KELOMPOK 4
SARAH KIRANA
06111381722050
Latar Belakang
Tes merupakan alat pengukur untuk megetahui kemampuan siswa. Bentuk tes yang
digunakan di lembaga pendidikan dilihat dari segi sistem penskorannya dapat dikategorikan
menjadi 2 yaitu tes objektif dan tes subjektif (Sudijono, Anas. 2007)
Tes objektif dalam hal ini adalah bentuk tes yang mengandung kemungkinan jawaban
atau respon yang harus dipilih oleh peserta tes. Jadi kemungkinan jawaban atau respon telah
disediakan oleh penyusun butir soal.
Rumusan Masalah
a) Bagaimana pengertian dari tes objektif ?
b) Apa saja jenis-jenis tes objektif ?
c) Bagaimana penyusunan tes objektif ?
d) Jelaskan keunggulan dan kelemahan tes objektif ?
Tujuan
a) Untuk mengetahui pengertian tes objektif
b) Untuk mengetahui jenis-jenis tes objektif
c) Untuk mengetahui dan memahami cara penyusunan tes objektif
d) Untuk mengetahui keunggulan dan kelemahan tes objektif
BAB II
PEMBAHASAN
a) Pembuatannya mudah
b) Dapat dinilai dengan mudah, cepat, dan objektif
c) Tes jenis ini berguna untuk menilai berbagai hal, seperti:
1. Antara problem dan penyelesaiannya
2. Antara teori dan penemunya
3. Antara sebab dan akibatnya
4. Antara singkatan dan kata-kata lengkapnya
5. Antara istilah dan definisinya
a) Cenderung lebih banyak mengungkap aspek hafalan atau daya ingat saja
b) Karena mudah disusun, maka tes ini kadang dijadikan pelarian bagi pengajar, yaitu
digunakan apabila pengajar tidak sempat lagi untuk membuat tes bentuk lain
c) Tes jenis ini kurang baik untuk mengevaluasi pengertian dan kemampuan membuat
tafsiran (interpretasi)
d) Tanpa disengaja, dalam tes jenis ini sering menyelinap hal-hal yang sebenarnya
kurang perlu untuk diujikan
Untuk menyusun soal bentuk ini, Arifin (2009:145) memberikan beberapa kriteria, yaitu:
Completion test biasa disebut dengan istilah tes isian, tes menyempurnakan, atau tes
melengkapi. Completion test terdiri atas kalimat-kalimat yang ada bagian-bagiannya yang
dihilangkan. Bagian yang dihilangkan atau yang harus diisi oleh murid ini merupakan
pengertian yang kita minta dari murid.
a) Pada umunya tester lebih cenderung menggunakan tes model ini untuk
mengungkap daya ingat atau aspek hafalan saja
b) Dapat terjadi bahwa butir-butir item dari tes model ini kurang relevan untuk
diujikan
c) Karena pembuatannya mudah, maka tester sering menjadi kurang berhati-hati
dalam menyusun kalimat-kalimat soalnya
4. Tes Objektif Bentuk Isian (Fill in test)
Tes objektif bentuk fill in ini biasanya berbentuk cerita atau karangan. Kata-kata penting
dalam cerita beberapa diantaranya dikosongkan, dan tugas testee adalah mengisi bagian-
bagian yang telah dikosongkan tersebut.
a) Karena tertuang dalam bentuk rangkaian cerita, maka test jenis ini umumya
banyak memakan tempat
b) Cenderung lebih banyak mengungkap aspek pengetahuan atau pengenalan saja
c) Terbuka peluang bagi testee untuk tebak terka
d) Kurang komprehensif, sebab hanya dapat mngungkap sebagian saja dari bahan
yang semestinya diteskan
Tes pilihan ganda terdiri atas suatu keterangan atau pemberitahuan tentang suatu
pengertian yang belum lengkap. Tes ini terdiri dari keterangan (stem) dan bagian
kemungkinan jawaban atau alternatif (options). Kemungkinan jawaban terdiri atas satu
jawaban yang benar yaitu kunci jawaban dan beberapa pengecoh (distructor).
Adapun kemampuan yang dapat diukur oleh bentuk soal pilihan ganda antara lain:
mengenal istilah, fakta, prinsip, metode, dan prosedur; mengidentifikasi penggunaan fakta
dan prinsip; menafsirkan hubungan sebab-akibat dan menilai metode prosedur (Arifin,
2009:138-139).
BAB III
KESIMPULAN
Tes objektif adalah bentuk tes yang mengandung kemungkinan jawaban atau respons
yang harus dipilih oleh peserta tes. Jenis-Jenis Tes Objektif : Tes Objektif Bentuk Benar-
Salah (true-false test), Tes Objektif Bentuk Menjodohkan (Matching Test), Tes Objektif
Bentuk Melengkapi (Completion Test ), Tes Objektif Bentuk Isian (Fill in test) dan Tes
Pilihan Ganda.
DAFTAR PUSTAKA
Arifin, Zainal. 2009. Evaluasi Pembelajaran Prinsip, Teknik, Prosedur. Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya.
Arikunto, Suharsimi. 2009. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
Azwar, Saifuddin. 2012. Tes Prestasi : Fungsi Pengembangan Pengukuran Prestasi
Belajar. Yogyakarta : Pustaka Pelajar Offset.
Hidayat, Kosadi, dkk. 1994. Evaluasi Pendidikan dan Penerapannya dalam
Pengajaran Bahasa Indonesia. Bandung: Alfabeta.
Sudijono, Anas. 2007. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : PT Raja Grafika
Persada.