Anda di halaman 1dari 19

Laporan Fisika

Jurusan Fisika – FMIPA


Universitas Negeri Semarang
Gedung D9 Jalan Raya Sekaran – Gunung pati, Semarang 50229, Telp. (024) 7499386

Laporan Praktikum

“ Eksperimen Fisika Dasar “

Nama Praktikan : Ahmad Arof Fuddin

NIM : 4201420065

Jurusan : Fisika

Program Studi : Pendidikan Fisika

Rombel : 1c

Semester : 1(satu)

Laporan Praktikum Ayunan Matematis

Tanggal Praktikum : 16 oktotober 2020

Praktikum ke :2

Nama Dosen : 1. Dr. Sunyoto Eko Nugroho, M.Si

2. Dr. Budi Astuti, M.Sc

Nama Asisten : 1. Arif Rohman

2. Isna Novebriana
Laporan Praktikum Ayunan Matematis

A. Tujuan Percobaan

a. Memahami gerak harmonis sederhana.

b. Memahami ayunan matematis sebagai contoh gerak harmonis sederhana.

c. Menentukan percepatan gravitasi bumi di tempat percobaan dilakukan.

B. Landasan Teori
Fisika adalah ilmu yang paling fundamental dan mencakup semua sains, baik sains benda-
benda hidup maupun sains fisika. Secara umum, fisika merupakan cabang dari ilmu
pengetahuan yang menguraikan dan menjelaskan tentang unsur-unsur dalam bumi beserta
fenomenanya. Fisika juga merupakan ilmu pengetahuan kuantitatif atau ilmu pengetahuan
tentang pengukuran, percobaan, dan hasil percobaan sistematis. Pada dasarnya, tidak ada
batas dari definisi ilmu fisika yang akurat (Siregar, 2003).

Menurut pendapat Lestari dan Linuwih fisika merupakan ilmu yang mempelajari berbagai
fenomena alam dan erat hubungan nya dengan kehidupan sehari-hari. Hal ini sesuai dengan
pendapat siregar yang menyatakan bahwa tujuan belajar fisika adalah untuk memberikan
pengetahuan dan pemahaman terhadap penerapan konsep-konsep fisika dan metode ilmiah
yang melibatkan keterampilan poses untuk memecahkan berbagai permasalahan dalam
kehidupan sehari-hari. Salah satunya adalah gerak osilasi.

Gerak osilasi merupakan gerak bolak-balik suatu benda hingga benda tersebut kembali ke
titik setimbangnya (Faryanto dkk. 2016).

Menurut Tripler (1998) osilasi terjadi bila sebuah system diganggu dari posisi
kesetimbangan srabilnya. Sedangkan, menurut Haliday et al. (2010) setiap gerak yang
berulang secara teratur disebut gerak harmonik.

Gerak harmonik merupakan gerak bolak-balik di sekitar titik kesetimbangannya. Contoh


dari gerak harmonic adalah bandul sederhana atau yang sering disebut ayunan matematis
Ayunan matematis atau ayunan sederhana merupakan suatu partikel massa yang
tergantung pada suatu titik tetap pada seutas tali, dimana massa tali dapat diabaikan dan tali
tidak dapat bertambah panjang (Aip, 2007 :54).

Ayunan matematis atau bandul sederhana merupakan sebuah partikel yang bermassa (m)
dan bergantung pada suatu titik tetap dari seutas tali yang massanya di abaikan dengan
panjang tali (l) yang tidak dapat mengalami perubahan. Dalam ayunan matematis, gaya yang
bekerja pada benda memiliki satuan berat mg dan terdapat pula suatu tegangan (T) pada tali.
Bila gaya-gaya yang bekerja pada massa (m) diuraikan menjadi komponen radikal dan
tangensial, maka resultan gaya radial bertindak sebagai gaya yang dibutuhkan beban agar
tetap bergerak melingkar dan resultan gaya tangensial bertindak sebagai gaya pemulih massa
(m) untuk mengembalikkan kesetimbangannya (Giancoli, 2007).

Macam-macam gerak yang akan terjadi pada ayunan matematis:


1. Gerak Harmonik Sederhana
Gerak harmonik sederhana adalah gerak bolak – balik benda melalui suatu titik
keseimbangan tertentu dengan banyaknya getaran benda dalam setiap sekon yang
selalu konstan. Gerak Harmonik Sederhana dapat dibedakan menjadi 2 bagian, yaitu
a. Gerak Harmonik Sederhana (GHS) Linier, misalnya penghisap dalam silinder
gas, gerak osilasi air raksa/ air dalam pipa U, gerak horizontal / vertikal dari
pegas, dan sebagainya.
b. Gerak Harmonik Sederhana (GHS) Angular, misalnya gerak bandul/ bandul
fisis, osilasi ayunan torsi, dan sebagainya.
2. Gerak Harmonik pada Bandul
Sebuah bandul adalah massa (m) yang digantungkan pada salah satu ujung
tali dengan panjang l dan membuat simpangan dengan sudut kecil. Gaya yang
menyebabkan bandul ke posisi kesetimbangan dinamakan gaya pemulih yaitu dan
panjang busur adalah Kesetimbangan gayanya. Bila amplitudo getaran tidak kecil
namun tidak harmonik sederhana sehingga periode mengalami ketergantungan pada
amplitudo dan dinyatakan dalam amplitudo sudut.
3. Besaran Fisika pada Ayunan Bandul
a. Periode (T)
Periode ayunan (T) adalah waktu yang diperlukan benda untuk melakukan
satu getaran. Benda dikatakan melakukan satu getaran jika benda bergerak dari
titik di mana benda tersebut mulai bergerak dan kembali lagi ke titik tersebut.
Satuan periode adalah sekon atau detik.
b. Frekuensi (f)
Frekuensi adalah banyaknya getaran yang dilakukan oleh benda selama
satu detik, yang dimaksudkan dengan getaran di sini adalah getaran lengkap.
Satuan frekuensi adalah hertz.
c. Amplitudo
Amplitudo dapat didefinisikan sebagai jarak terjatuh dari garis
kesetimbangan dalam gelombang sinusoide yang kita pelajari pada mata
pelajaran fisika dan matematika.

Pada umumnya, tujuan dipelajarinya ayunan matematis untuk menghitung besarnya


gaya gravitasi di suatu tempat dengan menggunakan rumus berdasarkan
rumus tersebut dapat diketahui bahwa percepatan bumi dipengaruhi oleh beberapa faktor
diantaranya, panjang tali (l) dan periode (T).
Perlu diketahui bahwa nilai percepatan gravitasi bumi rata-rata . Namun, di
beberapa tempat bisa saja tidak sama dengan (Afifah, 2015).
Oleh karena itu, penulis bermaksud melakukan praktikum untuk menentukan besarnya
kecepatan gravitasi bumi di suatu tempat.

C. Alat dan Bahan


1. Alat ayunan matematis
2. Mistar
3. Busur
4. Stopwatch
5. Benang
6. Beban sebagai bandul
7. Gunting

D. Langkah Percobaan
1. Merangkai alat statif dengan memasang tali yang telah diukur.
2. Memasang beban pada ujung tali.
3. Memberi simpangan antara dengan menggunakan busur.
4. Setelah itu, lepaskan bandul, biarkan berayun beberapa saat.
5. Mengukur waktu pada 20 kali ayunan menggunakan stopwatch.
6. Dengan panjang tali yang sama, ganti beban dengan bandul yang lain.
7. Lakukan kegiatan yang sama dengan percobaan sebelumnya.
8. Variasi data berikutnya adalah panjang tali. Pilih salah satu bandul, lakukan percobaan
dengan panjang tali yang berbeda.
9. Catat hasil pengukuran pada tabel.

E. Hasil Pengamatan
1. Bandul 1 (simpangan dengan 20 kali ayunan, massa = kelereng)
Percobaan Pertama
Panjang Tali Waktu (s) t Periode T2
(cm)
21,33
30 21,42 21,32 1,06 1,12
21,27

Percobaan Kedua
Panjang Tali Waktu (s) t Periode T2
(cm)
25,30
40 25,44 25,38 1,27 1,61
25,40

Percobaan Ketiga
Panjang Tali Waktu (s) t Periode T2
(cm)
28,22
50 28,02 28,20 1,41 1,99
28,35
Percobaan Keempat
Panjang Tali Waktu (s) t Periode T2
(cm)
30,57
60 30,30 30,48 1,52 2,31
30,57

Percobaan Kelima
Panjang Tali Waktu (s) t Periode T2
(cm)
32,87
70 33,01 32,99 1,65 2,72
33,10

Percobaan Keenam
Panjang Tali Waktu (s) t Periode T2
(cm)
37,91
90 37,77 37,80 1,89 3,57
37,71

2. Bandul 2 (simpangan dengan 20 kali ayunan, massa = Batu)


Percobaan Pertama
Panjang Tali Waktu (s) t Periode T2
(cm)
20,10
30 20,08 20,13 1,01 1,02
20,21
Percobaan Kedua
Panjang Tali Waktu (s) t Periode T2
(cm)
24,67
40 24,02 24,31 1,22 1,45
24,23

Percobaan Ketiga
Panjang Tali Waktu (s) t Periode T2
(cm)
27,47
50 27,44 27,49 1,37 1,88
27,56

Percobaan Keempat
Panjang Tali Waktu (s) t Periode T2
(cm)
29,89
60 29,82 29,85 1,49 2,22
29,84

Percobaan Kelima
Panjang Tali Waktu (s) t Periode T2
(cm)
32,76
70 32,65 32,58 1,63 2,66
32,32
Percobaan Keenam
Panjang Tali Waktu (s) t Periode T2
(cm)
37,48
90 37,33 37,40 1,87 3,50
37,40

F. Analisis Data
1. Bandul Pertama ( Kelereng Kecil)

Skala

Skala

=
=

4
4

g =
3

g =
3
g =
3
g =

=| | | |

=| | | |

=
g

Kr = x

Kr = x

9,19

Kr =

Ketelitian =

Kesesatan = |g teori – g praktik|

| g teori |

= |9,81 – 9,19 |

| 9,81 |

= 6,32
2. Bandul Kedua ( Batu Besar)

Skala

Skala

=
=

,8

4,8

4,8

4,5
4,5

4,5

g =
3

g =
3
g =
3
g =

=| | | |

=| | | |

Kr = x

g
Kr = x

8,94

Kr =

Ketelitian =

Kesesatan = |g teori – g praktik|

| g teori |

= |9,81 – 8,94, |

| 9,81 |

= 8,8

G. Pembahasan
Praktikum fisika yang berjudul “Eksperimen Ayunan Matematis” mempelajari teknik-
teknik mengukur seberapa besar percepatan gravitasi. Dikenalkan bermacam-macam
percobaan untuk mengukur percepatan gravitasi di suatu daerah, dikarenakan wabah covid-19
belum berakhir maka mahasiswa dituntut untuk melakukan praktikum di rumah masing-
masing dengan menggunakan peralatan yang tersedia di rumah, oleh karena itu, saya disini
akan mencoba melakukan praktikum ayunan matematis karena itu yang paling
memungkinkan untuk melakukan praktikum di rumah meskipun peralatan dan bahan tidak
sesuai dengan SOP akan tetapi itu tidak akan mengurangi sedikitpun nilai esensial dari
praktikum ini.
Bila suatu benda bergerak bolak-balik terhadap suatu titik tertentu, maka benda tersebut
dinamakan bergetar, atau benda tersebut bergetar. Dalam ilmu fisika dasar, terdapat
beberapa kasus benda bergetar, diantaranya adalah Gerak Harmonik Sederhana
Apabila suatu gaya (dalam hal ini diartikan tarikan atau dorongan) bekerja pada suatu sistem,
misalnya saja pada sebuah pegas yang diberi beban, maka akan menimbulkan perubahan
keadaan, yaitu pemanjangan/pemendekan pegas dan perubahan posisi beban dari titik
setimbang (titik di mana sistem belum diganggu).
Gerak Harmonik Sederhana terjadi karena adanya gaya pemulih (restoring force), dalam
kasus di atas gaya pemulihnya ditimbulkan oleh gaya pegas.
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi ayunan bandul yaitu panjang tali dan massa
benda karena semakin panjang tali yang digunakan dalam percobaan ayunan matematis itu
maka waktu yang di perlukan bandul untuk melakukan satu kali getaran semakin lama,
begitupula sebaliknya semakin pendek tali maka semakin cepat waktu yang di butuhkan
bandul untuk melakukan satu kali getara. Massa juga sangat berpengaruh terhadap ayunan
bandul semakin besar masa

H. Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang di dapatkan oleh praktikan setelah melakukan praktikum antara lain
adalah:
1. Ayunan matematis terjadi jika partikel bermasa (m) tergantung pada tali lalu
disimpangkan sehingga membentuk sudut terhadap sumbu vertical di titik tersebut.
2. Ayunan matematis menggunakan bandul merupakan salah satu metode yang digunakan
untuk mengukur gaya gravitasi.
3. Simpangan yang digunakan tidak boleh lebih dari
4. Ketinggian mempengaruhi waktu bandul untuk terayun melalui titik keseimbangan
menuju sisi yang lain.
5. Semakin panjang tali maka semakin lama waktu yang dibutuhkan oleh bandul untuk
bergerak melewati sumbu vertikalnya menuju ke sisi yang lain.

I. Daftar Pustaka
Giancoli, Douglas, 2007. Fisika jilid 1 edisi 5. Jakarta: Erlangga.
Siregar, c.j.p. 2003. Fisika Dasar Jilid 3 Edisi7. Jakarta:Erlangga.
Halliday et al. 2010. Farmasi Rumah Sakit & Penerapan. Jakarta : EGC.
Tipler, Paul A. 1998. Fisika Untuk Teknik dan Sains Jilid 1 Edisi 3 Jakarta : Erlangga.
J. Lampiran
K. Tugas Akhir

1. Berdasarkan data hasil percobaan, kesimpulan apa yang Anda peroleh jika panjang tali tetap
sedangkan massa bandul diubah?
Jawab:
Ketika panjang tali tetap sedangkan bandul berubah maka waktu yang diperlukan untuk
melakukan satu kali getaran yaitu lebih cepat untuk bandul yang memiliki massa paling berat,
sehingga periode bandul dengan massa paling berat memiliki periode lebih kecil daripada massa
bandul yang ringan.
2. Berdasarkan data hasil percobaan, kesimpulan apa yang Anda peroleh jika massa bandul tetap
sedangkan panjang tali diubah?
Jawab:
Ketika massa bandul tetap dan panjang tali berbeda maka waktu yang diperlukan untuk
melakukan satu kali getaran yaitu lebih cepat ayunan yang menggunakan tali paling
pendek, sehingga periode ayunan dengan panjang tali pendek lebih kecil daripada periode
panjang tali yabf panjang
3. Bandingkan hasil percobaan variasi panjang tali dengan perhitungan menggunakan metode grafik!
Jawab:

Dari hubungan grafik diatas dapat disimpulkan bahwa semakin panjang tali maka waktu
yang diperlukan bandul untuk melakukan satu kali getaran semakin lama sehingga
mengakibatkan periode bandul tersebut lebih besar disbandingkan dengan bandul dengan
panjang tali pendek.

Anda mungkin juga menyukai