Percobaan : P1
KERAPATAN ZAT
Pelaksanaan Praktikum
Hari : Rabu Tanggal : 30 Agustus 2017 Jam : 15.00 – 16.40
Oleh :
Ruth Marcelyna Ndoen
NIM : 051711133119
Aggota Kelompok :
1. Emmanuel Wisnu Galih K (051711133123)
2. M. Sultoni F. S (051711133127)
3. Nailda Azka Fikriyah (051711133111)
4. Nurul A’ilda Ma’rufah (051711133131)
5. Tri Wahyudi (051711133115)
Dosen Pembimbing : Drs. Siswanto, M.Si
Asisten Pembimbing : Muhammad Akbar Elnanda (081411333015)
B. Dasar Teori
Salah satu besaran fisis fluida yang penting adalah massa jenis. Massa
jenis adalah massa fluida per satuan volum. Untuk fluida yang memiliki
volume kecil massa jenis didefinisikan sebagai
m
ρ= (1)
V
dengan m massa fluida, V volum fluida, dan ρ massa jenis fluida. Persamaan
(1) adalah persamaan massa jenis sejumlah fluida. (Mikrajuddin Abdullah,
2016)
a. Kerapatan Benda Padat
Kerapatan benda padat berbentuk balok dapat ditentukan dengan
mengukur massa (m), panjang (p), dan tinggi (t) benda tersebut. Besarnya
kerapatan berbentuk balok diberikan oleh Persamaan (2).
m
ρ= (2)
p ×l ×t
Untuk benda padat berbentuk silinder, kerapatannya ditentukan oleh
Persamaan (3).
4m
ρ= (3)
π d2t
dengan d dan t masing-masing adalah diameter dan tinggi silinder.
ρ=
∑ (mi . li) (5)
10 V
Dengan m adalah massa beban dan l bersatuan cm serta indeka i
menyatakan jumlah beban.
D. Prosedur Percobaan
a. Menentukan kerapatan balok logam dan silinder logam
1. Mengamati mikrometer sekrup dan neraca torsi dan memperhatikan
ketelitian masing-masing alat.
2. Mengukur panjang lebar, dan tinggi balok logam menggunakan
mikrometer sekrup.
3. Mengukur massa balok logam dengan cara meletakkan balok logam
pada piringan sebelah kiri neraca torsi. Menggeser beban-beban
penggantung sebagai pengganti anak neraca sedemikian hingga neraca
setimbang seperti semula. Membaca angka-angka yang ditunjukkan
oleh beban-beban penggantung, misal 10 g dan 3,4 g. Jadi massa
balok logam m = 10 g + 3,4 g = 13,4 g. Sehingga hasil pengkuran
massa balok logam m = (13,4 + 0,05) g.
4. Mengukur tinggi (t) dan diameter (d) silinder logam menggunakan
mikrometer sekrup.
5. Mengukur massa silinder logam seperti langkah (3).
b. Menentukan kerapatan pasir
1. Menimbang piknometer yang bersih dan kering bersama tutupnya dan
menyatat massanya.
2. Mengisi piknometer dengan pasir halus kurang lebih 1/3 bagian
volume piknometer.
3. Mengukur massa piknometer yang berisi pasir beserta tutupnya
menggunakan neraca torsi.
4. Menuangkan air secara perlahan-lahan kedalam piknometer berisi
pasir, mengocok-kocok dan mengisi sampai penuh sehingga tidak ada
gelembung udara di dalamnya dan memasangkan penutup piknometer.
5. Mengukur massa piknometer yang berisi pasir dan air tersebut beserta
tutupnya menggunakan neraca torsi.
6. Membersihkan piknometer dan mengisi penuh dengan air hingga tidak
ada gelembung di dalamnya kemudian memasangpenutup piknometer.
7. Mengukur massa piknometer yang berisi penuh air dan tutupnya
menggunakan neraca torsi.
8. Membersihkan dan mengeringkan piknometer.
c. Menentukan kerapatan zat cair
1. Mengatur neraca Mohr setegak mungkin (vertikal) dengan mengatur
sekrup A.
2. Menggantungkan benda celup pada ujung lengan neraca Mohr seperti
pada gambar 4.