PEMETAAN
Disusun untuk memenuhi tugas mata pelajaran geografi
Nama kelompok:
Kls: XII A
MA Bina Negara
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-Nya dan karunianya
kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya, untuk memenuhi tugas mata
pelajaran geografi yang berjudul "PEMETAAN".
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
a. Pengertian geografi
Geografi adalah ilmu yang mempelajari persamaan dan perbedaan fenomena geosfer
dengan menggunakan sudut pandang kelingkungan atau kewilayahan dalam kontek
ruangan
b. Pengertian peta
Dalam kamus besar bahasa Indonesia (KBBI), Peta diartikan sebagai suatu gambar atau
lukisan pada kertas yang menunjukkan letak tanah, laut, sungai, gunung, dan lain lain. Peta
juga menjadi persentasi melalui gambar suatu daerah yang menyatakan sifat, seperti batas
daerah, sifat pemukiman, dan denah
1. Peta umum
Peta umum adalah jenis peta yang menggambarkan ke nampakan bumi baik fenomena
alam maupun budaya. Peta umum dibagi tiga yaitu: peta topografi, peta chorografi, dan
peta dunia atau geografi
a. Peta topografi
Salah satu jenis peta yang mempunyai ciri-ciri khusus yang memperlihatkan keadaan
bentuk penyebab roman muka bumi dan dimensinya dengan ditandai dengan adanya
skala besar dan lebih detail. Sebuah peta topografi biasanya terdiri dari dua atau lebih
peta yang tergabung untuk membentuk keseluruhan peta. Sebuah garis kontur
merupakan kombinasi dari dua segmen garis yang berhubungan namun tidak
berpotongan, ini merupakan titik evaluasi pada peta topografi peta topografi biasanya
menggunakan garis kontur dalam pemetaan modern.
b. Peta chorografi
Peta yang menggambarkan seluruh atau sebagian permukaan bumi dengan skala lebih kecil
antara 1: 250.000 sampai 1:1000.000 . Contoh peta ini adalah atlas, yang biasanya sering
kita temui disekolah.
Peta dunia adalah salah satu bentuk peta yang menggambarkan sebagian peta atau seluruh
permukaan bumi secara keseluruhan yang dapat dilihat secara umum dan dapat dibuat
menggunakan berbagai peroyeksi peta.
2. Peta Tematik
Peta tematik adalah peta yang menggambarkan kenampakan tertentu dipermukaan umum.
Peta tematik juga digunakan untuk menganalisis data atau informasi yang dikombinasi
dengan area geografi tertentu. Peta tematik juga digunakan untuk menggambarkan suatu
kondisi demografi. Contoh peta tematik adalah:
Peta merupakan wahana bagi penyimpanan dan penyajian data kondisi
lingkungan menjadi sumber informasi bagi para perencanaan dan pengambilan keputusan
pada tahapan dan tingkatan pembangunan.
a. Peta cuaca
Peta cuaca ini dibuat untuk menggambarkan situasi serkulasi dan cuaca
pada waktu tertentu, karena kondisi cuaca sering berubah-ubah
b. Peta curah hujan
Ini merupakan peta khusus yang menampilkan informasi persebaran curah hujan
yang ada di suatu wilayah
c. Peta kepadatan penduduk
Peta yang menggambarkan perbandingan jumlah perbandingan jumlah penduduk
disuatu wilayah dengan luas daerahnya
C. KOMPONEN PETA
Peta tersusun atas beberapa unsur atau komponen sehingga menyatu menjadi
peta kompenen-kompenen atau unsur-unsur peta antara lain:
1. Judul
Mencerminkan isi sekaligus tipe peta. Penulis judul biasanya di bagian atas tengah,
atas kanan, atau bawah. Walupun demikian sedapat mungkin diletakan di kanan
atas
2. Legenda
3. Orientasi/tanda arah
Pada umumnya, arah Utara ditunjukkan oleh tanda panah ke arah atas peta,
letaknya ditempat yang sesuai jika ada garis lintang dan bujur, kordinal dapat
sebagai petunjuk arah
4. Skala
Skala merupakan perbandingan jarak pada peta dengan jarak sesungguhnya di
lapangan. Skala ditulis dibawah judul peta, diluar garis tepi, atau dibawah legenda.
Skala dibagi menjadi 3 yaitu:
Skala angka. Misalnya 1:2.500.000 artinya setiap 1 cm jarak dalam peta sama
dengan 25 km satuan jarak sebenarnya
Skala garis. Skala ini dibuat dalam bentuk garis horizontal yang memiliki panjang
tertentu dan tiap ruas berukuran 1cm atau lebih untuk mewakili jarak tertentu yang
diinginkan oleh pembuat peta
Skala verbal. Yakni skala yang dimiliki oleh kata kata
5. Simbol
1. Peta simbol adalah tanda atau gambar yang mewakili kenampakan bermukaan
bumi yang terdapat pada kenampakannya. Berdasarkan bentuknya simbol
dibedakan menjadi 3 yaitu:
a. Simbol garis
Digunakan untuk mewakili data geografis yang berhubungan dengan jarak,
contoh: sungai, jalan, rel, dan batas wilayah
b. Simbol titi
Digunakan untuk mewakili tempat, contoh: kota, gunung dan objek-objek
penting lainnya
c. Simbol area
Digunakan untuk mewakili suatu luasan tertentu, contoh: danau, rawa, gurun,
dan hutan
Lettering berfungsi untuk mempertebal arti dari simbol simbol yang ada. Macam
macam pengunaan lettering:
Obyek hipsografi ditulis dengan huruf tegak, contoh: Surakarta
Obyek hipsografi ditulis dengan huruf miring, contoh: laut jawa
7. Garis astronomis
Garis astronomis terdiri atas garis lintang dan garis bujur yang digunakan untuk
menunjukkan letak suatu tempat wilayah yang dibentuk secara berlawanan arah
satu sama lain sehingga membentuk vektor yang menunjukkan letak astronomis
8. Inset
Inset adalah peta kecil yang disisipkan dipeta utama. Macam-macam inset antara
lain:
Inset petunjuk lokasi berfungsi menunjukkan letak daerah yang belum dikenali
Inset penjelas berfungsi untuk memperbesar daerah yang dianggap penting
Inset penyambung berfungsi untuk menyambung daerah yang terpoto dipeta
utama
Merupakan garis untuk membatasi ruang peta dan untuk meletakan garis
astronomis, secara beraturan dan benar pada peta
Garis lintang adalah garis yang melintang dari arah barat - timur atau dari arah
timur - barat. Garis bujur adalah garis yang membujur dari arah Utara - Selatan
atau selatan - utara
D. FUNGSI PETA
1. Sebagai penunjuk lokasi suatu tempat dipermukaan bumi.peta juga bisa berguna
untuk menunjukkan suatu arah sehingga kita tidak tersesat.
2. Untuk memperlihatkan ukuran jarak atau luas dan arah suatu tempat dipermukaan
bumi.
3. Untuk menggambarkan bentuk bentuk dipermukaan bumi sehingga tampak jelas
terlihat.misalnya letak benua,pulau, sungai, laut, gunung, dan bentuk lainnya.
4. Sebagai alat penyedia data tentang potensi suatu wilayah. Misalnya pulau
Kalimantan memiliki banyak tambang dan pulau Jawa memiliki banyak
persawahan.
5. Alat bantu peneliti atau ilmuwan sebelum melakukan survei. Peta digunakan untuk
mengetahui kondisi suatu daerah yang akan diteliti.diantranya,untuk mengetahui
ketinggian suatu wilayah, pola curah hujan, dan kelembaban suatu daerah.
6. Sebagai alat untuk mempelajari fenomena alam, peristiwa sosial, atau gejala
geografi di permukaan bumi.
E. PROYEKSI PETA
Proses memproyeksikan peta dibutuhkan model proyeksi, setiap model memiliki kelebihan
dan kekurangan masing-masing. Apabila satu jenis distorsi diminimalkan maka jenis
distorsi lain pasti akan membesar. Distorsi pada proyeksi peta memiliki 4 sifat yaitu:
1. Konform
Konform adalah bentuk yang digambarkan pada proyeksi peta harus sesuai dengan aslinya
dan mempertahankan kemiripan dengan bentuk aslinya yang tampak pada bumi.
2. Ekuivalen
Ekuivalen adalah luas yang tergambar pada peta harus sesuai dengan luas yang sama di
gambaran aslinya.
3. Ekuidistan
Ekuidistan adalah peta yang digambarkan pada proyeksi peta jaraknya harus sama pada
jarak sebenarnya sesudah dikalikan dengan skala yang tercantum pada proyeksi peta.
4. Azimuthal
Azimuthal adalah peta yang digambarkan pada proyeksi peta dengan ketentuan arahnya
sama dengan yang sebenarnya.
Berdasarkan bidang proyeksinya, proyeksi peta dibagi menjadi 3 yaitu planar, kerucut dan
silinder.
1. Planar
Proyeksi ini sering juga disebut sebagai proyeksi zenithal atau azimuthal. Proyeksi planar
merupakan sebuah proyeksi peta yang memakai sebuah bidang datar untuk digunakan
sebagai proyeksinya.
A. Proyeksi Orthografik
B. Proyeksi Stereografik
Satu sumber dari titik proyeksi tersebut kemudian dipancarkan ke segala arah.
C. Proyeksi Gnomonik
Proyeksi gnomonik memproyeksikan bumi pada bidang datar dengan satu titik
sumber proyeksi yang terletak pada pusat bumi. Satu sumber titik proyeksi tersebut
kemudian dipancarkan ke segala arah dari pusat bumi ke permukaan bumi
2. Kerucut
Proyeksi peta kerucut adalah proyeksi peta menggunakan bentuk kerucut sebagai
bidang proyeksi. Proyeksi peta ini digunakan untuk memetakan belahan bumi lintang
tengah seperti benua Eropa. Proyeksi peta kerucut tidak dapat digunakan untuk
menggambarkan daerah kutub dan juga daerah khatulistiwa.
3. Silinder
Proyeksi peta silinder adalah proyeksi peta menggunakan bentuk silinder sebagai
bidang proyeksi. Proyeksi peta ini digunakan untuk memetakan belahan bumi daerah
khatulistiwa. Proyeksi peta silinder tidak dapat digunakan untuk memetakan belahan bumi
bagian kutub
C. Berdasarkan Kedudukan Sumbu Simetri
Berdasarkan kedudukan sumbu simetri, proyeksi peta dibagi menjadi 3, yaitu proyeksi
normal, miring, dan transversal.
1. Proyeksi Normal
2. Proyeksi Miring
Garis karakteristik bidang proyeksinya membentuk sudut lancip dengan sumbu bola bumi.
3. Proyeksi Transversal
Garis karakteristik bidang proyeksi berpotongan tegak lurus dengan sumbu bola bumi.