Anda di halaman 1dari 23

LABORATORIUM GEOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG

Nomor Tugas : 12
Mata Kuliah : Praktikum Geologi Dasar

LAPORAN
PENGENALAN PETA DASAR TEMATIK

Nama : Muhammad Raka Mahadika Wahidin


NPM : 10070122057
Shift Praktikum : VIII (Delapan) / 08.00-11.00 WIB
Hari/ Tanggal Praktikum : Jumat, 24 Maret 2023
Hari/ Tanggal Laporan : Jumat, 14 April 2023
Asisten : 1. Indra Karna Wijaksana, S.Pd., S.T., M.T.
2. Dr. Ir. Yunus Ashari, M.T.
3. Ir. Dono Guntoro, S.T., M.T.
4. Salman Al Farizi
5. Roberto Wahab
6. Adam Rudiansyah
7. Adista Mauli

PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG
1444 H/2023 M
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum wr.wb
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah S.W.T yang telah
menganugerahkan banyak nikmat sehingga penulis dapat menyusun laporan
praktikum geologi dasar ini dengan baik. Laporan ini berisi tentang Pengenalan
Batuan Beku dan Piroklastik.
Dalam penyusunan laporan ini, penulis menyadari bahwa hasil laporan
praktikum ini masih jauh dari kata sempurna. Sehingga, penulis sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca sekalian. Akhir
kata semoga laporan praktikum geologi dasar ini dapat memberikan manfaat
bagi penulis, khususnya kepada para pembaca.
Wassalamu’alaikum wr.wb

Bandung, 24 Maret 2023

Penyusun

M. Raka Mahadika W.
100.701.22.057
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.....................................................................................i
DAFTAR ISI.................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................
1.1 Latar Belakang.................................................................................
1.2 Maksud dan Tujuan..........................................................................
1.2.1 Maksud ..................................................................................
1.2.2 Tujuan.....................................................................................
BAB II LANDASAN TEORI........................................................................
2.1 Definisi Peta Dasar Dan Tematik.....................................................
2.2 Fungsi Peta Dasar Dan Tematik......................................................
2.3 Jenis Peta Dasar Dan Tematik.........................................................
BAB III TUGAS DAN PEMBAHASAN........................................................
3.3 Tugas...............................................................................................
................................................................................................
3.4 Pembahasan....................................................................................
3.2.1 Peta Topografi........................................................................
................................................................................................
3.2.2 Peta Morfologi.........................................................................
3.2.3 Peta Geologi...........................................................................
3.2.4 Analisa Peta Topografi, Morfologi, dan Geologi......................
BAB IV ANALISA.........................................................................................
BAB V KESIMPULAN.................................................................................
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................
FORM PENILAIAN LAPORAN.....................................................................
LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Peta dasar merupakan peta yang mecakup seluruh ilmu yang berdasarkan
pada definisi peta dasar tersebut. Peta dasar ini mencakup kesulurhan dari peta
yang ada setelahnya, peta dasar memiliki klasifikasi yang mendasar untuk
mendorong pembuatan peta selanjutnya.
1.1 Maksud dan Tujuan
1.2.1 Maksud
Maksud pelaksanaan praktikum ini agar mahasiswa prodi Teknik
Pertambangan dapat mengetahui lebih dalam lagi terkait bagaimana peta dasar
tematik dapat berguna untuk menentukan suatu tempat.
1.2.2 Tujuan
Tujuan dari laporan ini disusun agar praktikan mahasiswa prodi Teknik
pertambangan Universitas Islam Bandung dapat memahami:
1. Pengertian dasar-dasar dari peta dasar tematik.
2. Pentingnya penggunaan peta.
3. Beberapa jenis peta yang terdapat.
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1. Definisi Peta Dasar Dan Tematik


Peta secara umum merupakan gambaran permukaan bumi dalam bidang
datar melalui system proyeksi peta ini digunakan manusia sejak dulu yang
bertujuan untuk membantu proses penjelajahan dan penelitia peta yang berasal
dari bahasa latin “mappa” hal ini dikarenakan pada zaman dulu peta
digambarkan diatas kain yang pada sejarahnya peta pertama kali disusun pada
abad ke-6 SM oleh orang babilonia sehingga peta berperan sebagai
representasi simbolis bumi peta ini juga dipakai sebagai gambaran suatu tempat
atau daerah yang ada di permukaan bumi sehingga peta memiliki beberapa
komponen yang meliputi informasi tentang daerah yang digambarkan dari daerah
tersebut adapun informasi ini berupa judul,legenda,simbol,peta,skala
peta,orientasi,garis astronomi tahun pembuatan peta dan informasi lainnya
terkait peta tersebut.Berdasarkan sumber data yang didapat peta dapat
dibedakan menjadi dua macam yaitu peta dasar dan tematik atau yang disebut
juga dengan peta turunan. Pada zaman yang sudah maju seperti sekarang ini
memiliki jarak yang tepat serta terperinci dilalui dengan pengukuran yang akurat
hal ini terjadi karena bantuan dengan fotografi udara dan gambar-gambar yang
didapat dari satelit buatan manusia itu sendiri.
Orang yang yang membantu dalam proses pembuatan peta disebut juga
dengan kartografer dan ilmu serta seni yang yang menaungi dalam proses
pembuatan peta disebut juga dengan kartografi. Seorang kartografer akan
membuat gambaran terkait peta yang akan menunjukkan batas
wilayah,elevasi,sumber air serta struktur geologi yang didasari dengan rumus
matematika dalam proses pengembangannya.dengan adanya peta akan
diadapatkan informasi terkait beberapa data yang ada dipermukaan bumi,untuk
memperoleh data yang tepat dan akurat maka dilakukan analisis data spasial
yang merupakan analisis dengan ruang lingkup yang luas sehingga didapat
dilakukan perhitungan volume bertujan untuk memberikan informasi dalam
proses tata kota ataupun peukiman.
Dalam proses pembatan peta dengan tujuan tertentu terdapat kenampakan
yag berbeda dari kedua jenis peta yaitu peta dasar dan peta tematik brikut
adalah contohnya:
1. Peta Dasar

Sumber: Alif Hamzah, 2018


Gambar 2.1
Peta Dasar
Peta dasar adalah peta yang digunakan dan dibuat bertujuan untuk
mempermudah pembuatan peta berikutnya sehingga pada umumnya peta
dasar yang digunakan adalah peta topografi yang akan menggambarkan
keadaan bentuk muka bumi (bentang alam) dan dari peta topografi pula
akan didapat informasi terkait lokasi dan jarak seperti hal nya rute dan
perjalanan yang akan ditempuh.berdasarkan perhimpunan kartografi
internasional peta yang digambarkan secara abstrak dan dipilih dari
permukaan bumi dengan skala tertentu
2. Peta tematik

Sumber: Chintya Dewi, 2017


Gambar 2.2
Peta Tematik Pulau Bali
Peta tematik yang merupakan peta yang dapat digambarkan setelah
adanya peta dasar sehingga dari pembuatan peta ini dapat ditemukan
gambaran geografi sesuai dengan kebutuhan dan tema dari peta tersebut.
Beberapa kelebihan yang ada pada peta tematik adalah tidak terlalu sulit
untuk dipahami selain itu peta tematik juga memiliki warna dan gambar
tematik yang lebih menarik. Peta tematik yang hanya menampilkan
Sebagian dari permukaan bumi akan memberikan informasi sesuai dengan
pembuatan peta tersebut contohnya kepadatan penduduk,penyebaran jenis
tanaman,perubahan iklim dan lain-lain.peta tematik yang disebut juga
dengan peta khusus denga kata lain dibuatnya peta ini memiliki tujuan yang
khusus,peta tematik bermanfaat dalam penelitian contohnya peta
perjalanan transportasi kereta karena kenampakan dari peta tematik yang
sederhana dan mudah dipahami merupakan salah satu kelebihan peta
tematik dari sekian jenis peta, petamatik memiliki beberapa ciri-ciri khusus
yang tidak didapatkan pada jenis peta lainnya. Ciri-ciri pada tematik
diantaranya adalah:
a. Tema khusus
Tema khusus pada peta tematik contohnya penyebaran tambang batu
bara di Indonesia maka didalam peta tematik tersebut akan
memunculkan keterangan penyebaran batu bara diwilayah tertentu
indonesia saja dengan kata lain informasi yang didapat dari peta tematik
terbatas dan menyesuaikan dengan temanya
b. Informasi detail
Informasi yang terdapat pada peta tematik lebih akan tetapi lebih detail
dikarenakan informasinya didapat dari peta-peta lain yang telah diolah
dan kemudian dikembangakan dan disajikan ulang sehingga membuat
peta tematik lebih rapih dan mudah untuk dipahami.

2.2. Fungsi Dari Peta


Peta yang berguna ntuk menggambarkan seluruh atau Sebagian dari
permukaan bumi yang didalam pembuatanya menggunakan skala tertentu pada
sebuah bidang datar berupa kertas atau kain pada zaman ini,akan tetapi
penggambaran peta dizaman dahulu yang awal mulanya dibuat oleh seorang
penjelajah arab bernama Idrisi pada abad ke-7 masehi yang digambarkan diatas
perak yang kemudian pada abad ke-15 masehi peta terus dikembangkan oleh
Gerardus namun pada zamnnya peta hanya menggambarkan beberapa tempat
tertentu seperti Pelabuhan,benten, dan tempat-tempat berbahaya berbeda
dengan pada zaman ini peta digunakan untuk menggambarkan setiap
kenampakan alam seperti dataran rendah, dataran tinggi, gunung, sungai, laut,
danau dan sebagainya. Dapat disimpulkan secara garis besar fungsi dari peta
untuk mengetahui informasi tentang suatu wilayah yang akan dijelajahi adapun
beberapa rincian terkait fungsi dari peta adalah sebagai berikut:
1. Menunjukkan lokasi suatu tempat.
2. Mengambarkan permukaan bumi.
3. Mengetahui jarak suatu tempat.
4. Menunjukkan potesi kekayaan alam.
5. Mengambarkan bentuk-bentuk di permukaan bumi seperti benua, negara,
gunung, sungai dan bentuk lainnya.
6. alat analis yang berguna untuk mendapatkan suatu kesimpulan dari potensi
wilayah-wilayah tertentu.
7. alat analis yang digunakan untuk mempelajari berbagai fenomena ataupun
gejala-gejala geografi yang terjadi dipermukaan bumi.

2.3. Jenis-Jenis Peta Dasar Dan Tematik

Sumber:Ade Putri Edi,2020


Gambar 2.3
Jenis-Jenis Peta Dasar
Berdasarkan jenisnya peta dikelompokkan menjadi dua macam yaitu peta
dasar atau peta umum peta jenis ini memberikan informasi terkait kenampakan
bumi yang sesungguhnya contohnya peta dunia,peta negara dan peta suatu
provinsi atau daerah-daerah tertentu sedangkan peta tematik atau peta khusus
adalah jenis peta yang menggambarkan kenampakan permukaan bumi secara
spesifik dan lebih mendetail yang didasari oleh data-data yang telah diperoleh
sebelumnya contohnya peta curah hujan dan peta kepadatan penduduk wilayah.
Berdasarkan ukuran pada suatu peta, peta juga dokelompokkan
berdasarkan skala peta dengan skala yang besar umumnya memiliki skala
dimulai dari 1:5000 hingga 1:250.000 akan tetapi semakin besar skala suatu peta
akan memperlihatkan gambar yang kurang jelas pada penampilannya. Ada pula
peta denagn skala sedang yang skalanya dimulai dari 1:250.000 hingga
1:500.000 adapun peta dengan skala yang kecil dan merupakan peta yang
mudah dilihat dengan mata yang besar skalanya yaitu 1:500.000
Peta dasar memberikan informasi terkait kenampakan bumi yang
sesungguhnya adapun jenis-jenis dari peta dasar adalah sebaga berikut:
1. Peta topografi
Peta topografi adalah jenis peta yang menggambarkan kenampakan
seluruh permukaan bumi secara lengkap dan disertakan reliefnya.
Penggambaran relief permukaan bumi yang terdapat pada peta ini
digambarkan dengan bentuk garis-garis yag disebut dengan kontur dimana
garis kontur tersebut berguna untuk menunjukkan tempat-tempat yang
memiliki ketinggian yang sama.
2. Peta korografi
Peta korografi merupakan jenis peta yang menggambarkan seluruh
ataupun Sebagian dari permukaan bumi yang pada umumnya peta ini
memiliki skala yang sedang seperti halnya atlas
3. Peta dunia atau geografi
Peta geografi merupakan jenis peta umum yang memiliki skala yang kecil
akan tetapi peta ini meliputi wilayah yang luas seperti benua, negara,
pegunungan, lautan dan lain sebagainya.
Adapun jenis-jenis dari peta tematik atau peta khusus yang
menggambarkan kenampakan permukaan bumi secara detail dengan tema dan
jdul tertentu dari peta tersebut berikut adalah jenis-jenis dari peta tematik
1. Peta curah hujan
Peta curah hujan atau disebut juga dengan peta isohyet merurapakan jenis
peta yang akan memberikan informasi terkait curah hujan di suatu wilayah
tertentu.
2. Peta kepadatan penduduk
Peta ini berguna untuk memberikan gambaran terkait kepadatan penduduk
di suatu wilayah sehingga dapat diketahui mana daerah yang memiliki
kepadatan penduduk yang tinggi dan yang rendah.
3. Peta penyebaran hasil tambang
Jenis peta ini akan menggambarkan terkait penyebaran hasil tambang
sehingga kita dapat mengetahui mana wilayah yang memiliki hasil tambang
yang banyak dan mana yang memiliki hasil tambang yang sedikit.
BAB III
PEMBAHASAN

3.2. Tugas
Terdapat beberapa tugas asistensi yang telah di dapatkan setelah
melakukan kegiatan praktikum, terdiri dari 4 soal yaitu:
1. Membuat peta topografi menggunakan software.
2. Membuat peta morfologi manual dan software serta perhitungan persen
lereng dengan minimal 50 perhitungan.
3. Membuat peta geologi regional menggunakan software.
4. Analisakan peta topografi, peta geologi, dan peta morfologi.

3.2. Pembahasan
3.2.1. Peta Topografi

Gambar 3.2.1
Peta Topografi

3.2.2. Peta Morfologi Serta Perhitungan

Gambar 3.2.2
Peta Morfologi
Perhitungan
∆T
1. Persen lereng = ×100%
JD×Skala
62,5
= × 100 %=35,71 % Biru Tua
0,7 ×250
∆T
2. Persen lereng = ×100%
JD×Skala
62,5
= × 100 %=31,25 % Biru Tua
0,8 ×250
∆T
3. Persen lereng = ×100%
JD×Skala
62,5
= × 100 %=17,85 % Biru Tua
1,4 ×250
∆T
4. Persen lereng = ×100%
JD×Skala
62,5
= ×100 %=25 % Biru Tua
1× 250
∆T
5. Persen lereng = ×100%
JD×Skala
62,5
= × 100 %=31,25 % Biru Tua
0,8 ×250
∆T
6. Persen lereng = ×100%
JD×Skala
62,5
= × 100 %=50 % Biru Muda
0,5 ×250
∆T
7. Persen lereng = ×100%
JD×Skala
62,5
= × 100 %=50 % Biru Muda
0,5 ×250
∆T
8. Persen lereng = ×100%
JD×Skala
62,5
= ×100 %=25 % Biru Muda
1× 250
∆T
9. Persen lereng = ×100%
JD×Skala
62,5
= ×100 %=62,5 % Biru Tua
0,4 ×250
∆T
10. Persen lereng = ×100%
JD×Skala
62,5
= ×100 %=16,67 % Hijau Tua
1,5× 250
∆T
11. Persen lereng = ×100%
JD×Skala
62,5
= ×100 %=20,83 % Biru Muda
1,5× 250
∆T
12. Persen lereng = ×100%
JD×Skala
62,5
= × 100 %=35,71 % Biru Tua
0,7 ×250
∆T
13. Persen lereng = ×100%
JD×Skala
62,5
= ×100 %=13,15 % Hijau Tua
1,9× 250
∆T
14. Persen lereng = ×100%
JD×Skala
62,5
= ×100 %=22,72 % Biru Muda
1,1× 250
∆T
15. Persen lereng = ×100%
JD×Skala
62,5
= ×100 %=11,9 % Hijau Tua
2,1× 250
∆T
16. Persen lereng = ×100%
JD×Skala
62,5
= ×100 %=12,5 % Biru Muda
2× 250
∆T
17. Persen lereng = ×100%
JD×Skala
62,5
= ×100 %=62,5 % Biru Tua
0,4 ×250
∆T
18. Persen lereng = ×100%
JD×Skala
62,5
= × 100 %=41,6 % Biru Tua
0,6 ×250
∆T
19. Persen lereng = ×100%
JD×Skala
62,5
= × 100 %=41,6 % Biru Tua
0,6 ×250
∆T
20. Persen lereng = ×100%
JD×Skala
62,5
= ×100 %=25 % Biru Muda
1× 250
∆T
21. Persen lereng = ×100%
JD×Skala
62,5
= × 100 %=31,25 % Biru Tua
0,8 ×250
∆T
22. Persen lereng = ×100%
JD×Skala
62,5
= × 100 %=17,85 % Biru Tua
1,4 ×250
∆T
23. Persen lereng = ×100%
JD×Skala
62,5
= ×100 %=13,89 % Hijau Tua
1,8× 250
∆T
24. Persen lereng = ×100%
JD×Skala
62,5
= ×100 %=11,9 % Hijau Tua
2,1× 250
∆T
25. Persen lereng = ×100%
JD×Skala
62,5
= ×100 %=13,89 % Hijau Tua
1,8× 250
∆T
26. Persen lereng = ×100%
JD×Skala
62,5
= × 100 %=46,7 % Biru Muda
0,6 ×250
∆T
27. Persen lereng = ×100%
JD×Skala
62,5
= × 100 %=15,6 % Hijau Tua
1,6× 250
∆T
28. Persen lereng = ×100%
JD×Skala
62,5
= × 100 %=46,7 % Biru Muda
0,6 ×250
∆T
29. Persen lereng = ×100%
JD×Skala
62,5
= ×100 %=13,89 % Hijau Tua
1,8× 250
∆T
30. Persen lereng = ×100%
JD×Skala
62,5
= ×100 %=13,15 % Hijau Tua
1,9× 250
∆T
31. Persen lereng = ×100%
JD×Skala
62,5
= × 100 %=10,8 % Hijau Tua
2,9× 250
∆T
32. Persen lereng = ×100%
JD×Skala
62,5
= × 100 %=35,71 % Biru Tua
0,7 ×250
∆T
33. Persen lereng = ×100%
JD×Skala
62,5
= ×100 %=22,22 % Biru Muda
1,1× 250
∆T
34. Persen lereng = ×100%
JD×Skala
62,5
= ×100 %=19,23 % Biru Muda
1,3× 250
∆T
35. Persen lereng = ×100%
JD×Skala
62,5
= ×100 %=13,84 % Hijau Tua
1,8× 250
∆T
36. Persen lereng = ×100%
JD×Skala
62,5
= ×100 %=19,23 % Biru Tua
1,3× 250
∆T
37. Persen lereng = ×100%
JD×Skala
62,5
= × 100 %=31,25 % Biru Tua
0,8 ×250
∆T
38. Persen lereng = ×100%
JD×Skala
62,5
= ×100 %=20,83 % Biru Tua
1,2× 250
∆T
39. Persen lereng = ×100%
JD×Skala
62,5
= ×100 %=8,9 % Hijau Tua
2,4 ×250
∆T
40. Persen lereng = ×100%
JD×Skala
62,5
= ×100 %=13,89 % Hijau Tua
1,8× 250
∆T
41. Persen lereng = ×100%
JD×Skala
62,5
= ×100 %=11,9 % Hijau Tua
2,1× 250
∆T
42. Persen lereng = ×100%
JD×Skala
62,5
= ×100 %=62,5 % Biru Tua
1× 250
∆T
43. Persen lereng = ×100%
JD×Skala
62,5
= × 100 %=9,26 % Hijau Tua
2,7 ×250
∆T
44. Persen lereng = ×100%
JD×Skala
62,5
= ×100 %=22,22 % Biru Tua
1,1× 250
∆T
45. Persen lereng = ×100%
JD×Skala
62,5
= ×100 %=13,15 % Hijau Tua
1,9× 250
∆T
46. Persen lereng = ×100%
JD×Skala
62,5
= ×100 %=62,5 % Biru Tua
1× 250
∆T
47. Persen lereng = ×100%
JD×Skala
62,5
= × 100 %=50 % Biru Muda
0,5 ×250
∆T
48. Persen lereng = ×100%
JD×Skala
62,5
= × 100 %=27,78 % Biru Muda
0,9 ×250
∆T
49. Persen lereng = ×100%
JD×Skala
62,5
= × 100 %=31,25 % Biru Muda
0,8 ×250
∆T
50. Persen lereng = ×100%
JD×Skala
62,5
= ×100 %=13,89 % Hijau Tua
1,8× 250

3.2.3. Peta Geologi

Gambar 3.2.3
Peta Geologi

3.2.4. Analisa Peta Topografi, Morfologi, dan Geologi.


A. Analisa Peta Topografi
Peta topografi secara umum dijadikan sebagai peta yang berupa visualisasi
dari permukaan suatu daerah yang di teliti, permukaan bumi dengan klasifikasi
yang termasuk pada peta lainnya, di karenakan adanya suatu kontur. Letak
kontur berada pada bagian timur dari peta yang telah di buat, pada bagian timur
ini garis kontur digolongkan memiliki renggangan dan memiliki sifat yang
tergolong tidak kompak, dikatakan tidak kompak biasanya akan menyebabbkan
adanya erosi pada suatu lahan peta topografi yang sudah di buat sebelumnya.
Garis kontur yang terdapat di topografi memiliki posisi yang landai, pegunungan
yang memiliki kerapatan, dan sesar yang memiliki stuktur dari geologinya.
B. Analisa Peta Morfologi
Peta morfologi dirancang untuk mengenal secara rinci bentuk dari
permukaan bumi dengan menampakan bentuk lahan, keterbentukan beserta
proses-proses yang mempengaruhinya. Peta morfologi dibuat berdasarkan dari
data kontur peta topografi. Klasifikasi morfologi sesuai dengan PU No.
20/PRT/M/2007 antara lain yaitu: Gunung atau pegunungan, bukit atau
perbukitan, datar atau daratan.
C. Analisa Peta Geologi
Peta geologi di ciptakan untuk mengetahui sebaran bahan galian tambang
yang bernilai ekonomis. Peta ini ialah suatu proyeksi bidang yang datar dan
bertujuan untuk menggambarkan tubuh batuan, penyebaran batuan, serta semua
data yang berkaitan dengan permukaan bumi. Peta geologi merupakan
gambaran teknis dari permukaan bumi dan Sebagian bawah permukaan yang
memiliki arah, unsur-unsur yang merupakan gambaran geologi, dan dinyatakan
sebagai garis yang memiliki kedudukan pasti.
BAB IV
ANALISA

Peta dasar memiliki tujuan untuk mengetahui bagaimana kondisi suatu


daerah yang akan di teliti dengan menggunakan media aplikasi google earth,
global mapper, dan arcgis. ketiga media aplikasi tersebut sangat berpangruh
dalam menentukan bagaimana kondisi dari suatu daerah yang akan di teliti. peta
dasar juga merupakan peta yang mendasari dari peta-peta setelahnya.
Media aplikasi google earth dapat memudahkan peneliti untuk mencari suatu
daerah dengam memasukan suatu angka koordinat. Setelah itu media aplikasi
selanjutnya ialah dengan mengguna aplikasi global mapper, dari global mapper
ini peneliti dapat menentukan daerah yang akan diteliti dengan memasukan
angka titik kooordinat sebelumnya yang sudah di cari di aplikasi google earth.
Untuk arcgis merupakan penyempurnaan dari kedua aplikasi sebelumnya agar
daerah penelitian tersebut terlihat lebih jelas.
Peta dasar juga dapat menunjukan suatu bagaimana kondisi alam yang
dapat berpindah-pindah secara alamiah. Dengan kata lain dengan adanya peta
dasar beserta jenis lainnya dapat memudahkan para peneliti dapat mencari
suatu daerah yang akan diteliti.
BAB V
KESIMPULAN

1. Peta dasar merupakan ilmu sederhana yang dapat mencakup peta-peta


setelahnya.
2. Penggunaan peta sangat penting untuk mengetahui bagaimana kondisi pada
daerah yang akan diteliti.
3. Jenis peta yang terdapat adalah peta topografi, morfologi, dan geologi.
DAFTAR PUSTAKA

1. Andi.Manwo,.(2010)”Jenis-jenis Peta”.Jakarta
2. Citra.(2017)”Pemetaan Didaerah Pemukiman”.Ciledug Tandean
3. Endarto.D.(2009)”Geografi Untuk Sma”Pusat Perbukuan.Jakarta
4. Endarto.D,(2004)”Pengantar Geologi Dasar”Lembaga Pengembangan
Pendidikan Universitas Sebelas Maret,Surakarta
5. Matthews,William,(1967).”Gology Made Simple”. Buku Sample Perusahaan
Doubleday.Inc Garden City,New York.
FORUM PENILAIAN LAPORAN

LAPORAN AKHIR
Format BAB I BAB II BAB III BAB IV BAB V Dapus
(10) (15) (5) (20) (30) (15) (5)

TOTAL NILAI
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai