Anda di halaman 1dari 50

BAHAN AJAR

GEOGRAFI KELAS XII


PROGRAM : MIPA
SMAN 1 PEMALANG

Disusun oleh :
M.WASIS HANDOKO,S.Pd
NIP.19671104 200701 1 009
BAB.I. Pengetahuan PETA
♥ Standar Kompetensi :
1. Mempraktikkan keterampilan dasar peta dan
pemetaan.
♥ Kompetensi Dasar :
1.1. Mendeskripsikan prinsip-prinsip dasar peta dan
pemetaan.
♥ Indikator :
1. Menjelaskan pengertian peta,atlas,denah,dan globe.
2. Menunjukkan Jenis-jenis peta dan komponen-
komponen peta.
3. Menghitung skala peta.
4. Mengubah skala peta.
5. Membuat peta wilayah pada bidang datar ( proyeksi
peta )
6. Melengkapi peta.
7. Memperbesar dan memperkecil peta.
Materi Pembelajaran
A. Pengertian PETA :

1. ( ERWIN RAISZ ) “ Peta adalah gambaran


konvensional dari permukaan bumi seperti pada
kenampakannya jika dilihat dari atas secara tegak lurus
dengan dibubuhi tulisan- tulisan dan keterangan.

2. ( INTERNASIONAL CARTOGRAFI
ASSOSIATION / ICA ) “ Peta dalah gambaran
konvensional yang diperkecil dan dibuat pada
bidang datar yang menggambarkan perwujudan
permukaan bumi atau benda- benda di angkasa
maupun data-data yang ada kaitannya dengan
permukaan bumi atau benda angkasa.
Dari dua pengertia diatas dapat
disimpulkan,bahwa peta adalah :
“ Gambaran konvensional dari
permukaan bumi yang diperkecil
dengan skala tertentu dan ditampilkan
pada bidang datar.

◘Tehnik pembuatan peta disebut :


KARTOGRAFI
◘ Orang yang ahli dalam pembuatan peta
disebut : KARTOGRAFER
Beberapa istilah yang menyerupai
peta :
1. ATLAS
Kumpulan beberapa peta yang dihimpun
dalam bentuk buku.
2. DENAH / SKETSA
Peta yang sangat sederhana
( gambaran lokasi suatu tempat )
3. GLOBE
Gambaran permukaan bumi yang
ditampilkan dalam bentuk bulat
(mendekati bentuk bumi yang sebenarnya )
JENIS – JENIS PETA :
A. KLASIFIKASI PETA MENURUT ISINYA :
Berdasar isinya peta dibagi dua macam :
1. PETA UMUM
Adalah peta yang menggambarkan keadaan permukaan
bumi secara umum,baik secara alami
(misalnya:danau,sungai,gunung,dan teluk) mapun
kenampakan sosial budaya
(misalnya:permukiman,jalan,pelabuhan,dan bendungan).
Contoh Peta Umum :
● Peta Topografi,yaitu peta yang menggambarkan
Relief / bentuk muka bumi.
● Peta Korografi,yaitu peta yang menggambarkan seluruh /
sebagian permukaan bumi,misalnya Peta Dunia.
2. Peta Khusus / Tematik adalah peta yang menggambarkan
fenomena atau kenampakan tertentu dari suatu wilayah.

Contoh :
1. Peta kepadatan penduduk.
2. Peta rata-rata curah hujan / ISOHYET
3. Peta penggunaan lahan.
4. Peta Geologi
5. Peta lokasi (peta yang menggambarkan
keadaan tinggi rendahnya permukaan bumi)
6. Peta air tanah
7. Peta irigasi
8. Peta tanah (yang menggambarkan dan menggolongkan
jenis-jenis tanah dengan tingkat aktivitas manusia)
9. Peta arkeologi
10. Peta transportasi
11. Peta kriminalitas
B. KLASIFIKASI PETA MENURUT

SKALANYA :
Berdasar skalanya peta dapat dibagi menjadi
lima macam :
1. PETA KADASTER
berskala 1 : 100 s/d 1 : 5.000.
peta semacam ini terdapat di Departemen
Dalam Negeri yang dipakai untuk
menggambarkan peta-peta tanah dan peta
dalam sertifikat tanah.
2. PETA SKALA BESAR,
berskala 1 : 5.000 s/d 1 : 250.000.
peta ini dipergunakan untuk menggambarkan
wilayah-wilayah yang relatif sempit.misalnya
peta kelurahan,peta kecamatan,dan seterusnya.
3. PETA SKALA SEDANG
bersakala 1 : 250.000 s/d 1 : 500.000
peta ini dipergunakan untuk
menggambarkan daerah-daerah yang
agak luas,misalnya peta regional
Jawa Tengah,peta Provinsi Maluku,
dan seterusnya.
4. PETA SKALA KECIL
berskala 1 : 500.000 s/d 1 : 1.000.000
Skala seperti ini dipergunakan untuk
menggambarkan daerah-daerah yang
cukup luas biasanya berupa
negara,misalnya peta Republik
Indonesia.
5. PETA GEOGRAFI
berskala 1 : 1.000.000 ke atas
biasanya dipergunakan untuk
menggambarkan kelompok
negara,benua,atau dunia.
C. KLASIFIKASI PETA MENURUT
TUJUAN PEMBUATANNYA
Berdasarkan tujuan pembuatannya,
Peta dibedakan menjadi :
1. Peta pendidikan (education map)
contoh : peta persebaran lokasi sekolah
2. Peta ilmu pengetahuan (science map)
contoh : peta penduduk Indonesia
3. Peta navigasi (navigation map)
contoh : peta penerbangan dan peta pelayaran
4. Peta turis (tourism map)
contoh : peta objek-objek wisata
5. Peta informasi umum (general information m ap)
contoh : peta pusat-pusat perbelanjaan
KOMPONEN – KOMPONEN PETA

1. JUDUL PETA
● peta harus diberi judul yang
menggambarkan isi dan data peta.
● judul peta dapat diletakkan/dituliskan
di sembarang tempat asal tidak
mengganggu peta utama.
● judul peta dapat diletakkan pada
bagian atas tengah di luar peta
pokok,bagian kiri atau kanan di luar peta
pokok,atau di sembarang tempat
dalam peta tetapi di luar peta pokok.
2. GARIS ASTRONOMIS
Berguna untuk memberi informasi lokasi tempat
menurut letak lintang dan bujurnya,biasanya
dituliskan pada garis tepi yang menunjukkan
angka derajad,menit,dan detik garis lintang dan
garis bujur.
3. SKALA PETA
● Merupakan angka yang menunjukkan
perbandingan jarak di peta dengan jarak
sebenarnya di lapangan.
● Skala peta biasanya dituliskan di bawah judul
peta,atau di bawah legenda.
contohnya : skala 1 : 5.000.000,berarti tiap-
tiap jarak 1 cm di peta mewakili jarak
5.000.000 cm atau 500 km di lapangan.
Menurut bentuknya ,skala peta dibedakan menjadi
tiga macam :
1. Sakala angka / pecahan
( NUMERICAL SCALE )
yaitu skala yang menunjukkan perbandingan
antara jarak di peta dan jarak yang sebenarnya
di lapangan,dinyatakan dengan angka pecahan.
Contoh : 1 : 20.000
Hal ini menunjukkan bahwa 1 cm pada peta
mewakili 20.000 cm ( 200 m ) di lapangan.
2. Skala batang / skala grafis ( GRAPHIC SCALE )
yaitu skala yang dinyatakan dengan garis lurus
dan dibagi dalam beberapa bagian yang sama,di
mana setiap bagian menunjukkan kesatuan
panjang yang sama.
Contoh skala batang/skala grafis

SKALA 1 : 40.000
0 20 km

0 1 2 3 4 5 cm

1 cm = 1,8 km
5 cm = 9 km
20 km x 10.000 = 200.000 cm
5 cm
= 40.000 cm
3. Skala inci ( VERBAL SCALE )
yaitu skala yang dinyatakan dengan skala inch to
mile,yang merupakan perbandingan jarak pada
peta dengan satuan inci dan jarak sebenarnya di
lapangan dengan satuan mil.
Misalnya : pada peta tertulis skala 1 inch to 3
mile,artinya 1 inci di peta sama dengan 3 mil jarak
sebenarnya di lapangan.
catatan : 1 mil = 63.360 inci
1 inci = 2,54 cm
contoh negara yang menggunakan sistem ini
dalah Amerika.
4. LEGENDA PETA
Keterangan dari simbol-simbol yang terdapat pada
peta.
● Legenda terletak di bagian kiri atau bawah
kanan suatau peta.
● Tujuannya adalah menjelaskan arti dari simbol-
simbol yang terdapat pada peta.
5. ORIENTASI PETA / PENUNJUK ARAH /
MATA ANGIN
Berguna untuk menunjukkan arah mata angin.
Orientasi biasanya diletakkan bagian pinggir peta
dan tidak menganggu peta utama.
6. SIMBOL PETA
Merupakan tanda-tanda konvensional yang digunakan untuk
mewakili keadaan sebenarnya.
Menurut bentuknya,simbol peta dapat dibedakan menjadi
tiga yaitu:
1. Simbol titik : digunakan untuk menyajikan letak suatu
tempat di permukaan bumi.
misalnya suatu titik untuk menggambarkan letak suatu
kota.
(melambangkan ketinggian,tanaman, monumen/candi)

2. Simbol garis : digunakan untuk menyajikan geografi yang


berupa garis,misalnya jalan raya, sungai,jalan kereta api
dan batas.
3. Simbol luasan (area)
digunakan untuk menyajikan luasan terbuka,misalnya
rawa,hutan,padang pasir,dan permukiman penduduk.
7. SUMBER DAN TAHUN PEMBUATAN
● Sumber peta dicantumkan supaya pembaca mengetahui
dari mana dan tahun berapa peta tersebut dibuat.
● Sumber peta yang bisa dipercaya dapat digunakan
sebagai sumber informasi.
● Tahun pembuatan peta menjadi informasi penting bagi
pemberlakuan suatu peta.
Ada beberapa instansi pembuat peta,antara lain :
♥ BAKOSURTANAL ( Badan Koordinasi Survei dan
Pemetaan Nasional ).
♥ Badan Pertanahan Nasional ( BPN ).
♥ Dinas Pemetaan DKI Jakarta.
♥ Jawatan Topografi TNI AD.
8. TATA WARNA
Penggunaan tat warna di dalam peta dimksudkan untuk
membedakan keadaan suatu objek terhadap objek lainnya.
Misalnya :
► warna biru untuk perairan,dengan gradasi warna sesuai
tingkat kedalamannya.(semakin dalam lautnya warna
birunya semakin tua ).
► warna hijau untuk daerah dataran rendah.
► warna kuning untuk daerah dataran tinggi.
► warna coklat untuk pegunungan,dengangradasi warna
sesuai tingkat ketinggiannya.
► warna putih untuk puncak pegunungan salju.

9. INSET PETA
Menunjukkan lokasi daerah yang dipetakan terhadap daerah
di sekitarnya yang lebih luas.
Kegunaan Inset adalah untuk memperjelas salah satu bagian
dari peta dan untuk menunjukkan lokasi yang penting tetapi
kurang jelas dalam peta.Misalnya:pada peta kota Surabaya
terdapat inset Jawa Timur.
10. GARIS TEPI
Garis tepi biasanya dibuat rangkap,yang berfungsi
membatasi peta dengan komponen-komponennya di dalam
bingkai (garis tepi peta) dan membantu daerah yang
dipetakan tepat pada posisi di tengah-tengah.
11. LETTERING
Adalah semua tulisan atau huruf-huruf yang tertera di dalam
peta,yang berfungsi untuk mempertegas arti dari simbol-
simbol yang ada pada peta,yang biasanya ditulis dengan
tipe huruf tertentu.Misalnya;untuk menuliskan nama-nama
negara,provinsi,dan ibu kota digunakan huruh Romawi.
MENGHITUNG SKALA PETA
Peta yang tidak ada skalanya,maka kita dapat menentukan
skalanya dengan berbagai cara.
1. Dengan membandingkan titik-titik di peta dengan titik-titik di
lapangan.
Contoh : Jarak A – B di peta = 10 cm
Jarak A – B di lap = 10 km
Jadi skalanya 10 cm : 1.000.000 cm
atau 1 : 100.000
2. Dengan membandingkannya dengan peta lain atau potret
udara yang sudah ada skalanya untuk kenampakan yang
sama.
Misalnya : Jarak A – B = 2 cm tidak ada skalanya.
Jarak A – B = 9 cm dengan skala 1 : 10.000
2 x X = 9 x 10.000
2 x X = 90.000
X = 45.000
Jadi skalanya adalah 1 : 45.000

3. Untuk peta topografi di Indonesia berlaku rumus :


Ci ( kontur interval ) = 1 X penyebut skala.
2.000
Contoh :
Ci = 25 m
25 = 1 x X
2.000
X = 50.000
Jadi skalanya 1 : 50.000
4. Dengan memperhitungkan selisih derajat lintang atau bujur.
Kita telah mengetahui bahwa 1° = 111 km
Hal ini berarti 60’ = 111 km

A 40° 22’
5 cm
B 40° 20’

Misalkan Jarak A – B pada peta = 5 cm,maka jarak


sebenarnya adalah 40° 22’ - 40° 20’ = 2’.

Padahal 1° = 60’ = 111 km


2’ = 2 x 111 km = 3,7 km,
60
berarti 5 cm di peta sama –dengan 370.000 cm di lapangan
sehingga skalanya 1 : 370.000 = 1 : 74.000
5
PEMBUATAN PETA
1. PRINSIP DASAR PEMBUATAN PETA
Di dalam pembuatan sebuah peta,
ada beberapa prinsip dasar yang harus dilakukan,antara
lain :
a. Menentukan daerah yang akan dipetakan
b. Membuat peta dasar ( base map )
c. Mencari dan mengklasifikasikan data sesuai dengan
kebutuhan
d. Membuat simbol-simbol yang mewakili data
e. Menempatkan simbol-simbol pada peta dasar
f. Membuat legenda atau keterangan
g. Melengkapi tulisan secara baik dan benar
2. MEMPERBESAR DAN MEMPERKECIL PETA
Dapat dilakukan dengan tiga cara,yaitu dengan
menggunakan :
a. Garis – garis koordinat / grid
Langkah-langkah memperbesar peta dengan grid adalah :
1. Buat grid pada peta yang akan diperbesar.
2. Buat grid yang lebih besar pada kertas yang akan
digunakan untuk menggambar peta beru.Pembesaran
grid sesuai dengan rencana perbesaran peta.
3. Berilah urutan angka atau abjad pada kedua grid untuk
memudahkan pemindahan letak dan bentuk peta.
4. Memindahkan letak dan bentuk peta dari peta dasar ke
kertas yang akan dibuat peta baru sesuai koordinatnya.
5. Mengubah skala.
contohnya,peta yang berskala 1 : 11.000.000 diperbesar 2
kali ( besar grid 0,5 cm x 0,5 cm dijadikan 1 cm x 1 cm )
sehingga skalanya berubah menjadi 1 : 5.500.000
LANGKAH – LANGKAH
MEMPERKECIL PETA DENGAN GRID
1. Buat grid pada peta yang akan diperkecil.
2. Buat grid yang lebih kecil pada kertas yang akan
digunakan untuk menggambar peta baru .Pengecilan grid
sesuai dengan rencana perkecilan peta.
3. Berilah urutan angka atau abjad pada kedua grid untuk
memudahkan pemindahan letak dan bentuk peta.
4. Memindahkan letak dan bentuk peta dari peta dasar ke
kertas yang akan dibuat peta baru sesuai koordinatnya.
5. Mengubah skala.
contohnya,peta yang berskala 1 : 5.500.000 diperkecil 2
kali ( besar grid 1 cm x 1 cm dijadikan 0,5 cm x 0,5 cm )
sehingga skalanya berubah menjadi 1 : 11.000.000.
b. Cara fotokopi
Dengan fotokopi,untuk peta yang
menggunakan skala garis atau skala
batang tidak ada masalah karena panjang
garis atau batang mengikuti perubahan
yang ada,hanya mengubah jarak dan
angka tiap-tiap bagiannya disesuaikan
dengan beberapa kali perbesaran atau
perkecilannya.Adapaun contoh
memperbesar peta dua kali perbesaran :
Skala peta yang akan diperbesar
0 4 km

0 4 cm

Skala peta yang akan diperbesar dengan fotokopi


0 4 km

0 4 cm

Skala peta yang diubh skalanya


0 4 km

0 4 cm

c. Alat pantograf
3. MEMPROYEKSIKAN PETA

PROYEKSI adalah cara pemindahan sistem paralel / garis


Lintang dan meridian / garis bujur dan globe / bidang lengkung
ke bidang datar / peta.

Cara pemindahan dapat dilakukan secara sistematis dan


matematis agar memperoleh kesalahan yang minimal,dengan
ketentuan sebagai berikut :
­bentuk yang diproyeksikan harus tetap.
­luas permukaan yang diproyeksikan harus tetap.
­jarak antara satu titik dengan titik lain di atas permukaan yang
diproyeksikan harus tetap.
­arah yang diproyeksikan tidak mengalami penyimpangan,
harus sesuai arah sebenarnya.
Tiga persyaratan yang harus dipenuhi dalam memilih
jenis proyeksi,yaitu .

1. CONFORM
yitu bentuk-bentuk bidang sudut daerah yang digambar
pada peta harus sesuai dengan bentuk aslinya.

2. EQUIVALENT
yaitu daerah-daerah atau bidang-bidang yang digambar
pada peta harus sama luasnya dengan luas di atas
permukaan bumi setelah dikalikan dengan skalanya.

3. EQUIDISTANT
Yaitu jarak-jarak yang digambarkan di peta harus sama
dengan jarak di ats permukaan bumi setelah dikalikan
dengan skalanya.
BERDASARKAN BIDANG PROYEKSINYA,PROYEKSI PETA
DAPAT DIBAGI MENJADI TIGA MACAM YAITU :

a. Proyeksi Zenithal ( azimuthal )


Adalah proyeksi yang bidang proyeksinya berupa bidang
datar.
Proyeksi zenithal yang menyinggung bola pada kutub disebut
Proyeksi azimuthal normal.
Jika menyinggung salah satu titik di ekuator disebut
Proyeksi azimuthal ekuatorial.
Dan apabila menyinggung salah satu titik di sembarang tempat
disebut Proyeksi oblique ( miring ).
Proyeksi Zenithal paling baik untuk menggambar :
Daerah Ekuator.
b. Proyeksi Kerucut
Proyeksi kerucut adalah proyeksi yang bidang proyeksinya
bidang kerucut.
Proyeksi ini dilakukan dengan memroyeksikan globe.
Bidang proyeksi ini pada kerucut yang menyinggung atau
memotong globe ditentukan oleh sudut puncaknya.
Proyeksi kerucut paling baik untuk menggambarkan daerah-
daerah di garis lintang sekitar 45°.
c. Proyeksi Silinder
Adalah proyewksi yang bidang proyeksinya berupa silinder.
Kenampakan yang ada pada globe diproyeksikan ke bidang
silinder yang memotong globe.
Hal – hal yang harus diperhatikan dalam proyeksi silinder,
antara lain :
­Semua garis lintang ( paralel ) merupakan garis horizontal.
­Semua garis meridian merupakan garis vertikal.
­Proyeksi ini cocok untuk menggambarkan daerah ekuator.
KD.1.2.
Mempraktikkan keterampilan dasar peta dan pemetaan.
INDIKATOR : - Membuat laporan data hasil pengukuran
- Merumuskan data hasil pengukuran.
- Membuat peta hasil pengukuran langsung di lapangan

MEMBUAT PETA LINGKUNGAN SEKOLAH


• Membuat Peta Lingkungan Sekolah dengan Bantuan
Kompas,Meteran,dan Busur
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam membuat peta lingkungan
sekolah dengan bantuan kompas,meteran,dan busur,antara lain:

a. Mencari data untuk pembuatan peta lingkungan sekolah.


b. Pengukuran dilakukan secara kelompok;tugas-tugasnya :
1. Satu orang bertugas membidik arah lokasi dengan KOMPAS.
2. Satu orang mencatat arah dan hasil pengukuran jarak.
3. Satu orang bertugas sebagai pihak yang dibidik.
4. Dua orang bertugas mengukur jarak dengan meteran.
2. Membuat Peta dengan Bantuan Teodolit
Alat ini sangat praktis dalam mengukur arah,
jarak,ketinggian,dan kemiringan suatu tempat
sehingga sampai saat ini teodolit masih tetap
digunakan oleh para pembuat peta wilyah dengan
pengukuran langsung,selain itu dalam membuat
peta juga diperlukan sistem pengolahan data dan
proses pembuatan peta dasar yang benar dan
baik.
KD.1.3. Menganalisis lokasi industri dan pertanian dengan pemanfaatan peta.
INDIKATOR : - Mengidentifikasi manfaat peta dalam menganalisis lokasi industri.
- Mengidentifikasi manfaat peta dalam menganalisis lokasi
Pertanian.
- Membuat laporan diskusi tentang pemanfaatan peta
dalam menganalisis lokasi industri dan Pertanian.

ANALISIS LOKASI INDUSTRI DAN PERTANIAN DENGAN PETA


Tujuan utama penentuan lokasi industri yang tepat adalah
memperbesar keuntungan dan menekan biaya produksi.
Untuk tujuan itu,setiap usaha cenderung menempati lokasi
industri yang strategis sehingga dapat mendatangkan
keuntungan maksimal.
Berkaitan dengan lokasi yang menguntungkan itu,setiap
industri harus menentukan orientasinya;
­berorientasi kepada Bahan Baku,Pasar,Tenaga kerja.
Contoh – contoh lokasi industri berdasarkan orientasinya :
Lokasi industri berdasarkan terdapatnya bahan baku.
contoh: industri semen padang,di Padang – Sumatra.
2. Lokasi industri berdasarkan terdapatnya tenaga kerja.
contohnya :industri rokok,di Kudus – Jawa Tengah.
3. Lokasi industri berdasarkan pada pasar.
contoh : industri tekstil di sekitar Jabotabek,karena dekat dengan
daerah pemasaran,yaitu Jakarta.
JENIS DAN PERSEBARAN INDUSTRI
DI INDONESIA
No. Jenis Industri Lokasi Industri

1. TEKSTIL Bandung,karawang,Purwakarta,
Bekasi,Tangerang,Serang
Pekalongan, Pemalang,Bontang,
Yogyakarta,Jakarta,Malang,dan
Makasar.
2. SEMEN Padang,Cibinong,Cirebon,Cilacap,Gre
sik,Makasar,dan Kupang.

3. KAYU LAPIS Sumatra,Kalimantan,Maluku,dan Irian.

4. PUPUK Palembang,Cikampek,dan
Bontang ( KALTIM )
5. BESI BAJA Cilegon
No. Jenis Industri Lokasi Industri

6. GALANGAN Jakarta dan Surabaya.


KAPAL

7. KERTAS Pematang Siantar, Padalarang,


Banyuwangi,dan Martapura.

8. PERAKITAN DAN Surabaya ( PT PAL ),Madiun (PT


PERBENGKELAN INKA), dan Cilegon (PT Krakatau
Steel )
Analisis lokasi pertanian dengan
peta.

Adapun penentuan lokasi pertanian hampir


sama dengan lokasi industri,penentuannya
berdasarkan terdapatnya cadangan air yang
cukup banyak,tanahnya subur,dan cocok
untuk pertumbuhan tanaman.
Daerah usaha pertanian yang cocok adalah
Pulau Jawa,Sumatra,dan Kalimantan.
Latihan uji kompetensi
BAB.I PENGETAHUAN PETA
I. Pilihlah salah satu huruf a,b,c,d,atau e yang merupakan
jawaban paling tepat !
1. Peta yang menggambarkan bentuk muka bumi adalah…
a. peta korografi d. peta tematik
b. peta topografi e. peta dunia
c. peta regional
2. Simbol garis hanya cocok untuk menggambarkan
kenampakan wilayah……
a. kota d. permukiman penduduk
b. desa e. jalan raya dan jalan KA
c. land use
3. Jenis proyeksi peta yang tepat digunakan untuk
menggambarkan wilayah di daerah sekitar kutub adalah
proyeksi……………
a. mercator d. zenithal
b. transversal e. kerucut
c. silinder
4. Peta berskala 1 : 100.000 difotokopi perkecil 50 % maka
hasil perkecilan peta itu berskala………………………..
a. 1 : 200.000 d. 1 : 25.000
b. 1 : 100.000 e. 1 : 12.500
c. 1 : 50.000
5. Peta yang menggambarkan seluruh atau sebagian
permukaan bumi yang bercorak umum dan berskala kecil
disebut……………
a. peta aplikasi d. peta perencanaan
b. peta korografi e. peta tematik
c. peta topografi
6. Proyeksi yang mempertahankan ketepatan jarak sehingga
jarak di atas muka bumi sama dengan jarak di atas peta
apabila dikalikan skala disebut proyeksi………………….
a. konform d. conical
b. equidistant e. bonne
c. ekuivalent
7. Di antara proyeksi di bawah ini yang paling sesuai untuk
menggambarkan wilayah Asia yang berada di sekitar
khatulistiwa adalah proyeksi………………..
a. mollweide d. mercator
b. bonne e. gall
c. sinusoidal
8. Di peta jarak titik P dan Q adalah 10 cm,jika skalanya
1 : 100.000 maka jarak sebenarnya adalah……………
a. 1 km d. 1.000 km
b. 10 km e. 10.000 km
c. 100 km
9. Dalam suatu peta berskala 1 : 50.000 jarak lurus dua tempat
A dan B panjangnya 10 cm.Jika dari titik A ke titik B
ditempuh melalui jalan raya jaraknya 1,2 kali lebih jauh
dibandingkan jarak lurus maka sebenarnya titik A ke B jika
ditempuh melalui jalan raya adalah……………
a. 5 km d. 60 km
b. 6 km e. 120 km
c. 50 km
10. Jika jarak antara titik A dan titik B pada peta dengan skala
1 : 5.000 adalah 2 cm,maka jarak yang sebenarnya
adalah……………………….
a. 5 m d. 10 m
b. 50 m e. 100 m
c. 500 m
11. Sebuah peta topografi memiliki jarak antarkontur 100
meter.Skala peta tersebut adalah………………………
a. 1 : 200 d. 1 : 200.000
b. 1 : 2.000 e. 1 : 2.000.000
c. 1 : 20.000
12. Perbandingan antara ukuran peta dengan ukuran yang
sebenarnya di permukaan bumi disebut………………
a. indeks d. proyeksi
b. globe e. legenda
c. skala
13. Orang yang ahli dalam pembuatan peta disebut………
a. topografi d. kartografi
b. kartografer e. hidrografer
c. fluxiografer
14. Pada peta tercantum skala 1 : 2.000.000,seandainya jarak
Kota A ke Kota B pada peta tersebut 11 cm,maka
jarak yang sebenarnya adalah……………………….
a. 22 km d. 22.000 km
b. 220 km e. 220.000 km
c. 2.200 km
15. Indonesia beriklim tropis karena terletak antara……………
a. 23,5 ° LU - 23,5 ° LS d. 6° LU – 11° LS
b. 95° BT – 141° BB e. 6° LU – 23,5° LS
c. 95° BT – 141° BT
16. Alat untuk memperbesar atau memperkecil peta disebut…
a. kartograf d. pantograf
b. seismograf e. copygraf
c. fluksiograf
17. Ada swebuag peta memilki skala 1 : 200.000.Peta
tersebut termasuk jenis………………
a. peta tematik d. peta berskala menengah
b. peta kadaster e. peta berskala kecil
c. peta berskala besar
18. Sebuah peta dengan skala 1 : 50.000 akan diperkecil 1
kali,maka skalanya akan berubah menjadi………………
a. 1 : 25.000 d. 1 : 150.000
b. 1 : 100.000 e. 1 : 200.000
c. 1 : 125.000
19. Jika diketahui kota Jakarta – Bandung 180 km sedanghkan jarak
kedua kota tersebut pada peta yang tidak memiliki skala,6
cm.Skala peta tersebut adalah…….
a. 1 : 30.000 d. 1 : 10.800.000
b. 1 : 300.000 e. 1 : 18.000.000
c. 1 : 3.000.000
20. Peta yang digunakan Pecinta Alam,untuk menentukan jalur
pendakian adalah………..
a. peta dunia d. peta perjalanan
b. peta khusus e. peta umum
c. peta topografi
21. Jenis proyeksi untuk menggambar peta negara-negara seperti
Jepang,Inggris,dan Amerika Serikat yang terletak 23 ½ ° LU – 66
½ ° LU yang tepat adalah………………
a. proyeksi azimuthal normal d. proyeksi silinder oblique
b. proyeksi silinder normal e. proyeksi azimuthal transversal
c. proyeksi kerucut normal
22. Pada sebuah peta yang tidak berskala,kota P berada di 35°15’ BT
dan kota R di 36° BT.Jika jarak kedua kota tersebut di peta 25 cm
maka skala peta adalah………..
a. 1 : 111.000 d. 1 : 444.000
b. 1 : 222.000 e. 1 : 555.000
c. 1 : 333.000
23. Peta yang sangat tepat digunakan untuk membuat perencanaan dan
pembangunan suatu wilayah adalah….
a. peta tata guna lahan d. peta pariwisata
b. peta dinding e. peta topografi
c. peta korografi
24. Isi sebuah peta dapat diketahui melalui……………………..
a. judul d. indeks
b. legenda e. lettering
c. inset
25. Unsur peta yang dapat digunakan untuk menentukan jarak dua buah
kota adalah…………………………..
a. lettering d. legenda
b. garis astronomi e. simbol – simbol
c. orientasi
26. Komponen peta yang menjelaskan simbol-simbol pada peta
adalah……….
a. indeks d. orintasi
b. legenda e. lettering
c. inset
27. Jenis-jenis peta :
(1) peta irigasi
(2) peta topografi
(3) peta Indonesia
(4) peta curah hujan
(5) peta transmigrasi
Yang termasuk peta umum adalah………………………..
a. (1) dan (2) d. (3) dan (5)
b. (1) dan (4) e. (4) dan (5)
c. (2) dan (3)
28. Lokasi-lokasi industri :
1. dekat dengan bahan baku 3. dekat dengan sumber tenaga
2. dekat dengan tenaga kerja 4. dekat dengan konsumen
5. dekat dengan transportasi
Alasan yang paling tepat mengapa ada pabrik rokok yang didirikan di
kota Kediri adalah……………………..
a. 1 dan 2 d. 3 dan 5
b. 1 dan 4 e. 4 dan 5
c. 2 dan 3
29. Macam-macam hasil industri :
1. Sabun mandi
2. Biro perjalanan
3. Pasir kwarsa
4. Getah
5. Perbankan
Yang termasuk industri fasilitatif adalah……………………….
a. 1 dan 3 d. 2 dan 5
b. 1 dan 4 e. 4 dan 5
c. 2 dan 3
30. Faktor industri :
1. kekurangan modal
2. kekurangan tenaga ahli
3. pasar global
4. menggunakan teknologi tinggi
5. daya beli masyarakat rendah
Kendala pertumbuhan industri rakyat Indonesia ditunjukkan
dengan nomor…………
a. 1,2, dan 3 d. 2,4, dan 5
b. 1,2, dan 5 e. 3,4, dan 5
c. 1,3, dan 4
KUNCI JAWABAN
UJI KOMPETENSI
BAB.I PENGETAHUAN PETA
1. B 11. D 21. A
2. E 12. C 22. E
3. D 13. B 23. A
4. A 14. B 24. A
5. B 15. A 25. E
6. B 16. D 26. B
7. B 17. C 27. C
8. B 18. B 28. A
9. B 19. C 29. D
10. E 20. C 30. B

PRODUCED BY WASIS.doc

Anda mungkin juga menyukai