kelas : X3
Mapel : Geografi
Guru mapel : Devi Ambar Wati S.pd,M.M
A. Pengertian Peta
Peta adalah gambaran permukaan bumi yang ditampilkan pada suatu bidang datar
dengan skala tertentu. Peta bisa disajikan dalam berbagai cara yang berbeda, mulai dari
peta konvensional yang tercetak hingga peta digital yang tampil di layar komputer.
Istilah peta berasal dari bahasa Yunani mappa yang berarti taplak atau kain penutup
meja.
Namun secara umum pengertian peta adalah lembaran seluruh atau sebagian
permukaan bumi pada bidang datar yang diperkecil dengan menggunakan skala
tertentu. Sebuah peta adalah representasi dua dimensi dari suatu ruang tiga dimensi.
Ilmu yang mempelajari pembuatan peta disebut kartografi. Banyak peta mempunyai
skala, yang menentukan seberapa besar objek pada peta dalam keadaan yang
sebenarnya. Kumpulan dari beberapa peta disebut atlas.
Berikut ini terdapat beberapa pengertian peta menurut para ahli, diantaranya adalah:
Menurut Erwin Raisz Peta adalah gambaran konvensional permukaan bumi yang
diperkecil dengan berbagai kenampakan dan ditambah tulisan-tulisan sebagai tanda
pengenal.
Menurut ICA (International Cartographic Association) Peta adalah gambaran
atau representasi unsur-unsur ketampakan abstrak yang dipilih dari permukaan bumi
yang ada kaitannya dengan permukaan bumi atau benda-benda angkasa, yang pada
umumnya digambarkan pada suatu bidang datar dan diperkecil atau diskalakan.
Menurut Aryono Prihandito (1998) Peta adalah gambaran permukaan bumi
dengan skala tertentu, digambar pada bidang datar melalui sistem proyeksi tertentu.
Menurut Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional (Bakosurtanal 2005)
Peta adalah wahana bagi penyimpanan dan penyajian data kondisi lingkungan,
merupakan sumber informasi bagi para perencana dan pengambilan keputusan pada
tahapan pada tingkatan pembangunan.
Unsur-unsur Peta
1. Judul
Pada peta, judul merupakan unsur peta pertama yang dilihat pembaca. Dari
judul kita dapat mengetahui secara keseluruhan apa yang dimuat dari isi
peta tersebut. Informasi pada judul peta harus sesuai dengan isi informasi
dalam peta. Letak judul peta biasanya ada di atas tengah atau di tempat lain
namun tidak mengganggu penampakan seluruh peta.
2. Garis Tepi
Garis tepi adalah garis yang letaknya ada di bagian pinggir peta dan
ujung-ujung tiap garis bertemu dengan ujung garis lainnya yang berdekatan.
Fungsi garis tepi adalah untuk membantu pembuatan peta agar terlihat
dengan rapi.
3. Simbol
Simbol pada peta digunakan untuk mewakili objek yang sebenarnya. Hal ini
dilakukan agar informasi dan fenomena yang informatif dapat ditunjukkan
dengan simbol. Untuk itu, penggunaan simbol harus sederhana dan bersifat
umum sehingga mudah dimengerti oleh pembaca.
5. Skala Peta
Skala peta merupakan perbandingan (rasio) jarak antara luas wilayah di peta
dan jarak sebenarnya menggunakan satuan ukur yang sama. Persamaan
skala peta yaitu jarak objek peta di peta : jarak objek di permukaan bumi.
6. Inset
Inset adalah kedudukan daerah yang dipetakan terhadap daerah di
sekitarnya. Fungsi inset yaitu untuk menjelaskan antara wilayah pada peta
utama dengan wilayah lain di sekelilingnya.
Contohnya yaitu Peta Pulau Jawa merupakan peta utama, untuk melihat
posisi pulau Sumatra maka dibuat peta Indonesia sebagai insetnya.
7. Orientasi
Orientasi adalah petunjuk arah pada peta untuk menunjukkan posisi dan arah
suatu wilayah atau titik. Dalam hal ini, peta biasanya berbentuk tanda panah
yang menunjukkan ke arah utara.
9. Lettering
Lettering adalah seluruh tulisan bermakna yang ada di peta. Hal ini meliputi
bentuk huruf seperti huruf kapital, huruf kecil, kombinasi huruf kapital dan
kecil, tegak dan miring.
Jenis-jenis Peta
1. Jenis Peta Berdasarkan Isinya
a. Peta Umum
Menampilkan seluruh permukaan bumi dari segi fisik alam maupun buatan manusia.
Peta ini memiliki gambaran informasinya secara umum. Contohnya peta topografi, peta
rupa bumi, peta korografi, dan lain-lain. Peta umum adalah jenis peta yang
menggambarkan kenampakan bumi, baik fenomena alam atau budaya. Peta umum
dibagi tiga, yaitu peta topografi, peta chorografi, dan peta dunia atau geografi.
Peta topografi adalah jenis peta yang menggambarkan permukaan bumi lengkap
dengan reliefnya. Penggambaran relief permukaan bumi ke dalam peta digambar dalam
sebuah bentuk garis kontur. Garis kontur adalah sebuah garis pada peta yang
menghubungkan tempat-tempat yang memiliki ketinggian yang sama.
Peta korografi adalah jenis peta yang menggambarkan seluruh atau sebagian
permukaan bumi yang sifatnya umum dan biasanya berskala sedang. Contoh peta
korografi adalah atlas. Peta dunia atau geografi adalah jenis peta umum yang berskala
sangat kecil dengan cakupan wilayah yang sangat luas.
a. Peta kadaster
Peta kadaster adalah jenis peta yang memiliki skala antara 1 : 100 hingga 1: 5.000.
Biasanya, peta ini digunakan untuk menggambarkan luas tanah maupun sertifikat tanah.
a. Peta datar atau peta dua dimensi, atau peta biasa, atau peta
planimetri
Peta yang berbentuk datar dan pembuatannya pada bidang datar seperti kain. Peta ini
digambarkan menggunakan perbedaan warna atau simbol dan lainnya.
c. Peta digital
Merupakan peta hasil pengolahan data digital yang tersimpan dalam komputer. Peta ini
dapat disimpan dalam disket atau CD-ROM. Contoh: citra satelit, foto udara.
d. Peta garis
Peta yang menyajikan data alam dan ketampakan buatan manusia dalam bentuk titik,
garis, dan luasan.
e. Peta foto
Peta yang dihasilkan dari mozaik foto udara yang dilengkapi dengan garis kontur, nama,
dan legenda.
Fungsi Peta
Berfungsi untuk menunjukkan posisi atau lokasi suatu tempat di permukaan
bumi.
Berfungsi untuk memperlihatkan ukuran (luas, jarak) dan arah suatu tempat di
permukaan bumi.
Berfungsi untuk menggambarkan bentuk-bentuk di permukaan bumi, seperti
benua, negara, gunung, sungai dan bentuk-bentuk lainnya.
Berfungsi untuk membantu peneliti sebelum melakukan survei untuk mengetahui
kondisi daerah yang akan diteliti.
Berfungsi untuk menyajikan data tentang potensi suatu wilayah.
Berfungsi untuk alat analisis untuk mendapatkan suatu kesimpulan.
Berfungsi untuk alat untuk menjelaskan rencana-rencana yang diajukan.
• Berfungsi untuk alat untuk mempelajari hubungan timbal-balik antara
fenomena-fenomena (gejala-gejala) geografi di permukaan bumi.
kelemahan peta
1. Ketidakakuratan: Peta tidak selalu sepenuhnya akurat, karena peta
sering kali didasarkan pada perkiraan dan proyeksi, bukan pengukuran yang
tepat. Hal ini dapat menyebabkan kesalahan dan kesalahpahaman.
2. Informasi usang: Peta dapat menjadi usang seiring berjalannya waktu,
karena jalan dan fitur lainnya dapat berubah. Hal ini dapat menyebabkan
kebingungan dan arah yang salah.
3. Cakupan terbatas: Peta hanya dapat menampilkan informasi dalam
jumlah terbatas, sehingga peta mungkin tidak menyertakan semua detail
yang Anda perlukan. Misalnya, peta suatu kota mungkin tidak menampilkan
nama semua jalan atau lokasi semua bangunan.
4. Bias: Peta dapat bersifat bias karena mencerminkan perspektif dan
prioritas orang yang membuat peta. Misalnya, peta sebuah kota mungkin
menekankan lingkungan atau landmark tertentu dibandingkan yang lain.
5. Ketergantungan pada teknologi: Peta sering kali mengandalkan
teknologi, seperti GPS, yang mungkin tidak dapat diandalkan atau tidak
tersedia di area tertentu. Hal ini dapat membuat mereka kurang berguna
dalam situasi tertentu.
1. Proyeksi Normal
2. Proyeksi Miring
Garis karakteristik bidang proyeksinya membentuk sudut lancip dengan sumbu bola bumi.
3. Proyeksi Transversal
Garis karakteristik bidang proyeksi berpotongan tegak lurus dengan sumbu bola bumi.