NAMA : WITA OKTAFIA

NIM : 210721611700
KELAS/OFF : L/BB
MATKUL : KARTOGRAFI

1. Menurut pandangan anda, penggunaan peta/pemanfaatan peta di Indonesia sudah sesuai

fungsinya, jelaskan?
Jawab :
Penggunaan peta/pemanfaatan peta di Indonesia menurut saya sudah sesuai dengan fungsinya,
seperti penggunaan maps digital atau biasa disebut gmaps banyak digunakan oleh masyarakat
Indonesia sebagai petunjuk kondisi keruangan suatu tempat atau daerah dengan beragam
aspek-aspek yang spesifik. Pada bidang pertanian peta digunakan untuk menyajikan informasi
mengenai aspek-aspek yang mempengaruhi aktivitas pertanian, seperti jenis tanah, curah
hujan, morfologi, dan jenis tanaman sehingga peta dapat memperoleh informasi lokasi yang
tepat untuk digunakan sebagai lahan pertanian. Pada bidang industri peta sudah digunakan
untuk menentukan lokasi industri, karena sebuah industri harus memperhatikan aspek
ketersediaan bahan baku, sumber energi, tenaga kerja, dan jaringan transportasi. Peta juga
digunakan sebagai tata guna lahan untuk permukiman, kawasan industri, kawasan
perdagangan, dan ruang terbuka hijau.

2. Jelaskan perbedaan peta Topografi dan peta RBI dalam segi fungsinya. Jelaskan secara
mandiri menurut anda?
Jawab :
Peta topografi adalah peta yang menggambarkan permukaan bumi. Dalam arti luas, medan
tidak hanya terkait dengan bentuk permukaan bumi, tetapi juga vegetasi, dampaknya terhadap
lingkungan manusia, dan budaya daerah. Medan umumnya menunjukkan relief permukaan,
model 3D, dan identifikasi jenis lahan. Sedangkan peta Rupa Bumi Indonesia atau peta RBI
menurut BAKOSURTANAL adalah peta topografi yang menunjukkan beberapa unsur alam
dan buatan di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Perbedaan yang terdapat pada
peta topografi dengan peta RBI dalam segi fungsinya adalah pada peta topografi lebih
difungsikan sebagai keperluan militer dalam menjalankan tugasnya, membantu ahli geologi
dalam menggambarkan permukaan bumi secara terperinci, dan menentukan tingkat keterjalan
dan kecuraman lereng. Sedangkan pada peta RBI digunakan sebagai peta dasar atau peta
acuan dalam membuat peta tematik, dapat digunakan secara umum maupun dalam akademik.

3. Sebut dan jelaskan masing masing fungsi dari unsur-unsur peta secara lengkap?
Jawab :
Secara umum, fungsi pada peta antara lain :
a. Berfungsi untuk menunjukkan posisi atau lokasi suatu tempat di permukaan bumi.
b. Berfungsi untuk memperlihatkan ukuran (luas, jarak) dan arah suatu tempat di permukaan
bumi.
c. Berfungsi untuk menggambarkan bentuk-bentuk di permukaan bumi, seperti benua,
negara, gunung, sungai dan bentuk-bentuk lainnya.
d. Berfungsi untuk membantu peneliti sebelum melakukan survei untuk mengetahui kondisi
daerah yang akan diteliti.
e. Berfungsi untuk menyajikan data tentang potensi suatu wilayah.
f. Berfungsi untuk alat analisis untuk mendapatkan suatu kesimpulan.
g. Berfungsi untuk alat untuk menjelaskan rencana-rencana yang diajukan.
h. Berfungsi untuk alat untuk mempelajari hubungan timbal-balik antara fenomena-
fenomena (gejala-gejala) geografi di permukaan bumi.
Sedangkan, unsur-unsur yang terdapat dalam peta antara lain :
a. Judul peta
Merupakan identitas atau nama untuk menjelaskan isi atau gambar peta. Dari judul peta
dapat segera diketahui data daerah mana yang tergambar dalam peta tersebut. Judul peta
hendaknya memuat/mencerminkan informasi yang sesuai dengan isi peta.
b. Garis tepi peta
Merupakan garis untuk membatasi ruang peta. Garis tepi ini dapat membantu pada saat
membuat peta pulau, kota, ataupun wilayah yang dimaksud agar tepat di tengah-
tengahnya.
c. Garis astronomis
Garis astronomi (koordinat) pada peta biasanya terletak di tepi peta berupa angka
koordinat dalam derajat, menit, dan detik. Garis astronomi berguna untuk menentukan
posisi suatu lokasi pada peta.
d. Tanda arah atau petunjuk orientasi
Petunjuk arah pada peta biasanya berbentuk tanda panah yang menunjuk ke arah utara.
Fungsi dari petunjuk arah adalah menunjukkan arah mata angin, yakni utara, timur laut,
timur, tenggara, selatan, barat daya, barat, dan barat laut.
e. Inset
Inset menunjukkan lokasi daerah yang dipetakan pada kedudukannya dengan daerah
sekitar yang lebih luas. Fungsinya menjelaskan gambaran wilayah di peta utama dan
perbedaannya dengan wilayah lain di sekelilingnya.
f. Skala peta
Skala adalah hubungan (perbandingan) antara jarak 2 titik pada peta dengan jarak
sebenarnya di permukaan atau di lapangan, dihitung dalam satuan yang sama. Sejauh ini
ada 3 jenis skala pada peta, yaitu :
- Skala Angka, adalah skala yang menunjukkan perbandingan antara jarak dalam peta
dengan jarak yang sebenarnya menggunakan angka. Contohnya, skala 1:500.000
dibaca setiap 1 cm dalam peta mewakili jarak 500.000 cm di lapangan.
- Skala Garis/Grafis, adalah skala peta yang ditunjukkan melalui garis lurus yang
terbagi dalam beberapa ruas. Setiap ruas itu memuat angka skala dalam satuan
panjang yang sama. Contoh: satu ruas sepanjang 1 cm dalam peta setara dengan jarak
sebenarnya sepanjang 5 km, lalu 2 cm sama dengan 10 km, dan seterusnya.
- Skala Verbal, ialah skala peta yang dinyatakan dengan kalimat. Skala verbal biasanya
digunakan oleh orang-orang Amerika dan Eropa. Skala di peta-peta Amerika dan
Eropa sering kali tidak menggunakan satuan pengukuran matrik. Contoh skala verbal:
1 inchi to 1 mile, yang artinya jarak 1 inchi dalam peta mewakili jarak sebenarnya
sepanjang 1 mil di lapangan.
g. Simbol peta
Adalah tanda atau gambar yang mewakili ketampakan permukaan bumi di suatu wilayah
yang termuat dalam peta. Ada 3 jenis simbol yang dikenal dalam peta. Pertama, simbol
titik yang digunakan untuk menyajikan informasi terkait tempat ataupun data posisional.
Kedua, simbol garis yang dipakai untuk menyajikan data yang berkaitan dengan jarak.
Ketiga, simbol area yang biasa dimanfaatkan untuk menunjukkan suatu jenis area tertentu
dengan gambar yang mencakup suatu wilayah berkarakteristik khusus.
h. Legenda
Merupakan keterangan dari simbol-simbol peta yang digunakan supaya lebih mudah
dipahami pembaca. Keberadaan legenda penting sebab peta umumnya memuat beberapa
simbol yang menunjukkan karakteristik sebuah wilayah.
i. Sumber peta
 Sumber memberi kepastian kepada pembaca peta, bahwa data dan informasi yang
disajikan dalam peta tersebut benar benar absah (dipercaya/akurat), dan bukan data fiktif
atau hasil rekaan. Hal ini akan menentukan sejauh mana si pembaca peta dapat
mempercayai data/informasi tersebut.
j. Tahun pembuatan peta
Tahun digambarnya peta dapat membantu pembaca menganalisis berbagai kecenderungan
perubahan yang terjadi dari waktu ke waktu di suatu daerah. Informasi tahunan juga dapat
memberikan informasi tentang keakuratan data yang digunakan berdasarkan tahun
pembuatan.
k. Lettering
Merupakan semua tulisan bermakna yang terdapat di peta. Bentuk hurufnya meliputi
huruf kapital, huruf kecil, kombinasi huruf kapital-kecil, tegak dan miring. Fungsi
Penggunaan huruf dalam peta adalah sebagai berikut:
- Huruf Kapital tegak untuk nama Benua, Provinsi.
- Huruf kapital miring untuk nama samudera atau lautan .
- Huruf kapital-kecil tegak untuk nama Kota/Kabupaten dan nama wilayah.
- Huruf kapital-kecil miring untuk nama sungai, danau dan/atau rawa.
l. Warna peta
Warna peta dimanfaatkan untuk menonjolkan perbedaan objek yang tergambar dalam
peta. Penggunaan warna berbeda dan maksudnya dalam peta adalah:
- Warna cokelat menggambarkan ketampakan relief permukaan bumi.
- Warna biru menggambarkan ketampakan wilayah perairan (laut, sungai, danau dan
rawa).
- Warna hijau menggambarkan ketampakan vegetasi (hutan, perkebunan).
- Warna merah dan hitam menggambarkan ketampakan hasil budaya manusia
(misalnya: jalan kota, pemukiman, batas wilayah, pelabuhan).
- Warna putih menggambarkan ketampakan permukaan bumi.

4. Akhir-akhir ini banyak terjadi bencana erupsi gunung berapi di Indonesia. Mulai dari kasus
Semeru, Kelud, Sinabung, Merapi dan gunung berapi lainnya. Tentunya semua sudah ada
peta rawan kebencanaan dan jarak aman bagi pemukiman warga sekitar gunung, akan tetapi
masih saja ada pemukiman yang tidak sesuai sehingga masih ditemukan banyak korban ketika
erupsi terjadi. Menurut anda langkah seperti apa yang seharusnya dilakukan oleh pemerintah
dan instansi terkait agar kedepannya dapat meminimalisir jatuhnya korban jiwa akibat gunung
berapi?
Jawab :
Upaya yang dapat dilakukan untuk memperkecil jumlah korban jiwa dan kerugian harta
benda akibat letusan gunung berapi ialah dengan tindakan yang perlu dilakukan :
a. Pemantauan, aktivitas gunung api dipantau selama 24 jam menggunakan alat pencatat
gempa (seismograf). Data harian hasil pemantauan dilaporkan ke kantor Direktorat
Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (DVMBG) di Bandung dengan menggunakan
radio komunikasi SSB. Petugas pos pengamatan Gunung berapi menyampaikan laporan
bulanan ke pemda setempat.
b. Tanggap Darurat, tindakan yang dilakukan oleh DVMBG ketika terjadi peningkatan
aktivitas gunung berapi, antara lain mengevaluasi laporan dan data, membentuk tim
Tanggap Darurat, mengirimkan tim ke lokasi, melakukan pemeriksaan secara terpadu.
c. Pemetaan, Peta Kawasan Rawan Bencana Gunung berapi dapat menjelaskan jenis dan
sifat bahaya gunung berapi, daerah rawan bencana, arah penyelamatan diri, lokasi
pengungsian, dan pos penanggulangan bencana.
d. Penyelidikan gunung berapi menggunakan metoda Geologi, Geofisika, dan Geokimia.
Hasil penyelidikan ditampilkan dalam bentuk buku, peta dan dokumen lainya.
 e. Sosialisasi, petugas melakukan sosialisasi kepada Pemerintah Daerah serta masyarakat
terutama yang tinggal di sekitar gunung berapi. Bentuk sosialisasi dapat berupa
pengiriman informasi kepada Pemda dan penyuluhan langsung kepada masyarakat.

5. Pada era sekarang semua serba digital dan dapat mempermudah aktivitas manusia itu sendiri.
Sejalan dengan anggapan tersebut apakah peta yang berbasis digital sudah sangat tepat dan
mumudahkan setiap pengguna nya, jelaskan menurut Anda?
Jawab :
Menurut saya peta yang berbasis digital sudah sangat tepat dan memudahkan setiap
penggunanya, seperti sekarang adanya GPS navigasi yang dapat dengan mudah untuk
menunjukkan atau mencari suatu lokasi serta dapat menentukan navigasi yang lebih mudah
atau bisa saja memilih jalan agar lebih dekat.