Oleh :
Agung Nugroho ( 21102210006 )
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah Yang Maha Esa karena atas berkah,
rahmat serta inayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah ini tepat pada
waktunya. Tidak lupa pula penulis ucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada teman
yang telah membantu dalam penyelesaian makalah ini.
Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Survey Tanah Dan Evaluasi Lahan
dan mengetahui lebih luas tentang Prinsip dan Metode Survey Tanah. Dalam penyusunan
makalah ini, penulis mendapat banyak masukan, bantuan, bimbingan, dan dukungan dari
berbagai pihak. Untuk itu, melalui kesempatan ini, penulis menyampaikan terima kasih
banyak kepada :
1. Army Dita Serdani, SP., MP. selaku dosen pengampu mata kuliah Survey Tanah
Dan Evaluasi Lahan yang telah memberikan materi terkait penyusunan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan perlu kajian lebih
dalam. Oleh sebab itu, penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca yang bersifat
membangun demi kesempurnaan makalah ini. Penulis berharap semoga ide gagasan pada
makalah ini dapat dimanfaatkan bagi dunia pendidikan dan memberikan banyak pengertian
baru bagi pembaca.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
JUDUL.................................................................................................................................i
KATA PENGANTAR.........................................................................................................ii
DAFTAR ISI.......................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................................1
1.1 Latar Belakang...................................................................................................1
1.2 Tujuan ...............................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN.....................................................................................................2
2.1 Pengertian Peta..................................................................................................2
2.2 Skala Peta dan Ketelitian Informasi..................................................................3
2.3 Peta Tanah.........................................................................................................4
2.4 Evaluasi Lahan..................................................................................................4
2.5 Metode Evaluasi Lahan dan Interpresatasi Data...............................................5
BAB III PENUTUP.............................................................................................................6
3.1 Kesimpulan........................................................................................................6
3.2 Saran..................................................................................................................6
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................7
iii
iv
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Peta tanah adalah sebuah peta yang menggambarkan variasi dan persebaran berbagai jenis
tanah atau sifat-sifat tanah (seperti pH, tekstur, kadar organik, kedalaman, dan sebagainya) di
suatu area. Peta tanah merupakan hasil dari survey tanah dan digunakan untuk evaluasi
sumber daya lahan, pemetaan ruang, perluasan lahan pertanian, konservasi, dan sebagainya.
Dalam peta tanah, terdapat data primer yang merupakan hasil dari pengukuran langsung di
lapangan dan data sekunder merupakan hasil dari perhitungan atau perkiraan berdasarkan
data yang didapatkan di lapangan. Pembuatan peta secara digital merupakan salah satu teknik
pemetaan tanah yang saat ini sedang banyak dilakukan oleh beberapa instansi, baik instansi
swasta maupun instansi pemerintahan.
Saat ini peta telah menjadi salah satu kebutuhan utama bagi masyarakat. Peta memuat
informasi spasial yang dapat digunakan untuk mengetahui kondisi suatu objek di lapangan
secara tidak langsung. Dengan adanya informasi spasial yang akurat, maka dapat dilakukan
kegiatan analisis dan pengembangan suatu objek yang berada di lapangan melalui peta.
Dalam menentukan lokasi tanah tidak hanya diperlukan data rincian seperti sertifikat
tanah dan surat keterangan, namun diperlukan peta yang dapat menjelaskan letak tanah
tersebut. Dengan menggunakan peta tanah, bidang aset sebagai pembantu pengelola dapat
dengan mudah mencari letak tanah yang bersangkutan. Peta tanah yang dibutuhkan
merupakan peta yang dapat memberikan informasi secara lengkap bagi pencari lokasi.
Informasi tersebut antara lain berupa rincian data tanah, batas-batas sekitar lingkungan,
gambaran keadaan tanah, dan bentuk tanah.
Berdasarkan permasalahan tersebut, dibutuhkan suatu sistem atau aplikasi untuk
memetakan lokasi tanah dan memanfaatkan sistem informasi geografis. Sistem ini akan
menampilkan informasi data rincian tanah berdasarkan keterangan tentang tanah tersebut
dalam penentuan lokasi tanah secara mudah dan cepat.
1.2 Tujuan
1. Mengetahui pentingnya peta.
2. Mengetahui Skala Peta dan Ketelitian Informasi.
3. Mengetahui metode evaluasi lahan dan interprestsi data.
1
BAB II
PEMBAHASAN
Peta-peta ini hanya beberapa contoh dari berbagai jenis peta. Setiap jenis peta memiliki
tujuan dan informasi yang berbeda-beda, tapi tujuan teteap sama adalah untuk menyediakan
representasi visual dari dunia nyata atau wilayah tertentu.
2
2.2 Skala Peta dan Ketelitian Informasi
Skala peta adalah perbandingan jarak pada peta dengan jarak sebenarnya di dunia
nyata. Skala biasanya dinyatakan dalam bentuk pecahan, misalnya 1:10.000, yang berarti
setiap satuan jarak pada peta mewakili 10.000 satuan jarak sebenarnya di lapangan. Semakin
kecil angka di belakang titik dua pada skala peta, semakin rinci peta tersebut. Misalnya, jika
memiliki peta dengan skala 1:100.000, maka setiap satuan jarak pada peta mewakili 100.000
satuan jarak sebenarnya di lapangan. Peta dengan skala ini akan memberikan gambaran luas
area yang besar, tetapi dengan detail yang kurang. Di sisi lain, jika memiliki peta dengan
skala 1:10.000, maka setiap satuan jarak pada peta mewakili 10.000 satuan jarak sebenarnya
di lapangan. Peta dengan skala ini akan memberikan detail yang lebih tinggi, tetapi dengan
cakupan area yang lebih kecil.
Ketelitian informasi merujuk pada sejauh informasi yang akurat dan dapat dipercaya.
Ketika mendapatkan informasi dari sumber tertentu, penting untuk mempertimbangkan
keadadaan dan validitas sumber tersebut. Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi
ketelitian informasi adalah:
a. Sumber informasi: Sumber yang memiliki reputasi baik, seperti sumber resmi, jurnal
terpercaya, atau publikasi dari lembaga terbaik, cenderung memberikan informasi
yang lebih pasti dibandingkan sumber yang tidak terdeteksi.
b. Metode pengumpulan data: Metode pengumpulan data yang sistematis, seperti
penelitian survei yang dilakukan dengan sampel yang efektif, cenderung
menghasilkan informasi yang lebih dapat dikemukakan daripada opini pribadi atau
pengalaman individu.
c. Konsistensi informasi: Ketika informasi yang diberikan konsisten dengan temuan atau
data yang ada sebelumnya, maka informasi tersebut lebih dapat dipercaya. Namun,
jika informasi tersebut bertentangan dengan pengetahuan yang telah mapan, maka
perlu dilakukan pengecekan lebih lanjut.
d. Peer review: Publikasi ilmiah yang telah melalui proses penelaahan oleh pakar
sejawat (peer review) cenderung memiliki ketelitian yang lebih tinggi karena ditinjau
secara kritis oleh ahli dalam bidang tersebut sebelum ditmunculkan.
Penting untuk melakukan pengecekan lintas sumber dan mempertimbangkan berbagai faktor
tersebut saat mengevaluasi ketelitian informasi yang diperoleh.
3
2.3 Peta Tanah
Peta tanah adalah representasi grafis visual yang menggambarkan persebaran lahan di
suatu wilayah tertentu. Peta ini dapat memberikan informasi berbagai aspek tanah, seperti
ukuran, batas wilayah, jenis penggunaan lahan dan juga informasi seperti pola tanah,
kesuburan, dan kualitas tanah. Peta tanah juga biasanya disusun oleh lembaga pemerintah
yang berwenang, seperti Departemen Pertanian atau Badan Pertanahan Nasional, dan dapat
digunakan oleh berbagai pihak, seperti petani, pengembang properti, ilmuwan, dan
kepentingan lainnya.
Peta tanah biasanya menggunakan simbol dan warna yang cerah untuk mewakili
berbagai jenis tanah dan penggunaan lahan. Misalnya, warna hijau mungkin digunakan
melambangkan lahan pertanian, sedangkan warna biru mungkin digunakan untuk
melambangkan lahan air atau sungai. Peta ini juga mungkin memuat legenda atau keterangan
yang menjelaskan simbol-simbol dan warna yang digunakan. Dengan mempelajari peta
tanah, seseorang dapat memperoleh informasi penting tentang lahan yang dapat digunakan
untuk perencanaan pembangunan, pertanian, perlindungan lingkungan, dan pengelolaan
sumber daya alam.
4
g. Peraturan dan Kebijakan: Penting untuk mempertimbangkan peraturan dan kebijakan
yang berlaku untuk penggunaan lahan di wilayah tertentu.
5
Setelah data terkumpul, interpretasi data dilakukan dengan menganalisis dan membandingkan
informasi yang diperoleh dari berbagai metode di atas. Interpretasi data melibatkan proses
memahami dan menghubungkan hubungan antara berbagai faktor yang mempengaruhi lahan,
serta memberikan rekomendasi atau keputusan berdasarkan analisis tersebut.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pada akhir penulisan laporan ini berdasarkan tujuan sebelumnya dapat ditarik
kesimpulan diataranya sebagai berikut:
3.2 Saran
Dalam setiap proses pekerjaan ksusunya pemetaan tanah harus mengikuti standar
operasional prosedur standar teknis agar tidak berpengaruh terhadap hasil pekerjaa.
6
DAFTAR PUSTAKA
Alzwar M., N. Akbar, & S. Bachri, 1992, Peta Geologi Lembar GarutPameungpeuk skala
1:100.000, Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi: Bandung
Ritung, S, Wahyunto, Agus F, Hidayat H. 2007. Panduan Evaluasi Kesesuaian Lahan dengan
Contoh Peta Arahan Penggunaan Lahan Kabupaten Aceh Barat. Balai Penelitian
Tanah dan World Agroforestry Centre (ICRAF), Bogor, Indonesia. 45 hal.
Setyono, P., & Sopiah. (2013). Evaluasi Lahan: Kajian Kuantitatif untuk Pengembangan
Wilayah. Malang: Penerbit UB Press.
Yanto, H. (2019). Pemetaan Geologi Indonesia. Bandung: Penerbit ITB.
Rais, Y. (2017). Peta dan Sistem Informasi Geografi. Yogyakarta: Penerbit Andi.
7
Ketentuan
Sertakan hasil plagiasi cek minimal 30% (cek plagiasi dengan aplikasi apapun d
internet: turnitin, plagiasi checker) jika tidak ada saya anggap tidak ikut UTS