Anda di halaman 1dari 7

POTENSI MINERAL KUARSA DALAM KAITANNYA

DENGAN BATUAN GRANIT, BATAM, KEPULAUAN RIAU


Givano Imanul Halim

Teknik Pertambangan, Universitas Islam Bandung,


email: givanoimanulhalim@gmail.com

Abstrak : Daerah penelitian terletak di perairan Batam Utara. Daerah ini dikenal sebagai jalur granit
pembawa timah. Untuk itu, telah dilakukan penelitian secara geologi dan geofisika dalam hubungannya
mengetahui kandungan mineralnya, terutama di dalam sedimen permukaan dasar laut atau sebagai suatu
endapan letakan. Berdasarkan teksturnya, sedimen permukaan dasar laut dapat dibagi menjadi 12 unit
permukaan dasar laut dimana satuan pasir sebagai tekstur yang paling dominan dibandingkan satuan
lainnya. Kandungan mineral kuarsa (SiO2) di dalam sedimen permukaan permukaan dasar laut sangat
kaya dan kandungan mencapai rata-rata 79,72% berdasarkan analisis mineral di dalam satuan pasir
mengandung lempung dan lanau. Mineral ini, kandungannya akan lebih tinggi lagi bila terdapat di
fragmen kasar (pasir – kerikil) dan kandungannya bisa mencapai lebih dari 90%. Secara kristalografi
kuarsa dicirikan oleh sistem kristal trigonal trapezohedral dan heksagonal trapezohedral, dimana kuarsa
trigonal trapezohedral berbentuk trapezium tertutup dengan enam bidang secara horizontal sumbu a1, a2,
a3 membentuk sudut 120° tegak lurus sumbu c membentuk sudut 90°. Simetri kristal bersimbol Herman
Maugin 3 2 yaitu kuarsa mempunyai satu sumbu kristal dengan 3 putaran simetri, 3 sumbu horizontal
dengan 2 putaran simetri, tidak mempunyai bidang cermin dan pusat simetri. Kuarsa heksagonal
trapezohedral berbentuk trapezium dengan 12 bidang secara horizontal sumbu a1, a2, a3, membentuk
sudut 60° tegak lurus sumbu c pada sudut 90°. Simetri kristal Herman Maugin bersimbol 6 2 2
menandakan kuarsa memiliki satu sumbu kristal dengan 6 putaran simetri, 6 sumbu horizontal dengan 2
putaran simetri, tidak mempunyai pusat simetri dan bidang cermin.
Kata Kunci : sifat fisik, sifat optis, dan kristalografi mineral kuarsa

Abstract : The study area is located on north of Batam waters. This area is known as a tin granites belt.
Therefore, some geological and geophysical works have been done in order to know the mineral contain,
especially in the seafloor sediment or as a placer deposits. Based on their textures, they can be divided
into 12 units of seafloor sediment where sand unit is dominant texture compare to other units. The contain
of quartz (SiO2) minerals in the floor sediment are abundant and they can reach approximately 79,72%,
these minerals have been analyzed and can be found in fine sediment such as clay and silt. These minerals
will be more abundant in coarse sediment and they are seemly predicted more than 90%. Crystallography
the quartz is characterized by crystal system trigonal and hexagonal trapezohedral, where quartz
trigonal trapezohedral trapezium-shaped area enclosed by six horizontal axes a1, a2, a3 form an angle
of 120° perpendicular to c axis forming an angle of 90 °. Crystal symmetry Herman Maugin symbol 3 2
is quartz crystals have one axis of symmetry with the 3 rounds, 3 horizontal axis of symmetry with 2
round, does not have a mirror plane and center of symmetry. hexagonal quartz trapezohedral
Trapezium-shaped with 12 field horizontal axes a1, a2, a3, forming an angle of 60 ° perpendicular c-
axis to the angle of 90°. crystal symmetry Herman Maugin symbol 6 2 2 indicates quartz crystals have
one axis of symmetry with 6 rounds, 6 horizontal axis of symmetry with 2 rounds, has no center of
symmetry and mirror fields.
Keywords : character physics, character optis, and kristalografi mineralization quartz

1
2 | Nama penulis pertama, et al.

struktur kristal, kemudian menentukan arah dan


1. Pendahuluan jarak titik - titik terdekat dalam kisi kisi kristal.
Kuarsa adalah salah satu kelompok mineral
yang silika dan juga salah satu mineral
dalam pembentukan optik kristal. Kuarsa
juga banyak dimanfaatkan didalam
industry, contohnya bisa seperti industry
keramik yang digunakan sebagai bahan
anorganik yang bukan logam. Bahan dasar
dari keramik sendiri terdiri dari tambang
alam yang dimana diantaranya adalah Si02,
Al203, CaO, MgO, K2O, Na2O, dan juga
lannya. Bahan keramik tersebut kini
banyak digunakan di berbagai bidang
industri yaitu elektronik, bahan bangunan, Gambar 1
teknologi nuklir dan atribut ruang angkasa.
Penentuan Dimensi Unit Sel Dalam Kuarsa Secara
Kuarsa sendiri adalah salah satu mineral
Horizontal
yang umum ditemukan di lapisan kerak
bumi dan sangat melimpah di alam.
Mineral kuarsa disebut juga silika yang
terbentuk pada temperatur di atas 573° C. 1.2 Geologi Regional
Mineral ini memiliki bentuk yang
Secara geologi perairan Batam termasuk dalam
bervariasi bersifat tembus cahaya, tak
berwarna atau bila terdapat ion renik dapat jalur timur (eastern province) granit Asia Tenggara
yang berumur Karbon, Perm dan Trias yang kaya
berwarna jingga atau ungu, familiar dengan
nama permata. dengan kandungan timah (Cobing, 1992). Granit
ini terbentuk pada saat orogenesa Trias yang
1.1 Sistem Kristalografi Mineral mengangkat batuan granit ke permukaan sebagai
satu rangkaian pulau-pulau timah yang membujur
Kuarsa
dari daratan Thailand – Malaysia hingga Bangka –
Unit sel adalah pecahan ruang terkecil Belitung, jalur timah ini dikenal sebagai Tin Belt
suatu kristal yang menunjukkan semua of Sumatera yang kemudian dikenal sebagai jalur
sifat simetri nya. Unit sel dalam tiga granit Asia Tenggara. Mineral-mineral letakan
dimensi membentuk sistem koordinat yang didominasi oleh timah dan mineral berat
dengan 3 sumbu dalam struktur kristal yang tersebut berasal dari batuan granit pada pulau-
disebut titik kisi - kisi. Unit sel sendiri pulau timah yang terdapat di sekitar perairan LP-
adalah dasar unsur titik kisi - kisi. Titik- 1017 yang telah mengalami deformasi dan
titiknya sesuai dengan sudut-sudut unit sel. pelapukan. Batuan granit di P. Batam sendiri dan
Dengan pendekatan konsep unit sel dapat juga di P. Bintan juga merupakan kesatuan dari
menjelaskan posisi - posisi atom dalam batuan
struktur kristal, geometri dari bentuk-
bentuk kristalografi dan posisi bidang
kristal yang digambarkan dengan sistem
koordinat tunggal. Dimulai dengan "model
tetrahedral" dari struktur kristal. Motif a
yang ditandai dengan warna ungu dari
kelompok tetrahedra (Gambar 1) kemudian
ditarik ke posisi atom oksigen pada ikatan
tetrahedral terdekat untuk membangun pola
3

1.3 Hasil Penelitian Disamping itu, kondisi arus yang kuat yang
bergerak mengikuti alur Selat Malaka terutama di
Pengambilan contoh sedimen dilakukan
daerah antar pulau (selat) menyebabkan sedimen
pada 81 lokasi pada LP-1017 yang meliputi
fraksi halus akan terbawa jauh oleh arus, hanya
perairan bagian barat dan utara P. Batam
fraksi kasar yang diendapkan di perairan bagian
serta perairan bagian utara dan timur P.
tengah, baratlaut, utara dan timur. Sedangkan di
Bintan. Bagian tengah daerah penelitian
daerah bagian barat dan tenggara muncul
termasuk dalam perairan Selat Phillip, di
sedimen yang lebih halus (lumpur dan lanau)
bagian barat berbatasan dengan Selat
dengan campuran pasir dan kerikil. Bentuk fisik
Malaka dan bagian timur berbatasan dengan
butiran yang umum dijumpai adalah butiran
Laut Natuna (Gambar 1). Hasil analisis
berwarna putih bersih, sedikit lithik berwarna
Besar Butir (Folk, 1980), diperoleh 12
hitam dan menyudut tajam. Butiran berwarna
satuan tekstur sedimen dasar laut yang
putih tersebut adalah pasir kuarsa yang berasal
terdiri dari: Lumpur pasiran sedikit kerikilan
dari rombakan batuan granit. Kandungan
(g)sM, Pasir lumpuran sedikit kerikilan
cangkang dan lempung kaolinit (deskripsi
(g)mS, Pasir lumpuran kerikilan (gmS),
megaskopis di lapangan) umumnya terdapat di
Pasir kerikilan (gS), Kerikil pasiran (sG),
daerah perairan dengan morfologi yang datar dan
Lumpur kerikilan (gM), Lanau pasiran (sZ),
arus yang lemah, yaitu di bagian barat, tenggara
Lanau (Z), Lumpur sedikit kerikilan (g)M,
dan timur daerah penelitian. Pemeriksaan
Pasir sedikit kerikilan (g)S, Lumpur pasiran
terhadap unsur logam dan non-logam dilakukan
kerikilan (gsM) dan Pasir lanauan (zS).
untuk mendapatkan data kandungan mineral
Selanjutnya satuan tekstur tersebut
timah (Sn) dan kuarsa (SiO2) dalam sedimen
dikelompokkan menjadi kelompok tekstur
dasar laut (lanau – kerikil). Kandungan Sn
sedimen dasar laut yang terdiri dari lumpur,
berkisar antara 10 - 150 ppm; Sn tertinggi
lanau, pasir dan kerikil (Gambar 2).
terdapat di lokasi 1017-75 dengan kandungan
150 ppm dan terendah di lokasi 1017-15 dan
terendah di lokasi 1017-35 dengan kandungan 10
ppm – (Tabel 2). Mineral kuarsa (SiO2)
umumnya dengan kandungan di atas 74,54%.
Nilai ini tergolong tinggi di atas 66% (Cobing,
1992) karena dihitung pada sedimen pasir yang
mengandung lempung dan lanau. Apabila
analisis dilakukan pada endapan pasir tanpa
lempung, maka kandungan SiO2 dapat mencapai
angka rata-rata di atas 90%. Sebab pada dunia
Gambar 2
industri kandungan SiO2 yang diperlukan rata-
Sebaran Kelompok Tekstur Sedimen rata di atas 98%.
Secara umum sedimen yang terdapat di
daerah penelitian merupakan fraksi kasar
dengan ukuran yang didominasi oleh pasir
ukuran sedang hingga kasar. Kondisi ini
disebabkan oleh geologi daerah penelitian
merupakan daerah granit yang kaya dengan
butiran mineral kuarsa dan mineral ubahan
lainnya seperti: kaolin dan lempung
teroksidasi berwarna kemerahan.
Dominannya mineral kuarsa menunjukkan
tipe batuan induk adalah batuan beku asam.
Vol …, No…, Bulan Tahun
4 | Nama penulis pertama, et al.

Secara umum SiO2 yang tinggi terdapat pada abu-abu kecoklatan, isotropic, sebagian hadir
sedimen permukaan dengan tekstur pasir dan sebagai butiran bebas, sebagian yang berbutir
tekstur penyerta mulai lanau hingga kerikil lebih halus terikat dalam fragmen batuan.
dengan kandungan SiO2 74,54 - 90,76% dan Sedangkan kenampakan limonit 32,9% dari
Sn 10 – 150 ppm. Sebagai indikator awal, seluruh luas fotomikrograf, warna abu-abu keruh,
kandungan tersebut memberikan harapan bila sebagian berikatan dengan fragmen batuan.
analisis dilakukan pada sedimen hasil Namun perbedaan antara magnetit dan limonit
pemboran, maka kandungan tersebut akan adalah pada warna, sedangkan persamaan adalah
jauh lebih tinggi. Analisis mineral pada sama-sama berikatan dengan fragmen batuan.
fotomikrograf adalah identifikasi nilai Kenampakan magnetit dan limonit pada
(persentase) kenampakan permukaan sayatan fotomikrograf memerlukan kajian dan analisis
mineral terhadap luas seluruh permukaan foto yang lebih mendalam mengingat mineral-mineral
yang dianalisis. Hasil analisis tersebut tersebut merupakan mineral berat yang menjadi
memperlihatkan kenampakan mineral yang penciri batuan volkanik. Namun kehadiran
dominan, yaitu: kuarsa, kasiterit (timah) dan mineral-mineral tersebut dapat memberikan
mineral berat (magnetit dan limonit). indikasi awal kemungkinan batuan sumber berasal
Umumnya contoh yang dipilih untuk analisis dari daratan P. Sumatera yang sebelumnya
fotomikrograf adalah sedimen yang keras dan mengalami kegiatan volkanisme dan kemudian
padat; saat sampling dilakukan ujung gravity diendapkan ke laut melalui sungai-sungai di
core rusak karena menyentuh batuan yang sekitar daerah penelitian. Untuk mendapatkan
keras, padat dan butiran berukuran pasir – kondisi geologi bawah permukaan (batuan dasar,
kerikil dan dominan mengandung butiran mineral dan struktur) dipergunakan hasil data
kuarsa. Diperkirakan batuan keras dan padat rekaman seismik. Pada lintasan L-69 yang terletak
tersebut adalah tubuh batuan granit yang di bagian barat P. Batam dengan arah barat-timur
mendasari seluruh perairan P. Batam dan memperlihatkan beberapa satuan batuan dan
sekitarnya yang kaya dengan potensi kuarsa, struktur geologi. Kedua satuan batuan tersebut
timah dan mineral berat. Umumnya adalah: batuan dasar (basement acoustic) dan
fotomikrograf memperlihatkan kasiterit sedimen kuarter (Gambar 4). Sedangkan struktur
berdampingan dengan kuarsa dan dikelilingi geologi berupa patahan yang berkembang pada
oleh mineral dan fragmen sebagai penyerta, sedimen Kuarter dan batuan dasar.
yaitu: magnetit, limonit, fragmen batuan dan
cangkang. Pada fotomikrograf LP 1017-15
yang berlokasi di bagian timur P. Bintan
memperlihatkan kasiterit berwarna abu-abu
hingga putih terang, anistropic dan translusen
pada bagian luar butiran dengan kenampakan
sebesar 5,5% dari seluruh luas fotomikrograf.
Kasiterit dikelilingi oleh fragmen butiran
yang lebih besar yang berasal dari butiran
batuan yang lepas dan lapuk. Kasiterit juga
berada diantara butiran kuarsa dan fragmen Gambar 4
batuan. Hampir seluruh permukaan
fotomikrograf memperlihatkan kehadiran 2. Kesimpulan
mineral berat dari jenis magnetit dan limonit
serta fragmen batuan dan material organik Potensi mineral kuarsa, timah dan mineral berat
(cangkang kerang dan fosil) walaupun dalam dalam sedimen dasar laut cukup besar. Hasil
jumlah yang terbatas. Kenampakan magnetit analisis kimia sebagai identifikasi data awal
16,4% dari seluruh luas fotomikrograf, warna memperlihatkan kandungan timah (Sn) berkisar
antara 10 – 150 ppm. Sedangkan kuarsa (Si02)
5

dengan kandungan di atas 66% dan tertinggi 4. Daftar pustaka


90,76%. Apabila eksplorasi dilakukan pada Agus Setyanto, dkk, 2013. Potensi Mineral Kuarsa Dan
daerah-daerah dengan konsentrasi kandungan Endapan Timah Letakan Dalam Kaitannya
Si02 dan Sn yang lebih besar dengan Dengan Batuan Granit LP-1017 Batam, Riau
pemboran, maka kandungan tersebut akan Kepulauan.
lebih besar lagi. Oleh sebab itu dalam Desi Trisnawati Barmawi, 2012. Kristalografi Dan
pemberian perizinan Kuasa Pertambangan Mineralogi Kuarsa. Teknik Geologi UPN
(KP) pasir laut, kandungan mineralmineral “Veteran” Yogyakarta.
tersebut perlu menjadi pertimbangan secara Wahyuni Dilatanti, 2017. Sebaran Mineral
ekonomis. Dengan demikian diharapkan menggunakan Metode Geolistrik Konfigurasi
cadangan mineral-mineral ekonomis akan Wenner Schlumberger Di Kecamatan
dapat memberikan manfaat terhadap Pujananting Kabupaten Barru.
pembangunan daerah dan nasional.
Danaupurun mencapai kadar 883 ppm dan
937 ppm. Unsur tanah jarang lainnya yang
tinggi adalah Lantanum, berkisar 100 - 400
ppm. Neodimium 200 - 300 ppm,
Praseodimium 100 - 300 ppm, dan Itrium 100
- 400 ppm.

3. Kesimpulan
Di Kecamatan Kendawangan Kabupaten
Ketapang saat ini terdapat daerah
penambangan emas dan zircon baik yang
masih aktif maupun bekas tambang yaitu di
Blok Pengunyitan, Blok Petanaman, Blok
Pembiawakan, Blok Danaupurun, Blok
Musuk, Blok Air Putih dan Blok Kinjil. Dari
hasil penyelidikan diperoleh kandungan yang
tinggi untuk zircon, Monasit dan Emas.
Zircon dan Monasit merupakan mineral
pembawa REE. Kadar zirkon, Monasit, REE
dan Emas dalam tailing tidak merata, dari
ketujuh daerah bekas tambang. Hasil analisis
unsur tanah jarang pada konsentrat dulang
memperlihatkan kadar yang sangat tinggi
untuk unsur Ce, La, Nd, Pr, Sm dan Y di
lokasi .

Vol …, No…, Bulan Tahun


Anda mungkin juga menyukai