MODE DARING
NILAI :
7. Kawat Penghubung
6.3 Teori
Arus listrk menimbulkan panas pada suatu kawat tahanan yang dialirinya. Jika
kawat tahanan ini dimasukan ke dalam zat cair, maka terjadi perpindahan panas
dari kawat tahanan kepada zat cair yang keadaannya lebih dingin. Jadi jumlah
panas yang ditimbulkan oleh aliran listrik sama dengan jumlah panas yang
diterima oleh zat cair Bersama tempatnya (kalorimeter). Panas yang
ditimbulkan arus listrik adalah :
Ql = aI2Rt (6.1)
Dengan,
R = tahanan (Ohm)
T = waktu (sekon)
Selama proses peleburan es, jika temperature mula – mula es (T) berada di
bawah 0oC, maka panas yang di serap es akan digunakan untuk menaikkan
temperaturnya menuju ke 0oC. Jika pada saat temperatur es sama dengan 0oC
panas terus diberikan kepada es, maka panas tersebut tidak akan menaikkan
temperatur dari es lebih jauh, namun energi panas tersebut akan digunakan
untuk mengubah wujud es menjadi air. Proses pemanasan ini dapat diteruskan
sampai air mendidih (lihat Gambar 6.1).
Gambar 6.1: Proses kenaikan temperatur es ada pada garis AB, sedangkan
proses peleburan es ada pada garis BC, proses kenaikan temperatur air ada pada
garis CD, dan proses penguapan air ada pada garis DE.
Untuk proses AB pada Gambar 6.1, panas yang diberikan pada es akan digunakan
untuk menaikkan temperaturnya menjadi 0oC. Panas yang diterima es adalah,
Dengan Mes adalah masa es, Ces adalah kalor jenis es dan Ties adalah nilai
mutlak temperatur awal es yang bernilai negatif dalam derajat Celcius.
Jika panas kemudian terus dipasok, maka yang terjadi adalah proses peleburan es
yang digam- barkan sebagai garis BC pada Gambar 6.1. Pada proses ini
temperatur es tidak berubah dan panas yang diterima (Qt) es adalah,
Qt = mesLes (6.3)
Jika percobaan dimulai dari titik B pada gambar 6.1, dan peleburan es terjadi di
dalam kalorime- ter yang sudah terdapat air di dalamnya, maka panas yang
dilepaskan (Ql) air dan kalorimeter adalah,
dengan,
Ta = temperatur akhir
Tm = temperatur mula-mula
Karena pada proses peleburan Ql = Qt, maka berdasar pers.(6.3) dan (6.4),
persamaan untuk kalor lebur es Les bisa didapat.
Ketika kalorimeter diisi air dan kawat tahanan telah dialiri arus listrik,
air dan kalorimeter akan menerima panas dari kawat tahanan sebesar:
Karena kalor yang dilepaskan (Ql) kawat tahanan sama dengan kalor yang
diterima air, kalorimeter, dan termometer kaca (Qt), maka dari pers.(6.1) dan (6.5)
persamaan untuk a bisa didapat.
7. Hentikan arus listrik jika temperatur kalorimeter telah naik sekitar 3oC
untuk arus 1 Ampere dan 6oC untuk arus 2 Ampere.
8. Setelah temperatur target tercapai, matikan PSA namun masih catat
temperaturnya lima kali pengambilan data lagi setelah PSA mati.
6.5 Pengolahan Data
6.6 Analisis Data
Dari percobaan yang dilakukan untuk dapat menentukan kalor lebur es dan
menentukan kesetaraan energi kalor – listrik yang ditimbulkan oleh arus
listrik dan untuk membuktikan Hukum Joule dan menentukan harga 1 Joule.
Digunakan variasi arus listrik 1 A dan 2 A.
Hasil kalor laten peleburan es (MesLes) yang didapat berdasarkan
percobaan yaitu 422,90 kal sama dengan nilai kalor laten peleburan atau
sama dengan hasil referensi (Ql) yaitu 422,90 kal.
Dan hasil untuk hasil kesetaraan energi kalor – listrik (a) yang di dapatkan
berdasarkan dengan percobaan yaitu 0,20 kal/joule untuk 1 Ampere dan 0,19
kal/joule untuk 2 Ampere, yang dimaa nilai ini berbanding tipis dengan nilai
kesetaraan energi kalor – listrik yitu sebesar 0,24 kal/joule.
6.8 Kesimpulan
1. Berdasarkan percobaan didapatkan kalor lebur es dengan hasil 422,90
kal setara atau sama dengan hasil referensi (Ql)
2. Berdasarkan percobaan didapatkan energi kalor – listrik dengan nilai pada
tabel untuk 1 Ampere 2.304 aj dan table untuk 2 Ampere 4.662 aj. Lalu
setelah dibandingkan (a = Qt/Ql) hasilnya setara. Table untuk 1 Ampere
0,1966 yang dibulatkan menjadi 0,20 kal/joule dan tabel untuk 2 Ampere
0,1944 yang dibulatkan menjadi 0,19 kal/joule.
Daftar Pustaka