Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN

PRAKTIKUM PEMETAAN TOPOGRAFI


ACARA I : PENGENALAN PETA

OLEH:

IZHAQ SUHARDI
D061231044

PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS HASANUDDIN

GOWA
2024
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Peta merupakan representasi dua dimensi dari suatu wilayah di bumi,


digambar pada bidang datar dengan skala tertentu. Peta menunjukkan lokasi dan
hubungan spasial berbagai fitur geografis, seperti gunung, sungai, danau, kota, jalan,
dan batas wilayah. Peta dibuat dengan proyeksi kartografi, simbol, legenda, dan
sistem koordinat untuk menunjukkan lokasi dan jarak secara akurat Peta memiliki
banyak fungsi, seperti navigasi, informasi, perencanaan, pendidikan, dan penelitian.
Peta membantu navigasi dan orientasi di suatu tempat, memberikan informasi tentang
lokasi dan karakteristik wilayah, digunakan untuk perencanaan pembangunan,
pendidikan geografi dan sejarah, serta penelitian ilmiah. Peta merupakan alat penting
untuk memahami dan menjelajahi dunia di sekitar kita.
Topografi secara alamiah adalah studi tentang bentuk permukaan bumi dan
objek lain, seperti planet, satelit alami (bulan dan sebagainya), dan asteroid.
Topografi adalah perbedaan tinggi atau bentuk wilayah suatu daerah, termasuk
didalamnya adalah perbedaan kemiringan lereng, panjang lereng, bentuk lereng, dan
posisi lereng. Peta topografi merupakan peta yang menyajikan objek-objek di
permukaan bumi dengan ketinggian yang dihitung dari permukaan air laut dan
digambarkan dalam bentuk garis-garis kontur, dengan setiap satu garis kontur
mewakili satu ketinggian. Peta topografi memiliki dua unsur utama dalam
menentukan bentuk topografi alamiah atau buatan. Dua unsur tersebut, yaitu ukuran
relief (berdasarkan variasi elevasi) dan ukuran planimetrik (ukuran permukaan bidang
datar).
Oleh karena itu, dilakukan praktikum pemetaan topografi mengenai Pengenalan
peta topografi ini agar praktikan dapat memahami apa itu peta dan bagaimana cara
membuat peta, terutama peta topografi yang dibuat berdasarkan ketinggian suatu
daerah.
1.2 Maksud dan Tujuan

Adapun maksud dari praktikum acara pengenalan peta topografi adalah agar
peserta dapat membuat peta topografi dengan menggunakan data x, y, dan z.
Sedangkan tujuan dari praktikum acara ini adalah:
1. Peserta mampu memahami pengertian garis kontur
2. Peserta mampu memahami sifat garis kontur
3. Peserta mampu membaca peta topografi
4. Peserta mampu menginterpretasikan peta topografi melalui garis kontur
5. Peserta mampu membuat peta topografi dari data yang tersedia

1.3 Alat dan Bahan

Adapun dan alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum acara 1 mengenai
pengenalan peta topografi adalah sebagai berikut:
1. Alat
a. Pensil mekanik 0.3 dan 0.5
b. Drawing pen 0.3 dan 0.5
c. Penghapus
d. Penggaris 50 cm
e. Penggaris huruf
f. Kalkulator ilmiah
2. Bahan
a. Kertas grafik A0
b. Kertas kalkir A0
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Peta

Peta merupakan representasi dua dimensi dari suatu wilayah di bumi,


digambar pada bidang datar dengan skala tertentu. Peta menunjukkan lokasi dan
hubungan spasial berbagai fitur geografis, seperti gunung, sungai, danau, kota, jalan,
dan batas wilayah. Peta dibuat dengan proyeksi kartografi, simbol, legenda, dan
sistem koordinat untuk menunjukkan lokasi dan jarak secara akurat. Peta memiliki
banyak fungsi, seperti navigasi, informasi, perencanaan, pendidikan, dan penelitian.
Peta membantu navigasi dan orientasi di suatu tempat, memberikan informasi tentang
lokasi dan karakteristik wilayah, digunakan untuk perencanaan pembangunan,
pendidikan geografi dan sejarah, serta penelitian ilmiah. Peta merupakan alat penting
untuk memahami dan menjelajahi dunia di sekitar kita.(Kadek Putrawan, 2019).
Istilah peta diambil dari bahasa Inggris, "map". Kata "map" sendiri berasal
dari bahasa Yunani, yaitu "mappa" yang dapat diartikan sebagai taplak atau kain
penutup meja. Pengertian peta secara umum adalah rupa permukaan bumi yang
digambarkan menggunakan suatu sistem proyeksi dengan skala tertentu sehingga
dapat disajikan dalam bidang datar (Kadek Putrawan, 2019).

2.2 Syarat Peta

Menurut Westi Utami dan Ig. Indardi (2019) terdapat beberapa syarat agar
peta merupakan sebuah peta yang baik sesuai dengan hakekat peta serta dapat
berfungsi dengan baik, maka persyaratan yang diharapkan adalah peta itu haruslah:
1. Tidak boleh membingungkan.
2. Mudah dimengerti atau ditangkap maknanya oleh si pengguna peta.
3. Dapat memberikan gambaran yang sebenarnya. Ini berarti peta itu
harus cukup teliti ,sesuai dengan tujuannya.
4. Sedap dipandang sehingga berarti peta itu harus rapi dan bersih.

2.3 Fungsi Peta

Peta merupakan representasi dua dimensi dari suatu wilayah di bumi yang
menunjukkan lokasi dan hubungan spasial berbagai fitur geografis. Peta memiliki
banyak fungsi penting, seperti navigasi, informasi, perencanaan, pendidikan,
penelitian, komunikasi, promosi, dan rekreasi. Peta membantu kita untuk menemukan
lokasi, memahami suatu wilayah, membuat keputusan, dan berkomunikasi dengan
orang lain (Basuki, T., 2016).
Suatu peta dapat dianggap sebagai suatu sistem informasi geospasial yang
memberi jawaban atas banyak pertanyaan mengenai daerah yang digambarkan: jarak
antara titik-titik, posisi titik-titik yang menyangkut satu sama lain, ukuran suatu
daerah dan sifat pola persebarannya. Dari apa yang diuraikan tersebut, dapat
dikemukakan di sini bahwa ada 4 (empat) fungsi peta, yaitu:
1. Menunjukkan posisi atau lokasi relatif
2. Memperlihatkan ukuran
3. Memperlihatkan bentuk, sehingga dimensinya dapat terlihat dalam peta
4. Mengumpulkan dan menyeleksi data dari suatu daerah/ruang dan
menyajikannya di atas peta.
2.4 Defenisi Peta Toporafi

Topografi berasal dari bahasa Yunani, topos berarti tempat atau atas dan
graphi yang berarti menggambar. Peta topografi memetakan tempat-tempat di
permukaan bumi yang berketinggian sama dari permukaan laut menjadi bentuk garis-
garis kontur, dengan satu garis kontur mewakili satu ketinggian. Gambaran ini, di
samping tinggi-rendahnya permukaan dari pandangan datar (relief), juga meliputi
pola saluran, parit, sungai, lembah, danau, rawa, tepi laut, dan adakalanya pada
beberapa jenis peta, ditunjukkan juga vegetasi dan objek hasil aktivitas manusia. Pada
peta topografi standar, umumnya dicantumkan juga tanda-tanda yang menunjukkan
geografi setempat (Azmi Nofal Farghani, 2019).

Peta topografi dapat juga diartikan sebagai peta yang menggambarkan


kenampakan alam asli dan buatan manusia, diperlihatkan pada posisi yang benar.
Selain itu peta topografi dapat diartikan peta yang menyajikan informasi spasial dari
unsur-unsur pada muka bumi dan di bawah bumi, meliputi batas administrasi,
vegetasi, dan unsur-unsur buatan manusia. Peta topografi mempunyai garisan lintang
dan garisan bujur dan titik pertemuannya menghasilkan koordinat. Koordinat ialah
titik persilangan antara garis lintang dan garis bujur (Azmi Nofal Farghani, 2019).

2.5 Syarat dan Teori Kontur

Pada topografi menunjukkan bentuk dan ketinggian permukaan melalui garis-


garis ketinggian (garis kontur). Garis kontur pada prinsipnya adalah garis yang
kontinu dan tidak bercabang, dan tidak akan dipotong dengan garis kontur lainnya.
Dengan kata lain, garis kontur adalah perpotongan muka garis bumi pada suatu
ketinggian yang tetap dengan bidang horizontal. (Azmi Nofal Farghani, 2019).

Garis kontur pada peta dibuat dengan cara yang tidak sembarangan,
melainkan terdapat peraturan-peraturan atau syarat-syarat dalam pembuatan garis
kontur, adalah sebagai berikut.

1. Garis kontur harus selalu dibuat dengan tertutup atau harus berhenti pada
bagian tepi peta;
2. Setiap garis kontur harus memiliki perbedaan yang jelas. Garis kontur
tertutup yang memperlihatkan depresi harus dibedakan dengan garis
kontur tertutup lainnya yang menunjukkan bukit. Perbedaan garis kontur
ini dapat dilakukan dengan cara menambahkan garis-garis gigi ke arah
garis kontur depresi.
3. Satu garis kontur mewarisi satu ketinggian yang sama;
4. Nilai dari suatu garis kontur dihitung dari ketinggian muka air laut rata-
rata, nilai sama dengan nol;
5. Garis kontur dengan harga interval setengah digambarkan berupa garis
putut-putus. Dijumpai pada bagian puncak bukit.
2.6 Garis Kontur dan Sifatnya

Menurut Azmi Nofal Farghani (2019) garis kontur mempunyai sifat-sifat,


adalah sebagai berikut.
1. Setiap titik pada garis kontur mempunyai ketinggian yang sama.
2. Garis-garis kontur tidak mungkin berpotongan satu dengan yang lain, atau di
luar peta.
3. Setiap garis kontur yang ber-spasi seragam menunjukkan suatu lereng yang
seragam.
4. Garis-garis kontur yang rapat menunjukkan seuatu lereng curam.
5. Garis-garis kontur yang renggang menunjukkan suatu lereng landai.
6. Garis kontur yang bergigi menunjukkan suatu depresi (daerah yang
rendah), tanda giginya menunjukkan ke arah depresi tersebut.
7. Garis kontur membelok ke arah hulu suatu lembah, tetapi memotong tegak
lurus permukaan sungai
8. Garis-garis kontur umumnya membulat pada punggung bukit atau gunung
tetapi membentuk lengkung yang tajam pada alur-alur lembah sungai.
9. Nilai garis kontur terbesar yaitu punggung bukit dan nilai terkecil pada
suatu lembah selalu terdapat berpasangan, yang berarti bahwa tidak
terdapat nilau satu kontur yang maksimum atau minimum.
BAB III
METODOLOGI PRAKTIKUM

3.1 Lokasi Penelitian

Praktikum pemetaan topografi acara satu pengenalan peta topografi ,


dilaksanakan pada hari sabtu, 23 Maret 2024 dimulai pada pukul 08.00 WITA sampai
selesai dengan keadaan diprediksi berawan dan bertempat di Aula Departemen
Teknik Geologi , Kecamatan Bontomarannu, Kelurahan Romang Lompoa,
Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan.

Gambar 3.1 Lokasi praktikum bertempat di Aula


Departemen Teknik Geologi

3.2 Alat dan Bahan

Alat-alat yang digunakan dalam melakukan praktikum yaitu:

1. Kertas Grafik A0
2. Kertas kalkir A0
3. Penggaris 60cm
4. Penggaris 30cm
5. Pensil mekanik 0,3 mm
6. Pensil mekanik 0,5 mm
7. Drawing pen 0,3 mm
8. Drawing pen 0,5 mm
9. Penghapus
10. Penggaris sablon huruf
12. Kalkulator ilmiah

3.3 Metode Penelitian

Metode praktikum mencakup pembuatan peta topografi dan penyajian peta

topografi.

3.3.1 Langkah-Langkah Pembuatan Peta Topografi


Data yang dibutuhkan untuk membuat peta topografi berupa data koordinat x,
y, dan z. Langkah-langkah dalam pembuatan peta topografi sebagai berikut:
1. Plot titik koordinat x dan y pada kertas grafik
2. Buat garis yang menghubungkan titik-titik yang ada
3. Hitung interval kontur dengan rumus:
1
�������� ������ = � �������� �����
2000
4. Hitung jumlah kontur yang akan melalui setiap garis dengan rumus:
Jumlah Kontur
���� ������
�����ℎ ������ =
�������� ������
5. Hitung jarak antar kontur yang akan melalui setiap garis dengan rumus:
����� ����� ���� ������
����� ����� ������ =
�����ℎ ������
6. Buat garis kontur dengan menghubungkan titik ketinggian yang sama dengan
memperhatikan syarat-syarat titik kontur
7. Buat etiket
8. Overlay pada kertas kalkir

3.3.2 Penyajian Peta Topografi

Gambar 3.2 Standarisasi Penyajian Peta


DAFTAR PUSTAKA

Farghani, A. N. 2019. Laporan Pendahuluan Modul 1 Topografi. Bandung:


Universitas Islam Bandung.
Putrawan, K. 2019. Pengetahuan Dasar Peta. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan.
Putri, S. A. 2020. Tugas Praktikum Geologi Laut. Semarang: Universitas Diponegoro.
Utami, W., & Indardi, I. 2019. Kartografi. Yogyakarta: Sekolah Tinggi Pertahanan
Nasional.
Basuki, T. (2016). Peta dan Penginderaan Jauh. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Anda mungkin juga menyukai