MODE DARING
NPM : 10070116006
GROUP :
NAMA ASISTEN :
NILAI :
4. Amperemeter DC.
5. Neraca OHAUS
6. Stopwatch
6.3 Teori
Larutan elektrolit CuSO²⁺₄ dilarutkan dalam air/aquades akan terurai
menjadi ion positif Cu²⁺ dan ion negatif SO²⁻₄ . Apabila elektroda dimasukkan ke
dalam larutan CuSO₄ dan dihubungkan dengan sumber tegangan searah (DC),
maka ion Cu²⁺ akan melekat pada katoda dan tereduksi menjadi atom Cu, lama
kelamaan berat katoda bertambah dan berat anoda berkurang sehingga
konsentrasi larutan CuSO₄ tetap.
Berdasarkan informasi massa Cu yang melekat pada katoda serta dari
waktu yang diperlukan untuk mengendapkan Cu, dapat ditentukan kuat arus listrik
yang mengalir ke dalam larutan dengan memanfaatkan persamaan:
𝑀 = 𝑧. 𝐼. 𝑡 (6.1)
dimana:
𝑣 adalah valensi tembaga
F adalah bilangan Faraday = 96500
Pada perhitungan berat atom hasil yang didapat yaitu percobaan pertama
6129717,807 g/mol, pada percobaan kedua 6127750 g/mol dan pada percobaan
ketiga 6138388,455 g/mol. Sedangkan menurut tabel periodik Berat atom
tembaga sebesar 63,50 g/mol.
6.9 Kesimpulan
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan pada pembahasan
praktikum fisika mengenai tentang Voltameter Tembaga adalah dapat
memahami teori dan prinsip kerja yang menerapkan amperemeter dan
voltmeter. Dengan voltameter dapat mengetahui besarnya arus yang mengalir
dalam rangkaian melalui suatu perhitungan dari pertambahan massa katodanya,
sebagai akibat adanya endapan. Selain itu juga ketelitian pada saat
membersihkan katoda tembaga sangat mempengaruhi suatu nilai massa
tembaga.
Daftar Pustaka
Tim Labolatorium Fisika, UNISBA.2022. Panduan Praktikum Fisika DasarTerapan
Farmasi dan Teknik Pertambangan .Bandung. Laboratorium Farmasi Terpadu