MODE DARING
GROUP :D
FAKULTAS / PRODI : TEKNIK / T. PERTAMBANGAN
NO / NAMA PERCOBAAN : L3/ Kalor Lebur dan Hukum Joule
HARI & TGL PENGUMPULAN LAP. : Rabu, 25 November 2020
NILAI :
1. Tujuan Percobaan
1. Menentukan kalor lebur es.
2. Menentukan kesetaraan energi kalor-listrik.
2. Alat-alat
1. Kalorimeter + kawat tahanan didalamnya dan pengaduk.
2. Satu buah Stop Watch.
3. Satu buah Thermometer kaca (alkohol), thermometer digital, dan gelas ukur.
4. Satu buah Ampermeter DC.
5. Satu buah Sumber Tegangan (Variabel Power Supply).
6. Neraca Teknis / Neraca OHAUS
7. Kawat Penghubung
3. Teori
Arus listrik menimbulkan panas pada suatu kawat tahanan yang dialirinya. Jika
kawat tahanan ini dimasukkan kedalam zat cair, maka terjadi perpindahan panas dari
kawat tahanan kepada zat cair yang keadaannya lebih dingin. Jadi jumlah panas yang
ditimbulkan oleh aliran listrik sama dengan jumlah panas yang diterima oleh zat cair
bersama tempatnya (kalorimeter). Panas yang ditimbulkan arus listrik adalah:
(6.1)
dengan,
= jumlah panas yang ditimbulkan pada kawat tahanan (kalori)
= kesetaraan kalor-listrik
= kuat arus (Ampere)
= tahanan (Ohm)
= waktu (sekon)
Gambar 6.1: Proses kenaikan temperatur es ada pada garis AB, sedangkan proses
peleburan es ada pada garis BC, proses kenaikan temperatur air ada pada garis CD,
dan proses penguapan air ada pada garis DE.
Untuk proses AB pada Gambar 6.1, panas yang diberikan pada es akan digunakan
untuk menaikkan temperaturnya menjadi 0ºC. Panas yang diterima es adalah,
| | (6.2)
dengan mes adalah massa es, ces adalah kalor jenis es, dan | | adalah nilai mutlak
temperatur awal es yang bernilai negatif dalam derajat Celcius.
Jika panas kemudian terus dipasok, maka yang terjadi adalah proses peleburan es
yang digambarkan sebagai garis BC pada Gambar 6.1. Pada proses ini temperatur es
tidak berubah dan panas yang diterima ( ) es adalah,
(6.3)
Jika percobaan dimulai dari titik B pada gambar 6.1, dan peleburan es terjadi di dalam
kalorimeter yang sudah terdapat air di dalamnya, maka panas yang dilepaskan ( ) air
dan kalorimeter adalah,
(6.4)
dengan,
= massa air (gram)
= kalor jenis air ( )
= massa kalorimeter + pengaduk (gram)
= kalor jenis air kalorimeter & pengaduk [alumunium] ( )
= temperatur akhir
= temperatur mula-mula
(6.5)
Karena kalor yang dilepaskan ( ) kawat tahanan sama dengan kalor yang diterima air,
kalorimeter, dan termometer kaca ( ), maka dari pers.(6.1) dan (6.5) persamaan untuk
bisa didapat.
4. Langkah Percobaan
4.1 Kalor Lebur Es
1. Ambil sebongkah es, timbang massanya, kemudian rendam dalam air.
2. Timbang kalorimeter beserta dengan pengaduknya.
3. Isi kalorimeter dengan air secukupnya.
4. Timbang air dan kalorimeter beserta dengan pengaduknya.
5. Susun kalorimeter kemudian ukur temperatur air dengan termometer, tunggu
sebentar sampai air setimbang termal dengan kalorimeter.
6. Masukkan es ke dalam kalorimeter, catat perubahan temperatur air setiap 10
detik sampai es meleleh sepenuhnya
8. Kesimpulan
1. Kalor lebur es yang diperoleh adalah 81,663 ⁄ .
2. Kesetaraan energi kalor-listrik yang diperoleh pada percobaan dengan arus 1
ampere adalah 0,194 ⁄ dan pada percobaan dengan arus 2 ampere adalah
⁄.
3. Kalor yang dilepaskan air berbanding lurus dengan massa air dan massa
kalorimeter + pengaduk.
4. Kalor yang diterima oleh es berbanding lurus dengan massa es.
5. Besar hambatan berbanding lurus dengan tegangan dan berbanding terbalik
dengan arus.
6. Pada percobaan kalor lebur, semakin lama waktunya maka suhunya semakin
menurun kecuali pada detik ke 20 dan 30.
7. Pada percobaan hukum joule, semakin lama waktunya maka suhunya semakin
tinggi kecuali pada 30 detik pertama dengan arus 2 ampere.
DAFTAR PUSTAKA
1. Darma, Eka, dkk. (2018). Panduan Praktikum Fisika Dasar Dalam Jaringan.
Bandung: Laboratorium Farmasi Terpadu Unit C-Fisika.