Zat warna ini tidak mempunyai gugus pelarut atau gugus yang dapat berikatan
dengan serat. Ikatan antara zat warna dan serat dapat diperbaiki dengan zat pengikat
berupa resin, yaitu senyawa berberat molekul rendah yang mampu berpolimerisasi
membentuk jaringan tiga dimensi yang berikatan dengan serat dan membentuk lapisan
film yang sangat tipis. Pembentukan lapisan film memerlukan bantuan panas dan
suasana asam. Hal tersebut diperoleh dengan proses pemanas awetan (curing) dan
dengan bantuan katalisator yang mampu menghasilkan asam pada waktu pemanas
awetan. Katalis ini merupakan donor asam.
Curing
Waktu : 2 menit Pre-dry & dry
Pencucian
Suhu : 160-180℃ 2 menit; 100℃
Adanya penempelan binder pada serat karena pada suhu tinggi, dalam proses
penyetrikaan binder akan berpolimerisasi dengan bantuan katalis sehingga
membenamkan zat warna pigmen dan menempel dengan serat. Sebelum dilakukan
penyetrikaan, dilakukan dulu pengeringan agar saat berbentuk polimer, kondisi motif
tidak terlalu basah dan tidak terjadi migrasi zat warna yang nanti bisa akibatkan
rusaknya motif. Pada saat dicuring zat warna pigmen akan berkembang biak sambil
diikat dengan binder dan zat warna berada di permukaan bisa merata sesuai motif
sehingga terjadi ikatan beserta polimerisasi sehingga pewarnaannya optimal namum
didapatkan pegangan yang kaku karena zat warna berada di permukaan.
Polimerisasi ini akan memberikan lapisan tipis yang melindungi zat warna pada
permukaan bahan.
- Lapisan binder atau lapisan film yang dibentuk dari binder yang telah
berpolimerisasi,tipis,transparan,tidak berwarna,fleksibel sedapat mungkin
membentuk ikatan silang (jaringan tiga dimensi) dengan serat dan mampu
melindungi zat warna.
- Zat warna pigmen, berada pada permukaan kain, dilindungi oleh lapisan film
dan tidak terserap sampai ke inti serat sebagaimana pencelupan dengan zat
warna selain dengan zat warna pigmen.
- Ikatan silang, jaringan tiga dimensidari lapisan film yang terbentuk sehingga
zat warna pigmen tidak dapat terlepas dari serat
2. Jelaskan faktor yang berpengaruh terhadap hasil pencapan zat warna pigmen !
Jawab :
- Kondisi pengeringan
Pengeringan yang berlebihan akan menyebabkan retak dan
pecahnya lapisan pasta cap sehingga fiksasi tidak sempurna dan terjadi pengotoran
motif (bleeding). Sedangkan pengeringan yang tidak merata akan menyebabkan
ketidakrataan warna cap dan arah warna.
- Pemilihan jenis resin
Resin yang dipakai harus dapat membentuk lapisan tipis transparan dan
jaringan 3 dimensi pada permukaan bahan yang berikatan dengan serat, tetapi
tidak mempengaruhi pewarnaan dan membantu mengikatkan zat warna pada serat.
- Pencucian
Bahan yang dicuci mempunyai ketuaan warna yang lebih muda dari pada
bahan yag tidak dicuci. Hal ini disebabkan karena proses pencucian dapat
menghilangkan zat warna yang ada di permukaan kain, atau zat warna yang tidak
terfiksasi di dalam serat. Sedangkan pada bahan yang tidak dicuci warna lebih tua
karena masih adanya zat warna yang terdapat di permukaan kain. Namun Hasil
yang lebih optimal jika dilakukan proses pencucian (wash off), karena akan
membuat hasil kain lebih bersih dari warna-warna yang hanya menempel pada
permukaan kain saja. Selain itu bahan yang dicuci akan lebih rata hasilnya.