Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

PEMANFAATAN PETA DAN CITRA PENGINDERAAN JAUH


UNTUK MONITORING PERUBAHAN LAHAN

OLEH :
1. GELCY VANIA AULIANI
2. BIMA CANDRA D
3. M FAUZI MUSTAQIM
4. NADIFAH KHAIRUNNISA
5. RAHMADIANTI
6. AISYAH SALSABILA
7. THAARIQ ABDUL AZIZ

SMA NEGERI 6 PALEMBANG


TAHUN AJARAN 2022/2023
KATA PENGHANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. sebagai


pencipta atas segala kehidupan yang kita lihat, kita dengar dan kita
rasa yang senantiasa memberikan rahmat, hidayah dan karunia-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini.

 Dalam kesempatan ini, kami juga ingin mengucapkan terima


kasih dengan hati yang tulus kepada seluruh pihak yang telah
membantu dalam penyelesaian makalah ini semoga Allah senantiasa
membalas dengan kebaikan yang berlipat ganda.

Kami menyadari bahwa penyusunan makalah ini masih jauh


dari sempurna, oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran
yang bersifat membangun dari semua pihak guna perbaikan di masa
yang akan datang. Harapan kami semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi semua pihak.

2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR2
DAFTAR ISI3
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG4
B. RUMUSAN MASALAH4
C. TUJUAN5
BAB II6
PEMBAHASAN6
A. Peta6
1. Jenis Peta...……………………………………………………..6
2. Komponen Peta...………………………………………………8
3. Fungsi Peta……………………………………………………11
B. Penginderaan Jauh11
1. Komponen ……………………………………………………13
2. Keunggulan…………………………………………………...14
3. Kelemahan …...……………………………………………....14
4. Keterbatasan ………………………………………………….14
5. Manfaat ………….………………………………………........15

BAB III16
PENUTUP16
A. Kesimpulan16
B. Saran16
DAFTAR PUSTAKA17

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pertumbuhan penduduk yang sangat pesat serta bertambahnya tuntutan
kebutuhan masyarakat akan lahan, seringkali mengakibatkan terjadinya
ketidaksesuaian antara penggunaan lahan dan peruntukannya (Triagus 2012).
Pertambahan jumlah penduduk kota juga berarti peningkatan kebutuhan akan
lahan. Karena lahan tidak dapat bertambah, maka terjadilah perubahan
penggunaan lahan yang cenderung menurunkan proporsi lahan-lahan yang
sebelumnya. Seperti contoh kasus perubahan penggunaan lahan pertanian
menjai lahan non pertanian. (Kusrini, 2011). Lahan merupakan suatu daerah
dipermukaan bumi dengan sifatsifat tertentu yang meliputi biosfer, atmosfer,
tanah, lapisan geologi, hidrologi, populasi tanaman, binatang dan hasil
kegiatan manusia masa lampau dan masa sekarang. Sifat-sifat tersebut
mempunyai pengaruh yang berarti terhadap penggunaan lahan oleh manusia
pada zaman sekatrang dan masa yang akan dating (Kusrini, 2011). Perubahan
penggunaan lahan yang terjadi tentunya dapat memberikan perubahan nilai
ekonomis lahan, dan apabila tidak dilakukan pengelolaan dengan baik, pada
waktu yang akan datang dapat mengakibatkan degradasi nilai ekonomis
lahan.

B. Perumusan Masalah
1. Definisi Peta
2. Jenis Peta
3. Komponen Peta
4. Fungsi Peta
5. Definisi Penginderaan jauh
6. Komponen Penginderaan jauh
7. Keunggulan Penginderaan jauh
8. Kelemahan Penginderaan Jauh

4
9. Keterbatasan Penginderaan Jauh
10. Manfaat Penginderaan Jauh

C. Tujuan Penelitian
1. Terciptanya pemahaman tentang pentingnya ilmu pemetaan.
2. Terbentuknya model sikap dan perilaku positif yang mendukung dalam
kesadaran pembangunan lingkungan sekitar.
3. Menjadi paham akan definisi, jenis, komponen, dan fungsi dari peta.

5
BAB II

PEMBAHASAN

A. Peta
Peta adalah gambaran konvensional permukaan bumi baik
sebagian atau seluruhnya, pada bidang datar yang diperkecil dengan skala
dan dilihat dari atas dengan tulisan tertentu sebagai tanda. Menurut para
ahli seperti Mutianto (2008:4), Peta ialah gambaran konvensional
permukaan bumi yang dilihat dari atas, diperkecil dengan skala, serta
dilengkapi dengan simbol dan warna. Konvensional disini diartikan
sebagai suatu kesepakatan bersama. Dan menurut Mustofa dan Sektiawan
(2010:318), Peta ialah permukaan bumi yang dilukiskan pada bidang datar
dalam ukuran kecil.
1. Jenis Peta
Peta memiliki beberapa jenis yang dikelompokkan
berdasarkan isi dan skala.

1.1. Peta berdasarkan isi :

a. Peta umum
Peta umum ialah peta yang mengambarkan semua
kenampakan umum yang ada di permukaan bumi.
Contohnya, peta topografi, peta rupa bumi, peta dunia dan
peta korografi.

6
b. Peta khusus
Peta khusus ialah peta yang menggambarkan
permukaan bumi dengan tema tertentu yang bergantung
pada tujuan pemetaan. Peta ini menggambarkan data secara
kuantitatif maupun kualitatif dari tema yang spesifik,
seperti peta jalur transportasi, peta geologi, peta
permukiman kumuh dan sebagainya.

1.2. Peta berdasarkan skala


a. Peta kadaster
Peta kadaster ialah peta yang memiliki skala sangat
besar antara 1:100 hingga 1 : 5.000. Peta ini sangat detail
dan banyak digunakan untuk memperluas teknis, seperti
penentuan jaringan jalan, pembangunan permukiman,
irigasi dan sebagainya.

7
b. Peta skala besar
Peta skala besar memiliki skala 1:5.000 hingga
1:250.000. Peta ini biasanya digunakan untuk keperluan
taktis dan pemetaan administrasi. Badan Informasi
Geospasial telah banyak memetakan wilayah di Indonesia
dengan skala 1:25.000.
c. Peta skala sedang
Peta skala sedang memiliki skala 1:250.000 hingga
1:500.000. Peta ini digunakan untuk menampilkan
informasi yang lebih luas dalam suatu daerah misalnya
kabupaten maupun provinsi.
d. Peta skala kecil
Peta skala kecil memiliki skala 1:500.000 hingga
1:1.000.000. Peta skala kecil ini digunakan untuk
perencanaan umum dan studi strategis. Penggunaan peta ini
biasanya meliputi wilayah suatu negara.

2. Komponen Peta
a. Judul Peta
Judul peta memuat isi peta. Dari judul peta, dapat
diketahui daerah yang dipetakan, sesuatu yang dipetakan
dan waktu pemetaan.

8
b. Garis Tepi
Garis tepi peta ialah garis yang terdapat pada peta
yang letaknya di tepi. Fungsi garis tepi ialah untuk
membatasi komponen peta agar tidak rancu dengan
komponen lainnya.
c. Orientasi
Orientasi dalam peta sangatlah penting. Fungsi
orientasi ialah untuk menunjukkan arah mata angin.

d. Skala Peta
Skala peta ialah perbandingan antara jarak yang ada
di peta dan jarak sebenarnya di lapangan. Kedetailan
informasi yang disajikan di peta bergantungan pada skala
peta.
e. Inset Peta
Peta Inset ialah peta yang disisipkan karena wilayah
yang digambar adalah bagian dari peta utama atau peta
yang menggambarkan wilayah yang lebih luas daripada
wilayah yang digambarkan
f. Legenda
Legenda atau keterangan menerangkan makna dari
simbol yang tergambar di muka peta. Legenda atau
keterangan digambarkan dalam bentuk simbol.
g. Koordinat
Garis gratikul ialah garis lintang bujur. Pada peta,
garis ini sangatlah penting. Karena objek yang digambarkan
pada peta harus sesuai dengan dipermukaan bumi baik dari
segi informasi maupun letaknya, maka garis gratikul
memberikan informasi mengenai lokasi.
h. Simbol peta

9
Gambar pada peta ialah visualisasi kenampakan
fenomena alam dan budaya yang dibuat pada bidang datar
dan diskalakan.
i. Lettering
Proses penulisan identitas atau pemberian huruf
pada peta disebut lettering. Lettering berfungsi untuk
memberi penjelasan suatu kenampakan pada peta.
j. Warna Peta
Misalnya pada peta geografi, warna hijau
menggambarkan dataran rendah, warna kuning
menggambarkan dataran tinggi. Semakin gelap warnanya,
maka semakin rendah dataran tersebut. Sebaliknya,
semakin cerah warnanya, maka semakin tinggi dataran
tersebut. Kemudian, daratan menggunakan warna hijau-
kuning-merah, sementara laut menggunakan warna biru.
k. Sumber data dan tahun pembuatan
Sumber peta memberikan gambaran apakah
informasi yang diberikan di peta benar atau tidak. Hal ini
berkaitan dengan bagaimana pembaca peta dapat
mempercayai informasi tersebut. Selain lembaga pembuat,
tahun pembuatan peta juga termasuk dalam unsur pokok
peta. Tahun pembuatan menunjukkan waktu dibuatnya peta
tersebut. Data-data bisa berubah dari waktu ke waktu,
sehingga tahun pembuatan peta harus dicantumkan untuk
memberi informasi kepada pembaca peta apakah peta
tersebut masih relevan atau tidak.
l. Pembuatan Peta
Informasi tentang lembaga pembuat harus
dicantumkan pada peta. Lembaga pembuat peta mencakup
informasi tentang instansi yang mengeluarkan peta tersebut.
Indonesia memiliki beberapa lembaga pembuat peta, antara

10
lain Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional
(Bakosurtanal), Direktorat Geologi, dan Jawatan Topografi
Angkatan Darat.

3. Fungsi Peta
a. Menunjukkan lokasi atau posisi relative di suatu tempat
di permukaan bumi
b. Menggambarkan ukuran dan arah suatu tempat di
permukaan bumi
c. Menggambarkan obyek di permukaan bumi seperti
pulau, jalan, sungai, hutan, dsb.
d. Mengetahui kondisi suatu tempat (tanah air dan buatan)
e. Menyajikan data suatu wilayah
f. Alat untuk menggambarkan keadaan suatu wilayah
g. Menggambarkan bentuk unsur di permukaan bumi yang
disajikan
h. Sebagai Instrumen perencanaa pembangunan
i. Pemetaan daerah rawan bencana

B. Penginderaan Jauh
Penginderaan jauh disingkat indraja adalah pengukuran atau
akulasi data suatu obyek atau fenomena oleh sebuah alat yang tidak secara
fisik melakukan kontak dengan obyek tersebut atau dari jauh, misalnya

11
dari pesawat, pesawat luar angkasa , satelit, dan kapal. Pengertian
Penginderaan Jauh juga dikemukakan oleh para ahli :
1. Pendapat yang pertama disampaikan oleh American Society of
Photogrammetry. Dijelaskan bahwa, penginderaan jauh
merupakan pengukuran atau perolehan informasi dari beberapa
sifat objek atau fenomena dengan menggunakan alat perekam
yang secara fisik tidak terjadi kontak langsung dengan objek
atau fenomena yang dikaji. Jadi, teknologi penginderaan ini
(jauh) meskipun menghasilkan foto atau hasil bidikan. Namun
peralatan untuk mendapatkan foto tersebut tidak dipegang
langsung oleh manusia. Alat ini digerakan dengan sistem
berbasis komputer, sehingga operator tinggal mengarahkan
pergerakannya dan kapan harus membidik objek.

2. Pendapat kedua disampaikan oleh Lillesand dan juga Kiefer.


Keduanya berpendapat bahwa penginderaan yang jauh adalah
ilmu dan seni untuk memperoleh informasi tentang objek,
wilayah, atau gejala dengan cara menganalisis data yang
diperoleh dengan menggunakan alat tanpa kontak langsung
terhadap objek, wilayah, atau gejala yang dikaji.
3. Pendapat selanjutnya datang dari Welson dan Bufon. Kedua
ahli ini menyatakan bahwa penginderaan jauh adalah suatu
ilmu, seni, dan teknik untuk memperoleh objek, area, dan
gejala dengan menggunakan alat dan tanpa kontak langsung
dengan objek, area, dan gejala tersebut.
4. Aver juga mengemukakan pendapatnya terkait pengertian
penginderaan ini. Menurutnya, penginderaan jauh adalah upaya
untuk memperoleh, menunjukkan (mengidentifikasi), dan
menganalisis objek dengan sensor pada posisi pengamatan
daerah kajian.

12
5. Pendapat selanjutnya datang dari Colwell yang menjelaskan
penginderaan jauh adalah suatu pengukuran atau perolehan data
pada objek di permukaan bumi dari satelit atau instrumen lain
di atas atau jauh dari objek yang diindera.
6. Curran yang juga merupakan seorang ahli ikut memberikan
definisi sendiri. Menurutnya penginderaan jauh adalah
penggunaan sensor radiasi elektromagnetik untuk merekam
gambar lingkungan bumi yang dapat diinterpretasikan sehingga
menghasilkan informasi yang berguna.
7. Campbell juga memberikan pendapatnya terkait pengertian
penginderaan jauh. Campbell menjelaskan, penginderaan jauh
adalah ilmu untuk mendapatkan informasi mengenai
permukaan bumi, seperti lahan dan air, dari citra yang
diperoleh dari jarak jauh.

8. Pendapat terakhir datang dari Lindgren. Beliau menjelaskan,


penginderaan jauh adalah berbagai teknik yang dikembangkan
untuk perolehan dan analisis informasi tentang bumi.

Melalui serangkaian pendapat mengenai pengertian


penginderaan jauh yang dikemukakan para ahli. Maka bisa
disimpulkan bahwa penginderaan jauh adalah sebuah teknologi
yang juga semua ilmu yang digunakan untuk memperoleh analisis
informasi mengenai bumi dan diambil dari jarak jauh.

1. Komponen-komponen
a. Sumber Tenaga
Sumber tenaga dalam proses indraja terdiri dari
system pasif yang menggunakan sinar matahari dan system
aktif yang menggunakan tenaga buatan seperti gelombang
mikro.

13
b. Atmosfer
Dalam indraja Jendela atmosfer adalah bagian
spektrum elektromagnetik yang dapat mencapai bumi.
c. Interaksi antara tenaga kerja dan objek
Interaksi ini dapat dilihat dari rona yang dihasilkan
oleh foto udara. Tiap tiap objek memiliki karakteristik yang
berbeda dalam memantulkan tenaga ke sensor. Contohnya
permukaan puncak gunungyang tertutup oleh salju yang
mempunyai daya pantul tinggi terlihat lebih cerah daripada
permukaan puncak gunung yang tertutup oleh lahar dingin.
d. Sensor dan wahana
Sensor merupakan alat pemantau yang dipasang pada
wahana, baik pesawat maupun satelit, semsor dapat
dibedakan menjadi 2 yaitu, sensor fotografik dan sensor
elektronik.
e. Perolehan data
ada 2 jenis data dalam indraja yaitu data manual dan data
numerik (digital) yang diterapkan pada computer.
f. Penggunaan data
merupakan orang atau Lembaga yang memanfaatkan
hasil inderaja. Data inderaja dapat digunakan dibidang
militer, bidang kependudukan, biddang pemetaan. Serta
bidang meteorologi dan klimatologi

2. Keunggulan
Keunggulan penginderaan jauh untuk monitoring
perubahan lahan yaitu, proses monitoring perubahan lahan akan
lebih efisien dari segi waktu, dapat dimanfaatkan untuk
membuat perencanaan dan pembangunan wilayah, serta citra
bisa dibuat secara cepat meskipun untuk daetah yang sulit
dijelejahi secara terstrial.

14
3. Kelemahan
Orang yang menggunakan harus mempunyai memiliki
keahlian khusus, barang yang di Gunakan relatif mahal , sulit
memperoleh Citra foto maupun nonfoto.
4. Keterbatasan
Berupa ketersediaan citra slar yang belum sebanyak
ketersediaan citra lainnya. Dari citra yang ada pun, belum
banyak diketahui serta dimanfaatkan . Disamping itu, harganya
relative mahal dari pengadaan citra lainnya.

5. Manfaat
a. Di bidang Geodesi
Diantaranya pengolahan dan analisis data citra
satelit, pengolahan dan analasis foton udara dan analisis
foto small format, pengolahan data dan analisis pasut laut,
pengolahan integrasi SIG dan fotogrametri
b. Di bidang Kelautan
Diantaranya pengamatan sifat fisis air laut,
pengamatan pasang surut air laut dan gelombang laut,
pemetaan perubahan pantai, abrasi, sedimentasi, dll, dan
pemetaan perubahan Kawasan hutan bakau.
c. Di bidang Geologi
Diantaranya penentuan struktur geologi dan
macamnya, pemantawan daerah bencana seperti gempa
kebakaran atau tsunami, pemantawan debu vulkanik,
Pemantawan distribusi SDA, pemantawan pencemaran laut
dan lapisan minyak di laut, pemanfaat di bidang pertahanan
dan militer dan pemanfaatan permukaan disamping
pemotretan dengan pesawat terbang dan aplikasi sitem
informasi geografi (SIG).

15
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Kesimpulan dari isi makalah ini adalah bermaksud untuk
terciptanya kepemahanam tentang perpetaan dan penginderaan jauh
sebagai bagian dari pembangunan di negeri kit aini serta terbentuknya
model sikap dan perilaku positif yang mendukung dalam kesadaran
pembangunan lingkungan sekitar.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan tersebut, makalah ini mempunyai banyak


kekurangan dan jauhnya dari kesempurnaan, oleh karena itu segala kritik
dan saran  yang bersifat membangun sangat lah penulis harapkan terutama
dari ibu guru mata pelajaran dan rekan pembaca sekalian demi
kesempurnaan makalah ini dimasa mendatang, semoga makalah ini
bermanfaat untuk kita semua dan menambah wawasan kita.                                    

16
DAFTAR PUSTAKA

- https://www.detik.com/jabar/berita/d-6231959/12-komponen-
peta-lengkap-dengan-unsur-dan-penjelasannya/amp
- https://pendidikan.co.id/peta-pengertian-menurut-para-ahli-jenis-
komponen-dan-fungsinya/
- https://deepublishstore.com/materi/penginderaan-jauh/

17

Anda mungkin juga menyukai