Disusun oleh :
M.WASIS HANDOKO,S.Pd
NIP.19671104 200701 1 009
BAB.I. Pengetahuan PETA
♥ Standar Kompetensi :
1. Mempraktikkan keterampilan dasar peta dan
pemetaan.
♥ Kompetensi Dasar :
1.1. Mendeskripsikan prinsip-prinsip dasar peta dan
pemetaan.
♥ Indikator :
1. Menjelaskan pengertian peta,atlas,denah,dan globe.
2. Menunjukkan Jenis-jenis peta dan komponen-
komponen peta.
3. Menghitung skala peta.
4. Mengubah skala peta.
5. Membuat peta wilayah pada bidang datar ( proyeksi
peta )
6. Melengkapi peta.
7. Memperbesar dan memperkecil peta.
Materi Pembelajaran
A. Pengertian PETA :
2. ( INTERNASIONAL CARTOGRAFI
ASSOSIATION / ICA ) “ Peta dalah gambaran
konvensional yang diperkecil dan dibuat pada
bidang datar yang menggambarkan perwujudan
permukaan bumi atau benda- benda di angkasa
maupun data-data yang ada kaitannya dengan
permukaan bumi atau benda angkasa.
Dari dua pengertia diatas dapat
disimpulkan,bahwa peta adalah :
“ Gambaran konvensional dari
permukaan bumi yang diperkecil
dengan skala tertentu dan ditampilkan
pada bidang datar.
Contoh :
1. Peta kepadatan penduduk.
2. Peta rata-rata curah hujan / ISOHYET
3. Peta penggunaan lahan.
4. Peta Geologi
5. Peta lokasi (peta yang menggambarkan
keadaan tinggi rendahnya permukaan bumi)
6. Peta air tanah
7. Peta irigasi
8. Peta tanah (yang menggambarkan dan menggolongkan
jenis-jenis tanah dengan tingkat aktivitas manusia)
9. Peta arkeologi
10. Peta transportasi
11. Peta kriminalitas
B. KLASIFIKASI PETA MENURUT
SKALANYA :
Berdasar skalanya peta dapat dibagi menjadi
lima macam :
1. PETA KADASTER
berskala 1 : 100 s/d 1 : 5.000.
peta semacam ini terdapat di Departemen
Dalam Negeri yang dipakai untuk
menggambarkan peta-peta tanah dan peta
dalam sertifikat tanah.
2. PETA SKALA BESAR,
berskala 1 : 5.000 s/d 1 : 250.000.
peta ini dipergunakan untuk menggambarkan
wilayah-wilayah yang relatif sempit.misalnya
peta kelurahan,peta kecamatan,dan seterusnya.
3. PETA SKALA SEDANG
bersakala 1 : 250.000 s/d 1 : 500.000
peta ini dipergunakan untuk
menggambarkan daerah-daerah yang
agak luas,misalnya peta regional
Jawa Tengah,peta Provinsi Maluku,
dan seterusnya.
4. PETA SKALA KECIL
berskala 1 : 500.000 s/d 1 : 1.000.000
Skala seperti ini dipergunakan untuk
menggambarkan daerah-daerah yang
cukup luas biasanya berupa
negara,misalnya peta Republik
Indonesia.
5. PETA GEOGRAFI
berskala 1 : 1.000.000 ke atas
biasanya dipergunakan untuk
menggambarkan kelompok
negara,benua,atau dunia.
C. KLASIFIKASI PETA MENURUT
TUJUAN PEMBUATANNYA
Berdasarkan tujuan pembuatannya,
Peta dibedakan menjadi :
1. Peta pendidikan (education map)
contoh : peta persebaran lokasi sekolah
2. Peta ilmu pengetahuan (science map)
contoh : peta penduduk Indonesia
3. Peta navigasi (navigation map)
contoh : peta penerbangan dan peta pelayaran
4. Peta turis (tourism map)
contoh : peta objek-objek wisata
5. Peta informasi umum (general information m ap)
contoh : peta pusat-pusat perbelanjaan
KOMPONEN – KOMPONEN PETA
1. JUDUL PETA
● peta harus diberi judul yang
menggambarkan isi dan data peta.
● judul peta dapat diletakkan/dituliskan
di sembarang tempat asal tidak
mengganggu peta utama.
● judul peta dapat diletakkan pada
bagian atas tengah di luar peta
pokok,bagian kiri atau kanan di luar peta
pokok,atau di sembarang tempat
dalam peta tetapi di luar peta pokok.
2. GARIS ASTRONOMIS
Berguna untuk memberi informasi lokasi tempat
menurut letak lintang dan bujurnya,biasanya
dituliskan pada garis tepi yang menunjukkan
angka derajad,menit,dan detik garis lintang dan
garis bujur.
3. SKALA PETA
● Merupakan angka yang menunjukkan
perbandingan jarak di peta dengan jarak
sebenarnya di lapangan.
● Skala peta biasanya dituliskan di bawah judul
peta,atau di bawah legenda.
contohnya : skala 1 : 5.000.000,berarti tiap-
tiap jarak 1 cm di peta mewakili jarak
5.000.000 cm atau 500 km di lapangan.
Menurut bentuknya ,skala peta dibedakan menjadi
tiga macam :
1. Sakala angka / pecahan
( NUMERICAL SCALE )
yaitu skala yang menunjukkan perbandingan
antara jarak di peta dan jarak yang sebenarnya
di lapangan,dinyatakan dengan angka pecahan.
Contoh : 1 : 20.000
Hal ini menunjukkan bahwa 1 cm pada peta
mewakili 20.000 cm ( 200 m ) di lapangan.
2. Skala batang / skala grafis ( GRAPHIC SCALE )
yaitu skala yang dinyatakan dengan garis lurus
dan dibagi dalam beberapa bagian yang sama,di
mana setiap bagian menunjukkan kesatuan
panjang yang sama.
Contoh skala batang/skala grafis
SKALA 1 : 40.000
0 20 km
0 1 2 3 4 5 cm
1 cm = 1,8 km
5 cm = 9 km
20 km x 10.000 = 200.000 cm
5 cm
= 40.000 cm
3. Skala inci ( VERBAL SCALE )
yaitu skala yang dinyatakan dengan skala inch to
mile,yang merupakan perbandingan jarak pada
peta dengan satuan inci dan jarak sebenarnya di
lapangan dengan satuan mil.
Misalnya : pada peta tertulis skala 1 inch to 3
mile,artinya 1 inci di peta sama dengan 3 mil jarak
sebenarnya di lapangan.
catatan : 1 mil = 63.360 inci
1 inci = 2,54 cm
contoh negara yang menggunakan sistem ini
dalah Amerika.
4. LEGENDA PETA
Keterangan dari simbol-simbol yang terdapat pada
peta.
● Legenda terletak di bagian kiri atau bawah
kanan suatau peta.
● Tujuannya adalah menjelaskan arti dari simbol-
simbol yang terdapat pada peta.
5. ORIENTASI PETA / PENUNJUK ARAH /
MATA ANGIN
Berguna untuk menunjukkan arah mata angin.
Orientasi biasanya diletakkan bagian pinggir peta
dan tidak menganggu peta utama.
6. SIMBOL PETA
Merupakan tanda-tanda konvensional yang digunakan untuk
mewakili keadaan sebenarnya.
Menurut bentuknya,simbol peta dapat dibedakan menjadi
tiga yaitu:
1. Simbol titik : digunakan untuk menyajikan letak suatu
tempat di permukaan bumi.
misalnya suatu titik untuk menggambarkan letak suatu
kota.
(melambangkan ketinggian,tanaman, monumen/candi)
9. INSET PETA
Menunjukkan lokasi daerah yang dipetakan terhadap daerah
di sekitarnya yang lebih luas.
Kegunaan Inset adalah untuk memperjelas salah satu bagian
dari peta dan untuk menunjukkan lokasi yang penting tetapi
kurang jelas dalam peta.Misalnya:pada peta kota Surabaya
terdapat inset Jawa Timur.
10. GARIS TEPI
Garis tepi biasanya dibuat rangkap,yang berfungsi
membatasi peta dengan komponen-komponennya di dalam
bingkai (garis tepi peta) dan membantu daerah yang
dipetakan tepat pada posisi di tengah-tengah.
11. LETTERING
Adalah semua tulisan atau huruf-huruf yang tertera di dalam
peta,yang berfungsi untuk mempertegas arti dari simbol-
simbol yang ada pada peta,yang biasanya ditulis dengan
tipe huruf tertentu.Misalnya;untuk menuliskan nama-nama
negara,provinsi,dan ibu kota digunakan huruh Romawi.
MENGHITUNG SKALA PETA
Peta yang tidak ada skalanya,maka kita dapat menentukan
skalanya dengan berbagai cara.
1. Dengan membandingkan titik-titik di peta dengan titik-titik di
lapangan.
Contoh : Jarak A – B di peta = 10 cm
Jarak A – B di lap = 10 km
Jadi skalanya 10 cm : 1.000.000 cm
atau 1 : 100.000
2. Dengan membandingkannya dengan peta lain atau potret
udara yang sudah ada skalanya untuk kenampakan yang
sama.
Misalnya : Jarak A – B = 2 cm tidak ada skalanya.
Jarak A – B = 9 cm dengan skala 1 : 10.000
2 x X = 9 x 10.000
2 x X = 90.000
X = 45.000
Jadi skalanya adalah 1 : 45.000
A 40° 22’
5 cm
B 40° 20’
0 4 cm
0 4 cm
0 4 cm
c. Alat pantograf
3. MEMPROYEKSIKAN PETA
1. CONFORM
yitu bentuk-bentuk bidang sudut daerah yang digambar
pada peta harus sesuai dengan bentuk aslinya.
2. EQUIVALENT
yaitu daerah-daerah atau bidang-bidang yang digambar
pada peta harus sama luasnya dengan luas di atas
permukaan bumi setelah dikalikan dengan skalanya.
3. EQUIDISTANT
Yaitu jarak-jarak yang digambarkan di peta harus sama
dengan jarak di ats permukaan bumi setelah dikalikan
dengan skalanya.
BERDASARKAN BIDANG PROYEKSINYA,PROYEKSI PETA
DAPAT DIBAGI MENJADI TIGA MACAM YAITU :
1. TEKSTIL Bandung,karawang,Purwakarta,
Bekasi,Tangerang,Serang
Pekalongan, Pemalang,Bontang,
Yogyakarta,Jakarta,Malang,dan
Makasar.
2. SEMEN Padang,Cibinong,Cirebon,Cilacap,Gre
sik,Makasar,dan Kupang.
4. PUPUK Palembang,Cikampek,dan
Bontang ( KALTIM )
5. BESI BAJA Cilegon
No. Jenis Industri Lokasi Industri
PRODUCED BY WASIS.doc