Anda di halaman 1dari 13

ANALISIS SPASIAL

" SIMBOLISASI PADA PETA"

Disusun Oleh :

NAMA : Fadilah Destia Ramona

NIM : 10031181722013

DOSEN PEMBIMBING
DESHEILLA ANDARINI ,S.KM.,M.SC

PROGRAM STUDI KESEHATAN LINGKUNGAN

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT


UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2019/2020
A. PENGERTIAN SIMBOL PETA

Peta merupakan alat utama di dalam ilmu geografi, selain foto udara dan citra satelit. Melalui
peta, seorang dapat mengamati kenampakan permukaan bumi lebih luas dari batas pandang manusia.
Peta adalah gambaran permukaan bumi yang diproyeksikan ke dalam bidang datar dengan skala
tertentu. Dalam pemberian simbol pada peta juga harus diperhatikan agar peta mudah diketahui dan
dipahami isi dan maksud peta tersebut. Pemberian simbol ini juga menentukan nilai keartistikan sebuah
peta sehingga peta tersebut enak dipandang dan lebih jelas. Dalam paper ini akan dibahas bagaimana
proses simbol dibuat pada peta.
Simbol peta merupakan salah satu bagian kelengkapan peta. Simbol digunakan untuk
memudahkan pembaca peta agar bisa menafsirkan peta dan mengambil informasi yang ada di dalam
peta tersebut. Simbol peta digunakan untuk merealisasikan semua penampakan – penampakan yang
terdapat di alam. Simbol peta juga menerangkan informasi – informasi tertentu yang terdapat di suatu
wilayah, misalnya lokasi penambangan di Indonesia.
Legenda pada peta menerangkan arti dari simbol-simbol yang terdapat pada peta. Legenda itu
harus dipahami oleh si pembaca peta, agar tujuan pembuatan peta itu mencapai sasaran. Legenda
biasanya diletakkan di pojok kiri bawah peta. Selain itu legenda peta dapat juga diletakkan pada bagian
lain peta, sepanjang tidak mengganggu kenampakan peta secara keseluruhan. Penggunaan simbol peta
dari waktu ke waktu selalu berkembang mengikuti dan sesuai dengan kemajuan ilmu pengetahuan
tentang perpetaan dan menyesuaikan pula dengan jenis peta sehingga memungkinkan simbol suatu seri
peta berbeda dengan simbol seri peta lain. Simbol yang ada dalam sebuah peta hendaknya adalah
simbol yang baik dan benar.
syarat simbol yang baik secara umum adalah:
1. Sederhana
2. Mudah digambar
3. Mudah dibaca
4. Mencerminkan data dengan teliti
5. Berbentuk seragam dalam suatu peta ataupun peta seri
6. Bersifat umum
Contoh simbol umum yang dipakai pada sebuah peta :

B. JENIS - JENIS SIMBOL


Simbol – simbol pada peta memiliki banyak jenis. Penggolongan jenis – jenis simbol dibagi atas
simbol berdasarkan bentuk, berdasarkan arti dan sifatnya, dan berdasarkan fungsinya.

1. Simbol berdasarkan bentuk.


Pembagian jenis – jenis simbol berdasarkan bentuknya ini membagi simbol – simbol peta
berdasarkan perbedaan bentuknya. Berdasararkan atas bentuknya, simbol peta dibagi atas lima jenis
yaitu :

a) Simbol titik
Simbol titik digunakan untuk menyatakan tempat atau data posisional, contohnya : kota, lokasi
penambangan dan lain – lain. Simbol titik sendiri dapat terbagi menjadi tiga, yaitu:
Simbol Geometrik atau Abstrak, Simbol yang digunakan untuk mewakili suatu kenampakan muka bumi
dengan bentuk yang abstrak, yang mudah digambar namun agak sulit diketahui maksudnya.
Simbol Piktorial, Simbol yang digunakan untuk mewakili suatu kenampakan muka bumi dengan bentuk
yang mirip atau identik dengan bentuk asli kenampakan tersebut.
Simbol Huruf (Letter Symbol), Simbol yang digunakan untuk mewakili suatu kenampakan muka bumi
yang khas atau khusus dengan huruf. Penggunaan simbol tersebut disesuaikan pula dengan jenis peta.
Simbol ini mempunyai bentuk yang sangat sederhana dan sangat mudah di pahami, namun kebanyakan
simbol ini kurang memiliki nilai keindahan ataupun kurang begitu artistik.

b) Simbol garis

Simbol garis, digunakan untuk menyajikan data geografis misalnya sungai, batas wilayah, jalan,
dan sebagainya. Simbol garis dapat digolongkan menjadi 2, yaitu:
Simbol garis deskriptif, yaitu simbol garis yang digunakan untuk menyatakan unsur yang sesungguhnya
ada, bentuknyapun biasanya mirip dengan sesungguhnya
Simbol garis abstrak, yaitu simbol garis yang digunakan untuk menyatakan unsur yang tak tampak,
bentuknya menyesuaikan.
Simbol Luasan
Simbol luasan (Area), digunakan untuk menunjukkan kenampakan area misalnya rawa, hutan,
padang pasir dan sebagainya. Simbol luasan dibagi lagi menjadi 2, yaitu :
Simbol luas yang deskriptif
Simbol luas yang abstrak

Simbol Aliran
Simbol aliran, digunakan untuk menyatakan alur dan gerak

Simbol Batang
Simbol batang, digunakan untuk menyatakan harga/dibandingkan harga lainnya/nilai lainnya.
Contoh: Simbol batang (lihat gambar 1.8.).
Berdasarkan simbol batang yang terdapat pada peta dan harga setiap ruasnya (1 ruas harganya
100.000 ton padi), dapat disimpulkan wilayah (provinsi) yang produksi padinya terbanyak adalah
Kalimantan Selatan dan paling sedikit adalah Kalimantan Timur.

Simbol Lingkaran
Simbol lingkaran, digunakan untuk menyatakan kuantitas (jumlah) dalam bentuk persentase.
Contoh: simbol lingkaran (lihat gambar 1.9) Keterangan gambar 1.9. Berdasarkan simbol lingkaran pada
gambar 1.9, dapat disimpulkan bahwa 1/4 bagian (25%) tanah digunakan untuk lain-lain (selain
pertanian, perkebunan dan hutan). Sedangkan 3/8 bagian (37,5%) digunakan untuk pertanian, 3/8
bagian (37,5%) lagi digunakan untuk perkebunan dan kehutanan. Pada simbol lingkaran, luas lingkaran
mencerminkan jumlah data.

Simbol Berdasarkan Arti Dan Sifatnya


Simbol kualitatif
Yaitu simbol yang menyatakan keadaaan sebenarnya apa yang digambarkan dengan bentuk
yang lebih sederhana. Simbol ini hanya mewakili unsur yang dimaksud baik berupa titik, garis, maupun
luasan. Simbol ini digunakan untuk membedakan persebaran benda yang di gambarkan. Misalnya untuk
menggambarkan daerah penyebaran hutan, jenis tanah, penduduk dan ainnya. Lihat gambar 1.11.

Gambar 1.11. Simbol luasan yang bersifat kualitatif. Simbol ini hanya membedakan daerah A, B dan C
saja.

Simbol kuantitatif
Yaitu simbol yang menyatakan keadaaan sebenarnya apa yang digambarkan dengan bentuk
yang lebih sederhana dengan disertai dengan nilai atau kuantitasnya. Nilai atau kuantitas tersebut dapat
menunjukkan ketinggian, jumlah, luas, dan sebagainya. Simbol ini digunakan untuk membedakan atau
menyatakan jumlah. Lihat gambar 1.12.

Gambar 1.12. Simbol luasan yang bersifat kuantitatif, untuk membedakan tingkat kepadatan yang makin
tinggi dari C, B dan A.

Keterangan gambar 1.12. Peta ini menggambarkan tingkat kepadatan penduduk. Makin rapat jarak
antara titik menunjukkan daerah tersebut tingkat kepadatan penduduknya makin tinggi. Dapat
disimpulkan daerah A memiliki kepadatan penduduk tertinggi dibandingkan dengan B dan C. Biasanya
setiap titik mewakili j
Simbol Peta Berdasarkan Fungsinya
Penggunaan simbol pada peta tergantung fungsinya. Untuk menggambarkan bentuk-bentuk
muka bumi di daratan, di perairan, atau bentuk-bentuk budaya manusia.
Berdasarkan fungsinya simbol peta dapat dibedakan menjadi Simbol daratan, Simbol perairan, dan
Simbol budaya.
Simbol Daratan
Simbol daratan, digunakan untuk simbol-simbol permukaan bumi di daratan. Contoh: gunung,
pegunungan, gunung api. Lihat gambar 1.13.

Gambar 1.13. Simbol daratan.

Simbol Perairan
Simbol perairan, digunakan untuk simbol-simbol bentuk perairan. Contoh: simbol perairan. Lihat
gambar 1.14.

Gambar 1.14

Simbol Budaya
Simbol budaya, digunakan untuk simbol simbol, bentuk hasil budaya.
Contoh: simbol budaya. Lihat gambar 1.15.
Peta yang menggambarkan tinggi rendahnya pernukaan bumi disebut peta topografi. Dalam
peta topogarafi, tinggi rendahnya permukaan bumi digambarkan dengan menggunakan simbol warna
sebagai berikut.
Warna untuk menggambarkan penampakan daratan
Warna yang digunakan untuk menggambarkan simbol-simbol yang ada didaratan sebagai
berikut.
Hijau menggambarkan dataran rendah.
Kunung menggambarkan dataran tinggi.
Coklat menggambarkan pegunungan.

Warna untuk menggambarkan penampakan perairan


Warna yang digunakan untuk menggambarkan simbol-simbol yang ada diperairan sebagai
berikut.
Biru muda untuk melambangkan luar dangkal.
Biru tua untuk melambangkan laut dalam.
Uraian berikut ini akan menjelaskan satu demi satu mengenai pengertian simbol dan warna
tersebut :
Simbol hitam digunakan untuk bentukan batuan (sebagai contoh batu besar, tebing, tanah berbatu) dan
ntuk tampilan garis seperti jalan,jalan setapak, gang sama seperti bangunan bangunan buatan manusia
(sebagai contoh, reruntuhan dan gedung-gedung)
Simbol coklat digunakan untuk bentukan tanah seperti garis kontur, retakan tanah, bukit kecil.
Biru digunakan untuk bentukan air: danau, kolam,sungai, jeram,rawa-rawa.
Kuning untuk menampilkan vegetasi - khususnya untuk tanah terbuka tanpa hutan. Kepadatan dari
warna kuning menunjukkan : warna kuning terang untuk padang rumput, kuning pucat untuk padang
rumput dengan rumput yang tinggi.
Hijau digunakan untuk menunjukkan vegetasi yang menghambat pergerakan dari seorang orienteer.
Daerah yang berwarna paling hijau, disebut "fight", yang hampir tidak mungkin untuk dilalui.
Putih di peta orienteering menunjukkan hutan dengan sedikit atau tanpa tanaman dibawah pohon -
hutan yang dapat dilaluio oleh orienteer dengan mudah.
Ungu (atau merah) digunakan untuk menandai jalur orienteering di peta. Kondisi yang spesifik untuk
kegiatan orienteering (seperti tempat untuk outbound dimana tanaman pertanian tumbuh) juga
didesain dengan warna merah.
C. SIMBOL SEBAGAI PENGENALAN BENTUK BUMI
Berbagai simbol untuk memudahkan pengenalan bentuk bumi terdiri atas:
Bentuk Alamiah
Kenampakan atau bentuk-bentuk alamiah, antara lain samudra/laut, sungai, danau, rawa, dan
lain-lain. Hal ini diseuaikan dengan keadaan alami atau alam dari suatu keadaan peta yang di buat.
Bagian ini harus menggambarkan keadaan sesungguhnya pada daerah yang digambarkan. Bagaimana
bentuk-bentuk tersebut digambarkan melalui simbol – simbol :
Samudra/Laut
Samudra adalah perairan yang sangat luas di muka bumi. Dalam peta, samudra/lautan
digambarkan dengan warna biru (dari biru muda hingga biru tua). Semakin tua warna biru,
menunjukkan bahwa laut tersebut semakin dalam.
biru sangat muda : kedalaman 0 – 200 m
biru muda : kedalaman 200 – 2.000 m
biru tua : kedalaman >2.000 m
Catatan:
Rentang kedalaman sering kali berbeda antara satu peta dan peta lain. Oleh karena itu saat
membaca peta harus dilihat penjelasan arti warna pada legenda peta.
Sungai
Sungai adalah aliran air tawar di permukaan bumi dengan alur yang terbentuk secara
alami. Aliran sungai berawal dari sumber air di hulu dan berakhir di muara. Hulu terdapat di
daerah-daerah pegunungan, dan muara dapat berada di laut, danau, atau sungai yang lebih
besar. Sungai digambarkan sebagai garis bebas (sesuai aliran) berwarna biru muda dilengkapi
keterangan yang ditulis dengan huruf miring (italic). Garis tersebut akan selalu berakhir di batas
lautan, danau, atau sungai besar lain.
Danau
Danau adalah cekungan luas di daratan yang digenangi oleh air. Danau, meliputi danau
alami dan danau buatan yang digambarkan dengan warna biru.
Rawa
Rawa adalah dataran rendah yang selalu tegenang air (air hujan, air permukaan tanah,
dan lainlain). Rawa dapat ditemui di tengah daratan ataupun di daerah pesisir pantai. Simbol
rawa adalah beberapa baris garis putus-putus berwarna biru muda
Dataran, perbukitan, dan pegunungan
Kenampakan utama di daratan yang tidak tertutup oleh perairan adalah dataran,
perbukitan, dan pegunungan. Dari daerah pesisir yang landai, daratan makin meninggi, dimulai
dari dataran, perbukitan, hingga pegunungan.
Dataran
Dataran dapat berupa dataran rendah ataupun dataran tinggi (plateau/plato). Dataran
rendah merupakan daerah luas, rendah, dan relatif datar. Ketinggiannya beragam, permukaan
bergelombang dengan bukit-bukit rendah. Namun, di antaranya dapat berupa dataran
sempurna. Dataran dapat berupa padang sabana, gurun, dataran aluvial, dan sebagainya.
Bukit/Perbukitan
Bukit adalah bagian permukaan bumi yang lebih tinggi dari dataran, tetapi lebih rendah
dari gunung (± 200 – 300 m). Perbukitan adalah rangkaian bukit-bukit.
Pegunungan
Pegunungan adalah bagian permukaan bumi yang tinggi, jauh lebih tinggi dari dataran
sekitarnya (>620 m), simbol dataran, perbukitan, dan pegunungan digambarkan dengan warna
hijau hingga cokelat tua atau ungu kehitaman.
- Hijau tua : 0 – 100 m
- Hijau muda : 100 – 400 m
- Kuning : 400 – 1.000 m
- Cokelat muda : 1.000 – 1.500 m
- Cokelat tua : 1.500 – 3.000 m
Catatan: Rentang ketinggian seringkali berbeda antara satu peta dan peta lain. Oleh karena itu,
saat membaca peta harus dilihat penjelasan arti warna pada legenda peta. Deretan
pegunungan yang paling tinggi pada umumnya memiliki warna paling tua (cokelat tua atau
ungu kehitaman). Puncak-puncak bersalju digambarkan dengan warna putih.
Gunung
Gunung adalah muka bumi berbentuk kerucut atau kubah yang berdiri sendiri. Gunung
menjulang ke atas lebih tinggi dari daerah sekitarnya. Ketinggian minimal sekitar 600 meter,
gunung dibedakan atas gunung aktif (gunung api) dan gunung mati. Simbol gunung api pada
peta adalah segitiga sama kaki berwarna merah. Gunung mati digambarkan dengan segitiga
sama kaki berwarna hitam.

Bentuk-bentuk buatan manusia


Kenampakan berupa bentuk-bentuk buatan manusia (budaya), antara lain jalan, jalan kereta api,
bandara, dan sebagainya.
Jalan
Jalan adalah jalur sirkulasi yang dibuat oleh manusia (untuk pejalan kaki atau kendaraan).
Jalan berfungsi menghubungkan satu tempat dan tempat lain. Jalan dibedakan atas jalan besar
(utama) dan jalan-jalan kecil (sekunder). Jalan digambarkan dengan garis berwarna merah.
Ketebalan garis tergantung dari besar kecilnya jalan. Misalnya, jalan utama digambarkandengan
garis merah tebal.
Jalan kereta api
Jalan/ rel kereta api adalah jalur untuk kereta api, yang menghubungkan satu tempat ke
tempat lain. Dalam peta, rel kereta api digambarkan dengan garis lurus hitam/abu-abu atau garis
hitam lebar beruas-ruas.
Berbagai tempat penting
Beberapa simbol digunakan untuk menandai berbagai tempat yang dianggap penting, di
antaranya ibukota negara/provinsi, bandara, pelabuhan, dan sebagainya.

Permukaan bumi tidak rata. Di wilayah daratan dapat dijumpai dataran rendah, dataran tinggi,
plato, gunung dan pegunungan, lembah, cekungan, dan sebagainya. Permukaan bumi yang tertutup air
(dasar laut) juga memiliki perbedaan tinggi rendah. Di dasar laut juga dapat dijumpai gunung, lembah,
jurang, dan lain-lain. Perbedaan tinggi rendah permukaan bumi disebut relief. Relief dapat dilihat
dengan jelas, jika kalian melihat penampang melintang (irisan) daratan maupun dasar laut.

Penampang melintang daratan


Jika suatu wilayah daratan diiris secara melintang (membuat penampang melintangnya),
perbedaan ketinggian seluruh daratan akan terlihat jelas. Sebagai contoh Benua Australia ketika
dipotong melintang, maka terdapat penampang melintang tersebut dapat dikenali adanya relief bumi
berupa gunung, bukit, dan cekungan. Kenampakan dimulai dari Teluk Collier, yaitu: Gunung Ord (936 m),
Plato Kimberly, Gunung Zeil (1511), Danau Eyre , Pegunungan Flinders, Danau Frone, Bukit Brokn, dan
Gunung Kosciusko (2.228 m)
Penampang melintang lautan
Di daratan garis kontur menghubungkan tempat-tempat berketinggian sama, sedangkan kontur
pada batimetri menghubungkan tempat-tempat dengan kedalaman sama di bawah permukaan air.
Bentuk relief dasar laut,
Paparan/selasar benua
Paparan benua (continental shelf) merupakan kelanjutan wilayah benua (kontinen).
Kedalamannya ±200 m. Contohnya Dangkalan Sunda antara Kalimantan, Jawa, dan Sumatera yang
berkedalaman ± 40 – 45 meter. Daerah tebing paparan benua disebut tebing benua/kontinen.
Dataran abisal
Dataran abisal (bassin floor) adalah dasar laut yang luas setelah tebing benua, dan
mengarah ke laut lepas. Dataran abisal merupakan bagian dari paparan benua.
Punggung laut (ridge/rise)
Punggung laut atau punggung bukit lautan, adalah bentukan di dasar laut yang mirip tanggul
raksasa. Panjangnya bisa ribuan kilometer. Punggung laut dibatasi oleh laut dalam di kanan
kirinya.Punggung laut yang berlereng curam disebut ridge, sedangkan yang berlereng landai disebut
rise.
4. Gunung laut
Gunung laut adalah bagian yang berdiri sendiri, dan kakinya mulai dari dasar laut. Puncak
gunung dapat muncul ke permukaan air. Contohnya Gunung Krakatau di Selat Sunda.
Lubuk laut/Basin
Lubuk laut atau basin/bekken adalah cekungan di dasar laut berbentuk bulat atau lonjong
(oval). Basin terjadi akibat pemerosotan dasar laut.
Palung Laut (Trench / trog)
Palung adalah dasar laut sangat dalam dan berdinding curam, yang semakin ke dasar
semakin menyempit. Palung sempit dan tidak terlalu curam disebut trench, sedangkan jika lebih
lebar dan curam disebut trog. Kedalaman palung bisa mencapai ± 7.000 – 11.000 meter.

DAFTAR PUSTAKA

Bakosurtanal. 2004. Panduan Membaca Peta Rupabumi Indonsia. Cibinong Bakosurtanal.

Bakosurtanal.2007. Atlas Pulau-Pulau Kecil Terluar. Cibinong : Bakosurtanal


Dickinson, G.C. 1973. Statistical Mapping And The Presentation Of Statistic. London : J.W
Arrowsmith .L.Td

Monmonier, Mark. 1982. Computer – Assisted Cartography Principles And Prospect. New York :
Prentice-Hall,Inc.

Purwani, Diana Endah. 2007. Evaluasi Kesesuaian Lahan Untuk Tanaman Sengon Dan Kacang Tanah Di
Daerah Aliran Sungai Samin Kabupaten Karanganyar Dan Sukoharjo Propinsi Jawa Tengah.
Skripsi. Fkip-Uns ( Program Studi P.Geografi ) Surakarta.

Raisz, Erwin. 1948. General Cartography. New York : Mcgraw-Hill Book

Anda mungkin juga menyukai