PENDAHULUAN
Keterangan :
= banyaknya kalor (jumlah panas) dalam joule
= massa benda dalam kg
= kalor jenis dalam joule/kg C
= besarnya perubahan suhu dalam C.
d. Sifat Listrik
Sifat listrik meliputi :
Konduktan dan kapasitans diperlukan dalam alat untuk penentuan kadar air
biji-bijian.
Kapasitans dan resistensi diperlukan dalam penentuan kerusakan jaringan.
Pemanasan dielektrik berperan dalam inaktivasi enzim dan pengeringan.
e. Sifat Optik
Transmittan dan reflektan sinar berperan dalam sortasi dan grading,
penentuan kematangan, warna dan karakteristik sayur dan buah.
c.Jaringan Dasar
Jaringan dasar (parenkim, kolenkim, dan sklerenkim)
Parenkim : tempat menyimpan air dan cadangan makanan
Sklerenkim dan kolenkim : memberi kekuatan dan merupakan penyangga.
d.Dinding Sel
Dinding sel tersusun atas matriks amorphous (menyerap air sehingga dapat
mengembang).
e.Isi Sel (Protoplasma)
Sitoplasma sifat : rheologi, pengembangan dan pengkerutan, dan kekuatan
peregangan.
Vakuola : mempertahankan tekanan turgor dinding sel dan keadaan statis.
2.4 Sphericity
Sphericity : rasio luas permukaan sebuah bola yang memiliki volume yang sama
sebagai objek dengan luas permukaan yang sebenarnya dari objek.
Sphericity = de/dc
de = diameter lingkaran dalam terbesar
dc = diameter lingkaran luar terkecil
Jika volume obyek kita anggap sama dengan volume ellips yang mempunyai
tiga sumbu yang saling berpotongan a, b, dan c dimana a adalah sumbu
terpanjang, maka sphericity dapat dinyatakan sebagai :
a = sumbu terpanjang
b = sumbu terpanjang tegak lurus
c = sumbu terpanjang tegak lurus a dan b
3.1 Volume
Volume bahan pangan dan hasil pertanian dapat dihitung dengan
menggunakan tiga metode yakni : metodeliquid displacement, gas diplacement,
dan solid diplacement.
3.1.1 Liquid Displacement
Vs=((Wpl-Wp)-(Wpls-Wps))/l
Keterangan :
Vs = volume solid dari sampel
Wpl = berat piknometer + berat liquid
Wp = berat piknometer kosong
Wpls = berat piknometer + berat liquid + berat solid sampel
Wps = berat piknometer + berat solid sampel.
3.2 Kerapatan
Kerapatan dibutuhkan dalam proses
pemisahan (sentrifugasi dan sedimentasi), dalam pneumatic, hidrolik transportasi
serbuk, partikulat dan untuk menentukan daya yang diperlukan untuk memompa.
Kerapatan material : densitas bahan diukur ketika material ini telah dipecah
menjadi potongan kecil cukup untuk memastikan bahwa tidak ada pori-pori tidak
tertutup.
Kerapatan partikel : densitas dari partikel yang strukturnya belum
termodifikasi. Ini termasuk volume dari semua pori-pori yang tertutup tetapi tidak
yang secara eksternal terhubung. Hal ini dapat dihitung dengan membagi berat
sampel dengan volume partikel ditentukan oleh piknometer gas.
Kerapatan nampak : densitas zat termasuk semua pori-pori dalam materi (pori-
pori internal).
Bulk density : densitas bahan ketika dikemas atau ditumpuk dalam jumlah
besar. Kepadatan Massal dari padatan partikulat diukur dengan memungkinkan
sampel untuk dituang ke dalam wadah dari dimensi diketahui.
c. Hidrometer
Berdasarkan hukum Archimedes suatu benda memindahkan cairan seberat
benda tersebut. Alat dicelupkan ke dalam cairan maka berat jenis cairan akan
terbaca pada batang hydrometer.
Vm = R T
3.3 Porositas
Porosity : fraksi volume udara atau fraksi kekosongan dalam sampel dan dinyatakan
sebagai:
Penghitungan porosity diperlukan untuk pemodelan dan desain panas yang berbeda
dan proses perpindahan massa seperti pengeringan, baking, menggoreng,
pemanasan, pendinginan ekstrusi, dan merupakan parameter penting dalam
memprediksi sifat difusi selular makanan.
Pada prakteknya, overrun lebih mudah ditentukan pada wadah dengan volume
tertentu dan menimbang cairan semula dan berat akhir busa, sehingga :
1 = keras-kuat
2 = keras-lemah
3 = lunak-kuat
4 = lunak-lemah
= breaking kress
Bila bahan ditekan volumenya tidak berubah maka p = 0,5. Bila bahan
ditekan diameternya tetap (karena strukturnya hanya udara) maka p = 0.
Gambar Kurva deformasi untuk bahan elastis (a) dan bahan viskoelastis (b)
Bahan viskoelastis mempunyai sifat yang sangat kompleks. Untuk
menganalisanya yaitu dengan hubungan deformasi-waktu, relaksasi tegangan dan
efek wiessenberg. Contoh dari bahan viskoelastis adalah adonan, keju, produk-
produk gel, dll.
4.5.1 Pnetrometer
Pnetrometer : mengukur tekstur bahan hasil
S = permukaan bahan
C = kerucut, besar dan bentuknya bervariasi
Cl = kelem
D = pencatat
Gambar Pnetrometer
Kerucut diletakkan pada permukaan bahan dan dilepaskan selama waktu
tertentu, kemudian dikelem dan dihitung kedalaman penetrasinya. Kedalaman
penetrasi tergantung pada berat kerucut dan sudut, jenis baha, suhu dan waktu.
Pnetrometer sangat baik digunakan untuk menentukan yield bahan plastis.
Energi lebih besar diperlukan untuk memecah biji yang lebih memiliki kadar
air tinggi dan ukuranya lebih besar.
Fav = mp Vp/T
Fmaks = mp x a maks
mp : massa kacang tanah
T : waktu kontak
Vp : kecepatan kacang tanah
Indeks beban : rasio beban terhadap deformasi spesifik, dimana deformasi
spesifik adalah rasio deformasi axial terhadap beban awal pembebanan. Dapat
dipakai sebagai parameter ketahanan biji-bijian terhadap kerusakan mekanis. Biji
lebih keras punya indeks beban lebih besar.
Indeks beban = (F/D) x L
(F/D) proporsional terhadap kekakuan (stiffness) biji-bijian
L : panjang biji-bijian pada pembebanan
Ukuran buah berpengaruh pada gaya impact. Buah yang lebih besar lebih
tahan karena mempunyai momentum lebihkecil sehingga impuls yang dihasilkan
juga lebih kecil. Gaya kompresi : menimbulkan memar pada buah.
b. Pengaruh suhu
Suhu lebih tinggi dapat menurunkan turgiditas sehingga sel dapat
mengalami deformasi tanpa mengalami pecah.