islam yaitu merupakan satu tradisi yang masih kekal dimiliki oleh
Bangsa Melayu yang diwarisi dari generasi zaman silam yaitu sejak 600
tahun yang lalu yang berlandaskan Agama Islam. Baginda adalah pewaris
tradisi Bangsa Melayu yang menjadi khalifah Allah Ta’ala di bumi
melayu yang menegakkan sistem pemerintahan. Kesultanan Melayu
Islam yang berkuasa mutlak dan satu-satu raja Melayu yang dapat
mengekalkan keunggulan pemerintahan sistem kesultanan di Alam
Melayu pada dewasa ini. Sistem kesultanan ini adalah satu penerusan
tradisi sistem yang diwarisi berakarkan sistem khalifah; sistem yang
tidak asing dalam budaya umat Islam berkerajaan dan bernegara.
Lokasi Kerajaan
Dr. Rouffaer berpendapat bahwa ibu kota Kerajaan Malayu menjadi
satu dengan pelabuhan Malayu, dan sama-sama terletak di Kota Jambi.
Sedangkan menurut Ir. Moens, pelabuhan Malayu terletak di Kota Jambi,
namun istananya terletak di Palembang. Sementara itu, Prof. George Coedes
lebih yakin bahwa Palembang adalah ibu kota Kerajaan Sriwijaya, bukan ibu
kota Malayu.
Prof. Slamet Muljana berpendapat lain. Istilah Malayu berasal dari
kata Malaya yang dalam bahasa Sansekerta bermakna “bukit”. Nama sebuah
kerajaan biasanya merujuk pada nama ibu kotanya. Oleh karena itu, ia tidak
setuju apabila istana Malayu terletak di Kota Jambi, karena daerah itu
merupakan dataran rendah. Menurutnya, pelabuhan Malayu memang terletak
di Kota Jambi, tetapi istananya terletak di pedalaman yang tanahnya agak
tinggi.
Prasasti Tanyore menyebutkan bahwa ibu kota Kerajaan Malayu
dilindungi oleh benteng-benteng, dan terletak di atas bukit. Slamet Muljana
berpendapat bahwa istana Malayu terletak di Minanga Tamwa sebagaimana
yang tertulis dalam prasasti Kedukan Bukit. Menurutnya, Minanga Tamwa
adalah nama kuno dari Muara Tebo (atau Kabupaten Tebo di Provinsi Jambi).
Sumber Sejarah
Bidang Politik
Bersarnya pengaruh islam terhadap politiok melayu mengakibatkan
timbulnya gelar raja-raja Melayu yang bercorakkan islam seperti zillullah fil
alam, sultan dan khalifah. Implikasinya, pengembangan konsep-konsep hukum
melayu merujuk pada hukum-hukum islam yang berlandaskan al-Qur’an dan
sunnah Nabi
Bagi raja-raja melayu islam bukan sekedar agama tetapi lebih dari itu ia
menjadi lansdasan politik dan panbdangan hidup mereka dalam menjalankan
roda pemerintahannya.
Bidang Sosial
Beberapa benda arkeologis yang ditemukan di daerah Jambi (kerajaan Melayu)
menunjukkan bahwa, di daerah ini telah berlangsung suatu aktifitas ekonomi
yang berpusat di daerah Sungai Batang Hari. Temuan benda-benda keramik
juga membuktikan bahwa, di daerah ini, penduduknya telah hidup dengan
tingkat budaya yang tinggi. Temuan arca-arca Budha dan candi juga
menunjukkan bahwa, orang-orang Jambi merupakan masyarakat yang religius.
Ini hanyalah sedikit gambaran mengenai kehidupan di Jambi.
Bidang Agama dan Budaya
Orang Melayu menetapkan identitas ke-Melayu-annya dengan tiga ciri pokok,
yaitu berbahasa Melayu, beradat istiadat Melayu, dan beragama Islam.
Berdasarkan
ciri-ciri pokok tersebut, masyarakat Indonesia yang tergolong sebagai orang
Melayu baik dilihat sebagai ras atau sukubangsa, dipersatukan oleh adanya
kerjaan-kerjaan Melayu pada masa lampau. Kebesaran kerajaan-kerajaan
Melayu
telah meninggalkan tradisi-tradisi dan simbol-simbol kebudayaan Melayu yang
menyelimuti berbagai suasana kehidupan hampir sebagian besar masyarakat di
Indonesia.
Kebudayaan Melayu yang diterima oleh semua golongan masyarakat tumbuh
dari
sejarah perkembangan kebudayaan Melayu itu sendiri, yang selalu berkaitan
dengan
tumbuh, berkembang, dan runtuhnya kerajaan-kerajaan Melayu, dengan agama
Islam,
perdagangan internasional, serta penggunaan bahasa Melayu. Oleh karena itu
simbol-simbol kebudayaan Melayu yang sampai sekarang diakui sebagai
identitas
Melayu adalah bahasa Melayu, agama Islam, serta kepribadian yang terbuka
dan
ramah.
Bidang Ekonomi
Kegiatan perekonomian yang lebih banyak dilakukan pada zaman itu adalah
kegiatan perdagangan