OPTIK
PEMBIASAN PADA KACA PLAN, AIR, MINYAK
Tanggal Praktikum
Nama
: Annisa Fitri K
NIM
: 11140163000026
Kelas
: Pendidikan Fisika 5A
Kelompok
LABORATORIUM OPTIK
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2016
Bahan
Vakum
1,0000
Udara
1,0003
Air (20oC)
1,33
Kuarsa
1,46
Kerona
1,52
Flinta
1,58
Kaca Flexi
1,51
Intan
1,51
Minyak goreng
1.47
Iwan Permana Suwarna,. Optik. Bogor : CV. Duta Grafika. 2010. hlm 7
Douglas C. Giancoli. Fisika Edisi Kelima . Jakarta : Penerbit Erlangga.2001.hlm 257
3
Op.cit. hlm 10
2
seberkas cahaya datang dan membentuk sudut terhadap permukaan (bukan hanya
tegak lurus), berkas tersebut dibelokkan pada waktu memasuki medium yang baru.
Pembelokan ini disebut pembiasan. 4
Sebagai contoh, yaitu pembiasan pada kaca plan paralel. Bila berkas cahaya
didatangkan pada salah satu sisi balok kaca/kaca plan paralel, maka sinar tersebut
akan keluar lagi pada sisi lain setelah mengalami pembiasan seperti ditunjukkan
dalam gambar 1. 5
dari
Keterangan :
= pergeseran sinar
= tebal kaca planparalel
= sudut datang
= sudut bias
4
5
Opcit. 256
Nama Alat
Jumlah
1.
18
berskala)
2.
Laser
3.
4.
Minyak
Secukupnya
5.
Air
Secukupnya
Gambar
6.
Tangki Plastik
7.
Penggaris
8.
Jarum Pentul
9.
Styrofoam
Pensil/pulpen
D. Langkah Percobaan
No.
Langkah Percobaan
Gambar
1.
2.
3.
Metakkan
medium
(kaca
plan
4.
Membuat
pola
tepi-tepi
kaca
5.
Memposisikan
mata
di
depan
kemudian
meletakkan
medium
(kaca
plan
5.
dengan
medium.
hingga
menutupi
yang
menghubungkan
dengan
cara
yang
sama
8.
Metode Laser
Mengulangi langkah 2 7, hanya
saja tidak digunakan jarum pentul,
namun menggunakan laser untuk
melihat pembiasan pada medium
kaca plan parallel, minyak, dan air.
E. Data Pengamatan
Jenis bahan pembias
: Kaca plan
Minyak
Air
: 3,4 cm (kaca plan)
3,8 cm (minyak )
4,6 cm (air)
Tebal
(udara)
: 1,00
1. Kaca Plan
NO
1
2
3
Sudut
datang
( )
30
45
60
Sudut bias
( )
20
30
36
2. Minyak
NO
1
2
3
Sudut
datang
( )
30
45
60
22
30
40
Sudut
datang
( )
30
45
60
Sudut
datang
( )
21
30
42
Sudut bias
( )
3. Air
NO
1
2
3
Metode Laser
1. Kaca Plan
NO
1
2
3
Sudut
datang
( )
30
45
60
Sudut
datang
( )
19
28
35
Sudut
datang
( )
30
45
60
Sudut
datang
( )
21
27
32
Sudut
datang
( )
30
45
60
Sudut
datang
( )
19
28
43
2. Minyak
NO
1
2
3
3. Air
NO
1
2
3
F. Analisis Data
Metode Jarum Pentul
1. Kaca Plan
No.
Sudut
datang (i)
Sudut
bias
(r)
Sin (i)
Sin (r)
d (cm)
300
200
0,5
0,34
1,47
0,61
450
300
0,5
1,41
0.98
600
360
0,59
1,5
1,72
Percobaan III
Percobaan II
Percobaan III
cm
)
)
cm
Percobaan II
)
(
(
(
)
)
cm
2. Minyak
No.
Sudut
datang (i)
Sudut
bias
(r)
Sin (i)
Sin (r)
d (cm)
300
220
0,5
0,37
1,33
0,56
450
300
0,5
1,4
1,9
600
400
0,64
1,36
1,7
Percobaan I
Percobaan II
(
(
Percobaan III
)
cm
cm
Percobaan II
(
(
(
)
)
cm
3. Air
No.
Sudut
datang (i)
Sudut
bias
(r)
Sin (i)
Sin (r)
d (cm)
300
210
0,5
0,34
1,47
0,79
450
300
0,5
1,4
0,57
600
420
0,67
1,3
1,93
Percobaan II
Percobaan III
Percobaan I
(
Percobaan III
(
(
(
(
cm
)
)
cm
Percobaan II
)
(
(
(
(
)
)
cm
Perbandingan nilai Indeks Bias praktikum dengan Referensi
No
1
2
3
Bahan
Kaca Plan Paralel
Minyak
Air
Kaca Plan
|
Minyak
|
Air
|
Sudut
datang (i)
Sudut
bias
(r)
Sin (i)
Sin (r)
d (cm)
300
190
0,5
0,32
1,53
0,68
450
280
0,47
1,51
1,12
600
350
0,57
1,53
1,74
Percobaan III
Percobaan II
(
(
Percobaan III
)
)
cm
(
(
cm
Percobaan II
)
)
(
(
)
)
cm
2. Minyak
No.
Sudut
datang (i)
Sudut
bias
(r)
Sin (i)
Sin (r)
d (cm)
300
210
0,5
0,36
1,4
0,68
450
270
0,45
1,57
1,32
600
320
0,53
1,64
2,10
Percobaan I
Percobaan II
Percobaan III
Percobaan I
(
Percobaan III
(
(
(
(
cm
)
)
cm
Percobaan II
(
(
)
)
cm
3. Air
No.
Sudut
datang (i)
Sudut
bias
(r)
Sin (i)
Sin (r)
d (cm)
300
190
0,5
0,32
1,53
0,98
450
280
0,47
1,5
1,51
600
430
0,68
1,28
1,83
Percobaan III
Percobaan II
Percobaan III
(
(
(
(
cm
)
)
cm
Percobaan II
)
(
(
(
(
)
)
cm
Bahan
Kaca Plan Paralel
Minyak
Air
Kaca Plan
|
Minyak
|
Air
|
G. Pembahasan
Pada praktikum pembiasan cahaya pada kaca plan paralalel, yang bertujuan
untuk menyeidiki dan menentukan nilai indeks bias serta pergeseran lintasan pada
beberapa medium (kaca plan paralel, air, dan minyak), berdasarkan dua metode yaitu
metode jarum pentul dan metode sinar laser. Praktikum ini dilakukan 3 kali percobaan
disetiap medium, dengan sudut yang berubah, yaitu 30, 45 dan 60
Berdasarkan percobaan didapatkan hasil indeks bias serta pergeseran lintasan
sebagai berikut : pertama untuk kaca plan dengan metode jarum pentul, pada sudut
datang 30, 45 dan 60, diperoleh sudut bias masing 20, 30, dan 36. Dari data
sudut datang dan bias maka akan didapatkan indeks bias kaca plan sesuai dengan
hukum Snellius. Indeks bias kaca plan yang didapatkan berdasarkan hasil perhitungan
masing-masing yaitu 1.47, 1.41, dan 1,47 rata-rata indeks bias kaca plan paralel
adalah 1.45. Sedangkan pergeseran lintasan
didapatkan berdasarkan hasil
perhitungan, untuk kaca plan pergeseran sinarnya 0.61 cm, 0.98 cm, dan 1.72 cm ratarata pergeseran sinar kaca plan yaitu 1.1 cm. Sedangkan untuk kaca plan dengan
metode sinar laser , pada sudut datang 30, 45 dan 60, diperoleh sudut bias masing
19, 28, dan 35. Dari data sudut datang dan bias maka akan didapatkan indeks bias
kaca plan sesuai dengan hukum Snellius. Indeks bias kaca plan yang didapatkan
berdasarkan hasil perhitungan masing-masing yaitu 1.53, 1.51, dan 1,53 rata-rata
indeks bias kaca plan paralel adalah 1.52. Sedangkan pergeseran lintasan didapatkan
berdasarkan hasil perhitungan, untuk kaca plan pergeseran sinarnya 0.68 cm, 1.12 cm,
dan 1.74 cm rata-rata pergeseran sinar kaca plan yaitu 1.18 cm.
Kedua untuk minyak dengan metode jarum pentul , pada sudut datang 30, 45
dan 60, diperoleh sudut bias masing 22, 30, dan 40. Dari data sudut datang dan
bias maka akan didapatkan indeks bias minyak sesuai dengan hukum Snellius. Indeks
bias minyak yang didapatkan berdasarkan hasil perhitungan masing-masing yaitu
1.33, 1.4, dan 1.36 rata-rata indeks bias minyak adalah 1.36. Sedangkan pergeseran
lintasan didapatkan berdasarkan hasil perhitungan, untuk minyak pergeseran sinarnya
0.56 cm, 1.9 cm, dan 1.7 cm rata-rata pergeseran sinar minyak yaitu 1.39 cm. Untuk
minyak dengan metode sinar laser, pada sudut datang 30, 45 dan 60, diperoleh
sudut bias masing 21, 27, dan 32. Dari data sudut datang dan bias maka akan
didapatkan indeks bias minyak sesuai dengan hukum Snellius. Indeks bias minyak
yang didapatkan berdasarkan hasil perhitungan masing-masing yaitu 1.4, 1.57, dan
1,64 rata-rata indeks bias minyak adalah 1.54. Sedangkan pergeseran lintasan
didapatkan berdasarkan hasil perhitungan, untuk minyak pergeseran sinarnya 0.65 cm,
1,32 cm, dan 2,10 cm rata-rata pergeseran sinar minyak yaitu 1.36 cm.
Ketiga, untuk air dengan metode jarum pentul , pada sudut datang 30, 45
dan 60, diperoleh sudut bias masing 21, 30, dan 42. Dari data sudut datang dan
bias maka akan didapatkan indeks bias minyak sesuai dengan hukum Snellius. Indeks
bias minyak yang didapatkan berdasarkan hasil perhitungan masing-masing yaitu
1.47, 1.4, dan 1.3 rata-rata indeks bias air adalah 1.39. Sedangkan pergeseran lintasan
didapatkan berdasarkan hasil perhitungan, untuk air pergeseran sinarnya 0.79 cm,
0.57 cm, dan 1.93 cm rata-rata pergeseran sinar minyak yaitu 1.1 cm. Sedangkan
untuk air dengan metode sinar laser, pada sudut datang 30, 45 dan 60, diperoleh
sudut bias masing 19, 28, dan 43. Dari data sudut datang dan bias maka akan
didapatkan indeks bias minyak sesuai dengan hukum Snellius. Indeks bias minyak
yang didapatkan berdasarkan hasil perhitungan masing-masing yaitu 1.53, 1.5, dan
1.28 rata-rata indeks bias air adalah 1.44. Sedangkan pergeseran lintasan didapatkan
berdasarkan hasil perhitungan, untuk air pergeseran sinarnya 0.98 cm, 0.51 cm, dan
1.83 cm rata-rata pergeseran sinar minyak yaitu 1.1 cm.
Indeks bias kaca plan, minyak dan air berdasarkan referensi yaitu 1.5, 1.47 dan
1.33 sedangkan indeks bias kaca plan dengan metode jarum pentul ialah 1.45 terjadi
perbedaan nilai indeks bias kaca plan dengan kesalahan relatif sebesar 3.3%.
Sedangkan dengan metode sinar laser, dihasilkan indeks bias kaca plan sebesar 1,52
terjadi perbedaan nilai indeks bias kaca plan dengan kesalahan relatif sebesar 1.3%.
Indeks bias minyak dengan metode jarum pentul ialah 1,47 terjadi perbedaan
nilai indeks bias kaca plan dengan kesalahan relatif sebesar 7,4%. Sedangkan dengan
metode sinar laser ialah 1.54 terjadi perbedaan nilai indeks bias kaca plan dengan
kesalahan relatif sebesar 4,7%.
Indeks bias air dengan metode jarum pentul ialah 1,39 terjadi perbedaan nilai
indeks bias kaca plan dengan kesalahan relatif sebesar 4,5%. Sedangkan dengan
metode sinar laser ialah 1.43 terjadi perbedaan nilai indeks bias kaca plan dengan
kesalahan relatif sebesar 7,5%. Ternyata hasil indeks bias pada ketiga medium lebih
akurat jika menggunakan metode sinar laser, kecuali pada medium air. Adanya
perbedaaan hasil indeks bias maupun pergeseran sinar berdasarkan praktikum dengan
teori ketika menggunakan metode jarum pentul atau sinar laser disebabkan karena
human error, yaitu ketidaktepatan mengatur tempat medium dengan besar yang sama
pada pengulangan praktikum, kesalahan ketika menempatkan jarum pentul (paralaks)
dalam satu garis yang lurus, dan pada saat praktikum tempat medium tergeser
sehingga berpengaruh tehadap sudut biasnya.
H. Kesimpulan
Berdasarkan teori dan data yang diperoleh, dapat disimpulkan bahwa :
1. Cahaya dapat dibiaskan ketika melewati medium yang berbeda kerapatannya.
2. Indeks bias pada kaca plan paralel, minyak, dan air dengan metode jarum pentul
sebesar 1,45; 1,36; dan 1,39.
3. Indeks bias pada kaca plan paralel, minyak, dan air dengan metode laser sebesar
1,52; 1,54; dan 1,43.
4. Baik metode jarum pentul ataupun metode laser, keduanya dapat digunakan untuk
percobaan pembiasan cahaya. Hanya saja, metode laser jauh lebih mudah.
I. Kritik dan Saran
1. Sebelum melakukan praktikum diharapkan praktikan telah memahami konsep
pembiasan
2. Sebaiknya praktikum dilakukan pada tempat yang khusus dengan cahaya yang
cukup
J. Daftar Pustka
Giancoli, Douglas C. . Fisika Edisi Kelima . Jakarta : Penerbit Erlangga.2001
Suwarna, Iwan Permana. 2010. Optik. Bogor : CV. Duta Grafika.
Tim Penyusun Modul Praktikum. 2016. Pembiasan pada Kaca, Minyak dan Air.
Ciputat : UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Tim Penyusun Modul Praktikum. 2013. Balok Kaca dan Prisma.
http://labdas.untad.ac.id/wp-content/uploads/2013/08/PERCOBAAN-3REVISI1.pdf. [diakses :sabtu , 29 oktober 2016 Pukul : 12.43]
LAMPIRAN
2. Minyak
3. Air
2. Minyak
3. Air