TUJUAN
A. MASSA JENIS
Massa jenis merupakan nilai yang menunjukkan besarnya perbandingan
antara massa benda dengan volume benda tersebut. Semakin tinggi massa jenis
suatu benda, maka semakin besar pula massa setiap volumenya. Massa jenis rata-
rata setiap benda merupakan total massa dibagi dengan total volumenya. Massa
jenis zat tidak dipengaruhi oleh bentuk dan ukuran benda. Walaupun kedua
besaran yang menunjukan ukuran benda tersebut makin besar tetapi massa
jenisnya tetap, hal ini disebabkan oleh kenaikan massa benda atau sebaliknya
kenaikan volume benda diikuti secara linier dengan kenaikan volume benda atau
massa benda.
Massa jenis diturunkan dari besaran massa dan volume. Massa
jenis adalah massa benda per satuan volume, lambang massa jenis adalah 𝜌
(dibaca rho). Nilai massa jenis suatu zat adalah tetap, tidak tergantung pada
massa maupun volume zat, tetapi tergantung pada jenis zatnya. Oleh karena itu,
zat yang sejenis selalu mempunyai masssa jenis yang sama meskipun dalam
jumlah yang besar maupun kecil.
Massa jenis berfungsi untuk menentukan zat. Setiap zat memiliki massa
jenis yang berbeda dan satu zat berapapun massanya berapapun volumenya akan
memiliki massa jenis yang sama. Salah satu sifat yang penting dari suatu bahan
adalah densitas (density)-nya, didefinisikan sebagai massa persatuan volume
(g/cm3). Jika sebuah bahan yang materialnya homogen bermassa “m” memiliki
volume “V”, densitasnya 𝜌 adalah :
𝒎
𝝆= 𝒗
Keterangan :
𝜌 = massa jenis ( kg/m3 )
M = massa ( kg )
V = volume ( m3 )
Satuan massa jenis selain dalam Kgm-3 ,bias juga dalam 'CGS [centi-
gram-sekon]' adalah : gram per sentimeter kubik (g/cm3). 1 g/cm3=1000 kg/m3.
Secara kasar, massa jenis dapat digunakan untuk mengetahui apakah benda dapat
mengapung di permukaan air yang dinyatakan pada tiga keadaan dalam Hukum
Archimides yaitu :
1. Benda terapung.
Benda dikatakan terapung jika massa jenis benda lebih kecil daripada
massa jenis zat cair dan Berat benda sama dengan gaya ke atas zat cair.
2. Benda melayang.
Benda dikatakan melayang jika massa jenis benda sama dengan massa
jenis zat cair dan berat benda sama dengan gaya ke atas zat cair.
3. Benda tenggelam
Benda dikatakan tenggelam jika massa jenis benda lebih besar
daripada massa jenis zat cair dan berat benda lebih besar daripada gaya
ke atas zat cair.
B. FLUIDA
Keterangan :
P = tekanan (N/m2)
F = gaya (N)
A = luas (m2)
2. TEKANAN HIDROSTATIS
Dimana :
g = percepatan grafitasi bumi (m/s2)
h = kedalaman zat cair (m)
P = Tekanan Hidrostatis (N / m2)
Sedangkan untuk satu jenis zat cair besar tekanan di dalamnya
tergantung pada kedalamannya. Setiap titik yang berada pada kedalaman
sama akan mengalami tekanan hidrostatik yang sama pula. Hukum
Tekanan Hidrostatika adalah "Tekanan hidrostatik pada sembarang titik
yang terletak pada satu bidang datar di dalam satu jenis zat cair yang
diam, besarnya sama."
C. PIPA U
http://2.bp.blospot.com/
http://3.bp.blospot.com/
Dalam hal ini, dua cairan yang digunakan tidak akan tercampur.
Pipa U mula-mula diisi dengan zat cair (air) yang sudah diketahui
massa jenisnya, kemudian salah satu kaki dituangi zat cair yang di cari
massa jenisnya hingga setinggi h1. Misalkan, massa jenis zat cair
pertama adalah ρ1 dan massa jenis zat cair kedua adalah ρ2. Dari titik
pertemuan kedua zat cair, kita buat garis mendatar yang memotong
kedua kaki pipa U.
Misalkan, tinggi permukaan zat cair pertama dari garis adalah h1
dan tinggi permukaan zat cair kedua dari garis adalah h2. Zat cair
pertama setinggi h1 melakukan tekanan yang sama besar dengan
tekanan zat cair kedua setinggi h2.
Keterangan :
𝜌1 = Massa jenis air (gr/cc)
h1 = tinggi zat cair ( cm )
h2 = tinggi zat cair standar ( cm )
III. ALAT DAN BAHAN
1. Pipa U
2. Pipet volume
3. Air
4. Minyak Kelapa
5. Oli Mesin
6. Penggaris
a. TABEL PENGAMATAN
𝝆2
NO h minyak (cm) h air (cm) (𝒈⁄
)
𝒄𝒎𝟑
1 6.5 5.5 0.846
2 9.5 8.5 0.894 0.884
3 11.5 10.5 0.913
𝝆2
NO h oli (cm) h air (cm) (𝒈⁄
)
𝒄𝒎𝟑
1 5 4.5 0.9
2 8 7.5 0.93 0.926
3 11 10.5 0.95
b. PERHITUNGAN
1. Diket :
Tinggi (h) minyak = 6.5 cm
Tinggi (h) air = 5.5 cm
𝑔𝑟
𝜌air = 1 ⁄𝑐𝑚3
Ditanya : 𝜌2 =.....?
ℎ 𝑎𝑖𝑟
Jawab : 𝜌2 = x 𝜌 air
ℎ 𝑚𝑖𝑛𝑦𝑎𝑘
5.5 𝑔𝑟
=
6.5
⁄𝑐𝑚3
x1
𝒈𝒓
= 0.846 ⁄ 𝟑
𝒄𝒎
2. Diket :
Tinggi (h) minyak = 9.5 cm
Tinggi (h) air = 8.5 cm
𝑔𝑟
𝜌air = 1 ⁄𝑐𝑚3
Ditanya : 𝜌2 =.....?
ℎ 𝑎𝑖𝑟
Jawab : 𝜌2 = x 𝜌 air
ℎ 𝑚𝑖𝑛𝑦𝑎𝑘
8.5 𝑔𝑟
=
9.5
⁄𝑐𝑚3
x1
𝒈𝒓
= 0.894 ⁄ 𝟑
𝒄𝒎
3. Diket :
Tinggi (h) minyak = 11.5 cm
Tinggi (h) air = 10.5 cm
𝑔𝑟
𝜌air = 1 ⁄𝑐𝑚3
Ditanya : 𝜌2 =.....?
ℎ 𝑎𝑖𝑟
Jawab : 𝜌2 = x 𝜌 air
ℎ 𝑚𝑖𝑛𝑦𝑎𝑘
10.5 𝑔𝑟
=
11.5
⁄𝑐𝑚3
x1
𝒈𝒓
= 0.913 ⁄ 𝟑
𝒄𝒎
4. Diket :
𝑔𝑟
𝜌1 = 0.846 ⁄𝑐𝑚3
𝑔𝑟
𝜌2 = 0.894 ⁄𝑐𝑚3
𝑔𝑟
𝜌3 = 0.913 ⁄𝑐𝑚3
Ditanya : =.....?
𝜌1+ 𝜌2 + 𝜌3
Jawab : = 3
0.846 + 0.894 + 0.913 𝑔𝑟
=
3
⁄𝑐𝑚3
𝒈𝒓
= 0.884 ⁄𝒄𝒎𝟑
1. Diket :
Tinggi (h) oli = 5 cm
Tinggi (h) air = 4.5 cm
𝑔𝑟
𝜌air = 1 ⁄𝑐𝑚3
Ditanya : 𝜌2 =.....?
ℎ 𝑎𝑖𝑟
Jawab : 𝜌2 = x 𝜌 air
ℎ 𝑜𝑙𝑖
4.5 𝑔𝑟
=
5
x1 ⁄𝑐𝑚3
𝒈𝒓
= 0.9 ⁄𝒄𝒎𝟑
2. Diket :
Tinggi (h) oli = 8 cm
Tinggi (h) air = 7.5 cm
𝑔𝑟
𝜌air = 1 ⁄𝑐𝑚3
Ditanya : 𝜌2 =.....?
ℎ 𝑎𝑖𝑟
Jawab : 𝜌2 = x 𝜌 air
ℎ 𝑜𝑙𝑖
7.5𝑔𝑟
=
8
x1 ⁄𝑐𝑚3
𝒈𝒓
= 0.93 ⁄ 𝟑
𝒄𝒎
3. Diket :
Tinggi (h) oli = 10.5 cm
Tinggi (h) air = 11 cm
𝑔𝑟
𝜌air = 1 ⁄𝑐𝑚3
Ditanya : 𝜌2 =.....?
ℎ 𝑎𝑖𝑟
Jawab : 𝜌2 = x 𝜌 air
ℎ 𝑜𝑙𝑖
10.5𝑔𝑟
=
11
x1 ⁄𝑐𝑚3
𝒈𝒓
= 0.95 ⁄ 𝟑
𝒄𝒎
4. Diket :
𝑔𝑟
𝜌1 = 0.9 ⁄𝑐𝑚3
𝑔𝑟
𝜌2 = 0.93 ⁄𝑐𝑚3
𝑔𝑟
𝜌3 = 0.95 ⁄𝑐𝑚3
Ditanya : =.....?
𝜌1+ 𝜌2 + 𝜌3
Jawab : = 3
0.9 + 0.93 + 0.95 𝑔𝑟
=
3
⁄𝑐𝑚3
𝒈𝒓
= 0.926 ⁄𝒄𝒎𝟑
VI. PEMBAHASAN
Praktikum penentuan massa jenis zat cair ini menggunakan 2 sample yaitu
minyak kelapa dan oli, dengan tiga kali ulangan (dengan menambahkan minyak dan tau
oli saat dalam pipa U). Penentuan massa jenis minyak ini menggunakan massa jenis yang
telah diketahui, yaitu massa jenis air 1 g/cm3. Mula-mula mengatur kedudukan pipa U
sedemikian rupa sehingga letaknya tidak miring. Pipa U diisi dengan akuades/air. Minyak
kelapa dituang ke dalam pipa U pada kaki yang lain. Kemudian diamati, Penentuan
massa jenis ini menggunakan indikator tinggi minyak dan air dengan rumus :
ℎ1
𝜌2 = 𝜌1 x ℎ2
dengan:
ρ1 = massa jenis zat cair pembanding
ρ2 = massa jenis zat cair yang dicari
h1 = tinggi permukaan zat cair pembanding
h2 = tinggi permukaan zat cair yang diselidik
Massa jenis oli pada percobaan pertama sebesar 0.90 g/cm3, dan pada percobaan
yang kedua sebesar 0,93 g/cm3 dan pada percobaan ketiga dihasilkan 0.95 g/cm3.
Kemudian, ketiga percobaan tersebut dirata-rata mendapatkan hasil 0.926 g/cm3 .
Sehingga ketika air dicampurkan dengan minyak kelapa dan oli akan berpisah dan
tidak bercampur dan didapatkan hasil dari bawah adalah Air , Oli , dan Minyak. Jadi,
minyak kelapa dengan massa jenis paling kecil dari pada air dan oli. Namun dari hasil
percobaan yang telah dilakukan, massa jenis yang telah dihitung hasilnya banyak yang
tidak sesuai dengan teori yang ada. Kesalahan tersebut dimungkinkan sebagai berikut :
1. Kesalahan pada saat pengukuran air dan minyak ataupun oli yang kurang teliti
2. Pipa U yang masih kotor dan pencucian yang kurang bersih
3. Tidak mengetahui asal minyak dan oli tersebut apakah sudah digunakan atau
masih baru karena sangat berpengaruh karena pada minyak / oli bekas
molekulnya sudah renggang
VII. KESIMPULAN
1. Saat air dicampurkan dengan minyak goreng dan oli, urutan fluida yang dari
bawah ke atas adalah air, oli, dan minyak goreng.
2. Air memiliki massa jenis paling besar yaitu sebesar 1 gr/cm³ dan minyak
memiliki massa jenis paling kecil yaitu sebesar 0,884 gr/cm³ sedangkan oli
memiliki massa jenis lebih kecil daripada air sebesar 0,926 gr/cm³ (sesuai dengan
hasil rata-rata tiap percobaan).
3. Massa Jenis yang telah ditemukan kemudian dibandingkan dengan literature yang
terdapat pada internet tidak terlalu jauh berbeda, yaitu:
𝒈𝒓 𝒈𝒓
̅ ( ⁄ 𝟑)
𝝆 ̅ ( ⁄ 𝟑)
𝝆
NO Zat Cair 𝒄𝒎 𝒄𝒎
Praktikum Literatur
1 Minyak Kelapa 0.884 0.845 – 0.920
2 Oli 0.926 0.888 – 0.930
https://id.wikipedia.org/wiki/Massa_jenis
Young, Hugh D. & Freedman, Roger A., 2002, Fisika Universitas (terjemahan),
Jakarta : Penerbit Erlangga
While, Frank.M. 1988. Mekanika Fluida edisi ke-2 jilid I. Jakarta : Erlangga
Oli Mesin
Minyak Kelapa
Penggaris Pipa U