Anda di halaman 1dari 13

BAB III

LOGBOOK

3.1 Kegiatan Lapangan


Materi : Pengeboran
Pemateri : Kebak Alam
Lokasi : Lapangan Pemboran BDTBT
No Waktu Kegiatan Keterangan
.
1. Senin, Pengeboran Ruangan 310B,
08.00- Tujuan dari pengeboran: Kantor Balai
17.00 - Digunakan saat eksplorasi, saat Diklat Tambang
mengambil inti batuan dan melengkapi Bawah Tanah,
data-data. Sawah Lunto
- Membuat lubang tembak, yang
didalamnya akan diisi peledak.
- Memberikan tempat untuk mengalirkan air
(pada tambang bawah tanah).
Pengeboran terbagi menjadi 3 macam,
yaitu :
- Pengeboran coring
- Pengeboran peledakan
- Pengeboran air
Macam-macam alat bor:
- Jack Hammer
Merupakan alat tumbuk/percussive yang
mendapat tekanan dari listrik atau
kompresor.
- Jackleg
Alat ini merupakan rotative percussive,
yang terdapat air didalamnya yang

8
9

berfungsi untuk flushing


Perlengkapan alat bor:
- Bit : Cross bit, x bit , button bit
- Batang bor
- Kopling
- Shank adaptor
Pola pengeboran:
- Cut/Pyramid cut/diamond cut
- Wedge cut/V-cut
- Drag cut
- Burn cut

Foto 3.1
Kegiatan Pengeboran
10

Materi : Lapangan Sawahluwung


Pemateri : Asmaliardi
Lokasi : Tambang Bawah Tanah Sawahluwung
No Waktu Kegiatan Keterangan
.
1. Selasa, Lapangan Sawahluwung Tambang Bawah
08.00- Material dari dalam tambang biasanya Tanah
12.30 dibawah atau diangkut dengan Sawahluwung
menggunakan lori. Pada tambang bawah
tanah digunakan penyanggan yang tebal
dan terbuat dari beton konkrit yang
memiliki lebar 4m dan panjang 2,8m.
Penyangga pada tambang bawah tanah
ini harus terbuat dari beton atau tidak
akan memberi resiko yaitu kemungkinan
runtuh.
Dan ada juga terowongan yang
memnggunakan besi penyangga
berukuran 5x5cm, penyanggan ini lebih
kuat dibandinkan dengan penyangga yang
terbuat dari kayu, karena semakin dalam
tambang maka akan semakin besar resiko
terowongan yang dibuat tadi akan runtuh
maka lebih baik menggunakan penyangga
yang kuat. Pada tambang ini terdapat 3
seam batubara, yaitu seam A, seam B
dan Seam C. Seam A memiliki 2,5 m
ketebalan, seam B 80cm, sedangkan
seam c diabaikan karena tebal lapisan
nya sangat tipis.
11

Foto 3.2
Kegiatan Lapangan Sawahluwung
12

Materi : Mine Rescue


Pemateri : Darius Agung P
Lokasi : Laboratorium
No Waktu Kegiatan Keterangan
.
1. Rabu, Mine Rescue Ruangan 310C,
08.00- Disaat mempelajari mine rescue, Kantor Balai
17.00 sebelumnya harus mengerti dulu apa itu Diklat Tambang
safety, karena dalam kelancaran Bawah Tanah,
pertambangan safety menjadi salah satu Sawah Lunto
faktor utama yang berpengaruh. Safety
ialah freedom from unacceptable risks,
atau bebas dari segala resiko. Resiko
disini ialah seperti hal-hal yang dapat
mencelakai diri saat berporeasi di
tambang bawah tanah.
Principal Hazard Management Plans
- Prevention Control
Mengurangi probabilitas terjadinya
kecelakaan
- Monitoring Control
Memastikan prevention control efektif
(pengukuran, inspeksi dan audit)
- First Response Control
Mitigasi konsekuensi dari kecelakaan
salah satunya menyelamatkan jiwa
- Emergency Response Control
Dibutuhkan ketika first response control
gagal menetralkan situasi ( bantuan dan
tim rescue)
Berikut merupakan bencana yang sering
kali terjadi pada tambang bawah tanah :
- Keruntuhan
13

- Kebakaran
- Kebanjiran
- Ledakan
Yang menjadi pokok bahasan pada
pelatihan mine rescue ini ialah:
- Melatih Teknik
- Rela berkorban
- Melatih mental dan fisik
- Bertanggung jawab
Tim dari mine rescue membutuhkan alat
pembantu pada saat bertugas yaitu
berupa alat SCBA (Self Contained
Breathing Apparatus) yang biasanya
banyak digunakan di pertambangan,
pemadam kebakaran dan lainnya.
Ada 2 tipe alat ini,yaitu:
- Open Circuit
Masih berhubungan dengan udara luar
- Closed Circuit
Tidak berhubungan dengan udara luar
Cara pemasangan alat ini ialah:
- Memasang kantung pernafasan
- Memasang plat connector
- Memasang spring
- Memasang tabung pembersih
- Memasang tabung oksigen
- Memasukkan es ke tabung pendingin
- Memasang tutup SCBA
- Memasang selang pernapasan
- Memasang strap selang pernapasan
- Membuka katup suplai oksigen dan
memeriksa aliran tekanan
14

Foto 3.3
Kegiatan Mine Rescue
15

Materi : Penyanggaan Tambang Bawah Tanah


Pemateri : Sihar Siregar
Lokasi : Gedung Workshop BDTBT
No Waktu Kegiatan Keterangan
.
1. Kamis, Penyanggaan Tambang Gedung
08.00- Sebelumnya terdapat 2 metode Workshop
16.30 penambangan yaitu merode tambang BDTBT
terbuka atau surface, dan metode
tambang bawah tanah atau underground.
Pada penyangan yang menjadi fokus
utama ialah tambang bawah tanah.
Tambang bawah tanah juga terbagi lagi
menjadi 2 berdasarkan bahan yang
digalinya, yaitu bahan galian mineral dan
batubara. Pada bahan galian mineral
sistem penambanhan yang digunakan
yaitu block caving, cut and fill. Sedangkan
pada batubara sistem penambangan yang
digunakan ialah room and pillar dan
longwall. Pada tambang bawah tanah
sistem longwall memiliki 2 lubang utama
yang berfungsi sebagai jalan untuk
menuju seam atau lapisan batubara.
Sistem penambangan longwall juga
terbagi lagi menjadi 2 yaitu longwall full
mekanis dan longwall semi mekanis. Pada
longwall terdapat 2 jenis penyangga yaitu
hidrolik proof dan single proof, yang
berupa arcis, besi dan kayu.
16

Foto 3.4
Contoh Penyangga
17

Materi : Kunjungan Lapangan PT.Semen Padang


Pemateri : Yelmi Arya Putra
Lokasi : Quarry Mine PT.Semen Padang
No Waktu Kegiatan Keterangan
.
1. Jumat, Tambang Quarry PT.Semen Padang Tambang Quarry
09.00- PT.Semen Padang adalah perusahaan PT.Semen
13.00 semen yang termasuk paling tua karena Padang
sudah mulai beroperasi sejak penjajahan
Belanda hingga saat ini. Bahan baku yang
digunakan untuk membuat semen ini
terdiri dari 4 bahan baku, yaitu gamping,
lempung, silika dan pasir besi. Tetapi PT.
Semen Padang tidak memiliki pasir besi
sehingga harus diambil dari luar. Pada
lapangan divisualisasikan bagaimana
proses pembongkaran bahan galian
dengan cara menggunakan peledak yang
dilakukan setiap hari dengan rutin.

Foto 3.5
Kegiatan Lapangan PT.Semen Padang
18

BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan
Berdasarkan dari yang telah diuraikan diatas, kegiatan kuliah kerja
lapangan ini bertujuan untuk mengenalkan mahasiswa kepada dunia
pertambangan langsung baik itu tambang bawah tanah ataupun tambang
permukaan. Di BDTBT juga mahasiwa langsung mengikuti kepelatihan seperti
teknik pemboran, mine rescue, penyanggaan dan berkunjung ke tambang bawah
tanah batubara PT. Bukit asam. Pada teknik pengeboran, lubang yang dibuat
ialah lubang untuk meletakkan bahan peledak atau yang sering disebut dengan
lubang tembak. Mesin bor yang digunakan ialah jackleg yang memiliki air
didalamnya sebagai flusing dan menggunakan bantuan hidrolik saat melakukan
pengeborannya. Dan disini juga diajarkan menggunakan mesin bor tumbuk atau
jack hammer, yang cara menggunakannya hampir sama dengan menumbuk.
Lalu mahasiswa pun juga turun langsung dalam kegiatan penyanggaan, dengan
menyusun kayu untuk menjadi penyangga dan melakukan stuffling. Setelah itu
pada mine rescue, mahasiswa pun juga melakukan kegiatan dengan cara
mencoba untuk merakit alat SCBA, dan menggunakannya juga. Pada alat mine
rescue ini oksigen sangat terbatas, karena berasal dari tabung oksigen dab
beban yang dibawa pun juga sangat berat.
Pada PT. Semen Padang mahasiwa pun juga langsung menyaksikan
bagaimana aktivitas tambang terbuka. Disana mahasiwa menyaksikan proses
peledakan secara langsung, sehingga terlihatlah pola ledakan yang dihasilkan
oleh peledakan tadi.
Dan tidak lupa juga mahasiwa dilengkapi alat safety saat disana, supaya
dapat terhindar dari resiko yang ada, karena berkesinambungan dengan kaidah
K3, kesehatan dan keselamatan kerja. Sehingga saat dilapangan tidak terjadi
kecelakaan.

21
19

4.2 Saran
Pada saat kegiatan ini berlangsung, bagi mahasiswa program teknik
diharapkan untuk mempergunakan waktu sebaik-baiknya, karena ilmu yang
diberikan akan sangat terpakai nanti pada dunia kerja. Dan pada saat urun
langsung kelapangan untuk selalu memperhatikan keamanan dengan cara
menggunakan safety tools yang telah diberikan sehingga tidak terjadi
kecelakaan.
.
20

DAFTAR PUSTAKA

1. Kementrian ESDM, 2007, “Balai Diklat Tambang Bawah Tanah”,


http://bdtbt.esdm.go.id/index.php. Diakses pada 23 September
2018, Pada pukul 10.20 WIB

2. Adiantara, 2014, “Tambang Bawah Tanah”,www.scribd.com. Diakses


pada tanggal 24 September 2018. Pada pukul 15.00 WIB

3. Anonim, 2016, “Penyanggaan Pada Tambang Bawah


Tanah”,www.academiaedu.com. Diakses pada tanggal 24
September 2018. Pada pukul 20.15 WIB.

Anda mungkin juga menyukai