Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM FISIKA DASAR

MODE DARING

NAMA LENGKAP : Givano Imanul Halim

NPM : 10070116006

GROUP :

FAKULTAS / PRODI :TEKNIK / T. PERTAMBANGAN

NO / NAMA PERCOBAAN : L1/ Voltameter Tembaga

HARI & TGL PENGUMPULAN LAP. : Kamis, 26 Januari 2023

NAMA ASISTEN :

NILAI :

LABORATORIUM FARMASI TERPADU UNIT C- FISIKA


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG
VOLTAMETER TEMBAGA (L1)

6.1 Tujuan Percobaan


1. Mengenal konsep kerja perangkat voltameter tembaga.
2. Mengenal prinsip elektrolisis.

6.2 Alat-alat Percobaan


1. Bejana Gelas berisi larutan Tembaga Sulfat

2. Empat buah keping tembaga

3. Sumber Tegangan/ Power Supply yang dilengkapi dengan pengatur arus.

4. Amperemeter DC.

5. Neraca OHAUS
6. Stopwatch

6.3 Teori
Larutan elektrolit CuSO²⁺₄ dilarutkan dalam air/aquades akan terurai
menjadi ion positif Cu²⁺ dan ion negatif SO²⁻₄ . Apabila elektroda dimasukkan ke
dalam larutan CuSO₄ dan dihubungkan dengan sumber tegangan searah (DC),
maka ion Cu²⁺ akan melekat pada katoda dan tereduksi menjadi atom Cu, lama
kelamaan berat katoda bertambah dan berat anoda berkurang sehingga
konsentrasi larutan CuSO₄ tetap.
Berdasarkan informasi massa Cu yang melekat pada katoda serta dari
waktu yang diperlukan untuk mengendapkan Cu, dapat ditentukan kuat arus listrik
yang mengalir ke dalam larutan dengan memanfaatkan persamaan:

𝑀 = 𝑧. 𝐼. 𝑡 (6.1)

dimana, z adalah ekivalen elektrokimia, I adalah kuat arus listrik yang


mengalir, dan t adalah waktu pengendapan.

Gambar 6.1 Rangkaian percobaan voltameter tembaga


Besarnya kuat arus yang mengalir juga dapat diukur dengan amperemeter.
Dengan demikian kita dapat membandingkan kuat arus yang ditunjukkan oleh
amperemeter dengan kuat arus yang dihitung dari voltameter tembaga.
Informasi yang telah diambil dari percobaan voltameter tembaga juga
dapat dimanfaatkan untuk memperoleh nilai berat atom tembaga.
𝑚. 𝑣. 𝐹
𝐵𝐴 = (6.2)
𝐼ℎ . 𝑡

dimana:
𝑣 adalah valensi tembaga
F adalah bilangan Faraday = 96500

6.4 Langkah Percobaan


1. Gosoklah katoda dari voltameter tembaga (salah satu keping tembaga)
dengan ampelas hingga bersih, lalu cucilah katoda yang sudah bersih itu
dengan air kemudian dikeringkan di tempat pembakaran / kompor listrik
2. Setelah kering tembaga tersebut ditimbang sebanyak tiga kali
penimbangan dengan memakai neraca Ohauss.
3. Buatlah rangkaian voltamater tembaga seperti pada gambar, sebelum
menggunakan katoda yang asli gunakan dulu katoda pertolongan dan
jalankan arus sambil mengatur potensio sehingga Amperemeter
menunjukkan arus 1 (satu) ampere (periksakan dulu kepada Asisten).
4. Ganti Katoda pertolongan tadi dengan katoda sebenarnya yang telah dicuci
bersih dan telah dikeringkan, usahakan supaya luas permukaan katoda
sebenarnya dan katoda pertolongan yang tercelup dalam larutan CuSO4
sama (tidak usah merubah rangkaian lagi). Alirkan arus selama 30 menit,
pada waktu mulai dialiri arus waktu sudah mulai dicatat dengan
menggunakan stop watch.Pertahankan arus teteap sebesar 1 Ampere
selama 30 menit dengan cara mengatur potensiometer.
5. Sesudah 30 menit arus diputuskan (PSA dimatikan), lalu ambil katoda tadi
dan cuci hingga bersih (jangan digosok dengan lap) lalu dikeringkan lagi.
Setelah kering katoda tadi ditimbang hingga milligram.
6. Ulangi percobaan diatas tadi untuk arus 1,5 ampere selama 20 menit, dan
arus 2 ampere selama 15 menit (Tiap ganti katoda harus selalu dibersihkan
dan dikeringkan dulu).
6.5 Lembar Pengamatan
6.6 Pengolahan Data
6.7 Analisis
Pada percobaan voltameter tembaga yang dilakukann didapatkan bahwa
pada percobaan pertama nilai massa rata-rata yang didapatkan yaitu sebesar
0,623 gram, pada percobaan kedua nilai massa rata-rata yang didapatkan yaitu
sebesar 0,696 gram dan pada percobaan ketiga nilai massa rata-rata yang
didapatkan yaitu sebesar 0,577gram.
Pada perhitungan kuat arus voltmeter dan didapatkan hasilnya pada
percobaan pertama sebesar 0,000174A, pada percobaan kedua sebesar
0,00029A dan pada percobaan ketiga 0,00032A. Jika dibandingkan dengan kuat
arus yang tetera dalam amperemeter, nilai perhitungan voltmeter lebih kecil
daripada amperemeter.

Pada perhitungan berat atom hasil yang didapat yaitu percobaan pertama
6129717,807 g/mol, pada percobaan kedua 6127750 g/mol dan pada percobaan
ketiga 6138388,455 g/mol. Sedangkan menurut tabel periodik Berat atom
tembaga sebesar 63,50 g/mol.

6.8 Pertanyaan Akhir


1. Berdasarkan jumlah endapan yang didapat, hitunglah jumlah muatan yang
mengalir! (untuk tiap-tiap percobaan dengan sesatannya)
Jawaban: (terlampir pada lembar tabel pengamatan dan pengolahan data)
2. Bandingkan kuat arus yang ditunjukkan oleh amperemeter dengan kuat
arus yang dihitung dari voltameter! (untuk tiap-tiap percobaan dengan
sesatannya)
Jawaban: (terlampir pada lembar tabel pengamatan dan pengolahan data)
Penjelasan: Perbandingan nilai keduanya sangat jauh berbeda dimana pada
kuat arus yang dihitung dalam voltmeter lebih kecil dibanding dengan yang
terdapat pada dalam amperemeter karena dari fungsi amperemeter yang
digunakan sebagai mengukur arus pada rangkaian, sedangkan voltameter yang
digunakan sebagai mengukur tegangan pada rangkaian serta penggunaannya
yang berbeda dimana amperemeter ini yaitu digunakan secara seri dengan
rangkaiannya dan voltmeter digunakan secara pararel dengan rangkaiannya.
Selain itu juga disebabkan kuat arus yang digunakan tidak dipertahankan
untuk stabil serta ketidakstabilan dalam amperemeter. Kemudian massa
endapan juga dapat berpengaruh untuk menghasilkan nilai yang berbeda,
kemungkinan massa tersebut tidak sesuai dengan massa endapan yang ideal.
3. Hitunglah berat atom dengan menganggap amperemeter yang digunakan
adalah benar!
Jawaban: (terlampir pada lembar tabel pengamatan dan pengolahan data)
4. Bandingkan hasil perhitungan di atas dengan literatur (lihat tabel periodik
kimia)
Jawaban:(data terlampir pada lembar tabel pengamatan dan pengolahan data)
Penjelasan: Bobot atom tembaga pada literatur tabel periodik yaitu
sebesar 63,5 gram/mol. Hasil pada perhitungan di atas yaitu pada
percobaan pertama sebesar 6129717,807 g/mol, Pada percobaan kedua
sebesar 6127750g/mol, dan pada percobaan ketiga sebesar 6138388,455
g/mol. Perbandingan terhadap bobot atom ini sangat jauh berbeda,
perbedaan itu disebabkan karena dalam perhitungan ekivalen listrik
kima yang bernilai 2 dan nilai valensi yang didapat pada hasil perhitungan
bernilai 31,75 maka membuat berat atom tembaga yang dihitung
berbeda dengan literatur atau tabel periodik kimia.
5. Mengapa keping katoda harus dicuci dahulu sebelum dibakar/dikeringkan?
Jawaban : Karena untuk membersihkan unsur lain atau zat-zat
pengotor yang menempel pada keping katoda.
6. Mengapa keping katoda harus dibakar/dikeringkan sebelum ditimbang
dan dipergunakan?
Jawaban: Karena keping katoda ketika dikeringkan supaya kandungan air
yang menempel di katoda akan kering dengan hanya tembaga murni
tanpa adanya campuran air sehingga saat ditimbang hasilnya akan akurat.

6.9 Kesimpulan
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan pada pembahasan
praktikum fisika mengenai tentang Voltameter Tembaga adalah dapat
memahami teori dan prinsip kerja yang menerapkan amperemeter dan
voltmeter. Dengan voltameter dapat mengetahui besarnya arus yang mengalir
dalam rangkaian melalui suatu perhitungan dari pertambahan massa katodanya,
sebagai akibat adanya endapan. Selain itu juga ketelitian pada saat
membersihkan katoda tembaga sangat mempengaruhi suatu nilai massa
tembaga.
Daftar Pustaka
Tim Labolatorium Fisika, UNISBA.2022. Panduan Praktikum Fisika DasarTerapan
Farmasi dan Teknik Pertambangan .Bandung. Laboratorium Farmasi Terpadu

Anda mungkin juga menyukai