Anda di halaman 1dari 12

1

BAB I
LATAR BELAKANG

1.1 Latar Belakang


Geologi struktur ialah salah satu dari cabang ilmu geologi yang
mempelajari tentang deformasi pada batuan dan bentuk pada batuan. Pada
dasarnya deformasi ialah perubahan ukuran dan bentuk pada batuan yang
proses terjadinya, dikarenakan oleh adanya gaya – gaya geologi yang bekerja.
Biasanya geologi struktur membahas tentang unsur – unsur struktur geologi,
seperti sesar (fault), kekar (joint) dan lipatan (fold).

1.2 Maksud dan Tujuan


1.2.1 Maksud
Maksud dari praktikum kali ini ialah mempelajari tentang pemetaan
geologi, dan memahami informasi apa saja yang dapat ditemukan dari peta
geologi tersebut.
1.2.2 Tujuan
Tujuan dari praktikum kali ini ialah :
 Memahami tentang pemetaan geologi
 Memahami dan dapat membuat peta sebaran batuan dengan penampang
geologi
 Dapat menganalisa keberadaan suatu struktur geologi pada peta sebaran
batuan.

1
2

BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Pemetaan Geologi


Pemetaan geologi ialah suatu perkejaan dengan cara mengumpulkan dan
menyajikan data geologi, yang didapat dari darat atau lautan dengan beragam
metode. Keadaan geologi didapat, dapat berupa morfologi, litologi, struktur
geologi dan mineral dan bisa juga seperti daya dukung geologi lingkungan.
Keadaan geologi ini sangat penting pada saat pengembangan suatu daerah atau
kawasan, yang dapat digunakan pada kawasan pertambangan, infrastruktur,
pemukiman penduduk dan lain-lain.

Sumber : Anwar, 2016


Gambar 2.1
Contoh Peta Geologi Regional
Peta geologi ialah suatu peta yang dapat memberikan penggambaran
dari keadaan geolodi pada suatu daerah seperti struktur geologi dan formasi
batuan yang terdapat pada daerah tersebut.peta geologi dapat dibagi menjadi 2
yaitu peta geologi regional dan peta geologi lokal. Peta geologi regional ialah
peta yang dibuat untuk menjadi acuan awal pada saat memetakan peta geologi
yang lebih detail. Pada peta geologi regional yang dicatumkan ialah formasi
batuan dan struktur geologi secara umum. Selanjutnya peta geologi lokal ialah
2
3

peta yang didapat dari data hasil lapangan yang memiliki informasi tentang
formasi batuan yang sudah mendetail atau satuan batuan tang terdapat pada
suatu kawasan. Peta geologi regional wajib untuk dibawa saat melakukan
pemetaan lapangan yang membantu untuk melakujan analisa pada kondisi
lapangan.

2.2 Metode Pemetaan Geologi Permukaan


Untuk melakukan pemetaan geologi permukaan digunakan beberapa tata
cara ini yang dijadikan sebagai acuan dalam melakukan pemetaan geologi
yang dimaksudkan untuk memberikan gambaran dari keadaan geologi
permukaan pada suatu daerah yangakan diteliti pada saat melakukan survei.
Materi yang dapat dijadikan acuan ialah :
 Pengertian beberapa istilah terkait,
 Persyaratan mengenai data dan informasi,
 Jenis satuan batuan.
 Ketentuan - ketentuan mengenai lokasi,
 Peralatan dan perlengkapan
 Cara pengerjaan,
 Persiapan,
 Tahapan pemetaan.
Lalu ada juga beberapa metode yang dapat digunakan saat pemetaan
geologi permukaan, yaitu :
2.2.1 Metode orientasi lapangan (Field Orientation Method)
metode ini dapat menjelaskan mengenai informasi - informasi geologi
permukaan yang biasanya dapat dilakukan sebuah pengamayan dan
pendeskripsian singkapan batuan. Pada metode ini sebuah singkapan dapat
diartikan bagian dari tubuh batuan, urat, dan badan bijih yang muncul
dipermukaan karena terjadinya erosi atau pengikisan yang tingkat tinggi pada
lapisan tanah penutupnya bagian permukaan yang yang mempunyai tingkat erosi
yang tinggi itu seperti pada puncak - puncak bukit, aliran sungai, dinding lembah,
dan pada bukaan - bukaan yang diakibatkan oleh aktivitas manusia.

2.2.2 Metode lintasan (traverse)

3
4

metode lintasan biasanya memberikan informasi tentang kegiatan


sistematis yang membutuhkan lintasan-lintasan dari suatu pengamatan yang
mencakup daerah pemetaan. Lintasan- lintasan pengamatan tersebut dibuat
pada aliran – aliran sungai atau pada jalur - jalur kikisan yang memotong arah
umum perlapisan, hal tersebut bertujuan agar didapat variasi litologinya.
Terdapat dua macam lintasan pemetaan yaitu lintasan terbuka dan lintasan
tertutup. Perbedaan dari kedua macam lintasan tersebut berada pada letak titik
awal dan akhirnya, dimana pada lintasan terbuka memiliki titik awal dan akhir
yang tidak sama sedangkan pada lintasan tertutup titik awal dan akhir sama.
2.2.3 Pengukuran statigrafi
Pengukuran stratigrafi ialah suatu rangkaian yang sudah sangat umum
dilakukan dalam pemataan geolog permukaan. Pengukuran stratigrafi ini digunal
untuk memperoleh gambaran rinci dari hubungan stratigrafi, sejarah sedimentasi
secara vertikal dan juga dapat menunjukkan dimana daerah pengendapannya. Di
lapangan, pengukuran stratigrafi biasanya dilakukan dengan menggunakan tali
meteran dan kompas pada singkapan-singkapan yang menerus dalam suatu
lintasan. Pengukuran diusahakan tegak lurus dengan jurus perlapisan
batuannya, sehingga koreksi sudut antara jalur pengukuran dan arah jurus
perlapisan tidak begitu besar.

2.3 Penampang Geologi


Penampang geologi adalah suatu penggambatan vertikal dari bumi yang
dapat digunakan sebagai interpretas pada hubungan-hubungan keadaan geologi
pada peta ataupun tidak. Penampang dapat juga digunakan untuk
pengembangan minyak bumi dengan menggunakan penampang bawah
permukaan. Penampang bawah permukaan juga dapat digunakan untuk
menggambarkan keadaan geologi dengan bentuk visual, yang dapat
menggambarkan suatu reservoir, contohnya, hubungan antara struktur dengan
stratigrafi regional mungkin dihasilkan dari karateristik suatu reservoir.

4
5

Sumber : Anonim, 2011


Gambar 2.2
Penampang Statigrafi
Penampang stratigrafi dapat memberikan infomasi berikut :
A. Menunjukan reef
B. Menunjukan barrier – bar sand
C. Menunjukan channel sand
D. Menunjukan onlap sand pinchout trap
E. Menunjukan truncation trap

BAB III
5
6

TUGAS DAN PEMBAHASAN

3.1 Tugas
Tugas pada praktikum kali ini ialah :
1. Membuat peta sebaran batuan.
2. Membuat penampang pada peta sebaran batuan yang telah dikerjakan.
3. Membuat log profile dari table deskripsi sesuai dengan contoh log profile
yang telah diberikan.

3.2 Pembahasan
1. Saat membuat peta sebaran batuan yang dilakukan ialah mengolah data
sehingga didapat batas litologi batuannya, lalu melakukan pemetaan
dengan cara menggunakan metode 2 titik.

Gambar 3.1
Peta Sebaran Batuan

2. Untuk membuat penampang pada peta sebaran, yang dilakukan ialah


menghitung dip pada lapisan batuan dengan memakai rumus (tan dip =
beda tinggi : (space garis strike × skala )).

6
7

Gambar 3.2
Penampang Batuan
3. Untuk membuat log profile digunakan data yang telah diberikan pada
lembar asistensi dan dibuat kedalam milimeterblock A3 lalu sesuaikan
skala nya.

Gambar 3.3
Log profile

7
8

BAB IV
ANALISA

Dalam peta sebaran yang sudah diolah dapat dianalisa dari genesa nya
yang terbentuk pertama kali ialah batu lanau, setelah itu batu lempung dan
endapan alluvium. Data pesebaran itu didapat dari dari penampang batuan yang
dikorelasikan dengan peta sebaran yang sudah dibuat. Endapan alluvium yang
terdapat pada daerah tersebut adalah material lepas yang berasal dari batuan
induknya, yaitu batu lanau, pasir, dan batu lempung, bisa dilihat dari ukuran
endapannya yang beragam.Dan endapan alluvium ini juga terdapat pada elevasi
terendah yaitu 50 mdpl yang semakin membuktikan bahwa endapan ini
sebelumnya berasal dari batuan induk.
Pada peta sebaran batuan juga dapat dilihat bahwa adanya ketidak
selarasan pada batu pasir yang terselingkan dengan batu lempung. Seperti pada
bagian tenggara terdapat batu lanau dan sebelah timur merupakan batu pasir,
sehingga semakin membuktikan bahwa terdapatnya suatu struktur geologi pada
peta.

8
9

BAB V
KESIMPULAN

Pemetaan geologi ialah suatu perkejaan dengan cara mengumpulkan dan


menyajikan data geologi, yang didapat dari darat atau lautan dengan beragam
metode. Informasi yang didapat dari pemetaan geologi ini ialah morfologi,
lithologi, struktur geologi dan mineral. Metode orientasi lapangan adalah suatu
metode yang memberikan informasi geologi permukaan dan biasanya melalui
pengamatan atau pendeskripsian pada suatu singkapan.
metode lintasan biasanya memberikan informasi tentang kegiatan
sistematis yang membutuhkan lintasan-lintasan dari suatu pengamatan yang
mencakup daerah pemetaan. Lintasan- lintasan pengamatan tersebut berasal
dari aliran – aliran sungai atau pada jalur - jalur kikisan yang memotong arah
umum perlapisan, hal tersebut bertujuan agar didapat variasi litologinya.
Penampang geologi adalah suatu penggambaran vertikal daru bumi yang
dapat digunakan untuk menentukan hubungan dari keadaan geologi.
Penampang dapat digunakan untuk pengembangan minyak bumi, dengan
menggunakan penampang bawah permukaan yang dapat menggambarkan
keadaan geologi dengan bentuk visual, yang membantu untuk
mengintepretasikan reservoir.

9
10

DAFTAR PUSTAKA

1. Fakhrie, 2010, “Pemetaan Geologii”, ilmugeografi.com, Diakses pada


tanggal 19 April 2018, Pada pukul 20.00 WIB.

2. Anwar, 2016, “Peta Geologi Regional dan Lokal“, artikelsianai.com, Di


akses pada tanggal 19 April 2018, Pada pukul 20.45 WIB.

3. Bagus, 2011, “Penampang Geologi”, academia.edu, Di akses pada


tanggal 19 April 2018, Pada pukul 21.00 WIB.

10
11

PENILAIAN LAPORAN

LAPORAN AKHIR
FORMAT BAB I BAB II BAB III BAB IV BAB V DAPUS
(10) (10) (5) (20) (30) (15) (5)

TOTAL NILAI (100)

11
12

LAMPIRAN

12

Anda mungkin juga menyukai