab I
Persoalan dalam sudut pandang budaya lebih difokuskan pada kajian budaya migran,
yang didalamnya termasuk kajian mengenai interaksi antara kepercayaan dan perilaku dari
kelompok yang berhubungan serta relasi social. Penekanan yang muncul dari studi migrasi
terletak pada masalah adaptasi dan perubahan social, baik pada bentuk organisasi social
yangbmerupakan karakteristik dari proses migrasi dan komunitas imigran, maupun pada
pertanyaan identitas dan etnisitas komunitas migran (Brettel, 2000: 98).
Pada umunnya, ada tiga kondisi yang menyebabkan migrasi pekerja dari suatu wilayah ke
wilayah lainnya. Ketiga kondisi tersebut adalah kemiskinan, rendahnya kesempatan kerja, dan
rendahnya tingkat upah persatuan tenaga kerja. Migrasi internasioalmerupakan salah satu pilihan
yang dianggap paling rasional meskipun meraka juga sadar dengan berbagai resiko yang
mungkin terjadi (Harris, 2003: 149).
Terlepas dari peranan tenaga kerja Indonesia diluar negeri dalam menjalankan
kesinambungan perekonomian Indonesia, ketidakjelasan dan inkonsistensi kebijakan pemerintah
Indonesia dan mekanisme penempatan kerja internasioal dapat menyebabkan semakin
tersudutnya kedudukan pekerja di Indonesia di luar negeri. Oleh karena itu, dampak yang
muncul dari hal tersebut adalah lemahnya posisi tawar pekerja migran atas hukum dan politik.
Posisi mereka menjadi rentan terhadap pergagangan manusia yang terinstitusionalisasikan dann
praktik kerja paksa dalam siklus migrasi.
Bab II
Fenomena migrasi dan mencari kerja keluar negeri sudah terjadi sejak puluhan tahun
yang lalu, namun baru pada dekade tahun 1970-an dan tahun 1980-an animo orang mencari kerja
ke luar negeri terekpos demikian besar. Hal ini di mungkinkan karena globalisasi semakin
mempertipis batas-batas antarnegara. Pada kasus Eropa misalnya, kebijakan ketenagakerjaan
negara-negara Eropa pasca pembentukan Uni Eropa (UE) berdampak langsung terhadap migrasi
tenaga kerja internasioal dengan keluarnya kebijakan UE mengenai pembebasan keluar
masuknya barang, orang, jasa dan modal. Migrasi internasional ke berbagai negara UE menjadi
sering dilakukan oleh banyak orang setelah perubahan kebijakan terjadi. Bagi negara-negara
berkembang termasuk Indonesia, hal ini berarti terbuka peluang untuk memasuki pasar kerja di
Eropa termasuk ke Belanda.
Negara belanda pada mulanya bukanlah negara penerima migran akan tetapi sebagai
negara emigrasi. Di antara tahun 1946 dan 1969, data statistic Belanda melaporkan bahwa
hampir 500 ribu penduduk Belanda melakukan migrasi ke berbagai negara seperti Kanada,
Australia, dan New Zealand untuk bekerja sebagai ekspatriat. Bagi pemerintah Belanda, ini
bukanlah sebuah persoalan karena pada periode yang sama, arus masuk masyarakat dari bekas
jajahan Belanda seperti Indonesia dan Suriname juga besar.
Migrasi dan aktivitas orang Indonesia masuk ke Belanda yang memang sudah ada sejak
dahulu dan sampai saat ini masih terus berlangsung. Belanda merupakan negara tujuan yang
menarik bagi banyak warga Indonesia untuk bermigrasi dengan berbagai macam alasan. Bahkan
sejak Indonesia masih bernama Hindia-Belanda dan masih berstasus sebagai negara jajahan
aktivitas migrasi sudah berlangsunng. Sejarah migrasi yang sudah dimulai sejak masa kolonial
tersebut secara bertahap mengalami perubahan tren seiring dengan perubahan situasi politik dan
negara Indonesia.
Bab III
Dalam era globalisasi saat ini yang ditantai dengan meningkatnya pergerakan manusia
dan konektivitas, diaspora menjadi tema penting dalam dialog global tentang migrasi. Di
beberapa negara, diaspora dengan latar belang kehidupan social, budaya, dan politik semakin
diakui sebagai actor kunci tidak hanya tingkat nasional, bilateral, internasional, tetapi juga dalam
diskursus hubungan yang berkelanjutan antara migrasi dan pembangunan.
Kedatangan etnis Cham ke Malaysia terjadi secara bergelombang. Dalam sejarah melayu
disebutkan bahwa diaspora Cham sudah menetap di Malaka pada masa pemerintahan sultan
Mansyur Syah dimana salah satu pangeran dari kerajaan champa, Indera Berma Syah, mencari
perlindungan setelah kerajaan Champa dikalahkan oleh Vietnam pada tahun 1471.
Secara ekonomis, etnis Cham yang dulunya merupakan pengungsi dari Kamboja ini
berjuang keras untuk mencapai kondisi yang sekarang in, dimana mereka hidup berkecukupan di
Malaysia. Dengan kerja keras, keuletan, sifat sabar, tawakal, dan hemat, meraka berhasil menjadi
pegadang baju dan kain yang cukup disegani oleh orang Malaysia dan mendapat sebutan
“Pegadang Kamboja”.
BUKU PENDUKUNG
Pentingnya pembangunan sumber daya manusia didasarkan pada pemikiran bahwa faktor
manusia memiliki sumbangan yang sama dengan faktor produksi lainnya seperti tanah, modal,
dan peralatan dalam mempengaruhi pertumbuhan ekonomi. Hubungan antara sumber daya
manusia dengan pembangunan nasional dapat tercermin dalam tingkat produktivitas pekerja
terhadap pembangunan nasionaldapat diperlihatkan dari pengalaman beberapa negara maju saat
ini seperti Amerika Serikat, Inggris, Jepang, Belanda, Italia dan lain sebagainya.
Sejalan dengan era pergadangan dan investasi bebas, arus migrasi tenaga kerja
internasional akan semakin keras dimasa mendatang. Pindahnya tenaga kerja dari satu negara ke
negara lain akan sangat di pengaruhi oleh perkembangan ekonomi, social, politik yang ada
dinegara tersebut. Oleh, karena itu, pemerintah harus melihat gerak migrasi internasional ini
sebagai fenomena alam sebagaimana halnya keinginan seseorang untuk pindah dari desa ke kota
atau dari suatu daerah ke daerah lain dalam usaha meningkatkan kesejahteraan. Pemerintah
berkepentingan mengatur arus migrasi tenaga kerja internasional ini manakala proses migrasi
tersebut telah mengganggu perkembangan ekonomi nasional.
Arus migrasi intenasional dari tenaga kerja memiliki hubungan yang positif dengan
perkembangan ekonomi terutama investasi serta kondisi demografi. Negara-negara maju di Asia
seperti Jepang, Taiwan, Korea Selatan, Hongkong, Singapura. Akibatnya negara-negara tersebut
diatas mengalami kekurangan tenaga kerja dan mengembangkan kebijaksanaan untuk
mendatangkan tenaga kerja dari negara lain. Namun demikian, beberapa dari negara tersebut
berhasil untuk mengatasi migrasi masuk yang berlebihan melalui restrukturisasi industrinya serta
melakukan relokasi industri yang membutuhkan banyk tenaga kerja serta mengembangkan
kebijaksanaan migrasi masuk yang ketat.
Nayyar (lihat Amjad, 1996) mengidentifikasi tiga ahap dan tiga kawasan negara tujuan
para tenaga kerja Indonesia yang melakukan migrasi. Tahap pertama yaitu tahun 1969-1979
hampir 50% tenaga kerja yang bekerja diluar negeri memilih negara-negara dikawasan Eropa,
terutama Belanda sebagai negara tujuan mereaka. Tahapan ke dua antara tahun 1979 di mana
telah terjadi perubahan negara tujuan. Sementara itu Kim (1996) mengemukakan bahwa selama
ini tujuan migrasi dari trnaga kerja Indonesia terbagi dalam dua kawasan wilayah yaitu Timur
Tengah dan Asia Selatan.
BAB III
PEMBAHASAN
Kekurangan
1. Materi yang lumayan susah dipahami
2. Pada buku inti dan buku pendukung memiliki bahasa yang kurang dimengerti sehingga
susah untuk dipahami
3. Pembahasan yang banyak terkadang membuat pembaca kurang tertarik
4. Dibuku pendukung banyak terjadi kesalahan dalam tulisanya (typo)
5. Dari kedua buku tersebut tidak ada gambar sehingga kurang menarik minat pembaca
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Migrasi merupakan suatu dinamika yang menarik untuk dikaji dengan berbagai
pendekatan yang terus dikembangkan untuk memperoleh data yang lebih akurat
mengenai determinan migrasi yang terus meningkat. Pada umumnya migrasi di
kembangkan di Indonesia kerena faktor ekonomi. Jumlah penduduk yang yang semakin
meningkat di kota-kota besar yang tidak diiringi dengan tersedianya lapangan pekerjaan
yang memadai membuat pemerintah harus membuat suatu program yang terencana dan
terstruktur dengan baik.
B. SARAN
Migrasi terjadi karena adanya ledakan penduduk yang cepat dan terus menerus
hingga membuat pemerintah harus mengambil kebijakan. Olehnya itu warga Negara
sebaiknya menekan jumlah produktivitas anak. Jika program ini terus berlangsung, ada
baiknya juga agar pemerintah lebih meningkatkan lagi perencanaan yang baik bagi
berlangsungnya program pemerataan penduduk.
DAFTAR PUSTAKA
Riskianingrum, Devi. Dkk. Migrasi Internasional di Asia dan Eropa. Yogyakarta. Ombak. 2014
Tjiptoherijanto, Prijono. Migrasi, Urbanisasi, dan Pasar Kerja di Indonesia. Jakarta. Universitas
Indonesia. 1997