Anda di halaman 1dari 16

i

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,


Alhamdulillah, segala puji dan rasa syukur marilah kita panjatkan kepada
Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayahnya kepada kita semua.
Tidak lupa juga shalawat serta salam senantiasa tercurah kepada baginda kita
Muhaamad SAW, keluarganya, sahabat sahabatnya, dan kita semua umatnya
hingga akhir zaman.
Atas limpahnya pula laporan praktikum ini telah selesai saya kerjakan
untuk menjadi syarat kelulusan praktikum. Tak lupa, terima kasih yang sebesar-
besarnya saya ucapkan kepada semua pihak baik Instruktur Praktikum Geologi
Laboratorium Geologi Universitas Islam Bandung maupun pihak-pihak lainnya
yang telah banyak berjasa membantu dalam penyelesaian penyusunan laporan
ini sehingga dapat terselesaikan tepat pada waktu yang telah ditentukan.
Akhir kata, saya meminta maaf apabila laporan ini masih terdapat
kesalahan dalam penyusunan dan semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi
siapapun yang membaca laporan ini terkhusus untuk saya sebagai pembuat
serta bertujuan untuk memenuhi parameter kelulusan saya pada mata kuliah ini.
Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,

Bandung, 23 April 2018


Penyusun

Andika Malik Praja

i
ii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................ i

DAFTAR ISI ........................................................................................................ ii

BAB I................................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ............................................................................. 1
1.2 Maksud dan Tujuan Praktikum ..................................................... 2
1.2.1 Maksud ............................................................................. 2
1.2.2 Tujuan ............................................................................... 2

BAB II LANASAN TEORI .................................................................................... 3


2.1 Pengertian Peta Geologi ............................................................... 3
2.2 Sebaran Batuan dan Hukum V Sebaran Batuan ........................... 4
2.3 Penampang Peta Geologi ............................................................. 6

BAB III TUGAS DAN PEMBAHASAN ................................................................ 8


3.1 Tugas ........................................................................................... 8
3.1.1 Menggambarkan sebaran batuan dari peta yang telah
diberikan ....................................................................................... 8
3.1.2 Menggambarkan penampang dari tiap sebaran yang telah
dibuat ......................................................................................... 8
3.2 Pembahasan ................................................................................ 8
3.2.1 menggambarkan sebaran batuan...................................... 8
3.2.2 Menggambarkan penampang sebaran batuan .................. 9

BAB IV ANALISA.............................................................................................. 11

BAB V KESIMPULAN ....................................................................................... 12

DAFTAR PUSTAKA

ii
3

3
1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Peta merupakan gambaran seluruh atau sebagian permukaan bumi yang
berada pada bidang datar yang memiliki skala tertentu. Peta dapat memberikan
suatu informasi kepada pembaca akan suatu letak atau keadaan yang ada dalam
daerah tersebut. Peta memiliki berbagai macam dan fungsi sesuai dengan peta
yang dibutuhkan pembaca untuk mengetahui keadaan suatu daerah misalnya
peta topografi yang digunakan untuk menentukan tinggi rendahnya suatu
keadaan daerah tersebut atau peta geologi yang meberikan suatu informasi
berupa batuan yang ada di daerah tersebut.
Peta geologi dimana peta ini merupakan suatu bentuk dari ungkapan
data dan memberikan informasi tentang geologi di suatu daerah atau di suatu
kawasan dengan tingkatan kualitas yang tergantung pada ukuran atau skala peta
yang digunakan dan menggambarkan bentuk dari suatu informasi tentang
sebaran, jenis dan sifat batuan, umur, stratigrafi, struktur, tektonika, fisiografi dan
potensi sumber daya mineral serta energy yang disajikan dalam bentuk gambar
dengan warna, atau simbol dan corak atau dari gabungan ketiganya.
Peta geologi ini akan memberikan informasi yaitu tentang suatau
penyebaran batuan yang berada di daerah tersebut jika umunya mengikuti aturan
benntuk tubuh batuan beku sedangkan untuk batuan sedimen sendiri tergantuk
kepada stike/dip lapisan batuan lebih khusus lagi dalam peta geologi
memberikan suatu bentuk sebaran batuan yang tergambar jelas bentuk sebaran
ini dikenal dengan hokum v yang memudahkan mengetahui pola sebaran dari
suatu batuan. Dalam suatu metode dalam peta geologi juga ada metode I titik, 2
titik, dan 3 titik jika 1 titik ketika sudah diketahui stike dan dip, sedangkan 2 titik
jika 3 litologi batuan sama, 2 singkapan di elevasi sama dan 1 singkapan di
elevasi berbeda. yang terakhir yaitu metode 3 titik ini merupakan suatu metode
yang dilakukan berdasarkan pengeboran.

1
2

1.2 Maksud dan Tujuan Praktikum


Maksud dari prkatikum ini agar lebih memahami lagi tentang peta geologi
dari mulai sebaran batuan, metode metode dalam menentukan sebaran batuan
yang terdapat pada suatu wilayah.
1.2.1 Maksud
Maksud dari pembuatan laporan ini agar lebih memperdalam lagi tentang
pembaacaan suatu peta geologi dari mulai dari penyebaran batuan metode yang
digunakan untuk mengetahui dalam suatu daerah pola penyebaran dari suatu
singkapan agar memudahkan dalam mengetahui singkapan apa saja yang
terdapat di daerah itu.
1.2.2 Tujuan
 Untuk mengetahui pengertian Peta Geologi
 Untuk mengetahui pola sebaran yang digunakan hukum v

2
3

BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Peta Geologi


Peta geologi merupakan bentuk dari ungkapan data dan memberikan
informasi tentang geologi di suatu daerah atau di suatu kawasan dengan
tingkatan kualitas yang tergantung pada ukuran atau skala peta yang digunakan
dan menggambarkan bentuk dari suatu informasi tentang sebaran, jenis dan sifat
batuan, umur, stratigrafi, struktur, tektonika, fisiografi dan potensi sumber daya
mineral serta energy yang disajikan dalam bentuk gambar dengan warna, atau
simbol dan corak atau dari gabungan ketiganya. Peta geologi ini dibagi menjadi
dua peta yaitu peta geologi regional dan peta geologi lokal. Peta geologi regional
merupakan peta yang sifatnya umum yang penggambilan datanya secara
menyeluruh tidak langsung terjun ke lapangan tetapi berdasarkan hasil foto
satelit dan sebagainya. Sedangkan peta geologi lokal yaitu peta gelologi yang
berdasarkan hasil dari tinjauan langsung ke sebuah lapangan yang dilakukan
dengan berbagai tahapan seperti penelitian terhadap jenis batuan yang ada
berdasarkan peta geologi regional. Yang berkaitan terhadap jeni-jenis peta
Geologi dan peta lainnya dengan geologi adalah sebagi berikut:
1. Peta geologi permukaan (surface geological map), merupakan suatu peta
yang menggambarkan berbagai formasi geologi yang langsung terletak di bawah
permukaan. Peta ini berguna dalam menentukan lokasi drainase, pencarian air,
pembuatan jalan dan lainnya
2. Peta singkapan (outcrop map), merupakan peta yang umumnya memiliki
skala yang besar, peta ini mencantumkan lokasi ditemukannya batuan padat,
yang dapat memberikan sejumlah keterangan dari pemboran beserta sifat batuan
dan kondisi strukturalnya. Peta ini berguna untuk menentukan suatu lokasi, dari
material berupa pecahan batu, yang dapat ditemukan di bawah permukaan.
3. Peta geologi tematik ialah peta yang memberikan informasi tentang geologi
dan potensi sumber daya mineral atau energi untuk tujuan tertentu

3
4

4. Peta fotogeologi, ialah peta yang dibuat karena berdasarkan dari interpretasi
foto udara. Peta ini harus selalu disesuaikan dengan suatu keadaan yang
sebenarnya di lapangan.
5. Peta hidrogeologi, ialah peta yang memberikan informasi tentang kondisi air
tanah pada daerah yang dipetakan. Pada peta ini umumnya menunjukan formasi
yang permeabel dan impermeabel.
6. Peta struktur ialah peta yang memiliki suatu garis-garis kedalaman yang
dikonstruksikan pada permukaan sebuah lapisan tertentu yang berada di bawah
permukaan.
7. Peta iktisar geologi ialah peta yang memberikan suatu informasi terhadap
suatu formasi yang tersingkap formasinya yang tertutup oleh lapisan holosen.

Sumber : aprilianifani, 2014


Gambar 2.1
Peta Geologi

2.2 Sebaran Batuan dan Hukum V Sebaran Batuan


Pada dasarnya untuk mengetahui sebaran batuan digunakan hukum v
untuk menngetahui pola penyebaran dari singkapan suatu batuan. Dalam hukum
v ini lebih memudahkan untuk mendeterminasi kearah manakan suatu singkapan
ini yang nantinya kira kira berlanjut, aplikasinya ini terutama pada batu bara, atau
batunan sedimen lain yang memiliki pola penyebaran dan memiliki strike/dip

4
5

tertentu. Pada strike/dip ini akan menentukan suatu penyebaran yang tergantuk
pada arah strike dan besar dip dari suatu perlapisan batuan yang tersingkap.
Penyebaran juga megikuti aturan bentuk batuan beku.
Diantaranya Hukum V (V Rule) yaitu 5okum yang akan menjelaskan suatu
hubungan antara lapisan yang memiliki kemiringan dengan bentuk topografi yang
berelief akan menghasilkan pola singkapan yang keadaan yang beraturan,
aturan ini dikenal atau di beri nama dengan 5okum “V”. Aturan ini mencangkup
sebagai berikut diantaranya yaitu :
a) Lapisan horizontal ini akan membentuk pola singkapan yang mengikuti sesuai
dengan pola garis kontur, kontur ini terdapat pada peta topografi.
b) Lapisan dengan kemiringan yang berlawanan dengan suatu arah kemiringan
lereng maka lapisan ini akan terlihat memotong lembah yang memiliki pola
singkapan yang membentuk huruf “V” yang berlawanan dengan arah kemiringan
lembah.
c) Pada lapisan tegak akan membentuk suatu pola singkapan sesuai denagn
garis lurus dimana pola singkapan ini tidak dipengaruhi oleh keadaan topografi.
d) Lapisan yang miring searah dengan arah kemiringan lereng dimana lapisan
lebih besar dan pada arah kemiringan lereng akan membentuk pola singkapan
dengan huruf “V” mengarah sama (searah) dengan arah dari kemiringan lereng.
e) Lapisan dengan kemiringan yang searah dengan kemiringan lereng dimana
besar dari kemiringan lapisan lebih kecil dari kemiringan lereng tersebut, maka
pola singkapannya akan membentuk huruf “V” yang berlawanan dengan arah
kemiringan lereng /lembah.
f) Lapisan yang kemiringannya searah dengan suatu kemiringan lembah dan
besarnya kemiringan berdasarkan lapisan sama dengan kemiringan dari
lereng/lembah maka pola singkapan tampak atau dapat terlihat.

5
6

Sumber : Thyo, 2014


Gambar 2.2
Hukum v sebaran batuan
2.3 Penampang Peta Geologi
Peta geologi akan sealalu dilengkapi dengan suatu penampang geologi,
penampang geologi ini merupakan suatu gambaran dari bawah permukaan dari
permukaan dengan yang sudah tertera pada peta geologi. Keadaan dari
keadaan bawah suatu permukaan harus bisa ditafsiran dari suatu data geologi
permukaan dengan menggunkan dari prinsip dna pengertian geologi yang telah
di pelajari. Hampir sama pembuatan dari peta topografi, pembutan peta
penampang skala dibuat sama, bila perlu skala dapat diperbesar sesuai pada
peta dengan beberapa koreksi untuk kedudukan atau dari struktur batauannya

Sumber : Aulia, 2009


Gambar 2.3
Penampang Peta Geologi

6
7

2.3 Problema tiga titik


Dari suatu singkapan seringkali yang ada di suatu daerah tropis dengan
tingkat dari curah hujan yang tinggi tertutupi soil yang tebal dan veggetasi lebar
yang menimbulkan sangat sulitnya untuk mendapatkan singkapan yang segar.
Dari suatu tiga singkapan perlapisan batuan yang berbeda dari lokasi dan
ketinggian dapat di temukan dengan suatu kedudukan perlapisan batuan yang
sesungguhnya. Dmetode ini dikenal dengan nama yaitu metode problema tiga
titik. Selain dari data suatu singkapan, metode ini juga dapat digunakan untuk
mencar suatu kedudukan lapisan batuan denagn cara dari data lubang bor.
Prombela tiga titik ini digunakan apabila suatu data data memenuhi syarat :
1. Ketika singkapan yang sudah diketahui lokasinya dan suatu ketinggiannya
terletak pada satu bidang/ merupakan satu perlapisan
2. bidang perlapisan ini belum terganggu oleh struktur (terpatahkan/terlipatkan)
Dalam menyelesaikan problem tiga titik ini terdapat suatu cara diantaranya
adalah :
1. Cara proyeksi
2. Cara grafis

Sumber : Aditya, 2015


Gambar 2.4
Problema Tiga Titik

7
8

BAB III
TUGAS DAN PEMBAHASAN

3.1 Tugas
3.1.1 Menggambarkan sebaran batuan dari peta yang telah diberikan
- Lapisan miring
- Lapisan horizontal
3.1.2 Menggambarkan penampang dari tiap sebaran yang telah dibuat
(millimeter block-A4)
3.2 Pembahasan
3.2.1 menggambarkan sebaran batuan
- Lapisan miring

Sumber : Data hasil praktikum geolum,2018


Foto 3.1
Sebaran batuan lapisan miring 1

8
9

Sumber : Data hasil praktikum geolum,2018


Foto 3.2
Sebaran batuan lapisan miring 2
- Lapisan horizontal

Sumber : Data hasil praktikum geolum,2018


Foto 3.3
Sebaran batuan lapisan horizontal
3.2.2 Menggambarkan penampang sebaran batuan

Sumber : Data hasil praktikum geolum,2018


Gambar 3.1
Penampang lapisan miring 1

9
10

Sumber : Data hasil praktikum geolum,2018


Gambar 3.2
Penampang lapisan miring 2

Sumber : Data hasil praktikum geolum,2018


Gambar 3.3
Penampang lapisan horizontal

10
11

BAB IV
ANALISA

Berdasarkan atas penggambaran sebaran batuan terdapat sebaran


dbatuan yaitu antara lapisan miring dan lapisan horizontal. Dalam hal ini untuk
menentukann sebaran batuan harus memahami terlebih dahulu hukum v sebaran
batuan agar memudahkan dalam menentukan pola penyebaran batuan. Dalam
hal ini Lapisan horizontal ini akan membentuk pola singkapan yang mengikuti
sesuai dengan pola garis kontur, kontur ini terdapat pada peta topografi mengapa
demikian karena tidak akan ada strike dan dip jadi lapisan horizontal hanya akan
mengikuti kontur dari topografi tersebut.
Lapisan miring alkan membentuk v karena sesuai hukum v sebaran
batuan terdapat metode dalam menentukan sebaran batuan di lapisan miring ini
yaitu dengan menggunakan metode 3 titik, metode 2 titik dan menggunakan
metode 1 titik. Jika menggunakan metode 1 titik yang harus diperhatikan adalah
adanya strike dan dip jika tidak ada strike dan dip pergunakan cara lain karena
utamnya metode 1 menggunakan strike dan dip. Metode 2 titik yait metode yang
harus ada 3 singkapan litologi sama, 2 singkapan elevasi sama, 1 singkapan
elevasi berbeda sesudah itu tinggal menarik garis pada kedudukan elevasi yang
sama hingga membentuk stike. Dan yang terakhir metode 3 titik ini hanya
digunakan untu pengeboran dilakukan metode 3 titik ini agar lebih memudahkan
dalam pengeboran dan lebih mengefektifkan kerja terlebih lagi untuk menghemat
biaya pengeluaran pengeboran.
.

11
12

BAB V
KESIMPULAN

Peta geologi merupakan suatu bentuk ungkapan data dan memberikan


informasi tentang geologi di suatu daerah atau di suatu kawasan dengan
tingkatan kualitas yang tergantung pada ukuran atau skala peta yang digunakan
dan menggambarkan bentuk dari suatu informasi tentang sebaran, jenis dan sifat
batuan, umur, stratigrafi, struktur, tektonika, fisiografi dan potensi sumber daya
mineral serta energy yang disajikan dalam bentuk gambar dengan warna, atau
simbol dan corak atau dari gabungan ketiganya.
Untuk mengetahui suatu sebaran batuan digunakan hukum v dimana
hukum v ini untuk menngetahui pola penyebaran dari singkapan suatu batuan.
Dalam hukum v ini lebih memudahkan untuk mendeterminasi kearah manakah
suatu singkapan ini yang nantinya kira kira berlanjut, aplikasinya ini terutama
pada batubara, atau batuan sedimen lain yang memiliki pola penyebaran dan
memiliki strike/dip tertentu. Pada strike/dip ini akan menentukan suatu
penyebaran yang tergantuk pada arah strike dan besar dip dari suatu perlapisan
batuan yang tersingkap. Penyebaran juga akan megikuti aturan bentuk tubuh
batuan beku.

12
13

DAFTAR PUSTAKA

1. Alifian, Husein, 2016, “Peta Geologi”, mineraliuhotp.co.id/ Diakses Tanggal


23 April 2018 pukul 17.00 WIB (Referensi Internet)

2. Fariid, Mariana, 2014, “Problema Tiga Titik Pola Penyebaran Batuan”,


academia.edu. Diakses Tanggal 23 April 2018 pukul 20.00 WIB
(Refersi Internet)

3. Rory, Hidayat 2013, “Sebaran Batuan dan Hukum V Rule”,


http://rorygeobumi.blogspot.co.id. Diakses tanggal 23 April 2018 Pukul
21.00 WIB (Referensi Internet)

13

Anda mungkin juga menyukai