Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM FISIKA DASAR

MODE DARING

NAMA LENGKAP : Muhammad Dhafin Razaqa


NPM : 10070120097

GROUP :D
FAKULTAS / PRODI : TEKNIK / T. PERTAMBANGAN
NO / NAMA PERCOBAAN : L3/ Kalor Lebur dan Hukum Joule
HARI & TGL PENGUMPULAN LAP. : Rabu, 25 November 2020

NAMA ASISTEN : Nadya Aulia Amanda

NILAI :

LABORATORIUM FARMASI TERPADU UNIT C- FISIKA


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG
MODUL L3
Kalor Lebur dan Hukum Joule

1. Tujuan Percobaan
1. Menentukan kalor lebur es.
2. Menentukan kesetaraan energi kalor-listrik.

2. Alat-alat
1. Kalorimeter + kawat tahanan didalamnya dan pengaduk.
2. Satu buah Stop Watch.
3. Satu buah Thermometer kaca (alkohol), thermometer digital, dan gelas ukur.
4. Satu buah Ampermeter DC.
5. Satu buah Sumber Tegangan (Variabel Power Supply).
6. Neraca Teknis / Neraca OHAUS
7. Kawat Penghubung

3. Teori
Arus listrik menimbulkan panas pada suatu kawat tahanan yang dialirinya. Jika
kawat tahanan ini dimasukkan kedalam zat cair, maka terjadi perpindahan panas dari
kawat tahanan kepada zat cair yang keadaannya lebih dingin. Jadi jumlah panas yang
ditimbulkan oleh aliran listrik sama dengan jumlah panas yang diterima oleh zat cair
bersama tempatnya (kalorimeter). Panas yang ditimbulkan arus listrik adalah:

(6.1)

dengan,
= jumlah panas yang ditimbulkan pada kawat tahanan (kalori)
= kesetaraan kalor-listrik
= kuat arus (Ampere)
= tahanan (Ohm)
= waktu (sekon)

3.1 Percobaan Kalor Lebur Es


Selama proses peleburan es, jika temperatur mula-mula es (T) berada di bawah 0ºC,
maka panas yang diserap es akan digunakan untuk menaikkan temperaturnya menuju
ke 0ºC. Jika pada saat temperatur es sama dengan 0ºC panas terus diberikan kepada
es, maka panas tersebut tidak akan menaikkan temperatur dari es lebih jauh, namun
energi panas tersebut akan digunakan untuk mengubah wujud es menjadi air. Proses
pemanasan ini dapat diteruskan sampai air mendidih (lihat Gambar 6.1).

Gambar 6.1: Proses kenaikan temperatur es ada pada garis AB, sedangkan proses
peleburan es ada pada garis BC, proses kenaikan temperatur air ada pada garis CD,
dan proses penguapan air ada pada garis DE.

Untuk proses AB pada Gambar 6.1, panas yang diberikan pada es akan digunakan
untuk menaikkan temperaturnya menjadi 0ºC. Panas yang diterima es adalah,
| | (6.2)

dengan mes adalah massa es, ces adalah kalor jenis es, dan | | adalah nilai mutlak
temperatur awal es yang bernilai negatif dalam derajat Celcius.

Jika panas kemudian terus dipasok, maka yang terjadi adalah proses peleburan es
yang digambarkan sebagai garis BC pada Gambar 6.1. Pada proses ini temperatur es
tidak berubah dan panas yang diterima ( ) es adalah,

(6.3)

dengan adalah kalor laten peleburan es.

Jika percobaan dimulai dari titik B pada gambar 6.1, dan peleburan es terjadi di dalam
kalorimeter yang sudah terdapat air di dalamnya, maka panas yang dilepaskan ( ) air
dan kalorimeter adalah,

(6.4)
dengan,
= massa air (gram)
= kalor jenis air ( )
= massa kalorimeter + pengaduk (gram)
= kalor jenis air kalorimeter & pengaduk [alumunium] ( )
= temperatur akhir
= temperatur mula-mula

Karena pada proses peleburan = , maka berdasar pers.(6.3) dan (6.4),


persamaan untuk kalor lebur es bisa didapat.

3.2 Percobaan Hukum Joule


Ketika kalorimeter diisi air dan kawat tahanan telah dialiri arus listrik, air dan kalorimeter
akan menerima panas dari kawat tahanan sebesar:

(6.5)

dengan adalah kalor serap termometer kaca per ºC ( ) , sedangkan keterangan


besaranbesaran yang lain sama dengan pers.(6.4). Nilai dapat dicari dengan
mengalikan nilai air termometer: 0.46 ⁄ dengan volume termometer yang
tercelup dalam air.

Karena kalor yang dilepaskan ( ) kawat tahanan sama dengan kalor yang diterima air,
kalorimeter, dan termometer kaca ( ), maka dari pers.(6.1) dan (6.5) persamaan untuk
bisa didapat.
4. Langkah Percobaan
4.1 Kalor Lebur Es
1. Ambil sebongkah es, timbang massanya, kemudian rendam dalam air.
2. Timbang kalorimeter beserta dengan pengaduknya.
3. Isi kalorimeter dengan air secukupnya.
4. Timbang air dan kalorimeter beserta dengan pengaduknya.
5. Susun kalorimeter kemudian ukur temperatur air dengan termometer, tunggu
sebentar sampai air setimbang termal dengan kalorimeter.
6. Masukkan es ke dalam kalorimeter, catat perubahan temperatur air setiap 10
detik sampai es meleleh sepenuhnya

4.2 Hukum Joule


1. Isi kalorimeter dengan air yang baru

Gambar 6.2 : Susunan percobaan Hukum Joule

2. Timbang kalorimeter berisi air beserta dengan pengaduknya.


3. Susun rangkaian seperti pada Gambar 6.2.
4. Ukurlah volume bagian thermometer yang tercelup/terendam air di dalam
kalorimeter sebelum percobaan dilakukan.
5. Ukur temperatur setimbang air dengan kalorimeter.
6. Nyalakan arus listrik PSA (1 Ampere) dan aduklah kalorimeter setiap saat
secara teratur dan periodik, lalu bacalah dan catat kuat arus serta temperatur
kalorimeter setiap setengah menit.
7. Hentikan arus listrik jika temperatur kalorimeter telah naik sekitar 3ºC untuk arus
1 Ampere dan 6ºC untuk arus 2 Ampere.
8. Setelah temperatur target tercapai, matikan PSA namun masih catat
temperaturnya lima kali pengambilan data lagi setelah PSA mati.
5. Tabel Pengamatan
6. Pengolahan Data/Jawaban Pertanyaan Akhir

1. Grafik antara temperatur terhadap waktu.


7. Analisis

Pada percobaan kalor lebur, setelah dilakukan perhitungan diperoleh bahwa


kalor yang dilepaskan air dan kalor yang diterima es adalah 408,314 kalori. Sementara
itu, nilai kalor laten peleburan es yang diperoleh adalah 81,663 ⁄ .

Pada percobaan hukum joule, setelah dilakukan perhitungan diperoleh bahwa


hambatan pada percobaan dengan arus 1 ampere adalah 4,8 ohm, sedangkan pada
percobaan dengan arus 2 ampere hambatannya adalah 1,85 ohm. Nilai kalor yang
diterima oleh air dan kalor yang ditimbulkan oleh arus listrik pada percobaan dengan
arus 1 ampere adalah 453,169 kalori, sedangkan pada percobaan dengan arus 2
ampere nilainya adalah 906,338 kalori. Nilai yang diperoleh pada percobaan dengan
arus 1 ampere adalah 0,197 ⁄ sedangkan pada percobaan dengan arus 2 ampere
adalah 0,194 ⁄ . Sementara itu, berdasarkan referensi 1 joule = 0,24 kalori.

8. Kesimpulan
1. Kalor lebur es yang diperoleh adalah 81,663 ⁄ .
2. Kesetaraan energi kalor-listrik yang diperoleh pada percobaan dengan arus 1
ampere adalah 0,194 ⁄ dan pada percobaan dengan arus 2 ampere adalah
⁄.
3. Kalor yang dilepaskan air berbanding lurus dengan massa air dan massa
kalorimeter + pengaduk.
4. Kalor yang diterima oleh es berbanding lurus dengan massa es.
5. Besar hambatan berbanding lurus dengan tegangan dan berbanding terbalik
dengan arus.
6. Pada percobaan kalor lebur, semakin lama waktunya maka suhunya semakin
menurun kecuali pada detik ke 20 dan 30.
7. Pada percobaan hukum joule, semakin lama waktunya maka suhunya semakin
tinggi kecuali pada 30 detik pertama dengan arus 2 ampere.

DAFTAR PUSTAKA
1. Darma, Eka, dkk. (2018). Panduan Praktikum Fisika Dasar Dalam Jaringan.
Bandung: Laboratorium Farmasi Terpadu Unit C-Fisika.

Anda mungkin juga menyukai