Disusun Oleh :
NIM : 10031181722013
DOSEN PEMBIMBING
DESHEILLA ANDARINI ,S.KM.,M.SC
Peta merupakan alat utama di dalam ilmu geografi, selain foto udara dan citra satelit. Melalui
peta, seorang dapat mengamati kenampakan permukaan bumi lebih luas dari batas pandang manusia.
Peta adalah gambaran permukaan bumi yang diproyeksikan ke dalam bidang datar dengan skala
tertentu. Dalam pemberian simbol pada peta juga harus diperhatikan agar peta mudah diketahui dan
dipahami isi dan maksud peta tersebut. Pemberian simbol ini juga menentukan nilai keartistikan sebuah
peta sehingga peta tersebut enak dipandang dan lebih jelas. Dalam paper ini akan dibahas bagaimana
proses simbol dibuat pada peta.
Simbol peta merupakan salah satu bagian kelengkapan peta. Simbol digunakan untuk
memudahkan pembaca peta agar bisa menafsirkan peta dan mengambil informasi yang ada di dalam
peta tersebut. Simbol peta digunakan untuk merealisasikan semua penampakan – penampakan yang
terdapat di alam. Simbol peta juga menerangkan informasi – informasi tertentu yang terdapat di suatu
wilayah, misalnya lokasi penambangan di Indonesia.
Legenda pada peta menerangkan arti dari simbol-simbol yang terdapat pada peta. Legenda itu
harus dipahami oleh si pembaca peta, agar tujuan pembuatan peta itu mencapai sasaran. Legenda
biasanya diletakkan di pojok kiri bawah peta. Selain itu legenda peta dapat juga diletakkan pada bagian
lain peta, sepanjang tidak mengganggu kenampakan peta secara keseluruhan. Penggunaan simbol peta
dari waktu ke waktu selalu berkembang mengikuti dan sesuai dengan kemajuan ilmu pengetahuan
tentang perpetaan dan menyesuaikan pula dengan jenis peta sehingga memungkinkan simbol suatu seri
peta berbeda dengan simbol seri peta lain. Simbol yang ada dalam sebuah peta hendaknya adalah
simbol yang baik dan benar.
syarat simbol yang baik secara umum adalah:
1. Sederhana
2. Mudah digambar
3. Mudah dibaca
4. Mencerminkan data dengan teliti
5. Berbentuk seragam dalam suatu peta ataupun peta seri
6. Bersifat umum
Contoh simbol umum yang dipakai pada sebuah peta :
a) Simbol titik
Simbol titik digunakan untuk menyatakan tempat atau data posisional, contohnya : kota, lokasi
penambangan dan lain – lain. Simbol titik sendiri dapat terbagi menjadi tiga, yaitu:
Simbol Geometrik atau Abstrak, Simbol yang digunakan untuk mewakili suatu kenampakan muka bumi
dengan bentuk yang abstrak, yang mudah digambar namun agak sulit diketahui maksudnya.
Simbol Piktorial, Simbol yang digunakan untuk mewakili suatu kenampakan muka bumi dengan bentuk
yang mirip atau identik dengan bentuk asli kenampakan tersebut.
Simbol Huruf (Letter Symbol), Simbol yang digunakan untuk mewakili suatu kenampakan muka bumi
yang khas atau khusus dengan huruf. Penggunaan simbol tersebut disesuaikan pula dengan jenis peta.
Simbol ini mempunyai bentuk yang sangat sederhana dan sangat mudah di pahami, namun kebanyakan
simbol ini kurang memiliki nilai keindahan ataupun kurang begitu artistik.
b) Simbol garis
Simbol garis, digunakan untuk menyajikan data geografis misalnya sungai, batas wilayah, jalan,
dan sebagainya. Simbol garis dapat digolongkan menjadi 2, yaitu:
Simbol garis deskriptif, yaitu simbol garis yang digunakan untuk menyatakan unsur yang sesungguhnya
ada, bentuknyapun biasanya mirip dengan sesungguhnya
Simbol garis abstrak, yaitu simbol garis yang digunakan untuk menyatakan unsur yang tak tampak,
bentuknya menyesuaikan.
Simbol Luasan
Simbol luasan (Area), digunakan untuk menunjukkan kenampakan area misalnya rawa, hutan,
padang pasir dan sebagainya. Simbol luasan dibagi lagi menjadi 2, yaitu :
Simbol luas yang deskriptif
Simbol luas yang abstrak
Simbol Aliran
Simbol aliran, digunakan untuk menyatakan alur dan gerak
Simbol Batang
Simbol batang, digunakan untuk menyatakan harga/dibandingkan harga lainnya/nilai lainnya.
Contoh: Simbol batang (lihat gambar 1.8.).
Berdasarkan simbol batang yang terdapat pada peta dan harga setiap ruasnya (1 ruas harganya
100.000 ton padi), dapat disimpulkan wilayah (provinsi) yang produksi padinya terbanyak adalah
Kalimantan Selatan dan paling sedikit adalah Kalimantan Timur.
Simbol Lingkaran
Simbol lingkaran, digunakan untuk menyatakan kuantitas (jumlah) dalam bentuk persentase.
Contoh: simbol lingkaran (lihat gambar 1.9) Keterangan gambar 1.9. Berdasarkan simbol lingkaran pada
gambar 1.9, dapat disimpulkan bahwa 1/4 bagian (25%) tanah digunakan untuk lain-lain (selain
pertanian, perkebunan dan hutan). Sedangkan 3/8 bagian (37,5%) digunakan untuk pertanian, 3/8
bagian (37,5%) lagi digunakan untuk perkebunan dan kehutanan. Pada simbol lingkaran, luas lingkaran
mencerminkan jumlah data.
Gambar 1.11. Simbol luasan yang bersifat kualitatif. Simbol ini hanya membedakan daerah A, B dan C
saja.
Simbol kuantitatif
Yaitu simbol yang menyatakan keadaaan sebenarnya apa yang digambarkan dengan bentuk
yang lebih sederhana dengan disertai dengan nilai atau kuantitasnya. Nilai atau kuantitas tersebut dapat
menunjukkan ketinggian, jumlah, luas, dan sebagainya. Simbol ini digunakan untuk membedakan atau
menyatakan jumlah. Lihat gambar 1.12.
Gambar 1.12. Simbol luasan yang bersifat kuantitatif, untuk membedakan tingkat kepadatan yang makin
tinggi dari C, B dan A.
Keterangan gambar 1.12. Peta ini menggambarkan tingkat kepadatan penduduk. Makin rapat jarak
antara titik menunjukkan daerah tersebut tingkat kepadatan penduduknya makin tinggi. Dapat
disimpulkan daerah A memiliki kepadatan penduduk tertinggi dibandingkan dengan B dan C. Biasanya
setiap titik mewakili j
Simbol Peta Berdasarkan Fungsinya
Penggunaan simbol pada peta tergantung fungsinya. Untuk menggambarkan bentuk-bentuk
muka bumi di daratan, di perairan, atau bentuk-bentuk budaya manusia.
Berdasarkan fungsinya simbol peta dapat dibedakan menjadi Simbol daratan, Simbol perairan, dan
Simbol budaya.
Simbol Daratan
Simbol daratan, digunakan untuk simbol-simbol permukaan bumi di daratan. Contoh: gunung,
pegunungan, gunung api. Lihat gambar 1.13.
Simbol Perairan
Simbol perairan, digunakan untuk simbol-simbol bentuk perairan. Contoh: simbol perairan. Lihat
gambar 1.14.
Gambar 1.14
Simbol Budaya
Simbol budaya, digunakan untuk simbol simbol, bentuk hasil budaya.
Contoh: simbol budaya. Lihat gambar 1.15.
Peta yang menggambarkan tinggi rendahnya pernukaan bumi disebut peta topografi. Dalam
peta topogarafi, tinggi rendahnya permukaan bumi digambarkan dengan menggunakan simbol warna
sebagai berikut.
Warna untuk menggambarkan penampakan daratan
Warna yang digunakan untuk menggambarkan simbol-simbol yang ada didaratan sebagai
berikut.
Hijau menggambarkan dataran rendah.
Kunung menggambarkan dataran tinggi.
Coklat menggambarkan pegunungan.
Permukaan bumi tidak rata. Di wilayah daratan dapat dijumpai dataran rendah, dataran tinggi,
plato, gunung dan pegunungan, lembah, cekungan, dan sebagainya. Permukaan bumi yang tertutup air
(dasar laut) juga memiliki perbedaan tinggi rendah. Di dasar laut juga dapat dijumpai gunung, lembah,
jurang, dan lain-lain. Perbedaan tinggi rendah permukaan bumi disebut relief. Relief dapat dilihat
dengan jelas, jika kalian melihat penampang melintang (irisan) daratan maupun dasar laut.
DAFTAR PUSTAKA
Monmonier, Mark. 1982. Computer – Assisted Cartography Principles And Prospect. New York :
Prentice-Hall,Inc.
Purwani, Diana Endah. 2007. Evaluasi Kesesuaian Lahan Untuk Tanaman Sengon Dan Kacang Tanah Di
Daerah Aliran Sungai Samin Kabupaten Karanganyar Dan Sukoharjo Propinsi Jawa Tengah.
Skripsi. Fkip-Uns ( Program Studi P.Geografi ) Surakarta.