Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM FISIKA

DASAR
MODE DARING

NAMA LENGKAP : Farras Jilan Rafiqi


NPM : 10070120030

GROUP : 1(satu)B
FAKULTAS / PRODI : TEKNIK /T.PERTAMBANGAN
NO / NAMA PERCOBAAN : M5/ MASSA JENIS ZAT PADAT DAN ZAT
CAIR
HARI & TGL PENGUMPULAN LAP. : RABU, 14 OKTOBER 2020

NAMA ASISTEN : FARUQ FATHURRACHMAN

NILAI :

LABORATORIUM FARMASI TERPADU UNIT C- FISIKA


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG
MASA JENIS ZAT PADAT DAN ZAT CAIR (M1)

1.1 TUJUAN PERCOBAAN


1. Mengenal alat-alat ukur dasar besar katelistiknya
2. Menghitung volume berapa zat padat
3. Menghitung masa jenis beberapa zat padat dan zat cair
4. Mengelan konsep statika fluida ( Hidrostatiska)
5. Menggunakan metode statistika dalam pengukuran
1.2 ALAT-ALAT
1. Neraca ohaus
2. Jangka sorong
3. MikroMeter skrup
4. 2 Balok logam yang berbeda
5. Bejan gelas pelastik
6. Pipa U
7. Botol semprot
8. Beberapa jenis zat cair(air,minyak goreng,oli mesin)
9. Benang dan tali
1.3 TEORI
Pengukuran
Setiap pengukura besaran fisis pada umunya selalu menemui batas ketelitian dan
kesalahan pengukuran(salah,baca,paralex,dan sebagainya. Hal ni disebabkan
karena setiap alat ukur mempuyai batas ketelitian dan batas maksimum kemampuan
mengukuran (batas ukur) missalnya.
 Penggaris biasanya memiliki ketelitian 1 mm
 Jangka sorong mempunyai ketelitian 0,1 mm
 Mikrometer sekrup mempunyai ketelitian 0,01mm
 Neraca ohaus mempunyai ketelitian 0,01 gram
1.3.1 perhitungan massa jenis pada zat
perhitungan massa jenis zat padat secara umum dapat dilakukan dengan
beberapa cara tergantung bentuk benda tersebut. Untuk benda-benda berbentuk
teratur(bluk,kubus, dan sebagainya).mulai-mula ditimbang dulu massanya, serta
diukur terlebih dahulu panjang, lebar, dan tebalnya, untuk kemudian dihitung
volumenya. Kedua informasi tersebut dapat secara langsung dimanfaatkan untuk
memperoleh informasi massa jenis (ρ)dengan perumusan.

ρbenda= mbenda
Vbenda (1.1)

Sedangkan untuk benda padat berbentuk tidak teratur dapat dihitung massa
jenisnya melalui beberapa tahap yang melibatkan pemanfaatan prinsipp hukum
archimedes, yangg secara umum dideskripsikan sebagai.
FA = p f g VB
Keterangan,
FA : gaya angkat(gaya keatas)
p f : massa jenis fluida
g : percepatan gravitasi
VB: volume benda tercelup

Untuk benda yang tenggelam didalam zat cair(air) dilakukan pengukuran massa di
udara (Penimbangan biasa) (diperoleh nilai mIU ) dan pengukuran massa di zat cair
yang telah diketahui nilai massa jenisnya (ρf ) (penimbangan dengan benda
digantung sehingga melayang di dalam air). Penimbangan dalam zat cair membuat
massa benda padat tersebut seolah-olah berkurang (diperoleh nilai a). Hal ini
disebabkan prinsip Archimedes bekerja pada benda tersebut, sehingga komponen
gaya-gaya yang diperoleh:

m1u − FA = mag (1.3)

Dengan mensubstitusi pers.(1.2) ke dalam pers.(1.3), diperoleh nilai volume benda:

Vb = m0 u − ma ρf (1.4)

Nilai volume benda tersebut kemudian dapat dimanfaatkan untuk memperoleh massa
jenis benda dengan memakai pers.(1.1).

1.3.2 Perhitungan massa jenis zat cair


Massa jenis zat cair dapat diselidiki dengan memanfaatkan konsep statiska
fluida (hidrostatiska) yang enyatakan bahwa pada kondisi diam(statika), fluida(zat
cair dan gas) akan mengalami tekanan Yang sama dimana besarnya tekanan
didalam fluida diberikan oleh persamaan:

P = P0 + ρgh (1.5)

Keterangan:
P = tekanan di dalam fluida
P0 = tekanan udara luar (tekanan atmosfer)
ρ = massa jenis fluida
g = percepatan gravitasi
h = tinggi permukaan zat cair
Pipa-U dengan dua jenis zat cair

Gambar 1.1: Prinsip hidrostatik pada pipa-U untuk dua buah zat cair yang memiliki massa jenis yang
berbeda.

Berdasarkan skema pipa-U pada Gambar 1.1 di atas, zat cair 1 (diketahui nilai massa
jenisnya) dengan ketinggian h1 digunakan sebagai pembanding untuk mencari nilai massa
jenis zat cair 2 yang memiliki ketinggian h2. Persamaan hidrostatika menyatakan bahwa:

PA = PB (1.6)
Dimana:
PA = P0 + ρ1gh1 (1.7)

PB = P0 + ρ2gh2 (1.8)

Dengan mensubstitusi pers.(1.7) dan (1.8) ke dalam pers.(1.6), diperoleh nilai massa jenis
zat cair 2:

h1
ρ2 = ρ1=
h2 (1.9)
Gambar 1.2 prinsip hidrostatika pada pipa U untuk dua buah zat cair yang memilki massa
jenis yang berbeda.
Pipa-U dengan tiga jenis zat cair
Jika pipa U diatas diisi denga 3 jenis zat cair yang berbeda-beda dapat dicari massa jenis
zat cair 3, dengan zat cair 1 dan 2 berperan sebagai pembanding. Ketinggian zat cair akan
bergantung pada nila massa jenis masing-masing zat. Sama seperti pipa U dengan 2 zat
cairberlaku pada per(1.6) dimana:
PA=P0+ρ1gh1+ρ2gh2 (1.10)

PB=P0+ρ3gh3 (1.11)

Dengan menstubtitusikan pers. (1.10) dan (1.11) ke pers.(1.6) diperoleh nilai massa jenis zat
cair 3:
ρ1h1+ρ2h2
ρ3 = (1.12)
h3
1.4 Langkah percobaan

A. Percobaan zat padat


1. ukurlah panang dan lebar balok logam menggunakan jangka sorong masing-
masing 5 kali pengukuran.
2. Ukurlah tebal balpok logam menggunakan mikrometerskrup masing-masing 5
kali pengukuran
3. Timbanglah massa balok logam menggunakan neraca Ohaus masing-masing
1 kali penimbangan.
4. Gantungkan balok logam dengan benang/tali pada neraca ohaus dan
timbanglah massanya masing-masing 3 kali penimbangan
5. Isi bejana gelas dengan air dan letakkan pada tumpuan neraca ohaus (air
tidak ikut ditimbang)
B. Percobaan zat cair
1. Siapkan pipa U dan bilas dengan air.
2. Isi pipa U dengan air (sebagai zat cair pembanding) hingga ketinggian air
mencapai setengahnya.
3. Masukkan sejumlah minyak (sebagai zat cair yang akan diselidiki massa
jenisnya) ke salah satu lubang di pipa U sehingga terlihat perbedaan
ketinggian antara minyak dan air.
4. Tentukan lapisan yang membatasi antara minyak dan air.
5. Tarik garis lurus lapisan yang membatasi antara minyak dan air dari lubang
pertama ke lubang kedua.
6. Ukur ketinggian masing-masing lapisan minyak dan air dari garis lurus
tersebut (nilai h).
7. Ulangi langkah 3 hingga 6, namun sekarang minyak diganti dengan oli mesin.
8. Kemudian lakukan prosedur yang sama, tetapi kedua lubang pipa U diisi
masing-masing oleh minyak dan oli mesin.
1.5 Lembar Pengamatan
1.6 Pengolahan Data
1.7 Analisis
Dalam praktikum kali ini dibutuhhkan ketelitian yang tinggi, karena berkurang
atau bertambahnya 1 ml saja akan mempengaruhi hasil ketelitian. Seperti yang kita
ketahui massa jenis air lebih besar disbanding massa jenis oli mesin dan minyak
goring. Hal ini dibuktikan pada saat air selalu berada dibawah, minyak dan oli berada
diatas.
Pada praktikum kali ini menggunakan hukum Archimedes dan hukum utama
hidrostatiska terjadi pada air dimana pada saat benda dimasukkan dalam air terjadi
gaya angkat keatas dan adanya tekanan pada air. Dan sebagai dasarnya air
dasarnya air dan minyak itu tidak bisa dicampur karena sifat dari masing masing
molekulnya berbeda-beda.
Dalam praktikum kali ini menggunakan hukum Archimedes dan hukum utama
hidrostatik untuk mencari massa jjenis .untuk menghitung massa jenis tersebut kita
harus menghitung ketinggian air dan ketinggian minyak. Menghitung ketinggian
minya dengan cara melihat batas air dan minyak begitu juga dengan mengukur
ketinggian oli mesin.
Dilihat dari pengukuran zat padat seperti mengukur massa logam dan
volumenya yang saya dapat amati yaitu seperti teori hukm Archimedes dan hukum
utama hidrostatik yaitu harus dibutuhkan ketelitian saat mengukur berapa ml logam
tersebut, agar bisa teliti dan yakin dengan ketelitiannya, seperti mengukur lebar balok
logam menggunakan jangka sorong masing masing diulang sebanyak 5 kali,
1.8 Jawaban Pertanyaan Akhir
1. ( Terlampir pada poin 1.6 pengolahan data)
2. (Terlampir pada poin 1.6 pengolahan data)
3. (Terlampir pada poin 1.6 pengolahan data)
4. Massa jenis minyak hasil perhitungan saya 0,92 gram/cm 3 dan masa jenis oli
hasil perhitungan saya 0,939 gram/cm3, untuk massa jenis minyak hasil
pengolahan data saya yakni 0,94 gram/cm 3 hasil miyak sayaini kurang dari 2
angka dengan di refrensi dan massa jenis olimesin sama dengan hasil yang
di refrensi yakni 0,93 gram/cm3.

1.9 kesimpulan
Kesimpulan yang dapat saya ambil dalam praktikum ini adalah tiap massa volume
yang berbeda-beda seperti contohnya balok logam. Dalam pengukuran setiap zat padat
dibutuhkan perhitungan dengan ketelitian yang tinggi dan akurat. Seperti mengukur dengan
mikrometer skrup. Dalam satu balok logam diharus kan mengukur ketebalannya dengan
akurat agar tidak terjadi kesalahan perhitungan diharuskan mengukurnya berulang-ulang.
Dan juga dalam perhitungan massa zat cair juga dibutuhkan kefokusan untuk
mengitung perbandingan massa dalam setiap zat cair seperti, air, minyak, dan oli mesin,
saaat pengukuran dalam pipa-U perlu diperhatikan dan catat batas air dan oli tersebut, dan
juga pada batas minyak dan juga air

1.10 Daftar Pusaka


- Pandai, a. 2017 Realisasi alat ukur massa jenis zat cair bedasarkan metode tekanan
hidrostatik dengan menggunakan sensor nasional Yusuf ATE MEGA 8535.
Universitas Lampung
- Serwe. R.A dan Jawett. J.W 2014 fisika untuk sains dan teknik jilid I (C
Sungkono.ED) Jakarta, penererbit Salemba Teknilk
- Kartika. E . 2009 Alat ukur massa jenis zat cair dengan menggunakan metode mohr.
Universitas Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai