Anda di halaman 1dari 4

Resume Kerapatan Zat

Sarah Kirana (06111381722050)

Kajian Fisika Sekolah

Kerapatan suatu zat disebut massa jenis, yang dilambangkan dengan ρ (rho), yakni
hasil bagi massa zat oleh volumenya. Hal ini sesuai dengan sifat utama dari suatu zat, yakni
massa dan volume.

Massa jenis merupakan pengukuran massa setiap satuan volume benda. Semakin
tinggi massa jenis suatu benda, maka semakin besar pula massa setiap volumenya. Massa
jenis rata-rata setiap benda ialah total massa dibagi dengan total volumenya. Sebuah benda
yang memiliki massa jenis lebih tinggi (misalnya besi) akan memiliki volume yang lebih
rendah daripada benda bermassa sama yang memiliki massa jenis lebih rendah (misalnya air).

Secara matematis, massa jenis suatu zat bisa ditentukan melalui persamaan berikut ini :

m
𝜌=
v

Keterangan :

 = Massa jenis zat (kg/m3)

m = Massa zat (kg)

V = Volume zat (m3)

KERAPATAN BENDA PADAT TEGAR (SOLID BODY)

Kerapatan benda padat tegar yang berbentuk balok dapat ditentukan dengan
mengukur massa, panjang, lebar dan tinggi (tebal) benda tersebut. Besar kerapatannya
diberikan oleh

𝑚
𝜌=
𝑝×𝑙×𝑡

Sedangkan kerapatan silinder ditentukan melalui rumus


4𝑚
𝜌=
𝜋𝑑 2 𝑡

dengan t adalah tinggi silinder.

KERAPATAN BENDA PADAT BERBUTIR

Tepung, pasir, kapur, semen, dan sebagainya kurang akurat jika kerapatannya
ditentukan dengan menimbang massa dan mengukur volume yang dibentuknya secara
langsung. Karena kemungkinan ada celah-celah di antara butiran-butirannya yang ditempati
udara. Pengukuran akan lebih akurat jika menggunakan piknometer, dan besar kerapatannya
ditentukan dengan rumus

(m3 − m1 )
𝜌pasir = × 𝜌aquades
(m2 − m1 ) − (m4 − m3 )

Dengan ketentuan

m1 = massa piknometer kosong beserta tutupnya.

m2= massa piknometer penuh air beserta tutupnya.

m3 = massa piknometer berisi pasir beserta tutupnya.

m4 = massa piknometer berisi pasir dan dipenuhi dengan aquades beserta tutupnya.

KERAPATAN ZAT CAIR (FLUIDA)

Cara yang paling mudah menentukan kerapatan zat cair adalah dengan mengukur
massa dan volumenya dalam gelas ukur. Zat cair, seperti spiritus juga dapat ditentukan massa
jenisnya dengan menggunakan piknometer. Selain dengan dua metode itu, kerapatan zat cair
juga dapat ditentukan dengan neraca Mohr.

Prinsip dasar yang digunakan pada neraca Mohradalah hukum Archimedes dan syarat
kesetimbangan Newton. Lengan neraca dibagi dalam 10 bagian sama panjang, beban-beban
yang digantungkan (penunggang) mempunyai perbandingan massa 1; 0,1; 0,01; 0,001, beban
yang terbesar 5 gr. Benda celup digantungkan pada ujung lengan neraca, volume benda celup
5 cc. Terhadap titik tumpu O, dalam keadaan neraca seimbang (EGhorisontal), jumlah
momen gaya-gayanya adalah nol.
Σ (momen gaya) = 0

Σ (w . l) – F . 10 = 0

Σ (m .g. l) – ρ . V . g . 10 = 0

Σ (m . l) = 10 . ρ . V

Sehingga nilai kerapatan fluida dapat ditentukan melalui rumus

∑ 𝑚𝑖 . 𝑙 𝑖
𝜌=
10𝑉

Dengan m adalah massa beban yang digantung pada lengan neraca dan terletak pada
bagian lengan l ,sedang V merupakan volume benda celup yang besarnya 5 cc, dan  adalah
massa jenis zat cair.

Perhatikan tabel massa jenis beberapa zat berikut ini

Massa jenis relatif didefinisikan sebagai nilai perbandingan massa jenis bahan dengan
massa jenis air. Massa jenis air diketahui yakni 1 g/cm-3 atau 1.000 kg/m-3.

Contoh Penggunaan Massa Jenis Zat Dalam Kehidupan Sehari-hari

A. Bidang Industri Kendaraan

Kendaraan seperti pesawat terbang dan kendaraan bermotor menggunakan bahan baku
yang berbeda. Pada umumnya pesawat terbang menggunakan bahan aluminium dan titanium,
karena bahan-bahan ini memiliki massa jenis kecil sehingga ringan tetapi kuat. Hal ini telah
dijelaskan pada penjelasan sebelumnya.

Bahan kendaraan bermotor tidak lagi menggunakan logam seperti zaman dahulu, untuk
sekarang bahan kendaraan bermotor menggunakan fiberglass. Mobil balap seperti Formula
menggunakan fiberglass, agar lebih ringan dan lentur. Begitu juga motor sekarang
menggunakan fiberglass dalam bagian tertentu.

B. Bidang Bangunan

Bahan bangunan menggunakan zat atau bahan yang bermassa jenis besar, kuat, dan tidak
mudah patah. Pembangunan jalan tol dan jembatan layang menggunakan konstruksi beton
dengan menggunakan rangka baja, agar kuat dan tidak roboh untuk dipakai oleh berbagai
kendaraan berat.

C. Bidang Penambangan Mineral

Para ahli Geologi menaruh perhatian yang besar terhadap pengetahuan tentang massa
jenis batuan. Makin ke dasar bumi, maka massa jenis batuan-batuan bumi makin besar.
Batuan yang terdapat di permukaan bumi di antaranya granit, memiliki masa jenis 2.700
kg/m3. Batuan dari vulkanik lebih besar lagi, karena dihasilkan dari lava yang terletak di
bagian bawah permukaan bumi.

Para ahli geologi memanfaatkan sifat benda terapung, melayang, dan tenggelam di dalam
zat cair. Benda yang terapung berarti massa jenisnya lebih kecil dari massa jenis zat cair.
Benda melayang berarti massa jenisnya sama dengan massa jenis zat cair. Sedangkan benda
yang tenggelam berarti massa jenisnya lebih besar dari massa jenis zat cair. Seiring
perkembangan sains dan teknologi, maka para ahli geologi dapat memisahkan biji yang
mengandung uranium dari granit. Ini dilakukan karena uranium memiliki nilai ekonomi yang
tinggi. Biji tersebut itu dipecah-pecah menjadi kecil, kemudian dimasukkan ke dalam zat cair
yang terbuat dari kromoform yang massa jenisnya 4.000 kg/m3.

Akhirnya granit mengapung karena massa jenisnya lebih kecil, yaitu 2.700 kg/m 3, dan
uranium tenggelam karena massa jenisnya 7.000 kg/m3.

Anda mungkin juga menyukai