Anda di halaman 1dari 13

CRITICAL BOOK REPORT

MEMBANDINGKAN 2 BUKU TENTANG SIMBOL-SIMBOL PETA

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Interpretasi dan Analisis
Peta yang di ampau oleh :

Muhammad Farouq Ghazali Matondang, S.Pd, M.Sc

Oleh :
INDRI OKTAVIA
3181131008

JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI


FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat beliau
saya dapat menyusun makalah ini. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas dari mata kuliah
Kartografi

Saya mengucapkan banyak terima kasih kepada dosen saya Muhammad Farouq Ghazali
Matondang, S.Pd, M.Sc sebagai dosen pengajar Interpretasi dan Analisis Peta karena telah
memberi saya kesempatan untuk menyusun makalah ini dengan sebaik-baiknya. Saya juga
mengucapkan banyak terima kasih kepada banyak pihak yang sudah membantu saya untuk
menyusun makalah ini.

Menyusun makalah ini tidaklah jauh dari kata sempurna dan mungkin masih banyak yang
melenceng dari materi. Oleh karena itu dimohon kritik dan saran sangat di harapkan untuk
membangun agar saya kedepannya bisa menyusun makalah dengan lebih baik lagi. Dan juga
dalam menulis makalah ini ada kesalahan dalam penulisan dan tata bahasa yang mungkin tidak
sesuai.

Medan, September 2019

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR………………………………………………………………………… 1

DAFTAR ISI…………………………………………………………………………………… 2

BAB I PENDAHULUAN

A. DENITIFIKASI BUKU ……………………………………………………………..…. 3

BAB II PEMBAHASAN

A. BUKU INTI ……………...………………………………………………………… 5


B. BUKU PENDUKUNG …………………………………………………………….. 7

BAB III KELEBIHAN DAN KEKURANGAN

A. KELEBIHAN ………………………………..………………………… 10
B. KEKURANGAN …………………..……………………………………… 10

BAB IV PENUTUP

A. KESIMPULAN …………………….………………………………………………….. 11

DAFTAR PUSTAKA ……………………………….…………………………………. 12


BAB I

PENDAHULUAN

 Identifikasi Buku
Buku Inti
Judul asli : Cartographic Design and Production

Judul : Rancangan Dan Produksi Kartografi

Penulis : J.S Keates

Penerjemah : Dr. Muchamad Amien

Penerbit Asli : Longman

Penerbit : IKIP Semarang Press

Tahun Terbit : 1973

ISBN : 0-582-48440-5
Buku Pendukung

Judul : Kartografi

Penulis : -Prof.Darmono, M.Ed

-Mahara Sintong,S.T,.M.Si

-Rohani,SP.d.,M.Si

Penerbit :-

Tahun Terbit :-
BAB II

PEMBAHASAN SIMBOL-SIMBOL KARTOGRAFI

A. BUKU INTI

 Simbol-simbol Kartografi

Simbol-simbol dalam peta terdiri dari titik-titik, garis-garis, atau wilayah yang berdiri sendiri.
Kesemuanya mempunyai ukuran, bentuk dan warna. Sebagai tambahan informasi yang
terkandung simbol-simbol secara individual simbol-simbol juga menyajikan infomasi yang
kolektif.

 Tipe-tipe Simbol

Semua simbol dapat diklasifikasikan menurut pola titik-titik, garis-garis, atau wilayah.
Batasan ini tidak mutlak tetapi bersifat nisbi mengingat skala da karakteristik ciri-ciri yang
digambarkan. Pada peta yang berskala besar sebuah gedung dapat ditunjukan dengan sebuah
garis sesuai dengan ukuran denah yang benar.

 Variable Grafik

Simbol-simbol grafik dapat bervariasi dalam bentuk, dimensi dan warnanya. Istilah bentuk
menunjukan semua kemungkinan adanya variasi dalam bentuk dan berlaku untuk simbol-simbol
titik dan simbol-simbol garis yang mencakup pula simbol-simbol garis yang digunakan untuk
membatasi wilayah.

Semua wariasi dalam warna berlaku pada simbol-simbol wilayah yang dapat berbeda pada
warna, kejenuhan dan ketercahayaanny. Dalam peta hitam putih wilayah-wilayah dapat
disimpulkan dengan variasi dalam kettercahayaan, yaitu dengan interval pada skala warna abu-
abu diantar warna putih dan hitam. Di samping variasi-variasi tunggal, simbol-simbol juga
dirancang dengan variasi kombinasi. Hal ini umumnya dikerjakan agar dapat merancang sub
kelompok atau sub klasifikasi.

 Bentuk

Bentuk dipakai dalam rupa dan struktur. Untuk simbol-simbol titik bentuk dapat teratur atau
tidak beraturan. Bujur sangkar atau lingkungan merupakan bentuk yang teratur, sedangkan
simbol untuk sebuah pohon yang berdau gugur mungkin berupa bentuk yang tidak teratur. Kedua
tipe dapat bersifat mewakili dalam arti bahwa dengan cara yang sangat disederhanakan dapat
menggambarkan bebrapa unsur bentuk actual kenampakan dari perwujutan ciri permukaan bumi.
Oleh sebab itu variasi dalam bentuk dapat dikaitkan dengan aspek-aspek yang berbeda dari
karakteristik perwujudan permukaan bumi.
 Dimensi

Dalam tahapan ini menjadi lebih jelas bahwa dimensi sebuah simbol, dalam hubungannya
dengan dimensi-dimensi fisik sebuak kenampakan hanya mempunyai hubungan yang sangat
tepat pada skala-skala yang memungkinkan bentangan denah yang benar suatu kenampakan
dapat ditunjukan. Dalam semua kasus lainnya dimensi simbol berhubungan dengan karakteristik
kenampakan lainnya.

 Simbol-simbol titik

Besarnya simbol titik dapat berkisar mulai dari yang terkecil (minimum) yang dibutuhkan
untuk menunjukan letak sebuah titik sampai pada sebuah simbol yang dengan sengaja dibesarkan
untuk menggambarkan sebuah nilai atau ukuran.

Simbol-simbol titik yang besar dalam kenyataannya akan memeiliki bentang wilayah dan
karakteristiknya mengambil banyak kenampakan grafik simbol-simbol wilayah. Simbol-simbol
yang demikian itu mempunyai variasi yang cukup besar.

 Simbol-simbol garis

Besarnya simbol garis pada ukurannya, atau lebar garis. Dalam simbol garis tanda seperti
garis rangkap untuk jalam besarnya mencakup lebar kedua garis jan jarak antaranya. Semua lebar
garis dibesarkan kecuali kalau lebar garis sama dengan lebar sebenarnya pada skala peta. Oleh
karenanya smbol-simbol garis pada dasarnya mengikuti ketentuan-ketentuan yang sama seperti
yang berlaku pada simbol simbol titik.

 Simbol-simbol wilayah

Variasi dalam dimensi tidak berlaku untuk simbol-simbol wilayah, sebabmluannya


dipengaruhi oleh lokasi. Penggunaan titik berulang dan simbol garis merupakan hal khusus yang
akan dikemukakan kemudian.

 Warna

Variasi dalam warna pada simbol-simbol titik secara esensial bergantung pada variasi sifat
warna. Kekontrasan warna-warni merupakan unsue dominan. Pemilihan warna untuk suatu
kategori simbol titik tertentu dipengaruhi oleh ukuran simbol, kategori utamanya, serta asosiasi
warna. Misalnya, simbol-simbol titik kecil harus ditujukan dengan warna yang kuat yaitu warna
yang memberikan kontras nyata teerhadap warna putih, agar simbol-simbol tersebut nampak
jelas.
 Tekstur (Raut)

Valiasi yang berdasarkan pada penciptaan suatu wilayah-wilayah permukaan yang bercirikan
simbol-simbol titik atau Garis-garis yang dikombinasikan atau diulang-ulang, benar-benar
merupakan perluasa kategori pertama. Perbedaan visualnya karena variasi in menciptakan
tekstur, yaitu unsur-unsur komponen dalam pola dapat dilihat, sehingga dapat dibuat kontras.

 Simbol-simbol dan penggambaran

Setelah menelaah prinsip-prinsip dasar mengenai susunan simbol kartografis dan cara-cara
simbol grafis dapat digunakan untuk men yampaikan informasi maka perlu untuk
mempertimbangkan prinsip-prinsip tersebut digunakan untuk menyampaikan informasi maka
perlu untuk mempertimbangkan bagaimana prinsip-prinsip tersebut digunakan untuk situasi peta
khusus. Hal ini memcakup hubungan antara isi peta dan gambaran grafiknya. Pada uraian ini
tidaklah tepat untuk mencoba menalaah semua aspek dari semua tipe-tipe peta. Perhatian utama
dalam bab ini permasalahan khusus mengenai penggambaran aneka macam informasi dan
simbol-simbol peta.

B. BUKU PENDUKUNG

 Simbol dan Warna Peta


a. Simbol Peta
Peta adalah suatu media komunikasi grafis, antara si pembuat peta dan pengguna.
Untuk meletakan informasi fenomena permukaan bumi si pembuat peta tidak menyatakan
dalam bentuk gambar yang sebenarnya, tetapi menggunakan simbol untuk pengganti
gejala. Dengan demikian simbol dalam peta memegang peran yang sangat penting.
Bahkan dalam peta-peta khusus atau tematik, simbol merupakan informasi utama untuk
menunjukan tema suatu peta.
Menrut bentuknya simbol dapat dikelompokan menjadi : (1) simbol titik, misalnya
kota kecil. (2) simbol garis, misalnya jalan, sungai dan (3) simbol bidang, misalnya
danau, kecamatan, dan lain-lain.
Disamping itu, ada simbol yang menggunakan huruf abjad atau angka. Simbol ini
diambil huruf pertama atau kedua dan nama unsur yang digambarkan. Untuk mendisain
sebuah simbol tidaklah mudah. Hal ini dapat dipahami karena ada dua kelompok yang
berkepentingan yakni : (a) kelompok pembuat peta, dan (b) penggunaan peta.
Dengan memenuhi dua kepentingan yang agak berbeda tadi pembuat peta
berpedoma pada ukuran peta dan kesan simbol atau gambar yang tercermin pada peta.
Data pada peta secara umum dapat dibedakan atas dua bagian yaitu data kualitatif dan
data kuantitatif.
1. Data kualitatif tidak menyebutkan jumlah atau nilai maka pencerminan dalam peta
hanyalah mengungkapkan tagihan atau distribusi keruangan dari unsur yang dipetakan
saja.
2. Pencerminan data kuantitatif, kecuali menunjukan lokasi dari unsur yang digambarkan
juga menunjukan nilai atau jumlahnya, baik untuk data yang bersifat posisional, linier,
ataupun luasan/bidang.

b. Warna Peta
Peta merupakan sebuah hasil karya seni, karena itu warna merupakan salah satu
hal yang sangat dibutuhkan agar hasil karya seni rupa peta dapat menjadi sebuah hasil
karya yang cukup menarik untuk dilihat oleh orang lain.
Secara umum warna pada peta berfungsi untuk :
1. Membedakan gejala alam yang ada, misalnya daratan rendah, daratan tinggi, dan lain-
lain.
2. Membedakan kuantitas, seperti daerah penyebaran penduduk yang padat diberi warna
yang lebik kental dari pada daerah dengan kepadatan sedang, dan daerah kepadatan
sedang lebih kental dila disbanding dengan daerah kepadatan penduduk rendah, dan lain
sebagainya.
3. Untuk kenindahan peta
Peraturan yang menyebutkan, bahwa untuk sesuatu hal diharuskan memakai warna
tertentu, sebenarnya tidak ada. Tetapi penggunaan beberapa jenis warna untuk beberapa
hal tersebut dilaksanakan memnuruti suatu kebiasaan dan perasaan, misalnya :
a. Biru : - Unsur air
Daerah dingin
b. Hijau : - Untuk vegetasi
Dataran rendah
c. Kuning : - Daerah kering
Evelasi intermediate
Dataran tinggi
d. Coklat : - Kontur
Daerah berbukit, gunung
e. Merah : - Daerah panas
Unsur peta yang penting sebagai jalan, kota, dan sebagainya
f. Hitam : - kota, jalan, batas, dan sebagainya
g. Putih : - Daerah yang tidak termasuk kedalam pembicaraan
Daerah bersalju

Pada peta iklim, misalnya tidak lazim pengguna peta menggambarkan curah hujan
dengan warna merah, biasanya digunakan warna biru atau hijau. Demikian juga untuk
menyatakan laut, sungai dan danau tidak pernah dipakai warna lain selain biru dan hijau.
BAB III

KELEBIHAN DAN KEKURANGAN

A. KELEBIHAN
 Dari kedua buku tersebut memiliki banyak referensi sehingga materi dapat
dipercaya
 Disertai dengan gambar membuat pembaca tidak bingung hanya dengan tulisan
 Disertai dengan data-data yang menambah wawasan
 Pengarang dari kedua buku mampu memberikan wawasan tentang simbol-simbol
yang ada pada peta.

B. KEKURANGAN
 Pada buku inti memiliki bahasa yang kurang dimengerti sehingga susah untuk
dipahami
 Cover buku inti kurang menarik dibandingkan buku pembanding
 Dibuku pembanding terdapat beberapa tulisan kata yang salah (typo)
 Pada buku inti materinya agak sulit dipahami
BAB IV

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Simbol peta adalah tanda atau gambar yang mewakili kenampakan yang ada
permukaan bumi yang terdapat pada peta kenampakannya. Dalam penggambarannya
simbol ditempatkan sesuai pada lokasi kenampakan pada peta utama dan
penjelasan/keterangannya ditempatkan pada legenda.
Simbol peta dapat diklasifikasikan menurut bentuk dan sifatnya. Simbol menurut
bentuknya terdiri dari simbol: titik, garis dan luasan/area. Sendangkan menurut sifatnya,
ada simbol kualitatif, dan ada yang kuantatif. Pemilihan bentuk dan sifat simbol yang
dipilih tergantung pada jenis data yang akan digambarkan pada peta. Data statistik
umumnya digambar dengan simbol kuantatif (seperti pada peta–peta statistik).
DAFTAR PUSTAKA

Diknas Sumatera Utara. 2004. Peta, Atlas, dan Globe, Diknas. Medan

Prihandito, Aryono. Kartografi Mitra Gama Widya.Yogyakarta

Wongsotjitro, Seotomo.1928. Ilmu Proyeksi Peta. Yogyakarta. Yayasan Kanisius

Subagio. 2003. Pengetahuan Peta. Penerbit ITB. Bandung

Siregar, M. R. 1993. Kartografi. Diktat, Medan : IKIP Medan

Anda mungkin juga menyukai