Dengan bergabungnya kerajaan kerajaan kecil di tanah Sumatera, Portugis diburu kemanapun
mereka bertapak. di Daya, Pedir, Samudera Pasai, Aru, hingga Malaka, kolonialis Portugis
dihentikan ambisinya oleh Kesultanan Aceh. Kehebatan Kesultanan Aceh tidak lepas dari
kemampuan kepemimpinan seorang Ali Mughayat Syah bersama saudaranya Sultan Ibrahim
yang dikenal sebagai penghancur pasukan Portugis di Kesultanan Samudera Pasai tahun 1524
Masehi
Sultan berpengaruh yang memimpin Kerajaan Aceh
a. Sultan Ali Mughayat Syah sebagai raja pertama di Kerajaan Aceh. Dia memerintah pada tahun
1514-1538 M.
b. Sultan Salahudin. Masa pemerintahan mulai 1530-1537 M,merupakan anak dari Sultan Ali
Mughayat Syah
c. Sultan Alaudin Syah. Masa pemerintahan pada tahun 1537-1568 M,merupakan saudara dari
Ali Mughayat Syah
d. Sultan Husein Ali Riayat Syah (1568-1575 M),juga merupakan cucu dari sultan Ali Mughayat
Syah
e. Sultan Iskandar Muda (1607-1636 M),pemimpin kerajaan Aceh pada saat kejayaan
f.Sultan Iskandar Thani (1636-1641 M),menantu dari Sultan Iskandar Muda
Kesultanan Aceh yang membangun wilayahnya yang kurang lebih seperti luas Provinsi Aceh
saat ini. Pada masa Sultan berikutnya, luas Aceh bertambah menjangkau tanah semenanjung
Melayu. Pada masa awal Kesultanan Aceh didirikan tahun 1507, tidak banyak bukti benda yang
bisa diidentifikasi saat ini. Tetapi, sejarah mencatat bahwa tinggalan terbaik dari Kesultanan
Aceh era awal adalah kawasan permukiman bernama Achen yang ketika menjadi kerajaan
menjelma menjadi pusat Kesultanan Aceh bernama Bandar Aceh Darussalam
Balai Rong Sari, yaitu lembaga yang dipimpin oleh Sultan sendiri, yang aggotanya
terdiri dari Hulubalang Empat dan Ulama Tujuh. Lembaga ini bertugas membuat
rencana dan penelitian.
Balai Majlis Mahkamah Rakyat, yaitu lembaga yang dipimpin oleh Kadli Malikul
Adil, yang beranggotakan tujuh puluh tiga orang semacam Dewan Perwakilan Rakyat
sekarang.
Balai Gading, yaitu Lembaga yang dipimpin Orang Kaya Laksamana Seri Perdana
Menteri; kira-kira Dewan Menteri atau Kabinet kalau sekarang, termasuk sembilan
anggota Majlis Mahkamah Rakyat yang diangkat.
Balai Furdhah, yaitu lembaga yang mengurus hal ihwal ekonomi, yang dipimpin oleh
seorang wazir yang bergelar Menteri Seri Paduka semacam Departemen
Perdagangan.
Balai Laksamana, yaitu lembaga yang mengurus hal ihwal angkatan perang, yang
dipimpin oleh seorang wazir yang bergelar Laksamana Amirul Harb semacam
Departemen Pertahanan.
Balai Majlis Mahkamah, yaitu lembaga yang mengurus hal ihwal
kehakiman/pengadilan, yang dipimpin oleh seorang wazir yang bergelar Seri Raja
Panglima Wazir Mizan semacam Departemen Kehakiman.
Balai Baitul Mal, yaitu lembaga yang mengurus hal ihwal keuangan dan
perbendaharaan negara, yang dipimpin oleh seorang wazir yang bergelar Orang Kaya
Seri Maharaja Bendahara Raja Wazir Dirham semacam Departemen Keuangan.
Selain badan pemerintahan,terdapat juga pejabat tinggi negri :
Kehidupan Ekonomi
Perekonomian
Aceh banyak memiliki komoditas yang diperdagangkan diantaranya: