Anda di halaman 1dari 12

PETA

Disusun oleh:
1. Bima Kurniawan (0068786704)
2. Lailatul Anatasya R. (0076932160)
3. Muhammad Maulana Fasya (0067803272)
4. Muhimatus Sholikhah (0063715777)
5. Nur Amanahtus Dewi N. (0061358207)
6.Rafif Faiz Zada Ardiansyah (0063518137)

MADRASAH ALIYAH NEGRI


KOTA SURABAYA
TAHUN 2022
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Tuhan yang telah menolong hamba-Nya menyelesaikan makalah ini dengan
penuh kemudahan. Tanpa pertolongan Dia mungkin penyusun tidak akan sanggup
menyelesaikan dengan baik.
Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang Geografi, yang kami sajikan
berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber. Makalah ini di susun oleh penyusun dengan
berbagai rintangan. Baik itu yang datang dari diri penyusun maupun yang datang dari luar.
Namun dengan penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari Tuhan akhirnya makalah ini
dapat terselesaikan.
Makalah ini memuat tentang “Peta” yang menjelaskan bagaimana komponen, fungsi, dan
macam macamnya. Penyusun juga mengucapkan terima kasih kepada guru Geografi yang telah
membimbing penyusun agar dapat menyelesaikan makalah ini.
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca. Walaupun
makalah ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Penyusun mohon untuk saran dan kritiknya.
Terima kasih.

Surabaya,05 Oktober 2022

Penyusun
DAFTAR ISI

Halaman

Halaman Judul i
Kata Pengantar ii
Daftar Isi iii
A. Pengertian Peta…………………………………………………………………………….4
B. Fungsi Peta………………………………………………………………………….……..4
C. Tujuan Peta………………………………………………………………………………..4
D. Komponen-komponen Peta………………………………………………….…………….5
E. Jenis-jenis Peta……………………………………………………………….……………8
F. Proses Penggunaan atau Pengaplikasian…………………………………….……..…….10
G. Proyeksi Peta…………………………………………………………………....………..10
H. Menentukan Skala Peta Dan Luas Wilayah…………………………………………...…11
Penutup xii
PETA

A. PENGERTIAN PETA
Istilah peta berasal dari bahasa Yunani, yaitu mappa, yang berarti taplak atau kain penutup
meja, karena kala itu peta digambar pada kain menyerupai taplak meja.Ilmu yang mempelajari
peta dinamakan kartografi, sedangkan orang yang ahli dalam bidang perpetaan dinamakan
kartograf.
Peta adalah gambaran konvensional permukaan bumi baik sebagian atau seluruhnya, pada
bidang datar yang diperkecil dengan skala dan dilihat dari atas dengan tulisan tertentu sebagai
tanda. Peta juga memuat berbagai penampakan, baik nyata maupun abstrak.

B. FUNGSI PETA
1. Menunjukkan posisi atau lokasi suatu tempat di permukaan bumi.
2. Memperlihatkan ukuran (luas, jarak) dan arah suatu tempat di permukaan bumi
3. Menggambarkan bentuk-bentuk di permukaan bumi, seperti benua, negara, gunung, sungai,
dan bentuk-bentuk lainnya
4. Membantu peneliti sebelum melakukan survei untuk mengetahui kondisi daerah yang akan
diteliti
5. Menyajikan data tentang potensi suatu wilayah.Alat analisis untuk mendapatkan suatu
kesimpulan

3. TUJUAN PETA
1. Menyimpan data-data yang ada di permukaan bumi
2. Menganalisis data spasial seperti perhitungan volume
3. Memberikan informasi dalam perencanaan tata kota dan pemukiman
4. Memberikan informasi tentang ruang yang bersifat alami, baik manusia maupun budaya.
C. KOMPONEN-KOMPONEN PETA
1. Judul Peta
Judul peta mencerminkan isi sebuah peta. Judul ini memberi petunjuk pembaca peta tentang isi
atau data yang tergambar, letak dan fungsi peta. Misalnya bila sebuah peta berjudul Jawa Timur
maka isinya juga tentang wilayah Jawa Timur.
2. Lettering atau penulisan
Penulisan atau lettering merupakan penguatan terhadap sebuah simbol peta. Huruf yang
digunakan dalam peta memiliki aturan-aturan yang spesifik.
Aturan tersebut meliputi :
A). Huruf tegak digunakan untuk kenampakan-kenampakan daratan, nama sebuah peta, dan
judul peta.
B). Huruf miring digunakan untuk kenampakan hidrografi atau perairan. Misal : sungai, danau,
rawa, dan laut.
C). Huruf tebal menggambarkan kenampakan-kenampakan yang pokok atau utama. Misalnya
nama benua, nama sebuah region, dan nama.negara
D). Huruf tipis menggambarkan kenampakan-kenampakan yang kurang pokok. Artinya dibawah
yang pokok atau utama. Misalnya nama propinsi ditulis lebih tipis dibandingkan nama negara.
Nama kota atau kabupaten akan lebih tipis dibandingkan nama propinsi.
3. Orientasi atau Penunjuk Arah
Orientasi berasal dari kata Orient yang artinya timur jauh. Petunjuk arah ini sangat penting untuk
mengetahui arah utara, selatan, barat dan timur.
4. Skala Peta
Skala peta adalah angka perbandingan jarak di peta dengan jarak datar sebenarnya di lapangan.
Skala peta dapat dibedakan menjadi :
A). Skala angka, skala numerik, skala perbandingan, skala pecahan.Skala yang menggunakan
angka-angka. Misalnya 1 : 25.000, 1 : 50.000, 1 : 100.000, dan lain-lain.
B). Skala grafik, skala batang, skala garis. Skala yang menggunakan garis dengan ukuran
perbandingan. Keistimewaan skala ini adalah apabila peta diperbesar atau diperkecil, maka
skalanya akan berubah dengan sendirinya tanpa sebuah konversi angka.
C). Skala verbal, skala pernyataan, skala kalimat. Skala yang menggunakan kata-kata di dalam
representasi ukuran jarak peta. Misalnya “tiap 1 cm berbanding 1 km”, “inch to mile”.
5. Inset
Inset di sini maksudnya adalah peta sisipan. Inset adalah peta yang disisipkan dalam peta utama.
Maksud peta ini adalah untuk memberi kejelasan hubungan antar wilayah yang tergambar dalam
peta dengan wilayah yang lebih luas di sekelilingnya.
Ada 3 macam Inset, yaitu :
1) Inset dengan skala sama besar dengan peta pokok, fungsinya mengatasi kekurangan kertas. Ini
terjadi bila yang digambar daerah tertentu wilayahnya berjauhan.
2) Inset dengan skala lebih besar dari peta pokok, fungsinya untuk menerangkan bagian peta
pokok yang dianggap penting.
3) Inset dengan skala lebih kecil dari peta pokok, fungsinya untuk menerangkan hubungan antara
peta pokok dengan daerah sekitarnya. Misalnya : peta wilayah Indonesia dengan Inset asia
Tenggara.
6. Garis-garis Astronomis
Garis-garis astronomis merupakan garis-garis khayal yang terdapat di atas permukaan bumi.
Garis astronomis ini hanya akan terlihat pada sebuah globe atau peta. Garis astronomis akan
membentuk sebuah sistem koordinat. Sistem koordinat ini dibagi menjadi dua, yaitu :
1) Garis lintang, latitude, garis paralel.
Garis lintang adalah garis-garis yang sejajar dengan khatulistiwa. Akibatnya garis ini dinamakan
juga garis paralel.
2) Garis bujur, longitude, garis meridian.
Garis bujur atau meridian merupakan garis-garis yang menghubungkan kutub utara dengan kutub
selatan.
7. Legenda
Merupakan keterangan tentang simbol-simbol. Legenda merupakan kunci yang penting sekali
pada peta karena menyajikan keterangan tentang berbagai simbol yang digunakan.
8. Tahun pembuatan peta
Tahun pembuatan peta perlu dicantumkan karena memiliki fungsi untuk mengetahui kapan peta
tersebut dibuat dan untuk mengetahui perubahan-perubahan isi peta di tahun-tahun yang akan
datang.
9. Simbol peta
Simbol peta adalah tanda-tanda konversional yang umum digunakan untuk mewakili keadaan
yang sebenarnya dan terletak di dalam peta.
Jenis-jenis simbol peta :
1) Menurut sifatnya simbol dibagi menjadi :
a) Simbol yang bersifat Kualitatif.
Simbol ini hanya memberikan perbedaan antara yang satu dengan yang lain.
Contoh : – – – – – = jalan setapak
═══════ = jalan kereta api
b) Simbol yang bersifat Kuantitatif.
Simbol ini disamping memberikan perbedaan juga memberikan
keterangan jumlah, dan biasanya digunakan pada peta-peta khusus, misal : pada peta statistic.
2) Menurut bentuknya simbol dibagi menjadi :
a) Simbol Garis (Line Symbol), misalnya garis kontur.
b) Simbol Titik (Dot Symbol).
c) Simbol Wilayah (Area Symbol).
Secara garis besar dalam kartografi simbol dibagi menjadi :
1) Simbol Konvensional.
Simbol ini sesuai dengan aturan tertentu sehingga semua orang mengetahui tanpa melihat pada
legenda.
Contoh : Laut dengan warna biru.Jalan raya dengan tanda garis merah. Pegunungan dengan
warna coklat.
2) Simbol Inkonvensional.
Simbol ini dibuat berbeda-beda sesuai dengan kemauan si pembuat peta sehingga harus melihat
pada legenda.
3) Simbol warna Peta.
Memberikan ciri tentang keadaan obyek tertentu.
Contoh :Warna biru mencirikan lautan ( perairan ).

D. JENIS-JENIS PETA
A. Jenis Peta Berdasarkan Isinya
1. Peta umum
Peta umum adalah peta yang menggambarkan permukaan bumi secara umum. memuat
semua penampakan yang terdapat di suatu daerah, baik kenampakan fisis (alam) maupun
kenampakan sosial budaya.
a. Peta dunia
adalah salah satu bentuk peta yang menggambarkan sebagian atau seluruh permukaan
Bumi secara keseluruhan yang dapat dilihat secara umum dan dapat dibuat menggunakan
berbagai proyeksi peta.
b. peta korografi
yaitu peta yang menjelaskan dan menggambarkan seluruh atau sebagian permukaan.
Misal peta kota di Jawa Timur.
c.Peta topografi,
yaitu peta yang menggambarkan dan menjelaskan permukaan relief bumi dengan garis-
garis kontur sebagai penjelasnya. Garis-garis ini menunjukkan permukaan bumi atau
perbedaan ketinggian pada suatu tempat. Misalnya sungai, jalan, pemukiman, dan lain-
lain.
2. Peta Khusus (Tematik)
Peta khusus adalah jenis peta yang hanya menggambarkan satu atau dua penampakan
permukaan bumi yang ingin ditampilkan. Jadi, yang ditampilkan hanya tema tertentu
saja. Misal: peta penyebaran flora dan fauna, peta kepadatan penduduk, peta persebaran
hasil tambang, dan lain sebagainya.
B. Jenis Peta Berdasarkan Bentuk Penyajian Peta
1. Peta Foto (Photo Map)
Peta foto merupakan peta yang menggambarkan bayangan bumi dari hasil fotografis dan
hasil pengambilan gambar dari udara. .
2. Peta Garis (Line Map)
Peta garis merupakan peta yang menyajikan detail alam dan buatan manusia dalam
bentuk titik, garis, dan luasan.
3. Peta digital
Peta digital adalah peta yang dibuat dan tersimpan dalam media komputer, baik nomor
titik maupun koordinat horizontal dan vertikal pada peta tersebut.
C. Jenis Peta Berdasarkan Sifat Nilai Data yang Dikandungnya
1. Peta kuantitatif
Peta kuantitatif merupakan peta yang akan menjawab lokasi keberadaan suatu objek
beserta besar nilai objek tersebut.Contoh: peta kepadatan penduduk yang memberikan
nilai jumlah penduduk per 1 km2 atau 1 ha pada lokas-lokasi tertentu.
2. Peta kualitatif
Peta kualitatif merupakan peta yang hanya menunjukkan keberadaan suatu objek dilokasi
tertentu. Contoh: peta lokasi perkebunan teh atau perkebunan sayur-mayur di Puncak,
Jawa Barat.
D. Jenis Peta Berdasarkan Sifat Datanya
1. Peta stasioner
Peta stasioner merupakan peta dengan sifat data yang menggambarkan permukaan bumi
yang memiliki sifat data tetap atau stabil. Contoh: peta batimetri (kedalaman laut), peta
topografi, dan peta jalur pegunungan atau jalur gempa.
2. Peta dinamis
Peta dinamis merupakan peta yang menggambarkan keadaan permukaan bumi yang
selalu berubah-ubah atau tidak stabil. Contoh: peta persebaran kepadatan penduduk atau
peta jaringan jalan.
E. Jenis Peta Berdasarkan Sumber Data
1. Peta dasar (basic map)
Peta basic merupakan peta yang dihasilkan dari survei langsung di lapangan dan
dilakukan secara sistematis.
2. Peta turunan (derived map)
Peta turunan merupakan peta yang dibuat (diturunkan) berdasarkan acuan peta yang
sudah ada sehingga survei langsung ke lapangan tidak diperlukan lagi. Peta turunan ini
tidak dapat digunakan sebagai peta dasar untuk pemetaan topografi.

E. PROSES PENGGUNAAN ATAU PENGAPLIKASIAN


1.Pelajari perbedaan mendasar di antara jenis-jenis peta.
2.Gunakan legenda untuk mengarahkan peta dengan benar
3. Pelajari skala peta
4.Gunakan tanda kunci untuk mengidentifikasi informasi penting lainnya

F. PROYEKSI PETA
Proyeksi peta adalah sebuah teknik memindahkan gambar dari bidang lengkung
permukaan bumi ke bidang datar yang berupa peta.Definisi lainnya adalah suatu sistem
pemindahan dari bentuk permukaan yang lengkung pada suatu bidang datar.
Tujuan Pokok Proyeksi adalah menggambarkan bentuk bola bumi / Globe ke bidang
datar yang disebut dengan peta dengan distrosi / penyimpangan sekecil mungkin. Fungsi
proyeksi peta adalah agar peta yang disajikan mendekati bentuk dan kemampuan yang
sebenarnya pada permukaan bumi.
a. Jenis-jenis Proyeksi Peta
1) Menurut Distorsinya
a) Proyeksi Equidistant bila jarak dipermukaan bumi sama dengan jarak di peta menurut
skalanya atau proyeksi yang mempertahankan unsur jarak. Yang termasuk proyeksi ini
adalah : proyeksi silinder dan proyeksi azimuth / zenithal.
b) Proyeksi konform / Orthomorphic bila sudut / bentuk dipermukaan bumi sama dengan
bentuk di peta. Proyeksi ini mempertahankan kebenaran dalam bentuk (form). Yang
termasuk proyeksi ini adalah : proyeksi Merkator konformal, stereografik, conical,
lombert’s.
c) Proyeksi Equivalen / Equal Area bila luas dipermukaan bumi sama dengan luas di peta
setelah diskalakan. Proyeksi ini mempertahankan unsur luas. Yang termasuk proyeksi ini
adalah : proyeksi Goode Sinusoidal, Gall, Bonne, Eckert.
2) Menurut Bidang Proyeksinya
a) Proyeksi Azhimuthal / Zenithal / Planar bila bidang proyeksinya berupa bidang datar
b) Proyeksi Kerucut. Proyeksi globe pada bidang kerucut yang menyelubunginya dengan
puncak diatas kutub yang selanjutnya kerucut dibentangkan membentuk kipas proyeksi
ini sangat cocok untuk wilayah sekitar lintang 45° atau daerah yang relatif sempit.
c) Proyeksi Silinder / Tabung. Memproyeksikan Globe ke bidang Silinder / Tabung
kemudian Tabung dibentangkan untuk menggambarkan bidang lengkung (Globe) ke
bidang datar / peta.
b. Berdasarkan sumbu simetrisnya
-Proyeksi normal. Jika sumbu simetris tegak lurus dengan sumbu bumi
- Proyeksi Miring / Oblique. Jika sumbu simetrisnya membentuk sudutterhadap sumbu
bumi dan garis equator.
- Proyeksi Transversal. Jika sumbu bidang proyeksinya berimpit dengan garis equator.

G. MENENTUKAN SKALA PETA DAN LUAS WILAYAH


a. Menentukan Skala Peta
1) Membandingkan peta yang tidak berskala dengan peta lain yang berskala.
Dengan rumus :

P2 = Penyebut skala yang akan dicari


P1 = Penyebut skala yang sudah diketahui skalanya
d1 = Jarak yang sudah diketahui skalanya
d2 = Jarak yang akan dicari skalanya

2) Dengan membandingkan titik dipeta dengan titik di lapangan atau medan.


Contoh : Jarak titik X dan Y di peta adalah 4 cm, sedangkan dalam pengukuran dilapangan jarak
sebenarnya a: 45.000 m. berapa skala
petanya ?
3) Menghitung selisih derajat bujur dan lintang di peta.
Dengan ketentuan : 1° lintang/bujur di ekuator = 111 km.
1° = 60’ (menit)
1’ (menit) = 60” (detik)
4) Menentukan skala peta Topografi / Peta Countur
Dengan rumus:

PCi = Countur Interval / jarak antar Countur


1. Menentukan luas wilayah
Dengan ketentuan :
1 km²: 1000 m x 1000 m = 1.000.000 m²
1 Hektar : 100 m x 100 m = 10.000 m²
1 km² : 100 hektar
PENUTUP

A. Kesimpulan
Peta merupakan gambaran kenampakan muka bumi padabidang datar dengan
menggunakan skala. Gambar peta merupakangambaran kenampakan muka bumi yang diperkecil
dari kenyataansebenarnya dan digambarkan dalam bentuk simbol.Peta merupakan pemberi
informasi tentang suatu tempat yangingin kita lihat maupun kita lalui dan untuk mempermudah
kita dalammemahami keadaan tempat tersebut maka dibuatlah petaberdasarkan kategori-
kategoriseperti yang telah disebutkan dalampembahasan.

B. Saran
Oleh karena setiap hal memiliki kekurangan sendiri maka olehsebab itu untuk lebih
banyaknya informasi yang kita dapatkan tentangpeta maka perlu kit abaca referensi lain agar
informasi yang kitaterima lebih banyak lagi

Anda mungkin juga menyukai